SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MANAJEMEN STRATEJIK
Dosen pengampu : Ade Fauji. SE.MM
Oleh :
Rizal Fadli Hidayat
11150521
Jurusan Manajemen
UNIVERSITAS BINA BANGSA
(UNIBA)
2018
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ini. Shalawat beserta salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad yang
telah membawa umatnya dari alam jahiliah menuju alam penuh ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan manajemen strategi . Selain itu juga untuk memenuhi tugas
matakuliah manajemen stratejik, saya menemukan banyak kesulitan dalam
melakukan pengumpulan bahan referensi dan penulisannya. Maka sekiranya ada
ketidak sesuain dalam penulisan makalah ini saya mohon maaf.. Saya menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritikan yang
sifatnya mendukung kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan dari
seluruh pembaca.
Akhirnya kepada Allah saya meminta hidayah dan taufik, semoga usaha saya
mendapat ridho dariNya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin
Serang, 10 November 2018
Rizal Fadli Hidayat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya,
dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling
efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu
dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling
baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi
berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah,
mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis. Makalah ini
menyediakan kerangka kerja yang bisa memandu usaha manajer dalam
mengevaluasi aktivitas manajemen strategis, memastikan ia bekerja dengan baik,
dan untuk melakukan perubahan antar waktu.
Sistem informasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk
mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam
melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen
strategis bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang
yang signifikan. Keputusan strategi yang salah bisa mengakibatkan kerugian dan
untuk meemperbaiki kesalahan tersebut adalah hal yang sulit, bila tak mau tidak
mau dikatakan tidak mungkin. Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa
evaluasi strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi ; evaluasi antar waktu
dapat memberi peringatan dini kepada manajemen terhadap masalah atau potensi
masalah sebelum situasi menjadi lebih parah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Formulasi Strategi Analisis situasi dan Alternatif Strategik
Perumusan strategi seringkali ditujukan sebagai perencanaan strategis atau
jangka panjang. Analisis situasi adalah awal proses perumusan strategi. Selain itu,
analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan
kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan
internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-
kelemahan internal. Untuk menganalisis situasi, digunakan cara yang sistematis,
yaitu analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats, dari suatu perusahaan, yang semuanya merupakan
faktor-faktor strategis. Jadi, analisisSWOT harus mengidentifikasikan kompetensi
langka (distinctive competence) perusahaan, yaitu keahlian tertentu dan sumber-
sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka
gunakan.
Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat (kapabilitas inti)
akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Satu cara untuk
menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah
mengkombinasikan faktor strategis eksternal (External Factor Strategic/ EFAS)
dengan faktor strategis internal (Internal Factor Strategic/IFAS) ke dalam sebuah
ringkasan analisis faktor-faktor strategi. Setelah analisis situasi dan sebelum
mempertimbangkan strategi alternatif, manajemen harus sesaat melakukan
tinjauan misi dan tujuan peruahaan saat ini atau yang telah ditetapkan. Apabila
tidak tepat, tidak lagi sesuai dengan situasinya, maka manajemen harus
mengubahnya saat itu juga. Strategi perusahaan menentukan : Orientasi
perusahaan terhadap pertumbuhandan Industri atau pasar yang akan dimasuki.
Untuk perusahaan multibisnis yang beroperasi di lebih dari satu industri atau
pasar, strategi perusahaan meliputi keputusan-keputusan mengenai aliran
keuangan dan sumber daya dari dan ke unit bisnis mereka. Keputusan-keputusan
ini sangat mendasar terhadap masa depan perusahaan dan biasanya melibatkan
manajemen puncak dan dewan direksi. Strategi perusahaan dapat menyediakan
strategic platform, atau kapabilitas organisasi untuk mengatasi bisnis di dalam
lingkungan yang beragam dengan sekumpulan kemampuan strategis. Semua
perusahaan, mulai dari perusahaan terkecil yang hanya memproduksi satu jenis
produk dalam satu industri saja, sampai konglomerat terbesar yang memproduksi
berbagai produk dalam satu industri, pada satu waktu harus memperhatikan
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam strategi perusahaan.
Pertanyaan-pertanyaan strategi perusahaan adalah : Haruskah kita
melakukan ekspansi, pemotongan, atau tidak mengubah operasi kita? Haruskah
kita memusatkan kegiatan hanya dalam industri yang sekarang, atau berekspansi
ke industri lain? Apabila ingin tumbuh dan berkembang, haruskah kita
melakaukannya melalui pengembangan internal atau akuisisi eksternal, merger,
atau usaha patungan? Strategi perusahaan mewujudkan tiga orientasi umum
(grand strategies)yaitu :pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan. Strategi
Pertumbuhan Strategi pertumbuhan adalah strategi yang dirancang untuk
mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aktiva, laba atau kombinasi dari
semuanya. Pertumbuhan yang berkelanjutan artinya penjualan yang meningkat,
dan dengan pengalamannya akan dapat melakukan efisiensi dan akhirnya
meningkatkan laba. Alasan penggunaan strategi pertumbuhan : Perusahaan yang
sedang tumbuh dapat menutupi kesalahan dan ketidak efisienan dengan mudah
dibandingkan perusahaan yang stabil.
Perusahaan yang sedang berkembang menawarkan banyak peluang bagi
kemajuan, promosi, dan pekerjaan-pekerjaan menarik. Ada 2 (dua) strategi dasar
pertumbuhan yaitu : konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi pada industri
lain. Apabila perusahaan memilih strategi konsentrasi, maka perusahaan dapat
berkembang melalui integrasi vertikal dan horizontal. Integrasi vertikal, yaitu
mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke
belakang/ backward integration) atau oleh distributor (integrasi ke depan/forward
integration). Strategi ini menarik untuk perusahaan yang kuat dalam posisi
bersaingnya. Integrasi horizontal, yaitu dengan cara memperluas kegiatan-
kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis yang berbeda dan atau menambah
rentang produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar.
Apabila perusahaan memilih strategi diversifikasi, maka perusahaan dapat
berkembang melalui diversifikasi konsentris dan diversifikasi konglomerat.
Diversifikasi konsentris, strategi ini dilakukan apabila perusahaan memiliki posisi
kompetitif yang kuat tetapi daya tarik industri rendah, sehingga perusahaan dapat
melakukan diversifikasi pada industri yang berkaitan. Diversifikasi konglomerat,
ini merupakan strategi perusahaan yang cocok apabila posisi kompetitif
perusahaan rata-rata dan daya tarik industrinya rendah, sehingga perusahaan
melakukan diversifikasi keluar dari sebuah industri dan mauk kedalam industri
yang tidak berkaitan. Strategi Stabilitas Strategi ini cocok untuk perusahaan yang
berada pada industri dengan daya tarik yang sedang-sedang saja, artinya industri
tersebut menghadapi pertumbuhan yang biasa-biasa saja atau bahkan tidak ada
pertumbuhan dan kekuatan-kekuatan utama dalam lingkungan tersebut berubah
dan masa depannya tidak pasti.
Strategi stabilitas pertama yang dapat dilakukan adalah : berhenti sejenak
atau berlanjut dengan waspada, artinya strategi untuk sementara waktu perusahaan
melakukan konsolidasi sumber dayanya untuk menghadapi masa depan yang tidak
pasti. Strategi stabilitas yang kedua, yaitu strategi tidak berubah atau stabilitas
laba, hal ini karena perusahaan pada posisi di industri yang dengan daya tarik
sedang-sedang saja dan perusahaan hanya memiliki posisi kompetitif rata-rata.
Strategi Pengurangan Strategi pengurangan atau retrenchmentdapat dilakukan
perusahaan apabila memiliki posisi kompetisi yang lemah tanpa memandang daya
tarik industrinya. Posisi kompetisi yang lemah biasanya mengkibatkan kinerja
yang buruk, penjualan menurun dan laba berubh menjadi kerugian. Strategi
pengurangan meliputi : Strategi Berputar, jual habis, kebangkrutan atau likuidasi.
Strategi berputar, adalah strategi yang menekankan peningkatan efisiensi
operasional.
Dua fase strategi ini adalah kontraksi dan konsolidasi. Kontraksi adalah
upaya awal untuk “ menghentikan pendarahan “ dengan cepat, dengan penurunan
keseluruhan terhadap ukuran dan biaya. Konsolidasi adalah pelaksanaan sebuah
program untuk menstabilkan perusahaan yang lebih ramping. Strategi Jual Habis,
strategi ini dilakukan karena posisi kompetitif perusahaan yang lemah pada
industri dengan daya tarik yang sedang atau malah mungkin menurun.
Strategi ini dilakukan karena untuk melakukan strategi berputar sudah tidak
mampu. Kebangkrutan, meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada
pengadilan sebagai ganti penyelesaian kewajiban-kewajiban (hutang) perusahaan.
Manajemen perusahaan berharap bahwa setelah pengadilan memutuskan tuntutan,
perusahaan akan lebih kuat dan lebih mampu untuk bersaing dalam industri yang
menarik dengan baik. Likuidasi, adalah strategi untuk mengakhiri perusahaan.
Strategi ini dilakukan karena industri sudah tidak menarik lagi dan
perusahaan juga terlalu lemah untuk dijual, manajemen dapat memilih untuk
mengubah sebanyak mungkin kekayaan yang dapat dijual kedalam bentuk kas,
yang kemudian dibagikan kepada pada pemegang saham, setelah membayar
hutang-hutangnya. Manfaat likuidasi dibandingkan dengan kebangkrutan, adalah
bahwa dewan komisaris sebagai perwalian pemegang saham, dan manajemen
puncak, melakukan pengambilan keputusan sendiri daripada menyerahkan kepada
pengadilan, yang mungkin akan mengabaikan pemegang saham sama sekali.
Analisis Situasi : SWOT Analysis
Perumusan strategi, sering disebut sebagai perencanaan strategis atau
perencanaan jangka panjang, berkaitan dengan mengembangkan misi korporasi,
tujuan, strategi, dan kebijakan. Ini dimulai dengan analisis situasi: proses strategis
menemukan kesesuaian antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan internal
saat bekerja di sekitar ancaman eksternal dan kelemahan internal.
SWOT adalah akronim yang digunakan untuk menggambarkan Kekuatan
tertentu, Weaknesseses, Peluang, dan Ancaman faktor yang strategis untuk
perusahaan tertentu. Analisis SWOT seharusnya tidak hanya menghasilkan
identifikasi khas korporasi, kompetensi, kemampuan khusus dan sumber daya
yang dimiliki perusahaan dan cara unggul di mana mereka digunakan, tapi juga
dalam identifikasi peluang bahwa perusahaan saat ini tidak dapat mengambil
keuntungan karena kurangnya sumber daya yang tepat. Selama bertahun-tahun,
analisis SWOT telah terbukti menjadi yang paling abadi technicque analitis
menggunakan manajemen strategis.
Inti dari strategi adalah kesempatan dibagi dengan capacity. Sebuah
kesempatan dengan sendirinya tidak memiliki nilai nyata kecuali sebuah
perusahaan memiliki kapasitas (yaitu, sumber daya) untuk memanfaatkan
kesempatan itu.
SWOT demikian dapat digunakan untuk mengambil pandangan yang lebih
luas strategi melalui rumus SA = O / (S - W) yang adalah, (Alternatif Strategis
sama dengan Peluang dibagi dengan Kekuatan miinus Kelemahan).
Review Misi dan Tujuan
Sebuah pemeriksaan ulang saat ini sebuah organisasi misi dan tujuan harus
dibuat sebelum strategi alternatif dapat dihasilkan dan dievaluasi. Bahkan ketika
merumuskan strategi, pembuat keputusan cenderung berkonsentrasi pada aksi-
alternatif kemungkinan-daripada sebuah misi yang harus dipenuhi dan tujuan
yang akan dicapai. Kecenderungan ini begitu menarik karena jauh lebih mudah
ditangani dengan tindakan alternatif yang ada di sini dan sekarang daripada benar-
benar berpikir tentang apa yang ingin Anda capai di masa depan. Hasil akhirnya
adalah bahwa kita sering memilih strategi yang menetapkan tujuan kita untuk kita
daripada memiliki pilihan-pilihan kita memasukkan tujuan yang jelas dan
pernyataan misi.
Permasalahan dalam kinerja dapat berasal dari pernyataan yang misi tidak
tepat, yang mungkin terlalu sempit atau terlalu luas. Jika misi tidak memberikan
suatu benang (menyatukan tema) untuk suatu perusahaan bisnis, para manajer
mungkin tidak jelas tentang di mana perusahaan sedang menuju. Tujuan dan
strategi mungkin bertentangan dengan satu sama lain. Divisi mungkin bersaing
satu sama lain dan bukan terhadap persaingan luar-untuk merugikan korporasi
secara keseluruhan.
Membangkitkan Alternatif Strategi oleh Menggunakan TOWS
Matrix
Sejauh ini kita telah membahas bagaimana sebuah perusahaan menggunakan
analisa SWOT untuk menilai situasi. SWOT juga dapat digunakan untuk menghasilkan
jumlah kemungkinan strategi alternatif. The TOWS Matrix (TOWS adalah cara lain
untuk mengatakan SWOT) menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan tertentu dapat disesuaikan dengan perusahaan bahwa kekuatan
dan kelemahan internal menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. (Lihat
Gambar 6-2.) Ini adalah cara yang baik untuk menggunakan brainstorming untuk
menciptakan strategi-strategi alternatif lain yang mungkin tidak akan dipertimbangkan.
Ini memaksa manajer strategis untuk menciptakan berbagai macam pertumbuhan serta
strategi penghematan. Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan perusahaan serta
strategi bisnis.
 Strategi SO dihasilkan dengan memikirkan cara di mana sebuah
perusahaan atau unit bisnis dapat menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang.
 Strategi ST mempertimbangkan perusahaan atau unit kekuatan sebagai
cara untuk menghindari ancaman.
 Strategi WO berusaha untuk mengambil keuntungan dari peluang
dengan mengatasi kelemahan.
 Strategi WT pada dasarnya defensif dan terutama bertindak untuk
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
The TOWS Matrix ini sangat berguna untuk menghasilkan serangkaian alternatif
bahwa para pengambil keputusan dari sebuah perusahaan atau unit bisnis mungkin tidak
sebaliknya telah dipertimbangkan.
Strategies Business
Strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan posisi kompetitif
perusahaan atau unit bisnis produk atau jasa dalam industri khusus atau segmen
pasar bahwa perusahaan atau unit bisnis melayani. Strategi bisnis dapat kompetitif
(berjuang melawan semua pesaing untuk keuntungan) dan / atau koperasi (bekerja
dengan satu atau lebih perusahaan untuk memperoleh
-keunggulan terhadap pesaing lain). Sama seperti strategi perusahaan
industri bertanya apa (ies) perusahaan harus dalam, strategi bisnis bertanya
bagaimana perusahaan atau unit harus bersaing atau bekerja sama dalam setiap
industri.
Dalam Bisnis Strategi ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya :
a. Diferensiasi ini ditujukan untuk pasar massal yang luas dan melibatkan
penciptaan produk atau jasa yang dirasakan di seluruh industri sebagai
unik. Perusahaan atau unit bisnis mungkin akan mengenakan premi untuk produk
mereka. Khusus ini dapat dikaitkan dengan citra merek atau desain, teknologi,
fitur, jaringan dealer, atau layanan pelanggan. Diferensiasi adalah suatu strategi
yang tepat untuk mendapatkan pengembalian atas rata-rata dalam bisnis tertentu
karena merek yang dihasilkan menurunkan loyalitas pelanggan sensitivitas harga.
b. Fokus Biaya adalah fokus biaya rendah strategi kompetitif yang berfokus pada
kelompok pembeli tertentu atau pasar geografis dan upaya untuk melayani niche
hanya itu, dengan mengesampingkan orang lain. Dalam menggunakan fokus
biaya, sebuah perusahaan atau unit bisnis mencari keunggulan biaya dalam target
segmen.
c. Diferensiasi fokus, seperti biaya fokus, berkonsentrasi pada suatu kelompok
pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis.
Dalam bisnis strategi kita juga bisa mendapat resiko. Oleh karena itu kita
harus merumuskan resiko dalam strategi Kompetitif. Tidak ada satu strategi
kompetitif dijamin untuk mencapai keberhasilan, dan beberapa perusahaan yang
telah berhasil menerapkan salah satu strategi kompetitif Porter telah menemukan
bahwa mereka tidak bisa mempertahankan strategi. Seperti ditunjukkan pada
Tabel 6-1, masing-masing dari srategi generik mempunyai resik
Oleh karena itu kita harus memiliki Competitive Strategy yang Terbaik!
1. Tactics Competitive
Sebuah taktik adalah rencana operasi tertentu yang merinci bagaimana
strategi yang perlu dilaksanakan dalam hal kapan dan di mana itu adalah untuk
dimasukkan ke dalam tindakan. Berdasarkan sifatnya, taktik yang sempit dalam
lingkup dan horizon waktu yang lebih pendek dibandingkan strategi.
2. Time Tactics: Ketika Bersaing
Perusahaan pertama yang memproduksi dan menjual produk atau jasa baru
disebut penggerak pertama (atau pelopor). Beberapa keuntungan menjadi
penggerak pertama adalah bahwa perusahaan mampu membangun reputasi
sebagai pemimpin industri, bergerak ke bawah kurva belajar untuk
mengasumsikan posisi cost leadership, dan untuk sementara mendapatkan
keuntungan yang tinggi dari pembeli yang menghargai produk atau jasa yang
sangat tinggi, penggerak pertama yang sukses juga dapat menetapkan standar
untuk semua produk berikutnya di industri. Sebuah perusahaan yang menetapkan
standar "kunci dalam" pelanggan dan kemudian mampu menawarkan produk lebih
lanjut berdasarkan standar.
3. Tactics Location Market : Dimana Bersaing
Taktik lokasi pasar berkaitan dengan mana sebuah perusahaan menerapkan
strategi. Sebuah perusahaan atau unit bisnis dapat menerapkan strategi yang
kompetitif baik sopan atau membela diri. Taktik ofensif biasanya terjadi di
pesaing mapan lokasi pasar. Sebuah taktik defensif biasanya terjadi di perusahaan
sendiri posisi pasar saat ini sebagai pertahanan terhadap kemungkinan serangan
oleh saingan.
Offensive Tactics. Beberapa metode yang digunakan untuk menyerang posisi
pesaing adalah:
 Frontal Assault : Menyerang perusahaan secara head to head melalui harga untuk
promosi ke saluran distribusi. Untuk menjadi sukses, penyerang tidak hanya harus
memiliki sumber daya yang unggul tetapi juga kesediaan untuk bertahan.
 Flanking Maneuver : Langsung untuk posisi pesaing kekuatan dengan serangan
frontal, sebuah perusahaan dapat menyerang bagian dari pasar dimana pesaing
lemah.
 Bypass Attack : Langsung menyerang pesaing yang sudah mapan frontally atau
pada sisi, sebuah perusahaan atau unit bisnis dapat memilih untuk mengubah
aturan permainan. Taktik ini mencoba untuk memotong pasar keluar dari bawah
bek didirikan dengan menawarkan jenis produk baru yang membuat produk
pesaing yang tidak perlu.
 Encirclement : Biasanya berkembang dari sebuah serangan frontal atau flanking
manuver, pengepungan terjadi sebagai sebuah perusahaan atau unit menyerang
mengelilingi posisi pesaing dalam hal produk atau pasar atau keduanya (produk
lengkap dari harga tinggi sampai rendah).
 Guerrillya Walfare: Gerilya dicirikan oleh penggunaan kecil, intermiten serangan
pada segmen pasar yang berbeda yang diselenggarakan oleh pesaing. Dengan cara
ini, peserta baru atau perusahaan kecil dapat membuat beberapa keuntungan tanpa
secara serius mengancam yang besar, didirikan pesaing dan membangkitkan suatu
bentuk pembalasan.
Defensive Tactics : Taktik defensif bertujuan untuk menurunkan kemungkinan
serangan, mengalihkan serangan dengan jalan kurang mengancam, atau
mengurangi intensitas serangan. Meningkatkan keunggulan kompetitif, mereka
membuat sebuah perusahaan atau unit bisnis competitif keuntungan lebih
berkelanjutan. Taktik ini mengurangi keuntungan jangka pendek untuk menjamin
keuntungan jangka panjang:
 Raise Structural Barriers : Melewati hambatan bertindak untuk memblokir jalan
serangan pesaing. Beberapa yang paling penting, menurut Porter, adalah untuk:
1. Menawarkan produk penuh di setiap segmen pasar yang menguntungkan untuk
menutup point apapun.
2. Blok saluran akses dengan menandatangani perjanjian dengan distributor
eksklusif;
3. Meningkatkan biaya switching pembeli dengan menawarkan biaya rendah
pelatihan kepada pengguna;
4. Menaikkan biaya pengadilan mendapatkan pengguna dengan menjaga harga yang
rendah pada item pengguna baru cenderung untuk membeli;
5. Meningkatkan skala ekonomi untuk mengurangi biaya per unit;
6. Menyita alternatif teknologi melalui paten atau perizinan;
7. Batasi akses di luar fasilitas dan personil;
8. Mengikat pemasok dengan mendapatkan kontrak eksklusif atau membeli lokasi-
lokasi kunci;
9. Hindari pemasok yang juga melayani pesaing; dan
10. Mendorong pemerintah untuk meningkatkan hambatan-hambatan, seperti standar
keselamatan dan kebijakan perdagangan yang menguntungkan.
 Increase Expected Retailiation : Taktik adalah setiap tindakan yang
meningkatkan ancaman balasan atas serangan.
 Lower the Inducement for Attack : Jenis ketiga taktik defensif adalah untuk
mengurangi harapan penantang keuntungan masa depan dalam industri.
Cooperative Strategies
1. Kolusi
Kolusi adalah kerjasama aktif perusahaan dalam industri untuk mengurangi
produksi dan menaikkan harga dalam rangka untuk melingkupi normal hukum
ekonomi penawaran dan permintaan. Kolusi dapat eksplisit, dalam hal ini
perusahaan bekerja sama melalui komunikasi langsung dan negosiasi, atau diam-
diam, dalam hal ini perusahaan bekerja sama secara tidak langsung melalui sistem
informal sinyal.
Eksplisit kolusi adalah ilegal di sebagian besar negara dan dalam sejumlah
asosiasi perdagangan regional, seperti Uni Eropa. Sebagai contoh, Archer Daniels
Midland (ADM), besar perusahaan produk pertanian AS, bersekongkol dengan
para pesaingnya untuk membatasi volume penjualan dan meningkatkan harga
makanan aditif lisin.
2. Aliansi Strategis
Sebuah aliansi strategis merupakan suatu kemitraan antara dua atau lebih
perusahaan atau unit bisnis untuk mencapai tujuan strategis yang signifikan yang
saling menguntungkan.
Perusahaan atau unit bisnis dapat membentuk aliansi strategis untuk
sejumlah alasan, termasuk:
1. Untuk memperoleh teknologi dan atau manufaktur kemampuan.
2. Untuk mendapatkan akses ke pasar tertentu.
3. Untuk mengurangi risiko keuangan.
4. Untuk mengurangi risiko politik.
5. Untuk mempelajari kemampuan baru.
a. Mutual Service Consortia : Sebuah layanan timbal balik konsorsium merupakan
suatu kemitraan antara perusahaan sejenis di industri yang sama untuk
mendapatkan keuntungan yang tinggi untuk mengembangkan diri, ke akses ke
teknologi maju.
Layanan bersama konsorsium adalah cukup lemah dan jauh aliansi yang tepat
bagi mitra yang ingin bekerja sama tetapi tidak berbagi kompetensi inti mereka.
Sangat sedikit interaksi atau komunikasi di antara para mitra.
b. Joint Ventures. Perusahaan patungan adalah sebuah aktivitas bisnis yang
dibentuk oleh dua atau lebih organisasi terpisah untuk tujuan strategis, yang
menciptakan identitas bisnis yang independen dan mengalokasikan kepemilikan,
tanggung jawab operasional, dan risiko finansial dan reward untuk setiap anggota,
sambil mempertahankan identitas mereka yang terpisah/otonomi. Bersama dengan
pengaturan perizinan, usaha patungan terletak pada titik tengah kontinum dan
dibentuk untuk mengejar kesempatan yang memerlukan kemampuan dari dua
perusahaan atau unit bisnis, seperti teknologi satu dan saluran distribusi lain.
Joint venture adalah paling populer bentuk aliansi strategis. Sangat populer di
usaha internasional karena finansial dan politik-kendala hukum, membentuk
usaha patungan adalah cara yang nyaman untuk perusahaan untuk bekerja sama
tanpa kehilangan kemerdekaan mereka. Kerugian dari usaha patungan termasuk
kehilangan kendali, laba yang lebih rendah, kemungkinan konflik dengan para
mitra, dan kemungkinan teknologi transfer keuntungan kepada pasangannya.
c. Licensing Arrangements. Susunan Lisensi adalah perjanjian di mana hak-hak
hibah perusahaan lisensi ke perusahaan lain di negara lain atau pasar untuk
memproduksi dan / atau menjual suatu produk. Lisensi membayar kompensasi
kepada perusahaan lisensi dengan imbalan keahlian teknis.
Licensing adalah strategi yang sangat berguna jika merek dagang atau nama
merek terkenal tapi MNC tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai
memasuki negara secara langsung.
d. Value Chain Partnership / Rantai Nilai Kemitraan. Sebuah rantai nilai
kemitraan yang kuat dan dekat persekutuan di mana satu perusahaan atau unit
bentuk jangka panjang perjanjian dengan pemasok kunci atau distributor untuk
keuntungan bersama.
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEJIK
1. Pengertian Implementasi Strategi
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa
manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan
bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah
Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan
strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional
dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan
fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan
eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Model proses
manajemen strategi :
a. tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan
tujuan,
b. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam
tindakan-tindakan.
c. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi
strategi dapat mencapai tujuan.
Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang
dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategi . artinya apa yang kita
rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbegai program kerja,
anggaran, dan prosedur-prosedur. Rumusan strategi yang baik, tidak ada artinya
bila tidak diterapkan dalam implementasi. Begitu pula implementasi tidak akan
berkontribusi baik pada perusahaan ,jika rumusan strateginya tidak baik.
Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis
sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana
yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur; sering disebut SOP,
sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan
atau tugas dikerjakan Standar Kinerja, ukuran target bersifat kuantitatif maupun
kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau
pencapaiannya. Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat
pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen
strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus
dipengaruhi oleh peluang yang tersedia.
ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam
manajemen strategi:
 Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang
dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang
memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis,
maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti.
Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan
sepenuhnya berada dalam pengawasannya.
 Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi.
Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial.
Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya.
 Pertumbuhan dan Struktur Organisasi Tahap implementasi strategi
memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena
keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting
untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi
kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical
dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai
bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis,
organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal
 Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Budaya organisasi sesungguhnya
tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang
bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang
harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-
nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama
mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap
sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi
lainnya yang ada dan sejenis maupun tidak sejenis.
Bagaimana Strategi Diimplementasikan: Pengorganisasian
Agar semua pekerjaan dalam implementasi dapat berjalan mulus,
perusahaan perlu mengorganisasi semuanya dengan tepat. Menurut Chadler, “
Structure Should Follow Strategi ”(struktur mengikuti strategi), Strategi yang
tentu masuk akal. Bentuk perusahaan seharusnya ditentukan dengan hakikat
strategi yang dirumuskan. Jadi kalau perusahaan memilih strategi difersifikasi,
atau integrasi, maka struktur organisasi juga harus turut menyesuaikan.
Pembahasan bentuk organisasi terkait dengan pengimplementasian strategi, kerap
juga dihubungkan dengan kemampuan organisasi untuk merespon berbagai
perubahan lingkunagan. Ansoff (1990), mengusulkan bahwa kemampuan
merespons penting untuk kesuksesan sebuah strategi. Menurutnya ada empet tipe
utama dari respon yang dapat melayani berbagai tujuan yang berbeda dari
orbganisasi. Antara lain:
a. Operational Responsiveness. Disini fokus organisasi adalah bagai mana
meminimalkan biaya operasi dalam perusahaan.
b. Competitive Responsiveness. Yang mengoptimalkan kemampulabaan
perusahaan.
c. Innovative Responsiveness. Yang mengembangkan potensi untuk dapat
memperoleh laba dalam jangka pendek.
d. Increpreneurie Responsiveness. Ynag mengembangkan potensi kemampu
labaan dalam jangka panjang.
Untuk Operational Responsiveness dan Competitive
Responsiveness, struktur organisasi yang diciptakan terkait dengan
spesialisasi pekerjaan, pembagian kerja, skala ekonomis, serta keputusan
untuk untuk melakukan santdardisasi.Sedangkan untuk Innovative
Responsiveness, perusahaan dapat mengoptimalakn pengembangan produ
baru dan strategi pemasaran dari unit-unit bisnisnya.Untuk Increpreneurie
Responsiveness, Ansoff menganggap struktur harus ada pada kantor
korporat (misalnya, kantor perusahaan holding).
Isu Strategi dalam Implementasi Strategi
Dalam aspek implementasi, pembahasan sinergi menjadi relevan
kembali.apapun yan kita terapkan berkaitan dengan manfaat sinergi yang
berpotensi terjadi, baik antar bagian fungsional yang ada dalam unit
bisnis, maupun antar divisi dalam bisnis yang ada. Sinergi dapat diraih
dengan langkah-langkah berikut :
1) Saling berbagi pengetahuan dan cara bekerja hal ini dapat
meningkatkan keterampilan atau core competence.
2) Saling berkoordinasi dalam strategi, sehingga tidak ada tumpang
tindih , persaingan yang tidak perlu dan lain-lain.
3) Saling berbagi sumber daya berwujud, mengombinasikan berbagai
bagian terkait dapat menghemat uang, misalnya merangkap
penggunaan sumber daya, fasilitas, dan lain-lain.
Implementasi seringkali tidak mudah, bahkan lebih sulit daripada
merumuskan strategi itu sendiri . ada beberapa hal isu penting yang harus
diantisipasi dalam menentukan keberhasilan implementasi strategi.
Berbagai tantangan dari pelaksanaan eksekusi atau implementasi adalah
sebagai berikut (Hrebeniak,2006) :
1) Ketidakmampuan mengelola perubahan untuk mengatasi
resistensi internal untuk berubah.
2) Mencoba mengeksekusi strategi yang bertentangan dengan
struktur kekuasaan.
3) Ketidakjelasan komunikasi dengan tanggung jawab.
4) Strategi yang buruk atau tidak jelas.
5) Kurangnya ownership dari rencana eksekusi
6) Kurangnya sumber daya keuangan dalam mendukung
pengimplementasian strategi.
Proses utama Evaluasi Strategi
Seperti juga pengawasan pada umumnya, menyebabkan proses
evaluasi dan control strategi dimulai dari menentukan apa yang harus
diukur, menetapakan standart kinerja, melakukan pengukurn , dan bila
tidak sesauai dengan harapan, kita melakukan tondakan koreksi.
Menentukan apa yang harus diukur
Di masa-masa awal pengembangan ilmu manajemen, perusahan lebih
sering memberikan perhatian terhadap analisis keuangan saja. Hal ini cukup
banyak kelemahanya karena itu semua berdasarkan analisis masalalu. Dari proses
pengimplementasi strategi, mana yang dilakukan harus dievaluasi. Fokousnya
harus pada elemen-elememen yang paling signifikan sesuatu yang paling banyak
perananya dalam pengeluaran atau masalah-masalah lain dari kinerja. Secara
tradisional banyak perusahaan beranggapan bahwa mengevaluasi strategi
hanyalah sekedar menilai bagaimana kinerja perusahaan.
Dan banyak yang beranggapan jika indikator-indikator diatas cukup
memuaskan, berarti strategi berjalan bagaimana semestinya. Namun, cara-cara
semacam ini kadang-kadang membuat kita leading. Karena kita tahu, strategi
perusahaan berfokus bukan saja untuk jangka pendek, namun juga jangka
panjang,cara-cara lama, yang hanya mengandalakan analisis kinerja keuangan kini
tidak cukup lagi. Analisis rasio, return on capital employet, earning persharee dan
lain-lain implementasi tetap dilakukan, tapi kita tambakan dengan melakukan
analisis lain seperti aspek pelanggan, aspek stakeholder, aspek SDM. Standar
biasanya mengukur apa hasil-hasil kinerja yang bisa diterima. Dalam penetapan
standart ini, biasanya termasuk juga dan menetapakan rentang toleransi dimana
defiasi dapat diterima.
Melakukan Pengukuran Atas Kinerja Aktual
Mengukuran harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukn terlebih
dahulu. Misalnya setiap tiga bulan sekali dilaksanakan pengadaan rapat.
Dorongan akan dirasakan pada rapat-rapat evaluasi itu dimana biasanya para
menager dalam situasi formal akan terdorong untuk menyajikan yang terbaik,
sehingga menjalankan aktivitasya yabg terbaik pula
Membandingkan Kinerja Aktual Dengan Standart Yang dibuat
Jika kinerja actual berada di luar toleransi, maka tindakan yang diambil untuk
mengoreksi defisiasi tersebut hal-hal berikut harus menjadi pegangan yaitu:
 Apakah deviasi yang terjadi hanya sekedar fluktuasi saja.?
 apakah proses yang sedang dijalankan memang tidak tepat ?
 Apakah proses yang dilakukan sesuai dengan pencapaian dengan standart
yang telah ditetapkan?
Tindakan koreksi yang dibuat diharapakan tidak hanya sekedar memperbaiki
atau mengoreksi penyimpangan, tapi yang paling penting lagi adalah agar
kesalahan itu tidak akan terulang lagi.
Peran Teknologi dalam penerapan evaluasi strategi Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi bukan hal yang baru dalam pengukuran kinerja
perusahaan. Apa lagi perusahaan banyak mengunakan aplikasi teknologi analisis
kinerjanya sebagai sebuah keunggulan, karena sistem analisis yang digunakan
memungkinkan perusahaan melakukan pengembangan pada perusahaan. Thomas
Davenport dan Jeane Harris (Competing On Analytic,2007), menjelaskan
keunggulan berdasarkan analisis, terutama analisis kinerja. Kedua penuis ini
menbeberkan bukti-bukti yang berkaitan dengan kinerja rganisasi. Banyak
perusahaan dari berbagai industry yang memanfaatkannya terutama perusahaan
yang berbasis online.
B. Etika Bisnis dan Sosial Responsibility Enviromental
Sustainableity
Definisi Etika
Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan
pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis
secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih
luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar
yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak
diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Management Journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
 Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi
manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara
yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-
rendahnya.
 Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan
dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati.
Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi
benturan dengan hak orang lain.
 Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai
kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Indikator Etika Bisnis
Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis, beberapa indikator
yang dapat dipakai untuk menyatakan apakah seseorang dan suatu
perusahaan telah melaksanakan etika bisnis dalam kegiatan usahanya
antara lain adalah: Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang
berlaku; indikator hukum; indikator ajaran agama; indikator budaya dan
indikator etik dari masing-masing pelaku bisnis.
1) Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila
perusahaan atau pelaku bisnis telah melakukan pengelolaan
sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien
tanpa merugikan masyarakat lain.
2) Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang
berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis
dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing
pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah
disepakati sebelumnya.
3) Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan
indikator hokum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan
telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku
bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala
norma hukum yang berlaku dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya.
4) Indikator etika berdasarkan ajaran agama. Pelaku
bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan
bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai- nilai ajaran
agama yang dianutnya.
5) Indikator etika berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku
bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah
menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-
nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi
suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
6) Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu
adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur
dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.
Prinsip Etika Bisnis
Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku dalam kegiatan bisnis
yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai
manusia. Artinya, prinsip-prinsip etika bisnis tersebut sangat erat
kaitannya dengan system nilai yang dianut oleh masing-masing
masyarakat. Misalnya, prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Cina
akan sangat dipengaruhi oleh system nilai masyarakat Cina, system nilai
masyarakat Eropa akan mempengaruhi prinsip-prinsip etika bisnis yang
berlaku di Eropa dan sebagainya. Namun, prinsip-prinsip etika yang
berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah penerapan dari prinsip etika
pada umumnya. Tanpa mengabaikan kekhasan system nilai dari setiap
masyarakat bisnis, Sonny Keraf menyebutkan secara umum terdapat lima
prinsip etika bisnis, yaitu :
1. Prinsip Otonomi
Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan
apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis.
la akan sadar dengan tidak begitu saja mengikuti saja
norma dan nilai moral yang ada, namun juga
melakukan sesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal
itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan
dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan
ini salah satu contohnya perusahaan memiliki
kewajiban terhadap para pelanggan, diantaranya
adalah:
- Memberikan produk dan jasa dengan kualitas
yang terbaik dan sesuai dengan tuntutan mereka.
- Memperlakukan pelanggan secara adil dalam
semua transaksi, termasuk pelayanan yang tinggi
dan memperbaiki ketidakpuasan mereka.
- Membuat setiap usaha menjamin mengenai
kesehatan dan keselamatan pelanggan, demikian
juga kualitas Iingkungan mereka, akan dijaga
kelangsungannyadan ditingkatkan terhadap
produk dan jasa perusahaan
- Perusahaan harus menghormati martabat manusia
dalam menawarkan, memasarkan dan
mengiklankan produk.
Untuk bertindak otonom, diandaikan ada
kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan keputusan yang menurutnya
terbaik.karena kebebasan adalah unsur hakiki dari
prinsip otonomi ini. Dalam etika,kebebasan adalah
prasyarat utama untuk bertindak secara etis,
walaupunkebebasan belum menjamin bahwa
seseorang bertindak secara otonom danetis. Unsur
lainnya dari prinsip otonomi adalah tanggungjawab,
karena selainsadar akan kewajibannya dan bebas
dalam mengambil keputusan dantindakan
berdasarkan apa yang dianggap baik, otonom juga
harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan dan
tindakannya (di sinilah dimung-kinkan adanya
pertimbangan moral). Kesediaan
bertanggungjawabmerupakan ciri khas dari
makhluk bermoral, dan tanggungjawabdisini
adalah tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga
tentunya padastakeholder.
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada
kejujuran, karena kejujuran merupakan modal utama
untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya,
baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun
moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan
kebenaran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang
berkaitan dengan kejujuran:
- Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak. Pelaku bisnis disini secara
a priori saling percaya satu sama lain, bahwa
masing-masing pihak jujur melaksanakan
janjinya. Karena jika salah satu pihak melanggar,
maka tidak mungkin lagi pihak yang dicuranginya
mau bekerjasama lagi, dan pihak pengusaha
lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis
dengan pihak yang bertindak curang tersebut.
- Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan
jasa dengan mutu dan harga yang baik.
Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok
dalam berbisnis. Karena jika ada konsumen yang
merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan
rnenyebar yang menyebabkan konsumen tersebut
beralih ke produk lain.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menuntut agar setiap orang
diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang
adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada
pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Salah
satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan oleh
Aristoteles adalah:
- Keadilan legal. Ini menyangkut hubungan
antara individu atau kelompok masyarakat
dengan negara. Semua pihak dijamin untuk
mendapat perlakuan yangsama sesuai dengan
hukum yang berlaku. Secara khusus dalam bidang
bisnis, keadilan legal menuntut agar Negara
bersikap netral dalam memperlakukan semua
pelaku ekonomi, negara menjamin kegiatan bisnis
yang sehat dan baik dengan mengeluarkan aturan
dan hukum bisnis yang berlaku secara sama bagi
semua pelaku bisnis.
- Keadilan komunitatif. Keadilan ini mengatur
hubungan yang adil antara orang yang satu dan
yang lain. Keadilan ini menyangkut hubungan
vertikal antara negara dan warga negara, dan
hubungan horizontal antar warga negara. Dalam
bisnis keadilan ini berlaku sebagai kejadian tukar,
yaitu menyangkut pertukaran yang fair antara
pihak-pihak yang terlibat.
- Keadilan distributif. Atau disebut juga keadilan
ekonomi, yaitu distribusi ekonomi yang merata
atau dianggap adil bagi semua warga negara.
Dalam dunia bisnis keadilan ini berkaitan dengan
prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan
dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil
dan baik.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit
Principle)
Prinsip ini menuntut agar semua pihak
berusaha untuk saling mengun-tungkan satu sama
lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut
persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win-
win situation.
Prinsip keadilan menuntut agar tidak ada
pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, maka
prinsip saling menguntungkan secara positif
menuntut hal yang sama, yaitu agar semua pihak
berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain.
Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan
tujuan bisnis. Tujuan utama dari kegiatan bisnis
asalah untuk memperoleh keuntungan. Produsen
ingin agar banyak orang membeli atau menggunakan
produk-produknya. Konsumen ingin mendapat
barang dan jasa yang menguntungkan dalam bentuk
harga dan kualitas yang baik. Karena itu, bisnis
memang seharusnya dijalankan dengan saling
menguntungkan, menguntungkan produsen sekaligus
menguntungkan konsumen. Dengan kata lain, prinsip
saling menguntungkan menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan
semua pihak yan g terlibat di dalam bisnis tersebut.
5. Prinsip Integritas Moral (Moral Integrity Principle)
Prinsip integritas moral dihayati sebagai
tuntutan internal dalam diri pelaku bisns agar ia
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baiknya dan nama baik perusahaannya. Prinsip ini
mengandung sebuah imperatif moral yang berlaku
bagi diri pelaku bisnis dan perusahaannya untuk
berbisnis sedemikian rupa agar tetap menjadi yang
paling unggul dan tetap dapat dipercaya. Dengan kata
lain, prinsip in merupakan tuntutan dan dorongan dari
dalam diri pelaku bisnis dan perusahaan untuk
menjadi yang terbaik dan dibanggakan. Hal tersebut
tercermin dalam seluruh perilaku pelaku bisnis
dengan semua pihak, baik pihak internal perusahaaan
maupun pihak eksternal perusahaan.
Dari kelima prinsip yang tentulah dipaparkan di atas, menurut
Adam Smith, prinsip keadilanlah yang merupakan prinsip yang paling
penting dalam berbisnis. Prinsip ini menjadi dasardan jiwa dari semua
aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak akan terabaikan.
Karena menurut Adam Smith, dalam prinsip keadilan khususnya keadilan
komutatif berupa no harm, bahwa sampai tingkat tertentu, prinsip ini telah
mengandung semua prinsip etika bisnis lainnya. Karena orang yang jujur
tidak akan merugikan orang lain, orang yang mau saling menguntungkan
dengan pibak Iain, dan bertanggungjawab untuk tidak merugikan orang
lain tanpa alasan yang diterima dan masuk akal.
Relevansi Etika Bisnis dengan Keuntungan Perusahaan
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Hal- hal yang terjadi dalam
kegiatan ini adalah tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan,
bekerja-memperkerjakan, serta interaksi manusiawi lainnya, dengan
tujuan memperoleh keuntungan. Bisnis dapat dilukiskan sebaga kegiatan
ekonomis yang kurang lebih terstruktur atau terorganisasi untuk
menghasilkan keuntungan. Dapat dikatakan bahwa tujuan utama bisnis
adalah mengejar keuntungan.
Lalu, apakah relevansi antara etika bisnis dengan memperoleh
keuntungan sebagai tujuan dari bisnis? Sonny Keraf menyatakan etika
bisnis justru hanya memilki relevansi bagi para pelaku bisnis yang
menginginkan bisnisnya sukses dan bertahan lama. Etika bisnis sulit
memiliki relevansi bagi para pelaku bisnis yang hanya berpikir tentang
bisnis hari ini dan keuntungan sesaat. Bisnis modern saat ini adalah bisnis
yang diwarnai oleh persaingan ketat. Dalam konteks bisnis yang
kompetitif, setiap perusahaan berusaha untuk unggul berdasarkan
kekuatan objektifnya. Kekuatan objektif itu mencakup dua hal paling
pokok, yaitu modal dan tenaga kerja. Modal yang besar saja tidak cukup
memadai. Tenaga professional juga tidak kalah pentingnya, karena tenaga
professional yanga akan menentukan kekuatan manajemen dan
profesionalisme suatu perusahaan.
Hal ini dikatakan oleh Bertens bahwa bisnis harus berlangsung
sebagai komunikasi sosial yang menguntungkan bagi pihak-pihak yang
terlibat didalamnya. Artinya, pencarian keuntungan dalam bisnis tidak
bersifat sepihak, tetapi diadakan dalam interaksi antara pemilik
perusahaan dengan karyawan, konsumen, dan sebaginya. Jadi etika bisnis
dianggap memiliki peran yang penting dalam mewujudkan tujuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan didalam dunia bisnis yang
kompetitif. Hanya perusahaan yang mampu melayani kepentingan semua
pihak yang berbisnis dengannya yang akan sukses. Karena itu berbisnis
secara baik dan etis memang menjadi sebuah tuntutan dari setiap
perusahaan yang ingn membangun dinasti bisnis yang sukses dan
bertahan lama.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
(namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi
perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan
stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan
sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada
sekedar profitability. CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
dampak (minimimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. CSR berhubungan
erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana suatu organisasi dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh, melainkan juga
harus melihat dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang
lebih panjang.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan
sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi
lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002)
menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi
pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber
daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan
peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan,
pelaksanaan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan
ketertiban sosial.
Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harusmelakukan
regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Ditengah persoalan
kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia,pemerintah
harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR
(Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-
bidang penanganan yang menjadi fokus,dengan masukan pihak yang
kompeten. Setelah itu, pemerintahmemfasilitasi, mendukung, dan
memberi penghargaan pada kalangan bisnisyang mau terlibat dalam
upaya besar ini. Pemerintah juga dapatmengawasi proses interaksi antara
pelaku bisnis dan kelompok-kelompoklain agar terjadi proses interaksi
yang lebih adil dan menghindarkanproses manipulasi atau pengancaman
satu pihak terhadap yang lain.
CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan
untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan
kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal
tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk
ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan
dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-kriteria
berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa
mendatang. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus
menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu
ekosistem yang menguntungkan semua pihak, konsumen mendapatkan
produk unggul yang ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profit
yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat
secara tidak langsung.
Peranan Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau CSR
Untuk tetap menjadi perusahaan yang kompetitif dan selalu
diterima, maka hendaknya suatu perusahaan hendaknya bertanggung
jawab kepada :
1. Tanggung jawab terhadap Pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas
daripada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan
mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual
produknya, yang akan didiskusikan kemudian.
2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan.
Pertama, mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan
lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Perusahaan juga
memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan
keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan
lain, dan peluang yang setara.
- Keselamatan Karyawan
Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman
bagi karyawan dengan memantau secara ketat
proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan
adalah memeriksa mesin dan peralatan guna
memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan
baik, mengharuskan digunakannya kacamata
keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat
mencegah terjadinya cedera, dan menekankan
tindakan pencegahan khusus dalam seminar-
seminar pelatihan.
- Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja
yang aman mencegah terjadinya cedera dan
meningkatkan moral karyawan. Banyak
perusahaan saat ini mengidentifikasikan
keselamatan tu di tempat kerja sebagai salah satu
tujuan utamanya. Pemilik perusahaan mengakui
bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya guna
memenuhi tanggung jawab seperti keselamatan
karyawan. Usaha perusahaan untuk menyediakan
lingkungan kerja yang aman mencerminkan biaya
penting dalam menjalankan usaha.
- Keragaman, tidak hanya terbatas pada jender dan
suku. Karyawan dapat berasal dari latar belakang
yang sepenuhnya berbeda dan memiliki keyakinan
yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan
konflik ditempat kerja. Banyak perusahaan
memcoba untuk mengintegrasikan karyawan
dengan latar belakang yang berbeda agar mereka
belajar bekerja sama guna mencapai tujuan
bersama perusahaan sekalipun merka memiliki
pandangan yang berbeda mengenai masalah-
masalah di luar kerja. Banyak perusahaan
merespons terhadap meningkatnya keregaman
antar karyawan dengan menawarkan seminar
mengenai keregaman, yang menginformasikan
kepada karyawan mengenai keregaman budaya.
- Pencegahan terjadinya pelecehan seksual.
Masalah lain di tempat kerja adalah seksual
(sexual harassment), yang melibatkan komentar
atau tindakan yang bersifat seksual tidak di
terima. Perusahaan cenderung mencegah
pelecehan seksual dengan memberikan seminar
mengenai hal tersebut. Misalnya, seorang
karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan
seksual terhadap karyawan lain dan menggunakan
kepuasaan pribadi dalam perusahaan untuk
menakuti status pekerjaan lain. Seperti, seminar
deversitas. Seminar ini dapat menolong karyawan
menyadari bagaimana suatu pernyataan atau
perilaku mungkin dapat menyinggung perasaan
karyawan lain. Seminar ini tidak hanya suatu
tindakan tanggung jawab terhadap karyawan
tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas
perusahaan dengan menolong karyawan merasa
kerasan dan nyaman.
3. Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor)
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan
pemiliknya (para pemegang saham). Karyawan dapat tergoda
untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka
sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham. Misalnya saja,
bebrapa karyawan megambil uang perusahaan untuk kepentingan
pribadinya dan bukan kepentingan perusahaan. investor yang
dikenal sebagai pedagang dalam telah memilihcara-cara tidak etis
untuk meningkatkan kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan
dalam (insider trading) melibatkan orang dalam yang
menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk memperkaya
diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka. Sebuah kasus
yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward tidak pernah
dituntut dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena
otoritas yang menyelediki kemungkinan adanya perdagangan
sejenis.
Konflik dalm usaha untuk memastikan Tanggung jawab.
Mengaitkan kompemsasi karyawan dengan kinerja perusahaan
dapat menyelesaikan sebagian dari konflik kepentingan tetapi
menciptakan masalah lainnya. Terdapat banyak kasus perusahaan
yang menyesatkan investor potensial maupun investor yang ada
saat ini dengan sengaja tidak menyebutkan informasi relevan yang
dapat membuat saham mereka menjadi jatuh. Selain itu, terdapat
banyak kasus perusahaan yang menerbitkan estimasi pendapatan
dan laba yang terlau dibesar-besarkan.
Ketika perusahaan menyesatkan investor dengan
menciptakan pandangan yang terlalu optimistis terhadap kinerja
potensialnya, perusahaan dapat menyebabkan investor membayar
terlau banyak untuk saham perusahaan. Harga saham tersebut
kemungkinan besar akan turun ketika kondisi kuangan perusahaan
yang sebenarnya terlihat.
Investor menjadi lebih curiga terhadap laporan keuangan
perusahaan sekarang ketika mereka menyadari bahwa beberapa
perusahaan mungkin terlibat dalam pelaporan yangtidak etis.
Beberapa perusahaan telah mengambi inisiatif untuk mengurangi
kecurigaan dengan menyediakan laporan keuangan yang lebih
lengkap yang juga lebih dapat dipahami dan dapat
diinterprestasikan dengan lebih mudah.
4. Tanggung Jawab terhadap Kreditor
Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban
keuangannya kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami
masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya,
maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada
kreditornya. Suatu perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk
memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor. Jika perusahaan
tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan tesebut
dapat dipaksa pailit.
5. Tanggung Jawab terhadap lingkungan
Kualitas lingkungan adalah kebaikan publik, dimana setiap orang
menikmatinya tanpa peduli siapa yng membayar untuknya. Jika
suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa
dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkungan)
seperti, polusi udara, tanah dan air
6. Tanggung Jawab terhadap Komunitas
Suatu perusahaan ketika mendirikan basisnya di suatu komunitas,
maka perusahaan tersebut menjadi bagian dari komunitas itu dan
mengandalkan komunitas tersebut sebagai pelanggan dan
karyawannya. Perusahaan mendemonstrasikan acara-acara local
atau memberikan sumbangan ke yayasan local, misalkan
perusahaaan yang telah mendonasikan dana ke unversitas-
universitas.
Untuk perusahaan multinasional, komunitas perusahaan
adalah lingkungan internasionalnya. Ada banyak perusahaan yang
terlibat dengan bisnis internasionalnya misalnya sumbangan-
sumbangan untuk bencana alam, seperti tsunami, gempa.
Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial,
keputusan para manajer perusahaan yang memaksimalkan
tanggung jawab sosial dapat konflik dengan memaksimalkan nilai
perusahaan. Biaya yang melibatkan dalam mencapai tujuan akan
harus dibebankan kepada pelanggan.
Jadi, kecerendungan memaksimalkan tanggung jawab
sosial terhadap komunitas akan mengurangi kemampuan
perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada
konsumen. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham
biasa mendapat keuntungan dari mendukung sosial tersebut.
Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan secara tepat
suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya,
maka dapat secara bersamaan memberikan konstribusi kepada
masyarakat dan memaksimalkan ni lai perusahaan. Misalnya, suatu
manufaktur sepatu dapat mensponsori lomba lari.
C. EVALUASI DN PENGENDALIAN STRATEGI
Evaluasi strategi
Strategi yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Evaluasi
diperlukan untuk mempelajari strategi tersebut berhasil atau gagal. Proses
evaluasi juga bisa dijadikan pembelajaran untuk proses perumusan
strategi selanjutnya. Perusahaan biasanya melihat keberhasilan strategi
dari beberapa faktor seperti peningkatan penjualan,pendapatan
perusahaan atau posisi perusahaan setelah strategi dilaksankan.
Richard Rumelt memberikan 4 (empat) kriteria dalam
mengevaluasi strategi. Keempat kriteria tersebut diantaranya :
1. Konsistensi
Sebuah strategi harusnya konsisten pada kebijakan dan juga tujuan
strategi itu sendiri. Permasalahan dalam organisasi kadang dapat
menyebabkan terjadinya inkonsistesi. Ada 3 tanda permasalahan
organisasi dapat menyebabkan strategi yang tidak konsisten.
Ketiga tanda tersebut yaitu :
a. Jika permasalahn manajerial berlanjutkan dengan berubahnya
personil dan jika mereka bergantung pada dasar isu yang ada
bukan pada orangnya.
b. Jika sukses dari satu organisasi berarti kegagalan dari organisasi
lainnya.
c. Jika permasalahan kebijakan dan isu berlanjut pada resolusi
tingkat atas.
2. Kecocokan
Faktor internal dan eksternal perushaan harus dicocokkan. Sebuah
strategi harus dapat merepresentasikan respon adaptif pada
lingkungan eksternal serta perubahan yang terjadi.
3. Kemungkinan
Sebuah strategi jangan sampai membuat permasalahan baru yang
sulit untuk diselesaikan. Pada evaluasi strategi, penting untuk
mengetahui apakah organisasi mempunyai
kemampuan,kompetensi,keterampilan,dan bakat yang diperlukan
untuk strategi yang diberikan.
4. Keuntungan
Sebuah strategi harus dapat menyediakan pembuatan atau
pengaturan dari keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif
normalnya merupakan hasil dari 3 hal yaitu sumber daya, skill,dan
posisi.
Evaluasi strategi juga dapat dilaksanakan dengan memperhatikan
matrik IFE dan EFE. Faktor internal dan eksternal perusahaan dapat
dianalisis kembali setelah proses pelaksanaan strategi. Misalnya jika
posisi internal perusahaan tidak eksternal perusahaan sama sekali tidak
berubah lebih baik dan tujuan juga tidak tercapai, maka perlu adanya
perbaikan strategi. Namun jika posisi perusahaan tidak berubah dan
tujuan tercapai maka strategi dapat dilanjutkan.
Ada dua Tipe Evaluasi
1.Audit Manajemen
Audit menejemen didefinisikan sebagai penilaian sistem
menejemen perusahaan (audite) untuk menentukan apakah sistem tersebut
beroperasi secara efektif, dan untuk memperkirakan resiko apa yang
mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beoperesi secara efesien.
Dengan demikian, untuk unit organisasi tertentu, seperti departemen
penjualan, penilaian atau pemeriksaan menejemen akan terfokus pada
bagamana unit tersebut dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah perbaikan
strategi yang akan mengarah pada peningkatan kinerja bisnis dimasa
depan.
Pendekatan unit menejemen adalah pada proses menejemennya,
khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi dan pengendalian
aktivitas yang dipilih untuk diaudit.
2.Tecnik Balanceed Schorechard
Teknik Balanceed schorechard kini mulai banyak perhatian dari
para praktisi bisnis dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat.
Penekanan pada teknik ini adalah pada perbaikan yang
berkesinambungan, bukan hanya sekedar pencapaian suatu tujuan yang
sempit. Perbaikan yang berkesinambungan ini sangat oenting agar
perusahaan dapat bersaing. Didalam teknik ini terdapat beberapa tahapan
diantaranya tahapan desain dan implementasi.
STRATEGI AUDIT
Strategi adalah cara pemimpin bisnis perusahaan merealisasikan
filosofinya. Dengan audit strategi, perusahaan menguji asumsi-asumsi
yang dibutuhkan untuk bersaing didalam pasar. Kemampuan daya saing
dan sumberdaya merupakan unsure yang pokok dalam eveluasi tersebut.
Proses audit dilakukan untuk mengembangkan benchmarks
perusahaan. Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut :
1. Identifikasi fungsi atau proses, biasanya aktivitas yang dapat
memberikan unit bisnis sebuah keunggulan kompetitif maka itu
yang harus diaudit.
2. Menentukan pengukuran performa dari fungsi atau proses.
3. Mengevaluasi performa akhir
4. Me-revew perusahaan pemerintah
5. Amati lingkungan ekternal
6. Analisis strategi menggunakan SWOT
7. Mengevaluasi strategi alternatif
8. Mengimplentasikan Strategi
9. Evaluasi dan kontrol
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an),
Perencanaan Jangka Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik
Perusahaan (Mid-1960 an. Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan
suatu perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari aspek-aspek
pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi,
motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan
perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan
sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan
tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang
telah dibuat.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada
tahun 1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model
ini mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala
sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi
juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik
juga mencakup trend baru, yaitu:
1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi
lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki
lima karakteristik, yaitu:
 Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang
dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk
menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang
mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan
administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi
Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
 Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan
bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara
memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
 Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
 Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih
dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan
eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat
meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
 Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit
perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi.
Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah
setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen
Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan
perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek
perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat
diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat
lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan
fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh
ketidakpastian.

More Related Content

What's hot

Modul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategiModul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategiDadang Iskandar
 
TOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGY
TOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGYTOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGY
TOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGYAlfrianty Sauran
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic managementNurul ihsani
 
Bab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategiBab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategisamuelwarella
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...lindawinata
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Darwin Kadarisman
 
Long Term Objective and Generic Strategy
Long Term  Objective and Generic StrategyLong Term  Objective and Generic Strategy
Long Term Objective and Generic StrategyAlfrianty Sauran
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKBiyah Djauhar
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...A'aron Dicky Taruna Putra
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...Rudy Harland
 
Intan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategiIntan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategiintan007
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen StrategiAkadusyifa .
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Muh Agus Priyetno
 

What's hot (20)

Modul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategiModul kuliah manajemen strategi
Modul kuliah manajemen strategi
 
TOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGY
TOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGYTOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGY
TOOLS FOR IMPLEMENTATION STRATEGY
 
strategi induk
strategi indukstrategi induk
strategi induk
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic management
 
Bab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategiBab 1 manajemen strategi
Bab 1 manajemen strategi
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Long term-objective and Grand Strateg...
 
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
Formulasi strategi untuk mencapai tujuan strategis (solo 22 november 2006)
 
Long Term Objective and Generic Strategy
Long Term  Objective and Generic StrategyLong Term  Objective and Generic Strategy
Long Term Objective and Generic Strategy
 
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIKSTRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
STRATEGI KORPORASI_MANSAJEMEN STRATEGIK
 
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
Sm,aaron dicky taruna putra,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tip...
 
Tm 6 Strategi Dalam Praktek
Tm 6 Strategi Dalam PraktekTm 6 Strategi Dalam Praktek
Tm 6 Strategi Dalam Praktek
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
 
Intan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategiIntan - manajemen strategi
Intan - manajemen strategi
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
5 metode perumusan strategi
5 metode perumusan strategi5 metode perumusan strategi
5 metode perumusan strategi
 
Manajemen stratejik 7
Manajemen stratejik  7Manajemen stratejik  7
Manajemen stratejik 7
 
Strategic Control
Strategic ControlStrategic Control
Strategic Control
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, strategic implemen...
 

Similar to Manajemen Strategi Makalah

Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdfFred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdfhilman39
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...salamthoyfoer
 
PPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptxPPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptxPenyimpananAlif
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategiWahyu Hidayat
 
Rangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik
Rangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia StratejikRangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik
Rangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia StratejikRosia10
 
Makalah manajemen stratejik2
Makalah  manajemen stratejik2Makalah  manajemen stratejik2
Makalah manajemen stratejik2Nur Holiiffah
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...khoirulanwar99
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Martyn Rizal
 
Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan viola reskya datie
 
Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa .
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515fitryaalfulayla
 
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...ana_sari
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...Nadiatur Rakhma
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Izzatul Muhammad
 
Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...
Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...
Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...sitiwaliha
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Dessy Hakim
 
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Wina Winarsih
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...parluhutan silitonga
 

Similar to Manajemen Strategi Makalah (20)

Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdfFred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
Fred_R_David_Manajemen_Strategik_pdf.pdf
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
7,sm, salam imam taifur, hapzi ali,business level strategi, strategi di tingk...
 
PPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptxPPT CITRA MANAJEMEN.pptx
PPT CITRA MANAJEMEN.pptx
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
 
Fix chapter 7
Fix chapter 7Fix chapter 7
Fix chapter 7
 
Rangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik
Rangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia StratejikRangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik
Rangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia Stratejik
 
Makalah manajemen stratejik2
Makalah  manajemen stratejik2Makalah  manajemen stratejik2
Makalah manajemen stratejik2
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, business level strategi, strategi di tingkat un...
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1
 
Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan Strategis manajemen perusahaan
Strategis manajemen perusahaan
 
Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200Akadusyifa B100110200
Akadusyifa B100110200
 
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
 
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
7,SM,Lusianasari,Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali.MM.CMA,Business Level Strategi,strategi...
 
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...Sm, nadiatur rakhma,  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
Sm, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, long term objectiv...
 
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
Resume materi kuliah tipe tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strateg...
 
Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...
Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...
Sm, siti waliha,,551170100017, hapzi ali, implementasi strategi , universitas...
 
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
Sm, dessy hayati hakim, prof hapzi ali,tipe, bentuk, perencanaan, formulasi d...
 
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
 

Manajemen Strategi Makalah

  • 1. MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK Dosen pengampu : Ade Fauji. SE.MM Oleh : Rizal Fadli Hidayat 11150521 Jurusan Manajemen UNIVERSITAS BINA BANGSA (UNIBA) 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad yang telah membawa umatnya dari alam jahiliah menuju alam penuh ilmu pengetahuan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan manajemen strategi . Selain itu juga untuk memenuhi tugas matakuliah manajemen stratejik, saya menemukan banyak kesulitan dalam melakukan pengumpulan bahan referensi dan penulisannya. Maka sekiranya ada ketidak sesuain dalam penulisan makalah ini saya mohon maaf.. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritikan yang sifatnya mendukung kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan dari seluruh pembaca. Akhirnya kepada Allah saya meminta hidayah dan taufik, semoga usaha saya mendapat ridho dariNya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin Serang, 10 November 2018 Rizal Fadli Hidayat
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah, mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis. Makalah ini menyediakan kerangka kerja yang bisa memandu usaha manajer dalam mengevaluasi aktivitas manajemen strategis, memastikan ia bekerja dengan baik, dan untuk melakukan perubahan antar waktu. Sistem informasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen strategis bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang yang signifikan. Keputusan strategi yang salah bisa mengakibatkan kerugian dan
  • 4. untuk meemperbaiki kesalahan tersebut adalah hal yang sulit, bila tak mau tidak mau dikatakan tidak mungkin. Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa evaluasi strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi ; evaluasi antar waktu dapat memberi peringatan dini kepada manajemen terhadap masalah atau potensi masalah sebelum situasi menjadi lebih parah. BAB II PEMBAHASAN A. Formulasi Strategi Analisis situasi dan Alternatif Strategik Perumusan strategi seringkali ditujukan sebagai perencanaan strategis atau jangka panjang. Analisis situasi adalah awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan- kelemahan internal. Untuk menganalisis situasi, digunakan cara yang sistematis, yaitu analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats, dari suatu perusahaan, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisisSWOT harus mengidentifikasikan kompetensi langka (distinctive competence) perusahaan, yaitu keahlian tertentu dan sumber- sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat (kapabilitas inti) akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Satu cara untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah mengkombinasikan faktor strategis eksternal (External Factor Strategic/ EFAS) dengan faktor strategis internal (Internal Factor Strategic/IFAS) ke dalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi. Setelah analisis situasi dan sebelum mempertimbangkan strategi alternatif, manajemen harus sesaat melakukan tinjauan misi dan tujuan peruahaan saat ini atau yang telah ditetapkan. Apabila tidak tepat, tidak lagi sesuai dengan situasinya, maka manajemen harus mengubahnya saat itu juga. Strategi perusahaan menentukan : Orientasi
  • 5. perusahaan terhadap pertumbuhandan Industri atau pasar yang akan dimasuki. Untuk perusahaan multibisnis yang beroperasi di lebih dari satu industri atau pasar, strategi perusahaan meliputi keputusan-keputusan mengenai aliran keuangan dan sumber daya dari dan ke unit bisnis mereka. Keputusan-keputusan ini sangat mendasar terhadap masa depan perusahaan dan biasanya melibatkan manajemen puncak dan dewan direksi. Strategi perusahaan dapat menyediakan strategic platform, atau kapabilitas organisasi untuk mengatasi bisnis di dalam lingkungan yang beragam dengan sekumpulan kemampuan strategis. Semua perusahaan, mulai dari perusahaan terkecil yang hanya memproduksi satu jenis produk dalam satu industri saja, sampai konglomerat terbesar yang memproduksi berbagai produk dalam satu industri, pada satu waktu harus memperhatikan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam strategi perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan strategi perusahaan adalah : Haruskah kita melakukan ekspansi, pemotongan, atau tidak mengubah operasi kita? Haruskah kita memusatkan kegiatan hanya dalam industri yang sekarang, atau berekspansi ke industri lain? Apabila ingin tumbuh dan berkembang, haruskah kita melakaukannya melalui pengembangan internal atau akuisisi eksternal, merger, atau usaha patungan? Strategi perusahaan mewujudkan tiga orientasi umum (grand strategies)yaitu :pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan. Strategi Pertumbuhan Strategi pertumbuhan adalah strategi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aktiva, laba atau kombinasi dari semuanya. Pertumbuhan yang berkelanjutan artinya penjualan yang meningkat, dan dengan pengalamannya akan dapat melakukan efisiensi dan akhirnya meningkatkan laba. Alasan penggunaan strategi pertumbuhan : Perusahaan yang sedang tumbuh dapat menutupi kesalahan dan ketidak efisienan dengan mudah dibandingkan perusahaan yang stabil. Perusahaan yang sedang berkembang menawarkan banyak peluang bagi kemajuan, promosi, dan pekerjaan-pekerjaan menarik. Ada 2 (dua) strategi dasar pertumbuhan yaitu : konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi pada industri lain. Apabila perusahaan memilih strategi konsentrasi, maka perusahaan dapat berkembang melalui integrasi vertikal dan horizontal. Integrasi vertikal, yaitu mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang/ backward integration) atau oleh distributor (integrasi ke depan/forward integration). Strategi ini menarik untuk perusahaan yang kuat dalam posisi bersaingnya. Integrasi horizontal, yaitu dengan cara memperluas kegiatan- kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis yang berbeda dan atau menambah rentang produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar.
  • 6. Apabila perusahaan memilih strategi diversifikasi, maka perusahaan dapat berkembang melalui diversifikasi konsentris dan diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentris, strategi ini dilakukan apabila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat tetapi daya tarik industri rendah, sehingga perusahaan dapat melakukan diversifikasi pada industri yang berkaitan. Diversifikasi konglomerat, ini merupakan strategi perusahaan yang cocok apabila posisi kompetitif perusahaan rata-rata dan daya tarik industrinya rendah, sehingga perusahaan melakukan diversifikasi keluar dari sebuah industri dan mauk kedalam industri yang tidak berkaitan. Strategi Stabilitas Strategi ini cocok untuk perusahaan yang berada pada industri dengan daya tarik yang sedang-sedang saja, artinya industri tersebut menghadapi pertumbuhan yang biasa-biasa saja atau bahkan tidak ada pertumbuhan dan kekuatan-kekuatan utama dalam lingkungan tersebut berubah dan masa depannya tidak pasti. Strategi stabilitas pertama yang dapat dilakukan adalah : berhenti sejenak atau berlanjut dengan waspada, artinya strategi untuk sementara waktu perusahaan melakukan konsolidasi sumber dayanya untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti. Strategi stabilitas yang kedua, yaitu strategi tidak berubah atau stabilitas laba, hal ini karena perusahaan pada posisi di industri yang dengan daya tarik sedang-sedang saja dan perusahaan hanya memiliki posisi kompetitif rata-rata. Strategi Pengurangan Strategi pengurangan atau retrenchmentdapat dilakukan perusahaan apabila memiliki posisi kompetisi yang lemah tanpa memandang daya tarik industrinya. Posisi kompetisi yang lemah biasanya mengkibatkan kinerja yang buruk, penjualan menurun dan laba berubh menjadi kerugian. Strategi pengurangan meliputi : Strategi Berputar, jual habis, kebangkrutan atau likuidasi. Strategi berputar, adalah strategi yang menekankan peningkatan efisiensi operasional. Dua fase strategi ini adalah kontraksi dan konsolidasi. Kontraksi adalah upaya awal untuk “ menghentikan pendarahan “ dengan cepat, dengan penurunan keseluruhan terhadap ukuran dan biaya. Konsolidasi adalah pelaksanaan sebuah program untuk menstabilkan perusahaan yang lebih ramping. Strategi Jual Habis, strategi ini dilakukan karena posisi kompetitif perusahaan yang lemah pada industri dengan daya tarik yang sedang atau malah mungkin menurun. Strategi ini dilakukan karena untuk melakukan strategi berputar sudah tidak mampu. Kebangkrutan, meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai ganti penyelesaian kewajiban-kewajiban (hutang) perusahaan. Manajemen perusahaan berharap bahwa setelah pengadilan memutuskan tuntutan, perusahaan akan lebih kuat dan lebih mampu untuk bersaing dalam industri yang menarik dengan baik. Likuidasi, adalah strategi untuk mengakhiri perusahaan. Strategi ini dilakukan karena industri sudah tidak menarik lagi dan perusahaan juga terlalu lemah untuk dijual, manajemen dapat memilih untuk mengubah sebanyak mungkin kekayaan yang dapat dijual kedalam bentuk kas, yang kemudian dibagikan kepada pada pemegang saham, setelah membayar hutang-hutangnya. Manfaat likuidasi dibandingkan dengan kebangkrutan, adalah bahwa dewan komisaris sebagai perwalian pemegang saham, dan manajemen puncak, melakukan pengambilan keputusan sendiri daripada menyerahkan kepada pengadilan, yang mungkin akan mengabaikan pemegang saham sama sekali.
  • 7. Analisis Situasi : SWOT Analysis Perumusan strategi, sering disebut sebagai perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang, berkaitan dengan mengembangkan misi korporasi, tujuan, strategi, dan kebijakan. Ini dimulai dengan analisis situasi: proses strategis menemukan kesesuaian antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan internal saat bekerja di sekitar ancaman eksternal dan kelemahan internal. SWOT adalah akronim yang digunakan untuk menggambarkan Kekuatan tertentu, Weaknesseses, Peluang, dan Ancaman faktor yang strategis untuk perusahaan tertentu. Analisis SWOT seharusnya tidak hanya menghasilkan identifikasi khas korporasi, kompetensi, kemampuan khusus dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan cara unggul di mana mereka digunakan, tapi juga dalam identifikasi peluang bahwa perusahaan saat ini tidak dapat mengambil keuntungan karena kurangnya sumber daya yang tepat. Selama bertahun-tahun, analisis SWOT telah terbukti menjadi yang paling abadi technicque analitis menggunakan manajemen strategis. Inti dari strategi adalah kesempatan dibagi dengan capacity. Sebuah kesempatan dengan sendirinya tidak memiliki nilai nyata kecuali sebuah perusahaan memiliki kapasitas (yaitu, sumber daya) untuk memanfaatkan kesempatan itu. SWOT demikian dapat digunakan untuk mengambil pandangan yang lebih luas strategi melalui rumus SA = O / (S - W) yang adalah, (Alternatif Strategis sama dengan Peluang dibagi dengan Kekuatan miinus Kelemahan). Review Misi dan Tujuan Sebuah pemeriksaan ulang saat ini sebuah organisasi misi dan tujuan harus dibuat sebelum strategi alternatif dapat dihasilkan dan dievaluasi. Bahkan ketika merumuskan strategi, pembuat keputusan cenderung berkonsentrasi pada aksi- alternatif kemungkinan-daripada sebuah misi yang harus dipenuhi dan tujuan yang akan dicapai. Kecenderungan ini begitu menarik karena jauh lebih mudah ditangani dengan tindakan alternatif yang ada di sini dan sekarang daripada benar- benar berpikir tentang apa yang ingin Anda capai di masa depan. Hasil akhirnya
  • 8. adalah bahwa kita sering memilih strategi yang menetapkan tujuan kita untuk kita daripada memiliki pilihan-pilihan kita memasukkan tujuan yang jelas dan pernyataan misi. Permasalahan dalam kinerja dapat berasal dari pernyataan yang misi tidak tepat, yang mungkin terlalu sempit atau terlalu luas. Jika misi tidak memberikan suatu benang (menyatukan tema) untuk suatu perusahaan bisnis, para manajer mungkin tidak jelas tentang di mana perusahaan sedang menuju. Tujuan dan strategi mungkin bertentangan dengan satu sama lain. Divisi mungkin bersaing satu sama lain dan bukan terhadap persaingan luar-untuk merugikan korporasi secara keseluruhan. Membangkitkan Alternatif Strategi oleh Menggunakan TOWS Matrix Sejauh ini kita telah membahas bagaimana sebuah perusahaan menggunakan analisa SWOT untuk menilai situasi. SWOT juga dapat digunakan untuk menghasilkan jumlah kemungkinan strategi alternatif. The TOWS Matrix (TOWS adalah cara lain untuk mengatakan SWOT) menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan tertentu dapat disesuaikan dengan perusahaan bahwa kekuatan dan kelemahan internal menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. (Lihat Gambar 6-2.) Ini adalah cara yang baik untuk menggunakan brainstorming untuk menciptakan strategi-strategi alternatif lain yang mungkin tidak akan dipertimbangkan. Ini memaksa manajer strategis untuk menciptakan berbagai macam pertumbuhan serta strategi penghematan. Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan perusahaan serta strategi bisnis.  Strategi SO dihasilkan dengan memikirkan cara di mana sebuah perusahaan atau unit bisnis dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.  Strategi ST mempertimbangkan perusahaan atau unit kekuatan sebagai cara untuk menghindari ancaman.  Strategi WO berusaha untuk mengambil keuntungan dari peluang dengan mengatasi kelemahan.  Strategi WT pada dasarnya defensif dan terutama bertindak untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
  • 9. The TOWS Matrix ini sangat berguna untuk menghasilkan serangkaian alternatif bahwa para pengambil keputusan dari sebuah perusahaan atau unit bisnis mungkin tidak sebaliknya telah dipertimbangkan. Strategies Business Strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan posisi kompetitif perusahaan atau unit bisnis produk atau jasa dalam industri khusus atau segmen pasar bahwa perusahaan atau unit bisnis melayani. Strategi bisnis dapat kompetitif (berjuang melawan semua pesaing untuk keuntungan) dan / atau koperasi (bekerja dengan satu atau lebih perusahaan untuk memperoleh -keunggulan terhadap pesaing lain). Sama seperti strategi perusahaan industri bertanya apa (ies) perusahaan harus dalam, strategi bisnis bertanya bagaimana perusahaan atau unit harus bersaing atau bekerja sama dalam setiap industri. Dalam Bisnis Strategi ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya : a. Diferensiasi ini ditujukan untuk pasar massal yang luas dan melibatkan penciptaan produk atau jasa yang dirasakan di seluruh industri sebagai unik. Perusahaan atau unit bisnis mungkin akan mengenakan premi untuk produk mereka. Khusus ini dapat dikaitkan dengan citra merek atau desain, teknologi, fitur, jaringan dealer, atau layanan pelanggan. Diferensiasi adalah suatu strategi yang tepat untuk mendapatkan pengembalian atas rata-rata dalam bisnis tertentu karena merek yang dihasilkan menurunkan loyalitas pelanggan sensitivitas harga. b. Fokus Biaya adalah fokus biaya rendah strategi kompetitif yang berfokus pada kelompok pembeli tertentu atau pasar geografis dan upaya untuk melayani niche hanya itu, dengan mengesampingkan orang lain. Dalam menggunakan fokus biaya, sebuah perusahaan atau unit bisnis mencari keunggulan biaya dalam target segmen. c. Diferensiasi fokus, seperti biaya fokus, berkonsentrasi pada suatu kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis. Dalam bisnis strategi kita juga bisa mendapat resiko. Oleh karena itu kita harus merumuskan resiko dalam strategi Kompetitif. Tidak ada satu strategi kompetitif dijamin untuk mencapai keberhasilan, dan beberapa perusahaan yang telah berhasil menerapkan salah satu strategi kompetitif Porter telah menemukan bahwa mereka tidak bisa mempertahankan strategi. Seperti ditunjukkan pada Tabel 6-1, masing-masing dari srategi generik mempunyai resik
  • 10. Oleh karena itu kita harus memiliki Competitive Strategy yang Terbaik! 1. Tactics Competitive Sebuah taktik adalah rencana operasi tertentu yang merinci bagaimana strategi yang perlu dilaksanakan dalam hal kapan dan di mana itu adalah untuk dimasukkan ke dalam tindakan. Berdasarkan sifatnya, taktik yang sempit dalam lingkup dan horizon waktu yang lebih pendek dibandingkan strategi. 2. Time Tactics: Ketika Bersaing Perusahaan pertama yang memproduksi dan menjual produk atau jasa baru disebut penggerak pertama (atau pelopor). Beberapa keuntungan menjadi penggerak pertama adalah bahwa perusahaan mampu membangun reputasi sebagai pemimpin industri, bergerak ke bawah kurva belajar untuk mengasumsikan posisi cost leadership, dan untuk sementara mendapatkan keuntungan yang tinggi dari pembeli yang menghargai produk atau jasa yang sangat tinggi, penggerak pertama yang sukses juga dapat menetapkan standar untuk semua produk berikutnya di industri. Sebuah perusahaan yang menetapkan standar "kunci dalam" pelanggan dan kemudian mampu menawarkan produk lebih lanjut berdasarkan standar. 3. Tactics Location Market : Dimana Bersaing Taktik lokasi pasar berkaitan dengan mana sebuah perusahaan menerapkan strategi. Sebuah perusahaan atau unit bisnis dapat menerapkan strategi yang kompetitif baik sopan atau membela diri. Taktik ofensif biasanya terjadi di pesaing mapan lokasi pasar. Sebuah taktik defensif biasanya terjadi di perusahaan sendiri posisi pasar saat ini sebagai pertahanan terhadap kemungkinan serangan oleh saingan. Offensive Tactics. Beberapa metode yang digunakan untuk menyerang posisi pesaing adalah:  Frontal Assault : Menyerang perusahaan secara head to head melalui harga untuk promosi ke saluran distribusi. Untuk menjadi sukses, penyerang tidak hanya harus memiliki sumber daya yang unggul tetapi juga kesediaan untuk bertahan.  Flanking Maneuver : Langsung untuk posisi pesaing kekuatan dengan serangan frontal, sebuah perusahaan dapat menyerang bagian dari pasar dimana pesaing lemah.
  • 11.  Bypass Attack : Langsung menyerang pesaing yang sudah mapan frontally atau pada sisi, sebuah perusahaan atau unit bisnis dapat memilih untuk mengubah aturan permainan. Taktik ini mencoba untuk memotong pasar keluar dari bawah bek didirikan dengan menawarkan jenis produk baru yang membuat produk pesaing yang tidak perlu.  Encirclement : Biasanya berkembang dari sebuah serangan frontal atau flanking manuver, pengepungan terjadi sebagai sebuah perusahaan atau unit menyerang mengelilingi posisi pesaing dalam hal produk atau pasar atau keduanya (produk lengkap dari harga tinggi sampai rendah).  Guerrillya Walfare: Gerilya dicirikan oleh penggunaan kecil, intermiten serangan pada segmen pasar yang berbeda yang diselenggarakan oleh pesaing. Dengan cara ini, peserta baru atau perusahaan kecil dapat membuat beberapa keuntungan tanpa secara serius mengancam yang besar, didirikan pesaing dan membangkitkan suatu bentuk pembalasan. Defensive Tactics : Taktik defensif bertujuan untuk menurunkan kemungkinan serangan, mengalihkan serangan dengan jalan kurang mengancam, atau mengurangi intensitas serangan. Meningkatkan keunggulan kompetitif, mereka membuat sebuah perusahaan atau unit bisnis competitif keuntungan lebih berkelanjutan. Taktik ini mengurangi keuntungan jangka pendek untuk menjamin keuntungan jangka panjang:  Raise Structural Barriers : Melewati hambatan bertindak untuk memblokir jalan serangan pesaing. Beberapa yang paling penting, menurut Porter, adalah untuk: 1. Menawarkan produk penuh di setiap segmen pasar yang menguntungkan untuk menutup point apapun. 2. Blok saluran akses dengan menandatangani perjanjian dengan distributor eksklusif; 3. Meningkatkan biaya switching pembeli dengan menawarkan biaya rendah pelatihan kepada pengguna; 4. Menaikkan biaya pengadilan mendapatkan pengguna dengan menjaga harga yang rendah pada item pengguna baru cenderung untuk membeli; 5. Meningkatkan skala ekonomi untuk mengurangi biaya per unit; 6. Menyita alternatif teknologi melalui paten atau perizinan; 7. Batasi akses di luar fasilitas dan personil; 8. Mengikat pemasok dengan mendapatkan kontrak eksklusif atau membeli lokasi- lokasi kunci;
  • 12. 9. Hindari pemasok yang juga melayani pesaing; dan 10. Mendorong pemerintah untuk meningkatkan hambatan-hambatan, seperti standar keselamatan dan kebijakan perdagangan yang menguntungkan.  Increase Expected Retailiation : Taktik adalah setiap tindakan yang meningkatkan ancaman balasan atas serangan.  Lower the Inducement for Attack : Jenis ketiga taktik defensif adalah untuk mengurangi harapan penantang keuntungan masa depan dalam industri. Cooperative Strategies 1. Kolusi Kolusi adalah kerjasama aktif perusahaan dalam industri untuk mengurangi produksi dan menaikkan harga dalam rangka untuk melingkupi normal hukum ekonomi penawaran dan permintaan. Kolusi dapat eksplisit, dalam hal ini perusahaan bekerja sama melalui komunikasi langsung dan negosiasi, atau diam- diam, dalam hal ini perusahaan bekerja sama secara tidak langsung melalui sistem informal sinyal. Eksplisit kolusi adalah ilegal di sebagian besar negara dan dalam sejumlah asosiasi perdagangan regional, seperti Uni Eropa. Sebagai contoh, Archer Daniels Midland (ADM), besar perusahaan produk pertanian AS, bersekongkol dengan para pesaingnya untuk membatasi volume penjualan dan meningkatkan harga makanan aditif lisin. 2. Aliansi Strategis Sebuah aliansi strategis merupakan suatu kemitraan antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis untuk mencapai tujuan strategis yang signifikan yang saling menguntungkan. Perusahaan atau unit bisnis dapat membentuk aliansi strategis untuk sejumlah alasan, termasuk: 1. Untuk memperoleh teknologi dan atau manufaktur kemampuan. 2. Untuk mendapatkan akses ke pasar tertentu. 3. Untuk mengurangi risiko keuangan. 4. Untuk mengurangi risiko politik. 5. Untuk mempelajari kemampuan baru.
  • 13. a. Mutual Service Consortia : Sebuah layanan timbal balik konsorsium merupakan suatu kemitraan antara perusahaan sejenis di industri yang sama untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi untuk mengembangkan diri, ke akses ke teknologi maju. Layanan bersama konsorsium adalah cukup lemah dan jauh aliansi yang tepat bagi mitra yang ingin bekerja sama tetapi tidak berbagi kompetensi inti mereka. Sangat sedikit interaksi atau komunikasi di antara para mitra. b. Joint Ventures. Perusahaan patungan adalah sebuah aktivitas bisnis yang dibentuk oleh dua atau lebih organisasi terpisah untuk tujuan strategis, yang menciptakan identitas bisnis yang independen dan mengalokasikan kepemilikan, tanggung jawab operasional, dan risiko finansial dan reward untuk setiap anggota, sambil mempertahankan identitas mereka yang terpisah/otonomi. Bersama dengan pengaturan perizinan, usaha patungan terletak pada titik tengah kontinum dan dibentuk untuk mengejar kesempatan yang memerlukan kemampuan dari dua perusahaan atau unit bisnis, seperti teknologi satu dan saluran distribusi lain. Joint venture adalah paling populer bentuk aliansi strategis. Sangat populer di usaha internasional karena finansial dan politik-kendala hukum, membentuk usaha patungan adalah cara yang nyaman untuk perusahaan untuk bekerja sama tanpa kehilangan kemerdekaan mereka. Kerugian dari usaha patungan termasuk kehilangan kendali, laba yang lebih rendah, kemungkinan konflik dengan para mitra, dan kemungkinan teknologi transfer keuntungan kepada pasangannya. c. Licensing Arrangements. Susunan Lisensi adalah perjanjian di mana hak-hak hibah perusahaan lisensi ke perusahaan lain di negara lain atau pasar untuk memproduksi dan / atau menjual suatu produk. Lisensi membayar kompensasi kepada perusahaan lisensi dengan imbalan keahlian teknis. Licensing adalah strategi yang sangat berguna jika merek dagang atau nama merek terkenal tapi MNC tidak memiliki dana yang cukup untuk membiayai memasuki negara secara langsung. d. Value Chain Partnership / Rantai Nilai Kemitraan. Sebuah rantai nilai kemitraan yang kuat dan dekat persekutuan di mana satu perusahaan atau unit bentuk jangka panjang perjanjian dengan pemasok kunci atau distributor untuk keuntungan bersama.
  • 14. IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEJIK 1. Pengertian Implementasi Strategi Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Model proses manajemen strategi : a. tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan, b. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan. c. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan. Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengeksekusi perencanaan strategi . artinya apa yang kita rumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbegai program kerja, anggaran, dan prosedur-prosedur. Rumusan strategi yang baik, tidak ada artinya bila tidak diterapkan dalam implementasi. Begitu pula implementasi tidak akan berkontribusi baik pada perusahaan ,jika rumusan strateginya tidak baik. Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan Standar Kinerja, ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya. Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen
  • 15. strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia. ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam manajemen strategi:  Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dalam pengawasannya.  Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya.  Pertumbuhan dan Struktur Organisasi Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal  Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai- nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang ada dan sejenis maupun tidak sejenis. Bagaimana Strategi Diimplementasikan: Pengorganisasian Agar semua pekerjaan dalam implementasi dapat berjalan mulus, perusahaan perlu mengorganisasi semuanya dengan tepat. Menurut Chadler, “ Structure Should Follow Strategi ”(struktur mengikuti strategi), Strategi yang tentu masuk akal. Bentuk perusahaan seharusnya ditentukan dengan hakikat strategi yang dirumuskan. Jadi kalau perusahaan memilih strategi difersifikasi, atau integrasi, maka struktur organisasi juga harus turut menyesuaikan.
  • 16. Pembahasan bentuk organisasi terkait dengan pengimplementasian strategi, kerap juga dihubungkan dengan kemampuan organisasi untuk merespon berbagai perubahan lingkunagan. Ansoff (1990), mengusulkan bahwa kemampuan merespons penting untuk kesuksesan sebuah strategi. Menurutnya ada empet tipe utama dari respon yang dapat melayani berbagai tujuan yang berbeda dari orbganisasi. Antara lain: a. Operational Responsiveness. Disini fokus organisasi adalah bagai mana meminimalkan biaya operasi dalam perusahaan. b. Competitive Responsiveness. Yang mengoptimalkan kemampulabaan perusahaan. c. Innovative Responsiveness. Yang mengembangkan potensi untuk dapat memperoleh laba dalam jangka pendek. d. Increpreneurie Responsiveness. Ynag mengembangkan potensi kemampu labaan dalam jangka panjang. Untuk Operational Responsiveness dan Competitive Responsiveness, struktur organisasi yang diciptakan terkait dengan spesialisasi pekerjaan, pembagian kerja, skala ekonomis, serta keputusan untuk untuk melakukan santdardisasi.Sedangkan untuk Innovative Responsiveness, perusahaan dapat mengoptimalakn pengembangan produ baru dan strategi pemasaran dari unit-unit bisnisnya.Untuk Increpreneurie Responsiveness, Ansoff menganggap struktur harus ada pada kantor korporat (misalnya, kantor perusahaan holding). Isu Strategi dalam Implementasi Strategi Dalam aspek implementasi, pembahasan sinergi menjadi relevan kembali.apapun yan kita terapkan berkaitan dengan manfaat sinergi yang berpotensi terjadi, baik antar bagian fungsional yang ada dalam unit bisnis, maupun antar divisi dalam bisnis yang ada. Sinergi dapat diraih dengan langkah-langkah berikut : 1) Saling berbagi pengetahuan dan cara bekerja hal ini dapat meningkatkan keterampilan atau core competence. 2) Saling berkoordinasi dalam strategi, sehingga tidak ada tumpang tindih , persaingan yang tidak perlu dan lain-lain. 3) Saling berbagi sumber daya berwujud, mengombinasikan berbagai bagian terkait dapat menghemat uang, misalnya merangkap penggunaan sumber daya, fasilitas, dan lain-lain. Implementasi seringkali tidak mudah, bahkan lebih sulit daripada merumuskan strategi itu sendiri . ada beberapa hal isu penting yang harus diantisipasi dalam menentukan keberhasilan implementasi strategi. Berbagai tantangan dari pelaksanaan eksekusi atau implementasi adalah sebagai berikut (Hrebeniak,2006) :
  • 17. 1) Ketidakmampuan mengelola perubahan untuk mengatasi resistensi internal untuk berubah. 2) Mencoba mengeksekusi strategi yang bertentangan dengan struktur kekuasaan. 3) Ketidakjelasan komunikasi dengan tanggung jawab. 4) Strategi yang buruk atau tidak jelas. 5) Kurangnya ownership dari rencana eksekusi 6) Kurangnya sumber daya keuangan dalam mendukung pengimplementasian strategi. Proses utama Evaluasi Strategi Seperti juga pengawasan pada umumnya, menyebabkan proses evaluasi dan control strategi dimulai dari menentukan apa yang harus diukur, menetapakan standart kinerja, melakukan pengukurn , dan bila tidak sesauai dengan harapan, kita melakukan tondakan koreksi. Menentukan apa yang harus diukur Di masa-masa awal pengembangan ilmu manajemen, perusahan lebih sering memberikan perhatian terhadap analisis keuangan saja. Hal ini cukup banyak kelemahanya karena itu semua berdasarkan analisis masalalu. Dari proses pengimplementasi strategi, mana yang dilakukan harus dievaluasi. Fokousnya harus pada elemen-elememen yang paling signifikan sesuatu yang paling banyak perananya dalam pengeluaran atau masalah-masalah lain dari kinerja. Secara tradisional banyak perusahaan beranggapan bahwa mengevaluasi strategi hanyalah sekedar menilai bagaimana kinerja perusahaan. Dan banyak yang beranggapan jika indikator-indikator diatas cukup memuaskan, berarti strategi berjalan bagaimana semestinya. Namun, cara-cara semacam ini kadang-kadang membuat kita leading. Karena kita tahu, strategi perusahaan berfokus bukan saja untuk jangka pendek, namun juga jangka panjang,cara-cara lama, yang hanya mengandalakan analisis kinerja keuangan kini tidak cukup lagi. Analisis rasio, return on capital employet, earning persharee dan lain-lain implementasi tetap dilakukan, tapi kita tambakan dengan melakukan analisis lain seperti aspek pelanggan, aspek stakeholder, aspek SDM. Standar biasanya mengukur apa hasil-hasil kinerja yang bisa diterima. Dalam penetapan standart ini, biasanya termasuk juga dan menetapakan rentang toleransi dimana defiasi dapat diterima. Melakukan Pengukuran Atas Kinerja Aktual Mengukuran harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukn terlebih dahulu. Misalnya setiap tiga bulan sekali dilaksanakan pengadaan rapat. Dorongan akan dirasakan pada rapat-rapat evaluasi itu dimana biasanya para menager dalam situasi formal akan terdorong untuk menyajikan yang terbaik, sehingga menjalankan aktivitasya yabg terbaik pula
  • 18. Membandingkan Kinerja Aktual Dengan Standart Yang dibuat Jika kinerja actual berada di luar toleransi, maka tindakan yang diambil untuk mengoreksi defisiasi tersebut hal-hal berikut harus menjadi pegangan yaitu:  Apakah deviasi yang terjadi hanya sekedar fluktuasi saja.?  apakah proses yang sedang dijalankan memang tidak tepat ?  Apakah proses yang dilakukan sesuai dengan pencapaian dengan standart yang telah ditetapkan? Tindakan koreksi yang dibuat diharapakan tidak hanya sekedar memperbaiki atau mengoreksi penyimpangan, tapi yang paling penting lagi adalah agar kesalahan itu tidak akan terulang lagi. Peran Teknologi dalam penerapan evaluasi strategi Pemanfaatan Teknologi Pemanfaatan teknologi bukan hal yang baru dalam pengukuran kinerja perusahaan. Apa lagi perusahaan banyak mengunakan aplikasi teknologi analisis kinerjanya sebagai sebuah keunggulan, karena sistem analisis yang digunakan memungkinkan perusahaan melakukan pengembangan pada perusahaan. Thomas Davenport dan Jeane Harris (Competing On Analytic,2007), menjelaskan keunggulan berdasarkan analisis, terutama analisis kinerja. Kedua penuis ini menbeberkan bukti-bukti yang berkaitan dengan kinerja rganisasi. Banyak perusahaan dari berbagai industry yang memanfaatkannya terutama perusahaan yang berbasis online. B. Etika Bisnis dan Sosial Responsibility Enviromental Sustainableity Definisi Etika Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar
  • 19. yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Management Journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :  Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah- rendahnya.  Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.  Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok. Indikator Etika Bisnis Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan apakah seseorang dan suatu perusahaan telah melaksanakan etika bisnis dalam kegiatan usahanya antara lain adalah: Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator hukum; indikator ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing pelaku bisnis. 1) Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pelaku bisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain. 2) Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya. 3) Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku
  • 20. bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. 4) Indikator etika berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai- nilai ajaran agama yang dianutnya. 5) Indikator etika berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi nilai- nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa. 6) Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya. Prinsip Etika Bisnis Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Artinya, prinsip-prinsip etika bisnis tersebut sangat erat kaitannya dengan system nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Misalnya, prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Cina akan sangat dipengaruhi oleh system nilai masyarakat Cina, system nilai masyarakat Eropa akan mempengaruhi prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Eropa dan sebagainya. Namun, prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya. Tanpa mengabaikan kekhasan system nilai dari setiap masyarakat bisnis, Sonny Keraf menyebutkan secara umum terdapat lima prinsip etika bisnis, yaitu : 1. Prinsip Otonomi Orang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu saja mengikuti saja norma dan nilai moral yang ada, namun juga melakukan sesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan ini salah satu contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap para pelanggan, diantaranya adalah: - Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuai dengan tuntutan mereka.
  • 21. - Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasuk pelayanan yang tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan mereka. - Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan keselamatan pelanggan, demikian juga kualitas Iingkungan mereka, akan dijaga kelangsungannyadan ditingkatkan terhadap produk dan jasa perusahaan - Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam menawarkan, memasarkan dan mengiklankan produk. Untuk bertindak otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik.karena kebebasan adalah unsur hakiki dari prinsip otonomi ini. Dalam etika,kebebasan adalah prasyarat utama untuk bertindak secara etis, walaupunkebebasan belum menjamin bahwa seseorang bertindak secara otonom danetis. Unsur lainnya dari prinsip otonomi adalah tanggungjawab, karena selainsadar akan kewajibannya dan bebas dalam mengambil keputusan dantindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, otonom juga harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya (di sinilah dimung-kinkan adanya pertimbangan moral). Kesediaan bertanggungjawabmerupakan ciri khas dari makhluk bermoral, dan tanggungjawabdisini adalah tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga tentunya padastakeholder. 2. Prinsip Kejujuran Bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuran merupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang berkaitan dengan kejujuran: - Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Pelaku bisnis disini secara a priori saling percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak jujur melaksanakan janjinya. Karena jika salah satu pihak melanggar,
  • 22. maka tidak mungkin lagi pihak yang dicuranginya mau bekerjasama lagi, dan pihak pengusaha lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis dengan pihak yang bertindak curang tersebut. - Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok dalam berbisnis. Karena jika ada konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan rnenyebar yang menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk lain. 3. Prinsip Keadilan Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Salah satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan oleh Aristoteles adalah: - Keadilan legal. Ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Semua pihak dijamin untuk mendapat perlakuan yangsama sesuai dengan hukum yang berlaku. Secara khusus dalam bidang bisnis, keadilan legal menuntut agar Negara bersikap netral dalam memperlakukan semua pelaku ekonomi, negara menjamin kegiatan bisnis yang sehat dan baik dengan mengeluarkan aturan dan hukum bisnis yang berlaku secara sama bagi semua pelaku bisnis. - Keadilan komunitatif. Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dan yang lain. Keadilan ini menyangkut hubungan vertikal antara negara dan warga negara, dan hubungan horizontal antar warga negara. Dalam bisnis keadilan ini berlaku sebagai kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat. - Keadilan distributif. Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitu distribusi ekonomi yang merata atau dianggap adil bagi semua warga negara.
  • 23. Dalam dunia bisnis keadilan ini berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik. 4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling mengun-tungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win- win situation. Prinsip keadilan menuntut agar tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, maka prinsip saling menguntungkan secara positif menuntut hal yang sama, yaitu agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain. Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis. Tujuan utama dari kegiatan bisnis asalah untuk memperoleh keuntungan. Produsen ingin agar banyak orang membeli atau menggunakan produk-produknya. Konsumen ingin mendapat barang dan jasa yang menguntungkan dalam bentuk harga dan kualitas yang baik. Karena itu, bisnis memang seharusnya dijalankan dengan saling menguntungkan, menguntungkan produsen sekaligus menguntungkan konsumen. Dengan kata lain, prinsip saling menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak yan g terlibat di dalam bisnis tersebut. 5. Prinsip Integritas Moral (Moral Integrity Principle) Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisns agar ia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya dan nama baik perusahaannya. Prinsip ini mengandung sebuah imperatif moral yang berlaku bagi diri pelaku bisnis dan perusahaannya untuk berbisnis sedemikian rupa agar tetap menjadi yang paling unggul dan tetap dapat dipercaya. Dengan kata lain, prinsip in merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan. Hal tersebut tercermin dalam seluruh perilaku pelaku bisnis
  • 24. dengan semua pihak, baik pihak internal perusahaaan maupun pihak eksternal perusahaan. Dari kelima prinsip yang tentulah dipaparkan di atas, menurut Adam Smith, prinsip keadilanlah yang merupakan prinsip yang paling penting dalam berbisnis. Prinsip ini menjadi dasardan jiwa dari semua aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak akan terabaikan. Karena menurut Adam Smith, dalam prinsip keadilan khususnya keadilan komutatif berupa no harm, bahwa sampai tingkat tertentu, prinsip ini telah mengandung semua prinsip etika bisnis lainnya. Karena orang yang jujur tidak akan merugikan orang lain, orang yang mau saling menguntungkan dengan pibak Iain, dan bertanggungjawab untuk tidak merugikan orang lain tanpa alasan yang diterima dan masuk akal. Relevansi Etika Bisnis dengan Keuntungan Perusahaan Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Hal- hal yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-memperkerjakan, serta interaksi manusiawi lainnya, dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bisnis dapat dilukiskan sebaga kegiatan ekonomis yang kurang lebih terstruktur atau terorganisasi untuk menghasilkan keuntungan. Dapat dikatakan bahwa tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan. Lalu, apakah relevansi antara etika bisnis dengan memperoleh keuntungan sebagai tujuan dari bisnis? Sonny Keraf menyatakan etika bisnis justru hanya memilki relevansi bagi para pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya sukses dan bertahan lama. Etika bisnis sulit memiliki relevansi bagi para pelaku bisnis yang hanya berpikir tentang bisnis hari ini dan keuntungan sesaat. Bisnis modern saat ini adalah bisnis yang diwarnai oleh persaingan ketat. Dalam konteks bisnis yang kompetitif, setiap perusahaan berusaha untuk unggul berdasarkan kekuatan objektifnya. Kekuatan objektif itu mencakup dua hal paling pokok, yaitu modal dan tenaga kerja. Modal yang besar saja tidak cukup memadai. Tenaga professional juga tidak kalah pentingnya, karena tenaga professional yanga akan menentukan kekuatan manajemen dan profesionalisme suatu perusahaan. Hal ini dikatakan oleh Bertens bahwa bisnis harus berlangsung sebagai komunikasi sosial yang menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Artinya, pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi diadakan dalam interaksi antara pemilik
  • 25. perusahaan dengan karyawan, konsumen, dan sebaginya. Jadi etika bisnis dianggap memiliki peran yang penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan didalam dunia bisnis yang kompetitif. Hanya perusahaan yang mampu melayani kepentingan semua pihak yang berbisnis dengannya yang akan sukses. Karena itu berbisnis secara baik dan etis memang menjadi sebuah tuntutan dari setiap perusahaan yang ingn membangun dinasti bisnis yang sukses dan bertahan lama. Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh, melainkan juga harus melihat dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harusmelakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Ditengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia,pemerintah
  • 26. harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang- bidang penanganan yang menjadi fokus,dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintahmemfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnisyang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapatmengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompoklain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkanproses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain. CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa mendatang. Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan semua pihak, konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung. Peranan Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau CSR Untuk tetap menjadi perusahaan yang kompetitif dan selalu diterima, maka hendaknya suatu perusahaan hendaknya bertanggung jawab kepada : 1. Tanggung jawab terhadap Pelanggan Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produknya, yang akan didiskusikan kemudian. 2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang yang setara. - Keselamatan Karyawan Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan memantau secara ketat
  • 27. proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah terjadinya cedera, dan menekankan tindakan pencegahan khusus dalam seminar- seminar pelatihan. - Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman mencegah terjadinya cedera dan meningkatkan moral karyawan. Banyak perusahaan saat ini mengidentifikasikan keselamatan tu di tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya. Pemilik perusahaan mengakui bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya guna memenuhi tanggung jawab seperti keselamatan karyawan. Usaha perusahaan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman mencerminkan biaya penting dalam menjalankan usaha. - Keragaman, tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki keyakinan yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik ditempat kerja. Banyak perusahaan memcoba untuk mengintegrasikan karyawan dengan latar belakang yang berbeda agar mereka belajar bekerja sama guna mencapai tujuan bersama perusahaan sekalipun merka memiliki pandangan yang berbeda mengenai masalah- masalah di luar kerja. Banyak perusahaan merespons terhadap meningkatnya keregaman antar karyawan dengan menawarkan seminar mengenai keregaman, yang menginformasikan kepada karyawan mengenai keregaman budaya. - Pencegahan terjadinya pelecehan seksual. Masalah lain di tempat kerja adalah seksual (sexual harassment), yang melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual tidak di terima. Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hal tersebut. Misalnya, seorang karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual terhadap karyawan lain dan menggunakan
  • 28. kepuasaan pribadi dalam perusahaan untuk menakuti status pekerjaan lain. Seperti, seminar deversitas. Seminar ini dapat menolong karyawan menyadari bagaimana suatu pernyataan atau perilaku mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab terhadap karyawan tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasan dan nyaman. 3. Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor) Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya (para pemegang saham). Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa karyawan megambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan bukan kepentingan perusahaan. investor yang dikenal sebagai pedagang dalam telah memilihcara-cara tidak etis untuk meningkatkan kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan dalam (insider trading) melibatkan orang dalam yang menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka. Sebuah kasus yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward tidak pernah dituntut dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena otoritas yang menyelediki kemungkinan adanya perdagangan sejenis. Konflik dalm usaha untuk memastikan Tanggung jawab. Mengaitkan kompemsasi karyawan dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan sebagian dari konflik kepentingan tetapi menciptakan masalah lainnya. Terdapat banyak kasus perusahaan yang menyesatkan investor potensial maupun investor yang ada saat ini dengan sengaja tidak menyebutkan informasi relevan yang dapat membuat saham mereka menjadi jatuh. Selain itu, terdapat banyak kasus perusahaan yang menerbitkan estimasi pendapatan dan laba yang terlau dibesar-besarkan. Ketika perusahaan menyesatkan investor dengan menciptakan pandangan yang terlalu optimistis terhadap kinerja potensialnya, perusahaan dapat menyebabkan investor membayar terlau banyak untuk saham perusahaan. Harga saham tersebut kemungkinan besar akan turun ketika kondisi kuangan perusahaan yang sebenarnya terlihat.
  • 29. Investor menjadi lebih curiga terhadap laporan keuangan perusahaan sekarang ketika mereka menyadari bahwa beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam pelaporan yangtidak etis. Beberapa perusahaan telah mengambi inisiatif untuk mengurangi kecurigaan dengan menyediakan laporan keuangan yang lebih lengkap yang juga lebih dapat dipahami dan dapat diinterprestasikan dengan lebih mudah. 4. Tanggung Jawab terhadap Kreditor Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada kreditornya. Suatu perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor. Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan tesebut dapat dipaksa pailit. 5. Tanggung Jawab terhadap lingkungan Kualitas lingkungan adalah kebaikan publik, dimana setiap orang menikmatinya tanpa peduli siapa yng membayar untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkungan) seperti, polusi udara, tanah dan air 6. Tanggung Jawab terhadap Komunitas Suatu perusahaan ketika mendirikan basisnya di suatu komunitas, maka perusahaan tersebut menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai pelanggan dan karyawannya. Perusahaan mendemonstrasikan acara-acara local atau memberikan sumbangan ke yayasan local, misalkan perusahaaan yang telah mendonasikan dana ke unversitas- universitas. Untuk perusahaan multinasional, komunitas perusahaan adalah lingkungan internasionalnya. Ada banyak perusahaan yang terlibat dengan bisnis internasionalnya misalnya sumbangan- sumbangan untuk bencana alam, seperti tsunami, gempa. Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial, keputusan para manajer perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat konflik dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Biaya yang melibatkan dalam mencapai tujuan akan harus dibebankan kepada pelanggan. Jadi, kecerendungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada
  • 30. konsumen. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham biasa mendapat keuntungan dari mendukung sosial tersebut. Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan secara tepat suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat secara bersamaan memberikan konstribusi kepada masyarakat dan memaksimalkan ni lai perusahaan. Misalnya, suatu manufaktur sepatu dapat mensponsori lomba lari. C. EVALUASI DN PENGENDALIAN STRATEGI Evaluasi strategi Strategi yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Evaluasi diperlukan untuk mempelajari strategi tersebut berhasil atau gagal. Proses evaluasi juga bisa dijadikan pembelajaran untuk proses perumusan strategi selanjutnya. Perusahaan biasanya melihat keberhasilan strategi dari beberapa faktor seperti peningkatan penjualan,pendapatan perusahaan atau posisi perusahaan setelah strategi dilaksankan. Richard Rumelt memberikan 4 (empat) kriteria dalam mengevaluasi strategi. Keempat kriteria tersebut diantaranya : 1. Konsistensi Sebuah strategi harusnya konsisten pada kebijakan dan juga tujuan strategi itu sendiri. Permasalahan dalam organisasi kadang dapat menyebabkan terjadinya inkonsistesi. Ada 3 tanda permasalahan organisasi dapat menyebabkan strategi yang tidak konsisten. Ketiga tanda tersebut yaitu : a. Jika permasalahn manajerial berlanjutkan dengan berubahnya personil dan jika mereka bergantung pada dasar isu yang ada bukan pada orangnya. b. Jika sukses dari satu organisasi berarti kegagalan dari organisasi lainnya. c. Jika permasalahan kebijakan dan isu berlanjut pada resolusi tingkat atas. 2. Kecocokan Faktor internal dan eksternal perushaan harus dicocokkan. Sebuah strategi harus dapat merepresentasikan respon adaptif pada lingkungan eksternal serta perubahan yang terjadi. 3. Kemungkinan Sebuah strategi jangan sampai membuat permasalahan baru yang sulit untuk diselesaikan. Pada evaluasi strategi, penting untuk mengetahui apakah organisasi mempunyai
  • 31. kemampuan,kompetensi,keterampilan,dan bakat yang diperlukan untuk strategi yang diberikan. 4. Keuntungan Sebuah strategi harus dapat menyediakan pembuatan atau pengaturan dari keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif normalnya merupakan hasil dari 3 hal yaitu sumber daya, skill,dan posisi. Evaluasi strategi juga dapat dilaksanakan dengan memperhatikan matrik IFE dan EFE. Faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dianalisis kembali setelah proses pelaksanaan strategi. Misalnya jika posisi internal perusahaan tidak eksternal perusahaan sama sekali tidak berubah lebih baik dan tujuan juga tidak tercapai, maka perlu adanya perbaikan strategi. Namun jika posisi perusahaan tidak berubah dan tujuan tercapai maka strategi dapat dilanjutkan. Ada dua Tipe Evaluasi 1.Audit Manajemen Audit menejemen didefinisikan sebagai penilaian sistem menejemen perusahaan (audite) untuk menentukan apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif, dan untuk memperkirakan resiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak beoperesi secara efesien. Dengan demikian, untuk unit organisasi tertentu, seperti departemen penjualan, penilaian atau pemeriksaan menejemen akan terfokus pada bagamana unit tersebut dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah perbaikan strategi yang akan mengarah pada peningkatan kinerja bisnis dimasa depan. Pendekatan unit menejemen adalah pada proses menejemennya, khususnya pada prosedur perencanaan, organisasi dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit. 2.Tecnik Balanceed Schorechard Teknik Balanceed schorechard kini mulai banyak perhatian dari para praktisi bisnis dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penekanan pada teknik ini adalah pada perbaikan yang berkesinambungan, bukan hanya sekedar pencapaian suatu tujuan yang sempit. Perbaikan yang berkesinambungan ini sangat oenting agar perusahaan dapat bersaing. Didalam teknik ini terdapat beberapa tahapan diantaranya tahapan desain dan implementasi.
  • 32. STRATEGI AUDIT Strategi adalah cara pemimpin bisnis perusahaan merealisasikan filosofinya. Dengan audit strategi, perusahaan menguji asumsi-asumsi yang dibutuhkan untuk bersaing didalam pasar. Kemampuan daya saing dan sumberdaya merupakan unsure yang pokok dalam eveluasi tersebut. Proses audit dilakukan untuk mengembangkan benchmarks perusahaan. Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut : 1. Identifikasi fungsi atau proses, biasanya aktivitas yang dapat memberikan unit bisnis sebuah keunggulan kompetitif maka itu yang harus diaudit. 2. Menentukan pengukuran performa dari fungsi atau proses. 3. Mengevaluasi performa akhir 4. Me-revew perusahaan pemerintah 5. Amati lingkungan ekternal 6. Analisis strategi menggunakan SWOT 7. Mengevaluasi strategi alternatif 8. Mengimplentasikan Strategi 9. Evaluasi dan kontrol BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan Jangka Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik Perusahaan (Mid-1960 an. Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada tahun 1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model ini mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik juga mencakup trend baru, yaitu:
  • 33. 1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki lima karakteristik, yaitu:  Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).  Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.  Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.  Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.  Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya 2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut. 3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas. 4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan, menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.