Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang konsep manajemen strategis dan prosesnya. Terdiri dari 3 kalimat:
Dokumen tersebut mendefinisikan konsep manajemen strategis, strategi, dan proses manajemen strategis yang meliputi analisis lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Diberikan juga penjelasan mengenai teknik-teknik analisis strategi seperti SWOT, matriks, dan proses pemilihan strategi.
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
STRATEGIC MANAGEMENT
1. Nama Mahasiswa : Maswanih
NIM : 55118010007
Nama Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA. MPM
Mata Kuliah : Strategic Management
“Overview of Strategic Management”
Overview of Strategic Management
Pengertian Manajemen
Dalam buku manajemen strategi (2008:17), istilah manajemen mengacu pada proses
mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien
dan efektif dengan dan melalui orang lain. Menurut Stoner (1996:10) prosses adalah cara
sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan yang menggambarkan fungsi-
fungsi yang berjalan terus menerus yang dilakukan oleh para manajer.
Pengertian Strategic
Menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono dalam buku Strategic
Management in Action oleh Husein Umar (2008:31) Strategi didefinisikan sebagai suatu
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara tau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai. Selain definisi stategi yang sifatnya umum, dua orang pakar strategi, Hamel dan
Prahalad (2008:31) juga mendefinisikan strategi yang terjemahannya seperti berikut
ini:”Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantisa meningkat) dan terus-
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan.
Menurut kuncoro (2006:12), strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang di
tunjukan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan
peluang dan tantangan yang di hadapi dalam lingkungan industrinya.
Penerapan strategi mencakup:
a. Pengembangan budaya yang suportif pada strategi
b. Penciptaan struktur organisasional yang efektif
c. Pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran
d. Penyiapan anggaran
e. Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi
f. Pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi
Pengertian Manajemen Strategic
Menurut Stephen P.Robbins-Mary Coulter (2014:267) Manajemen strategik adalah
apa yang manajer lakukan untuk mengembangkan strategi organisasi. Menurut Thomas L
Wheelen dan J. David Hunger (2008:3), manajemen strategis adalah serangkaian keputusan
manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaan.Ini
mencakup pemindaian lingkungan (baik eksternal dan internal) perumusan strategi (strategy
atau perencanaan jangka panjang) pelaksanaan dan evaluasi pengendalian strategy.
Menurut sampurno (2011) definisi tersebut mencakup dua elemen penting yang
menjadi inti dari manajemen startegik, yaitu (1) tiga ongoing process (analisis, keputusan,
2. aksi) dan (2) studi mengetahui mengapa organisasi dapat mempunyai kinerja yang lebih baik
dibanding dengan yang lain. Manajemen strategic focus pada pertanyaan fundamental:
“bagaimana organisasi dapat bersaing dengan menciptakan keunggulan bersaing di pasar,
tidak hanya sekedar karena unik dan bernilai tetapi juga sulit bagi pesaing untuk menirunya?”
(Sampurno, 2011).
Menurut Aime Heene dan Sebastian (2010:9-10), manajemen strategi adalah kesatuan
proses manajemen pada suatu organisasi yang berulang-ulang dalam menciptakan nilai serta
kemampuan untuk menghantar dan memperluas distribusinya kepada pemangku kepentingan
ataupun pihak lain yang berkepentingan. Terdapat 5 tugas dalam manajemen strategi:
a. Mengembangkan visi dan misi
b. Menetapkan tujuan dan sasaran
c. Menciptakan suatu strategi mencapai sasaran
d. Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi
e. Mengevaluasi strategi dan pengarahan
Manfaat manajemen strategis
Menurut David (2011:23), manajemen strategis memiliki beberapa manfaat sebagai
berikut:
a. Memungkinkan sebuah organisasi untuk lebih produktif.
b. Memungkinkan sebuah organisasi untuk mengarahkan dan memengaruhi berbagai
aktifitas.
c. Membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan
pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional.
d. Mencapai pemahaman dan komitmen dari semua manajer.
e. Hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu
memberdayakan individu.
Proses manajemen strategies
Menurut Ismail (2012:70), proses manajemen strategis adalah sebuah proses yang
menghasilkan berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang pencapaian
tujuan perusahaan.
Menurut Kuncoro, (2006:13), proses manajemen strategis adalah suatu proses yang
meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan. Tahap utama dalam proses
manajemen strategik umumnya mencakup analisis lingkungan, formulasi strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Proses menganalisis dan memilih strategi
Menurut David (2011:323-324), teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat
diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap:
1. Tahap 1 (Tahap Input): berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan
strategi. Terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Matriks Evaluasi Faktor
Internal (IFE), dan Matriks Profil Kompetitif (CPM)
2. Tahap 2 (Tahap Pencocokan): fokus pada penciptaan strategi alternative yang masuk akal
dengan memperhatikan faktor-faktor external dan internal utama. Terdiri atas Matriks
3. SWOT, Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi tindakan (SPACE), Matriks Internal-
Eksternal (IE), dan Matriks Grand Strategy.
3. Tahap 3 (Tahap Keputusan): hanya mengunakan satu teknik yaitu Matriks Perencanaan
Strategi Kuantitatif (QSPM). QSPM digunakan untuk mengevaluasi strategi secara
objektif.
Analisis SWOT
Pearce dan Robinson (2008:299), dalam buku Manajemen strategi menguraikan
analisis SWOT merupakan suatu cara sistematik untuk mengidentifikasi factor factor
kekuatan (STRENGHT), kelemahan (WEAKNESS) intern perusahaan lalu peluang
(OPPORTUNITY) dan ancaman (THREAT) di dalam lingkungan yang di hadapi perusahaan.
a. Strenght (kekuatan) Sumber daya (keuangan atau Financial, manusia, energy, mesin,
bangunan dan sebagainya) keterampilan atau keunggulan khas yang di miliki oleh
individu atau organisasi lain. Strenght atau kekuatan di sebut juga core distinctive.
b. Weakness (kelemahan) Keterbatasan atau kekurangan sumber daya, keterampilan,
kapabilitas yang menghambat kemajuan perusahaan, baik secara kinerja (competency),
profits income, improvement managerial & product.
c. Opportunity (peluang) Situasi penting yang menguntungkan bagi perusahaan.
Kemungkinan peluang tersebut tidak datang dua kali, akan tetapi perusahaan yang mampu
melihat berbagai peluang baik dari kacamata bisnis, sangat berperan besar dalam
pencapaian targets dan goals perusahaan.
d. Threat (ancaman) Situasi yang penting tidak menguntungkan, dapat dihilangkan dan dapat
di perbaiki. Bagaimanapun cara perusahaan mengatasinya. Hambatanm tersebut tentu
memiliki kapabilitas untuk menghambat dan merupakan sesuatu yang tidak
menguntungkan.
Daftar Pustaka
Sampurno. (2011). Manajemen Strategik: Menciptakan Keunggulan Bersaing yang
Berkelanjutan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Tambahan :
Admin, 2016. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1226_Bab2.pdf