2. Pendahuluan
Kemiskinan merupakan masalah yang
dihadapi oleh semua negara di dunia
Masalah klasik: pertumbuhan versus distribusi
pendapatan
Isu mendasar: tidak hanya bagaimana
meningkatkan pertumbuhan GNP, namun juga
siapa yang membuat “kue nasional” tumbuh,
segelintir orang atau banyak orang
3. Macam kemiskinan
Kemiskinan absolut, diidentifikasi jumlah
penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan tertentu
Kemiskinan relatif, pangsa pendapatan
nasional yang diterima oleh masing-masing
golongan pendapatan. (kemiskinan ini erat
kaitannya dengan masalah distribusi
pendapatan)
4. Beban Kemiskinan Global (1)
Kemiskinan yang ada sekarang mempunyai
penyebaran yang tidak seimbang
Hampir setengah dari seluruh masyarakat
miskin hidup di Asia selatan
Kemiskinan juga berpusat pada daerah-
daerah tertentu: pedesaan atau di daerah-
daerah yang kekurangan sumber daya.
Beban kemiskinan juga paling besar terletak
pada kelompok tertentu: wanita dan anak-
anak.
5. Beban….(2)
Kemiskinan berbeda dengan ketimpangan
distribusi pendapatan (inequality)
Kemiskinan berkaitan dengan standard hidup
yang absolutdari bagian masyarakat tertentu
Ketimpangan mengacu pada standar hidup
relatif dari seluruh masyarakat.
Pada tingkat ketimpangan yang maskimum,
kekayaan dimiliki oleh satu orang saja.
6. Garis kemiskinan
Definisi kemiskinan: ketidakmampuan untuk
memenuhi standar hidup minimum.
Terdapat tiga pertanyaan dasar:
1. bagaimana mengukur standard hidup?
2. Apa standard hidup minimum:
3. Indikator yang mampu mewakili masalah
kemiskinan?
7. Indikator Kemiskinan Indonesia
Garis kemiskinan BPS
Batas miskin : besarnya rupiah yang
dibelanjakan per kapita sebulan untuk
memenuhi kebutuhan minimum makanan dan
bukan makanan.
Kebutuhan minimum makanan: 2100 kalori per
hari
Kebutuhan minimum non makana: sandang,
papan dan aneka barang dan jasa.
8. Garis kemiskinan BPS
BPS menggunakan dua pendektan:
1. Head count index (ukuran yang menggunkan
kemiskinan absolut)
Penduduk miskin: penduduk yang berada di bawah
suatu batas yang disebut batas garis kemiskinan yang
merupakan nilai rupiah dari kebutuhan minimum
makanan dan non makanan
2. Basic Need Approach (kebutuhan dasar)
kemiskinan disefinisikan sebagai ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar.
9. Garis Kemiskinan Prof. Sajogyo
Garis kemiskinan didasarkan pada harga
beras.
Batas garis kemiskinan: tingkat konsumsi per
kapita setahun yang sama dengan beras.
Atau….
garis kemiskinan versi sayogyo: nilai rupiah
yang setara dengan 20 kg beras untuk
pedesaan dan 30 kg beras untuk perkotaan
10. Penyebab Kemiskinan
Penyebab kemiskinan menurut Sharp:
1. Ketidaksamaan pola kepemilikan
sumberdaya yang menimbulkan distribusi
pendapatan yang timpang
2. Perbedaan kualitas sumber daya manusia
3. Perbedaan akses dalam modal.
11. Vicious circle of poverty (Ragnar
Nurkse)
Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan
pasar, dan kurang modal menyebabkan
produktivitas rendah. Rendahnya produktivitas
menyebabkan rendahnya pendapatan yang
diterima. Rendahnya pendapatan berimplikasi
pada tabungan dan investasi. Rendahnya
investasi berakibat pada keterbelakangan.
12. Alternatif solusi Kemiskinan
Terdapat berbagai model:
1. Mendasarkan pada mobilisasi tenaga kerja yang
masih belum didayagunakan (idle) dalam rumah tangga
petani gurem agar terjadi pembentukan modal di
pedesaan.
2. Menitikberatkan pada transfer sumberdaya dari
pertanian ke industri melalui mekanisme pasar.
3. Menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam
sektor pertanian yang dibuka dengan kemajuan
teknologi dan memungkinkan sektor pertanian menjadi
sektor yang memimpin. (Model Pertumbuhan Berbasis
teknologi/ Rural-Led Development)
13. Model 1 (Mobislisasi TK yang
idle)
Asumsi:
TK yang masih belum didayagunakan pada
rumah tangga petani kecil dan gurem
merupakan sumberdaya yang tersembunyi
dan merupakan potensi tabungan.