SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN
PENDIDIKAN II
PROGRAM STUDI: PLS
DOSEN : Dr. FAKHRUDDIN, M.Pd
TAHUN : 2014
Kategori penelitian berdasarkan metode
ANALITIS HISTORIS DESKRIPTIF EKSPERIMENTAL
Menurunkan
hubungan
melalui sistem
deduktif
Peristiwa +
perkembangan
di masa
lampau
Menjelaskan
kondisi yang
ada (exist)
Menguji
hubungan sebab
akibat
Matematik
Filsafat
Hukum
Linguistik
Kronologis (biografi)
Spasial (komparatif)
Historik &
Legal Yuridis
Korelasi, Survey,
Studi kasus,
Studi pengembangan,
Studi tindak lanjut,
Studi kecenderungan
One group,
More than one group
METODE
Metode-metode Penelitian
KUANTITATIF KUALITATIF
EKSPERIMENTAL NON
EKSPERIMENTAL
INTERAKTIF NON INTERAKTIF
 Eksperimental
murni
 Eksperimental
kuasi
 Eksperimental
lemah
 Subjek tunggal
 Deskriptif
 Komparatif
 Korelasional
 Survay
 Tindakan
 Etnografis
 Historis

Fenomenologis
 Studi Kasus
 Studi Kritis
 Analisis
konsep
 Analisis
kebijakan
 analisis historis
Penelitian Pengembangan (R&D)
•Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)
Variabel adalah konsep, kata benda yang
memperlihatkan variasi dalam kelompok objek
Klasifikasi variabel :
Kuantitatif vs. kategorial  kuantitatif berada dalam
rentang kontinum; kategorial berbeda dalam kualitas
(nominal, ordinal)
Manipulasi vs. Hasil (outcome)
Independen vs. Dependen
Extraneous  variabel yang tidak dikontrol
Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)
Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang
dimungkinkan
Keuntungan :
Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam
tentang hasil kajian
Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teori
Dapat melakukan kajian keterhubungan
Kelemahan :
Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan
hipotesis)
Menyempitkan pandangan peneliti; kurang
memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya
Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)
Acuan hipotesis :
Jawaban sementara terhadap suatu persoalan
Perlu dibuktikan secara statistikal apakah diterima atau
ditolak
Isi hipotesis harus sejalan dengan tujuan penelitian
Populasi : keseluruhan unit yang menjadi objek penelitian atau
kelompok yang diharapkan dapat digunakan dalam penelitian
Sampel : - bagian dari populasi yang nyata diteliti
- sampel mewakili populasi (representatif)
- bila sampelnya manusia disebut responden
Penentuan sampel :
Acak / random : karakteristik homogen
Strata / stratified : sampel berjenjang, dalam jenjang harus
homogen
Cluster : sampel dari satuan wilayah / institusi yang di dalamnya
juga harus homogen
Purposif : sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian
Penelitian Kuantitatif (populasi dan sampel)
T A H A P A N P E N E L I T I A NT A H A P A N P E N E L I T I A N
MEMILIH MASALAH STUDI PENDAHULUAN MERUMUSKAN MASALAH
MERUMUSKAN
ANGGAPAN DASAR
HIPOTESIS
MEMILIH PENDEKATAN
MENENTUKAN
VARIABEL
MENENTUKAN
SUMBER DATA
MENENTUKAN DAN MENYUSUN
INSTRUMEN
MENGUMPULKAN DATA
ANALISIS DATAMENARIK SIMPULAN
MENULIS LAPORAN PRESENTASI & DISKUSI
POLA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Simetris :
 Bila dua variabel berfluktualisasi bersamaan tetapi diantara
keduanya tidak ada hubungan.
Asimetris :
 Hubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap
variabel tidak bebasnya
Timbal-balik
 Terjadi apabila dua variabel saling mempengaruhi atau
memperkuat satu sama lain.
Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis)
Variabel adalah konsep, kata benda yang
memperlihatkan variasi dalam kelompok objek
Klasifikasi variabel :
Kuantitatif vs. kategorial  kuantitatif berada dalam
rentang kontinum; kategorial berbeda dalam kualitas
(nominal, ordinal)
Manipulasi vs. Hasil (outcome)
Independen vs. Dependen
Extraneous  variabel yang tidak dikontrol
Lanjutan ………….JENIS VARIABEL
dilihat dari JENIS DATA KUALITATIF
1. Variabel DISKRIT
variabel yg tidak memiliki pecahan / utuh.
Co: jumlah anak, jumlah negara dll.
2. Variabel BERSAMBUNGAN
variabel yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka pecahan.
Co: ukuran berat, tinggi, luas dll
Variabel independen/bebas : var yang dapat
dimanipulasi.
Variabel dependen/terikat; yg dipengaruhi
menjadi akibat krn adanya var bebas
Var moderator; var yg mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hub antara var
independen dan dependen
Var intervening; var yg secara teoritis
mempengaruhi hub antara independen dan
dependen tetapi tdk terukur
Var kontrol; var yg dikendalikan atau dibuat konstan, shg
mempengaruhi var utama yg diteliti
Lanjutan ………….JENIS VARIABEL
• dilihat dari PERAN
1. Variabel BEBAS (Vb)
variabel yg dapat mempengaruhi variabel lainnya.
2. Variabel TERIKAT (Vt)
variabel yg dipengaruhi variabel lain.
Vb
Metode mengajar guru
Hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar siswa
Vt
Prestasi belajar siswa
JUDUL PENELITIAN
Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang
dimungkinkan
Keuntungan :
Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam
tentang hasil kajian
Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teori
Dapat melakukan kajian keterhubungan
Kelemahan :
Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan
hipotesis)
Menyempitkan pandangan peneliti; kurang
memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya
1. PENDAHULUAN, Berisi :
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan
manfaat penelitian
2. KAJIAN PUSTAKA, berisi
konsep terkait dengan tema peneltian, kerangka berfikir dan
hipotesis
3. METODE PENELTIAN
Pendekatan peneltian, penentuan subyek /sampel penelt,
variabel metode pengumpulan data dan analisis data
4. Lampiran, daftar pustaka
MEMBUATA PROPOSAL PENELITIAN, dgn Sistematika :
 INSTRUMEN
◦ Prinsip-Prinsip Pemilihan Instrumen
Penelitian
◦ Syarat-Syarat Instrumen Penelitian
 Akurasi (accuracy)
 Presisi (precision)
 Kepekaan (sensitivity)
◦ Klasifikasi instrument
◦ Prinsip Pengukuran dengan Instrumen
◦ Ciri-ciri Data Hasil Pengukuran
◦ Klasifikasi data hasil Pengukuran
 Data dengan Skala Nominal
 Data dengan Skala Ordinal
 Data dengan Skala Interval
 Data dengan Skala Rasio
◦ Penyajian dan Analisis Data
 Prinsip utama pemilihan instrumen adalah
memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga
peneliti dapat memilih instrumen yang diharapkan
dapat mengantar ke tujuan penelitian.
 Tujuan penelitian menentukan instrument apa yang
akan digunakan.
 Kadang terjadi bahwa tujuan penelitian justru
ditentukan oleh instrumen yang tersedia, atau
digunakan instrumen yang sudah populer,
walaupun sebenarnya tidak cocok dengan tujuan
penelitiannya.
 Suatu pendapat yang tidak selalu benar bahwa
“instrumen yang canggih adalah yang terbaik“.
 Pedoman umum yang dapat digunakan dalam
pemilihan instrumen, khususnya bagi peneliti
pemula adalah:
◦ Pakailah instrumen seperti yang telah digunakan
oleh peneliti terdahulu.
◦ Buatlah daftar instrumen yang tersedia, kemudian
kategorikan tiap instrumen sesuai dengan input
yang diperlukan dan output yang dihasilkan, baru
dipilih yang paling sesuai.
 Instrument walaupun sederhana tetapi dapat
langsung mengukur informasi yang dikehendaki
lebih baik.
 Ada beberapa kriteria penampilan instrument yang
baik, baik yang digunakan untuk mengontrol
ataupun untuk mengukur variabel, yaitu :
◦ Akurasi (accuracy)
◦ Presisi (precision)
◦ Kepekaan (sensitivity)
 Akurasi dari suatu instrumen pada hakekatnya berkaitan erat
dengan validitas (kesahihan) instrument tersebut.
 Apakah instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang
hendak diukur.
 Apakah masukan yang diukur (measured) hanya terdiri dari
masukan yang hendak diukur saja ataukah telah kemasuk-an
unsur-unsur lain.
 Pengontrolan yang ketat terhadap kemurnian masukan ini adalah
sangat penting agar pengaruh luar dapat dieliminasi.
 Kegagalan dalam pengontrolan ini akan menyebabkan
menurunnya akurasi output atau validitas hasil pengukuran.
 Validitas tentang apa yang hendak diukur disebut validitas
kualitatif.
 Instrumen dapat mengukur dengan cermat dalam batas yang
hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah validitas
kuantitatif.
 Presisi instrumen berkaitan erat dengan
keterandalan (reliability), yaitu kemampuan
memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan
pengukuran.
 Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat
menjamin bahwa inputnya sama memberikan output
yang selalu sama  kapan saja, dimana saja,
oleh dan kepada siapa saja instrumen ini digunakan
memberikan hasil konsisiten (ajeg).
 Instrumen dengan presisi yang baik belum tentu
akurasinya baik dan sebaliknya.
 Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan
presisinya baik.
 Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan
harga variabel tertentu membutuhkan instrumen
yang dapat mendeteksi besarnya perubahan
tersebut.
 Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka
instrumen yang digunakan.
 Sebagai ilustrasi :
◦ Stopwatch dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk
mengukur kecepatan gerak refleks.
◦ Penggaris dengan presisis 0,1 mm tidak dapat mendeteksi
perubahan panjang ikatan dalam perubahan struktur
molekul.
 Dalam contoh tersebut kepekaan instrumen tidak
memadahi.
 Kepekaan berkaitan erat dengan validitas kuantitatif.
 Pada dasarnya ada dua kategori alat atau instrumen
(seterusnya disebut instrumen) yang digunakan dalam
penelitian, yaitu :
1) Instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi
atau data tentang keadaan obyek atau proses yang diteliti.
2) Instrumen yang digunakan untuk mengontrol obyek atau
proses penelitian.
 Dengan adanya dua jenis instrumen tersebut,maka
kondisi obyek atau proses penelitian diukur dalam
kondisi yang spesifik dan dapat diulang lagi
(reproducible).
 Berdasarkan wujudnya, instrumen penelitian dibedakan
atas dua bentuk, yaitu :
1) perangkat keras (hardware) dan
2) perangkat lunak (software).
 Analogi dengan computer:
◦ Perangkat keras adalah seperangkat komponen
mesin dengan elektroniknya.
◦ Perangkat lunaknya adalah instruksi-instruksi yang
terdapat dalam programnya.
 Dalam penelitian instrumen yang termasuk
kategori perangkat keras misalnya:
spektofotometer,stetoskop, thermometer,
dsb.
 Perangkat lunak digunakan untuk memperoleh
informasi atau respon dari subyek baik langsung
maupun tidak langsung.
 Dengan perangkat lunak akan dapat dilakukan
pengukuran tentang :
1)Informasi langsung dari obyek.
2)Mengevaluasi obyek atau tindakan obyek oleh
pengamat.
3)Mengukur langsung kemampuan dan pengetahuan
obyek.
4)Mengukur secara tidak langsung tentang kepercayaan,
sikap atau perilaku obyek.
 Adapun yang termasuk dalam kategori perangkat
lunak misalnya: kuisioner, ceklist, rating scale,
ujian tertulis, wawancara dan lainnya.
 Dalam penelitian selalu diperlukan pengumpulan
data dari variable penelitinannya melalui proses
pengukuran.
 Pengukuran suatu variabel pada dasarnya adalah
penerapan suatu fungsi matematik yang
korespondensi.
 Dalam proses pengukuran diperlukan tiga unsur,
yaitu:
◦ himpunan obyek yang diukur,
◦ himpunan angka dalam instrument dan
◦ pemetaan sebagai criteria hasil pengukuran.
 Sebagai contoh : akan dilakukan pengukuran
pendapat sekelompok responden terhadap
penampilan produk X.
◦ Himpunan responden yang akan diukur pendapatnya
adalah : si A,B,C,D dan seterusnya.
◦ Himpunan angka dalam instrument : 1,2 dan 3.
◦ Pemetaannya adalah :
 jika responden mengatakan baik, penampilan produk diberi
angka skor 3,
 jika responden menyatakan cukup baik diberi angka skor 2,
 jika responden menyatakan buruk diberi angka skor 1.
 Data (plural) atau datum (singular), berasal dari kata “dare”
(latin) berarti “to give”.
 Berdasarkan kata dasar tersebut, data adalah fakta yang
diamati peneliti yang diberikan oleh suatu situasi tetentu.
 Fakta sendiri berasal dari kata “facere” (latin) yang berarti “to
make”  Jadi fakta adalah sesuatu yang dibuat atau
dihasilkan oleh situasi tertentu.
 Dengan demikian fakta adalah sesuatu yang dimanifestasikan
oleh suatu situasi/fenomena tetentu bukan situasi/fenomena
itu sendiri.
 Sebenarnya tujuan penelitian adalah ingin mengungkapkan
situasi/fenomena yang sebenarnya, tetapi yang diperoleh hanya
suatu manifestasi atau representasi yang factual berupa suatu
data.
 Maka dari itu peneliti yang arif selelu berpikiran bahwa data
yang dihasilkan tidak lain hanyalah suatu bayangan dari
situasi/fenomena yang bersifat sementara dalam dimensi ruang
dan waktu.
 Berdasarkan skalanya, data hasil pengukuran
dapat dibedakan atas 4 macam skala yaitu :
1) Nominal,
2) Ordinal,
3) interval dan
4) rasio.
 Angka-angka yang diletakkan dalam skala nominal hanya
untuk pembeda antara yang satu dengan yang lain.
 Ciri dari data nominal adalah cara mendapatkan datanya
dengan cara menghitung (counting).
 Sebagai contoh data nominal :
◦ jumlah orang laki-laki atau perempuan yang hadir dalam sebuah
pertemuan.
◦ jenis pekerjaan
◦ status perkawinan
◦ agama,
◦ setuju-tidak setuju dan sebagainya.
 Suatu obyek akan memepunyai salah satu kategori saja, tidak
mungkin suatu obyek muncul dengan lebih dari satu kategori
laki-laki dan perempuan  Jadi sifatnya “mutual exclusive”.
 Jika pada tiap kategori diberi simbol angka,maka angka-
angka yang diperoleh:
◦ tidak bersifat aditif (tak dapat dijumlah)
◦ tidak bersifat multiplicated (tidak dapat dikalikan).
 Data tersusun atas jenjang.
 Disini sudah ada keteraturan (“order”) bahwa suatu angka skor
lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.
 Sebagai contoh : pemberian peringkat pada kejuaraan lomba
melukis,
◦ juara 1 (skor4),
◦ juara II (skor3),
◦ juara III (skor 2), dan
◦ juaraIV (skor 1).
 Jadi disini belum ada sifat aditif (tambah atau kurang) maupun
multiplikatif (kali atau bagi).
 Contoh lain skala ordinal adalah skala rangking nilai siswa
sekolah,rangking pendapat : sangat setuju, setuju dan tidak setuju.
 Pada skala interval:
◦ Sudah ada keteraturan atau jenjang,
◦ Sudah ada sifat aditif dan multiplikatif.
 Jika terdapat data interval : 1,2,3,4 dan 5, maka 5-3
adalah sama dengan 4-2, demikian juga 3+2 adalah
sama dengan 4+1.
 Begitu pula 4x1 sama dengan 2x2.
 Pada skala interval belum ada harga nol mutlak,
angka nol bersifat arbitary.
 Contoh skala interval :
◦ indeks prestasi,
◦ indeks inflasi,
◦ indeks harga,
◦ skala pada thermometer dan sebagainya.
 Skala ini mempunyai derajat yang paling tinggi
diantara skala yang lain.
 Skala rasio sama ciri-cirinya dengan skala internal
dan telah mempunyai harga nol yang bersifat mutlak.
 Contoh data dengan skala rasio :
◦ berat badan,
◦ tinggi badan,
◦ luas sawah,
◦ dosis obat,
◦ waktu dan sebagainya.
 Penyajian dan analisis data penelitian tergantung
dari jenis datanya.
◦ Jika datanya adalah data kuantitatif, maka data dapat
disajikan dan dianalisis dengan metode statistik.
◦ Jika data bersifat kualitatif sehingga tidak dapat
dinyatakan dengan angka, maka metode statistika tidak
dapat digunakan.
 Untuk mengatur dan menyajikan data kuantitatif
digunakan metode statistika diskriptif,
 Untuk menarik kesimpulan dari data sampel
terhadap populasinya digunakan statistika induktif
atau statistika inferensial.
 Dengan statistika diskriptif data dapat disajikan dan
diatur dalam bentuk yang tepat sehingga data lebih
banyak “berbicara”.
◦ Misalnya dalam bentuk grafik, diagram, kurva, tabel dan
sebagainya.
◦ Disamping itu dengan statistika diskriptif dapat dicari
kecenderungan pemusatannya (central tendency) dalam
bentuk harga rata-rata, modus atau mediannya.
◦ Juga dapat ditentukan penyebarannya dalam bentuk :
range, deviasi, deviasi standar, variansi dan sebagainya.
 Dengan statistika induktif dapat dilakukan estimasi
dan uji hipotesis statistika.
 Perlu diingat bahwa statistika adalah seperangkat
alat (a set of tools). Sudah barang tentu pemakai
harus tahu kegunaan dan penggunaanya dengan
tepat.
 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
◦ Kuisioner
 Kuesioner Isian
 Kueisioner Pilihan
 Wawancara
 Wawancara Bebas
 Wawancara Terpimpin
 Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan:
◦ teknik komunikasi dan
◦ teknik observasi
 Pengumpulan data dengan teknik komunikasi dapat
dilakukan dengan kuisioner dan atau wawancara.
 Dalam kaitan teknik komunikasi ini Alport menyatakan
sebagai berikut :
 “Jika anda ingin mengetahui tentang responden
mengenai :
◦ bagaimana perasaanya,
◦ pengalaman apa yang dipunyainya,
◦ apa yang diingatnya,
◦ apa motivasinya, dan
◦ apa alasanya melakukan sesuatu, ……..mengapa tidak anda
tanyakan saja kepadanya?”
 Dalam penelitian, jika diinginkan pengumpulan data
tentang perihal di atas dapat dilakukan dengan
pertolongan :
kuisioner atau wawancara
 Menjawab kuisioner atau wawancara bagi seorang
responden adalah suatu proses “self report “ atau
instrospeksi terhadap diri sendiri.
 Jika dalam penelitian menggunakan metode
pengumpulan data dengan dua teknik di atas, maka
diasumsikan bahwa :
◦ Responden yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
◦ Pernyataan responden adalah benar dan dapat dipercaya.
◦ Interpretasi responden terhadap isi pertanyaan adalah sama
dengan interpretasi penanya.
TEKNIK PENGUMPULAN DATATEKNIK PENGUMPULAN DATA
 Klasifikasi kuisioner berdasarkan sasaran dan
bentuk jawabannya dapat dibedakan secara
skematis sebagai berikut:
Kuisioner
Sasaran
Langsung : tentang diri sendiri
Tidak langsung : tentang orang lain
Bentuk
Isian (open-ended)
Pilihan (closed form)
Kombinasi isian dan pilihan
 Responden mengisi sendiri jawaban atas
pertanyaan dalam kueisioner.
 Contoh :
◦ Bagaimana pendapat saudara jika orang-orang yang
melakukan korupsi ditembak mati di depan umum?
Jawab :……………………………………………………
◦ Hukuman apakah yang paling baik untuk anak didik ?
Berikaan alasan!
Jawab :……………………………………………………
 Keuntungan Kuesioner Isian :
◦ Dapat memberikan jawaban secara bebas, terungkap hal-
hal yang tak diduga oleh peneliti.
◦ Memungkinkan menanyakan : perasaan, pendapat,
motivasi, secara tak terbatas.
 Kelemahan kuesioner isian :
◦ Responden segan memeberikan jawaban yang lengkap dan
mendasar.
◦ Hal yang sangat diperlukan tidak terungkap dari responden.
◦ Analisis datanya sulit.
◦ Bagi responden memerlukan banyak waktu untuk menjawab
sehingga harapan kembali relative kecil.
◦ Kesulitan menyatakan sesuatu dalam bahasan tulisan oleh
karena ada perbedaan dalam : tingkat pendidikan, status
ekonomi dari responden.
 Responden memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.
 Isi jawaban dpt berupa: fakta (fact finding), pendapat, keyakinan dsb.
 Bentuk pilihan jawaban dapat:
◦ dua pilihan saja (force choice) atau
◦ pilihan ganda (multiple choice).
 Contoh kuesioner fact finding dengan force choice.
Status jabatan saudara di Fakultas ini adalah :
( ) Dosen tetap
( ) Dosen luar biasa
 Contoh : kueisioner tentang pendapat dengan force choice.
Apakah saudara merasa tugas saudara skrng ini terlalu berat?
( ) Ya
( ) Tidak
 Contoh : keyakinan dengan multiple choice.
Bagaimana menurut saudara tentang status sosial Dosen pada
umumnya?
( ) Tinggi sekali ( ) Lumayan
( ) Cukup tinggi ( ) Rendah
 Kelemahan Kuesioner Pilihan :
◦ Responden terpaksa memilih walaupun sebenarnya
responden ingin jawaban yang lain, sehingga cenderung
asal pilih
 Keuntungan Kuesioner Pilihan :
◦ Pengolahan data mudah.
◦ Responden tidak perlu mengekspresikan pikirannya
dalam bentuk tulisa
◦ Pengisisan kuesioner mudah dan cepat, sehingga
harapan kembali akan lebih besar.
 Wawancara (interview) dlm riset dpt berfungsi untuk:
1) Mendapat informasi langsung dari responden (metode
primer).
2) Mendapatkan informasi, jika metode lain tidak dapat
dipakai  (metode sekunder).
3) Menguji kenenaran teknik kuesioner atau observasi 
(metode kriteria).
 Dalam wawancara diperlukan syarat penting, yaitu
terjalinnya hubungan yang baik dan demokratis
antara responden dengan penanya (I am good, you
are good)
 Klasifikasi wawancara berdasarkan cara mwnjawab
responden, adalah sebagai berikut:
1) Wawancara bebas (unguided/undirevtive)
2) Wawancara terpimpin (controlled/structured interview)
3) Wawancara bebas terpimpin (focused interview)
 Tanya jawab tidak diarahkan oleh penanya
◦ Isi tanya-jawab tergantung “mood”, keinginan, perhatian
dari responden.
◦ Di sini akan terjadi “free talk”.
 Kelemahan :
◦ Sabagai instrument risat sangat lemah
◦ Tidak efisien dan hasil tidak jelas
 Waktu lama dan biaya mahal
 Keuntungan :
◦ Cocok untuk studi pendahuluan (eksporasi) mencari
problema.
◦ Kewajaran Tanya jawab maksimal, sehingga wawancara
dapat mendalam.
 Tanya jawab menggunakan kerangka
pertanyaan sebagai pedoman umum jalannya
tanya-jawab.
 Kedua fihak mempunyai peranan yang jelas dan
berbeda.
 Kelemahan :
◦ Tanya jawab menjadi kaku, formil sehinnga data
kurang mendalam (seperti seorang hakim dan seorang
terdakwa).
 Kebaikan :
◦ Pertanyaan seragam, sehingga dapat melakukan
komparasi.
◦ Membuktikan hipotesis.
◦ Memungkinkan analisis data secara kuantitatif.
◦ Kesimpulan lebih dapat diandalkan.
Dr. Fakhruddin, M.Pd
KOMPONEN UTAMA
1. Variabel Kriterium
2. Perlakuan
3. Rancangan
4. Monitoring
5. Instrumen
VARIABEL KRITERIUM
Masalah Mayor
Tolok Ukur Keberhasilan Perlakuan
Terpengaruh oleh Perlakuan
PERLAKUAN
Perlakuan Eksperimen berbeda dengan Perlakuan
Pembanding (konsep dan pelaksanaan).
Rancangan Perlakuan berbasis teori.
Rancangan Perlakuan final dan jelas.
Ada dasar teori yang kuat untuk membuat inverensi
bahwa Perlakuan Eksperimen lebih efektif dp
Perlakuan Pembanding.
RANCANGAN
Dibuat sedemikian sehingga informasi yang berhubungan atau
diperlukan untuk persoalan yang diselidiki dapat diperoleh.
Tata kelola dan tata penempatan perlakuan agar efektifitas
perlakuan dapat diuji.
Rancangan dapat berbentuk:
- Pra Eksperimen
- Kuasi Eksperimen
- True Eksperimen
Rancangan Eksperimen terdiri atas:
- Rancangan satu faktor (sederhana)
- Rancangan dua faktor
- Rancangan tiga faktor, dst..
VALIDITAS INTERNAL
Mempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion
benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor
lain.
Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus
mengontrol faktor-faktor yang mengancam:
- Peristiwa (sejarah)
- Kematangan
- EfekTesting
- Instrumen
- Regresi Statistik
- Mortalitas
- Kontaminasi
- Bias oleh seleksi kelompok
TRUE EKSPERIMEN
(Rancangan Satu Faktor)
Randomized Control Group Design
R E T1 O1
R K T2 O2
Randomized Pre and Post Test Control Group
Design
R E O1 T1 O2
R K O3 T2 O4
R O1 E T1 O2
R O3 K T2 O4
TRUE EKSPERIMEN
(Rancangan Satu Faktor)
Salomon Four Groups Design
R E O1 T1 O2
R K O3 T2 O4
R E . T1 O5
R K . T2 O6
TRUE EKSPERIMEN
(Rancangan Dua Faktor)
Treatment by Level Design
BB
AA
A1A1 A2A2
B1B1
B2B2
A = Perlakuan, mis:A = Perlakuan, mis:
metode pembelajaranmetode pembelajaran
A1 = Met. EksperimenA1 = Met. Eksperimen
A2 = Met. PembandingA2 = Met. Pembanding
B = Variebel Moderator,B = Variebel Moderator,
mis: IQmis: IQ
B1 = IQ tinggiB1 = IQ tinggi
B2 = IQ rendahB2 = IQ rendah
TRUE EKSPERIMEN
(Rancangan Dua Faktor)
Factorial Design
BB
AA
A1A1 A2A2
B1B1
B2B2
A = Perlakuan, mis:A = Perlakuan, mis:
metode pembelajaranmetode pembelajaran
A1 = Met. EksperimenA1 = Met. Eksperimen
A2 = Met. PembandingA2 = Met. Pembanding
B = Perlakuan,B = Perlakuan,
mis: bahan penyertamis: bahan penyerta
B1 = LKSB1 = LKS
B2 = ModulB2 = Modul
JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y
Main Effect (Efek Utama)
Efek Utama A: A1 banding A2
Efek Utama B: B1 banding B2
Interaction Effect (efek interaksi)
Efek interaksi A x B terhadap Y
Simple Effect (Efek Sederhana)
Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1
- A1B2 banding A2B2
Efek Sederhana B: - A1B1 banding A1B2
- A2B1 banding A2B2

More Related Content

What's hot

Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)MimaNasution
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Metodologi penelitian sosial ok
Metodologi penelitian sosial okMetodologi penelitian sosial ok
Metodologi penelitian sosial oknurul khaiva
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianEDIS BLOG
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDhenok Citra Panyuluh
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)gdengurah
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Reza J
 
Langkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian KuantitatifLangkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian KuantitatifYaser Lopekabausirah
 
Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian PT. SASA
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Yaser Lopekabausirah
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitiantoha ardi nugraha
 
Jenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiahJenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiahNamira A
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okArifuddin Ali.
 

What's hot (20)

Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Metodologi penelitian sosial ok
Metodologi penelitian sosial okMetodologi penelitian sosial ok
Metodologi penelitian sosial ok
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
 
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)1   menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
1 menyusun proposal (penelitian kuantitatif)
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Metodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Langkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian KuantitatifLangkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian Kuantitatif
 
Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitian
 
Jenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiahJenis jenis-penelitian-ilmiah
Jenis jenis-penelitian-ilmiah
 
Penel r & d
Penel r & dPenel r & d
Penel r & d
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Ptk pls
Ptk plsPtk pls
Ptk pls
 
Laporan kkl
Laporan kklLaporan kkl
Laporan kkl
 
4 besar-teori-belajar
4 besar-teori-belajar4 besar-teori-belajar
4 besar-teori-belajar
 
Kel 2, kes.lingkungan
Kel 2, kes.lingkunganKel 2, kes.lingkungan
Kel 2, kes.lingkungan
 
Teori utama pembangunan
Teori utama pembangunanTeori utama pembangunan
Teori utama pembangunan
 
Contoh disain penelitian
Contoh disain penelitianContoh disain penelitian
Contoh disain penelitian
 
Perencanaan program-amin-2014
Perencanaan program-amin-2014Perencanaan program-amin-2014
Perencanaan program-amin-2014
 

Similar to Media mpp2

Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianTian Sarwoyo
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualadejuve
 
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptxPENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptxMuhammadELZuhemy
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ashikin Azeman
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitiandedidarwis
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabelpjj_kemenkes
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelMJM Networks
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianSadad Magrabi
 
Penelitian kuantitatif - Epidemiologi Gizi
Penelitian kuantitatif - Epidemiologi GiziPenelitian kuantitatif - Epidemiologi Gizi
Penelitian kuantitatif - Epidemiologi GiziJohny Syah
 
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahIlmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahDedeKurnia15
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistikamiomadre
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranZakkyKee
 
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhhMP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhhWulanCerank
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxsaidil1
 

Similar to Media mpp2 (20)

Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
 
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptxPENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
PENELITIAN kuantitatif dan kualitatif.pptx
 
P3 metode penelitian
P3 metode penelitianP3 metode penelitian
P3 metode penelitian
 
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
Ukuran (Penyelidikan sosial:Kaedah Kuantitatif & Kualitatif)
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
 
Penelitian kuantitatif - Epidemiologi Gizi
Penelitian kuantitatif - Epidemiologi GiziPenelitian kuantitatif - Epidemiologi Gizi
Penelitian kuantitatif - Epidemiologi Gizi
 
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiahIlmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
Ilmu, metode ilmiah, dan penelitian ilmiah
 
penelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.pptpenelitian-dan-statistika.ppt
penelitian-dan-statistika.ppt
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
 
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhhMP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
MP7-HIPOTESIS_VARIABEL.ppthhhhhhhhhhhhhhh
 
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptxKelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
Kelompok 1 Penelitian Kuantitatif (1).pptx
 

More from Salma Van Licht

Perencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakat
Perencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakatPerencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakat
Perencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakatSalma Van Licht
 
Pemberdayaan masyarakat ppt dila
Pemberdayaan masyarakat ppt dilaPemberdayaan masyarakat ppt dila
Pemberdayaan masyarakat ppt dilaSalma Van Licht
 
Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatifAnalisis data kualitatif
Analisis data kualitatifSalma Van Licht
 
Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!
Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!
Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!Salma Van Licht
 
Usaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakatUsaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakatSalma Van Licht
 
Keluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anakKeluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anakSalma Van Licht
 
Evolusi makna pembangunan
Evolusi makna pembangunanEvolusi makna pembangunan
Evolusi makna pembangunanSalma Van Licht
 
Strategi pembelajaran PNF
Strategi pembelajaran PNFStrategi pembelajaran PNF
Strategi pembelajaran PNFSalma Van Licht
 
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNFpola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNFSalma Van Licht
 
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerPpt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerSalma Van Licht
 
Pengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalPengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalSalma Van Licht
 
Pend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjjPend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjjSalma Van Licht
 
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiSalma Van Licht
 
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanKonsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanSalma Van Licht
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 

More from Salma Van Licht (20)

Perencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakat
Perencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakatPerencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakat
Perencanaan program penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakat
 
Pemberdayaan masyarakat ppt dila
Pemberdayaan masyarakat ppt dilaPemberdayaan masyarakat ppt dila
Pemberdayaan masyarakat ppt dila
 
Penelitian kualitatif2
Penelitian kualitatif2Penelitian kualitatif2
Penelitian kualitatif2
 
Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatifAnalisis data kualitatif
Analisis data kualitatif
 
Pelatihan dan kwu
Pelatihan dan kwuPelatihan dan kwu
Pelatihan dan kwu
 
Ptk pls
Ptk plsPtk pls
Ptk pls
 
Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!
Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!
Apakah Kamu Kreatif? Buktikan Disini!
 
Usaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakatUsaha usaha kesehatan masyarakat
Usaha usaha kesehatan masyarakat
 
Laporan magang kwu
Laporan magang kwuLaporan magang kwu
Laporan magang kwu
 
Keluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anakKeluarga, ibu, ayah, dan anak
Keluarga, ibu, ayah, dan anak
 
Evolusi makna pembangunan
Evolusi makna pembangunanEvolusi makna pembangunan
Evolusi makna pembangunan
 
Strategi pembelajaran PNF
Strategi pembelajaran PNFStrategi pembelajaran PNF
Strategi pembelajaran PNF
 
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNFpola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
pola interaksi dalam proses kegiatan belajar PNF
 
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerPpt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
 
Pengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikulturalPengantar Pendidikan multikultural
Pengantar Pendidikan multikultural
 
Pend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjjPend multikultur s1_pgsd_pjj
Pend multikultur s1_pgsd_pjj
 
Wawasan multikultural
Wawasan multikulturalWawasan multikultural
Wawasan multikultural
 
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
 
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanKonsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Media mpp2

  • 1. MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN II PROGRAM STUDI: PLS DOSEN : Dr. FAKHRUDDIN, M.Pd TAHUN : 2014
  • 2. Kategori penelitian berdasarkan metode ANALITIS HISTORIS DESKRIPTIF EKSPERIMENTAL Menurunkan hubungan melalui sistem deduktif Peristiwa + perkembangan di masa lampau Menjelaskan kondisi yang ada (exist) Menguji hubungan sebab akibat Matematik Filsafat Hukum Linguistik Kronologis (biografi) Spasial (komparatif) Historik & Legal Yuridis Korelasi, Survey, Studi kasus, Studi pengembangan, Studi tindak lanjut, Studi kecenderungan One group, More than one group METODE
  • 3. Metode-metode Penelitian KUANTITATIF KUALITATIF EKSPERIMENTAL NON EKSPERIMENTAL INTERAKTIF NON INTERAKTIF  Eksperimental murni  Eksperimental kuasi  Eksperimental lemah  Subjek tunggal  Deskriptif  Komparatif  Korelasional  Survay  Tindakan  Etnografis  Historis  Fenomenologis  Studi Kasus  Studi Kritis  Analisis konsep  Analisis kebijakan  analisis historis Penelitian Pengembangan (R&D)
  • 4. •Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis) Variabel adalah konsep, kata benda yang memperlihatkan variasi dalam kelompok objek Klasifikasi variabel : Kuantitatif vs. kategorial  kuantitatif berada dalam rentang kontinum; kategorial berbeda dalam kualitas (nominal, ordinal) Manipulasi vs. Hasil (outcome) Independen vs. Dependen Extraneous  variabel yang tidak dikontrol
  • 5. Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis) Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang dimungkinkan Keuntungan : Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam tentang hasil kajian Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teori Dapat melakukan kajian keterhubungan Kelemahan : Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan hipotesis) Menyempitkan pandangan peneliti; kurang memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya
  • 6. Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis) Acuan hipotesis : Jawaban sementara terhadap suatu persoalan Perlu dibuktikan secara statistikal apakah diterima atau ditolak Isi hipotesis harus sejalan dengan tujuan penelitian
  • 7. Populasi : keseluruhan unit yang menjadi objek penelitian atau kelompok yang diharapkan dapat digunakan dalam penelitian Sampel : - bagian dari populasi yang nyata diteliti - sampel mewakili populasi (representatif) - bila sampelnya manusia disebut responden Penentuan sampel : Acak / random : karakteristik homogen Strata / stratified : sampel berjenjang, dalam jenjang harus homogen Cluster : sampel dari satuan wilayah / institusi yang di dalamnya juga harus homogen Purposif : sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian Penelitian Kuantitatif (populasi dan sampel)
  • 8. T A H A P A N P E N E L I T I A NT A H A P A N P E N E L I T I A N MEMILIH MASALAH STUDI PENDAHULUAN MERUMUSKAN MASALAH MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR HIPOTESIS MEMILIH PENDEKATAN MENENTUKAN VARIABEL MENENTUKAN SUMBER DATA MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN MENGUMPULKAN DATA ANALISIS DATAMENARIK SIMPULAN MENULIS LAPORAN PRESENTASI & DISKUSI
  • 9. POLA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Simetris :  Bila dua variabel berfluktualisasi bersamaan tetapi diantara keduanya tidak ada hubungan. Asimetris :  Hubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya Timbal-balik  Terjadi apabila dua variabel saling mempengaruhi atau memperkuat satu sama lain.
  • 10. Penelitian Kuantitatif (variabel & hipotesis) Variabel adalah konsep, kata benda yang memperlihatkan variasi dalam kelompok objek Klasifikasi variabel : Kuantitatif vs. kategorial  kuantitatif berada dalam rentang kontinum; kategorial berbeda dalam kualitas (nominal, ordinal) Manipulasi vs. Hasil (outcome) Independen vs. Dependen Extraneous  variabel yang tidak dikontrol
  • 11. Lanjutan ………….JENIS VARIABEL dilihat dari JENIS DATA KUALITATIF 1. Variabel DISKRIT variabel yg tidak memiliki pecahan / utuh. Co: jumlah anak, jumlah negara dll. 2. Variabel BERSAMBUNGAN variabel yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka pecahan. Co: ukuran berat, tinggi, luas dll
  • 12. Variabel independen/bebas : var yang dapat dimanipulasi. Variabel dependen/terikat; yg dipengaruhi menjadi akibat krn adanya var bebas Var moderator; var yg mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hub antara var independen dan dependen Var intervening; var yg secara teoritis mempengaruhi hub antara independen dan dependen tetapi tdk terukur Var kontrol; var yg dikendalikan atau dibuat konstan, shg mempengaruhi var utama yg diteliti
  • 13. Lanjutan ………….JENIS VARIABEL • dilihat dari PERAN 1. Variabel BEBAS (Vb) variabel yg dapat mempengaruhi variabel lainnya. 2. Variabel TERIKAT (Vt) variabel yg dipengaruhi variabel lain. Vb Metode mengajar guru Hubungan antara metode mengajar guru dengan prestasi belajar siswa Vt Prestasi belajar siswa JUDUL PENELITIAN
  • 14. Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang dimungkinkan Keuntungan : Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam tentang hasil kajian Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teori Dapat melakukan kajian keterhubungan Kelemahan : Dapat terjadi bias (kecenderungan memenangkan hipotesis) Menyempitkan pandangan peneliti; kurang memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya
  • 15. 1. PENDAHULUAN, Berisi : identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian 2. KAJIAN PUSTAKA, berisi konsep terkait dengan tema peneltian, kerangka berfikir dan hipotesis 3. METODE PENELTIAN Pendekatan peneltian, penentuan subyek /sampel penelt, variabel metode pengumpulan data dan analisis data 4. Lampiran, daftar pustaka MEMBUATA PROPOSAL PENELITIAN, dgn Sistematika :
  • 16.  INSTRUMEN ◦ Prinsip-Prinsip Pemilihan Instrumen Penelitian ◦ Syarat-Syarat Instrumen Penelitian  Akurasi (accuracy)  Presisi (precision)  Kepekaan (sensitivity) ◦ Klasifikasi instrument ◦ Prinsip Pengukuran dengan Instrumen ◦ Ciri-ciri Data Hasil Pengukuran ◦ Klasifikasi data hasil Pengukuran  Data dengan Skala Nominal  Data dengan Skala Ordinal  Data dengan Skala Interval  Data dengan Skala Rasio ◦ Penyajian dan Analisis Data
  • 17.  Prinsip utama pemilihan instrumen adalah memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga peneliti dapat memilih instrumen yang diharapkan dapat mengantar ke tujuan penelitian.  Tujuan penelitian menentukan instrument apa yang akan digunakan.  Kadang terjadi bahwa tujuan penelitian justru ditentukan oleh instrumen yang tersedia, atau digunakan instrumen yang sudah populer, walaupun sebenarnya tidak cocok dengan tujuan penelitiannya.
  • 18.  Suatu pendapat yang tidak selalu benar bahwa “instrumen yang canggih adalah yang terbaik“.  Pedoman umum yang dapat digunakan dalam pemilihan instrumen, khususnya bagi peneliti pemula adalah: ◦ Pakailah instrumen seperti yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu. ◦ Buatlah daftar instrumen yang tersedia, kemudian kategorikan tiap instrumen sesuai dengan input yang diperlukan dan output yang dihasilkan, baru dipilih yang paling sesuai.
  • 19.  Instrument walaupun sederhana tetapi dapat langsung mengukur informasi yang dikehendaki lebih baik.  Ada beberapa kriteria penampilan instrument yang baik, baik yang digunakan untuk mengontrol ataupun untuk mengukur variabel, yaitu : ◦ Akurasi (accuracy) ◦ Presisi (precision) ◦ Kepekaan (sensitivity)
  • 20.  Akurasi dari suatu instrumen pada hakekatnya berkaitan erat dengan validitas (kesahihan) instrument tersebut.  Apakah instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.  Apakah masukan yang diukur (measured) hanya terdiri dari masukan yang hendak diukur saja ataukah telah kemasuk-an unsur-unsur lain.  Pengontrolan yang ketat terhadap kemurnian masukan ini adalah sangat penting agar pengaruh luar dapat dieliminasi.  Kegagalan dalam pengontrolan ini akan menyebabkan menurunnya akurasi output atau validitas hasil pengukuran.  Validitas tentang apa yang hendak diukur disebut validitas kualitatif.  Instrumen dapat mengukur dengan cermat dalam batas yang hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah validitas kuantitatif.
  • 21.  Presisi instrumen berkaitan erat dengan keterandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan pengukuran.  Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat menjamin bahwa inputnya sama memberikan output yang selalu sama  kapan saja, dimana saja, oleh dan kepada siapa saja instrumen ini digunakan memberikan hasil konsisiten (ajeg).  Instrumen dengan presisi yang baik belum tentu akurasinya baik dan sebaliknya.  Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan presisinya baik.
  • 22.  Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan harga variabel tertentu membutuhkan instrumen yang dapat mendeteksi besarnya perubahan tersebut.  Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka instrumen yang digunakan.  Sebagai ilustrasi : ◦ Stopwatch dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk mengukur kecepatan gerak refleks. ◦ Penggaris dengan presisis 0,1 mm tidak dapat mendeteksi perubahan panjang ikatan dalam perubahan struktur molekul.  Dalam contoh tersebut kepekaan instrumen tidak memadahi.  Kepekaan berkaitan erat dengan validitas kuantitatif.
  • 23.  Pada dasarnya ada dua kategori alat atau instrumen (seterusnya disebut instrumen) yang digunakan dalam penelitian, yaitu : 1) Instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang keadaan obyek atau proses yang diteliti. 2) Instrumen yang digunakan untuk mengontrol obyek atau proses penelitian.  Dengan adanya dua jenis instrumen tersebut,maka kondisi obyek atau proses penelitian diukur dalam kondisi yang spesifik dan dapat diulang lagi (reproducible).  Berdasarkan wujudnya, instrumen penelitian dibedakan atas dua bentuk, yaitu : 1) perangkat keras (hardware) dan 2) perangkat lunak (software).
  • 24.  Analogi dengan computer: ◦ Perangkat keras adalah seperangkat komponen mesin dengan elektroniknya. ◦ Perangkat lunaknya adalah instruksi-instruksi yang terdapat dalam programnya.  Dalam penelitian instrumen yang termasuk kategori perangkat keras misalnya: spektofotometer,stetoskop, thermometer, dsb.  Perangkat lunak digunakan untuk memperoleh informasi atau respon dari subyek baik langsung maupun tidak langsung.
  • 25.  Dengan perangkat lunak akan dapat dilakukan pengukuran tentang : 1)Informasi langsung dari obyek. 2)Mengevaluasi obyek atau tindakan obyek oleh pengamat. 3)Mengukur langsung kemampuan dan pengetahuan obyek. 4)Mengukur secara tidak langsung tentang kepercayaan, sikap atau perilaku obyek.  Adapun yang termasuk dalam kategori perangkat lunak misalnya: kuisioner, ceklist, rating scale, ujian tertulis, wawancara dan lainnya.
  • 26.  Dalam penelitian selalu diperlukan pengumpulan data dari variable penelitinannya melalui proses pengukuran.  Pengukuran suatu variabel pada dasarnya adalah penerapan suatu fungsi matematik yang korespondensi.  Dalam proses pengukuran diperlukan tiga unsur, yaitu: ◦ himpunan obyek yang diukur, ◦ himpunan angka dalam instrument dan ◦ pemetaan sebagai criteria hasil pengukuran.
  • 27.  Sebagai contoh : akan dilakukan pengukuran pendapat sekelompok responden terhadap penampilan produk X. ◦ Himpunan responden yang akan diukur pendapatnya adalah : si A,B,C,D dan seterusnya. ◦ Himpunan angka dalam instrument : 1,2 dan 3. ◦ Pemetaannya adalah :  jika responden mengatakan baik, penampilan produk diberi angka skor 3,  jika responden menyatakan cukup baik diberi angka skor 2,  jika responden menyatakan buruk diberi angka skor 1.
  • 28.  Data (plural) atau datum (singular), berasal dari kata “dare” (latin) berarti “to give”.  Berdasarkan kata dasar tersebut, data adalah fakta yang diamati peneliti yang diberikan oleh suatu situasi tetentu.  Fakta sendiri berasal dari kata “facere” (latin) yang berarti “to make”  Jadi fakta adalah sesuatu yang dibuat atau dihasilkan oleh situasi tertentu.  Dengan demikian fakta adalah sesuatu yang dimanifestasikan oleh suatu situasi/fenomena tetentu bukan situasi/fenomena itu sendiri.  Sebenarnya tujuan penelitian adalah ingin mengungkapkan situasi/fenomena yang sebenarnya, tetapi yang diperoleh hanya suatu manifestasi atau representasi yang factual berupa suatu data.  Maka dari itu peneliti yang arif selelu berpikiran bahwa data yang dihasilkan tidak lain hanyalah suatu bayangan dari situasi/fenomena yang bersifat sementara dalam dimensi ruang dan waktu.
  • 29.  Berdasarkan skalanya, data hasil pengukuran dapat dibedakan atas 4 macam skala yaitu : 1) Nominal, 2) Ordinal, 3) interval dan 4) rasio.
  • 30.  Angka-angka yang diletakkan dalam skala nominal hanya untuk pembeda antara yang satu dengan yang lain.  Ciri dari data nominal adalah cara mendapatkan datanya dengan cara menghitung (counting).  Sebagai contoh data nominal : ◦ jumlah orang laki-laki atau perempuan yang hadir dalam sebuah pertemuan. ◦ jenis pekerjaan ◦ status perkawinan ◦ agama, ◦ setuju-tidak setuju dan sebagainya.  Suatu obyek akan memepunyai salah satu kategori saja, tidak mungkin suatu obyek muncul dengan lebih dari satu kategori laki-laki dan perempuan  Jadi sifatnya “mutual exclusive”.  Jika pada tiap kategori diberi simbol angka,maka angka- angka yang diperoleh: ◦ tidak bersifat aditif (tak dapat dijumlah) ◦ tidak bersifat multiplicated (tidak dapat dikalikan).
  • 31.  Data tersusun atas jenjang.  Disini sudah ada keteraturan (“order”) bahwa suatu angka skor lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.  Sebagai contoh : pemberian peringkat pada kejuaraan lomba melukis, ◦ juara 1 (skor4), ◦ juara II (skor3), ◦ juara III (skor 2), dan ◦ juaraIV (skor 1).  Jadi disini belum ada sifat aditif (tambah atau kurang) maupun multiplikatif (kali atau bagi).  Contoh lain skala ordinal adalah skala rangking nilai siswa sekolah,rangking pendapat : sangat setuju, setuju dan tidak setuju.
  • 32.  Pada skala interval: ◦ Sudah ada keteraturan atau jenjang, ◦ Sudah ada sifat aditif dan multiplikatif.  Jika terdapat data interval : 1,2,3,4 dan 5, maka 5-3 adalah sama dengan 4-2, demikian juga 3+2 adalah sama dengan 4+1.  Begitu pula 4x1 sama dengan 2x2.  Pada skala interval belum ada harga nol mutlak, angka nol bersifat arbitary.  Contoh skala interval : ◦ indeks prestasi, ◦ indeks inflasi, ◦ indeks harga, ◦ skala pada thermometer dan sebagainya.
  • 33.  Skala ini mempunyai derajat yang paling tinggi diantara skala yang lain.  Skala rasio sama ciri-cirinya dengan skala internal dan telah mempunyai harga nol yang bersifat mutlak.  Contoh data dengan skala rasio : ◦ berat badan, ◦ tinggi badan, ◦ luas sawah, ◦ dosis obat, ◦ waktu dan sebagainya.
  • 34.  Penyajian dan analisis data penelitian tergantung dari jenis datanya. ◦ Jika datanya adalah data kuantitatif, maka data dapat disajikan dan dianalisis dengan metode statistik. ◦ Jika data bersifat kualitatif sehingga tidak dapat dinyatakan dengan angka, maka metode statistika tidak dapat digunakan.  Untuk mengatur dan menyajikan data kuantitatif digunakan metode statistika diskriptif,  Untuk menarik kesimpulan dari data sampel terhadap populasinya digunakan statistika induktif atau statistika inferensial.
  • 35.  Dengan statistika diskriptif data dapat disajikan dan diatur dalam bentuk yang tepat sehingga data lebih banyak “berbicara”. ◦ Misalnya dalam bentuk grafik, diagram, kurva, tabel dan sebagainya. ◦ Disamping itu dengan statistika diskriptif dapat dicari kecenderungan pemusatannya (central tendency) dalam bentuk harga rata-rata, modus atau mediannya. ◦ Juga dapat ditentukan penyebarannya dalam bentuk : range, deviasi, deviasi standar, variansi dan sebagainya.  Dengan statistika induktif dapat dilakukan estimasi dan uji hipotesis statistika.  Perlu diingat bahwa statistika adalah seperangkat alat (a set of tools). Sudah barang tentu pemakai harus tahu kegunaan dan penggunaanya dengan tepat.
  • 36.  TEKNIK PENGUMPULAN DATA ◦ Kuisioner  Kuesioner Isian  Kueisioner Pilihan  Wawancara  Wawancara Bebas  Wawancara Terpimpin
  • 37.  Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan: ◦ teknik komunikasi dan ◦ teknik observasi  Pengumpulan data dengan teknik komunikasi dapat dilakukan dengan kuisioner dan atau wawancara.  Dalam kaitan teknik komunikasi ini Alport menyatakan sebagai berikut :  “Jika anda ingin mengetahui tentang responden mengenai : ◦ bagaimana perasaanya, ◦ pengalaman apa yang dipunyainya, ◦ apa yang diingatnya, ◦ apa motivasinya, dan ◦ apa alasanya melakukan sesuatu, ……..mengapa tidak anda tanyakan saja kepadanya?”
  • 38.  Dalam penelitian, jika diinginkan pengumpulan data tentang perihal di atas dapat dilakukan dengan pertolongan : kuisioner atau wawancara  Menjawab kuisioner atau wawancara bagi seorang responden adalah suatu proses “self report “ atau instrospeksi terhadap diri sendiri.  Jika dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan dua teknik di atas, maka diasumsikan bahwa : ◦ Responden yang paling tahu tentang dirinya sendiri. ◦ Pernyataan responden adalah benar dan dapat dipercaya. ◦ Interpretasi responden terhadap isi pertanyaan adalah sama dengan interpretasi penanya. TEKNIK PENGUMPULAN DATATEKNIK PENGUMPULAN DATA
  • 39.  Klasifikasi kuisioner berdasarkan sasaran dan bentuk jawabannya dapat dibedakan secara skematis sebagai berikut: Kuisioner Sasaran Langsung : tentang diri sendiri Tidak langsung : tentang orang lain Bentuk Isian (open-ended) Pilihan (closed form) Kombinasi isian dan pilihan
  • 40.  Responden mengisi sendiri jawaban atas pertanyaan dalam kueisioner.  Contoh : ◦ Bagaimana pendapat saudara jika orang-orang yang melakukan korupsi ditembak mati di depan umum? Jawab :…………………………………………………… ◦ Hukuman apakah yang paling baik untuk anak didik ? Berikaan alasan! Jawab :……………………………………………………
  • 41.  Keuntungan Kuesioner Isian : ◦ Dapat memberikan jawaban secara bebas, terungkap hal- hal yang tak diduga oleh peneliti. ◦ Memungkinkan menanyakan : perasaan, pendapat, motivasi, secara tak terbatas.  Kelemahan kuesioner isian : ◦ Responden segan memeberikan jawaban yang lengkap dan mendasar. ◦ Hal yang sangat diperlukan tidak terungkap dari responden. ◦ Analisis datanya sulit. ◦ Bagi responden memerlukan banyak waktu untuk menjawab sehingga harapan kembali relative kecil. ◦ Kesulitan menyatakan sesuatu dalam bahasan tulisan oleh karena ada perbedaan dalam : tingkat pendidikan, status ekonomi dari responden.
  • 42.  Responden memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.  Isi jawaban dpt berupa: fakta (fact finding), pendapat, keyakinan dsb.  Bentuk pilihan jawaban dapat: ◦ dua pilihan saja (force choice) atau ◦ pilihan ganda (multiple choice).  Contoh kuesioner fact finding dengan force choice. Status jabatan saudara di Fakultas ini adalah : ( ) Dosen tetap ( ) Dosen luar biasa  Contoh : kueisioner tentang pendapat dengan force choice. Apakah saudara merasa tugas saudara skrng ini terlalu berat? ( ) Ya ( ) Tidak  Contoh : keyakinan dengan multiple choice. Bagaimana menurut saudara tentang status sosial Dosen pada umumnya? ( ) Tinggi sekali ( ) Lumayan ( ) Cukup tinggi ( ) Rendah
  • 43.  Kelemahan Kuesioner Pilihan : ◦ Responden terpaksa memilih walaupun sebenarnya responden ingin jawaban yang lain, sehingga cenderung asal pilih  Keuntungan Kuesioner Pilihan : ◦ Pengolahan data mudah. ◦ Responden tidak perlu mengekspresikan pikirannya dalam bentuk tulisa ◦ Pengisisan kuesioner mudah dan cepat, sehingga harapan kembali akan lebih besar.
  • 44.  Wawancara (interview) dlm riset dpt berfungsi untuk: 1) Mendapat informasi langsung dari responden (metode primer). 2) Mendapatkan informasi, jika metode lain tidak dapat dipakai  (metode sekunder). 3) Menguji kenenaran teknik kuesioner atau observasi  (metode kriteria).  Dalam wawancara diperlukan syarat penting, yaitu terjalinnya hubungan yang baik dan demokratis antara responden dengan penanya (I am good, you are good)  Klasifikasi wawancara berdasarkan cara mwnjawab responden, adalah sebagai berikut: 1) Wawancara bebas (unguided/undirevtive) 2) Wawancara terpimpin (controlled/structured interview) 3) Wawancara bebas terpimpin (focused interview)
  • 45.  Tanya jawab tidak diarahkan oleh penanya ◦ Isi tanya-jawab tergantung “mood”, keinginan, perhatian dari responden. ◦ Di sini akan terjadi “free talk”.  Kelemahan : ◦ Sabagai instrument risat sangat lemah ◦ Tidak efisien dan hasil tidak jelas  Waktu lama dan biaya mahal  Keuntungan : ◦ Cocok untuk studi pendahuluan (eksporasi) mencari problema. ◦ Kewajaran Tanya jawab maksimal, sehingga wawancara dapat mendalam.
  • 46.  Tanya jawab menggunakan kerangka pertanyaan sebagai pedoman umum jalannya tanya-jawab.  Kedua fihak mempunyai peranan yang jelas dan berbeda.  Kelemahan : ◦ Tanya jawab menjadi kaku, formil sehinnga data kurang mendalam (seperti seorang hakim dan seorang terdakwa).  Kebaikan : ◦ Pertanyaan seragam, sehingga dapat melakukan komparasi. ◦ Membuktikan hipotesis. ◦ Memungkinkan analisis data secara kuantitatif. ◦ Kesimpulan lebih dapat diandalkan.
  • 48. KOMPONEN UTAMA 1. Variabel Kriterium 2. Perlakuan 3. Rancangan 4. Monitoring 5. Instrumen
  • 49. VARIABEL KRITERIUM Masalah Mayor Tolok Ukur Keberhasilan Perlakuan Terpengaruh oleh Perlakuan
  • 50. PERLAKUAN Perlakuan Eksperimen berbeda dengan Perlakuan Pembanding (konsep dan pelaksanaan). Rancangan Perlakuan berbasis teori. Rancangan Perlakuan final dan jelas. Ada dasar teori yang kuat untuk membuat inverensi bahwa Perlakuan Eksperimen lebih efektif dp Perlakuan Pembanding.
  • 51. RANCANGAN Dibuat sedemikian sehingga informasi yang berhubungan atau diperlukan untuk persoalan yang diselidiki dapat diperoleh. Tata kelola dan tata penempatan perlakuan agar efektifitas perlakuan dapat diuji. Rancangan dapat berbentuk: - Pra Eksperimen - Kuasi Eksperimen - True Eksperimen Rancangan Eksperimen terdiri atas: - Rancangan satu faktor (sederhana) - Rancangan dua faktor - Rancangan tiga faktor, dst..
  • 52. VALIDITAS INTERNAL Mempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor lain. Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mengancam: - Peristiwa (sejarah) - Kematangan - EfekTesting - Instrumen - Regresi Statistik - Mortalitas - Kontaminasi - Bias oleh seleksi kelompok
  • 53. TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Satu Faktor) Randomized Control Group Design R E T1 O1 R K T2 O2 Randomized Pre and Post Test Control Group Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4 R O1 E T1 O2 R O3 K T2 O4
  • 54. TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Satu Faktor) Salomon Four Groups Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4 R E . T1 O5 R K . T2 O6
  • 55. TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Dua Faktor) Treatment by Level Design BB AA A1A1 A2A2 B1B1 B2B2 A = Perlakuan, mis:A = Perlakuan, mis: metode pembelajaranmetode pembelajaran A1 = Met. EksperimenA1 = Met. Eksperimen A2 = Met. PembandingA2 = Met. Pembanding B = Variebel Moderator,B = Variebel Moderator, mis: IQmis: IQ B1 = IQ tinggiB1 = IQ tinggi B2 = IQ rendahB2 = IQ rendah
  • 56. TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Dua Faktor) Factorial Design BB AA A1A1 A2A2 B1B1 B2B2 A = Perlakuan, mis:A = Perlakuan, mis: metode pembelajaranmetode pembelajaran A1 = Met. EksperimenA1 = Met. Eksperimen A2 = Met. PembandingA2 = Met. Pembanding B = Perlakuan,B = Perlakuan, mis: bahan penyertamis: bahan penyerta B1 = LKSB1 = LKS B2 = ModulB2 = Modul
  • 57. JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y Main Effect (Efek Utama) Efek Utama A: A1 banding A2 Efek Utama B: B1 banding B2 Interaction Effect (efek interaksi) Efek interaksi A x B terhadap Y Simple Effect (Efek Sederhana) Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2 Efek Sederhana B: - A1B1 banding A1B2 - A2B1 banding A2B2