2. Teori Belajar
Mengajar
Definisi Mengajar
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah
proses hubungan timbal balik antara guru dengan
siswa yang sama – sama aktif melakukan
kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan
memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan
belajar atau lebih kearah proses menyampaikan
materi.
Hasil belajar adalah bagian dari prestasi
belajar, dan salah satu kegunaan dari prestasi
belajar adalah umpan balik bagi guru dalam
mengajar. Bila guru dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran yang telah dia
3. Dalam ranah kognitif, hasil belajar
tersusun dalam enam tingkatan yaitu:
Pengetahuan atau ingatan
Pemahaman
Penerapan
Sintesis
Analisis
Evaluasi
4. Adapun ranah psikomotorik terdiri dari dari
lima tingkatan yaitu:
Peniruan (menirukan gerak)
Penggunaan (menggunakan konsep
untuk melakukan gerak)
Ketepatan (melakukan gerak dengan
benar)
Perangkaian (melakukan beberapa
gerakan sekaligus dengan benar)
Naturalisasi (melakukan gerak secara
wajar)
5. Sedangkan ranah afektif terdiri dari lima
tingkatan, yaitu:
Pengenalan (ingin menerima, sadar akan
adanya sesuatu)
Merespon (aktif berpartisipasi)
Penghargaan (menerima nilai –
nilai, setia pada nilia – nilai tertentu)
Pengorganisasian (menghubung-
hubungkan nilai – nilai tertentu)
Pengamalan (menjadikan nilai – nilai
sebagai bagian dari pola hidup)
6. Teori belajar dibagi
menjadi 3 yaitu:
1. Behaviourisme
2. Kognitivisme
3. Konstruktivisme
4. Teori Belajar Sosial
7. Prinsip-prinsip Pendidikan Orang
Dewasa
Pendidikan orang dewasa adalah apa
yang dipelajari pelajar, bukan apa yang
diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang
dinilai adalah apa yang diperoleh orang
dewasa dan pertemuan
pendidikan/pelatihan, bukan apa yang
dilalukukan pengajar, pelatih atau
penceramah dalam pertemuannya
8. Ada beberapa prinsip
pendidikan orang dewasa
yang perlu
diperhatikan, antara lain:
Orang dewasa mempunyai konsep
diri
Orang dewasa kaya akan
pengalaman
Orang dewasa memiliki masa
kesiapan untuk belajar
Orang dewasa berpandangan untuk
segera mempraktekkan hasil
9. Karakteristik Pembelajaran
Orang Dewasa
1. Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih Banyak
Pengalaman Hidup
2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang Tinggi
Untuk Belajar
3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak Peran
dan Tanggung Jawab
4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri untuk
Belajar Kembali
5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada
Pemuda
10. Metode Pendidikan Orang
Dewasa
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
2. Metode demontrasi ( Demonstration
method )
3. Metode diskusi ( Discussion method )
4. Metode latihan keterampilan ( Drill
method )
5. Metode percobaan ( Experimental
method )
6. Metode pemecahan masalah ( Problem
solving method )
11. Metode Interaksi
Pembelajaran Umum
Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
12. Macam – Macam Metode
Interaksi Pembelajaran
Umum
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Pemberian Tugas Belajar dan
Resitasi
5. Metode Karyawisata
6. Metode Pembelajaran
Brainstorming
7. Metode Role Playing
13. Pengelolaan Kelas
Definisi
Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan
upaya-upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan
rapport, penghentian perilaku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik
secara tepat waktu, penetapan norma kelompok
yang produktif), didalamnya mencakup
pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
14. peranan guru dalam proses
belajar mengajar
a. guru sebagai demonstrator
b. guru sebagai pengelola kelas
c. guru sebagai mediator dan fasilitator dan
d. guru sebagai valuator.
15. Masalah Pengelolaan Kelas dan Cara
Menghadapi Masalah Pengelolaan
Kelas
Ada empat Masalah Individual, yaitu:
Attention getting behaviors (pola perilaku
mencari perhatian).
Power seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan kekuatan)
Revenge seeking behaviors (pola perilaku
menunjukkan balas dendam)
Helplessness (peragaan ketidakmampuan)
16. 7 masalah kelompok dalam
kaitannya dengan pengelolaan
kelas:
Kekurang-kompakan
Kekurang-mampuan mengikuti peraturan
kelompok
Reaksi negatif terhadap sesama anggota
kelompok
Penerimaan kelas (kelompok) atau tingkah laku
yang menyimpang
Kegiatan anggota atau kelompok yang
menyimpang dari ketentuan yang telah
ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau
hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota)
lainnya saja
Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan
17. Pendekatan (teknik) dalam
Pengelolaan Kelas:
1. Behavior-Modification Approach
(Behaviorism Approach)
2. Socio-Emotional Climate Approach
(Humanistic Approach)
3. Group Process Approach
18. Rancangan
Pembelajaran Praktek
Secara garis besar desain pembelajaran terdiri
dari lima langkah penting, yaitu:
1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran
yang efektif dan efesien serta sesuai dengan
lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.
19. Secara garis besar desain
pembelajaran terdiri dari lima
langkah penting, yaitu:
1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran
yang efektif dan efesien serta sesuai dengan
lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.
5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
20. Penyusunan
Terdapat lima variable pembelajaran yang
utama, yakni:
a. Tujuan Pembelajaran
b. Isi Ajaran
c. Rancangan Pembelajaran
d. Cara Mengajar
e. Evaluasi Hasil Belajar
21. Strategi Belajar
Profesi Guru
Tugas guru sebagai profesi meliputi
mendidik, mengajar dan melatih. Peranan dan
kompetensi guru dalam proses belajar mengajar
meliputi banyak hal antara lain guru sebagai
pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, sup
ervisor, motifator dan konselor.
22. Strategi Belajar
Strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar-
mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.
4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan
mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan
24. Pembuatan Dan Penggunaan
Media Dan Alat Pengajaran
Media Pembelajaran
Definisi
Media pembelajaran adalah suatu yang
dapat diinderai, khususnya penglihatan dan
pendengaran baik yang terdapat di dalam
maupun di luar kelas, yang digunakan
sebagai alat bantu penghubung (medium
komunikasi) dalam proses interaksi belajar-
mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil
belajar siswa.
25. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
1. Efektivitas Media Pembelajaran
2. Taraf Berpikir Siswa
3. Interaktivitas Media Pembelajaran
4. Ketersediaan Media Pembelajaran
5. Minat Siswa Terhadap Media
Pembelajaran
6. Kemampuan Guru Menggunakan Media
Pembelajaran
7. Alokasi Waktu
8. Fleksibelitas (kelenturan) Media
Pembelajaran
26. Microteaching
Microteaching berarti suatu kegiatan
mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.
Maka, dengan memperkecil jumlah
siswa, waktu, bahan mengajar dan
membatasi keterampilan mengajar
tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai
keunggulan dan kelemahan pada diri calon
guru secara akurat.
27. Tujuan umum pengajaran mikro (micro
teaching) adalah untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa (calon
guru atau dosen untuk berlatih
mempraktikan beberapa keterampilan
dasar mengajar di depan teman-temannya
dalam suasana yang
Constructive, supportive, dan bersahabat.
28. Adapun tujuan khusus pengajaran mikro (micro-
teaching) antara lain Sebagai berikut :
Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan
mengajar,
Membentuk sikap profesional sebagai calon
guru/dosen,
Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan
berpegang kepada Etika keguruan,
Dapat menjelaskan pengertian micro teaching,
Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan
runut sehingga Mudah dipahami oleh audience atau
peserta didik,
Terampil membuka dan menutup pelajaran,
Dapat bertanya secara benar,
Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik,
29. Ciri-Ciri Dan Karakteristik
Microteaching
Karakteristik yang khas dalam pengajaran
mikro (micro-teaching) adalah komponen –
komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan
atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran
sesungguhnya (real teaching) lingkup
pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di
micro-teaching terbatas pada satu kompetensi
dasar atau satu hasil belajar dan satu materi
pokok bahasan tertentu.
30. Program Pengajaran
Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan
belajar mengajar yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan
instruksional.
Fungsi Program Pengajaran
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang dilakukan
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru
maupun murid
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
31. Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI)
Definisi
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu
instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang
progresif bagi individu dalam belajar.
Komponen-komponen yang terdapat dalam
PSSI adalah sebagai berikut:
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat
penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
32. Model-model Pengembangan Sistem
Instruksional
1. Model Pengembangan Instruksional Briggs
2. Model Bela H. Banathy
3. Model PPSI
4. Model Kemp
5. Model Pengembangan Gerlach dan Ely
6. Model IDI (Instructional Development
Institute)
33. Pelaksanaan Program
Pengajaran
Hal Yang Harus Dipahami Guru Sebelum Program
Pengajaran :
Siapkan bahan pengajaran
Buatlah bahan yang sistematis.
Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah
penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit
dimengerti oleh siswa.
Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan
kenyataan sehari-hari yang dialami siswa.
Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa
buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai,
Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada
belajar banyak tetapi tahu sedikit
Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan
35. Evaluasi Dalam Pengajaran
Perumusan tujuan evaluasi
Penetapan aspek-aspek yang akan diukur
Menetapkan metode dan bentuk tes
Merencanakan waktu evaluasi
Melakukan uji coba atau tes
36. Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA)
Definisi
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar
fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan
siswa memperoleh pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotor.
Indikator CBSA
1.Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen yaitu :
2.Aktivitas belajar anak didik
3.Aktivitas Guru Mengajar
4.Program Belajar
5.Suasana Belajar
37. Prinsip-prinsip CBSA
Prinsip –prinsip CBSA secara umum :
Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus
mempelajari sendiri tidak ada seorangpun
dapat melakukan kegiatan belajar tesebut.
Setiap murid belajar menurut tempo
(kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompok
umum terdapat variasi kecepatan belajar).
Seorang murid belajar lebih banyak bila pada
setiap langkah segare diberikan penguatan
(reinforcement)
Penguasaan secara penuh dari setiap langkah
memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih
berarti.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik