SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KEMATIAN
Pandanglah tubuh
yang indah ini,
penuh luka, terdiri
dari rangkaian
tulang,
berpenyakit serta
memerlukan
banyak perawatan.
Ia tidak kekal
serta tidak tetap
keadaannya.
Dhammapada 147
Renungkanlah
Sabbe sankara anicca
KEMATIAN
Artinya ’padam’, yang dapat ditinjau dari 3 makna :
1. Khanika marana
Kepadaman nama-rupa menurut bagian upada, thiti,
dan bhanga.
2. Sammati marana
Kepadaman atau kematian manusia dan binatang.
3. Samuccheda marana
Keparninibbanaan (wafat) dari seorang Arahat.
4 CARA KEMATIAN
1. Habisnya energi karma penyebab (khammakkhaya).
2. Habisnya jangka waktu kehidupan alami (ayukkhaya).
3. Habisnya energi karma penyebab bersamaan dengan
habisnya jangka waktu hidup (ubhayakkhaya).
4. Bekerjanya energi berlawanan yang lebih kuat
(upacchedaka).
Neraka avici
Objek dari makhluk yang akan meninggal
1. Kamma arammana (obyek kamma)
sewaktu akan meninggal, terkenang dengan perbuatan yang
pernah dilakukan.
2. Kammanimitta arammana (obyek bayangan kamma)
sewaktu akan meninggal dunia terlihat sarana-sarana perbuatan
yang pernah dilaukan.
3. Gatinimitta arammana (obyek simbol-simbol tempat kelahiran)
sewaktu akan meninggal dunia terlihat simbol-simbol tempat
kelahiran.
APAKAH KELAHIRAN KEMBALI
TERJADI SEKETIKA?
• Kelahiran kembali berlangsung seketika dan tidak
memberi kesempatan untuk keadaan antara
(antarabhava).
• Antarabhava menurut Mahayana
kesadaran yang dinamakan alaya-vijnana, pada orang
yang tidak terlalu baik dan tidak terlalu jahat memiliki
selang waktu paling lama 49 hari hingga kelahiran kembali
Sesudah cuti (mati) langsung patisandhi (tumimbal lahir)
1. RUPA PATISANDHI
2. ARUPA PATISANDHI
3. RUPARUPA PATISANDHI
Petikan Milinda Panha
• Thera Nagasena: "Bayangkan dua burung terbang di
udara, dan mereka hinggap pada saat yang sama; yang
seekor di atas sebuah pohon yang tinggi dan yang lain di
atas pohon yang rendah. Bayangan burung mana yang
akan jatuh ke permukaan bumi terlebih dahulu?"
• Raja Milinda: "Kedua bayangan akan muncul pada saat
yang sama."
• Thera Nagasena: "Begitu pula, kedua orang tersebut
akan terlahir kembali pada saat yang sama, tidak satu
pun yang mendahului dan yang lain belakangan."
MOMEN AJAL
3 jenis kesadaran (Vinnana) yang berfungsi pada saat ajal:
- kesadaran yang terkait dengan kelahiran kembali (Patisandhi-citta)
- arus kesinambungan hidup (Bhavanga)
- kesadaran yang memutuskan kehidupan saat ini (Cuti-citta)
• Pada momen terakhir kehidupan, Patisandhi-citta muncul.
• Patisandhi-citta kemudian tenggelam ke dalam Bhavanga.
• Pada akhir Bhavanga, muncul Cuti-citta.
• Cuti-citta memutuskan kehidupan dan tenggelam ke dalam Bhavanga.
• Pada saat ini, berakhirlah kehidupan saat ini.
• Pada akhir Bhavanga tersebut, Patisandhi-citta lainnya terbit dalam
kehidupan berikutnya.
• Sejak saat ini kehidupan baru dimulai.
Momen ajal sangat kuat dan berperan menentukan nasib kelahiran
berikutnya.
CARA MENELUSUR KEHIDUPAN LAMPAU
- Meditasi Samatha (Jhana, Abhinna)
- Hipnotis (menggali ingatan dalam pikiran bawahsadar)
Pustaka rujukan teknik hipnotis:
• The Successive Lives, oleh Col. Albert de Rochas.
• The Three Lives of Naomi Henry, oleh Henry Blythe.
• Who was Anne Okendan?, oleh Arnoll Bloxom.
• Exploration of a Hypnotist, oleh Dr. Johnathan Rodney.
• The Search for Bridey Murphy, oleh Morey Berenstein.
• The Power Within, oleh Dr. Alexander Cannon.
• Twenty Cases Suggestive of Reincarnation,
oleh Dr. Ian Stevenson
BUKTI & CONTOH
KASUS KELAHIRAN KEMBALI
Rinpoche/Lama Tibet:
- Dalai Lama ke-14
- Lama Osel (Lama Yeshe)
Pustaka rujukan kasus kelahiran kembali:
• Twenty Cases Suggestive of Reincarnation,
oleh Dr. Ian Stevenson
• Rebirth, oleh Francis Story
• Reincarnation, The Boy Lama, oleh Vickie McKenzie
• Reborn in the West, oleh Vickie McKenzie
• Do You Believe in Rebirth, oleh K. Sri Dhammananda
ALAM-ALAM KEHIDUPAN
31 alam kehidupan TIDAK KEKAL!
Alam Menyedihkan (4 alam)
- alam neraka (Niraya)
- alam hewan (Tiracchana)
- alam hantu (Peta)
- alam semidewa (Asura)
Alam Manusia (1 alam)
Alam Dewa (6 alam)
Alam Brahma (20 alam)
- Alam Bentuk (16 alam)
- Alam Tanpa-Bentuk (4 alam)
TABEL ALAM-ALAM
KEHIDUPAN
Tak terbatas1. Niraya (Neraka)1
Tak terbatas2. Tiracchanayoni (Hewan)2
Tak terbatas3. Petayoni (Hantu Kelaparan)3
Tak terbatas4. Asurayoni (Semidewa)DUGATI - ALAM
TAK BAHAGIA
4
Tak terbatasManussa (Manusia)5
500 T.S.1. Catummaharajika6
1.000 T.S.2. Tavatimsa7
2.000 T.S.3. Yama8
4.000 T.S.4. Tusita9
8.000 T.S.5. Nimmanarati10
16.000 T.S.6. ParanimmitavasavattiDE
VA
LO
KA
(AL
AM
SU
RG
A)
SUGATI -
ALAM BAHAGIA
KAMALOKA
(ALAM NAFSU)
11(11)
1/3 A.K.1. Brahma Parisajja12
1/2 A.K.2. Brahma Purohita13
1 A.K.3. Maha BrahmaPATHAMA
JHANA BHUMI-
ALAM JHANA I
14
2 M.K.1. Parittabha15
4 M.K.2. Appamanabha16
8 M.K.3. AbhassaraDUTIYA JHANA
BHUMI- ALAM
JHANA II
17
16 M.K.1. Parittasubha18
32 M.K.2. Appamanasubha19
64 M.K.3. Subhakinha.TATIYA JHANA
BHUMI - ALAM
JHANA III
20
500 M.K.1. Vehapphala21
500 M.K.2. Asannasatta22
1.000 M.K.3. Aviha23
2.000 M.K.4. Atappa24
4.000 M.K.5. Sudassa25
8.000 M.K.6. Sudassi26
16.000 M.K.7. AkanitthaSU
DD
HA
VA
SA
CATUTTHA
JHANA BHUMI
- ALAM JHANA
IV
RUPALOKA
(ALAM BENTUK)
27(16)
20.000 M.K.1. Akasanancayatana28
40.000 M.K.2. Vinnanancayatana29
60.000 M.K.3. Akincannayatana30
84.000 M.K.4. N'eva Sanna N'asannayatanaARUPA LOKA
(ALAM TANPA-
BENTUK)
31(4)
Tak terbatas1. Niraya (Neraka)1
Tak terbatas2. Tiracchanayoni (Hewan)2
Tak terbatas3. Petayoni (Hantu Kelaparan)3
Tak terbatas4. Asurayoni (Semidewa)DUGATI - ALAM
TAK BAHAGIA
4
Tak terbatasManussa (Manusia)5
500 T.S.1. Catummaharajika6
1.000 T.S.2. Tavatimsa7
2.000 T.S.3. Yama8
4.000 T.S.4. Tusita9
8.000 T.S.5. Nimmanarati10
16.000 T.S.6. ParanimmitavasavattiDE
VA
LO
KA
(AL
AM
SU
RG
A)
SUGATI -
ALAM BAHAGIA
KAMALOKA
(ALAM NAFSU)
11(11)
1/3 A.K.1. Brahma Parisajja12
1/2 A.K.2. Brahma Purohita13
1 A.K.3. Maha BrahmaPATHAMA
JHANA BHUMI-
ALAM JHANA I
14
2 M.K.1. Parittabha15
4 M.K.2. Appamanabha16
8 M.K.3. AbhassaraDUTIYA JHANA
BHUMI- ALAM
JHANA II
17
16 M.K.1. Parittasubha18
32 M.K.2. Appamanasubha19
64 M.K.3. Subhakinha.TATIYA JHANA
BHUMI - ALAM
JHANA III
20
500 M.K.1. Vehapphala21
500 M.K.2. Asannasatta22
1.000 M.K.3. Aviha23
2.000 M.K.4. Atappa24
4.000 M.K.5. Sudassa25
8.000 M.K.6. Sudassi26
16.000 M.K.7. AkanitthaSU
DD
HA
VA
SA
CATUTTHA
JHANA BHUMI
- ALAM JHANA
IV
RUPALOKA
(ALAM BENTUK)
27(16)
20.000 M.K.1. Akasanancayatana28
40.000 M.K.2. Vinnanancayatana29
60.000 M.K.3. Akincannayatana30
84.000 M.K.4. N'eva Sanna N'asannayatanaARUPA LOKA
(ALAM TANPA-
BENTUK)
31(4)
• MK = Maha Kappa
(= 4 Asankheyya Kappa)
• AK = Asankheyya Kappa
• TS = Tahun Surgawi
1 hari di alam Catummaharajika
= 25 tahun di alam manusia.
1 Kappa/kalpa
= 1 mil kubik berisi biji sesawi
dikali 100 tahun untuk setiap biji sesawi.
Kecuali alam Suddhavasa (Aviha, Atappa, Sudassa, Sudassi,
Akanittha) dari 31 alam ini, 26 alam pernah menjadi tempat
kelahiran dari makhluk yang telah menjadi manusia sekarang.
Lima alam Suddhavasa adalah khusus tempat kelahiran para
Anagami; dari alam-alam Suddhavasa ini mereka akan Parinibbana
yang berarti tidak akan terlahir lagi sebagai makhluk di alam
manapun.
Karena jangka hidup di alam dewa & brahma lama sekali, maka
banyak makhluk di alam-alam itu salah mengerti dan berpendapat
bahwa mereka itu kekal.
Nibbana bukan alam,
tetapi suatu keadaan batin yang bebas dari belenggu.
ALAM-ALAM KEHIDUPAN
Be Happy


More Related Content

More from Ruby Santamoko

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdfRuby Santamoko
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfRuby Santamoko
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfRuby Santamoko
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptRuby Santamoko
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxRuby Santamoko
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxRuby Santamoko
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxRuby Santamoko
 

More from Ruby Santamoko (20)

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
 
canki sutta.pptx
canki sutta.pptxcanki sutta.pptx
canki sutta.pptx
 

Kematian

  • 1. KEMATIAN Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka, terdiri dari rangkaian tulang, berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan. Ia tidak kekal serta tidak tetap keadaannya. Dhammapada 147
  • 4. KEMATIAN Artinya ’padam’, yang dapat ditinjau dari 3 makna : 1. Khanika marana Kepadaman nama-rupa menurut bagian upada, thiti, dan bhanga. 2. Sammati marana Kepadaman atau kematian manusia dan binatang. 3. Samuccheda marana Keparninibbanaan (wafat) dari seorang Arahat.
  • 5. 4 CARA KEMATIAN 1. Habisnya energi karma penyebab (khammakkhaya). 2. Habisnya jangka waktu kehidupan alami (ayukkhaya). 3. Habisnya energi karma penyebab bersamaan dengan habisnya jangka waktu hidup (ubhayakkhaya). 4. Bekerjanya energi berlawanan yang lebih kuat (upacchedaka).
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Objek dari makhluk yang akan meninggal 1. Kamma arammana (obyek kamma) sewaktu akan meninggal, terkenang dengan perbuatan yang pernah dilakukan. 2. Kammanimitta arammana (obyek bayangan kamma) sewaktu akan meninggal dunia terlihat sarana-sarana perbuatan yang pernah dilaukan. 3. Gatinimitta arammana (obyek simbol-simbol tempat kelahiran) sewaktu akan meninggal dunia terlihat simbol-simbol tempat kelahiran.
  • 11. APAKAH KELAHIRAN KEMBALI TERJADI SEKETIKA? • Kelahiran kembali berlangsung seketika dan tidak memberi kesempatan untuk keadaan antara (antarabhava). • Antarabhava menurut Mahayana kesadaran yang dinamakan alaya-vijnana, pada orang yang tidak terlalu baik dan tidak terlalu jahat memiliki selang waktu paling lama 49 hari hingga kelahiran kembali
  • 12. Sesudah cuti (mati) langsung patisandhi (tumimbal lahir) 1. RUPA PATISANDHI 2. ARUPA PATISANDHI 3. RUPARUPA PATISANDHI
  • 13. Petikan Milinda Panha • Thera Nagasena: "Bayangkan dua burung terbang di udara, dan mereka hinggap pada saat yang sama; yang seekor di atas sebuah pohon yang tinggi dan yang lain di atas pohon yang rendah. Bayangan burung mana yang akan jatuh ke permukaan bumi terlebih dahulu?" • Raja Milinda: "Kedua bayangan akan muncul pada saat yang sama." • Thera Nagasena: "Begitu pula, kedua orang tersebut akan terlahir kembali pada saat yang sama, tidak satu pun yang mendahului dan yang lain belakangan."
  • 14. MOMEN AJAL 3 jenis kesadaran (Vinnana) yang berfungsi pada saat ajal: - kesadaran yang terkait dengan kelahiran kembali (Patisandhi-citta) - arus kesinambungan hidup (Bhavanga) - kesadaran yang memutuskan kehidupan saat ini (Cuti-citta) • Pada momen terakhir kehidupan, Patisandhi-citta muncul. • Patisandhi-citta kemudian tenggelam ke dalam Bhavanga. • Pada akhir Bhavanga, muncul Cuti-citta. • Cuti-citta memutuskan kehidupan dan tenggelam ke dalam Bhavanga. • Pada saat ini, berakhirlah kehidupan saat ini. • Pada akhir Bhavanga tersebut, Patisandhi-citta lainnya terbit dalam kehidupan berikutnya. • Sejak saat ini kehidupan baru dimulai. Momen ajal sangat kuat dan berperan menentukan nasib kelahiran berikutnya.
  • 15. CARA MENELUSUR KEHIDUPAN LAMPAU - Meditasi Samatha (Jhana, Abhinna) - Hipnotis (menggali ingatan dalam pikiran bawahsadar) Pustaka rujukan teknik hipnotis: • The Successive Lives, oleh Col. Albert de Rochas. • The Three Lives of Naomi Henry, oleh Henry Blythe. • Who was Anne Okendan?, oleh Arnoll Bloxom. • Exploration of a Hypnotist, oleh Dr. Johnathan Rodney. • The Search for Bridey Murphy, oleh Morey Berenstein. • The Power Within, oleh Dr. Alexander Cannon. • Twenty Cases Suggestive of Reincarnation, oleh Dr. Ian Stevenson
  • 16. BUKTI & CONTOH KASUS KELAHIRAN KEMBALI Rinpoche/Lama Tibet: - Dalai Lama ke-14 - Lama Osel (Lama Yeshe) Pustaka rujukan kasus kelahiran kembali: • Twenty Cases Suggestive of Reincarnation, oleh Dr. Ian Stevenson • Rebirth, oleh Francis Story • Reincarnation, The Boy Lama, oleh Vickie McKenzie • Reborn in the West, oleh Vickie McKenzie • Do You Believe in Rebirth, oleh K. Sri Dhammananda
  • 17. ALAM-ALAM KEHIDUPAN 31 alam kehidupan TIDAK KEKAL! Alam Menyedihkan (4 alam) - alam neraka (Niraya) - alam hewan (Tiracchana) - alam hantu (Peta) - alam semidewa (Asura) Alam Manusia (1 alam) Alam Dewa (6 alam) Alam Brahma (20 alam) - Alam Bentuk (16 alam) - Alam Tanpa-Bentuk (4 alam)
  • 18. TABEL ALAM-ALAM KEHIDUPAN Tak terbatas1. Niraya (Neraka)1 Tak terbatas2. Tiracchanayoni (Hewan)2 Tak terbatas3. Petayoni (Hantu Kelaparan)3 Tak terbatas4. Asurayoni (Semidewa)DUGATI - ALAM TAK BAHAGIA 4 Tak terbatasManussa (Manusia)5 500 T.S.1. Catummaharajika6 1.000 T.S.2. Tavatimsa7 2.000 T.S.3. Yama8 4.000 T.S.4. Tusita9 8.000 T.S.5. Nimmanarati10 16.000 T.S.6. ParanimmitavasavattiDE VA LO KA (AL AM SU RG A) SUGATI - ALAM BAHAGIA KAMALOKA (ALAM NAFSU) 11(11) 1/3 A.K.1. Brahma Parisajja12 1/2 A.K.2. Brahma Purohita13 1 A.K.3. Maha BrahmaPATHAMA JHANA BHUMI- ALAM JHANA I 14 2 M.K.1. Parittabha15 4 M.K.2. Appamanabha16 8 M.K.3. AbhassaraDUTIYA JHANA BHUMI- ALAM JHANA II 17 16 M.K.1. Parittasubha18 32 M.K.2. Appamanasubha19 64 M.K.3. Subhakinha.TATIYA JHANA BHUMI - ALAM JHANA III 20 500 M.K.1. Vehapphala21 500 M.K.2. Asannasatta22 1.000 M.K.3. Aviha23 2.000 M.K.4. Atappa24 4.000 M.K.5. Sudassa25 8.000 M.K.6. Sudassi26 16.000 M.K.7. AkanitthaSU DD HA VA SA CATUTTHA JHANA BHUMI - ALAM JHANA IV RUPALOKA (ALAM BENTUK) 27(16) 20.000 M.K.1. Akasanancayatana28 40.000 M.K.2. Vinnanancayatana29 60.000 M.K.3. Akincannayatana30 84.000 M.K.4. N'eva Sanna N'asannayatanaARUPA LOKA (ALAM TANPA- BENTUK) 31(4) Tak terbatas1. Niraya (Neraka)1 Tak terbatas2. Tiracchanayoni (Hewan)2 Tak terbatas3. Petayoni (Hantu Kelaparan)3 Tak terbatas4. Asurayoni (Semidewa)DUGATI - ALAM TAK BAHAGIA 4 Tak terbatasManussa (Manusia)5 500 T.S.1. Catummaharajika6 1.000 T.S.2. Tavatimsa7 2.000 T.S.3. Yama8 4.000 T.S.4. Tusita9 8.000 T.S.5. Nimmanarati10 16.000 T.S.6. ParanimmitavasavattiDE VA LO KA (AL AM SU RG A) SUGATI - ALAM BAHAGIA KAMALOKA (ALAM NAFSU) 11(11) 1/3 A.K.1. Brahma Parisajja12 1/2 A.K.2. Brahma Purohita13 1 A.K.3. Maha BrahmaPATHAMA JHANA BHUMI- ALAM JHANA I 14 2 M.K.1. Parittabha15 4 M.K.2. Appamanabha16 8 M.K.3. AbhassaraDUTIYA JHANA BHUMI- ALAM JHANA II 17 16 M.K.1. Parittasubha18 32 M.K.2. Appamanasubha19 64 M.K.3. Subhakinha.TATIYA JHANA BHUMI - ALAM JHANA III 20 500 M.K.1. Vehapphala21 500 M.K.2. Asannasatta22 1.000 M.K.3. Aviha23 2.000 M.K.4. Atappa24 4.000 M.K.5. Sudassa25 8.000 M.K.6. Sudassi26 16.000 M.K.7. AkanitthaSU DD HA VA SA CATUTTHA JHANA BHUMI - ALAM JHANA IV RUPALOKA (ALAM BENTUK) 27(16) 20.000 M.K.1. Akasanancayatana28 40.000 M.K.2. Vinnanancayatana29 60.000 M.K.3. Akincannayatana30 84.000 M.K.4. N'eva Sanna N'asannayatanaARUPA LOKA (ALAM TANPA- BENTUK) 31(4) • MK = Maha Kappa (= 4 Asankheyya Kappa) • AK = Asankheyya Kappa • TS = Tahun Surgawi 1 hari di alam Catummaharajika = 25 tahun di alam manusia. 1 Kappa/kalpa = 1 mil kubik berisi biji sesawi dikali 100 tahun untuk setiap biji sesawi.
  • 19. Kecuali alam Suddhavasa (Aviha, Atappa, Sudassa, Sudassi, Akanittha) dari 31 alam ini, 26 alam pernah menjadi tempat kelahiran dari makhluk yang telah menjadi manusia sekarang. Lima alam Suddhavasa adalah khusus tempat kelahiran para Anagami; dari alam-alam Suddhavasa ini mereka akan Parinibbana yang berarti tidak akan terlahir lagi sebagai makhluk di alam manapun. Karena jangka hidup di alam dewa & brahma lama sekali, maka banyak makhluk di alam-alam itu salah mengerti dan berpendapat bahwa mereka itu kekal. Nibbana bukan alam, tetapi suatu keadaan batin yang bebas dari belenggu. ALAM-ALAM KEHIDUPAN