SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
i
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“KESULITAN BELAJAR DAN CARA MENGATASINYA”
OLEH KELOMPOK IV:
EKA SRIWAHYUNI (171050801003)
MUHAMMAD RUDI (171050801009)
ANDI EVI SULFIYANI NURFATHANAH AMSAL (171050801012)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tiada kata yang paling indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji
hanya milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan
Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya”.
Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad
SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh ummat beliau
yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan dan
melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini takkan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya
oleh Sang Khalik. Olehnya itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus kepada pihak yang telah memberikan bantuan hingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta
menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penulisan ini dapat membawa
manfaat yang berarti bagi pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kesulitan Belajar…………………………………………... 3
B. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar…………………………. 4
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 7
B. Saran .................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 8
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada
proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada dalam sekolah
maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
Pada masa sekarang ini banyak sekali anak-anak mengalami kesulitan dalam
belajar. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh peserta didik yang berkemampuan
kurang saja. Hal tersebut juga dialami oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi.
Selain itu, peserta didik yang berkemampuan rata-rata juga mengalami kesulitan
dalam belajar. Sedang yang namanya kesulitan belajar itu merupakan kondisi proses
belajar yang ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai kesuksesan.
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang
rendah (kelainan mental) akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor non-
intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu mendapat jaminan
keberhasilan belajar. Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar
sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat
kesulitan belajar. Juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
serta cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif
(penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan
informasi yang seobyektif mungkin. Perlunya diadakan diagnosis belajar karena
berbagai hal. Pertama, setiap peserta didik hendaknya mendapat kesempatan dan
pelayanan untuk berkembang secara maksimal, kedua; adanya perbedaan
kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang lingkungan masing-masing
peserta didik. Ketiga, sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberi kesempatan
pada peserta didik untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Dan keempat, untuk
2
menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik, hendaknya guru beserta
BP lebih intensif dalam menangani peserta didik dengan menambah pengetahuan,
sikap yang terbuka dan mengasah keterampilan dalam mengidentifikasi kesulitan
belajar peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalahnya
adalah
1. Apa itu kesulitan belajar?
2. Bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mendeskripsikan kesulitan belajar.
2. Untuk mendeskripsikan cara mengatasi kesulitan belajar.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi kepada pembaca mengenai kesulitan belajar dan cara mengatasinya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penulisan makalah ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi pembaca, menambah pengetahuan serta pengalaman tentang
permasalahan pembelajaran di kelas yang sesungguhnya.
b. Bagi penulis, mengembangkan kemampuan penulis dalam
mendiskripsikan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan
mendorong untuk mencari tindakan alternatif dalam mengatasi kesulitan
belajar peserta didik.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam
proses belajar seseorang. Hambatan itu menyebabkan orang tersebut mengalami
kegagalan atau setidak-tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar. Dari
pengertian tersebut, jelaslah bahwa salah satu hal yang bisa dijadikan kriteria untuk
menentukan apakah seseorang mengalami kesulitan belajar adalah sampai sejauh
mana ia terhambat dalam mencapai tujuan belajar. Sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, tujuan belajar mempunyai tingkat-tingkat tertentu yang harus dicapai dalam
periode (waktu) tertentu pula.
Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria sebagai batas atau
patokan. Melalui kriteria ini dapat ditetapkan batas dimana peserta didik dapat
diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Terdapat empat ukuran untuk menentukan
kegagalan atau kemajuan belajar peserta didik: (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan
dalam kelompok;(3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi;
dan (4) kepribadian.
Menurut Burton, sebagaimana dikutip oleh Syamsuddin (2003: 325-326),
faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar individu dapat berupa faktor
internal yang berasal dari dalam diri yang bersangkutan, dan faktor eksternal yang
berasal dari luar diri yang bersangkutan. Faktor internal adalah faktor yang berasal
dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor kejiwaan
dan faktor kejasmanian. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada atau
berasal dari luar siswa. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor
instrumental dan faktor lingkungan.
Untuk menentukan apakah seorang peserta didik atau mahasiswa mengalami
kesulitan belajar atau tidak, diperlukan suatu tindakan khusus yang disebut diagnosis
4
kesulitan belajar. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan
untuk menentukan apakah seorang peserta didik mengalami kesulitan belajar atau
tidak dengan cara melihat indikasi-indikasi sebagai berikut:
1. Nilai mata pelajaran di bawah sedang. Indikasi ini merupakan indikasi yang
paling mudah dilihat dan paling umum dipakai oleh peserta didik atau
mahasiswa, pengajar dan orang tua.
2. Nilai yang diperoleh peserta didik atau mahasiswa sering di bawah niali rata-rata
atau nilai standar yang ditetapkan. Indikasi ini dapat juga menunjukkan bahwa
seorang peserta didik atau mahasiswa mengalami kesulitan belajar. Indikasi ini
sebenarnya tidak bernilai mutlak.
3. Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi yang dimiliki.
Misalnya saja seorang peserta didik atau mahasiswa yang prestasi belajarnya
sedang-sedang saja tetapi mempunyai tingkat intelegensi di atas rata-rata, dapat
dikatakan mengalami kesulitan belajar.
4. Perasaan peserta didik atau mahasiswa yang bersangkutan. Misalnya seorang
peserta didik atau mahasiswa yang memang merasa mengalami kesulitan belajar,
mengungkapkan kesulitan belajarnya itu kepada pengajarnya, orang tuanya, guru,
konselor, psikolog, dan sebagainya.
5. Kondisi kepribadian peserta didik atau mahasiswa yang bersangkutan. Seorang
peserta didik atau mahasiswa dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar jika
dalam proses belajar mengajar peserta didik atau mahasiswa tersebut
menunjukkan gejala-gejala tidak tenang, tidak betah diam, tidak bisa
berkonsentrasi, tidak bersemangat, apatis, dan sebagainya.
B. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar
Sesudah seorang peserta didik atau mahasiswa dipastikan mengalami kesulitan
belajar, tindakan selanjutnya adalah melakukan usaha mengatasi kesulitan belajar
tersebut. Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar yaitu
5
1. Lakukan diagnosis kesulitan belajar untuk menentukan apakah seorang peserta
didik atau mahasiswa mengalami kesulitan belajar atau tidak. Untuk dapat
menentukannya gunakan indikasi-indikasi sebagaimana yang telah diuraikan di
atas.
2. Pahamilah kembali faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan
keberhasilan belajar. Selanjutnya lakukan analisis terhadap peserta didik atau
mahasiswa tersebut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang kiranya
menjadi sumber kesulitan belajarnya. Mungkin kesulitan itu bersumber kepada
faktor internal, atau mungkin juga bersumber pada faktor eksternal. Kesulitan
belajar yang bersumber pada faktor-faktor internal, terutama pada faktor
psikologis, biasanya memerlukan suatu penanganan khusus yang mungkin saja
memerlukan bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya.
3. Setelah sumber latar belakang dan penyebab kesulitan belajar peserta didik atau
mahasiswa tersebut dapat diketahui dengan tepat, selanjutnya tentukan pula jenis
bimbingan atau bantuan yang perlu diberikan kepadanya.
4. Sesuai dengan jenis kesulitan belajar yang dialami peserta didik atau mahasiswa
dan jenis bimbingan yang perlu diberikan kepadanya, tentukan pula kepada siapa
kiranya ia perlu berkonsultasi. Mungkin ia perlu berkonsultasi dengan guru atau
dosen bidang studi tertentu, konselor, psikolog, atau psikiater.
5. Setelah semua langkah untuk mengatasi kesulitan belajar dilaksanakan dengan
baik, lakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kesulitan belajar peserta
didik atau mahasiswa tersebut telah hendaknya dilakukan secara kontinu sampai
kesulitan belajar peserta didik atau mahasiswa tersebut telah benar-benar dapat
diatasi dengan tuntas, dan telah menunjukkan kesembuhan yang permanen.
6. Apabila evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa kesulitan belajar peserta
didik atau mahasiswa tersebut telah dapat diatasi, tindakan selanjutnya adalah
melakukan perbaikan untuk meningkatkan prestasi belajarnya, sesuai dengan
potensi yang ada pada dirinya. Proses perbaikan atau peningkatan prestasi ini pun
memerlukan evaluasi yang kontinu.
6
Demikianlah garis besar langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kesulitan belajar. Memang tindakan untuk mengatasi kesulitan belajar ini
ada kalanya bukan merupakan hal yang mudah. Karena itu, sekali lagi perlu kami
anjurkan agar semua faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar benar-
benar dipahami. Pemahaman terhadap semua faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mengetahui secara
tepat penyebab dan latar belakang dari kesulitan belajar yang dialami oleh seorang
peserta didik atau mahasiswa.
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kesulitan dalam pembelajaran atau belajar merupakan suatu hal yang sering
ditemui oleh para pendidik, terutama guru. Berbagai hal yang menjadi
indikasi kesulitan belajar seseorang.
2. Untuk mengatasi kesulitan belajar dapat dilalui dengan identifikasi kesulitan
belajar, mengadakan diagnosis kesulitan belajar, melakukan bimbingan dan
konseling belajar, dan kemudian menetapkan model pembelajaran. Untuk itu,
yang terpenting bagi kita adalah dapat menelaah dengan baik perkembangan
seorang anak.
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan penulis berkaitan kesulitan belajar dan
cara mengatasinya adalah seorang guru ataupun orang tua harus mengenal karakter
dan kebiasaan belajar peserta didik, berkomunikasi dengan peserta didik,
mengupayakan ruang belajar yang nyaman dan terdapat sosialisasi antara guru dan
orang tua peserta didik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Atieka, Nurul. 2016. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa melalui Layanan
Bimbingan Kelompok di SMP Negeri 2 Sungkai Utara
Lampung Utara. Jurnal Lentera Pendidikan LPPM UM METRO, 1(1), ISSN:
2527-8436. Lampung Utara: FKIP Bimbingan dan Konseling Universitas
Muhammadiyah Metro.
Hakim, Thursan. 2000. Belajar secara Efektif. Jakarta: Pupsa Swara.
Mahrus, Ali. 2013. Mengatasi Kesulitan Belajar melalui Klinik Pembelajaran. Jurnal
Bimbingan Konseling Islam, 4(2). Jawa Tengah: SMPN I Jakenan Pati.
Meizuvan, dkk. 2012. Identifikasi Kesulitan Belajar Fisika pada Siswa RSBI:
Studi Kasus di RSMABI Se Kota Semarang. Unnes Physics Education
Journal, 1(2), ISSN NO 2252-6935. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

More Related Content

What's hot

Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaHildaNuraeni
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....ALAAFANIN1
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranAndy Saputra
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxSultonRizal
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
 
Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
 Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan PembelajaranTanakGadang
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docxNurhasanah213373
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfHanyLuvya
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfDelindaheaven
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 

What's hot (20)

Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptx
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
 
Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
 Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Topik 1. Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxTopik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptx
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 

Similar to Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya

Similar to Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya (20)

Bimbingan belajar
Bimbingan belajarBimbingan belajar
Bimbingan belajar
 
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
 
Isi makalah bk
Isi makalah bkIsi makalah bk
Isi makalah bk
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYAPROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
 
Masalah Belajar
Masalah BelajarMasalah Belajar
Masalah Belajar
 
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBINGPERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
 
Diagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajarDiagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajar
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
makalah perkembangan peserta didik
makalah perkembangan peserta didikmakalah perkembangan peserta didik
makalah perkembangan peserta didik
 
Proses pembelajaran evaluasi diagnosa dan remedial
Proses pembelajaran evaluasi diagnosa dan remedialProses pembelajaran evaluasi diagnosa dan remedial
Proses pembelajaran evaluasi diagnosa dan remedial
 
Resume bimbingan konseling klp 3
Resume bimbingan konseling klp 3Resume bimbingan konseling klp 3
Resume bimbingan konseling klp 3
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
ASESMEN.pptx
ASESMEN.pptxASESMEN.pptx
ASESMEN.pptx
 
Makalah 8
Makalah 8Makalah 8
Makalah 8
 
BEST PRACTICES.pdf
BEST PRACTICES.pdfBEST PRACTICES.pdf
BEST PRACTICES.pdf
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya

  • 1. i MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN “KESULITAN BELAJAR DAN CARA MENGATASINYA” OLEH KELOMPOK IV: EKA SRIWAHYUNI (171050801003) MUHAMMAD RUDI (171050801009) ANDI EVI SULFIYANI NURFATHANAH AMSAL (171050801012) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Tiada kata yang paling indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya”. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini takkan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khalik. Olehnya itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang telah memberikan bantuan hingga terselesainya makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penulisan ini dapat membawa manfaat yang berarti bagi pembaca. Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................. ii DAFTAR ISI........................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................... 2 C. Tujuan Penulisan ................................................................ 2 D. Manfaat Penulisan ............................................................... 2 BAB II KAJIAN TEORI A. Kesulitan Belajar…………………………………………... 3 B. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar…………………………. 4 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................... 7 B. Saran .................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 8 LAMPIRAN
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada dalam sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri. Pada masa sekarang ini banyak sekali anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar. Hal tersebut tidak hanya dialami oleh peserta didik yang berkemampuan kurang saja. Hal tersebut juga dialami oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi. Selain itu, peserta didik yang berkemampuan rata-rata juga mengalami kesulitan dalam belajar. Sedang yang namanya kesulitan belajar itu merupakan kondisi proses belajar yang ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai kesuksesan. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental) akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-faktor non- intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu mendapat jaminan keberhasilan belajar. Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin. Perlunya diadakan diagnosis belajar karena berbagai hal. Pertama, setiap peserta didik hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara maksimal, kedua; adanya perbedaan kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang lingkungan masing-masing peserta didik. Ketiga, sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberi kesempatan pada peserta didik untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Dan keempat, untuk
  • 5. 2 menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik, hendaknya guru beserta BP lebih intensif dalam menangani peserta didik dengan menambah pengetahuan, sikap yang terbuka dan mengasah keterampilan dalam mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalahnya adalah 1. Apa itu kesulitan belajar? 2. Bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar? C. Tujuan Penulisan Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Untuk mendeskripsikan kesulitan belajar. 2. Untuk mendeskripsikan cara mengatasi kesulitan belajar. D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah 1. Manfaat Teoritis Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi kepada pembaca mengenai kesulitan belajar dan cara mengatasinya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penulisan makalah ini dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Bagi pembaca, menambah pengetahuan serta pengalaman tentang permasalahan pembelajaran di kelas yang sesungguhnya. b. Bagi penulis, mengembangkan kemampuan penulis dalam mendiskripsikan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan mendorong untuk mencari tindakan alternatif dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
  • 6. 3 BAB II KAJIAN TEORI A. Kesulitan Belajar Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan itu menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak-tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar. Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa salah satu hal yang bisa dijadikan kriteria untuk menentukan apakah seseorang mengalami kesulitan belajar adalah sampai sejauh mana ia terhambat dalam mencapai tujuan belajar. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tujuan belajar mempunyai tingkat-tingkat tertentu yang harus dicapai dalam periode (waktu) tertentu pula. Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan. Melalui kriteria ini dapat ditetapkan batas dimana peserta didik dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Terdapat empat ukuran untuk menentukan kegagalan atau kemajuan belajar peserta didik: (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan dalam kelompok;(3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi; dan (4) kepribadian. Menurut Burton, sebagaimana dikutip oleh Syamsuddin (2003: 325-326), faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar individu dapat berupa faktor internal yang berasal dari dalam diri yang bersangkutan, dan faktor eksternal yang berasal dari luar diri yang bersangkutan. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor kejiwaan dan faktor kejasmanian. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada atau berasal dari luar siswa. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor instrumental dan faktor lingkungan. Untuk menentukan apakah seorang peserta didik atau mahasiswa mengalami kesulitan belajar atau tidak, diperlukan suatu tindakan khusus yang disebut diagnosis
  • 7. 4 kesulitan belajar. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menentukan apakah seorang peserta didik mengalami kesulitan belajar atau tidak dengan cara melihat indikasi-indikasi sebagai berikut: 1. Nilai mata pelajaran di bawah sedang. Indikasi ini merupakan indikasi yang paling mudah dilihat dan paling umum dipakai oleh peserta didik atau mahasiswa, pengajar dan orang tua. 2. Nilai yang diperoleh peserta didik atau mahasiswa sering di bawah niali rata-rata atau nilai standar yang ditetapkan. Indikasi ini dapat juga menunjukkan bahwa seorang peserta didik atau mahasiswa mengalami kesulitan belajar. Indikasi ini sebenarnya tidak bernilai mutlak. 3. Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensi yang dimiliki. Misalnya saja seorang peserta didik atau mahasiswa yang prestasi belajarnya sedang-sedang saja tetapi mempunyai tingkat intelegensi di atas rata-rata, dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. 4. Perasaan peserta didik atau mahasiswa yang bersangkutan. Misalnya seorang peserta didik atau mahasiswa yang memang merasa mengalami kesulitan belajar, mengungkapkan kesulitan belajarnya itu kepada pengajarnya, orang tuanya, guru, konselor, psikolog, dan sebagainya. 5. Kondisi kepribadian peserta didik atau mahasiswa yang bersangkutan. Seorang peserta didik atau mahasiswa dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar jika dalam proses belajar mengajar peserta didik atau mahasiswa tersebut menunjukkan gejala-gejala tidak tenang, tidak betah diam, tidak bisa berkonsentrasi, tidak bersemangat, apatis, dan sebagainya. B. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Sesudah seorang peserta didik atau mahasiswa dipastikan mengalami kesulitan belajar, tindakan selanjutnya adalah melakukan usaha mengatasi kesulitan belajar tersebut. Langkah-langkah mengatasi kesulitan belajar yaitu
  • 8. 5 1. Lakukan diagnosis kesulitan belajar untuk menentukan apakah seorang peserta didik atau mahasiswa mengalami kesulitan belajar atau tidak. Untuk dapat menentukannya gunakan indikasi-indikasi sebagaimana yang telah diuraikan di atas. 2. Pahamilah kembali faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan keberhasilan belajar. Selanjutnya lakukan analisis terhadap peserta didik atau mahasiswa tersebut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang kiranya menjadi sumber kesulitan belajarnya. Mungkin kesulitan itu bersumber kepada faktor internal, atau mungkin juga bersumber pada faktor eksternal. Kesulitan belajar yang bersumber pada faktor-faktor internal, terutama pada faktor psikologis, biasanya memerlukan suatu penanganan khusus yang mungkin saja memerlukan bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya. 3. Setelah sumber latar belakang dan penyebab kesulitan belajar peserta didik atau mahasiswa tersebut dapat diketahui dengan tepat, selanjutnya tentukan pula jenis bimbingan atau bantuan yang perlu diberikan kepadanya. 4. Sesuai dengan jenis kesulitan belajar yang dialami peserta didik atau mahasiswa dan jenis bimbingan yang perlu diberikan kepadanya, tentukan pula kepada siapa kiranya ia perlu berkonsultasi. Mungkin ia perlu berkonsultasi dengan guru atau dosen bidang studi tertentu, konselor, psikolog, atau psikiater. 5. Setelah semua langkah untuk mengatasi kesulitan belajar dilaksanakan dengan baik, lakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kesulitan belajar peserta didik atau mahasiswa tersebut telah hendaknya dilakukan secara kontinu sampai kesulitan belajar peserta didik atau mahasiswa tersebut telah benar-benar dapat diatasi dengan tuntas, dan telah menunjukkan kesembuhan yang permanen. 6. Apabila evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa kesulitan belajar peserta didik atau mahasiswa tersebut telah dapat diatasi, tindakan selanjutnya adalah melakukan perbaikan untuk meningkatkan prestasi belajarnya, sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Proses perbaikan atau peningkatan prestasi ini pun memerlukan evaluasi yang kontinu.
  • 9. 6 Demikianlah garis besar langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar. Memang tindakan untuk mengatasi kesulitan belajar ini ada kalanya bukan merupakan hal yang mudah. Karena itu, sekali lagi perlu kami anjurkan agar semua faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar benar- benar dipahami. Pemahaman terhadap semua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mengetahui secara tepat penyebab dan latar belakang dari kesulitan belajar yang dialami oleh seorang peserta didik atau mahasiswa.
  • 10. 7 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesulitan dalam pembelajaran atau belajar merupakan suatu hal yang sering ditemui oleh para pendidik, terutama guru. Berbagai hal yang menjadi indikasi kesulitan belajar seseorang. 2. Untuk mengatasi kesulitan belajar dapat dilalui dengan identifikasi kesulitan belajar, mengadakan diagnosis kesulitan belajar, melakukan bimbingan dan konseling belajar, dan kemudian menetapkan model pembelajaran. Untuk itu, yang terpenting bagi kita adalah dapat menelaah dengan baik perkembangan seorang anak. B. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan penulis berkaitan kesulitan belajar dan cara mengatasinya adalah seorang guru ataupun orang tua harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar peserta didik, berkomunikasi dengan peserta didik, mengupayakan ruang belajar yang nyaman dan terdapat sosialisasi antara guru dan orang tua peserta didik.
  • 11. 8 DAFTAR PUSTAKA Atieka, Nurul. 2016. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok di SMP Negeri 2 Sungkai Utara Lampung Utara. Jurnal Lentera Pendidikan LPPM UM METRO, 1(1), ISSN: 2527-8436. Lampung Utara: FKIP Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro. Hakim, Thursan. 2000. Belajar secara Efektif. Jakarta: Pupsa Swara. Mahrus, Ali. 2013. Mengatasi Kesulitan Belajar melalui Klinik Pembelajaran. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(2). Jawa Tengah: SMPN I Jakenan Pati. Meizuvan, dkk. 2012. Identifikasi Kesulitan Belajar Fisika pada Siswa RSBI: Studi Kasus di RSMABI Se Kota Semarang. Unnes Physics Education Journal, 1(2), ISSN NO 2252-6935. Semarang: Universitas Negeri Semarang.