2. KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
PENDAPATAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti
makanan ,pakaian , tempat berlindung dan air
minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas
hidup.
3. • Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu
kala.Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan
karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya
kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada
masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan
pelayanan kesehatan, dan kemudahan – kemudahan lainnya
yang tersedia pada jaman modern. Pemerintah Indonesia yang
berorientasi mengembangkan Indonesia menjadi negara maju
dan mapan dari segi ekonomi tentu menganggap kemiskinan
adalah masalah mutlak yang harus segera diselesaikan disamping
masalah lain yaitu ketimpangan pendapatan, strukturisasi
pemerintahan, inflasi, defisit anggaran dan lainnya.
4. Masyarakat miskin sering menderita kekurangan gizi, tingkat kesehatan
yang buruk, tingkat buta huruf yang tinggi, lingkungan yang buruk dan
ketiadaan akses infrastruktur maupun pelayanan publik yang memadai.
Daerah kantong-kantong kemiskinan tersebut menyebar diseluruh wilayah
Indonesia dari dusun-dusun di dataran tinggi, masyarakat tepian hutan,
desa-desa kecil yang miskin, masyarakat nelayan ataupun daerah-daerah
kumuh di perkotaan.
Salah satu akar permasalahan kemiskinan di Indonesia yakni tingginya
disparitas antar daerah akibat tidak meratanya distribusi pendapatan,
sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di
Indonesia semakin melebar. Misalnya saja tingkat kemiskinan anatara Nusa
Tenggara Timur dan DKI Jakarta atau Bali, disparitas pendapatan daerah
sangat besar dan tidak berubah urutan tingkat kemiskinannya dari tahun
1999-2002.
5. Kemiskinan di pahami dalam berbagai cara.
Pemahaman utamanya mencakup:
a. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya
mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan
dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
6. b. Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidak mampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan
informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-
masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada
bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini
lebih mudah diatasi dari pada dua gambaran
yang lainnya.
7. c. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan
kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di
sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian
politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran
tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek
penghasilan di luar profesi secara halal.
Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja
melarang.
8. Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu
garis kemiskinan. Konsep yang mengacup ada garis kemiskinan
disebut kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya
tidak di dasarkan pada garis kemiskinan disebut dengan kemiskinan
absolut.
• Kemiskinan relative adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di
dalam distribusi pendapatan.
• Kemiskinan absolut adalah apabila tingkat pendapatan seseorang
dibawah garis kemiskinan atau sejumlah pendapatannya tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum (basic needs),
antara lain kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan
pendidikan yang diperlukan untuk hidup dan bekerja.
9. Penyebab kemisikinan sangat banyak, antara penyebab dan
akibat sering berbalik misalnya miskin disebabkan
pendidikan rendah, juga pendidikan rendah disebabkan
miskin. Dan penyebab lainnya adalah :
1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau
kemampuan dari simiskin. Contoh dari perilaku dan
pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur
pemasukan.
10. 2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan
dengan pendidikan keluarga Penyebab keluarga juga dapat
berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding
dengan pemasukan keuangan keluarga.
3. penyebab sub-budaya(subcultural), yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individul atau keluarga
yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah
contohnya.
11. • Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari aksi orang lain, termasuk perang,
pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang
lain adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh
orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah
perbudakan.
• Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa
kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
12. Terdapatjugabeberapajenis-jeniskemiskinan, anataralain :
• Kemiskinan alami (natural) adalah kemiskinan yang
disebabkan keadaan alam suatu daerah yang miskin.
• Kemiskinan budaya (kultural) adalah kemiskinan yang
disebabkan kondisi sosial budaya penduduk di daerah itu
mendukung kemiskinan.
• Kemiskinan struktur (structural) adalah kemiskinan yang
disebabkan keadaan struktur pemerintahan, struktur
pendistribusian fasilitas yang membuat suatu daerah
penduduknya menjadi miskin.