MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
INKLUSI MULTIKULTUR (DWITYA SOBAT ADY DHARMA)
1. ÓKEDAULATAN RAKYATÓ
HALAMAN 11
OPINI
KAMIS WAGE, 5 DESEMBER 2019
(7 BAKDAMULUD 1953)
K
EADAAN sosial yang semakin
beragam di ruang kelas memiliki
fungsi yang strategis untuk meng-
embangkan toleransi, sekaligus
menjadi tantangan besar bagi pendidik.
Tantangan ini dapat berupa bagaimana me-
rancang kurikulum yang mengakomodasi
keberagaman sehingga dapat menciptakan
kultur sekolah yang kondusif. Tantangan
lain berupa tidak pekanya warga sekolah
berinteraksi dengan siswa ABK, pendidik
yang kebingungan dalam merancang ma-
teri, maupun warga sekolah yang masih
bersifat primordial sempit dan kesukuan.
Jika dipahami, tantangan akan keberaga-
man yang semakin tinggi wajar terjadi, na-
mun akan menjadi ancaman besar apabila
sekolah tak mampu merespons dengan bijak.
Institusipendidikanyangmasihbelumdapat
mengelola keberagaman hampir membawa
dampak negatif bagi peserta didik. Hasilnya
cukup mengerikan. Peserta didik kurang me-
miliki toleransi dalam berbagai hal, masih
melakukan diskriminasi pada kelompok mi-
noritas, dan bersikap ekstrem.
Tantangan Keberagaman
Sebagai negara yang majemuk, institusi
pendidikan pun tak lepas dari nuansa ke-
beragaman. Bukan hanya terkait dengan
kebutuhan khusus, namun juga dari suku,
ras, agama, status sosial ekonomi, maupun
pandangan hidup. Terlepas dari latar be-
lakang yang berbeda, keberhasilan pendidik
dalam mengelola kelas yang beraneka
ragam tergantung dari cara pandang guru
dalam merespons perbedaan.
Apabila dicermati, usaha-usaha menum-
buhkan semangat keberagaman di sekolah
inklusimasihbersifatsempit.Konsepyangdi-
usung masih bersifat dikotomi antara siswa
reguler dan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK). Sekolah yang masih menempatkan
siswa ABK sebagai pihak yang berbeda dan
dikasihani, tidak akan membangun rasa tole-
ransi yang pada akhirnya akan mencederai
keberagaman.
Munculnya keadaan ini disebabkan ka-
rena sistem pendidikan masih mengotak-
kotakkan peserta didik berdasarkan perbe-
daan, sehingga akan tercipta istilah anak
inklusi dan siswa reguler. Pandangan ini
kurang tepat karena pada dasarnya setiap
anak adalah unik dan pasti membutuhkan
penanganan yang berbeda. Apabila stigma
ini masih melekat kuat, sekolah seolah-olah
mendapatkan beban ketika ada ABK yang
mendaftar. Keadaan ini bisa diurai dengan
mengubah pola pikir sempit menjadi pola
pikir inklusif dan kemanusiaan.
Inklusi Multikultur
Kita harus mengubah cara pandang bah-
wa pendidikan inklusi bukan hanya terkait
dengan ABK dan non-ABK. Salamanca Sta-
tement (1994) sangat jelas menyebutkan bah-
wa pendidikan inklusi yang dilaksanakan
mencakup semua kondisi anak baik fisik, in-
telektual, sosial ekonomi, linguistik. Baik da-
ri penyandang disabilitas maupun anak ber-
bakat, anak jalanan dan pekerja, anak dari
populasi terpencil, etnis minoritas atau anak
yang berasal dari daerah konflik dan perang.
Semangat inklusi didasari pikiran terbuka
sebagai respons pada peningkatan keane-
karagaman populasi dan kesetaran pada se-
mua kelompok. Pendidikan inklusi harus
diterjemahkan dalam segala kegiatan berwa-
wasan multikultural yang dapat membantu
peserta didik mengerti, menerima, serta
menghargai individu yang berbeda suku, bu-
daya, nilai, kepribadian, dan keberfungsian
fisik (ABK).
Pendidik sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan inklusi
multikultur harus mampu me-
rancang pembelajaran yang ber-
makna. Artinya, tidak sekadar
materi, memberi kesempatan pe-
serta didik membuat keputusan
untuk dirinya sendiri, berman-
faat bagi lingkungan sosial, dan
lingkungan alam. Untuk meran-
cang pembelajaran dan kultur se-
kolah yang inklusif, harus ada
kerja sama yang masif dari seko-
lah, stakeholder dan orangtua
untuk menyiapkan kurikulum
yang membuat kelas-kelas men-
jadi relevan secara budaya.
Strategi Penerapan
Implementasi pendidikan inklusi multi-
kulur memiliki banyak strategi. Seperti
mendorong ABK berprestasi dari berbagai
bidang, festival lintas budaya dan agama,
apresiasi seni, kuliner, maupun pembela-
jaran kolaboratif dan kooperatif. Kegiatan
dapat juga dilakukan dengan menggabung-
kan budaya siswa dengan dunia sekolah se-
hingga kontekstual dengan dunia siswa.
Strategi penyisipan nilai-nilai inklusi
multikultur dapat dilakukan dengan meng-
hindari labelling saat pembelajaran, tidak
bersikap diskriminatif pada siswa minori-
tas, menunjukkan sikap menghargai lintas
budaya dan agama, serta toleransi. Bebera-
pa keunggulan dari penyisipan nilai inklusi
multikultur dalam kultur sekolah adalah
siswa dapat menjalin kontak pribadi yang
positif dengan siswa yang beragam. Selain
siswa dapat terlibat dalam pengambilan
perspektif, dan dapat mengurangi stereotip
pada kelompok-kelompok tertentu, misal-
nya penyandang disabilitas.
Karenanya, perlu ada revitalisasi pen-
didikan inklusi multikultur yang meman-
dang keberagaman tidak hanya dari siswa
ABK dan non-ABK. Namun juga dapat me-
respons segala bentuk keberagaman. ❑ -c
Dwitya Sobat Ady Dharma MPd,
Peneliti Center for Studies on Inclusive
Education Yogyakarta.
InklusiMultikultur, KiblatBaruPendidikanABK
Dwitya SA Dharma
Operasi pasar murni gelontorkan 20,5 ton beras di DIY.
- Hindari aksi main borong.
***
Korupsi dana desa Rp1,15 miliar di Kulonprogo,
kades-bendahara tersangka.
- Itu yang ketahuan.
***
Sosialisasi tol DIY, Sultan serahkan tim persiapan.
- Warga berhak bertanya.
KetersediaanPanganHadapiNataru
LaranganPolisiPamerKemewahan
B
ELUM genap satu bulan
memimpin pucuk di institusi
Polri, Kapolri Jenderal Polisi
Idham Aziz membuat gebrakan
ditubuh internal Korps Bhayangkara yakni
larangan pamer harta kekayaan (hedon) di
area publik termasuk di media sosial.
Larangan pamer kemewahan bagi anggota
Polri dan keluarganya tersebut tercantum
dalam Surat Telegram (ST) Nomor
ST/30/HUM.3.4/2019/DIVIPROPAM tang-
gal 15 November 2019.
ST yang ditandatangani Kadiv Pro-
pam Polri Irjen Pol Sigit Prabowo berisi
tentang peraturan disiplin anggota Polri,
Kode Etik Profesi Polri, dan kepemilikan
barang mewah oleh pegawai negeri di
tubuh institusi di Polri. Larangan tidak
boleh menampilkan kekayaan tidak
hanya dilingkungan pekerjaan tetapi ju-
ga di media sosial. Surat larangan itu
menyebutkan bahwa institusi Polri me-
minta untuk bersikap sederhana sejalan
dengan cita-cita mewujudkan tata peme-
rintahan yang baik dan bersih.
Jika kita baca secara teliti isi ST terse-
but ada tujuh poin larangan. Di an-
taranya pertama, tidak menunjukkan,
memakai, memamerkan barang-barang
mewah dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam interaksi sosial di kedinasan mau-
pun di area publik. Kedua, senantiasa
menjaga diri, menempatkan diri pola hidup
sederhana dilingkungan institusi Polri mau-
pun bermasyarakat, Ketiga, tidak meng-
unggah foto atau video pada medsos yang
menunjukkan gaya hidup yang hedonis
karena dapat menimbulkan kecemburan
sosial. Bagi yang melanggar, akan dike-
nakan sanksi tegas. Mulai dari berupa ku-
rungan penjara hingga pencopotan.
Gaya Hidup
Bagi internal Polri, larangan ini untuk
mengubah dari gaya hidup yang hedonis
menuju ke arah yang sederhana dan seba-
gai promosi yang ditujukan kepada masya-
rakat luas. Sudah menjadi hukum alam,
gaya seseorang akan dapat mempengaruhi
orang lain di sekitar lingkungannya.
Larangan bagi polisi setidaknya bisa jadi
adanya keresahan di tubuh internal Korps
Bhayangkara selain bisa menimbulkan ke-
cemburuan bagi anggota Polri lainnya.
Publik menyambut positif atas larangan
ini. Tetapi berharap hal itu tidak hanya
sampai disitu. Propam yang memiliki ke-
wenangan harus berani menindak tegas
minimal berani melakukan pendataan ter-
hadap anggota-anggota Polri yang memi-
liki harta kekayaan tidak wajar. Menjadi
problem serius jika Propam tidak berani
menindak tegas karena persoalan kultur
yang masih menyandera diinteral Polri
yakni ewuh pakewuh perasaan sungkan
kepada pimpinan. Apalagi fenomena pa-
mer kemewahan bisa jadi sudah berlang-
sung lama hanya saja belum begitu banyak
media massa yang mengeksposnya ke pu-
blik. Dan ini tidak hanya di kota besar
tetapi juga di kota kecil.
Berharap aturan larangan anggota Polri
yang bergaya hidup mewah ini merupakan
reformasi kultural di tubuh internal Polri
selain pemisahan Polri dengan TNI pas-
careformasi. Ke depan Polri lebih humanis,
tidak arogan, tidak militeristik dan tidak
bergaya hidup mewah serta dapat
meneladani gaya hidup sederhana mantan
Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Iman
Santoso. Sosok yang dikenal sederhana,
bersih, berani dan jujur.
Revolusi Mental
Dalam tulisan mantan Kadiv Humas
Pori Boy Rafli Amar mengatakan, bagi
Kepolisian Republik Indonesia, revolusi
mental adalah titik awal batu lompatan
dalam menciptakan polisi dan lembaga ke-
polisian yang baik dan bersih. Dengan
menjadikan ‘bisa merasa’sebagai kekuatan
moral, diharapkan seluruh insan Polri
dapat melakukan kerja-kerja extraordi-
nary (luar biasa). ‘Bisa merasa’ adalah
ungkapan yang memberikan dorongan
untuk pertama-tama meyakini bahwa
kekuatan moral adalah pilar utama
dalam melaksanakan tugas dan kewa-
jiban sebagai aparatur Bhayangkara.
Dengan demikian, Polri bisa menjadi
lembaga yang menginspirasi perbuatan-
perbuatan nasional. Kepribadian adalah
modal, tidak hanya dalam bentuk aktu-
alisasi pelaksanaan tugas, tetapi sekali-
gus juga identitas utama yang harus di-
genggam sebagai perilaku yang memi-
liki nilai-nilai kemuliaan. Insan Bha-
yangkara harus menjadi teladan, kepa-
da diri sendiri, keluarga, organisasi, dan
terlebih kepada kepentingan bangsa
dan negara secara luas.
Kita tentu mendukung aturan larang-
an bagi anggota Polri yang memiliki gaya
hidup mewah dan memamerkannya di media
sosial. Namun aturan ini perlu dibarengi de-
ngan komitmen bersama dalam menerapkan
aturan ini. Jika ada yang melanggar aturan
ini, maka sanksi tegas harus diterapkan. Isti-
lah ‘jeruk makan jeruk’ saat ada yang me-
langgar harus dikesampingkan. Kesejahtera-
an bagi anggota Polri khususnya didaerah
perbatasan juga perlu ditingkatkan kinerja
dan pelayanan kepada masyarakat.❑- c
Baharuddin Kamba,
Kadiv Humas Jogja Police Watch.
Baharuddin Kamba
Syarat Menulis Opini
Para penulis yang terhormat, Redaksi hanya
akan memperhatikan tulisan artikel/opini yang
dikrim ke opinikr@gmail dengan disertai CV
dan copy indentitas diri. Panjang tulisan seki-
tar 3.700 karakter atau 600 kata. Demi kelan-
caran bersama, tidak melayani pengiriman ke
akun pribadi. Terimakasih
SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990.
Anggota SPS. ISSN: 0852-6486.
Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945.
Perintis: H Samawi (1913 - 1984) M Wonohito (1912 - 1984).
Penerus: Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Prof Dr Inajati Adrisijanti. Direktur Utama: M Wirmon Samawi SE MIB.
Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: Yuriya Nugroho Samawi SE MM MSc. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos.
Pemimpin Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs H Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi:
Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer
Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid. Redaktur: Drs Sihono HT, Drs Widyo Suprayogi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny
Kusumawan, Drs H Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, HanikAtfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh,
M Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Drs Hasto Sutadi, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, H M Sobirin,
Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan. Fotografer: Effy Widjono Putro, Surya Adi
Lesmana. Grafis : Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin.
Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting)
Manajer Iklan : Agung Susilo SE, Telp (0274) - 565685 (Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com,
iklankryk13@gmail.com.
Langganan per bulan termasuk ‘Kedaulatan Rakyat Minggu’... Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga...Rp 12.000,00
/mm klm, Iklan Baris/Cilik (min. 3 baris. maks. 10 baris) . Rp 12.000,00 / baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00 /mm klm,
Iklan Khusus: Ukuran 1 klm x 45 mm .. Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 s/d S1, Pernikahan, Ulang Tahun) ● Iklan Warna: Full Colour
Rp 51.000,00/ mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif. Iklan Halaman I: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2
klm x 150 mm). Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif . Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10%
Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40 - 42 Yogyakarta, 55232. Fax (0274) - 563125, Telp (0274) - 565685
(Hunting)
Alamat Percetakan: Jalan RayaYogya - Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274) - 496549 dan (0274) - 496449. Isi di luar tanggungjawab
percetakan
Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogja.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio : KR Radio 107.2 FM.
Bank: Bank BNI - Rek: 003.044.0854 CabangYogyakarta.
Perwakilan dan Biro:
Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala
Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja.
Wartawan : H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga.
Semarang : Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro : Isdiyanto Isman SIP.
Surakarta : Jalan Letjen Sutoyo No 2 Rejosari RT 6 / RW 15 Kelurahan Gilingan Banjarsari Solo, Telp (0271) 2934878. KepalaPerwakilan: Dra Hermin
Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi.
Banyumas : Jalan Prof Moh Yamin No 5, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd. Kepala Biro :
Driyanto.
Klaten : Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan dan Kepala Biro : Sri Warsiti.
Magelang : JalanAchmadYani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502 . Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro : Drs M Thoha.
Purworejo : Jalan Veteran BlokAKav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan.
Kulonprogo : Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan : Suyatno, Kepala Biro : Asrul Sani.
Gunungkidul : Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo.
- Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas.
Mengenal Konsep Society 5.0
DI tengah Bangsa Indonesia memper-
siapkan pendidikan untuk menghadapi
Revolusi Industri 4.0, saat ini sudah
muncul hal lain yang tidak kalah penting-
nya yaitu Society 5.0.
Society 5.0 didefinisikan sebagai ma-
syarakat yang berpusat pada manusia
yang menyeimbangkan kemajuan eko-
nomi dan penyelesaian masalah sosial
dengan sistem yang mengintegrasikan
ruang dunia maya dan ruang fisik.
Berdasarkan uraian itu disebutkan bah-
wa manusia sebagai pusat tatanan kehi-
dupan yang menyeimbangkan kema-
juan ekonomi.
Seperti kita ketahui, ekonomi meru-
pakan hal penting dan vital dalam kehi-
dupan. Segala macam hal yang dikem-
bangkan pasti ujungnya juga untuk me-
ningkatkan atau mengembangkan per-
ekonomian, baik dalam lingkup sempit
maupun lingkup luas.
Berkembang tidaknya kegiatan eko-
nomi akan sangat berpengaruh terha-
dap kehidupan sosial masyarakat. Hal
tersebut yang menjadi fokus dalam So-
ciety 5.0 untuk mengintegrasikan antara
kehidupan dunia nyata dan dunia maya.
Kehidupan dunia maya saat ini sudah
menjadi bagian yang tidak dapat ter-
pisahkan dari setiap manusia. Apalagi
dari kehidupan generasi milenial dan ge-
nerasi Z.
Melalui dunia maya sangat memu-
dahkan manusia untuk dapat saling ter-
hubung secara cepat dan murah. Bah-
kan dunia maya selalu bisa mengubah
pola pikir masyarakat dengan berbagai
jenis sosial media. Dengan adanya So-
ciety 5.0 ini manusia diajarkan untuk da-
pat mengintegrasikan kehidupan antara
dunia maya dan dunia nyata dengan
baik, sehingga akan terjadi keselarasan
yang berdampak terhadap meningkat-
nya kualitas kehidupan manusia.
Awal kemunculan Society 5.0 berasal
dari negara Jepang. Konsep ini memu-
ngkinkan kita untuk menggunakan ilmu
pengetahuan yang berbasis modern (AI,
robot, IoT, dan sebagainya) untuk melaya-
nikebutuhanmanusia.Tujuandarikonsep
ini adalah mewujudkan masyarakat di
mana manusia di dalamnya benar-benar
menikmati hidup dan merasa nyaman.
Society 5.0 baru diresmikan pada 21
Januari 2019 dan dibuat sebagai solusi
atas Revolusi Industri 4.0 yang ditakutkan
akanmendegradasiumatmanusia.
Sebelumnya di Jepang juga dikenal
Masyarakat Berburu (Society 1.0), Ma-
syarakat Pertanian (Society 2.0), Masya-
rakat Industri (Society 3.0), dan Masya-
rakat Informasi (Society 4.0). Hal ini
sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
revolusi industri 4.0, keduanya sama-
sama mengarah pada kecerdasan bu-
atan manusia dalam kehidupan dan
tatanan dunia industri. Namun terdapat
beberapa hal yang membedakan seba-
gai identitas masing-masing jenis ini.
Dalam Society 5.0, nilai baru yang di-
ciptakan melalui perkembangan teknolo-
gi dapat meminimalisir adanya kesen-
jangan pada manusia dan masalah eko-
nomi di kemudian hari. Memang terde-
ngar sulit untuk dilakukan mengingat
saat ini masalah tersebut masih saja ter-
jadi, terutama di negara berkembang
seperti Indonesia. Namun bukan berarti
tidak bisa dilakukan. Jepang sendiri su-
dah membuktikan sebagai negara de-
ngan teknologi paling maju saat ini.
Tentunya dengan hal tersebut Jepang
akan terus mengembangkan teknologi
hingga konsep Society 5.0 bisa terea-
lisasikan sepenuhnya. ❑ - c
Drs Mardiya
Kepala Bidang Pengendalian
Penduduk Dinas PMD Dalduk dan KB
Kabupaten Kulonprogo.
SEPERTI tahun-tahun sebelumnya,
memasuki bulan Desember atau men-
jelang hari raya Natal dan tahun baru,
harga komoditas pangan di pasar-
pasar tradisional, terutama di DIY
mengalami fluktuasi. Harga komoditas
pangan tertentu seperti cabai, telur
ayam, daging ayam, bawang merah
mengalami lonjakan cukup signifikan
meski masih dapat ditoleransi. Kondisi
tersebut wajar, mengingat kebutuhan
masyarakat yang kian meningkat se-
mentara persediaan terbatas.
Fluktuasi harga yang masih dalam
kategori wajar ini tetap harus dikontrol
agar tidak liar. Karenanya kehadiran
operasi pasar (OP) yang digelar Dis-
perindag DIY menjadi sangat relevan
di tengah fluktuasi harga komoditas
pangan di pasaran. Kita akui, OP ada-
lah langkah tentatif yang didasarkan
atas permintaan kabupaten/kota.
Tujuannya tak lain untuk menstabilkan
harga di pasaran, sehingga terjangkau
masyarakat, terutama kalangan me-
nengah ke bawah.
Hemat kita, OP maupun pasar mu-
rah merupakan kebijakan yang strate-
gis, bukan sekadar menstabilkan har-
ga semata, melainkan juga menekan
ruang gerak spekulan yang hendak
mencari untungnya sendiri. Meski de-
mikian, kita mengingatkan agar OP te-
tap diawasi secara ketat agar tepat sa-
saran. Jangan sampai OP justru me-
nambah masalah baru, misalnya ada-
nya aksi main borong dengan maksud
untuk menimbun barang atau malah
dijual lagi dengan harga yang lebih
mahal. Dengan begitu, konsumen OP
benar-benar terseleksi, misalnya de-
ngan menunjukkan KTP atau identitas
lain bahwa yang bersangkutan me-
mang berhak membeli barang OP.
Kita juga berharap OP yang digelar
Disperindag DIY sejak akhir November
hingga pertengahan Desember nanti,
khususnya untuk komoditas beras
kualitas medium, benar-benar efektif
dan mampu mengendalikan harga ke-
butuhan pangan di pasaran. Sebagai
catatan, dalam OP tersebut, Disperin-
dag DIY menggelontorkan beras kuali-
tas medium sebanyak 20,5 ton yang
tersebar di DIY.
Kita juga mengapresiasi kontribusi
distributor beras di DIY maupun stake-
holder terkait untuk mendukung OP
tersebut. Namun, kita perlu meng-
ingatkan bahwa OP yang digelar saat
ini hanyalah bersifat sementara guna
menjaga agar harga komoditas pa-
ngan tetap stabil dan terjangkau ma-
syarakat, terutama kalangan menen-
gah ke bawah.
Sedangkan untuk jangka panjang
harus dipikirkan langkah yang lebih
strategis untuk menjaga ketersediaan
barang dan stabilitas harga, khusus-
nya komoditas pangan. Kita patut
bersyukur, untuk komoditas pangan,
baik berupa beras maupun kebutuhan
pokok lainnya di DIY masih mencu-
kupi, terutama menghadapi liburan
Natal dan tahun baru (Nataru), se-
hingga tak perlu dikhawatirkan. Hal
penting yang harus dilakukan pemerin-
tah daerah, selain melakukan peng-
awasan, juga memperbaiki tata niaga
komoditas pangan, terutama terkait
dengan distribusi barang.
Kita menginginkan agar distribusi
komoditas pangan benar-benar trans-
paran, sehingga bisa terlihat bila terjadi
penyimpangan. Selain itu, kita juga
mengharapkan Satgas Pangan proak-
tif dengan turun langsung ke lapangan
memantau situasi pasar. Artinya, Sat-
gas tak cukup hanya menerima lapor-
an melainkan harus berperan lebih
jauh, termasuk melakukan tindakan
yang dianggap perlu guna meng-
amankan ketersediaan pangan untuk
masyarakat.❑ - c