Dokumen tersebut membahas tentang kematian dan kelahiran kembali dalam agama Buddha. Secara ringkas, dokumen menjelaskan arti kematian, cara kematian terjadi, objek yang dilihat orang saat ajal, dan bahwa kelahiran kembali terjadi seketika tanpa antara waktu. Dokumen juga menyebutkan bukti dan contoh kasus kelahiran kembali serta alam-alam kehidupan dalam agama Buddha.
1. KEMATIAN
Pandanglah tubuh
yang indah ini,
penuh luka, terdiri
dari rangkaian
tulang,
berpenyakit serta
memerlukan
banyak perawatan.
Ia tidak kekal
serta tidak tetap
keadaannya.
Dhammapada 147
4. KEMATIAN
Artinya ’padam’, yang dapat ditinjau dari 3 makna :
1. Khanika marana
Kepadaman nama-rupa menurut bagian upada, thiti,
dan bhanga.
2. Sammati marana
Kepadaman atau kematian manusia dan binatang.
3. Samuccheda marana
Keparninibbanaan (wafat) dari seorang Arahat.
5. 4 CARA KEMATIAN
1. Habisnya energi karma penyebab (khammakkhaya).
2. Habisnya jangka waktu kehidupan alami (ayukkhaya).
3. Habisnya energi karma penyebab bersamaan dengan
habisnya jangka waktu hidup (ubhayakkhaya).
4. Bekerjanya energi berlawanan yang lebih kuat
(upacchedaka).
10. Objek dari makhluk yang akan meninggal
1. Kamma arammana (obyek kamma)
sewaktu akan meninggal, terkenang dengan perbuatan yang
pernah dilakukan.
2. Kammanimitta arammana (obyek bayangan kamma)
sewaktu akan meninggal dunia terlihat sarana-sarana perbuatan
yang pernah dilaukan.
3. Gatinimitta arammana (obyek simbol-simbol tempat kelahiran)
sewaktu akan meninggal dunia terlihat simbol-simbol tempat
kelahiran.
11. APAKAH KELAHIRAN KEMBALI
TERJADI SEKETIKA?
• Kelahiran kembali berlangsung seketika dan tidak
memberi kesempatan untuk keadaan antara
(antarabhava).
• Antarabhava menurut Mahayana
kesadaran yang dinamakan alaya-vijnana, pada orang
yang tidak terlalu baik dan tidak terlalu jahat memiliki
selang waktu paling lama 49 hari hingga kelahiran kembali
12. Sesudah cuti (mati) langsung patisandhi (tumimbal lahir)
1. RUPA PATISANDHI
2. ARUPA PATISANDHI
3. RUPARUPA PATISANDHI
13. Petikan Milinda Panha
• Thera Nagasena: "Bayangkan dua burung terbang di
udara, dan mereka hinggap pada saat yang sama; yang
seekor di atas sebuah pohon yang tinggi dan yang lain di
atas pohon yang rendah. Bayangan burung mana yang
akan jatuh ke permukaan bumi terlebih dahulu?"
• Raja Milinda: "Kedua bayangan akan muncul pada saat
yang sama."
• Thera Nagasena: "Begitu pula, kedua orang tersebut
akan terlahir kembali pada saat yang sama, tidak satu
pun yang mendahului dan yang lain belakangan."
14. MOMEN AJAL
3 jenis kesadaran (Vinnana) yang berfungsi pada saat ajal:
- kesadaran yang terkait dengan kelahiran kembali (Patisandhi-citta)
- arus kesinambungan hidup (Bhavanga)
- kesadaran yang memutuskan kehidupan saat ini (Cuti-citta)
• Pada momen terakhir kehidupan, Patisandhi-citta muncul.
• Patisandhi-citta kemudian tenggelam ke dalam Bhavanga.
• Pada akhir Bhavanga, muncul Cuti-citta.
• Cuti-citta memutuskan kehidupan dan tenggelam ke dalam Bhavanga.
• Pada saat ini, berakhirlah kehidupan saat ini.
• Pada akhir Bhavanga tersebut, Patisandhi-citta lainnya terbit dalam
kehidupan berikutnya.
• Sejak saat ini kehidupan baru dimulai.
Momen ajal sangat kuat dan berperan menentukan nasib kelahiran
berikutnya.
15. CARA MENELUSUR KEHIDUPAN LAMPAU
- Meditasi Samatha (Jhana, Abhinna)
- Hipnotis (menggali ingatan dalam pikiran bawahsadar)
Pustaka rujukan teknik hipnotis:
• The Successive Lives, oleh Col. Albert de Rochas.
• The Three Lives of Naomi Henry, oleh Henry Blythe.
• Who was Anne Okendan?, oleh Arnoll Bloxom.
• Exploration of a Hypnotist, oleh Dr. Johnathan Rodney.
• The Search for Bridey Murphy, oleh Morey Berenstein.
• The Power Within, oleh Dr. Alexander Cannon.
• Twenty Cases Suggestive of Reincarnation,
oleh Dr. Ian Stevenson
16. BUKTI & CONTOH
KASUS KELAHIRAN KEMBALI
Rinpoche/Lama Tibet:
- Dalai Lama ke-14
- Lama Osel (Lama Yeshe)
Pustaka rujukan kasus kelahiran kembali:
• Twenty Cases Suggestive of Reincarnation,
oleh Dr. Ian Stevenson
• Rebirth, oleh Francis Story
• Reincarnation, The Boy Lama, oleh Vickie McKenzie
• Reborn in the West, oleh Vickie McKenzie
• Do You Believe in Rebirth, oleh K. Sri Dhammananda
17. ALAM-ALAM KEHIDUPAN
31 alam kehidupan TIDAK KEKAL!
Alam Menyedihkan (4 alam)
- alam neraka (Niraya)
- alam hewan (Tiracchana)
- alam hantu (Peta)
- alam semidewa (Asura)
Alam Manusia (1 alam)
Alam Dewa (6 alam)
Alam Brahma (20 alam)
- Alam Bentuk (16 alam)
- Alam Tanpa-Bentuk (4 alam)
18. TABEL ALAM-ALAM
KEHIDUPAN
Tak terbatas1. Niraya (Neraka)1
Tak terbatas2. Tiracchanayoni (Hewan)2
Tak terbatas3. Petayoni (Hantu Kelaparan)3
Tak terbatas4. Asurayoni (Semidewa)DUGATI - ALAM
TAK BAHAGIA
4
Tak terbatasManussa (Manusia)5
500 T.S.1. Catummaharajika6
1.000 T.S.2. Tavatimsa7
2.000 T.S.3. Yama8
4.000 T.S.4. Tusita9
8.000 T.S.5. Nimmanarati10
16.000 T.S.6. ParanimmitavasavattiDE
VA
LO
KA
(AL
AM
SU
RG
A)
SUGATI -
ALAM BAHAGIA
KAMALOKA
(ALAM NAFSU)
11(11)
1/3 A.K.1. Brahma Parisajja12
1/2 A.K.2. Brahma Purohita13
1 A.K.3. Maha BrahmaPATHAMA
JHANA BHUMI-
ALAM JHANA I
14
2 M.K.1. Parittabha15
4 M.K.2. Appamanabha16
8 M.K.3. AbhassaraDUTIYA JHANA
BHUMI- ALAM
JHANA II
17
16 M.K.1. Parittasubha18
32 M.K.2. Appamanasubha19
64 M.K.3. Subhakinha.TATIYA JHANA
BHUMI - ALAM
JHANA III
20
500 M.K.1. Vehapphala21
500 M.K.2. Asannasatta22
1.000 M.K.3. Aviha23
2.000 M.K.4. Atappa24
4.000 M.K.5. Sudassa25
8.000 M.K.6. Sudassi26
16.000 M.K.7. AkanitthaSU
DD
HA
VA
SA
CATUTTHA
JHANA BHUMI
- ALAM JHANA
IV
RUPALOKA
(ALAM BENTUK)
27(16)
20.000 M.K.1. Akasanancayatana28
40.000 M.K.2. Vinnanancayatana29
60.000 M.K.3. Akincannayatana30
84.000 M.K.4. N'eva Sanna N'asannayatanaARUPA LOKA
(ALAM TANPA-
BENTUK)
31(4)
Tak terbatas1. Niraya (Neraka)1
Tak terbatas2. Tiracchanayoni (Hewan)2
Tak terbatas3. Petayoni (Hantu Kelaparan)3
Tak terbatas4. Asurayoni (Semidewa)DUGATI - ALAM
TAK BAHAGIA
4
Tak terbatasManussa (Manusia)5
500 T.S.1. Catummaharajika6
1.000 T.S.2. Tavatimsa7
2.000 T.S.3. Yama8
4.000 T.S.4. Tusita9
8.000 T.S.5. Nimmanarati10
16.000 T.S.6. ParanimmitavasavattiDE
VA
LO
KA
(AL
AM
SU
RG
A)
SUGATI -
ALAM BAHAGIA
KAMALOKA
(ALAM NAFSU)
11(11)
1/3 A.K.1. Brahma Parisajja12
1/2 A.K.2. Brahma Purohita13
1 A.K.3. Maha BrahmaPATHAMA
JHANA BHUMI-
ALAM JHANA I
14
2 M.K.1. Parittabha15
4 M.K.2. Appamanabha16
8 M.K.3. AbhassaraDUTIYA JHANA
BHUMI- ALAM
JHANA II
17
16 M.K.1. Parittasubha18
32 M.K.2. Appamanasubha19
64 M.K.3. Subhakinha.TATIYA JHANA
BHUMI - ALAM
JHANA III
20
500 M.K.1. Vehapphala21
500 M.K.2. Asannasatta22
1.000 M.K.3. Aviha23
2.000 M.K.4. Atappa24
4.000 M.K.5. Sudassa25
8.000 M.K.6. Sudassi26
16.000 M.K.7. AkanitthaSU
DD
HA
VA
SA
CATUTTHA
JHANA BHUMI
- ALAM JHANA
IV
RUPALOKA
(ALAM BENTUK)
27(16)
20.000 M.K.1. Akasanancayatana28
40.000 M.K.2. Vinnanancayatana29
60.000 M.K.3. Akincannayatana30
84.000 M.K.4. N'eva Sanna N'asannayatanaARUPA LOKA
(ALAM TANPA-
BENTUK)
31(4)
• MK = Maha Kappa
(= 4 Asankheyya Kappa)
• AK = Asankheyya Kappa
• TS = Tahun Surgawi
1 hari di alam Catummaharajika
= 25 tahun di alam manusia.
1 Kappa/kalpa
= 1 mil kubik berisi biji sesawi
dikali 100 tahun untuk setiap biji sesawi.
19. Kecuali alam Suddhavasa (Aviha, Atappa, Sudassa, Sudassi,
Akanittha) dari 31 alam ini, 26 alam pernah menjadi tempat
kelahiran dari makhluk yang telah menjadi manusia sekarang.
Lima alam Suddhavasa adalah khusus tempat kelahiran para
Anagami; dari alam-alam Suddhavasa ini mereka akan Parinibbana
yang berarti tidak akan terlahir lagi sebagai makhluk di alam
manapun.
Karena jangka hidup di alam dewa & brahma lama sekali, maka
banyak makhluk di alam-alam itu salah mengerti dan berpendapat
bahwa mereka itu kekal.
Nibbana bukan alam,
tetapi suatu keadaan batin yang bebas dari belenggu.
ALAM-ALAM KEHIDUPAN