Dokumen tersebut membahas tentang tujuan jangka panjang dan strategi generik perusahaan, khususnya untuk PT Indofood. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa tujuan jangka panjang Indofood adalah menguasai pasar mie instan di Indonesia, yang ditopang oleh tujuan-tujuan strategis seperti menghadirkan produk berkualitas dengan harga terjangkau dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dokumen juga menjelaskan
1. STRATEGIC MANAGEMENT “Long Term-Objective and Generic Strategy”
Universitas Mercubuana
Senin, 16-22 April 2018
Nama : Rudy Harland Seniang Sakti
NIM : 55117110019
Fakultas : Magister Management
Mata Kuliah : Strategic Management
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Long Term-Objective (Tujuan Jangka Panjang)
Tujuan jangka panjang merupakan pernyataan dari hasil yang ingin dicapai oleh suatu
perusahaan dalam periode tertentu yang umumnya tiga sampai lima tahun. Para perencana
strategis umumnya menetapkan tujuan jangka panjang dalam 7 bidang yaitu :
a) Probabilitas kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang
bergantung pada perolehan tingkat laba yang memadai yang dimana umumnya memiliki tujuan
laba dinyatakan dalam bentuk laba perusahaan atau tingkat pengembalian atas ekuitas.
b) Produktivitas Perusahaan yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umumnya
dapat meningkatkan produktivitas. Oleh karenanya perusahaan menyatakan suatu tujuan
produktivitas. Tujuan produktivitas yang umum digunakan adalah jumlah barang yang
diproduksi atau jumlah jasa yang diberikan per unit input. Namun tujuan produktivitas kadang
kala dinyatakan dalam bentuk penurunan biaya yang diinginkan.
c) Posisi kompetitif salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah dominasi relatifnya di
pasar. Sering kali penjualan total atau pangsa pasar dijadikan sebagai ukuran posisi kompetitif
perusahaan. Tujuan yang berkaitan dengan posisi kompetitif dapat mengindikasikan prioritas
jangka panjang perusahaan.
d) Pengembangan karyawan. Karyawan menghargai pendidikan dan pelatihan sebagian karena
hal tersebut mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Hal ini sering kali
meningkatkan produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan. Oleh karena itu para pembuat
keputusan strategis sering kali memasukkan tujuan pengembangan karyawan dalam rencana
jangka panjangnya.
e) Hubungan dengan karyawan Para manajer strategis yakin produktivitas berhubungan dengan
loyalitas karyawan dan apresiasi atas perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan. Oleh
karena itu mereka menetapkan tujuan untuk memperbaiki hubungan dengan karyawan. Beberapa
tujuan mencakup program keselamatan kerja, perwakilan pekerja dalam komitmen dan rencana
kompensasi berbasis saham.
f) Kepemimpinan Teknologi Perusahaan harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau
hanya pengikut di pasar. Setiap pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan
postur strategi yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu tujuan
berkaitan dengan kepemimpinan teknologi.
2. g) Tanggung jawab kepada masyarakat Banyak perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung
jawab sosialnya melampaui persyaratan pemerintah.Perusahaan itu bukan hanya bekerja untuk
mengembangkan reputasi sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga yang layak
melainkan juga menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Generic Strategy
Merupakan gagasan inti mengenai bagaimana suatu perusahaan dapat paling baik
bersaing di pasar.
Strategi Generik Porter
Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau disebut juga
Porter’s Five Forces) suatu perusahaan, Michael A. Porter mengintrodusir 3 jenis strategi
generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan
Focus.
1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership) Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan
pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang
sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang
relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga
sebagai faktor penentu keputusan.
2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation) Strategi Pembedaan Produk (differentiation),
mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
3. Strategi Fokus (focus) Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing
dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani
kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk
membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.
Daftar Pustaka :
1. Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana, Strategic Management (Long term-objective and
generic strategy), Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, (19 April 2018, jam 23.28)
3. Implementasinya pada PT. INDOFOOD
I. Visi dan Misi
Visi : to become a total food solutions company
PT. Indofood berusaha untuk menjadi perusahaan bagi solusi penyedia makanan dari
kebutuhan yang ada dan selalu berusaha total dan operasinya.
Misi :
1) Untuk terus meningkatkan Sumber Daya Manusia, proses dan technology
2) Untuk terus meningkatkan kualitas terbaik, innovative dan menghasilkan produk yang
terjangkau oleh pembeli
3) Menjamin ketersediaan produk untuk memenuhi pembeli dalam dan luar negeri
4) Berkontribusi dalam memperbaiki kualitas pemenuhan nutrisi masyarakat Indonesia
5) Untuk terus meningkatkan laba perusahaan
II. Internal Assessment
1. Value and Culture
Dari semboyan yang menunjukkan nilai perusahaan ini, Indofood ingin menunjukkan bahwa
mereka adalah perusahaan yang ingin selalu memenuhi dan memuaskan kebutuhan
konsumen yang merupakan faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan, melalui staff
yang handal yang merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh Indofood dan dengan didukung
melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan untuk mencapai hasil yang excellence dengan
mengandalkan kinerja tim.
2. Marketing
Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai macam
varians. Ada Indomie goreng, Indomie rasa soto, Indomie Kari Ayam, dan bahkan ada
Indomie citarasa tradisional seperti rasa Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu
juga ada Indomie duo dan Indomie goreng Premium. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Indomie ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya, dengan juga
terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan selera
konsumen. Segmen utama yang dituju oleh Indomie adalah segmen pasar Indonesia dengan
targetnya adalah kalangan kelas menengah ke atas.
3. Produksi
Indomie ternyata sudah merambah produksinya hingga Nigeria, arab Saudi, dan mesir,
namun pembangunan pabrik disana masih dalam tahap penjajakan. Bagi Indomie kegiatan
proses produksi adalah suatu kegiatan terpenting bagi perusahaan. Karena dengan
berlangsungnya proses produksi yang efektif dan efisien , diharapkan kebutuhan konsumen
atau pasar dapat terpenuhi.
4. Distribusi
Indofood memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produk-produknya
yaitu Grup Distribusi Indofood. Grup distribusi Indofood sangat berperan dalam
meningkatkan penjualan produknya. Peningkatan penjualan pada tahun 2007 misalnya,
merupakan satu hasil kerja keras dari Grup distribusi Indofood, dan tentu saja hasil dari
output bagian-bagian lain pula. Indofood dalam pendistribusiannya concern sekali dengan
stock point yang ada di kawasan-kawasan strategis, yang dapat menjamin kelancaran
distribusi produk ke ritel-ritel.
4. III. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang dari indomie adalah menguasai pasar mie instant di Indonesia .
Tujuan jangka panjang indomie di toping oleh tujuan-tujuan strategisnya yaitu :
1. Menghadirkan mie instant yang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau
2. Memelihara kesetiaan pelanggan dan distributor
3. Memberikan harga yang kompetitif dengan menekan biaya produksi melalui penghematan
biaya dari hulu sampai hilir (dari supplier sampai distributor)
Selain itu, indomie pun menggunakan tujuan keuangan sebagai gambaran tercapainya
tujuan strategis dan tujuan jangka panjang. Misalnya saat profit margin turun dan penghasilan
menjadi 2,1 % di tahun 2007, yang disebabkan biaya produksi yang besar, maka di antisipasi
dengan melakukan penghematan di lini produksinya dengan menggunakan sumber energy yang
lebih murah.
IV. Strategi SBU Noodle dalam Persaingan
Indomie kini berada di tengah-tengah persaiangan yang ketat. Setelah sekian lama
menikmati persaingan yang “hampa”, mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie
harus menghadapi gempuran produk baru yang cukup sensasional, Mie Sedap. Produk Mie
berbendera Wingsfood tersebut sangat agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu
sebelum 2003 dikuasai oleh Indomie. Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang
Tua Group. Pada saat itu, sebagai dominan market leader, Indofood sempat terlena me-maintain
pasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedap dari Wingsfood
dan Mie Kare dari Orang Tua Group.
Persaingan yang muncul secara tiba-tiba tersebut membuat Indofood seolah tersentak
sebagai akibat dari ketidaksiapannya menghadapi persaingan dari para competitior baru, pangsa
pasar Indofood mulai terkikis. Menurut data MIX, pada tahun 2002 Indofood masih menguasai
pasar mie sebesar 90 %. Begitu Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga
kompetitif, dan promo yang gencar, pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar
Indofood turun diperkirakan menjadi sekitar 75 %. Pangsa pasar 25% sisanya diperebutkan oleh
pesaingnya.
Dalam persaingan yang mulai memanas dan mulai memangkas pangsa pasar Indofood
tersebut, Indofood tidak tinggal diam. Indofood dalam rangka menghadapi persaingan dengan
Wingsfood dan competitor lainnya dalam industry mie instan di Indonesia dan tentunya dalam
rangka mencapai visi dan misinya. Strategi perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu
strategi integritas, strategi intensive, strategi diversifikasi dan strategi defensive :
1. Strategi integrasi
Merupakan sebuah strategi yang dilakukan untuk dapat mengintegrasikan pemasok
distributor dan pesaing kedalam sebuah wadah yang dapat dikontrol oleh perusahaan. Yang
termasuk strategi integrasi adalah integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi
horizontal.
2. Strategi Intensif
Perusahaan membutuhkan usaha yang dilakukan denga sungguh-sungguh untuk memperbaiki
posisi perusahaan dalam persaingan. Yang termasuk strategi intensif adalah penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk.
3. Strategi Diversifikasi
5. Strategi diversifikasi dilakukan oleh perusahaan induk dengan memasuki bidang industri
baru. Strategi diversifikasi terdiri dari 3 strategi yaitu diversifikasi konsentrik, diversifikasi
horizontal, dan diversifikasi konglomerat. Strategi tersebut dilakukan untuk mengurangi
ketergantungan perusahaan terhadap satu bidang industri. Dalam kaitannya dengan SBU
Noodle milik Indofood, pembebasan strategi ini tidak relevan karena SBU Noodle
merupakan suatu unit bisnis yang tidak mempunyai kewengangan untuk melakukan
perluasan bidang industry. Akan relevan jika pemahasan strategi diversifikasi dikaitkan
dengan perusahaan induk yaitu Indofood.
Namun barangkali menurut pemahaman diversifikasi konsentrik, strategi SBU Noodle untuk
meluncurkan Pop Mie bisa digolongkan kedalam strategi diversifikasi. Dengan konsep
pengemasannya yang berbeda walaupun merupakan produk mie juga, Pop Mie menjadi
produk hasil diversifikasi SBU Noodle. Dari hal tersebut diatas, dapat dibuat kesimpulan
bahwa SBU Noodle telah melakukan strategi diversifikasi konsentrik dengan menghadirkan
Pop Mie ke Dalam Pasar.
4. Strategi Defensif
Strategi defensive digolongkan menjadi 3 yaitu strategi retrenchment, strategi divestasi, dan
strategi likuidasi :
a) Strategi retrenchment terjadi ketika suatu perusahaan melakukan turnaround. Penjualan
asset-aset perusahaan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan termasuk ke
dalam strategi retrenchment.
b) Divestasi adalah strategi terkait penjualan divisi perusahaan untuk meningkatkan modal.
c) Likuidasi adalah strategi yang digunakan dalam kondisi perusahaan yang sudah merugi
besar dan kondisi keuangan yang negative. Likuidasi dilakukan dengan menjual seluruh
asset-aset perusahaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka strategi tersebut tidak berada pada level
SBU melainkan berada pada level perusahaan induk. Oleh karena itu, maka tidak perlu
menjelaskan strategi-strategi tersebut dalam kaitannya dengan SBU Noodle.
V. Implementasi Strategi
Implementasi strategi mempengaruhi semua area fungsional dan divisional dari suatu
bisnis. Bahkan rencana strategis yang secara teknik paling sempurna sekalipun hanya akan
memebri sumbangan yang kecil bagi pencapaian tujuan jika tidak dimplementasikan. Banyak
organisasi cenderung menghabiskan dan menghamburkan waktu, uang, dan usaha untuk
mengembangkan rencana strategis, memperlakukannya seolah-olah ia akan diimplementasikan
hanya akan sebagai tambahan belaka. Perubahan datangnya melalui implementasi dan evaluasi,
tidak dari perencanaan. Rencana yang secara teknis kurang sempurna apabila diimplementasikan
dengan baik dapat meraih hasil yang lebih baik dibandingkan rencana yang sempurna namun
hanya ada di atas kertas.
Daftar Pustaka :
1. http://ika-yulia.mhs.narotama.ac.id/2014/03/13/tugas-manajemen-strategik/, (22 April 2018,
Jam 05.55)