Materi sekolah,
Pendidikan inklusif tahun ajaran 2023/2024
Alhamudlillah, Semoga kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Aamiin.
Berbagi ke Sesama
Besar kecil tidak masalah yang penting ikhlas
Selalu membantu baik berupa tenaga, semangat
https://www.troolegacy.net
Dokumen tersebut membahas tentang sekolah ramah anak tanpa kekerasan, dimana anak berhak untuk hidup bahagia di sekolah. Dokumen ini menjelaskan tentang hak-hak anak, konsep sekolah ramah anak, komponen-komponennya, dan upaya untuk menciptakan sekolah bebas kekerasan.
Sekolah ramah anak adalah sekolah yang berupaya memenuhi hak-hak anak melalui pendekatan yang terencana dan bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan sekolah, termasuk sikap guru, metode pembelajaran, dan partisipasi masyarakat.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Buku ini membahas tentang disiplin positif yang berfokus pada pembentukan kesadaran internal dan konsekuensi logis bukan hukuman. Prinsip-prinsip disiplin positif antara lain kesadaran internal, konsekuensi logis, dukungan bukan hadiah, memahami bukan menghakimi, serta mengendalikan diri bukan mengendalikan orang lain."
Dokumen tersebut membahas tentang sekolah ramah anak tanpa kekerasan, dimana anak berhak untuk hidup bahagia di sekolah. Dokumen ini menjelaskan tentang hak-hak anak, konsep sekolah ramah anak, komponen-komponennya, dan upaya untuk menciptakan sekolah bebas kekerasan.
Sekolah ramah anak adalah sekolah yang berupaya memenuhi hak-hak anak melalui pendekatan yang terencana dan bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan sekolah, termasuk sikap guru, metode pembelajaran, dan partisipasi masyarakat.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Buku ini membahas tentang disiplin positif yang berfokus pada pembentukan kesadaran internal dan konsekuensi logis bukan hukuman. Prinsip-prinsip disiplin positif antara lain kesadaran internal, konsekuensi logis, dukungan bukan hadiah, memahami bukan menghakimi, serta mengendalikan diri bukan mengendalikan orang lain."
Penilaian dalam pembelajaran kurikulum merdeka dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir semester. Guru tidak hanya melakukan penilaian tertulis tetapi juga mengamati sikap dan keaktifan siswa. Hasil penilaian dilaporkan dalam bentuk angka dan narasi dalam rapor.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep pendidikan inklusif dan sistem layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah inklusif.
2. Pendidikan inklusif bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi semua peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus di lingkungan pendidikan yang sama.
3. Sistem layanan mencakup identifikasi, asesmen, perencanaan pembelajaran individu, dan adaptasi k
TUGAS MODUL 1.1.a.6 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA KOM...HarianahDahlan
Dokumen tersebut merangkum pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Beberapa poin pentingnya adalah pembelajaran berpusat pada anak, guru sebagai pelatih yang menyesuaikan cara mengajar dengan karakter peserta didik, dan pentingnya pendidikan karakter sejak dini untuk membangun peradaban bangsa. Dokumen juga menyertakan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam konteks budaya daerah Sulawesi.
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfMilawati44
Modul ini membahas tentang penerapan coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru. Modul ini menjelaskan konsep coaching secara umum dan khusus dalam konteks pendidikan, serta mendemonstrasikan bagaimana melakukan percakapan berbasis coaching untuk membuat rencana pengembangan diri guru.
Sekolah Ramah Anak (SRA) lahir dari dua hal besar yaitu adanya amanat yang harus diselenggarakan Negara untuk memenuhi hak anak sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang telah di ratifikasi Indonesia pada Tahun 1990, juga adanya tuntutan dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak yang jelas pada pasal 54 yang berbunyi : “ (1) Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain”. Di ayat dua dinyatakan sebagai berikut :“(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau masyarakat”.
03 20200107 sosialisasi program sekolah penggerak (1)SiswoAriyanto1
Dokumen tersebut membahas program Sekolah Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui penguatan sumber daya manusia sekolah dan penerapan pembelajaran berbasis karakter. Program ini akan dilaksanakan selama 3 tahun di 2.500 sekolah di 110 kabupaten/kota di 34 provinsi dengan lima jenis intervensi utama.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja - Untuk Guru.pptxssuser20325c
Pengelolaan kinerja di PMM adalah alat bantu yang memudahkan guru menentukan sasaran kinerja yang lebih kontekstual dengan kebutuhan satuan pendidikan dan pengembangan karirnya, demi peningkatan kualitas pembelajaran murid.
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru PembimbingKhususPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang PendidikanInklusifbagiPeserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewamenyatakan bahwa: “Setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusif harusmemilikitenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi pesertadidikdengan kebutuhan khusus”. Tenaga kependidikan yang dimaksud adalah guru kelas, gurupembimbingkhusus, dan tenaga kependidikan lain yang memiliki kompetensi dalam melayani anakberkebutuhankhusus. Penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia belum merata dan berkembang sesuai harapan.Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan dan pemahaman pendidik dan tenagakependidikanserta perencana pendidikan tentang konsep dan implementasi pendidikan inklusif. Penyebablainnyaadalah ketersediaan guru pembimbing khusus di sekolah-sekolah penyelenggara pendidikaninklusifmelum mencukupi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memenuhi sekaligus meningkatkan kompetensi gurudisekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar mempunyai kompetensi melayani pesertadidikberkebutuhan khusus melalui bimbingan teknis. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat GuruDikmendan Diksus, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2022 menyelenggarakankembali bimbingan teknis pemenuhan Guru Pembimbing Khusus melalui moda daring untukmemenuhikebutuhan seluruh sekolah penyelengara pendidikan inklusif di negeri tercinta ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalammewujudkankegiatan ini. Akhirnya, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ridha-Nya pada kita semua.Jakarta, Agustus 2022
Yaswardi
Laporan Hasil Penugasan Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Dokumen ini berisi tentang 7 program pembimbingan siswa di SMP Negeri 1 Tanah Grogot untuk tahun pelajaran 2018/2019. Program-program tersebut mencakup keamanan, kebersihan, kekeluargaan, keindahan, ketertiban, kerapihan, dan kerindangan sekolah. Siswa diajak untuk memiliki perilaku yang baik dan menjaga lingkungan sekolah. Jika ada pelanggaran akan diberikan sanksi seperti nasihat, diskors, atau panggilan or
Kegiatan penguatan bagi guru-guru SMA Nurul Fikri Boarding School Lembang bertujuan untuk membantu guru memahami keragaman siswa, menyadari persepsi dan implikasi hukuman, serta mengembangkan teknik disiplin positif. Peserta diharapkan memahami keragaman siswa, menyadari tujuan perilaku salah, dan mampu menerapkan disiplin positif.
Demonstrasi kontekstual CGP Modul 1.1.pptxSartanaSartana
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar pendidikan yang menuntun perkembangan anak, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan bertujuan untuk mengarahkan potensi alami anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid yang beragam melalui pembelajaran yang berdiferensiasi dan pembiasaan budaya positif.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pendidikan khusus di Gorontalo, mencakup perkembangan regulasi pendidikan khusus, penyelenggaraan pendidikan khusus, tujuan dan target program, serta strategi pencapaian program untuk meningkatkan iklim inklusivitas di satuan pendidikan.
Penilaian dalam pembelajaran kurikulum merdeka dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir semester. Guru tidak hanya melakukan penilaian tertulis tetapi juga mengamati sikap dan keaktifan siswa. Hasil penilaian dilaporkan dalam bentuk angka dan narasi dalam rapor.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep pendidikan inklusif dan sistem layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah inklusif.
2. Pendidikan inklusif bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi semua peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus di lingkungan pendidikan yang sama.
3. Sistem layanan mencakup identifikasi, asesmen, perencanaan pembelajaran individu, dan adaptasi k
TUGAS MODUL 1.1.a.6 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA KOM...HarianahDahlan
Dokumen tersebut merangkum pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Beberapa poin pentingnya adalah pembelajaran berpusat pada anak, guru sebagai pelatih yang menyesuaikan cara mengajar dengan karakter peserta didik, dan pentingnya pendidikan karakter sejak dini untuk membangun peradaban bangsa. Dokumen juga menyertakan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam konteks budaya daerah Sulawesi.
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfMilawati44
Modul ini membahas tentang penerapan coaching dalam supervisi akademik untuk mengembangkan kompetensi guru. Modul ini menjelaskan konsep coaching secara umum dan khusus dalam konteks pendidikan, serta mendemonstrasikan bagaimana melakukan percakapan berbasis coaching untuk membuat rencana pengembangan diri guru.
Sekolah Ramah Anak (SRA) lahir dari dua hal besar yaitu adanya amanat yang harus diselenggarakan Negara untuk memenuhi hak anak sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang telah di ratifikasi Indonesia pada Tahun 1990, juga adanya tuntutan dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak yang jelas pada pasal 54 yang berbunyi : “ (1) Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain”. Di ayat dua dinyatakan sebagai berikut :“(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau masyarakat”.
03 20200107 sosialisasi program sekolah penggerak (1)SiswoAriyanto1
Dokumen tersebut membahas program Sekolah Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui penguatan sumber daya manusia sekolah dan penerapan pembelajaran berbasis karakter. Program ini akan dilaksanakan selama 3 tahun di 2.500 sekolah di 110 kabupaten/kota di 34 provinsi dengan lima jenis intervensi utama.
Modul 2.1 Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar M...Irman Ramly
Modul ini membahas pembelajaran berpihak pada murid dengan cara memenuhi kebutuhan belajar setiap murid. Modul ini menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi perbedaan antarmurid dalam hal kemampuan akademik, minat, dan profil belajar. Modul ini juga menganjurkan identifikasi kebutuhan belajar murid untuk merancang pembelajaran yang relevan bagi setiap murid untuk mencapai hasil
Panduan Teknis Fitur Pengelolaan Kinerja - Untuk Guru.pptxssuser20325c
Pengelolaan kinerja di PMM adalah alat bantu yang memudahkan guru menentukan sasaran kinerja yang lebih kontekstual dengan kebutuhan satuan pendidikan dan pengembangan karirnya, demi peningkatan kualitas pembelajaran murid.
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru PembimbingKhususPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang PendidikanInklusifbagiPeserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewamenyatakan bahwa: “Setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusif harusmemilikitenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi pesertadidikdengan kebutuhan khusus”. Tenaga kependidikan yang dimaksud adalah guru kelas, gurupembimbingkhusus, dan tenaga kependidikan lain yang memiliki kompetensi dalam melayani anakberkebutuhankhusus. Penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia belum merata dan berkembang sesuai harapan.Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan dan pemahaman pendidik dan tenagakependidikanserta perencana pendidikan tentang konsep dan implementasi pendidikan inklusif. Penyebablainnyaadalah ketersediaan guru pembimbing khusus di sekolah-sekolah penyelenggara pendidikaninklusifmelum mencukupi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memenuhi sekaligus meningkatkan kompetensi gurudisekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar mempunyai kompetensi melayani pesertadidikberkebutuhan khusus melalui bimbingan teknis. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat GuruDikmendan Diksus, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2022 menyelenggarakankembali bimbingan teknis pemenuhan Guru Pembimbing Khusus melalui moda daring untukmemenuhikebutuhan seluruh sekolah penyelengara pendidikan inklusif di negeri tercinta ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalammewujudkankegiatan ini. Akhirnya, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ridha-Nya pada kita semua.Jakarta, Agustus 2022
Yaswardi
Laporan Hasil Penugasan Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Dokumen ini berisi tentang 7 program pembimbingan siswa di SMP Negeri 1 Tanah Grogot untuk tahun pelajaran 2018/2019. Program-program tersebut mencakup keamanan, kebersihan, kekeluargaan, keindahan, ketertiban, kerapihan, dan kerindangan sekolah. Siswa diajak untuk memiliki perilaku yang baik dan menjaga lingkungan sekolah. Jika ada pelanggaran akan diberikan sanksi seperti nasihat, diskors, atau panggilan or
Kegiatan penguatan bagi guru-guru SMA Nurul Fikri Boarding School Lembang bertujuan untuk membantu guru memahami keragaman siswa, menyadari persepsi dan implikasi hukuman, serta mengembangkan teknik disiplin positif. Peserta diharapkan memahami keragaman siswa, menyadari tujuan perilaku salah, dan mampu menerapkan disiplin positif.
Demonstrasi kontekstual CGP Modul 1.1.pptxSartanaSartana
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar pendidikan yang menuntun perkembangan anak, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan bertujuan untuk mengarahkan potensi alami anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid yang beragam melalui pembelajaran yang berdiferensiasi dan pembiasaan budaya positif.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pendidikan khusus di Gorontalo, mencakup perkembangan regulasi pendidikan khusus, penyelenggaraan pendidikan khusus, tujuan dan target program, serta strategi pencapaian program untuk meningkatkan iklim inklusivitas di satuan pendidikan.
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan menjelaskan pengertian dan jenis layanan pendidikan khusus, sejarah perkembangannya di Indonesia, serta berbagai bentuk layanan pendidikan seperti segregasi, integrasi, dan inklusi. Terdapat juga penjelasan mengenai pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK yang melibatkan berbagai pakar.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan inklusif untuk peserta didik yang memiliki kelainan dan potensi kecerdasan istimewa di Indonesia. Ia menjelaskan landasan, tujuan, implementasi, dan tantangan pendidikan inklusif serta upaya untuk mewujudkannya.
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...ZainulHasan13
Konsep Keberagaman Peserta didik
Ada beberapa peserta didik yang memiliki keberagaman seperti:
Keberagaman Fisik:
Ada peserta didik yang tinggi, sedang, pendek untuk ukuran pada kelasnya
Ada peserta didik yang gemuk. Sedang, kurus untuk ukuran pada kelasnya
Ada peserta didik jenis kelamin dan perempuan
Ada peserta yang memiliki kelengkapan dan fungsi standar pada anggota tubuhnya, ada juga peserta didik yang memiliki hambatan dalam kelengkapan dan fungsi anggota tubuhnya.
Keberagaman Sensorik:
Ada peserta didik yang memiliki penglihatan tanpa hambatan, ada peserta didik yang memiliki hambatan penglihatan
Ada peserta didik yang memiliki pendengaran tanpa hambatan, ada peserta didik yang memiliki hambatan pendengaran
Keberagaman Sosial ekonomi dan demografis:
Ada peserta didik dari keluarga kaya, sedang, miskin
Ada peserta didik dari perkotaan dan pedesaan
Ada peserta didik yang tinggal di perumahan dan masyarakat/perkampungan
Keragaman jenis lainnya:
Ada peserta dengan hambatan perilaku dan emosi, kesulitan belajar spesifik, autis, dan sebagainya
Kemudian Sikap dan tindakan yang harus lakukan guru terhadap keberagaman peserta didik:
Menerima keragamaan peserta didik yang ada di kelas
Memahami perbedaan unik setiap individu peserta didik
Menciptakan suasana yang aman, nyaman dan ramah bagi semua peserta didik
Memberikan kebutuhan layanan pembelajaran, khususnya bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus dengan tetap memberikan perhatian yang sama untuk kelas.
Materi Pembelajaran Hari 3 11102022
Sharing Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan, S. Si
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep pendidikan inklusif dan sistem layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah inklusif.
2. Pendidikan inklusif bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi semua peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus di lingkungan pendidikan yang sama.
3. Sistem layanan mencakup identifikasi, asesmen, perencanaan pembelajaran individu, dan adaptasi k
MATERI KONSEP KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK.pdfAhmadYasir41
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keberagaman peserta didik dan klasifikasi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Ada dua kelompok PDBK yaitu PDBK temporer dan permanen. PDBK permanen dikelompokkan lebih lanjut menjadi PDBK sensorik (penglihatan dan pendengaran) dan non-sensorik.
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumDedy Wiranto
Menurut permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 1, pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Inclusive Education untuk siswa dengan Special Education Need di sekolah umum adalah menjadi salah satu reformasi seperti dalam sistem pendidikan saat ini. Dan ia juga menuliskan bahwa IE mengacu pada semua yang dihargai, diterima, dan dihormati terlepas dari latar belakang etnis dan budaya, social ekonomi, keadaan, kemampuan, jenis kelamin, usia, agama, keyakinan, dan perilaku.
Teks tersebut membahas tentang pengembangan muatan lokal di sekolah. Secara singkat, muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan daerah setempat. Tujuannya antara lain untuk mengenalkan siswa pada potensi daerah dan membantu pembangunan masyarakat. Pengembangan muatan lokal di sekolah dapat dilakukan dengan menyusun kurikulum dan bahan pelajaran yang
Dokumen tersebut membahas tentang kepelbagaian pelajar dalam etnik, ras, dan sosio-budaya di kelas, serta strategi yang dapat digunakan guru untuk menangani hal tersebut. Guru perlu memahami latar belakang pelajar dan mengajar tanpa membeda-bedakan, serta menciptakan iklim kelas yang inklusif untuk semua pelajar tanpa memandang perbedaan.
Similar to Pendidikan Inklusif 2023 Final.pptx (20)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
3. Tujuan
1. Memahami Kebijakan Pendidikan Inklusif
2. Menganalisis Pengertian, Tujuan dan
Prinsip Pendidikan Inklusif.
3. Menganalisis Modifikasi Kurikulum ABK di
Sekolah Regular
4. Memahami Jenis Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus
5. Menganalisis Iklim Inklusifivitas Satuan
Pendidikan.
6. Memahami Peran dan Dukungan Pemda
4. Kebijakan Pendidikan Inklusif
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab IV Pasal 5 a
yat 2, 3, dan 4 dan Pasal 32 yangmenyebutkan bahwa pendidikan khusus merupakan pendidi
kan untuk peserta didik yang berkelainan (fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosi
al) atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inkl
usi.
Permendiknas No 32 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru Pendidika
n Khusus.
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Me
miliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa
UU No 9 Tahun 2011, tentang Pengesahan Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (Convention
on The Right Of Persons With Disabilities)
UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 10 menyebutkan bahwa pese
rta didik berkebutuhan khusus berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu d
i semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan.
PP No.13 Tahun 2020 Tentang Akomodasi layak bagi Peserta Didik penyandang disabilitas
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran menyebutkan satua
n pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didiK
7. Inklusi
Segregasi Integrasi
Sekolah Khusus
SLB Berasrama
SLB dengan Kelas Jauh
SLB dengan Guru
Kunjung
Kelas Biasa Sekolah Khusus
Kelas Biasa dengan
ruang bimbingan
khusus
Kelas Khusus
Sekolah Reguler
8. Pengertian
Pendidikan
Inklusif
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang mengakomodasi
semua anak tanpa mempedulikan keadaan fisik,
intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisi-kondisi lain,
termasuk anak-anak penyandang disabilitas, anak-anak
berbakat, pekerja anak dan anak jalanan, anak di daerah
terpencil, anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas
dan anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari
kelompok masyarakat.
(Salamanca Statement, 1994)
Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan
yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik
yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan
dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara
bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya
(Permendinas No. 70 Tahun 2009}
9. Tujuan
Pendidikan Inklusif
memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan fisik, emosional, mental
dan social atau memiliki potensi kecerdasan
dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuannya.untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan
yang menghargai keanekaragaman, dan
tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.
(Permendiknas No 70. Tahun 2009)
10. :: Tantangan
Tantangan
SEGI PARTISIPASI SEGI KUALITAS PROSES
o Terjadi diskriminasi
o Sekolah belum ramah bagi
semua anak
o Terjadi pemisahan pendidikan
yang ekstrim berdasarkan
identitas tertentu
o Banyak anak yang belum
terakomodasi di sekolah
karena berbagai alasan
o Belajar di sekolah kurang
menyenangkan
o Pembelajaran di sekolah
semata-mata untuk
menyelesaikan kurikulum
o Perbedaan dan keberagaman
kurang diperhatikan
11. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif
1. Prinsip pemerataan dan peningkatan mutu
Pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan peningkatan mutu
Pendidikan dengan memberikan akses pada semua anak dan menghargai
perbedaan.
2. Prinsip keberagaman
Pendidikan hendaknya diupayakan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik individual peserta didik.
3. Prinsip kebermaknaan
Pendidikan inklusif harus menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang ramah,
menerima, keragaman dan menghargai perbedaan, serta bermakna bagi kemandirian
4. Prinsip keberlanjutan
Pendidikan inklusif diselenggarakan secara berkelanjutan pada semua jenis, jalur
dan jenjag pendidikan
5. Prinsip keterlibatan
Penyelenggaraan pendidikan inklusif harus melibatkan seluruh komponen pendidikan
terkait
12. PENERAPAN
KURIKULUM
Program percepatan dan
perluasan dalam hal
waktu dan penguasaan
materi. Model ini diterap
kan bagi peserta didik
yang cerdas istimewa
dan bakat istimewa.
1. Eskalasi/akselerasi
Model duplikasi untuk
PDBK sama dengan kuri
kulum yang digunakan
peserta didik pada umu
mnya yang non-PDBK.
Mungkin hambatan yang
dialami tidak terlalu
berat.
.
2. Duplikasi
kurikulum umum dimodifika
si, disederhanakan tanpa
harus menghilangkan
substansi, dan disesuaikan
dengan kebutuhan dan
kemampuan PDBK..
3. Simplikasi atau modifi
kasi
Beberapa bagian dari
kurikulum umum diganti
dengan sesuatu yang
kurang lebih setara.
Contoh kegiatan
menggambar bagi ATN dpt
disubstitusi dengan
menyanyi
4. Substitusi:
Beberapa aspek tertentu
kurikulum umum sebagian
besar ditiadakan menyesu
aikan dengan karakteristik
dan kemampuan peserta
didik berkebutuhan khusus
5. Omisi :
13. Jenis Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
(Permendiknas 70 tahun 2009)
Deskripsi Jenis ABK di Panduan
Pelaksanaan Pend Inklusif, 2022
1. Tunanetra
2. Tunarungu
3. Tunagrahita
4. Tunawicara
5. Tunadaksa
6. Tunalaras
7. Berkesulitan belajar
8. Lamban belajar
9. Autis
10. Tunaganda
11. Memiliki gangguan motorik,
Korban Narkoba, Obat terlarang
dan zat addiktif
14. Alur Pelaksanaan Pendidikan Inklusif
Masa Transisi merupakan masa belajar dengan hal yang baru peserta didik untuk mengenal
tempat baru, system baru dan cara belajar yang baru.
Adaptasi ini akan mempengaruhi proses dan pencapaian pembelajaran selanjutnya.
16. Kualitas Capaian
Pembelajaran Siswa
Kualitas Proses
Belajar Siswa
Kualitas Sumber Daya
Manusia dan Sekolah
Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi C
Dimensi E
Level 2 Level 2 Level 2
Level 1 Level 1 Level 1 Level 1 Level 1
Level 2 Level 2
Output
Mutu dan relevansi
hasil belajar murid
Pemerataan
pendidikan yang
bermutu
Mutu dan relevansi
pembelajaran
Pengelolaan
sekolah yang
partisipatif,
transparan, dan
akuntabel
Kompetensi dan
kinerja PTK
Proses Input
STRUKTURPROFILPENDIDIKAN DASARDANMENENGAHTERDIRIDARI3AREA,5DIMENSI,DANINDIKATOR
D
ARI LEVEL1SAMP
AI 2
17. DEFINISI INDIKATOR IKLIM INKLUSIVITAS
Kondisi yang
disediakan sekolah
untuk memberikan
layanan kepada
siswa dengan
disabilitas dan CIBI
18. Rewording Definisi Indikator Iklim Inklusivitas
D.10 Iklim Inklusivitas Kondisi yang disediakan oleh satuan
pendidikan untuk menyediakan layanan bagi
peserta didik dengan disabilitas dan cerdas
istimewa dan berbakat istimewa.
D.10.1 Layanan disabilitas Pemberian layanan yang sesuai untuk peserta didik
dengan disabilitas di satuan pendidikan.
D.10.2 Layanan sekolah
untuk
murid CIBI
Pemberian layanan yang sesuai untuk peserta didik
cerdas dan berbakat istimewa di satuan pendidikan.
D.10.3 Sikap terhadap
disabilitas
Penerimaan dan penghargaan terhadap peserta
didik dengan disabilitas.
19. D.10.1.1 Pengetahuan tentang disabilitas Pengetahuan yang dimiliki oleh guru dan kepala sekolah
tentang jenis disabilitas dan cara penanganannya
D.10.1.2 Sikap tentang siswa dengan disabilitas SIkap tentang siswa dengan disabilitas dalam proses
pengajaran dan pembelajaran
D.10.1.3 Praktik pengajaran untuk siswa dengan
disabilitas
Praktik pengajaran yang saat ini dilakukan dalam
merespon siswa disabilitas dan pengajaran secara
inklusif.
D.10.1.4 Penerapan kebijakan untuk siswa dengan
disabilitas
D.10.2.1 Pengetahuan tentang siswa cerdas dan
berbakat istimewa
Pengetahuan yang dimiliki oleh guru dan kepala sekolah
tentang siswa cerdas dan berbakat istimewa dan cara
penanganannya
D.10.2.2 SIkap tentang siswa cerdas dan berbakat
istimewa
sikap tentang siswa cerdas dan berbakat istimewa dalam
proses pengajaran dan pembelajaran
D.10.2.3 Praktik pengajaran untuk siswa cerdas dan
berbakat istimewa
Praktik pengajaran yang saat ini dilakukan dalam
merespon siswa siswa cerdas dan berbakat istimewa dan
pengajaran secara inklusif.
D.10.3.1 Perasaan tentang siswa dengan disabilitas Sikap guru terhadap disabilitas tentang aspek afektif
D.10.3.2 Pendapat tentang siswa dengan disabilitas Sikap guru terhadap disabilitas tentang aspek kognitif
D.10.3.3 Perilaku kepada siswa dengan disabilitas Sikap guru terhadap disabilitas tentang aspek perialku
Definisi Indikator level 3
20. Perubahan Pelaporan Hasil Asesmen Nasional (AN) 2022
dibandingkan
2021
Warna merah (kurang),
kuning (sedang), dan
hijau (baik)
Terdapat rentang nilai
indikator yang seragam
dengan rentang nilai 0-
100
Perbandingan capaian
tahun ini dengan tahun
lalu
Dari
tahun
lalu
Perbandingan hasil capaian
satdik Anda dengan satdik lain
secara daerah
(kota/kabupaten/provinsi) dan
nasional
Terdapat pengembangan indikator vokasi (link and match), kesetaraan gender, dan program-kebijakan satdik
21. CARA MENINGKATKAN IKLIM INKLUSIFITAS
PBD--IRB
1. Identifikasi masalah
Iklim inklusivitas SatuanPendidikan/Daerah masukdalam label kategori apa?
Lihat penjelasan / deskripsinya
2. Refleksi – Menemukan akar masalah
Menemukan akar masalah mengapa iklim inklusivitas masuk dalam kategori tersebut?
Cek indikator level 2 (lihat label kategori dan deskripsinya)
Cek kondisi real di satuan Pendidikan (triangulasi)
3. Benahi
Rumuskan rencana kegiatan dan rencana anggaran untuk mengatasi akar masalah
22. Definisi Label
Sedang Baik
Kurang
D.10 Satuan pendidikan
belum mampu
menghadirkan suasana
proses pembelajaran
yang menyediakan
layanan yang ramah
bagi peserta didik
dengan disabilitas dan
cerdas berbakat
istimewa.
Satuan pendidikan
mulai
mengembangkan
suasana proses
pembelaaran yang
menyediakan
layanan yang ramah
bagi peserta didik
dengan disabilitas
dan serdas, berbakat
istimewa
Satuan pendidikan
mampu
menghadirkan
suasana proses
pembelajaran yang
menyediakan
layanan yang ramah
bagi peserta didik
dengan disabilitas
dan cerdas
berbakat istimewa
24. EXERCISE 2
REFLEKSI DAN EVALUASI DIRI SATUAN PENDIDIKAN
Indikator yang perlu di cek kondisi realnya** KS Guru Siswa
Pengetahuan/ pemahaman tentang disabilitas dan CIBI ✅ ✅
Pemahaman tentang konsep pendidikan inklusi ✅ ✅
Kebijakan tentang pendidikan inklusidi sekolahtsb (bentuk
program/layanan yang diberikan untuk siswa disabilitas dan CIBI).
✅ ✅
Praktik-praktik pembelajaran yang mengakomodir siswadisibilitas
dan CIBI
✅ ✅
Sikap, perlakuan terhadap siswa dengan disabilitas dan CIBI saat
proses pembelajaran
✅ ✅ ✅
Perasaan, pemikiran, dan perilaku terhadap siswa dengan
perbedaan fisik, mental, maupun tingkat kecerdasan
**Metode: Asesmen ringan/kuis, diskusi mingguan, dll
✅
25. EXERCISE 2 (LANJUTAN)
KESIMPULAN HASIL REFLEKSI & EVALUASI
Benar bahwa pengetahuan & pemahaman guru tentang disabilitas dan
CIBI masih rendah
Benar bahwa beberapa guru masih bingung dengan praktik
pembelajaran berbasisinklusi di sekolah
Sudah ada program P
endidikan inklusi di sekolah, namun belum
tersosialisasi dengan baik
Sebagian siswa masih takut berinteraksi dengan siswa yang
mengalami disabilitas
Sebagian siswa mengganggap aneh siswa dengan disabilitas dan memilih
untuk tidak berinteraksi dengan mereka
26. EXERCISE 3 (BENAHI)
Edukasi tentang disabilitas dan CIBI
Sosialisasi program Pendidikan inklusi yang diterapkan di sekolah
Sosialisasi praktik pendampingan siswa dengan disabilitas dan CIBI
Pemasangan poster edukasi tentang disabilitas dan CIBI
Pembiasaan aktivitas kolaborasi dengan seluruh siswa termasuk dengandisabilitas
dan CIBI
Pembiasaan aktivitas saling menghormati dan menghargai semua siswa
Evaluasi berkala pelaksanaan program inklusi
28. RegulasiPendidikanKhusus&PendidikanInklusif
PeranatauDukunganPemda
Dukungan
Regulasi
● Membuat regulasi dan
kebijakan yang benar terkait
pendidikan inklusif
● Melakukan
pendampingan/pengawasan
satuanpendidikan inklusif
terkait pelaksanaan
kebijakan/regulasi
● Harmonisasiregulasi
● Penataan kewenangan daerah
(pendidikan inklusif menjadi
tanggung jawabdi setiap
jenjang pendidikan)
Dukungan
Pembiayaan
● Alokasidana terhadap
pelaksanaan pendidikan inklusif
● Melakukanidentifikasi program
dan pembiayaan terkait
pendidikan inklusif diregulasi
● Mengalokasikan anggaran
pendukung pendidikan
inklusif
● Mengajukanalokasianggaran
di pemerintah pusat
berdasarkan data di Dapodik
● Mengadakan penggalangan
mitra pembangunan sebagai
alternatif
pembiayaan
Dukungan
Aksesibilitas
● Pengadaan sarana dan
prasarana yang aksesibel
● Memetakan kebutuhan sarana
prasarana yang dibutuhkan
satuan pendidikan
● Membuat kajianhasil verifikasi
( mengacupada peraturan
yang berlaku*) dan
ketersediaan anggaran
tahunberjalan
● Merealisasikan bantuan
kebutuhan sarana prasarana
satuan pendidikan, skala
prioritas dan ketersediaan dana
*Permendikbudristek No 22 Tahun 2023 tentang
Standar Sarana Prasarana Pada Pendidikan Anak Usia
Dini,Jenjang Pendidikan Dasar,dan Jenjang Pendidikan
Menengah, dan peraturanlainyang terkait
29. RegulasiPendidikanKhusus&PendidikanInklusif
PeranatauDukunganPemda
Dukungan
Kelembagaan
● Pendampingan terhadap satuan pendidikan
dalam implementasi pendidikan inklusif
● Pembentukan UnitLayanan Disabilitas (ULD)
● Monitoring pelaksanaan pendidikan inklusif di
satuan pendidikan
● Melakukananalisa data dan pemetaan data
satpen,pendidik dan pesertadidik (jumlah dan
sebaran,dsn penyelenggaraanPI)
● Melakukan sosialisasi, advokasi dan
evaluasi dalam implementasi
penyelenggaraanpendidikan inklusif di
Satpen.
● Melakukan penguatan kompetensi SDM,
advokasi, supervisi, pemantauan dan evaluasi,
sertafasilitasi (pendampingandan penyediaan
aksesibilitas).
● PengembanganSLBsebagai pusat sumber
pendukung penyelenggaraan pendidikan
inklusif. (PemdaProvinsi)
DukunganKapasitas
SDM
● Melakukanpembinaan kepada
satuan pendidikan khusus dan SPPI
● Mendorong fungsi ULD
● Melakukanpeningkatan kapasitas
SDM (termasukKSdan
pengawas/penilik) di satuan
pendidikan khusus dan pendidikan
inklusif, seperti bimbingan teknis
dan program magang.
● Mendorong guru/tenagapendidik
untuk mengikuti kegiatan
peningkatan kapasitas SDM
pendidikan khusus dan pendidikan
inklusif yang dilakukan di tingkat
pusat
● Mendorong guru yang teridentifikasi
telah mendapatkan sertifikasi GPK
untukmelakukan pemutakhiran data
di DAPODIK