2. Aspek Sosial budaya yang berhubungan
dengan kesehatan ibu
Di daerah jawa pun ada istilah “dikotoni panas
dingin” atau pantangan makanan dalam keadaan
hamil didaeah jawa sangat mematuhi pantangan-
pantangan dalam makanan”. Dikatakan dalam “
keadaan panas”.
Dimana si ibu hamil dilarang mengkonsumsi bahan
makanan yang makanan yang dikategorikan
mengandung sifat”papas”. Juga dan harus
memakan makanan yang dingin.
3. Aspek sosial budaya pada kehamilan
Sebagian masyarakat jawa percaya bahwa bayi
yang baru lahir pada usia 7 bulan mempunyai
peluang untuk hidup.
Karena itu orang jawa menganggap usia 7
bulan itu usia yang sangat penting sehingga
ada istilah mitoni dan procotan untuk
memudahkan sang bayi lahir dari rahim
ibunya.
4. Aspek sosial budaya selama persalinan
Selain dirumah sakit biasanya di daerah-daerah
sering kita kenal dukun bayi untuk menolong
persalinan
Didaerah sunda dikenal paraji.
Pada masyarakat dayak kenyoh, memilih dapur
sebagai tempat melahirkan yang alasannya
cenderung pada faktor adat sopan santun.
5. Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan
bayi baru lahir
• Dalam proses persalinan diyakini bahwa ari-ari
belum keluar tali pusat tidak boleh dipotong,
karena kuatir akan tertarik masuk kembali.
• Setelah ari-ari keluar sang ayah bayi
memotong tali pusat dan para pelaku lainnya
mulai sibuk mengambil air hangat dan
rempah-rempah.
6. Cara-cara pendekatan sosial budaya
dalam praktik kebidanan
a. pendekatan melalui agama
tujuan pendekatan agama adalah :
1. Mengekplorasi makna agama dalam
kehidupan klien
2. Memeriksa cara-cara dimana agama dapat
dimasukkan kedalam praktek kebidanan
3. Menguraikan kepercayaaan yang berhubungan
dengan keselamatan dan praktek-praktek
kelompok agama tertentu.
7. b. Pendekatan melalui kesenian tradisional
merupakan produk dari manusia sebagai
homoestetikus, setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya, maka manusia
perlu dan selalu mencari pemuas untuk
memenuhi kebutuhan psikisnya manusia
semata-mata tidak hanya memenuhi isi perut.
8. Pendekatan melalui paguyuban
• Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat
yang diantara para warganya diwarnai dengan
hubungan-hubungan sosial yang penuh
kekeluargaan.
• Ciri-ciri paguyuban adalah
1. Adanya hubungan perasaaan kasih sayang
2. Adanya keinginan untuk meningkatkan
kebersamaan
3. Tidak suka menonjolkan diri
9. 4.Selalu memegang teguh adat lama yang
konservatif
5. Sifat gotong royong masih kuat
6. Hubungan kekeluargaan masih kental.
10. Pendekatan melalui pesantren
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan
islam yang mengembangkan fungsi
pendalaman agama, kemasyarakatan dan
penyiapan sumber daya manusia.
Tujuan
tercapainya pengembangan dan pemantapan
kemandirian pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya dalam bidang
kesehatan
11. Sasaran langsung
1. pimpinan/kyai dan pengasuh pondok
pesantren
2. Pengurus/ustads dan santri
3. Madrasah di lingkungan pondk pesantren
Sasaran tidak langsung
masyarakat sekitar pondok pesantren.
12. Pendekatan melalui sistem banjar
Banjar merupakan organisasi kemasyarakatan
masyarakat tradisional bali.
Prinsip utama sistem banjar adalah saling
memberi dan menerima.
Misalnya, dalam setiap kegiatan banjar seperti
gotong royong, upacara kematian, perkawinan,
seorang krama banjar sering tidak hadir dengan
alasan yang tidak jelas. Maka apabila nanti orang
itu mempunyai kegiatan/ upacara, jangan harap
ada anggota banjar yang akan hadir dirumahnya
untuk membantu.