2. Kemiskinan memang merupakan masalah fenomenal di belahan dunia. Masalah
kemiskinan sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana
berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya dan aspek lainnya.
Kemiskinan telah membuat jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan,
kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan investasi, dan
masalah lain yang menjurus ke arah tindak kekerasan dan kejahatan.
3. KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KONSEP DAN DEFINISI
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis
kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut
kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan
pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskian relatif adalah
suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, yang
biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari
distribusi yang dimaksud. Di Negara-negara maju, kemiskinan relative diukur
sebagai suatu proporsi dari tingakt pendapatan rata-rata per kapita. Sebagi
suatu ukuran relative, kemiskinan relative dapat berbeda menurut Negara atau
periode di suatu Negara. Kemiskinan absolute adalah derajat dari kemiskinan
dibawah, dimana kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak terpenuhi.
4. Kemiskinan bisa dikelompokan dalam 3 kategori , yaitu :
* Kemiskinan Absolut
Kemiskinan absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu
mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
* Kemiskinan Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas garis
kemiskinan namun
masih berada dibawah kemampuan masyarakat disekitarnya.
* Kemiskinan Kultural
Kemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok
masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya
sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
5. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan antara lain :
a. Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata
rendah.
b. Cara berpikir yang masih tradisional dan
konservatif.
c. Apatis dan anti hal-hal baru.
d. Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik.
e. Keadaan alam yang kurang mendukung.
f. Keterisoliran secara geografis dari pusat.
g. Tiadanya potensi atau produk andalan.
h. Rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur
pemerintah daerah.
6. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi
kemerosotan standar perkembangan
pendapatan
per-kapita:
a) Naiknya standar perkembangan suatu
daerah.
b) Politik ekonomi yang tidak sehat.
c) Faktor-faktor luar neger, diantaranya:
*Rusaknya syarat-syarat perdagangan
*Beban hutang
*Kurangnya bantuan luar negeri, dan
*Perang
d. Pembagian subsidi in come pemerintah
7. Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk
para
warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di
sisi
lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Kemisikinan boleh berlaku atas kekurangan individu dan juga atas masalah sosio-ekonomi
dalam
sebuah masyarakat. Sehubungan dengan itu, sebab kemisikinan dapat dilihat dari dua dimensi
yaitu :
1. Dimensi individu
Kekurangan individu yang tertentu dapat mencetuskan kemiskinan. Kelemahan individu ini
biasanya kelemahan yang setara dan dapat menyebabkan seseorang itu miskin, walaupun dia
berada dalam suatu masyarakat yang penuh dengan peluang rezeki. Kelemahan individu ini
adalah seperti berikut:
a. Tabiat Berjudi
Tabiat berjudi adalah satu amalan yang menyebabkan seseorang itu miskin. Mereka yang
kecanduan untuk berjudi, akan banyak kehilangan harta dalam aktivitas berjudinya dan
mereka
seringnya hilang tumpuan dalam pekerjaan kerana kalah dalam perjudian.
b. Sakit Badan
c. Masalah Personaliti
Pada umumnya, personaliti bermasalah yang menyebabkan kemisikinan ialah sikap malas.
Sikap
malas itu dicerminkan dalam tingkah laku seperti suka berkhayal, suka beromong kosong,
dan
8. 2. Dimensi masyarakat
Dari dimensi ini, kemisikinan merupakan sesuatu yang terhasil dari masalah sosio-
ekonomi. Wujudnya didalam suatu masyarakat dan bukan sesuatu yang
diakibatkan oleh kelemahan individu itu sendiri. Sebab kemisikinan yang
berhubung dengan masalah masyarakat adalah seperti berikut:
a. Konflik
Konflik seperti peperangan, kerusuhan dan sebagainya akan menyebabkan
kegiatan ekonomi terbunuh dan ia juga membinasakan infrastruktur yang penting
untuk menjaga kekayaan. Semua ini akan menyebabkan kemisikinan yang berlarut-
larut.
b. Ketidakadilan Sosial
Menurut teori Marxisme, dalam masyarakat yang mengamalkan ekonomi pasaran
bebas, kemisikinan adalah :
9. Sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Dalam masyarakat ini, harta cenderung untuk
bertumpu kepada golongan yang terkaya, manakala orang yang miskin cenderung
menjadi lebih miskin. Ini adalah karena dalam pasar bebas, komoditi itu dijualkan
kepada mereka yang mampu menawarkan harga yang lebih tinggi. Prinsip ini
menyebabkan faktor pengeluargan seperti tanah, cenderung dimiliki oleh golongan
terkaya, kerana mereka mempunyai kekuasaan pembelian yang lebih tinggi.
Pemilikikan faktor pengeluaran ini akan menyebabkan orang terkaya ini menjadi
lebih kaya, dan mereka akan membeli lebih banyak faktor pengeluaran di pasa
bebas. Proses ini akan berterusan, sehingga golongan terkaya ini memonopoli
segala faktor pengeluaran, dan
menyebabkan orang lain dalam masyarakat miskin tidak memiliki faktor
pengeluaran.”
Tetapi teori ekonomi marxisme sudah dibuktikan oleh salah seorang ahli
ekonomi.Semua negara yang telah mencoba mengikuti teori Karl Marx gagal
mengurangi kemiskinan. Kini hampir semua ahli ekonomi dan ahli sejarah ekonomi
menggunakan teori ekonomi bebas untuk mengurangi kemiskinan.
10. Pada umumnya di negara berkembang seperti Indonesia
penyebab - penyebab kemiskinan adalah
sebagai berikut :
• Laju Pertumbuhan penduduk
• * Angkatan Kerja , Penduduk yang bekerja dan
pengangguran
• * Distribusi Pendapatan dan pemerataan pembangunan
• * Tingkat Pendidikan yang rendah
• * Kurangnya perhatian dari pemerintah
* Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi (
tak ada miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya
tinggi.
* Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi (
tak ada miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya
rendah. ( ini yang paling baik )
* Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah (
semuanya miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya
tinggi.
* Semua anggota masyarakat mempunyai income yang
rendah ( semuanya miskin ) tetapi ketimpangan
11. * Tingkat income masyarakat bervariasi ( sebagian miskin ,
sebagian tidak miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya
tinggi.
* Tingkat income masyarakat bervariasi ( sebagian miskin ,
sebagian tidak miskin ) tetapi ketimpangan pendapatannya
rendah.
12. Kesimpulan
Kemiskinan memang masalah yang kompleks dan sulit untuk
diselesaikan dalam waktu yang singkat , tetapi menurut saya jika kita
ingin bebas dari masalah kemiskinan tentunya kita harus memperhatikan
faktor penting penyebab terjadinya kemiskinan tersebut seperti salah
satu contohnya faktor pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan Kemiskinan memang tidak mungkin dihilangkan, namun
bukan tidak mungkin untuk mengurangi persentase kemiskinan. Negara
yang ingin membangun perekonomiannya harus mampu meningkatkan
standar hidup penduduk negaranya, yang diukur dengan kenaikan
penghasilan riil per kapita. Indonesia sebagai negara berkembang
memenuhi aspek standar kemiskinan