Ada beberapa macam asuhan kebidanan yang dibahas dalam dokumen tersebut, yaitu:
1) Asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
2) Jenis asuhan mencakup pemantauan kesehatan, konseling, edukasi, dan pencegahan komplikasi.
3) Asuhan kebidanan juga diberikan pada wanita dengan gangguan reproduksi seperti keputihan dan menstru
1. Macam-macam Asuhan
Kebidanan
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya diajukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal sehingga mortalitas dan morbiditas ibu hamil dan bersalin menurun,
sebagaimana di amanatkan oleh pembukaan undang-undang dasar Republik Indonesia
tahun1945 (Departemen kesehatan RI, 2004)
Peranan bidan adalah dengan memberikan pelayanan asuhan kebidanan yang sesuai
dengan standar, pelayanan yang diberikan berupa pelayanan kebidanan yang tujuannya
mengatur dan memberikan pelayanan kebidanan untuk ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui,
dan bayi baru lahir yang tepat dan sesuai standar pelayanan kebidanan serta asuhan
kebidanan yang bertujuan untuk menekan angka morbilitas dan mortalitas ibu dan anak
sampai batas yang tidak dapat diturunkan lagi.
Agar keadaan penyimpangan dapat terdeteksi secara dini maka dibutuhkan pengelolaan
kebidanan yang akurat. Peran bidan diperlukan antara lain sebagai pelaksana pelayanan
yang menyeluruh dan bermutu, sebagai pengelola, sebagai pendidik serta sebagai peneliti
di bidang kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah apa saja macam-macam
Asuhan Kebidanan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiwa dapat mengetahui macam-
macam asuhan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asuhan Kebidanan
Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu proses reproduksi yang dialami oleh
seorang perempuan, pada suatu saat proses kehamilan, persalinan dan nifas seorang ibu
harus mendapatkan pelayanan dan pertolongan dengan tepat dan benar hal ini sangat
berpengaruh terhadap mortalitas ibu. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka
kematian ibu di Indonesia, keadaan tersebut sangat memacu kita untuk memberikan asuhan
yang benar saat kehamilan, persalinan dan nifas.
2. Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan masalah dalam
bidang kesehatan ibu hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir serta keluarga
berencana. Asuahan kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan
langkah Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencanan evaluasi
dan dokumentasi.
Secara ringkas, asuhan kebidanan adalah asuhan yang di berikan oleh seorang bidan yang
mempunyai Ruang Lingkup sebagai berikut:
Remaja Putri
Wanita Pranikah
Ibu hamil
Ibu Bersalin
Ibu Nifas
Bayi Baru lahir
Bayi dan balita
Menopause
Wanita dengan gangguan reproduksi
2.2 Macam-macam Asuhan Kebidanan
1. A. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
ANC adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal yaitu pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan
reproduksi secara wajar. Tujuan utama ANC adalah menurunkan/mencegahan kesakitan
dan kematian maternal dan perinatal, sedang tujuan khusus ANC adalah:
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh kembang
bayi.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
Mengenal secara dini adanya ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya
dengan trauma semenimal mungkin.
Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal.
3. Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu hamil utuk
mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan menangani secara dini
kegawatdaruratan yang terjadi pada saat kehamilan. Tujuan pemeriksaan dan pengawasan
Ibu hamil:
1. Tujuan umum:
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan,
persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
1. Tujuan khusus:
Mengenal dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan,
persalinan dan nifas.
Mengenal dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehat sehari-hari.
Standar Asuhan Kehamilan Kunjungan antenatal care (ANC) minimal :
Satu kali pada trimester 1 (usia kehamilan 0 – 13 minggu)
Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14 – 27 minggu)
Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 18 – 40 minggu)
Kehamilan memberikan perubahan baik
Adapun pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan :
Mampu melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan
segala bentukpelayanan kebidanan ibu hamil.
Dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat meredam permasalahan
psikososial yang berdampak negatif bagi kehamilan.
Membantu ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikan perasaannya, pikirannya
untuk menerima dan memelihara kehamilannya.
1. B. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin, bidan melakukan observasi pada Ibu
bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV. Asuhan yang diberikan yaitu:
Memonitoring tekanan darah, suhu badan, denyut nadi setiap 4 jam.
Mendengarkan denyut jantung janin setiap jam pada fase laten dan 30 menit pada fase
aktif.
Palpasi kontraksi uterus setiap jam setiap fase laten dan 30 menit pada fase aktif.
Memonitoring pembukaan servik penurunan bagian daerah terendah pada fase laten
dan fase aktif setiap 4 jam.
4. Memonitoring pengeluaran urine setiap 2 jam.
Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga atau
teman dekat untuk mendampingi ibu.
Menginformasikan hasil pemeriksaan dan rencana asuhan selanjutnya serta kemajuan
persalinan dan meminta persetujuan ibu untuk rencana asuhan selanjutnya.
Mengatur aktifitas dan posisi dan membimbing relaksasi sewaktu ada his.
Menjaga privasi ibu.
Menjaga kebersihan diri.
Memberi rasa aman dan menghindari rasa panas, mengurangi rasa nyeri ketika his
misalnya dengan membuat rasa sejuk dan masase.
Memberikan cukup minum dan makan.
Memastikan dan mempertahankan kandung kemih tetap kosong.
Menciptakan rasa kedekatan antara bidan dan ibu misalnya dengan sentuhan.
Pada kala II Asuhan yang diberikan adalah :
Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu.
Memastikan kecukupan makan dan minum.
Mempertahankan kebersihan diri.
Mempersiapkan kelahiran bayi.
Membimbing meneran pada waktu his.
Melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut jantung bayi terus menerus.
Melakukan amniotomi bila diperlukan.
Melakukan episiotomi jika diperlukan.
Melahirkan kepala sesuai mekanisme persalinan dan jalan lahir.
Melonggarkan atau melepaskannya, bila ada lilitan tali pusat pada kepala dan badan
bayi.
Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi.
Menilai tanda-tanda kehidupan bayi minimal 3 aspek adalah asuhan bernafas , denyut
jantung, warna kulit.
Klem/jepit tali pusat didua tempat dan potong dengan gunting steril/DTT.
Menjaga kehangatan bayi.
Merangsang pernafasan bayi bila diperlukan.
Asuhan yang diberikan pada kala III
5. 1. Melaksanakan menagemen aktif kala III
1. melakukan palpasi uterus untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam 2
menit.
2. memberikan suntikan oksitosin 10 IM
segera diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi, jika bayi tunggal
pemberian oksitosin 10 unit im dapat diulangi setelah 15 jika plasenta masih belum
lahir.
jika oksitosin tidak tersedia, rangsang putting payudara ibu dan susukan bayi segera
guna menghasilkan oksitosin alamiah.
melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT)
setelah kelahiran plasenta, lakukan masase fundus uteri
1. Memotong dan mengikat tali pusat.
2. Memperlihatkan/mendekatkan bayi dengan ibunya.
3. Meletakkan bayi segera mungkin, kurang dari 30 menit setelah lahir bila
memungkinkan.
Asuhan yang diberikan pada kala IV:
1. lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, pengeluaran darah, tanda-tanda vital.
2-3 kali selama 10 menit pertama.
Setiap 15 menit selam 1 jam.
Setiap 20-30 menit selama jam kedua.
Jika uters tidak berkontraksi dengan baik, lakukan masase fundus.
1. Melakukan pemeriksaan jalan lahir dan perineum.
2. Melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaputnya.
3. Ajarkan ibu/keluarga tentang cara mengecek/meraba uterus dan memasasenya.
4. Evaluasi darah yang hilang.
5. Memantau pengeluaran klohkea (biasanya tidak lebih dari darah haid)
6. Mempertahankan kandung kemih tetep kosong (tidak dengan kateterisasi).
7. C. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifas adalah asuhan yang di berikan pada ibu nifas, biasanya
berlangsung selama 40 hari atau sekitar 6minggu. Pada asuhan ini bidan memberikan
asuhan berupa memantau involusi uteri, Kelancaran ASI, dan kondisi ibu dan anak. Ibu
setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibu nifas. Ibu nifas juga mengalami
perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Oleh karena itu,
diperlukan juga komunikasi pada saat masa nifas. Perubahan fisiologis pada
ibu nifas meliputi proses pengembalian fungsi rahim, keluarnya lochia dan sebagainya.
6. Sedangkan perubahan psikologis meliputi perasaan bangga setelah melewati proses
persalinan, bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan. Kondisi-kondisi yang membuat
ibu sedih saat nifas yaitu keadaan bayi tidak sesuai harapan, perceraian, dan sebagainya.
Pelaksanaan komunikasi yang dilakukan bidan pada ibu nifas harus memperhatikan
kestabilan emosi ibu, arah pembicaraan terfokus pada penerimaan kelahiran bayi.
Penyampaian informasi jelas dan mudah dimengerti oleh ibu dan keluarga.
1. D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi baru lahir
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan pada bayi
baru lahir. Pada bayi baru lahir bidan memotong tali plasenta, memandikan, mengobservasi
ada tidaknya gangguan pada pernafasan dan memakaikan pakaian dan membendong
dengan kain. Dan pada balita bidan memberikan pelayanan, informasi tentang imunisasi dan
KIE sekitar kesehatan neonatus dan balita. Komunikasi pada bayi dimulai sejak kelahiran
bayi. Adapun fase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi bayi meluputi:
fase prelinguistic
kata pertama
kalimat pertama
kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat.
perkembangan semantic
1. E. Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan KB
Asuhan Kebidanan pada pelayanan KB adalah asuhan yang diberikan bidan pada ibu yang
akan melakukan pelayanan KB, bidan memberikan asuhan tentang macam-macam KB, efek
dan dampak dari pemakaian KB, serta memberikan wewenang terhadap ibu untuk memilih
macam-macam KB yang akan di gunakan. Tidak semua akseptor KB mengalami
kenyamanan dalam menggunakan alat kontrasepsi. Ada juga yang mengalami perubahan
baik secara fisiologis maupun psikologis setelah penggunaan alat kontrasepsi.
Perubahan fisiologis yang sering terjadi adalah akibat dari efek samping penggunaan alat
kontrasepsi tersebut, misalnya pusing, BB bertambah, timbul flek-flek di
wajah, gangguan menstruasi, keputihan, dan lain-lain. Adapun perubahan psikologis yang
dialami adalah kecemasan atau ketakutan akan keluhan-keluhan yang terjadi, dan
kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi.
1. F. Asuhan Kebidanan Pada Wanita Dengan Gangguan Sistem Reproduksi
Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi adalah asuhan yang di
berikan bidan pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi. Bidan memberikan KIE
(Konseling Informasi Edukasi) tentang gangguan-gangguan reproduksi yang sering muncul
pada wanita seperti keputihan, menstruasi yang tidak teratur.
7. Wanita dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalami perubahan yang
bersifat fisiologis maupun psikologis. Perubahan fisiologis yang terjadi seperti
keputihan, gangguan haid, penyakit menular seksual, dan lain-lain.
Sedangkan perubahan yang bersifat psikologis diantaranya ibu cemas, takut akan masalah-
masalah yang terjadi dan ketidak siapan dalam menerima kenyataan.
Pelaksanaan komunikasi pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi yaitu penjelasan
kemungkinan penyebab gangguan yang dialaminya, deteksi
dini terhadap kelainan sehubungan dengan gangguan reproduksi,
pemberian informasi tentang layanan kesehatan, membantu dalam
pengambilan keputusan dan pemberian support mental.
F. Manfaat Paradigma Dikaitkan Dengan Asuhan Kebidanan
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu
dan anak, yakni saling melengkapi dangan tenaga kesehatan professional
lainnya. Bidan adalah praktisi yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil
dan bersalin yang normal, asuhan terhadap kasus gangguan system reproduksi
wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan
kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar mampu
memenuhi peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak).
Tugas bidan adalah memberi pelayanan atau asuhan kebidanan.
Pelayanan atau asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan balita. Lebih rincinya,
pelayanan kebidanan mencakup pra-perkawinan, kehamilan, melahirkan,
menyusui, dan nifas, serta pelayanan atau asuhan kebidanan pada bayi, balita,
remaja, dan perempuan usia subur. Sesuaia dengan kewenangannya, bidan dapat
melakukan pelayanan atau asuhan pada kasus-kasus patologis.
Memberi pelayanan kebidanan pada keluarga berencana juga merupakan
tugas bidan. Setiap kegiatan bidan untuk mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, mengobati serta memulihkan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan
kewenangannya, dilakukan melalui asuhan atau pelayanan kebidanan.
Kata kebidanan memberi pengertian ilmu atau pengetahuan pokok yang
dimiliki oleh seorang bidan, yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya dalam kegiatan kebidanan sesuai dengan kewenangan yang ditujukan
pada calon ibu, ibu, dan anak balita. Kebidanan merupaka sistesis berbagai ilmu
dan pengetahuan, mencakup ilmu obstetric, ilmu perilaku, ilmu mengenai
kebutuhan manusia, dan ilmu social yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan
anak.
Ibu adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan
melahirkan bayi yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadinyaa
konsepsi bayi. Balita yang sehat menjadi modal utama dalam pembentukan
generasi yang kuat, berkualitas, dan produktif di masa yang akan datang. Ibu
8. sebagai individu juga memberi kontribusi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan keluarga di masyarakat. Sebagai wanita, ibu juga bisa berperan di
berbagai sector. Sebagai bagian dari keluarga, ibu dan anak yang sehat
merupakan sasaran pelayanan atau asuhan kebidanan di Indonesia. Dengan
demikian, fenomena kebidanan di Indonesia adalah masyarakat (ibu) yang
berperilaku sehat, mau dan mampu memanfaatkan pelayanan atau asuhan
kebidanan yang tersedia sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
balita.
Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan balita merupakan
indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Dalam memberi pelayanan
kebidanan perlu dipertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
ibu dan anak seperti perilaku masyarakat, keturunan serta lingkungan, yag
mencakup linkungan sosian dan ekonomi
G. Kesimpulan
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan ibu dan
anak, yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan professional lainnya.
Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan kesehatan klien (ibu dan anak