SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS TUTORIAL 2
MATA KULIAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
PGK 4104
NAMA : SRI SUASTRI
NIM : 857428482
POKJAR : CIAMIS
1. Menurut pendapat saya sebagai guru dan pelaksana bimbingan di Sekolah Dasar, hakikat
dari bimbingan adalah sebuah program pemberian bantuan kepada siswa berupa proses
pengembangan potensi (kecerdasan, spiritual, dan kemampuan) yang dimiliki oleh siswa
secara optimal sehingga siswa mampu bertanggungjawab secara penuh atas dirinya, baik
dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Berikut ini prinsip-prinsip dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah meliputi beberapa hal berikut.
1) Bimbingan Untuk Semua
Semua siswa mendapatkan hak yang sama mendapat bimbingan dari gurunya, tanpa
memperhatikan latar belakangnya. Apakah siswa itu pintar ataupun kurang pintar
apakah siswa itu kaya ataupun miskin.
2) Bimbingan di SD Dilaksanakan oleh Semua Guru Kelas
Di Sekolah Dasar bimbingan oleh guru kelasnya masing-masing.
3) Bimbingan Diarahkan Untuk Perkembangan Kognitif dan Afektif
Bimbingan diarahkan untuk mengembangkan potensi kognitif dan afektif siswa agar
siswa tersebut mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungannya.
4) Bimbingan Diberikan secara Insidential dan Informal
Program bimbingan diberikan kepada siswa secara berkelanjutan agar siswa tersebut
mampu berkembang dengan baik baik dari aspek intelektual maupun aspek emosional.
5) Bimbingan Ditekankan pada Tujuan Belajar dan Kebermaknaan
Dengan melakukan bimbingan diharapkan guru dan siswa memiliki persamaan
persepsi tentang tujuan belajar agar tujuan belajar bisa tercapai.
6) Bimbingan Difokuskan pada Aset
Guru membimbing siswa untuk menemukan potensi yang ada pada diri siswa dan
melakukan yang terbaik agar siswa bisa melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan
potensinya.
7) Bimbingan terhadap Proses Pendewasaan
Guru harus melihat siswa dari sisi positifnya dan mengarahkan siswa agar menjadi
lebih baik menuju pendewasaan.
8) Program Bimbingan Dilaksanakan secara Bersama
Proses bimbingan akan berjalan sukses jika dilakukan secara bersama-sama antara
guru, siswa, orang tua, dan lingkungan masyarakat.
2. Ada beberapa macam model pembelajaran yang bisa digunakan agar anak terlibat
langsung seperti Discovery Learning, Problem Based Learning dan Problem Solving,
jelaskan:
1) Kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning dan Problem Solving.
a. Problem Based Learning
Dalam Abidin (2014) menyatakan kelebihan Problem Based Learning yaitu
sebagai berikut:
a) Dengan model PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Siswa yang belajar
memecahkan suatu masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya
atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat
semakin bermakna dan dapat diperluas ketika perserta didik berhadapan
dengan situasi tempat konsep diterapkan.
b) Dalam situasi model PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan.
c) Model PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan
inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal dalam belajar, dan
dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Kekurangan dalam model Problem Based Learning menurut Abidin (2014)
adalah sebagai berikut:
a) Siswa yang terbiasa dengan informasi yang diperoleh dari guru sebagai
narasumber utama, akan merasa kurang nyaman dengan cara belajar sendiri
dalam pemecahan masalah.
b) Jika siswa tidak mempunyai rasa kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan makan mereka akan merasa enggan untuk memcoba
masalah.
c) Tanpa adanya pemahaman siswa mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan msalah yang sedang dipelajari maka mereka tidak akan belajar
apa yang ingin mereka pelajari.
b. Problem Solving
Pembelajaran problem solving mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan
menurut Hamdani (2011), kelebihan metode membelajaran Problem Solving
diantaranya:
a) Melatih siswa untuk menghadapi problema atau situasi yang timbul secara
spontan.
b) Siswa menjadi aktif dan berinisiatif serta bertanggung jawab.
c) Pendidikan di sekolah relevan dengan kehidupan.
d) Sukar sekali menentukan masalah yang benar-benar cocock dengan tingkat
kemampuan siswa
Kekurangan Metode Pembelajaran Problem Solving diantaranya adalah:
a) Memerlukan waktu yang lama, artinya memerlukan alokasi waktu yang lebih
panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
b) Siswa yang pasif dan malas akan tertinggal.
c) Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran
2) Langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning, Problem Based Learning dan
Problem Solving.
a. Langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning
Dedikbud (2014) tahapan dalam pembelajaran yang menerapkan Discovery
Learning ada 6, yakni:
a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta
didik dalam mengeksplorasi bahan.
b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Pada tahap ini, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
c) Data collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para
peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak-
banyaknya untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004).
Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan
benar tidaknya hipotesis. Dengan demikian peserta didik diberi kesempatan
untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
d) Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang
telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan (Syah, 2004). Semua informasi hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu
serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
e) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004).
Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi
(Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-
prinsip yang mendasari generalisasi.
b. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning
Dalam (Arends 2009), (Ibrahim dan Nur 2005) langkah pelaksanaan
pembelajaran model pembelajaran Problem Based Learning:
a) Melaksanakan Perecanaan
Perencanaan untuk pembelajaran problem based learning seperti halnya
dengan pelajaran interaktif yang lain, pendekatan yang berpusat pada peserta
didik, membutuhkan upaya perencanaan sama banyaknya atau bahkan lebih.
Perencanaan guru itulah yang memudahkan pelaksanaan berbagai fase
pembelajaran problem based learning dan pencapaian tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Tahap ini meliputi : penetapan tujuan, merancang situasi
masalah, Organisasi sumber daya dan rencana logistik.
b) Melaksanakan Pembelajaran
Pada pelaksanaan problem based learning ada lima fase dan prilaku yang
dibutuhkan dari guru untuk dilalui yakni :
 Memberikan orientasi masalah kepada siswa, guru harus menjelaskan
proses-proses dan prosedur-prosedur model itu secara terperinci
 Mengorganisasikan siswa untuk belajar, pada model pembelajaran
berdasarkan masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan
kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki
masalah secara bersamaan.
 Membantu penyelidikan individu dan kelompok, hal yang dilakukan
guru adalah membantu penyelidikan peserta didik secara individu
maupun kelompok dengan pengumpulan data dan eksperimentasi, guru
mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya
gagasan-gagasan.
 Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah, tahap akhir problem
based learning meliputi aktivitas yang dimaksudkan untuk membantu
siswa menganalisa dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri dan
di samping itu juga keterampilan penyelidikan dan keterampilan
intelektual yang mereka gunakan.
c. Langkah-langkah pembelajaran Problem Solving
John Dewey dalam Wina Sanjaya (2006), menjelaskan 6 langkah strategi
pembelajaran berdasarkan masalah yang kemudian dinamakan metode
pemecahan masalah (problem solving), yaitu :
a) Merumuskan masalah, yakni langkah peserta didik dalam menentukan
masalah yang akan dipecahkan.
b) Menganalisis masalah, yakni langkah peserta didik meninjau masalah secara
kritis dari berbagai sudut pandang.
c) Merumuskan hipotesis, yakni langkah peserta didik dalam merumuskan
pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
d) Mengumpulkan data, yakni langkah peserta didik untuk mencari informasi
dalam upaya pemecahan masalah.
e) Pengujian hipotesis, yakni langkah peserta didik untuk merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang
diajukan.
f) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yakni langkah peserta didik
menggambarkan rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan
kesimpulan.
3) Aktivitas guru dan murid didalam mengimplementasikan model pembelajaran
discovery learning di SD yaitu :
Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan kemudian
siswa melakukan aktifitas mencari jawaban bisa dengan membaca buku, ataupun
aktivitas lainnya untuk menjawab pertanyaan guru. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mencari masalah sebanyak mungkin dan menetapkan satu masalah yang
akan siswa angkat. Siswa diberi kesempatan mengumpulkan informasi untuk
menjawab masalahnya bisa dari buku ataupun wawancara. Kemudian siswa mengolah
informasi yang didapatkannya. Dan terakhir siswa memeriksa hasil pengumpulan
informasinya apakah benar atau salah.
3. Harold B. Alberty memandang Kurikulum Pendidikan sebagai “ all of the activities that
re provided for the students by the school.” Keterkaitan kurikulum dengan sekolah adalah
sebagai berikut :
Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang disusun secara sistematis dan logis,
diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan
pedoman mendasar dalam melaksanakan pembelajaran. Jika kurikulumnya dibuat dengan
baik maka sekolah akan menghasilkan yang memiliki kecerdasan pengetahuan yang tinggi,
berkepribadian, berakhlak mulia, dan memiliki keterampilan untuk hidup mandiri.
4. Kurikulum merupakan susunan rencana berbagai kegiatan dan pengalaman yang harus
dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran dibawah tanggung jawab lembaga
pendidikan. Ciri khusus kurikulum 2013 dilihat dari berbagai aspek pengembangan
kurikulum.!
 Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi,
 Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan,
 Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
5. Dampak diberlakukannya UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, melahirkan
beberapa peraturan menyangkut tenaga kependidikan seperti standar pendidik yang harus
dimiliki seorang guru. Menurut anda sebagai guru jelaskan apa sebenarnya yang dimaksud
standar pendidik tersebut. Dan apa saja yang harus melekat pada diri guru jika sedang
menjalankan pembelajaran di kelas?
Menurut pendapat saya guru yang dimaksudkan dengan standar pendidik adalah guru yang
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat
bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi yang harus dimiliki guru jika sedang melakukan pembelajaran adalah :
 Pedagogik
Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
 Kepribadian
Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
 Profesional
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.
 Sosial
Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
6. Untuk meningkatkan Profesionalisme tenaga kependidikan Pemerintah membuat wadah
pengembangan yang disebut KKG. Jelaskan bagaimanakah sisi kelebihan dan
kekurangannya menurut anda sebagai guru yang terlibat di KKG tersebut ?
Kelebihan KKG, diantaranya :
 Kegiatan KKG dapat memberikan manfaat sebagai tempat pembahasan dan
pemecahan masalah bagi para guru yang mengalami kesulitan dalam kegiatan
pembelajaran. Sebagai wadah kegiatan, para guru yang tergabung dalam satu gugus
yang ingin meningkatkan profesionalnya secara bersama-sama.
 Sebagai tempat penyebaran informasi tentang pembaharuan pendidikan, khususnya
yang berkaitan dengan usaha peningkatan hasil belajar.
 Sebagai pusat kegiatan praktik pembuatan alat peraga, penggunaan perpustakaan serta
perolehan berbagai keterampilan mengajar maupun pengembangan administrasi
kelas. Memberikan kesempatan kepada guru yang kreatif dan inovatif untuk berbagai
pengetahuan, wawasan, kemampuan, dan keterampilan profesional.
Kekurangan KKG, diantaranya :
 Manajemen kelompok kerja masih perlu ditingkatkan kualitasnya dalam upaya
optimalisasi intensifikasi pembinaan kegiatan kelompok kerja.
 Program-program kegiatan kelompok kerja masih kurang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas.
 Dana pendukung operasional belum memadai dan kurang dimanfaatkan secara
maksimal.

More Related Content

What's hot

Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanRizal Fahmi
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docxFatmawatiLaisouw
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
Angket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAngket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAnnissawati Caca
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisYuns Saragih
 
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarunguPDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarunguJosua Manurung
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 

What's hot (20)

Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
 
Power point modul 5
Power point modul 5Power point modul 5
Power point modul 5
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
T ugas tap (kasus)
T ugas tap (kasus)T ugas tap (kasus)
T ugas tap (kasus)
 
Kasus tap
Kasus tapKasus tap
Kasus tap
 
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1. Explorasi Alternatif Solusi.docx
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
RPP IPS KELAS 2
RPP IPS KELAS 2RPP IPS KELAS 2
RPP IPS KELAS 2
 
MODUL 9 SENI.pptx
MODUL 9 SENI.pptxMODUL 9 SENI.pptx
MODUL 9 SENI.pptx
 
Angket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fixAngket keaktifan siswa fix
Angket keaktifan siswa fix
 
RPP ips kelas 6
RPP ips kelas 6RPP ips kelas 6
RPP ips kelas 6
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
 
MODUL 6.docx
MODUL 6.docxMODUL 6.docx
MODUL 6.docx
 
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarunguPDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 

Similar to Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)

2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningnurqomariah
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...yunita M
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learningMuhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMas Yudi
 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningnurafnisinaga
 
4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learningAbang Takujeng
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningZo Ri
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningDIKPORABANJARMANGU
 

Similar to Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1) (20)

LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 
Bab 2 skripsi
Bab 2 skripsiBab 2 skripsi
Bab 2 skripsi
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
power poin discovery fitri
power poin discovery fitripower poin discovery fitri
power poin discovery fitri
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
 

Recently uploaded

Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptnugrohoaditya12334
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanAlexSakthi
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 

Recently uploaded (20)

Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 

Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)

  • 1. TUGAS TUTORIAL 2 MATA KULIAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD PGK 4104 NAMA : SRI SUASTRI NIM : 857428482 POKJAR : CIAMIS 1. Menurut pendapat saya sebagai guru dan pelaksana bimbingan di Sekolah Dasar, hakikat dari bimbingan adalah sebuah program pemberian bantuan kepada siswa berupa proses pengembangan potensi (kecerdasan, spiritual, dan kemampuan) yang dimiliki oleh siswa secara optimal sehingga siswa mampu bertanggungjawab secara penuh atas dirinya, baik dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Berikut ini prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi beberapa hal berikut. 1) Bimbingan Untuk Semua Semua siswa mendapatkan hak yang sama mendapat bimbingan dari gurunya, tanpa memperhatikan latar belakangnya. Apakah siswa itu pintar ataupun kurang pintar apakah siswa itu kaya ataupun miskin. 2) Bimbingan di SD Dilaksanakan oleh Semua Guru Kelas Di Sekolah Dasar bimbingan oleh guru kelasnya masing-masing. 3) Bimbingan Diarahkan Untuk Perkembangan Kognitif dan Afektif Bimbingan diarahkan untuk mengembangkan potensi kognitif dan afektif siswa agar siswa tersebut mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungannya. 4) Bimbingan Diberikan secara Insidential dan Informal Program bimbingan diberikan kepada siswa secara berkelanjutan agar siswa tersebut mampu berkembang dengan baik baik dari aspek intelektual maupun aspek emosional. 5) Bimbingan Ditekankan pada Tujuan Belajar dan Kebermaknaan Dengan melakukan bimbingan diharapkan guru dan siswa memiliki persamaan persepsi tentang tujuan belajar agar tujuan belajar bisa tercapai. 6) Bimbingan Difokuskan pada Aset Guru membimbing siswa untuk menemukan potensi yang ada pada diri siswa dan melakukan yang terbaik agar siswa bisa melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan potensinya.
  • 2. 7) Bimbingan terhadap Proses Pendewasaan Guru harus melihat siswa dari sisi positifnya dan mengarahkan siswa agar menjadi lebih baik menuju pendewasaan. 8) Program Bimbingan Dilaksanakan secara Bersama Proses bimbingan akan berjalan sukses jika dilakukan secara bersama-sama antara guru, siswa, orang tua, dan lingkungan masyarakat. 2. Ada beberapa macam model pembelajaran yang bisa digunakan agar anak terlibat langsung seperti Discovery Learning, Problem Based Learning dan Problem Solving, jelaskan: 1) Kelebihan dan kekurangan model Problem Based Learning dan Problem Solving. a. Problem Based Learning Dalam Abidin (2014) menyatakan kelebihan Problem Based Learning yaitu sebagai berikut: a) Dengan model PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Siswa yang belajar memecahkan suatu masalah akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika perserta didik berhadapan dengan situasi tempat konsep diterapkan. b) Dalam situasi model PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. c) Model PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal dalam belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. Kekurangan dalam model Problem Based Learning menurut Abidin (2014) adalah sebagai berikut: a) Siswa yang terbiasa dengan informasi yang diperoleh dari guru sebagai narasumber utama, akan merasa kurang nyaman dengan cara belajar sendiri dalam pemecahan masalah. b) Jika siswa tidak mempunyai rasa kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan makan mereka akan merasa enggan untuk memcoba masalah.
  • 3. c) Tanpa adanya pemahaman siswa mengapa mereka berusaha untuk memecahkan msalah yang sedang dipelajari maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. b. Problem Solving Pembelajaran problem solving mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan menurut Hamdani (2011), kelebihan metode membelajaran Problem Solving diantaranya: a) Melatih siswa untuk menghadapi problema atau situasi yang timbul secara spontan. b) Siswa menjadi aktif dan berinisiatif serta bertanggung jawab. c) Pendidikan di sekolah relevan dengan kehidupan. d) Sukar sekali menentukan masalah yang benar-benar cocock dengan tingkat kemampuan siswa Kekurangan Metode Pembelajaran Problem Solving diantaranya adalah: a) Memerlukan waktu yang lama, artinya memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. b) Siswa yang pasif dan malas akan tertinggal. c) Sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran 2) Langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning, Problem Based Learning dan Problem Solving. a. Langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning Dedikbud (2014) tahapan dalam pembelajaran yang menerapkan Discovery Learning ada 6, yakni: a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
  • 4. b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Pada tahap ini, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) c) Data collection (Pengumpulan Data) Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak- banyaknya untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis. Dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. d) Data Processing (Pengolahan Data) Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan (Syah, 2004). Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. e) Verification (Pembuktian) Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004). Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi
  • 5. (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip- prinsip yang mendasari generalisasi. b. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning Dalam (Arends 2009), (Ibrahim dan Nur 2005) langkah pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran Problem Based Learning: a) Melaksanakan Perecanaan Perencanaan untuk pembelajaran problem based learning seperti halnya dengan pelajaran interaktif yang lain, pendekatan yang berpusat pada peserta didik, membutuhkan upaya perencanaan sama banyaknya atau bahkan lebih. Perencanaan guru itulah yang memudahkan pelaksanaan berbagai fase pembelajaran problem based learning dan pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. Tahap ini meliputi : penetapan tujuan, merancang situasi masalah, Organisasi sumber daya dan rencana logistik. b) Melaksanakan Pembelajaran Pada pelaksanaan problem based learning ada lima fase dan prilaku yang dibutuhkan dari guru untuk dilalui yakni :  Memberikan orientasi masalah kepada siswa, guru harus menjelaskan proses-proses dan prosedur-prosedur model itu secara terperinci  Mengorganisasikan siswa untuk belajar, pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersamaan.  Membantu penyelidikan individu dan kelompok, hal yang dilakukan guru adalah membantu penyelidikan peserta didik secara individu maupun kelompok dengan pengumpulan data dan eksperimentasi, guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya gagasan-gagasan.  Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah, tahap akhir problem based learning meliputi aktivitas yang dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisa dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri dan di samping itu juga keterampilan penyelidikan dan keterampilan intelektual yang mereka gunakan.
  • 6. c. Langkah-langkah pembelajaran Problem Solving John Dewey dalam Wina Sanjaya (2006), menjelaskan 6 langkah strategi pembelajaran berdasarkan masalah yang kemudian dinamakan metode pemecahan masalah (problem solving), yaitu : a) Merumuskan masalah, yakni langkah peserta didik dalam menentukan masalah yang akan dipecahkan. b) Menganalisis masalah, yakni langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang. c) Merumuskan hipotesis, yakni langkah peserta didik dalam merumuskan pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. d) Mengumpulkan data, yakni langkah peserta didik untuk mencari informasi dalam upaya pemecahan masalah. e) Pengujian hipotesis, yakni langkah peserta didik untuk merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan. f) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yakni langkah peserta didik menggambarkan rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan. 3) Aktivitas guru dan murid didalam mengimplementasikan model pembelajaran discovery learning di SD yaitu : Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan kemudian siswa melakukan aktifitas mencari jawaban bisa dengan membaca buku, ataupun aktivitas lainnya untuk menjawab pertanyaan guru. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari masalah sebanyak mungkin dan menetapkan satu masalah yang akan siswa angkat. Siswa diberi kesempatan mengumpulkan informasi untuk menjawab masalahnya bisa dari buku ataupun wawancara. Kemudian siswa mengolah informasi yang didapatkannya. Dan terakhir siswa memeriksa hasil pengumpulan informasinya apakah benar atau salah. 3. Harold B. Alberty memandang Kurikulum Pendidikan sebagai “ all of the activities that re provided for the students by the school.” Keterkaitan kurikulum dengan sekolah adalah sebagai berikut : Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang disusun secara sistematis dan logis, diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan
  • 7. pedoman mendasar dalam melaksanakan pembelajaran. Jika kurikulumnya dibuat dengan baik maka sekolah akan menghasilkan yang memiliki kecerdasan pengetahuan yang tinggi, berkepribadian, berakhlak mulia, dan memiliki keterampilan untuk hidup mandiri. 4. Kurikulum merupakan susunan rencana berbagai kegiatan dan pengalaman yang harus dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran dibawah tanggung jawab lembaga pendidikan. Ciri khusus kurikulum 2013 dilihat dari berbagai aspek pengembangan kurikulum.!  Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi,  Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan,  Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. 5. Dampak diberlakukannya UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, melahirkan beberapa peraturan menyangkut tenaga kependidikan seperti standar pendidik yang harus dimiliki seorang guru. Menurut anda sebagai guru jelaskan apa sebenarnya yang dimaksud standar pendidik tersebut. Dan apa saja yang harus melekat pada diri guru jika sedang menjalankan pembelajaran di kelas? Menurut pendapat saya guru yang dimaksudkan dengan standar pendidik adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang harus dimiliki guru jika sedang melakukan pembelajaran adalah :  Pedagogik Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.  Kepribadian Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.  Profesional
  • 8. Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.  Sosial Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. 6. Untuk meningkatkan Profesionalisme tenaga kependidikan Pemerintah membuat wadah pengembangan yang disebut KKG. Jelaskan bagaimanakah sisi kelebihan dan kekurangannya menurut anda sebagai guru yang terlibat di KKG tersebut ? Kelebihan KKG, diantaranya :  Kegiatan KKG dapat memberikan manfaat sebagai tempat pembahasan dan pemecahan masalah bagi para guru yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai wadah kegiatan, para guru yang tergabung dalam satu gugus yang ingin meningkatkan profesionalnya secara bersama-sama.  Sebagai tempat penyebaran informasi tentang pembaharuan pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan usaha peningkatan hasil belajar.  Sebagai pusat kegiatan praktik pembuatan alat peraga, penggunaan perpustakaan serta perolehan berbagai keterampilan mengajar maupun pengembangan administrasi kelas. Memberikan kesempatan kepada guru yang kreatif dan inovatif untuk berbagai pengetahuan, wawasan, kemampuan, dan keterampilan profesional. Kekurangan KKG, diantaranya :  Manajemen kelompok kerja masih perlu ditingkatkan kualitasnya dalam upaya optimalisasi intensifikasi pembinaan kegiatan kelompok kerja.  Program-program kegiatan kelompok kerja masih kurang sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas.  Dana pendukung operasional belum memadai dan kurang dimanfaatkan secara maksimal.