SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
http://digilib.unimed.ac.id/efektivitas-pembelajaran-dengan-metode-talking-stick-untuk-meningkatkan- 
hasil-belajar-siswa-pada-materi-hidrosfer-kelas-x-sman-1-peureulak-kabupaten- 
aceh-timur-24719.html 
Pengertian dan Konsep Pembelajaran Quantum 
Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan 
keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada 
akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui 
penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses 
pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga 
guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling 
bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal 
Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan 
penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, 
multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan 
lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan 
proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah 
Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (Deporter, 2008:6). 
Inilah asas utama quantum teaching. Maksud dari asas di atas adalah guru harus membangun 
jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru 
mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk 
mengikuti pelajaran. 
Adapun tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar 
yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menyesuaikan kemampuan otak 
dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan 
karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran. Pembelajaran quantum 
berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan 
konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih 
konstruktivistis. 
B. Ciri dan Prinsip Dasar dari Pembelajaran Kuantum 
1. Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam 
dunia siswa. 
2. Proses pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik 
dapat dijabarkan sebagai berikut: 
a) Segalanya berbicara; Segalanya dari lingkungn kelas hingga bahasa tubuh seorang 
guru, dari kertas yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran seorang guru, semuanya 
mengirim pesan tentang belajar. 
b) Segalanya bertujuan; semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai 
tujuan. 
c) Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa 
telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama
untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika a danya 
rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan. 
d) Mengakui setiap usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar 
dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langka ini, maka mereka patut mendapat 
pengakuan atas kecakapan dan kepercaaan diri mereka. 
e) Merayakan/memberi penghargaan terhadap hasil belajar siswa. 
3. Pembelajaran berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada delapan kunci 
keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu: 
a) menerapkan hidup dalam integritas; artinya dalam pembelajaran baik guru maupun 
siswa sebaiknya bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan 
motivasi belajar. 
b) mengakui bahwa kegagalan dapat membawa kesuksesan; saat siswa mengalami 
kegagalan, hendaknya guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. 
c) berbicara dengan niat baik. Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan 
keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan 
langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi. 
d) tegas dalam komitmen; dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti 
visi-misi tanpa ragu-ragu. 
e) menjadi pemilik, mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung 
jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. 
f) tetap lentur; seorang guru terutama harus pandai mengubah lingkungan dan suasana 
bilamana diperlukan. 
g) mempertahankan keseimbangan. Dalam pembelajaran, guru dan siswa hendaknya 
mempertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar 
proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal. 
C. Langkah-Langkah dari Pembelajaran Kuantum 
1. Pengkondisian awal 
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran 
kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan 
memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik.Kegiatan yang dilakukan 
dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin 
hubungan, dan ketrampilan belajar. 
2. Penyusunan rancangan pembelajaran 
Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. 
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, 
penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi. 
3. Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum 
Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam 
tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3) 
penamaan atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh 
siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha siswa. 
(1). Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat) 
Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta 
didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu 
meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Penumbuhan minat siswa untuk belajar
dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan 
suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Dapat dilakukan dengan cara rolling tempat duduk setiap 
pertemuan, penempelan gambar-gambar, penampilan video (baik yang sesuai dengan materi 
maupun video lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa), dsb. 
(2). Pemberian pengalaman umum (A= Alami) 
Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman 
yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari 
siswa yang pernah mengenal materi tsb untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi 
yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk 
mempelajarinya. Selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang 
akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti 
pelajaran. 
(3). Penamaan atau penyajian materi (N= Namai) 
Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap 
setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa 
telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapt lebih maksimal. Untuk menghindari 
kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan 
metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator 
(4). Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi) 
Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk 
mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada 
teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya 
diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan “hasil karyanya” (hasil 
tugas mandiri). 
(5). Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi) 
Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk 
mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada 
teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak 
memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru memberikan materi 
maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah 
diberikan dengan penjelasan dan atau dengan mempraktekan langsung. 
(6). Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan) 
Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan 
memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab 
pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu 
perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran 
berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada 
yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat 
dan lebih giat lagi berlatih. 
4. Evaluasi 
Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model 
pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran metode pembelajaran ceramah 
bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap: 
1. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan
2. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode 
ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang 
penting di buku tulis. 
3. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi. 
4. Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah. 
5. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil 
kesimpulan. 
6. Guru mengadakan evaluasi. 
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kuantum 
 Kelebihan 
 Siswa lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”, 
“Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”. 
 Mengajarkan siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk 
mengembangkan potensinya. 
 Setiap yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari -hari juga 
dapat digunakan dalam pembelajaran). 
 Kekurangan 
o Materi yang dapat disampaikan tidak terlalu banyak dalam satu pertemuan, karena terbatas 
masalah waktu. Suatu materi diulas berulang-ulang pada sintaks N, D, U. 
o Tidak semua materi dapat menggunakan model ini, karena ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi” 
memerlukan waktu yg lama. 
o Guru harus sekreativ mungkin mengembangkan model ini karena sintaks pada model ini belum 
detail.
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Model Pembelajaran Kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi 
dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang 
pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar 
melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. 
Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia 
Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka 
Langkah-langkah umum yang harus dilakukan Guru dalam menggunakan model 
pembelajaran Kuantum meliputi Pengkondisian awal, Penyusunan rancangan pembelajaran, 
Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum, dan Evaluasi. 
Quantum Teaching (Strategi Pembelajaran) 
REP | 13 April 2014 | 11:59 Dibaca: 457 Komentar: 2 0 
Menjadi Guru Profesional memang keinginan semua Guru tetapi untuk meraihnya tidaklah 
mudah. Butuh pembelajaran dan usaha yang serius. 
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhny 
a, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional setiap guru. Guru 
tidak cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut 
untuk 
meningkatkan kemampuan guna mendapatkan dan mengelola informasi yang sesuai den 
gan kebutuhan profesinya. 
Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga 
usaha menciptakan system lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar 
tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman ini 
memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran tergantung pada 
pemilihan strategi yang tepat dalam upaya mengembangkan 
kreativitas dan sikap inovatif subjek didik. Untuk itu perlu dibina dan dikembangkan 
kemampuan professional guru untuk mengelola program pengajaran dengan 
“Strategi Pembelajaran” yang kaya dengan variasi. 
1. Pengertian Strategi Pembelajaran 
Strategi pembelajaran terdiri atas dua kata, yaitu strategi dan pembelajaran. Istilah 
strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani, 
sebagai kata benda,strategos, merupakan gabungan kata “stratos” (militer) dan 
“ago” (memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan (to 
plan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi berarti rencana yang cermat 
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.Sedangkan secara umum 
strategi mengandung pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkanyang kita 
pahami kata strategi sebagai suatu cara yang dianggap mampu untuk mencapai 
suatu tujuan yang telah terprogram secara sistematis. 
Sedangkan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, di mana 
mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh 
peserta didik atau siswa. Konsep pembelajaran menurut Corey adalah suatu proses 
di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia 
turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau 
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Pembelajaran menurut Dimyati dan 
Mudjiono adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk 
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan penyediaan sumber belajar. 
Jadi, menurut saya, pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya 
yang dilakukan oleh pendidik (guru) untuk membantu peserta didik (siswa) aktif 
dalam kegiatan belajar yang telah dirancang oleh guru. 
2. Guru Dalam Strategi Pembelajaran 
Peran guru dalam strategi pembelajaran, dimana guru harus menempatkan diri sebagai: 
a. Pemimpin belajar, dalam arti guru sebagai perencana, pengorganisasi, pelaksana dan 
pengontrol kegiatan belajar peserta didik. 
b. Fasilitator belajar, dalam arti guru sebagai pemberi kemudahan kepada peserta didik 
dalam melakukan kegiatan belajarnya melalui upaya dalam berbagai bentuk. 
c. Moderator belajar, dalam arti guru sebagai pengatur arus kegiatan belajar peserta didik. 
Guru sebagai moderator tidak hanya mengatur arus kegiatan belajar, tetapi juga bersama 
peserta didik harus menarik kesimpulan atau jawaban masalah sebagai hasil belajar peserta 
didik, atas dasar semua pendapat yang telah dibahas dan diajukan peserta didik. 
d. Evaluator belajar, dalam arti guru sebagai penilai yang objektif dan komprehensif. 
Sebagai evaluator, guru berkewajiban mengawasi, memantau proses pembelajaran peserta 
didik dan hasil belajar yang dicapainya. Guru juga berkewajiban untuk melakukan upaya 
perbaikan proses belajar peserta didik, menunjukkan kelemahan dan cara memperbaikinya, 
baik secara individual, kelompok, maupun secara klasikal. 
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa posisi dan peran guru dalam proses 
pembelajaran sangat penting dan mempunyai tanggung jawab yang besar sebagi pemimpin 
belajar, fasilitator, moderator dan evaluator belajar bagi peserta didiknya. 
3. Pengertian Quantum Teaching 
Quantum Teaching merupakan salah satu proses pembelajaran dengan tujuan untuk 
meningkatkan proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Pembelajaran Quantum 
Teaching mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif merancang 
pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.
Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar baru yang 
lebih memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi strategi 
yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan dibenak siswa itu sendiri, salah satu 
diantaranya dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching. 
Porter (2000:3) menyatakan bahwa, “Quantum Teaching menunjukan kepada anda menjadi 
guru yang baik. Quantum Teaching cara-cara yang baru yang memudahkan proses belajar 
lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran 
yang anda ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Quantum Teaching anda akan dapat 
menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pelajaran 
yang akan melejitkan prestasi siswa”. 
Quantum Teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan menyediakan latar 
belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan membuat proses 
tersebut menjadi lebih menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang 
memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang dianggap mungkin. Juga membantu 
guru memperluas keterampilan siswa dan motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh 
kepuasan yang lebih besar dari pekerjaannya. 
Kerangka pembelajaran Quantum Teaching dikenal sebagai TANDUR dengan kata 
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini dapat 
membuat siswa menjadi tertarik dan berminat pada suatu pelajaran dan dapat juga 
memastikan siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi 
siswa itu sendiri, dan mencapai sukses. 
Kerangka pembelajaran Quantum Teaching adalah sebagai berikut: 
1. Tumbuhkan 
Guru membuat pertanyaan tentang kemampuan siswa dengan memanfaatkan pengalaman 
siswa dan mencari tanggapan, manfaat serta komitmen siswa. Guru membuat strategi dengan 
melakukan aplikasi ataupun cerita tentang pelajaran yang bersangkutan. 
2. Alami 
Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa berdasarkan pengalaman siswa 
dan mampu mengasah otak siswa agar dapat menyelesaikan masalah. Siswa dapat memahami 
informasi ataupun kegiatan serta memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai dengan kebutuhan 
siswa. 
3. Namai 
Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan suatu 
pertanyaan. Guru mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar 
dengan menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang lainnya. 
Siswa dapat mengetahui informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan 
sebagainya berdasarkan pengalaman agar pengetahuan tersebut berarti. 
4. Demonstrasikan
Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa 
ke dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat 
memperagakan atau mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan pelajaran. 
5. Ulangi 
Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa dapat dengan mudah 
memahami dan mengetahui pelajaran tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi 
siswa untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswa yang lain. 
6. Rayakan 
Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa memperkuat rasa 
tanggung jawab dan mengamati proses belajar sendiri. Perayaan tersebut akan 
mengajarkan siswa mengenai motivasi belajar, kesuksesan, langkah menuju 
kemenangan. Pujian yang didapatkan akan mendorong siswa agar tetap dalam 
keadaan bersemangat dalam proses belajar mengajar. 
Biasanya pada saat siswa mencapai sesuatu, siswa hanya melanjutkan kegiatan 
selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong untuk mengulangi keberhasilan 
itu. Sebagai guru, kiranya menanamkan bibit kesuksesan, dan selalu 
menghubungkan belajar dengan pera

More Related Content

What's hot

Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranPENJAGA HATI
 
Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitRizal Fahmi
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Metode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaranMetode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaranrina afriani
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranKhusnul Kotimah
 
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranHaristian Sahroni Putra
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Rina Rahmawati
 
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)cute_adji
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiBebek007
 
Rangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaranRangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaranHayat Nurhayat
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanSalma Van Licht
 
Bentuk-Bentuk Pengajaran Individual
Bentuk-Bentuk Pengajaran IndividualBentuk-Bentuk Pengajaran Individual
Bentuk-Bentuk Pengajaran IndividualNastiti Rahajeng
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Nastiti Rahajeng
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningAyu Febriyanti
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanrizka_pratiwi
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3NikenDwi15
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 

What's hot (20)

Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
 
Metode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unitMetode pemelajaran unit
Metode pemelajaran unit
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Metode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaranMetode dan teknik pembelajaran
Metode dan teknik pembelajaran
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaran
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
 
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
Ppt. Belajar dan Pembalajaran tentang Pendekatan, Strategi, Metode Dan Model ...
 
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
Sri inarti dian pamungkas (teknologi pendidikan)
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
Rangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaranRangkuman metode pembelajaran
Rangkuman metode pembelajaran
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkanMengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
Mengelola kegiatan belajar dan membelajarkan
 
Bentuk-Bentuk Pengajaran Individual
Bentuk-Bentuk Pengajaran IndividualBentuk-Bentuk Pengajaran Individual
Bentuk-Bentuk Pengajaran Individual
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 

Viewers also liked

Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom ManagementUnderstanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Managementericss1234_msvn
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiceliaborrego
 
Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & AdherenceAdvancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherenceericss1234_msvn
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiceliaborrego
 
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCSEnergy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCSericss1234_msvn
 
Books for teachers
Books for teachersBooks for teachers
Books for teachersjamdsf
 
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.ericss1234_msvn
 
The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)Ryan Hernandez
 
Instructive text-villa
Instructive text-villaInstructive text-villa
Instructive text-villaRyan Hernandez
 
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von HeidenDas Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von HeidenHeinz von Heiden GmbH Massivhäuser
 
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...ericss1234_msvn
 
Laporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisikaLaporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisikaZanie Yanie
 
9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacity9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacitycm1111
 

Viewers also liked (15)

Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom ManagementUnderstanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
Understanding, Diagnosing, and Classifying MS Symptom Management
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
 
Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & AdherenceAdvancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
Advancements In Treatment Options MS Relapses & Adherence
 
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iiiBorrego rodriguez celia_in2_global_iii
Borrego rodriguez celia_in2_global_iii
 
Judul
JudulJudul
Judul
 
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCSEnergy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
Energy Conservation In MS During the Holidays - Julie Huerbin, OTR/L, MSCS
 
Books for teachers
Books for teachersBooks for teachers
Books for teachers
 
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.MS Cognitive issues   Justin C. Koenitzer, Psy.d.
MS Cognitive issues Justin C. Koenitzer, Psy.d.
 
The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)The art of tattooes (instructive text)
The art of tattooes (instructive text)
 
Instructive text-villa
Instructive text-villaInstructive text-villa
Instructive text-villa
 
Instructive text
Instructive textInstructive text
Instructive text
 
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von HeidenDas Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
Das Ehepaar Wiese erzählt von seinen Erfahrungen mit Heinz von Heiden
 
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
MULTIPLE SCLEROSIS SYMPTOM MANAGEMENT & EMERGING THERAPIES, Bertha C. Fonseca...
 
Laporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisikaLaporan praktikum-fisika
Laporan praktikum-fisika
 
9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacity9. balancing demand & productive capacity
9. balancing demand & productive capacity
 

Similar to Efektivitas Pembelajaran Kuantum Meningkatkan Hasil Belajar

quantumlearningppt-161228181916.pptx
quantumlearningppt-161228181916.pptxquantumlearningppt-161228181916.pptx
quantumlearningppt-161228181916.pptxAlyaCimuetz
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxHasanHasan245487
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)PratiwiKartikaSari
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikansuryo1
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaranNana Citra
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V Eman Syukur
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
Tugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranTugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranNur Khairiah
 
Jawaban ujian akhir semester metodologi
Jawaban ujian akhir semester metodologiJawaban ujian akhir semester metodologi
Jawaban ujian akhir semester metodologiNovhie Red Queen
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaSyam Sheya
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranNur Aisyah
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaSyam Sheya
 

Similar to Efektivitas Pembelajaran Kuantum Meningkatkan Hasil Belajar (20)

quantumlearningppt-161228181916.pptx
quantumlearningppt-161228181916.pptxquantumlearningppt-161228181916.pptx
quantumlearningppt-161228181916.pptx
 
Quantum learning ppt
Quantum learning pptQuantum learning ppt
Quantum learning ppt
 
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungoLatihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Tugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranTugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaran
 
Jawaban ujian akhir semester metodologi
Jawaban ujian akhir semester metodologiJawaban ujian akhir semester metodologi
Jawaban ujian akhir semester metodologi
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
PTK IPA SMP
PTK IPA SMP PTK IPA SMP
PTK IPA SMP
 
Makalah mat
Makalah matMakalah mat
Makalah mat
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 

Efektivitas Pembelajaran Kuantum Meningkatkan Hasil Belajar

  • 1. http://digilib.unimed.ac.id/efektivitas-pembelajaran-dengan-metode-talking-stick-untuk-meningkatkan- hasil-belajar-siswa-pada-materi-hidrosfer-kelas-x-sman-1-peureulak-kabupaten- aceh-timur-24719.html Pengertian dan Konsep Pembelajaran Quantum Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran sama- sama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka (Deporter, 2008:6). Inilah asas utama quantum teaching. Maksud dari asas di atas adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran. Adapun tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis. B. Ciri dan Prinsip Dasar dari Pembelajaran Kuantum 1. Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam dunia siswa. 2. Proses pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Segalanya berbicara; Segalanya dari lingkungn kelas hingga bahasa tubuh seorang guru, dari kertas yang guru bagikan hingga rancangan pelajaran seorang guru, semuanya mengirim pesan tentang belajar. b) Segalanya bertujuan; semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan. c) Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama
  • 2. untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika a danya rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan. d) Mengakui setiap usaha. Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langka ini, maka mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercaaan diri mereka. e) Merayakan/memberi penghargaan terhadap hasil belajar siswa. 3. Pembelajaran berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada delapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu: a) menerapkan hidup dalam integritas; artinya dalam pembelajaran baik guru maupun siswa sebaiknya bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar. b) mengakui bahwa kegagalan dapat membawa kesuksesan; saat siswa mengalami kegagalan, hendaknya guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. c) berbicara dengan niat baik. Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi. d) tegas dalam komitmen; dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu. e) menjadi pemilik, mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. f) tetap lentur; seorang guru terutama harus pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan. g) mempertahankan keseimbangan. Dalam pembelajaran, guru dan siswa hendaknya mempertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal. C. Langkah-Langkah dari Pembelajaran Kuantum 1. Pengkondisian awal Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik.Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar. 2. Penyusunan rancangan pembelajaran Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi. 3. Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R: (1) penumbuhan minat, (2) pemberian pengalaman umum, (3) penamaan atau penyajian materi, (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa, (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha siswa. (1). Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat) Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar peserta didiknya, agar nantinya dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dari diri siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar dari peserta didik tersebut. Penumbuhan minat siswa untuk belajar
  • 3. dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Dapat dilakukan dengan cara rolling tempat duduk setiap pertemuan, penempelan gambar-gambar, penampilan video (baik yang sesuai dengan materi maupun video lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa), dsb. (2). Pemberian pengalaman umum (A= Alami) Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari siswa yang pernah mengenal materi tsb untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk mempelajarinya. Selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelum mengikuti pelajaran. (3). Penamaan atau penyajian materi (N= Namai) Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapt lebih maksimal. Untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator (4). Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi) Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan “hasil karyanya” (hasil tugas mandiri). (5). Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi) Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya, maupun kepada seluruh siswa. Dengan demikian siswa yang tidak memperhatikan guru saat mengajar dapat dihindari, karena setelah guru memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan dengan penjelasan dan atau dengan mempraktekan langsung. (6). Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan) Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih. 4. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah pembelajaran metode pembelajaran ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap: 1. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan
  • 4. 2. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang penting di buku tulis. 3. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi. 4. Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah. 5. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan. 6. Guru mengadakan evaluasi. D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kuantum  Kelebihan  Siswa lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”, “Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”.  Mengajarkan siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk mengembangkan potensinya.  Setiap yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari -hari juga dapat digunakan dalam pembelajaran).  Kekurangan o Materi yang dapat disampaikan tidak terlalu banyak dalam satu pertemuan, karena terbatas masalah waktu. Suatu materi diulas berulang-ulang pada sintaks N, D, U. o Tidak semua materi dapat menggunakan model ini, karena ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi” memerlukan waktu yg lama. o Guru harus sekreativ mungkin mengembangkan model ini karena sintaks pada model ini belum detail.
  • 5. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Model Pembelajaran Kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah. Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka Langkah-langkah umum yang harus dilakukan Guru dalam menggunakan model pembelajaran Kuantum meliputi Pengkondisian awal, Penyusunan rancangan pembelajaran, Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum, dan Evaluasi. Quantum Teaching (Strategi Pembelajaran) REP | 13 April 2014 | 11:59 Dibaca: 457 Komentar: 2 0 Menjadi Guru Profesional memang keinginan semua Guru tetapi untuk meraihnya tidaklah mudah. Butuh pembelajaran dan usaha yang serius. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhny a, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional setiap guru. Guru tidak cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut untuk meningkatkan kemampuan guna mendapatkan dan mengelola informasi yang sesuai den gan kebutuhan profesinya. Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga usaha menciptakan system lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman ini memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam upaya mengembangkan kreativitas dan sikap inovatif subjek didik. Untuk itu perlu dibina dan dikembangkan kemampuan professional guru untuk mengelola program pengajaran dengan “Strategi Pembelajaran” yang kaya dengan variasi. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran terdiri atas dua kata, yaitu strategi dan pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani, sebagai kata benda,strategos, merupakan gabungan kata “stratos” (militer) dan “ago” (memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan (to plan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.Sedangkan secara umum strategi mengandung pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
  • 6. dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkanyang kita pahami kata strategi sebagai suatu cara yang dianggap mampu untuk mencapai suatu tujuan yang telah terprogram secara sistematis. Sedangkan pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, di mana mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Konsep pembelajaran menurut Corey adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan penyediaan sumber belajar. Jadi, menurut saya, pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pendidik (guru) untuk membantu peserta didik (siswa) aktif dalam kegiatan belajar yang telah dirancang oleh guru. 2. Guru Dalam Strategi Pembelajaran Peran guru dalam strategi pembelajaran, dimana guru harus menempatkan diri sebagai: a. Pemimpin belajar, dalam arti guru sebagai perencana, pengorganisasi, pelaksana dan pengontrol kegiatan belajar peserta didik. b. Fasilitator belajar, dalam arti guru sebagai pemberi kemudahan kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya melalui upaya dalam berbagai bentuk. c. Moderator belajar, dalam arti guru sebagai pengatur arus kegiatan belajar peserta didik. Guru sebagai moderator tidak hanya mengatur arus kegiatan belajar, tetapi juga bersama peserta didik harus menarik kesimpulan atau jawaban masalah sebagai hasil belajar peserta didik, atas dasar semua pendapat yang telah dibahas dan diajukan peserta didik. d. Evaluator belajar, dalam arti guru sebagai penilai yang objektif dan komprehensif. Sebagai evaluator, guru berkewajiban mengawasi, memantau proses pembelajaran peserta didik dan hasil belajar yang dicapainya. Guru juga berkewajiban untuk melakukan upaya perbaikan proses belajar peserta didik, menunjukkan kelemahan dan cara memperbaikinya, baik secara individual, kelompok, maupun secara klasikal. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa posisi dan peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting dan mempunyai tanggung jawab yang besar sebagi pemimpin belajar, fasilitator, moderator dan evaluator belajar bagi peserta didiknya. 3. Pengertian Quantum Teaching Quantum Teaching merupakan salah satu proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar menjadi menyenangkan. Pembelajaran Quantum Teaching mencakup petunjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif merancang pengajaran, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.
  • 7. Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan dibenak siswa itu sendiri, salah satu diantaranya dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching. Porter (2000:3) menyatakan bahwa, “Quantum Teaching menunjukan kepada anda menjadi guru yang baik. Quantum Teaching cara-cara yang baru yang memudahkan proses belajar lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajaran yang anda ajarkan. Dan dengan menggunakan metode Quantum Teaching anda akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan pelajaran yang akan melejitkan prestasi siswa”. Quantum Teaching merupakan suatu proses pembelajaran dengan menyediakan latar belakang dan strategi untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan membuat proses tersebut menjadi lebih menyenangkan. Cara ini memberikan sebuah gaya mengajar yang memberdayakan siswa untuk berprestasi lebih dari yang dianggap mungkin. Juga membantu guru memperluas keterampilan siswa dan motivasi siswa, sehingga guru akan memperoleh kepuasan yang lebih besar dari pekerjaannya. Kerangka pembelajaran Quantum Teaching dikenal sebagai TANDUR dengan kata Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini dapat membuat siswa menjadi tertarik dan berminat pada suatu pelajaran dan dapat juga memastikan siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi siswa itu sendiri, dan mencapai sukses. Kerangka pembelajaran Quantum Teaching adalah sebagai berikut: 1. Tumbuhkan Guru membuat pertanyaan tentang kemampuan siswa dengan memanfaatkan pengalaman siswa dan mencari tanggapan, manfaat serta komitmen siswa. Guru membuat strategi dengan melakukan aplikasi ataupun cerita tentang pelajaran yang bersangkutan. 2. Alami Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa berdasarkan pengalaman siswa dan mampu mengasah otak siswa agar dapat menyelesaikan masalah. Siswa dapat memahami informasi ataupun kegiatan serta memanfaatkan fasilitas yang ada sesuai dengan kebutuhan siswa. 3. Namai Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan suatu pertanyaan. Guru mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar dengan menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang lainnya. Siswa dapat mengetahui informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya berdasarkan pengalaman agar pengetahuan tersebut berarti. 4. Demonstrasikan
  • 8. Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat memperagakan atau mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan pelajaran. 5. Ulangi Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa dapat dengan mudah memahami dan mengetahui pelajaran tersebut. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswa yang lain. 6. Rayakan Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa memperkuat rasa tanggung jawab dan mengamati proses belajar sendiri. Perayaan tersebut akan mengajarkan siswa mengenai motivasi belajar, kesuksesan, langkah menuju kemenangan. Pujian yang didapatkan akan mendorong siswa agar tetap dalam keadaan bersemangat dalam proses belajar mengajar. Biasanya pada saat siswa mencapai sesuatu, siswa hanya melanjutkan kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong untuk mengulangi keberhasilan itu. Sebagai guru, kiranya menanamkan bibit kesuksesan, dan selalu menghubungkan belajar dengan pera