Manajemen strategi adalah proses merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional untuk mencapai tujuan organisasi. Terdiri dari formulasi strategi, implementasi, dan evaluasi. Prosesnya meliputi analisis lingkungan, formulasi strategi, implementasi, dan evaluasi. Implementasi di PKN STAN meliputi penetapan visi-misi, analisis organisasi, penyusunan alternatif strategi, program dan kebijakan, serta monitoring dan evaluasi.
1. OVERVIEW MANAJEMEN STRATEGI
Rame Priyanto
55117120122
A. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen Strategi merupakan rangkaian dua perkataan terdiri dari
kata “Manajemen” dan “Strategi” yang masing-masing memiliki pengertian
tersendiri, yang setelah dirangkaikan menjadi satu terminologi berubah dengan
memiliki pengertian tersendiri pula. Strategi atau “strategos atau strategia” berasal
dari kata Yunani (Greek) yang berarti “general or generalship” atau di artikan juga
sebagai sesuatu yang berkaitan dengan top manajemen pada suatu organisasi
(Suci, 2015). Pearce and Robinson (1994) dan Belohvah and Giddens-Ering
(1987) sebagaimana dikutip Suci (2015) mengartikan strategi sebagai
“comprehensive, general plan of major actiones throught which a firm intends to
achieve its long-term objectives in a dynamic environment. 14 basic approaches
(generic strategies) can be identified: concentration, market development, product
development. Joint venture, strategic alliances, consortia, concentric
diversivication, conglemerate divesification, turn a round, divesture, and
liquidation”
Menurut David (2011:5), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai
seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah
organisasi mencapai tujuannya. Menurut Aime Heene dan Sebastian (2010:9-10),
manajemen strategi adalah kesatuan proses manajemen pada suatu organisasi
yang berulang-ulang dalam menciptakan nilai serta kemampuan untuk
menghantar dan memperluas distribusinya kepada pemangku kepentingan ataupun
pihak lain yang berkepentingan. Terdapat 5 tugas dalam manajemen strategi:
• Mengembangkan visi dan misi;
2. • Menetapkan tujuan dan sasaran;
• Menciptakan suatu strategi mencapai sasaran ;
• Mengimplementasikan dan melaksanakan strat.
B. Sejarah Perkembangan Konsep Manajemen Strategi
Hunger dan Wheelan (Ismail, 2012:72-74) sebagaimana dikutip Ali (2018),
menjelaskan perkembangan konsep manajemen strategis melalui empat tahap
sebagai berikut :
a. Perencanaan keuangan dasar: pada tahap ini manajer mulai membuat
perencanaan.
b. Perencanaan berbasis peramalan: karena pembuatan anggaran tahunan
dianggap kurang berguna dalam menstimulasi perencanaan jangka panjang.
c. Perencanaan strategis: manajemen puncak kemudian mengambil kendali
terhadap proses perencanaan dengan memulai kegiatan perencanaan strategis.
d. Manajemen strategis: manajer puncak membentuk kelompok perencanaan yang
terdiri dari para manajer dan karyawan kunci pada berbagai jenjang manajemen
yang berasal dari berbagai departemen dan kelompok kerja. Mereka
mengembangkan dan mengintegrasikan serangkaian rencana strategis dengan
tujuan mencapai tujuan utama perusahaan.
e. Konsep manajemen strategis memperoleh momentum keberhasilan sebagai
model pengembangan strategi perusahaan di era tahun 1990-an.
C. Manfaat Manajemen Strategi
Manajemen strategi mempunyai manfaat:
1. Untuk memberikan arah yang jelas pada semua jajaran manajemen dalam
perusahaan.
3. 2. Agar manajer berpikir jauh ke depan dengan kreatif bukan hanya hal-hal
yang bersifat rutin.
3. Memaksa manajer untuk mengantisipasi dan meramalkan faktor eksternal
yang rumit dan tidak pasti.
4. Dengan menyusun strategi, para manajer untuk dapat berkomunikasi
dengan jelas satu dengan yang lain.
5. Perusahaan selalu dihadapkan dengan situasi persaingan sehingga
menuntut perusahaan untuk menghadapi para pesaing.
Menurut John dan Richard (Hendra, 2011), manajemen strategis adalah
seperangkat alat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan
implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan. Terdiri atas
sembilan tugas pokok:
1. Memformulasikan misi perusahaan;
2. Mengembangkan model analisis tentang strategi perusahaan yang
merefleksikan kondisi internal dan kemampuan perusahaan;
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan;
4. Menganalisis strategi pilihan yang paling cocok bagi perusahaan;
5. Mengidentifikasi setiap pilihan strategi dan memilih strategi;
6. Mengidentifikasi dan menentukan strategi utama perusahaan yang bersifat
jangka panjang;
7. Mengembangkan tujuan dan strategi perusahaan yang bersifat jangka pendek;
8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih dengan anggaran dan alokasi
sumber daya;
9. Mengevaluasi keberhasilan dari strategi yang telah diimplementasikan.
Menurut David (2011:23), manajemen strategis memiliki beberapa manfaat
sebagai berikut:
1. Memungkinkan sebuah organisasi untuk lebih produktif.
2. Memungkinkan sebuah organisasi untuk mengarahkan dan memengaruhi
berbagai aktifitas.
4. 3. Membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui
penggunaan pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis,
dan rasional.
4. Mencapai pemahaman dan komitmen dari semua manajer.
5. Hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu
memberdayakan individu.
Menurut Greenley (David, 2011:25), manajemen strategis memberikan manfaat
berikut ini:
1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi
peluang.
2. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.
3. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang
lebih baik.
4. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.
5. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih baik
tujuan yang telah ditetapkan.
6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk
peluang yang telah terindentifikasi.
7. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk
mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal di antara staf.
9. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama.
10. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu.
11. Mendorong pemikiran ke masa depan.
12. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk
menghadapi masalah dan peluang.
13. Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan.
14. Memberikan tingkat kedisiplinan dan fomralitas kepada manajemen suatu
bisnis.
5. D. Komponen Elemen Manajemen Strategi
Chandler (1960) dalam Rao (2015) menyatakan bahwa ada tiga elemen
dasar: yaitu:
- Penetapan tujuan jangka panjang
- Adopsi aksi
- Pengalokasian sumber daya untuk pencapaian tujuan.
Komponen dalam manajemen strategi setidaknya mencakup:
1. Formulasi strategi, mencakup: visi, misi, sasaran, tujuan, analisis internal
dan eksternal, analisis industri, dan analisis pesaing.
2. Implementasi strategi, mencakup struktur organisasional, orang dan
kepemimpinan, proses organisasi.
3. Evaluasi dan Pengendalian Strategi, mencakup proses dna model evaluasi,
kriteria evaluasi, metode pengendalian.
E. Model Manajemen Strategi
Mengembangkan model manajemen strategi penting untuk menyediakan
kerangka kerja dasar untuk mengetahui bagaimana manajemens trategi dapat
dioperasionalkan di level perusahaan.
Model manajemen strategis dimulai dengan pengembangan visi dan misi
organisasi. Visi organisasi dan misi kemudian akan diterjemahkan ke dalam
tujuan organisasi. Setelah elemen-elemen ini ditentukan, peran manajer atau ahli
strategi adalah untuk melakukan analisis organisasi meliputi analisis eksternal
lingkungan, analisis internal organisasi, dan kemudian analisis industri. Masing-
masing analisis ini akan memberikan informasi tentang peluang dan ancaman,
kekuatan dan kelemahan, dan bantuan organisasi untuk memposisikan diri vis-à-
vis organisasi pesaing lainnya di industri. Hasil dari analisis ini akan membantu
manajer atrategi untuk mencocokkan area niche yang akan difokuskan dari
organisasi dan posisi organisasi harus mengambil untuk mempertahankan
keunggulan kompetitifnya di industri. Hasil dari analisis strategi menentukan
alternatif potensial yang tersedia untuk organisasi.
6. Tujuan organisasi harus didefinisikan di tingkat operasional, yang lebih
spesifik dan tepat daripada tujuan yang ditetapkan oleh organisasi. Kebijakan
dalam organisasi perlu dikembangkan dan diberlakukan. Kemudian, program
khusus atau rencana aksi harus disiapkan untuk memastikan implementasi yang
efektif strategi organisasi. Untuk mengimplementasikan strategi harus dipastikan
organisasi memiliki struktur yang sesuai, orang, dan kepemimpinan diperlukan
untuk mengelola pelaksanaan yang dipilih rencana aksi. Akhirnya, implementasi
juga membutuhkan manajer atau ahli strategi mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan berbagai bidang fungsional dalam organisasi sehingga sistem
dan proses pengelolaan berbagai bidang multifungsi disinkronkan dengan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Bagian terakhir dari manajemen strategi termasuk evaluasi strategi dan
kontrol. Dalam komponen ini, manajer atau ahli strategi strategi yang diterapkan
ditinjau ulang dan ditinjau secara berkala. Kriteria evaluasi dan kinerja yang
diharapkan dibandingan dengan standar industri atau perusahaan. Mekanisme
kontrol harus ada sehingga organisasi bisa memastikan bahwa tujuan yang
diinginkan dapat dipenuhi pada fase berikutnya implementasi.
F. Proses Manajemen Strategi
Setelah model manajemen strategis didefinisikan dengan jelas dan
ditetapkan, fase berikutnya melibatkan pemahaman proses manajemen strategis
Menurut David (2011:6), proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu
perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi. Menurut Ismail
(2012:70), proses manajemen strategies adalah sebuah proses yang menghasilkan
berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang pencapaian
tujuan perusahaan. Pada saat melakukan kegiatan manajemen strategik, para
manajer perusahaan akan mengolah input yang diperoleh melalui evaluasi
terhadap misi, tujuan, dan strategi yang di miliki perusahaaan saat ini serta
analisis terhadap lingkungan internal (melalui analisis ini, perusahaan dapat
mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman). Melalui pengolahan input
tersebut, perusahaan akan dapat merumuskan misi dan visi perusahaan.
7. Menurut Kuncoro, (2006:13), proses manajemen strategies adalah suatu
proses yang meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan.
Tahap utama dalam proses manajemen strategik umumnya mencakup analisis
lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
G. Implementasi Manajemen Strategi di Politeknik Keuangan Negara STAN
Menurut Afin (2013:45), manajemen strategis adalah cara menumbuhkan
dan mengatur strategi sebuah organisasi atau perusahaan sehingga bisa mencapai
tujuannya dengan baik dan tepat sesuai sasaran dan waktu yang telah ditetapkan.
Hal itu akan membentuk sebuah strategi menentukan arah dan langkah-langkah
selanjutnya yang akan dipakai untuk kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena
itu, diperlukan adanya pemikiran-pemikiran serius dan mumpuni untuk mengatur
strategi.
Proses manajemen stratejik juga dilaksanakan oleh instansi tempat penulis
bekerja, ketika melakukan transformasi kelembagaan dari Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara (STAN) menjadi Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN
STAN). Perubahan dari instansi yang awalnya mempunyai struktur dan tata kelola
seperti Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) menjadi institusi pendidikan
tinggi. Proses manajemen stratejik diawali dengan penetapan visi, misi, dan tujuan
yang disesuaikan dengan Tri Dharma Pendidikan Tinggi. Selanjutnya para
manajer melakukan analisis organisasi dengan menilai kondisi internal (kekuatan
dan kelemahan), analisis eksternal (peluang dan tantangan), serta analisis industri
(lembaga pendidikan sejenis). Melalui analisis tersebut dapat diperoleh posisi
PKN STAN dalam menghadapi tantangan ke depan.
Berdasarkan posisi organisasi, kemudian menyusun alternatif-alternatif
strategi, dengan membuat program, sasaran program dan kebijakan-kebijakan
untuk mencapainya dengan melibatkan semua bagian dalam organiasi, pimpinan,
dan pegawai. Sasaran strategis dijabarkan dalam program-program, rencana aksi,
indikator kinerja utama, dan target di semua bagian organisasi. Dalam
pelaksanaannya dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk menilai
efektivitas dan efisiensi strategi yang diambil. Monitorng dan evaluasi dilakukan
untuk menilai tingkat capaian kinerja sekaligus untuk tindakan perbaikan di masa
yang akan datang.
8. Referensi:
Ali, Hapzi. 2018. Modul Perkuliahan: Strategic Management. Universitas
Mercubuana
Rao, V. S., 2015. Strategic Management. New Delhi. NMIMS
Suci, Rahayu Puji. 2015. Esensi Manajemen Strategi. Sidoarjo: Penerbit Zifatama
Publisher