SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi, Bentuk Strategi, Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi Strategi, Universitas Mercubuana, 2018
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi, Bentuk Strategi, Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi Strategi, Universitas Mercubuana, 2018
Similar to SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi, Bentuk Strategi, Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi Strategi, Universitas Mercubuana, 2018
Tipe-Tipe Strategi, Bentuk Strategi, Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi...Izzatul Muhammad
ย
Similar to SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi, Bentuk Strategi, Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi Strategi, Universitas Mercubuana, 2018 (20)
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi, Bentuk Strategi, Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi Strategi, Universitas Mercubuana, 2018
1. STRATEGIC MANAGEMENT โTipe-tipe Strategi, Bentuk Strategi,
Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi Strategiโ
Universitas Mercubuana
Senin, 02-08 April 2018
Nama : Rudy Harland Seniang Sakti
NIM : 55117110019
Fakultas : Magister Management
Mata Kuliah : Strategic Management
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Tipe-tipe Strategi, Bentuk Strategi, Perencanaan Strategi, Formulasi Strategi dan Evaluasi
Strategi
Tipe-tipe Strategi (Anonim1, 2018)
Menurut Kooten dalam Salusu (2006:104-105), tipe-tipe strategi meliputi :
1) Corporate Strategy (Strategi Organisasi)
Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatifinisatif strategi
yang baru. Pembatasan-pembatasan diperlukan, yaitu mengenai apa yang dilakukan dan
untuk siapa.
2) Program strategy (Strategi Program)
Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi strategi dari suatu program
tertentu. Kira-kira apa dampaknya apabila suatu program tertentu dilancarkan atau
diperkenalkan (apa dampaknya bagi sasaran organisasi).
3) Resource Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya)
Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan sumber-sumber daya
esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat
berupa tenaga, keuangan, teknologi, dan sebagainya.
4) Institusional Strategy (Strategi Kelembagaan)
Fokus dari strategi institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk
melaksanakan inisiatif-inisatif strategi.
Bentuk Strategi (Anonim2, 2014)
1. Strategi-strategi Integrasi
1. Integrasi ke depan
Menurut Udaya, Wennadi, Lembana (2013:125) Integrasi ke depan (forward integration)
terjadi ketika perusahaan memasuki industri yang menggunakan, mendistribusikan, atau
menjual produk-produknya. Saat ini semakin banyak pemasok yang menjalankan
strategi integrasi ke depan dengan cara membangun situs web untuk secara langsung
menjual produk mereka kepada konsumen.
2. 2. Integrasi ke belakang
Integrasi ke belakang (backward integration) adalah sebuah strategi yang
mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.
Strategi ini sangat tepat digunakan ketika perusahaan pemasok saat ini tidak dapat
diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
3. Integrasi horizontal
Menurut Udaya, Wennadi, Lembana (2013:125) Integrasi horizontal (horizontal
integration) mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas pesaing perusahaan dengan melakukan merger atau dengan melakukan
akuisisi.
2. Strategi-strategi intensif
a. Penetrasi pasar
Penetrasi pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk
produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih
besar
b. Pengembangan pasar
Pengembangan pasar (market development) meliputi pengenalan produk atau jasa yang
ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru.
c. Pengembangan produk
Pengembangan produk adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan
penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat
ini.
3. Strategi diversifikasi
Terdapat dua jenis umum strategi diversifikasi (diversification strategies) yaitu terkait dan
tak terkait.
a. Diversifikasi terkait
Diversifikasi terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan menambah produk atau
jasa yang baru namun masih berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan yang lama.
b. Diversifikasi tak terkait
Strategi diversifikasi tak terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan menambah
produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan sama sekali dengan garis bisnis
perusahaan sebelumnya.
4. Strategi Defensive
a. Penciutan
Penciutan (retrechment) terjadi manakala sebuah organisasi melakukan pengelompokan
ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang
menurun.
b. Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut dengan divestasi. Divestasi
sering dipakai untuk mendapatkan modal guna akuisisi atau investasi strategis lebih
jauh.
3. c. Likuidasi
Likuidasi adalah menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk
kekayaan berwujud. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan konsekuensinya
bisa menjadi sebuah strategi yang sulit secara emosional.
Perencanaan Strategi (Anonim3, 2016)
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana suatu organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan.
Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :
1) Perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-
bentukperencanaan lainnya yang harus di ambil.
2) Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahamanmbentuk-
bentuk perencaaan lainnya.
3) Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-
bentuk perencaaan lainnya.
secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur :
(1) perumusan visi dan misi,
(2) pengkajian lingkungan eksternal,
(3) pengkajian lingkungan internal,
(4) perumusan isu-isu strategis,
(5) penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran).
Formulasi Strategi (Anonim4, 2017)
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang
dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan
keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka
menyediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu :
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan
menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi
yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang.
Para pakar biasanya menekankan bahwa agar analisis SWOT benar- benar bermanfaat
sebagai alat bantu dalam perumusan dan penentuan strategi organisasi. Faktor-faktor kekuatan
4. dan peluang di gabung untuk memperoleh manfaat yang maksimal dan kelemahan serta
ancaman juga di gabung untuk meredam atau meminimalisirkan dampak negatifnya.
Evaluasi Strategi (Anonim4, 2017)
Strategi yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Evaluasi diperlukan untuk mempelajari
strategi tersebut berhasil atau gagal. Proses evaluasi juga bisa dijadikan pembelajaran untuk
proses perumusan strategi selanjutnya. Perusahaan biasanya melihat keberhasilan strategi dari
beberapa faktor seperti peningkatan penjualan,pendapatan perusahaan atau posisi perusahaan
setelah strategi dilaksanakan.
Richard Rumelt memberikan 4 (empat) kriteria dalam mengevaluasi strategi. Keempat
kriteria tersebut diantaranya :
1. Konsistensi
Ada 3 tanda permasalahan organisasi dapat menyebabkan strategi yang tidak konsisten.
Ketiga tanda tersebut yaitu :
a) Jika permasalahn manajerial berlanjutkan dengan berubahnya personil dan jika mereka
bergantung pada dasar isu yang ada bukan pada orangnya.
b) Jika sukses dari satu organisasi berarti kegagalan dari organisasi lainnya.
c) Jika permasalahan kebijakan dan isu berlanjut pada resolusi tingkat atas.
2. Kecocokan
Faktor internal dan eksternal perusahaan harus dicocokan. Sebuah strategi harus dapat
merepresentasikan respon adaptif pada lingkungan eksternal serta perubahan yang terjadi.
3. Kemungkinan
Sebuah strategi jangan sampai membuat permasalahan baru yang sulit untuk diselesaikan.
Pada evaluasi strategi, penting untuk mengetahui apakah organisasi mempunyai
kemampuan,kompetensi,keterampilan,dan bakat yang diperlukan untuk strategi yang
diberikan.
4. Keuntungan
Sebuah strategi harus dapat menyediakan pembuatan atau pengaturan dari keunggulan
kompetitif. Keunggulan kompetitif normalnya merupakan hasil dari 3 hal yaitu sumber daya,
skill, dan posisi.
Tiga Macam Aktivitas Mendasar Untuk Mengevaluasi Strategi :
a) Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
b) Mengukur prestasi,
c) Mengambil tindakan korektif.
Aktivitas perumusan strategi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki
dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Daftar Pustaka :
1. Anonim1, 2018. http://digilib.unila.ac.id/4750/16/BAB%20II.pdf, (07 April 2018, Jam 22.28)
2. Anonim2, 2014. https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00441-
MN%20Bab2001.pdf, (07 April 2018, Jam 22.36)
3. Anonim3, 2016. https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-tujuan-dan-proses-
manajemen-strategi.html, (07 April 2018, 22.56)
5. 4. Anonim4, 2017. https://www.kosngosan.com/2017/03/makalah-manajemen-strategi-
mengenai-formulasi-strategik.html, (07 April 2018, 23.08)
Implementasinya
PT. Unilever, Tbk (agrungeprayitno, 2015)
Visi
PT. Unilever terfokus pada consumer, costumer dan community. Hingga kemudian
muncul visi dari PT. Unilever yaitu To become the first choice of consumer, costumer and
community ( Untuk menjadi pilihan pertama bagi konsumen, pemasok, dan komunitas)
Misi
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen.
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang - orang dengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata - rata karyawan dan pemegang saham.
Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu
berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever
sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen
perlu untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu memantau setiap
peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk
memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting dalam
menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis didalam melakukan analisis terhadap
wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan
datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis swot, perusahaan dapat
menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang
berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari
luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian perencana strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
pada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah Analisis SWOT.
6. 1) Strengths (Kekuatan)
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model
yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih
spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil
yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus
terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong
pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai
salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top
Brand Survey, edisi khusus 2007).
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di
segenap jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury, dan ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor
untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya
hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto โoperational excellent with no compromise on qualityโ.
Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan
kualitas produk.
2) Kelemahan (Weaknesses)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti
dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen
yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan
yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara
inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen
lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever
indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
3) Kesempatan (Opportunities)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi
ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
7. 4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang
baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
4) Ancaman (Threats)
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit,
gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga
minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi
produk-produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
*) Strategi SO :
1. Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.
2. Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi permintaan
dimasa depan.
3. Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
4. Pemantapan pola kerjasama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal pemasaran IW
dan SW.
5. Peningkatan kehandalan sistim pengawasan.
*) Strategi WO :
1. Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara
efektif.
2. Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.
3. Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
4. Penguatan struktur permodalan.
5. Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.
*) Strategi ST :
1. Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif dan
interaktif dalam hubungan antara pusat dan daerah.
8. 2. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai dengan
standar yang berlaku.
3. Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi โrespect to
peopleโ
4. Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
5. Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.
*) Strategi WT :
1. Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.
2. Penguatan sistim manajemen SDM.
3. Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing
perusahaan.
4. Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu mendukung proses
pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
5. Pengembangan sistim budaya kerja yang kreatif dan inovasi.
6. Perancangan program kegiatan LITBANG yang lebih berorientasi kepada kebutuhan
pasar.
Daftar Pustaka :
1. agrungeprayitno, 2015. http://agrungeprayitno.blogspot.co.id/2015/04/analisis-swot.html,
(07 April 2018, Jam 23.27)