SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Komplikasi
dan Penyulit Kehamilan
Trimester I dan II
ANEMIA PADA IBU HAMIL
Latar Belakang
Status gizi ibu sebelum dan selama
hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang
dikandung
Kejadian Anemia pada ibu hamil
masih cukup tinggi kr ibu
hamil/klg/masy belum menyadari
pentingnya pencegahan Anemia serta
bahaya yang ditimbulkan
ANEMIA/kurang darah
Kadar hemoglobin kurang
dari 11 g/dl pada trimester
pertama dan ketiga, dan
kurang dari 10,5 g/dl pada
trimester kedua
Faktor Penyebab
• Perubahan fisiologis karena kehamilan
• Kurangnya masukan makanan yang
mengandung zat besi
• Perdarahan akibat terlalu sering
melahirkan
• Jarak kehamilan terlalu dekat
• Gangguan pencernaan & penyerapan
• Ibu hamil bekerja terlalu berat
• Adanya cacing tambang
Klasifikasi Anemia (WHO,1972)
Hb ≥11 g/dl : Tidak anemia
Hb 8-11 g/dl: Anemia ringan
Hb < 8 g/dl). : Anemia berat.
BAGAIMANA KITA BISA TAU???
Periksa Lab (darah) di
polindes/Puskesmas
Klasifikasi Anemia
Tanda tanda Anemia
Bahaya Anemia
Pada Ibu
Saat hamil
- Keguguran
- Persalinan kurang
bulan/prematur
Bahaya Anemia
Saat bersalin
• Persalinan lama
• Perdarahan setelah
persalinan
• Persalinan dengan
tindakan/operasi
cenderung
• Resiko kematian
meningkat
Bahaya anemia
Masa Nifas
• Gangguan proses
pemulihan rahim
• Perdarahan pada masa
nifas
• Daya tahan terhadap
infeksi dan stress
• Produksi ASI
berkurang/tidak keluar
Pada Bayi
Keguguran , kematian bayi dalam kandungan,
hambatan pertumbuhan bayi dalam
kandungan, cacat bawaan, bayi lahir mati,
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
PENCEGAHAN ANEMIA
Setiap hari, makanlah sayuran berwarna hijau,
kacang-kacangan, dan lauk pauk secara beraneka
ragam.
PENCEGAHAN ANEMIA
Tablet tambah darah/Fe
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Pengertian
Mual dan muntah berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk (Ilmu
Kandungan, hal. 275).
Etiologi
Faktor pedisposisi yaitu primigravida,
mola hidatidosa dan kehamilan
ganda.
Faktor organik yaitu alergi, masuknya vili
khorialis dalam sirkulasi, perubahan
metabolik akibat hamil dan resistensi
ibu yang menurun.
Faktor psikologik memegang peranan
penting pada penyakit ini, rumah
tangga yang retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan
dan persalinan
Gejala dan Tanda
 Tingkatan I.
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita,
ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan
merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 per menit,
tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah
mengering dan mata cekung.
 Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis,
turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu
kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris.
Berat badan turun dan mata menjadi cekung,
tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan
konstipasi. Aseton dapat tercium dalam
hawa pernapasan, karena mempunyai aroma
yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
kencing.
 Tingkatan III.
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti,
kesadaran menurun dari somnolen sampai koma,
nadi kecil dan cepat; suhu meningkat dan tensi
menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan
saraf yang dikenal sebagai ensefalopati
Wernickc, dengan gejala: nistagmus, diplopia dan
perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat
sangat kekurangan zat makanan, termasuk
vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan adanya payah hati. (Ilmu
Kandungan, hal. 277)
Diagnosa
Diagnosis hiperemesis
gravidarum biasanya tidak sukar. Harus
ditentukan adanya kehamilan muda
dan muntah yang terus menerus,
sehingga mempengaruhi keadaan
umum
Pencegahan
Menganjurkan mengubah makan sehari-hari
dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi
lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera
turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat. Makanan yang berminyak dan berbau
lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan
minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan
panas atau sangap dingin
Obat-obatan
Tetapi perlu diingat untuk tidak memberikan
obat yang teratogen. Sedativa yang sering
diberikan adalah phenobarbital. Vitamin yang
dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti
histaminika juga dianjurkan, seperiti dramamin,
avomin. Pada keadaan lebih berat diberikan
antiemetik seperti disiklomin hidrokhlonae atau
khlorpromasin. Penanganan hiperemesis
gravidarum yang berat perlu dikelola di rumah
sakit
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang
tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang
baik
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa
penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit,
karbohidrat dan protein dengan glukose 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter
sehari
Kelainan dalam lamanya kehamilan
1. Abortus
Iminen
Insipien
Inkomplit
Komplit
Infeksiosa
Berulang/habitualis
Missed Abortion
2. Prematur
3. Postmatur
Abortus
• Pengeluaran hasil konsepsi sebelum mampu
hidup di luar kandungan
• Berat < 1000 gram
• Umur kehamilan < 28 minggu
• Spontan : 10-15%
• Pembagian:
1. Berdasarkan kejadian
Spontan, buatan (indikasi medis / sosial)
2. Berdasarkan pelaksana
Terapetik, ilegal
3. Berdasarkan gambaran klinis
Penyebab Abortus
1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
Kromosom, Endometrium, Infeksi, obat-obatan, radiasi
2. Kelainan plasenta
Infeksi, gangguan pembuluh darah, DM, hipertensi
3. Penyakit ibu
Penyakit infeksi, anemia, penyakit kronis
4. Kelainan dalam rahim
Mioma uteri, Uterus arkuatus, retrofleksi, servik
inkompeten, bekas operasi servik, robekan servik
postpartum
Abortus Iminen
(ancaman keguguran)
Dx:
Amenore
Nyeri perut
Uterus membesar sesuai UK
Perdarahan dari kanalis servikalis
Kanalis servikalis tertutup
Tes urin kehamilan (+)
Tindakan
Istirahat total
Obat-obatan
Penenang, anti perdarahan, vitamin B komplek,
Hormonal, Anti kontraksi
Konsultasi dengan dokter SpOG untuk USG dan
tindakan lebih lanjut
Abortus Iminen
Keguguran yang sedang berlangsung
Gejala& tanda
Perdarahan dan nyeri makin hebat
Pemeriksaan
Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan
Tindakan
UK 14 minggu  kuretase
Kasus perdarahan banyak : evakuasi scr digital
Abortus Inkomplit
Keluarnya sebagian hasil konsepsi
Gejala:
Perdarahan mendadak /banyak  dpt gawat
Dapat terjadi infeksi
Pemeriksaan
Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan,
perdarahan (+)
Besar uterus < UK
Tindakan
Memulihkan KU (infus / tranfusi)
Kuretase / kerokan (14 minggu langsung, >14 minggu :
induksi & kuretase)
Obat: antibiotika & uterotonika
Abortus Komplit
Keluarnya seluruh hasil konsepsi
Pemeriksaan:
Uterus mengecil, perdarahan sedikit, kanalis
servikalis menutup
Terapi :
Tidak ada
Konsultasi SpOG
Kehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik
Kehamilan yang berimplantasi di luar
endometrium kavum uteri
Kehamilan ekstrauterin ?
Frekuensi :
1: 125-330
Berdasarkan letak :
Ampula tuba uterina 42%
Ismus tuba uterina 28%
Pars interstisial 13%
Fimbria 7%
Ovarium 1%
Servik & peritoneum jarang
KE & KET
KE (tidak ruptur) KET (ruptur)
Gejala & tanda kehamilan
Nyeri perut & panggul
Jatuh atau lemas
Nadi kecil & cepat (>110/m)
Hipotensi
Hipovolemia
Nyeri perut akut
 Perut distensi (darah bebas)
Nyeri lepas tekan
Pucat
Penyebab
Gangguan pada lumen tuba
Infeksi, hipoplasia, rekonstruksi tuba
Gangguan di luar tuba
Endometriosis, divertikel, perlengketan
Faktor yang mempengaruhi
Pemakaian antibiotika
Pemakaian kontrasepsi
Patologi
1. Hasil konsepsi mati dini
2. Abortus
3. Tuba fallopii pecah
Diagnosis
Gejala/tanda (+) Gejala/tanda (+/-)
 Perdarahan sedikit
 Nyeri perut
 Serviks tertutup
 Uterus sedikit membesar
 Uterus agak lunak
 Pingsan
 Massa adneksa nyeri
 Amenorea
 Nyeri bila serviks digerakkan
(slinger pain)
Trias klasik : Amenore, nyeri, perdarahan
KE (tidak ruptur) KET (ruptur)
 Gejala & tanda kehamilan
 Nyeri perut & panggul
 Jatuh atau lemas
 Nadi kecil & cepat (>110/m)
 Hipotensi
 Hipovolemia
 Nyeri perut akut
 Perut distensi (darah bebas)
 Nyeri lepas tekan
 Pucat
Kehamilan Abdominal
Dapat sampai aterm
Bila tak terdiagnosis : fetal death
Gejala & tanda :
Gerakan janin jelas dan membuat nyeri
Palpasi janin teraba jelas
Ballotemen (-)
Kontraksi uterus tak teraba
Penatalaksanaan
Pemasangan infus
Usaha darah
Motivasi keluarga
Rujuk untuk operasi
KE / KET : Laparatomi
 Salphingektomi / salphingostomi
Abdominal : Laparatomi
 janin dikeluarkan
 plasenta ditinggalkan
MOLA HIDATIDOSA
Pengertian
Molahidatidosa adalah : suatu
kegagalan kehamilan normal
yang disertai dengan proliferasi
sel trofoblas berlabihan dan
degenerasi hidrofik, yang secara
klinis tampak sebagai
gelembung-gelembung.
KLASIFIKASI
1. Molahidatidosa Komplit
2. Molahidatidosa Parsialis
FAKTOR PREDISPOSISI
Umur sangat muda dan tua
Gizi kurang
Etnis
Genetik
Paritas
Infeksi virus
KRITERIA DIAGNOSIS
Gejala mola hidatidosa
Amenore
Keluhan gestosis att : hiperemesis
gravidarum
Perdarahan
Uterus lebih besar dari usia kehamilan
Pada pemeriksaan
penunjang ditemukan :
Kadar beta HCG lebih tinggi
USG pasti : ada gambaran gelembung
vesikel (vesicular ultrasonic pattern)
Penyulit
Perdarahan
Gestosis
Tirotoksikosis
Emboli paru
Keganasan
Pengelolan :
Perbaiki keadaan umum
Evakuasi
Vakum kuretase
Pengawasan lanjut
CHORIOCARSINOMA
Pengertian :
Koriokarsinoma adalah :
trofoblas gestasional ganas yang
berhubungan dengan kehamilan dimana
pada gambaran PA tida ditemukan vili
korialis
STADIUM
I : Terbatas di uterus
II : Vulva, vagina, parametrium
III : Paru-paru
IV : Organ lain
DASAR DIAGNOSIS
Klinis :
Perdarahan tidak teratur
Rahim subinvolusi
Batuk darah
Benjolan kebiru-biruan, sering terdapat
di vagina
Laboratorium
Kadar beta HCG meninggi lagi dalam waktu 4
minggu / lebih pasca evaluasi
Kadar beta HCG :
6 mg pasca evakuasi mola > 100 ml IU/ml
atau
8 mg pasca evakuasi > 30 ml IU/ml
Histopatologi : dapat dibedakan jenis
keganasannya.
TERAPI
1. Terapi utama : sitostatika
Resiko rendah : diberi kemoterapi tunggal.
Resiko sedang : diberi kemoterapi
kombinasi
Resiko tinggi :Pengobatan kemoterapi
dilanjutkan 2-4 seri.
Lanjutan
2. Terapi tambahan.
 Operasi :merupakan terapi ajupan.
-Histerektomi totalis.
-Ekstipasi.
 Radiasi : merupakan terapi tambahan.
PENGAWASAN LANJUT
Tujuan : memantau hasil pengobatan dan
mengetahui sedini mungkin timbulnya
keganasan lagi (relapse)
Lama pengawasan : 1 tahun
Akhir pengawasan : setelah 1 tahun kadar
ß HcG dalam batas normal/bila pasien
hamil lagi.
JENIS PEMERIKSAAN
Pemeriksaan klinik dan kadar ß HcG tiap kali
datang.
Foto toraks pada bulan ke-6 atau ke-12 bila
ada keluhan.
Terima kasih
be a good midwife..
Bidan Shop
Facebook : bidanshop@yahoo.com
Website: http://www.bidanshop.blogspot.com

More Related Content

Similar to 4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt

Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarumHiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarumMHy KembaLi
 
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptxPPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptxfotocopy6
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxRiandiAkbar1
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienMha Agistiani
 
Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanMelly anti
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutUFDK
 
210654275 case-pre-eklampsi-berat
210654275 case-pre-eklampsi-berat210654275 case-pre-eklampsi-berat
210654275 case-pre-eklampsi-berathomeworkping8
 
Melda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Melda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutMelda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Melda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutuniversitas islam madura
 
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutTanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjuteriyanti2517
 
laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...
laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...
laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...NaomiAhimsa
 
Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)tiaraandini3
 
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIIkomplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIItita_chubie
 

Similar to 4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt (20)

Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarumHiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum
 
Makalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilanMakalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilan
 
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptxPPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
 
Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartumPerdarahan antepartum
Perdarahan antepartum
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
Asuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat DaruratanAsuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat Daruratan
 
Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
 
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan LanjutKegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
Kegawat Daruratan Kehamilan Lanjut
 
Hidramnion
HidramnionHidramnion
Hidramnion
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
210654275 case-pre-eklampsi-berat
210654275 case-pre-eklampsi-berat210654275 case-pre-eklampsi-berat
210654275 case-pre-eklampsi-berat
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
Melda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Melda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutMelda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Melda dan eri tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
 
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutTanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
 
laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...
laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...
laporan-kasus-obgyn-pre-eklamsia-keluhan-utama-keluar-cairan-dari-jalan-lahir...
 
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
 
Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)Hipertensi (kegawatdaruratan)
Hipertensi (kegawatdaruratan)
 
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIIkomplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
 
Eklamsi
EklamsiEklamsi
Eklamsi
 

More from RizkyAndrianiBakara2

Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalinRizkyAndrianiBakara2
 
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudaraBreast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudaraRizkyAndrianiBakara2
 
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa menRizkyAndrianiBakara2
 
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolonganPENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolonganRizkyAndrianiBakara2
 
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxRizkyAndrianiBakara2
 
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.pptRizkyAndrianiBakara2
 
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxRizkyAndrianiBakara2
 
strategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptx
strategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptxstrategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptx
strategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptxRizkyAndrianiBakara2
 
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptxAspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptxRizkyAndrianiBakara2
 

More from RizkyAndrianiBakara2 (18)

Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
 
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudaraBreast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
Breast Care adalah salah satu prosedur perawatan payudara
 
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
18. Bahaya hamil yntuk ibu hamil yang bisa men
 
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolonganPENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
PENGGUNAAN PARTOGRAF Dalam Persalinan dan pertolongan
 
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
 
3.konsepsi--.ppt
3.konsepsi--.ppt3.konsepsi--.ppt
3.konsepsi--.ppt
 
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
6. KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS--.ppt
 
MTBS.pptx
MTBS.pptxMTBS.pptx
MTBS.pptx
 
TEtanus Neonatirum.ppt
TEtanus Neonatirum.pptTEtanus Neonatirum.ppt
TEtanus Neonatirum.ppt
 
KPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptxKPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptx
 
oral trush.pptx
oral trush.pptxoral trush.pptx
oral trush.pptx
 
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
 
kuliah-TETANUS.ppt
kuliah-TETANUS.pptkuliah-TETANUS.ppt
kuliah-TETANUS.ppt
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptxbabyspahealthcenter-160303023914.pptx
babyspahealthcenter-160303023914.pptx
 
Kebijakan_MTBS.ppt
Kebijakan_MTBS.pptKebijakan_MTBS.ppt
Kebijakan_MTBS.ppt
 
strategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptx
strategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptxstrategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptx
strategimtbsnew-141020112701-conversion-gate01.pptx
 
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptxAspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
Aspek Sosial Budaya Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.pptx
 

Recently uploaded

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (19)

materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt

  • 3. Latar Belakang Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung Kejadian Anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi kr ibu hamil/klg/masy belum menyadari pentingnya pencegahan Anemia serta bahaya yang ditimbulkan
  • 4. ANEMIA/kurang darah Kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua
  • 5. Faktor Penyebab • Perubahan fisiologis karena kehamilan • Kurangnya masukan makanan yang mengandung zat besi • Perdarahan akibat terlalu sering melahirkan • Jarak kehamilan terlalu dekat • Gangguan pencernaan & penyerapan • Ibu hamil bekerja terlalu berat • Adanya cacing tambang
  • 6. Klasifikasi Anemia (WHO,1972) Hb ≥11 g/dl : Tidak anemia Hb 8-11 g/dl: Anemia ringan Hb < 8 g/dl). : Anemia berat.
  • 7. BAGAIMANA KITA BISA TAU??? Periksa Lab (darah) di polindes/Puskesmas Klasifikasi Anemia
  • 9. Bahaya Anemia Pada Ibu Saat hamil - Keguguran - Persalinan kurang bulan/prematur
  • 10. Bahaya Anemia Saat bersalin • Persalinan lama • Perdarahan setelah persalinan • Persalinan dengan tindakan/operasi cenderung • Resiko kematian meningkat
  • 11. Bahaya anemia Masa Nifas • Gangguan proses pemulihan rahim • Perdarahan pada masa nifas • Daya tahan terhadap infeksi dan stress • Produksi ASI berkurang/tidak keluar
  • 12. Pada Bayi Keguguran , kematian bayi dalam kandungan, hambatan pertumbuhan bayi dalam kandungan, cacat bawaan, bayi lahir mati, lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
  • 13. PENCEGAHAN ANEMIA Setiap hari, makanlah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, dan lauk pauk secara beraneka ragam.
  • 16. HIPEREMESIS GRAVIDARUM Pengertian Mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk (Ilmu Kandungan, hal. 275).
  • 17. Etiologi Faktor pedisposisi yaitu primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Faktor organik yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam sirkulasi, perubahan metabolik akibat hamil dan resistensi ibu yang menurun. Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan
  • 18. Gejala dan Tanda  Tingkatan I. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung.  Tingkatan II Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
  • 19.  Tingkatan III. Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat; suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernickc, dengan gejala: nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati. (Ilmu Kandungan, hal. 277)
  • 20. Diagnosa Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum
  • 21. Pencegahan Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangap dingin
  • 22. Obat-obatan Tetapi perlu diingat untuk tidak memberikan obat yang teratogen. Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti histaminika juga dianjurkan, seperiti dramamin, avomin. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti disiklomin hidrokhlonae atau khlorpromasin. Penanganan hiperemesis gravidarum yang berat perlu dikelola di rumah sakit
  • 23. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik Terapi psikologik Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan Cairan parenteral Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari
  • 24. Kelainan dalam lamanya kehamilan 1. Abortus Iminen Insipien Inkomplit Komplit Infeksiosa Berulang/habitualis Missed Abortion 2. Prematur 3. Postmatur
  • 25. Abortus • Pengeluaran hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar kandungan • Berat < 1000 gram • Umur kehamilan < 28 minggu • Spontan : 10-15% • Pembagian: 1. Berdasarkan kejadian Spontan, buatan (indikasi medis / sosial) 2. Berdasarkan pelaksana Terapetik, ilegal 3. Berdasarkan gambaran klinis
  • 26. Penyebab Abortus 1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi Kromosom, Endometrium, Infeksi, obat-obatan, radiasi 2. Kelainan plasenta Infeksi, gangguan pembuluh darah, DM, hipertensi 3. Penyakit ibu Penyakit infeksi, anemia, penyakit kronis 4. Kelainan dalam rahim Mioma uteri, Uterus arkuatus, retrofleksi, servik inkompeten, bekas operasi servik, robekan servik postpartum
  • 27. Abortus Iminen (ancaman keguguran) Dx: Amenore Nyeri perut Uterus membesar sesuai UK Perdarahan dari kanalis servikalis Kanalis servikalis tertutup Tes urin kehamilan (+) Tindakan Istirahat total Obat-obatan Penenang, anti perdarahan, vitamin B komplek, Hormonal, Anti kontraksi Konsultasi dengan dokter SpOG untuk USG dan tindakan lebih lanjut
  • 28. Abortus Iminen Keguguran yang sedang berlangsung Gejala& tanda Perdarahan dan nyeri makin hebat Pemeriksaan Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan Tindakan UK 14 minggu  kuretase Kasus perdarahan banyak : evakuasi scr digital
  • 29. Abortus Inkomplit Keluarnya sebagian hasil konsepsi Gejala: Perdarahan mendadak /banyak  dpt gawat Dapat terjadi infeksi Pemeriksaan Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan, perdarahan (+) Besar uterus < UK Tindakan Memulihkan KU (infus / tranfusi) Kuretase / kerokan (14 minggu langsung, >14 minggu : induksi & kuretase) Obat: antibiotika & uterotonika
  • 30. Abortus Komplit Keluarnya seluruh hasil konsepsi Pemeriksaan: Uterus mengecil, perdarahan sedikit, kanalis servikalis menutup Terapi : Tidak ada Konsultasi SpOG
  • 31.
  • 33. Kehamilan Ektopik Kehamilan yang berimplantasi di luar endometrium kavum uteri Kehamilan ekstrauterin ? Frekuensi : 1: 125-330
  • 34. Berdasarkan letak : Ampula tuba uterina 42% Ismus tuba uterina 28% Pars interstisial 13% Fimbria 7% Ovarium 1% Servik & peritoneum jarang
  • 35. KE & KET KE (tidak ruptur) KET (ruptur) Gejala & tanda kehamilan Nyeri perut & panggul Jatuh atau lemas Nadi kecil & cepat (>110/m) Hipotensi Hipovolemia Nyeri perut akut  Perut distensi (darah bebas) Nyeri lepas tekan Pucat
  • 36. Penyebab Gangguan pada lumen tuba Infeksi, hipoplasia, rekonstruksi tuba Gangguan di luar tuba Endometriosis, divertikel, perlengketan Faktor yang mempengaruhi Pemakaian antibiotika Pemakaian kontrasepsi
  • 37. Patologi 1. Hasil konsepsi mati dini 2. Abortus 3. Tuba fallopii pecah
  • 38. Diagnosis Gejala/tanda (+) Gejala/tanda (+/-)  Perdarahan sedikit  Nyeri perut  Serviks tertutup  Uterus sedikit membesar  Uterus agak lunak  Pingsan  Massa adneksa nyeri  Amenorea  Nyeri bila serviks digerakkan (slinger pain) Trias klasik : Amenore, nyeri, perdarahan
  • 39. KE (tidak ruptur) KET (ruptur)  Gejala & tanda kehamilan  Nyeri perut & panggul  Jatuh atau lemas  Nadi kecil & cepat (>110/m)  Hipotensi  Hipovolemia  Nyeri perut akut  Perut distensi (darah bebas)  Nyeri lepas tekan  Pucat
  • 40. Kehamilan Abdominal Dapat sampai aterm Bila tak terdiagnosis : fetal death Gejala & tanda : Gerakan janin jelas dan membuat nyeri Palpasi janin teraba jelas Ballotemen (-) Kontraksi uterus tak teraba
  • 41. Penatalaksanaan Pemasangan infus Usaha darah Motivasi keluarga Rujuk untuk operasi KE / KET : Laparatomi  Salphingektomi / salphingostomi Abdominal : Laparatomi  janin dikeluarkan  plasenta ditinggalkan
  • 43. Pengertian Molahidatidosa adalah : suatu kegagalan kehamilan normal yang disertai dengan proliferasi sel trofoblas berlabihan dan degenerasi hidrofik, yang secara klinis tampak sebagai gelembung-gelembung.
  • 44. KLASIFIKASI 1. Molahidatidosa Komplit 2. Molahidatidosa Parsialis
  • 45. FAKTOR PREDISPOSISI Umur sangat muda dan tua Gizi kurang Etnis Genetik Paritas Infeksi virus
  • 46. KRITERIA DIAGNOSIS Gejala mola hidatidosa Amenore Keluhan gestosis att : hiperemesis gravidarum Perdarahan Uterus lebih besar dari usia kehamilan
  • 47. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan : Kadar beta HCG lebih tinggi USG pasti : ada gambaran gelembung vesikel (vesicular ultrasonic pattern)
  • 49. Pengelolan : Perbaiki keadaan umum Evakuasi Vakum kuretase Pengawasan lanjut
  • 50. CHORIOCARSINOMA Pengertian : Koriokarsinoma adalah : trofoblas gestasional ganas yang berhubungan dengan kehamilan dimana pada gambaran PA tida ditemukan vili korialis
  • 51. STADIUM I : Terbatas di uterus II : Vulva, vagina, parametrium III : Paru-paru IV : Organ lain
  • 52. DASAR DIAGNOSIS Klinis : Perdarahan tidak teratur Rahim subinvolusi Batuk darah Benjolan kebiru-biruan, sering terdapat di vagina
  • 53. Laboratorium Kadar beta HCG meninggi lagi dalam waktu 4 minggu / lebih pasca evaluasi Kadar beta HCG : 6 mg pasca evakuasi mola > 100 ml IU/ml atau 8 mg pasca evakuasi > 30 ml IU/ml Histopatologi : dapat dibedakan jenis keganasannya.
  • 54. TERAPI 1. Terapi utama : sitostatika Resiko rendah : diberi kemoterapi tunggal. Resiko sedang : diberi kemoterapi kombinasi Resiko tinggi :Pengobatan kemoterapi dilanjutkan 2-4 seri.
  • 55. Lanjutan 2. Terapi tambahan.  Operasi :merupakan terapi ajupan. -Histerektomi totalis. -Ekstipasi.  Radiasi : merupakan terapi tambahan.
  • 56. PENGAWASAN LANJUT Tujuan : memantau hasil pengobatan dan mengetahui sedini mungkin timbulnya keganasan lagi (relapse) Lama pengawasan : 1 tahun Akhir pengawasan : setelah 1 tahun kadar ß HcG dalam batas normal/bila pasien hamil lagi.
  • 57. JENIS PEMERIKSAAN Pemeriksaan klinik dan kadar ß HcG tiap kali datang. Foto toraks pada bulan ke-6 atau ke-12 bila ada keluhan.
  • 58. Terima kasih be a good midwife.. Bidan Shop Facebook : bidanshop@yahoo.com Website: http://www.bidanshop.blogspot.com