1. Peta kemiskinan di Indonesia menunjukkan adanya ketimpangan sosial antar wilayah akibat faktor kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan, dan pencemaran lingkungan alam.
2. Kemiskinan diukur berdasarkan garis kemiskinan yaitu pendapatan kurang dari Rp. 2.100 per kapita per hari atau US$1 per hari, sedangkan ketimpangan diukur dengan Koefisien Gini dan Kurva Lorenz.
3.
4. Peta
Kemiskinan
di Indonesia
Suatu fenomena yang sering terjadi di setiap negara
khususnya negara berkembang seperti Indonesia yaitu
kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu kondisi di
mana seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar
hidup mereka baik pangan maupun non pangan. Kondisi
geografis yang berbeda dan kependudukan yang tidak
merata sering menimbulkan masalah dalam
penanggulangan kemiskinan.
5. Kemiskinan dapat dipahami sebagai keadaan kekurangan uang
dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup.
dalam
Kemiskinan merupakan fenomena multiface atau multidimensional.
Menurut Chambers, kemiskinan adalah suatu integrated concept
yang memiliki lima dimensi, yaitu : 1) Kemiskinan (proper), 2)
Ketidakberdayaan (powerless), 3) Kerentanan menghadapi situasi
darurat (state of emergency), 4) Ketergantungan (dependence), dan 5)
Keterasingan (Isolation) baik secara geografis maupun sosiologis.
Hidup Kemiskinan
Tingkat kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak
adil dalam hukum, dan kerentanan terhadap ancaman
tindak kriminal.
Ketidakberdayaan menghadapi kekuasaan dan
ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya
sendiri.
Hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan
yang rendah
6. Bentuk
Kemiskinan
Kemiskinan Absolut
Pendapatan dibawah garis
kemiskinan atau tidak cukup
memenuhi kebutuhan pangan,
sandang, dan papan untuk bisa
hidup dan bekerja.
Kemiskinan Relatif
Adanya pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum
menjangkau seluruh masyarakat
sehingga menyebabkan
ketimpangan pada pendapatan.
Kemiskinan Struktural
Disebabkan rendahnya
akses terhadap sumber daya
yang terjadi dalam suatu sistem
sosial budaya dan sosial politih
yang tidak mendukung
pembebasan kemiskinan.
Kemiskinan Kultural
Persoalan sikap seseorang
atau masyarakat yang
disebabkan oleh faktor budaya,
seperti tidak mau berusaha,
tidak kreatif, dan sebagainya.
7. Kelangkaan sumber daya alam dan prasarana umum, serta keadaan tanah yang
tandus.
Diakibatkan oleh sistem modernisasi atau pembangunan yang
membuat masyarakat tidak dapat menguasai sumber daya, sarana, dan
fasilitas ekonomi secara rata.
8. Sikap
Pengalaman dan
Pengamatan
Kepribadian
Konsep diri
Motif
Persepsi
Kelompok referensi
Keluarga
Kelas sosial
Kebudayaan
Menurut pendapat ahli, faktor yang menyebabkan
timbulnya kemiskinan, yaitu :
1. Pendidikan yang terlampau rendah.
2. Malas bekerja.
3. Keterbatasan SDA
4. Terbatasnya lapangan kerja.
5. Keterbatasan modal.
6. Beban keluarga.
9. Kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan sekelompok orang, baik secara finansial maupun jenis
kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dikategorikan
Miskin bila:
Seseorang atau keluarga tidak dapat
memenuhi kebutuhan pokok minimnya,
seperti: sandang, pangan, papan, kesehatan,
dan pendidikan.
10. Biro Pusat Statistik (BPS)
Sayogyo
Tingkat kemiskinan didasarkan pada jumlah rupiah konsumsi
berupa makanan, yaitu kurang dari 2.100 kalori per orang per hari fsn
konsumsi non makanan.
=> Patokan kecukupan 2.100 kalori berlaku untuk susunan umur, jenis
kelamin, dan perkiraan tingkat kegiatan fisik, berat badan, serta
perkiraan status fisiologis penduduk
Tingkat kemiskinan didasarkan pada jumlah rupiah pengeluaran
rumah tangga yang disetarakan dengan jumlah kilogram konsumsi
beras per orang per tahun dibagi wilayah perdesaan dan perkotaan.
11. Bank Dunia
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Bank dunia mengukur garis kemiskinan berdasarkan pada
pendapatan seseorang kurang dari US$1 per hari (setara Rp 8.500,00
per hari).
Mengukur kemiskinan berdasarkan kriteria Keluarga Pra Sejahtera
(Pra KS) dan Keluarga Sejahtera I (KS 1).
12.
13.
14.
15.
16. Kesenjangan ekonomi (Ketimpangan Pendapatan).
Kesenjangan non-ekonomi (Kesehatan, Pendidikan,
Tempat Tinggal, dll).
Kesenjangan antar wilayah (Indonesia bagian barat
dan Timur)
Dikelompokkan :
17. Faktor Kesenjangan Sosial
Pencemaran Lingkungan Alam
3
Kemiskinan
Penyebab utama terjadinya
kesenjangan sosial di
masyarakat. Inti kemiskinan
terletak pada kondisi yang
disebut perangkap
kemiskinan.
1
Kurangnya Lapangan Pekerjaan
2
Sempitnya lapangan pekerjaan di
Indonesia menjadikan pengangguran
yang sangat besar di Indonesia dan
menyebabkan perekonomian
masyarakat bawah semakin rapuh.
18. 3
1
4
2
Mengutamakan Pendidikan
Menciptakan Lapangan Kerja dan
Meminimalis Kemiskinan
Meminimalis (KKN) dan Memberantas
Korupsi Dalam Upaya Meningkatan
Kesejahteraan Masyarakat.
Meningkatkan System Keadilan di
Indonesia serta Melakukan Pengawasan
yang Ketat terhadap Mafia Hukum.
19. Indikator Ketimpangan Sosial
Contents
Here
Kurva Lorenz
Jumlah penerimaan penghasilan ditempatkan
diatas sumbu horizontal sedangkan sumbu vertikal
menggambarkan bagian jumlah penghasilan yang
diterima oleh masing-masing persentase populasi.
Koefisien Gini
Persamaan ukuran ketimpangan dan bisa berbeda-
beda dari nol yangmengindikasikan suatu
kemerataan sempurna (perfect equality) sampai satu
yang berarti suatuketimpangan total (perfect
inequality) dalam distribusi pendapatan dan
pengeluaran. Kriteria
1. Lebih dari 0,5 adalah berat.
2. Antara 0,35 dan 0,5 adalah sedang.
3. Kurang dari 0,35 adalah ringan.
20. Pengukuran tingkat ketimpangan dengan
menggunakan Koefisien Gini diformulasikan sebagai
berikut :
G = 1-i ∑ Pi(Qi + Qi – 1) 10.000
Keterangan :
G = Koefisien Gini
Pi = Persentase penduduk
Qi = Persentase pendapatan
Qi-1 = Persentase pendapatan sebelumnya
21. Itang, Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan. Banten :
Jurnal Tazkiya. 18(01). 2017.
Sungkarputra, Vincent, Representasi Kesenjangan
Sosial dalam Film “Joker” Karya Todd
Phillips/Vincent Sungkarputra. Institut Bisnis dan
Informatika Kwik Kian Gie. 2021.
Suryawati, Chriswardani. Memahami Kemiskinan
secara Multidimensional. Semarang : Jurnal
Manajemen Pelayanan Kesehatan. 8(3). 2005.
22. Wibisono, Yusuf, Iqbal Fadli Muhammad, Lalu
Fahrizal, dkk. Peta Kemiskinan Indonesia: Kondisi,
Kinerja, dan Prospek Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten/Kota. Jakarta: IDEAS. 2017.