SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Dr. M. Masykuri, M.Si.
Chemistry Education Study Program
Teacher Training and Education Faculty
Sebelas Maret University (UNS)
Website: http://masykuri.staff.fkip.uns.ac.id,
email: mmasykuri@yahoo.com
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi Kondensasi
1
2
Klasifikasi polimer berdasarkan reaksi polimerisasinya
dikenalkan pertama kali oleh Wallace Carothers,
perintis industri polimer yang bekerja pada DuPont dari
1928 ia meninggal pada 1987
Disebut juga Polimerisasi pertumbuhan rantai
(Chain-growth polymerization)
Disebut juga Polimerisasi pertumbuhan tahap
(Step-growth polymerization)
Perbedaan Polimerisasi Adisi & Kondensasi
POLIMERISASI ADISI
(Chain-growth polymerization)
POLIMERISASI KONDENSASI
(Step-growth polymerization)
Growth by addition of monomer only at
one end of chain
Growth throughout matrix
Some monomer remains even at long
reaction times
Rapid loss of monomer early in the
reaction
Different mechanisms operate at
different stages of reaction (i.e. Initiation,
propagation and termination)
Same mechanism throughout
Molar mass of backbone chain increases
rapidly at early stage and remains
approximately the same throughout the
polymerization
Average molecular weight increases
slowly at low conversion and high extents
of reaction are required to obtain high
chain length
Chains not active after termination Ends remain active (no termination)
Initiator required No initiator necessary
Polimerisasi Adisi
Definisi:
 suatu reaksi polimerisasi yang mencakup reaksi adisi
yang terjadi pada monomer tak jenuh atau monomer
yang memiliki suatu gugus fungsi reaktif.
 monomers react to form a polymer without net loss of
atoms
Chain-growth Polymerization
R
An alkene
R
n
Contoh:
Polimerisasi adisi pada ethylene dan ethylene tersubstitusi
Polimerisasi Adisi
Contoh lain:
Chain-growth Polymerization
X CH2 = CH ----CH2-CH-CH2-CH---, (polistirena)
H2C CH2
polyethylene
CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2
200 °C
2000 atm
O2
peroxides
polyethylene
H2C CH2
CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2
Free-Radical Addition Polymerization of Ethylene
Macam Polimerisasi Adisi
Chain-growth Polymerization
Macam polimerisasi adisi dibedakan berdasarkan zat antara
reaktif (reactive intermediate) dalam polimerisasi adisi,
mencakup:
Radikal bebas,
Karbanion,
Karbokation, dan
Kompleks organometallik
Polimerisasi
Adisi
Contoh-contoh
CH2 = CH2
CH2 = CHCH3
CH2 = CHCl
CH2 = CCl2
Monomer
Formula
Common
Name
Polymer Name(s) and
Common Uses
Ethylene
Propylene
Vinyl chloride
1,1-Dichloro-
ethylene
Polyethylene, Polythene;
break-resistant containers
and packaging materials
Polypropylene, Herculon;
textile and carpet fibers
Poly(vinyl chloride), PVC;
construction tubing
Poly(1,1-dichloroethylene),
Saran; food packaging
CH2 = CHCN
CF2 = CF2
CH2 = CHC6 H5
CH2 = CHCOOEt
CH3
CH2 = CCOOCH3
Acrylonitrile
Tetrafluoro-
ethylene
Styrene
Ethyl acrylate
Methyl
methacrylate
Polyacrylonitrile, Orlon;
acrylics and acrylates
Poly(tetrafluoroethylene),
PTFE; nonstick coatings
Polystyrene, Styrofoam;
insulating materials
Poly(ethyl acrylate);
latex paints
Poly(methyl methacrylate),
Plexiglas; glass substitutes
• Radikal bebas biasanya dibentuk melalui penguraian zat
kurang stabil dengan energi tertentu. Radikal bebas
menjadi pemicu pada polimerisasi.
1
Polimerisasi Adisi – radikal bebas
• Zat pemicu berupa senyawa
peroksida, seperti
a) dibenzoil peroksida dan
b) azodiisobutironitril.
• Senyawa inisiator yang dapat digunakan untuk polimerisasi
pertumbuhan rantai radikal (radical chain-growth
polymerization) antara lain dibenzoyl peroxide, yang
terdekomposisi pada pemanasan lebih lanjut

O
O
O
O
Dibenzoyl
peroxide
O
O
2 + 2 CO2
A phenyl
radical
A benzoyloxy
radical
2
1
Polimerisasi Adisi – radikal bebas
 Inisiator umum lainnya antara lain senyawa-senyawa azo,
yang juga terdekomposisi pada pemanasan atau dg
menyerap sinar UV.
Azoisobutyronitrile (AIBN)
 or h
N N
N
C
N
C N
N C
N
+
2
Alkyl radicals
•
:
:
:
:
1
200 °C
2000 atm
O2
peroxides
polyethylene
H2C CH2
CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2
Free-Radical Addition Polymerization of Ethylene
Jika radikal bebas dinyatakan dengan R• dan molekul monomer
dinyatakan dengan CH2=CHX maka tahap pemicuan dapat
digambarkan sebagai berikut.
R• + H2C = CHX → R – CH2 – CHX•
Tahap perambatan adalah perpanjangan (elongasi) radikal
bebas yang terbentuk pada tahap pemicuan dengan monomer-
monomer lain:
R – CH2 – CHX• + CH2=CHX → R – CH2 – CHX – CH2 – CHX•
Tahap pengakhiran dapat terjadi dengan cara berikut.
atau melalui reaksi disproporsionasi:
16
– Initiation
– Propagation
– Termination
Laju polimerisasi dapat dikendalikan dengan menggunakan zat
penghambat (inhibitor) dan pelambat (retarder). Penghambat
bereaksi dengan radikal bebas ketika radikal bebas terbentuk.
Polimerisasi tidak akan berlanjut sebelum seluruh zat
penghambat habis terpakai.
Kuinon dapat bertindak sebagai zat penghambat bagi banyak
sistem polimerisasi sebab kuinon bereaksi dengan radikal bebas
menghasilkan radikal yang mantap akibat resonansi. Radikal
bebas yang mantap ini tidak dapat memicu polimerisasi lebih
lanjut.
Zat pelambat yang biasa digunakan adalah gas oksigen. Gas ini
kurang reaktif dibandingkan dengan penghambat. Cara kerja zat
pelambat adalah melalui persaingan dengan monomer untuk
bereaksi dengan radikal bebas sehingga laju polimerisasi
menurun.
Persamaannya:
Tahap-tahap Polimerisasi Radikal pada ethylene tersubstitusi:
– Inisiasi rantai
– Propagasi rantai
In-In
In
 or h  2 In
In
R
R
+
In
R
R
In
R
R
etc.
In
R
In
R
R
n
R
R
n
+
+
In
R
R
In
R
R
In
R R
In
R
R
In
R
R
H
2
+
n n
n
n
n
radical
coupling
dispropor-
tionation
- Terminasi rantai
Head-to-tail linkages
• Reaksi radikal dengan suatu ikatan rangkap selalu
menghasilkan radikal tersubstitusi yang lebih stabil
– Karena itu pada polimerisasi monomer vinil cenderung
menghasilkan polmer yang berikatan kepala ke ekor
(head-to-tail linkages)
head-to-tail linkages
R R R R R R R
R R R
head-to-tail linkages head-to-head linkage
R R R R R R R
R R R
Head-to-tail linkages
• Reaksi pertumbuhan rantai radikal disebut juga Reaksi
transfer rantai (Chain-transfer reaction): karena reaktivitas
gugus ujung dipindahkan dari satu rantai ke tantai
berikutnya, dari satu posisi pada satu rantai ke posisi
lainnya pada rantai yang sama
• Polyethylene yang dihasilkan oleh polimerisasi radikal
memperlihatkan sejumlah cabang butil pada rantai
polimer utama
• Cabang butil tsb dihasilkan oleh “back-biting” dari reaksi
transfer rantai yang mana gugus ujung radikal 1° dari
atom hidrogen dari atom karbon keempat. Polimerisasi
kemudian berlanjut pada radikal no. 2°
Head-to-tail linkages
A six-membered transition
state leading to
1,5-hydrogen abstraction
H H
n
nCH2 = CH2
• Polyethylene komersial yang pertama-tama dibuat via polimerisasi radikal
bersifat lunak & dikenal sbg low-density polyethylene (LDPE)
– Rantai LDPE memiliki percabangan yang tinggi yang dihasilkan dari reaksi
transfer-rantai
– Karena percabangan ini mencegah rantai polyethylene dlm susunan
packing yang efisien, shg LDPE bersifat amorf dan transparan
– Kurang lebih 65% LDPE dibuat menjadi film untuk barang-barang
konsumsi, spt kemasan, tas, dsb.
polydispersity index (PI) = Mw / Mn ≥ 1
Tentukan Mn dan Mw:
a. 9 moles, molecular weight (Mi) = 30,000 dan
5 moles, molecular weight ( Mi) = 50,000
b. 9 gram, molecular weight (Mi) = 30,000 dan
5 gram, molecular weight ( Mi) = 50,000
• Polimerisasi pertumbuhan rantai Ziegler-Natta merupakan metode alternatif
yang tdk melibatkan radikal
– Katalis Ziegler-Natta merupakan material heterogen yang tersusun dari
penyangga MgCl2, suatu gugus logam halida dr unsur transisi IVB seperti
TiCl4, dan senyawa alkylaluminum.
n
CH2 = CH2
TiCl 4 / Al( CH2 CH3 ) 2Cl
MgCl2
Ethylene Polyethylene
 Mekanisme polimerisasi Ziegler-Natta,
Step 1: pembentukan
Ikatan titanium-ethyl
Step 2: masuknya ethylene
ke dalam ikatan Ti-C
Ti Cl Ti
+ +
MgCl2 / TiCl4
particle
Diethylaluminum
chloride
Al
Cl
Cl
Al
Cl
Ti Ti
+ CH2 = CH2
• Polyethylene yang dihasilkan dari polimerisasi Ziegler-Natta dikenal
sebagai high-density polyethylene (HDPE)
– HDPE memiliki derajat percabangan yang rendah daripada LDPE dan
punya derajat kristalinitas, densitas, dan titik leleh yang lebih tinggi ,
serta kadang-kadang lebih kuat daripada LDPE.
– Kurang lebih 45% dari HDPE diproses melalui teknik cetak tiup (blow-
molded) menjadi wadah/container
– Dg teknik fabrikasi yang khusus, rantai HDPE chains dapat dibuat
dalam bentuk konformasi zig-zag. HDPE yang diproses dg cara ini
memiliki sifat yang sangat kaku seperti baja & memiliki kuat mekanik
4x lebih kuat drpd PE sejenis.
• Tiga konfigurasi polimer ethylene tersubtitusi
H
R R
H H
R R
H H
R
Syndiotactic polymer
(alternating configurations)
H
R H
R H
R H
R H
R
Isotactic polymer
(identical configurations)
H
R H
R H
R H
R R
H
Atactic polymer
(random configurations)
 Semakin teratur stereokimia semakin tinggi kristalinitas
(isotaktik  syndiotaktik  ataktik),
• Polyethylene ataktik berupa gelas amorf (krn susunan tak teratur)
• Polyethylene isotaktik bersifat kristalin, dapat menghasilkan serat dg
transisi lelh yang tinggi
OR SR
Styrene Isobutylene Vinyl ethers Vinyl thioethers
Styrene
COOR COOR CN COOR
CN
Alkyl
methacrylates
Alkyl
acrylates
Acrylonitrile Alkyl
cyanoacrylates
Polimerisasi anionik Polimerisasi kationik
– Polimerisasi kationik terjadi pada monomer yang
memiliki gugus pendorong/donor elektron
– Polimerisasi anionik terjadi pada monomer yang
memiliki gugus penarik elektron
2
Polimerisasi Adisi – Ionik
 Polimerisasi Anionik dapat di-inisiasi oleh suatu nukleofil, seperti methyl lithium,
untuk mengaktivasi gugus alkena
R'
R Li
R
R'
R'
R
R' R'
etc.
Li +
+ +
• Alternatif lainnya adalah dg cara reduksi satu elektron dari monomer oleh Li
atau Na membentuk radikal anion yang tereduksi/dimerisasi lebih lanjut
menjadi dianion
+
A radical anion
A dianion
Butadiene
Li +
Li +
Li +
Li
Li
A dimer dianion
radical coupling
to form a dimer
Li +
Li +
 Untuk meningkatkan efisiensi polimerisasi anionik, dapat digunakan suatu
pereduksi, misal sodium naphthalida
• Radikal anion naphthalida merupakan pereduksi sangat kuat, shg mudah
memberikan dianion (misalnya dlm reaksi dg stirena)
THF
Sodium naphthalide
(a radical anion)
Na+
Na
+
Naphthalene
:
Dianion styryl kemudian
mempropagasi polimerisasi
pd 2 gugus ujungnya
secara serentak
A styryl
radical anion A distyryl dianion
Styrene
Na+
Na+
Na+
Na+
Na+
Na+
1 . 2 n
2 . H2 O
A distyryl dianion
Polystyrene
n
n
 Propagasi distyryl dianion
• Polimer tumbuh (Living polymer): suatu rantai polimer yang terus tumbuh
tanpa adanya tahap terminasi rantai sampai semua monomer bereaksi atau
sampai zat dari luar ditambahkan untuk mengakhiri jalannya reaksi rantai.
– Zat yang ditambahkan berupa electrophilic agents seperti CO2 atau
ethylene oxide
:
n
Na+
CO2
H3 O+
n
COO-
Na+
n
COOH
• terminasion melalui reaksi karboksilasi
• Dua macam metode umum untuk menginisiasi polimerisasi kationik:
– reaksi asam protik kuat dg suatu monomer
– abstraksi suatu halida dari suatu inisiator organik oleh asam Lewis
• Inisiasi oleh asam protik memerlukan asam kuat dg anion nonnukleofil untuk
mencegah reaksi adisi pada ikatan rangkap
– Misalnya HF/AsF5 and HF/BF3
• Initiasi oleh asam protik
• Asam Lewis yg dpt digunakan untuk inisiasi: BF3, SnCl4, AlCl3, Al(CH3) 2Cl,
danZnCl2
H3 C
R
R
H+
BF4
-
+ BF4
-
R
R
R
R
n BF4
-
H3 C R
R R R R R
+
• Dua macam metode umum untuk menginisiasi polimerisasi kationik:
– reaksi asam protik kuat dg suatu monomer
– abstraksi suatu halida dari suatu inisiator organik oleh asam Lewis
• Inisiasi oleh asam protik memerlukan asam kuat dg anion nonnukleofil untuk
mencegah reaksi adisi pada ikatan rangkap
– Misalnya HF/AsF5 and HF/BF3
• Initiasi oleh asam protik
• Asam Lewis yg dpt digunakan untuk inisiasi: BF3, SnCl4, AlCl3, Al(CH3) 2Cl,
danZnCl2
H3 C
R
R
H+
BF4
-
+ BF4
-
R
R
R
R
n BF4
-
H3 C R
R R R R R
+
– inisiai
– propagasi
Cl + SnCl4 +
2-Chloro-2-phenylpropane
SnCl5
-
n +
+
2-Methylpropene
+
+
+
n
OH
+
+
SnCl5
-
H2 O
H+
SnCl5
-
n
n
• Terminasi rantai
Copyright
by:
mmasykuri@yahoo.com

More Related Content

What's hot

ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
Fransiska Puteri
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
Nursa'id Fitria
 

What's hot (20)

Kd2 karbohidrat
Kd2 karbohidratKd2 karbohidrat
Kd2 karbohidrat
 
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKULASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Industri polimer
Industri polimerIndustri polimer
Industri polimer
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Laporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulLaporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekul
 
BCS kelas 1
BCS kelas 1BCS kelas 1
BCS kelas 1
 
Isomer e dan z
Isomer e dan zIsomer e dan z
Isomer e dan z
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Ikatan van der walls
Ikatan van der wallsIkatan van der walls
Ikatan van der walls
 
2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 

Similar to 5_Reaksi Polimerisasi_Adisi.pptx

Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Rudita Yasa-Karuya
 
Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)
DaveWattimena
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Tezzara Clara Sutjipto
 

Similar to 5_Reaksi Polimerisasi_Adisi.pptx (20)

Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
materi polimer
materi polimermateri polimer
materi polimer
 
Modul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malangModul polimer kelas xii sma bss malang
Modul polimer kelas xii sma bss malang
 
Cable present
Cable presentCable present
Cable present
 
Polimer makalah
Polimer makalahPolimer makalah
Polimer makalah
 
20221_20220926Materi_21027141_Polimer (MKP)_Q_1.pdf
20221_20220926Materi_21027141_Polimer (MKP)_Q_1.pdf20221_20220926Materi_21027141_Polimer (MKP)_Q_1.pdf
20221_20220926Materi_21027141_Polimer (MKP)_Q_1.pdf
 
Rpp makromolekul
Rpp makromolekulRpp makromolekul
Rpp makromolekul
 
Retikulum endoplasma kelompok6
Retikulum endoplasma kelompok6Retikulum endoplasma kelompok6
Retikulum endoplasma kelompok6
 
Petunjuk Praktikum Urea Formaldehid 2024.pptx
Petunjuk Praktikum  Urea Formaldehid 2024.pptxPetunjuk Praktikum  Urea Formaldehid 2024.pptx
Petunjuk Praktikum Urea Formaldehid 2024.pptx
 
kimia12pol.pptx
kimia12pol.pptxkimia12pol.pptx
kimia12pol.pptx
 
2. Polimer dan Proses Polimerisasi.pptx
2. Polimer dan Proses Polimerisasi.pptx2. Polimer dan Proses Polimerisasi.pptx
2. Polimer dan Proses Polimerisasi.pptx
 
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptxBIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
 
materi PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptxmateri PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptx
 
PLA 1.doc
PLA 1.docPLA 1.doc
PLA 1.doc
 
Bab vi urea formaldehid
Bab vi urea formaldehidBab vi urea formaldehid
Bab vi urea formaldehid
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
 
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
Biosel, mol, mik, biotek (DASAR-DASAR BIOKIMIA, PENGANTAR METABOLISME, SITOLO...
 
Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)
 
Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1Hubungan farmasi dengan fisika 1
Hubungan farmasi dengan fisika 1
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 

5_Reaksi Polimerisasi_Adisi.pptx

  • 1. Dr. M. Masykuri, M.Si. Chemistry Education Study Program Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University (UNS) Website: http://masykuri.staff.fkip.uns.ac.id, email: mmasykuri@yahoo.com
  • 2. Polimerisasi Adisi Polimerisasi Kondensasi 1 2 Klasifikasi polimer berdasarkan reaksi polimerisasinya dikenalkan pertama kali oleh Wallace Carothers, perintis industri polimer yang bekerja pada DuPont dari 1928 ia meninggal pada 1987 Disebut juga Polimerisasi pertumbuhan rantai (Chain-growth polymerization) Disebut juga Polimerisasi pertumbuhan tahap (Step-growth polymerization)
  • 3. Perbedaan Polimerisasi Adisi & Kondensasi POLIMERISASI ADISI (Chain-growth polymerization) POLIMERISASI KONDENSASI (Step-growth polymerization) Growth by addition of monomer only at one end of chain Growth throughout matrix Some monomer remains even at long reaction times Rapid loss of monomer early in the reaction Different mechanisms operate at different stages of reaction (i.e. Initiation, propagation and termination) Same mechanism throughout Molar mass of backbone chain increases rapidly at early stage and remains approximately the same throughout the polymerization Average molecular weight increases slowly at low conversion and high extents of reaction are required to obtain high chain length Chains not active after termination Ends remain active (no termination) Initiator required No initiator necessary
  • 4.
  • 5.
  • 6. Polimerisasi Adisi Definisi:  suatu reaksi polimerisasi yang mencakup reaksi adisi yang terjadi pada monomer tak jenuh atau monomer yang memiliki suatu gugus fungsi reaktif.  monomers react to form a polymer without net loss of atoms Chain-growth Polymerization R An alkene R n Contoh: Polimerisasi adisi pada ethylene dan ethylene tersubstitusi
  • 7. Polimerisasi Adisi Contoh lain: Chain-growth Polymerization X CH2 = CH ----CH2-CH-CH2-CH---, (polistirena) H2C CH2 polyethylene CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2
  • 8. 200 °C 2000 atm O2 peroxides polyethylene H2C CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 Free-Radical Addition Polymerization of Ethylene
  • 9. Macam Polimerisasi Adisi Chain-growth Polymerization Macam polimerisasi adisi dibedakan berdasarkan zat antara reaktif (reactive intermediate) dalam polimerisasi adisi, mencakup: Radikal bebas, Karbanion, Karbokation, dan Kompleks organometallik
  • 10. Polimerisasi Adisi Contoh-contoh CH2 = CH2 CH2 = CHCH3 CH2 = CHCl CH2 = CCl2 Monomer Formula Common Name Polymer Name(s) and Common Uses Ethylene Propylene Vinyl chloride 1,1-Dichloro- ethylene Polyethylene, Polythene; break-resistant containers and packaging materials Polypropylene, Herculon; textile and carpet fibers Poly(vinyl chloride), PVC; construction tubing Poly(1,1-dichloroethylene), Saran; food packaging CH2 = CHCN CF2 = CF2 CH2 = CHC6 H5 CH2 = CHCOOEt CH3 CH2 = CCOOCH3 Acrylonitrile Tetrafluoro- ethylene Styrene Ethyl acrylate Methyl methacrylate Polyacrylonitrile, Orlon; acrylics and acrylates Poly(tetrafluoroethylene), PTFE; nonstick coatings Polystyrene, Styrofoam; insulating materials Poly(ethyl acrylate); latex paints Poly(methyl methacrylate), Plexiglas; glass substitutes
  • 11. • Radikal bebas biasanya dibentuk melalui penguraian zat kurang stabil dengan energi tertentu. Radikal bebas menjadi pemicu pada polimerisasi. 1 Polimerisasi Adisi – radikal bebas • Zat pemicu berupa senyawa peroksida, seperti a) dibenzoil peroksida dan b) azodiisobutironitril.
  • 12. • Senyawa inisiator yang dapat digunakan untuk polimerisasi pertumbuhan rantai radikal (radical chain-growth polymerization) antara lain dibenzoyl peroxide, yang terdekomposisi pada pemanasan lebih lanjut  O O O O Dibenzoyl peroxide O O 2 + 2 CO2 A phenyl radical A benzoyloxy radical 2 1 Polimerisasi Adisi – radikal bebas
  • 13.  Inisiator umum lainnya antara lain senyawa-senyawa azo, yang juga terdekomposisi pada pemanasan atau dg menyerap sinar UV. Azoisobutyronitrile (AIBN)  or h N N N C N C N N C N + 2 Alkyl radicals • : : : : 1
  • 14. 200 °C 2000 atm O2 peroxides polyethylene H2C CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 Free-Radical Addition Polymerization of Ethylene
  • 15. Jika radikal bebas dinyatakan dengan R• dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2=CHX maka tahap pemicuan dapat digambarkan sebagai berikut. R• + H2C = CHX → R – CH2 – CHX• Tahap perambatan adalah perpanjangan (elongasi) radikal bebas yang terbentuk pada tahap pemicuan dengan monomer- monomer lain: R – CH2 – CHX• + CH2=CHX → R – CH2 – CHX – CH2 – CHX• Tahap pengakhiran dapat terjadi dengan cara berikut. atau melalui reaksi disproporsionasi:
  • 17. Laju polimerisasi dapat dikendalikan dengan menggunakan zat penghambat (inhibitor) dan pelambat (retarder). Penghambat bereaksi dengan radikal bebas ketika radikal bebas terbentuk. Polimerisasi tidak akan berlanjut sebelum seluruh zat penghambat habis terpakai. Kuinon dapat bertindak sebagai zat penghambat bagi banyak sistem polimerisasi sebab kuinon bereaksi dengan radikal bebas menghasilkan radikal yang mantap akibat resonansi. Radikal bebas yang mantap ini tidak dapat memicu polimerisasi lebih lanjut.
  • 18. Zat pelambat yang biasa digunakan adalah gas oksigen. Gas ini kurang reaktif dibandingkan dengan penghambat. Cara kerja zat pelambat adalah melalui persaingan dengan monomer untuk bereaksi dengan radikal bebas sehingga laju polimerisasi menurun. Persamaannya:
  • 19. Tahap-tahap Polimerisasi Radikal pada ethylene tersubstitusi: – Inisiasi rantai – Propagasi rantai In-In In  or h  2 In In R R + In R R In R R etc. In R In R R n R R n + + In R R In R R In R R In R R In R R H 2 + n n n n n radical coupling dispropor- tionation - Terminasi rantai
  • 20. Head-to-tail linkages • Reaksi radikal dengan suatu ikatan rangkap selalu menghasilkan radikal tersubstitusi yang lebih stabil – Karena itu pada polimerisasi monomer vinil cenderung menghasilkan polmer yang berikatan kepala ke ekor (head-to-tail linkages) head-to-tail linkages R R R R R R R R R R head-to-tail linkages head-to-head linkage R R R R R R R R R R
  • 21. Head-to-tail linkages • Reaksi pertumbuhan rantai radikal disebut juga Reaksi transfer rantai (Chain-transfer reaction): karena reaktivitas gugus ujung dipindahkan dari satu rantai ke tantai berikutnya, dari satu posisi pada satu rantai ke posisi lainnya pada rantai yang sama • Polyethylene yang dihasilkan oleh polimerisasi radikal memperlihatkan sejumlah cabang butil pada rantai polimer utama • Cabang butil tsb dihasilkan oleh “back-biting” dari reaksi transfer rantai yang mana gugus ujung radikal 1° dari atom hidrogen dari atom karbon keempat. Polimerisasi kemudian berlanjut pada radikal no. 2°
  • 22. Head-to-tail linkages A six-membered transition state leading to 1,5-hydrogen abstraction H H n nCH2 = CH2 • Polyethylene komersial yang pertama-tama dibuat via polimerisasi radikal bersifat lunak & dikenal sbg low-density polyethylene (LDPE) – Rantai LDPE memiliki percabangan yang tinggi yang dihasilkan dari reaksi transfer-rantai – Karena percabangan ini mencegah rantai polyethylene dlm susunan packing yang efisien, shg LDPE bersifat amorf dan transparan – Kurang lebih 65% LDPE dibuat menjadi film untuk barang-barang konsumsi, spt kemasan, tas, dsb.
  • 23.
  • 24. polydispersity index (PI) = Mw / Mn ≥ 1
  • 25. Tentukan Mn dan Mw: a. 9 moles, molecular weight (Mi) = 30,000 dan 5 moles, molecular weight ( Mi) = 50,000 b. 9 gram, molecular weight (Mi) = 30,000 dan 5 gram, molecular weight ( Mi) = 50,000
  • 26.
  • 27. • Polimerisasi pertumbuhan rantai Ziegler-Natta merupakan metode alternatif yang tdk melibatkan radikal – Katalis Ziegler-Natta merupakan material heterogen yang tersusun dari penyangga MgCl2, suatu gugus logam halida dr unsur transisi IVB seperti TiCl4, dan senyawa alkylaluminum. n CH2 = CH2 TiCl 4 / Al( CH2 CH3 ) 2Cl MgCl2 Ethylene Polyethylene  Mekanisme polimerisasi Ziegler-Natta, Step 1: pembentukan Ikatan titanium-ethyl Step 2: masuknya ethylene ke dalam ikatan Ti-C Ti Cl Ti + + MgCl2 / TiCl4 particle Diethylaluminum chloride Al Cl Cl Al Cl Ti Ti + CH2 = CH2
  • 28. • Polyethylene yang dihasilkan dari polimerisasi Ziegler-Natta dikenal sebagai high-density polyethylene (HDPE) – HDPE memiliki derajat percabangan yang rendah daripada LDPE dan punya derajat kristalinitas, densitas, dan titik leleh yang lebih tinggi , serta kadang-kadang lebih kuat daripada LDPE. – Kurang lebih 45% dari HDPE diproses melalui teknik cetak tiup (blow- molded) menjadi wadah/container – Dg teknik fabrikasi yang khusus, rantai HDPE chains dapat dibuat dalam bentuk konformasi zig-zag. HDPE yang diproses dg cara ini memiliki sifat yang sangat kaku seperti baja & memiliki kuat mekanik 4x lebih kuat drpd PE sejenis.
  • 29. • Tiga konfigurasi polimer ethylene tersubtitusi H R R H H R R H H R Syndiotactic polymer (alternating configurations) H R H R H R H R H R Isotactic polymer (identical configurations) H R H R H R H R R H Atactic polymer (random configurations)  Semakin teratur stereokimia semakin tinggi kristalinitas (isotaktik  syndiotaktik  ataktik), • Polyethylene ataktik berupa gelas amorf (krn susunan tak teratur) • Polyethylene isotaktik bersifat kristalin, dapat menghasilkan serat dg transisi lelh yang tinggi
  • 30. OR SR Styrene Isobutylene Vinyl ethers Vinyl thioethers Styrene COOR COOR CN COOR CN Alkyl methacrylates Alkyl acrylates Acrylonitrile Alkyl cyanoacrylates Polimerisasi anionik Polimerisasi kationik – Polimerisasi kationik terjadi pada monomer yang memiliki gugus pendorong/donor elektron – Polimerisasi anionik terjadi pada monomer yang memiliki gugus penarik elektron 2 Polimerisasi Adisi – Ionik
  • 31.  Polimerisasi Anionik dapat di-inisiasi oleh suatu nukleofil, seperti methyl lithium, untuk mengaktivasi gugus alkena R' R Li R R' R' R R' R' etc. Li + + + • Alternatif lainnya adalah dg cara reduksi satu elektron dari monomer oleh Li atau Na membentuk radikal anion yang tereduksi/dimerisasi lebih lanjut menjadi dianion + A radical anion A dianion Butadiene Li + Li + Li + Li Li A dimer dianion radical coupling to form a dimer Li + Li +
  • 32.  Untuk meningkatkan efisiensi polimerisasi anionik, dapat digunakan suatu pereduksi, misal sodium naphthalida • Radikal anion naphthalida merupakan pereduksi sangat kuat, shg mudah memberikan dianion (misalnya dlm reaksi dg stirena) THF Sodium naphthalide (a radical anion) Na+ Na + Naphthalene : Dianion styryl kemudian mempropagasi polimerisasi pd 2 gugus ujungnya secara serentak A styryl radical anion A distyryl dianion Styrene Na+ Na+ Na+ Na+
  • 33. Na+ Na+ 1 . 2 n 2 . H2 O A distyryl dianion Polystyrene n n  Propagasi distyryl dianion
  • 34. • Polimer tumbuh (Living polymer): suatu rantai polimer yang terus tumbuh tanpa adanya tahap terminasi rantai sampai semua monomer bereaksi atau sampai zat dari luar ditambahkan untuk mengakhiri jalannya reaksi rantai. – Zat yang ditambahkan berupa electrophilic agents seperti CO2 atau ethylene oxide : n Na+ CO2 H3 O+ n COO- Na+ n COOH • terminasion melalui reaksi karboksilasi
  • 35. • Dua macam metode umum untuk menginisiasi polimerisasi kationik: – reaksi asam protik kuat dg suatu monomer – abstraksi suatu halida dari suatu inisiator organik oleh asam Lewis • Inisiasi oleh asam protik memerlukan asam kuat dg anion nonnukleofil untuk mencegah reaksi adisi pada ikatan rangkap – Misalnya HF/AsF5 and HF/BF3 • Initiasi oleh asam protik • Asam Lewis yg dpt digunakan untuk inisiasi: BF3, SnCl4, AlCl3, Al(CH3) 2Cl, danZnCl2 H3 C R R H+ BF4 - + BF4 - R R R R n BF4 - H3 C R R R R R R +
  • 36. • Dua macam metode umum untuk menginisiasi polimerisasi kationik: – reaksi asam protik kuat dg suatu monomer – abstraksi suatu halida dari suatu inisiator organik oleh asam Lewis • Inisiasi oleh asam protik memerlukan asam kuat dg anion nonnukleofil untuk mencegah reaksi adisi pada ikatan rangkap – Misalnya HF/AsF5 and HF/BF3 • Initiasi oleh asam protik • Asam Lewis yg dpt digunakan untuk inisiasi: BF3, SnCl4, AlCl3, Al(CH3) 2Cl, danZnCl2 H3 C R R H+ BF4 - + BF4 - R R R R n BF4 - H3 C R R R R R R +
  • 37. – inisiai – propagasi Cl + SnCl4 + 2-Chloro-2-phenylpropane SnCl5 - n + + 2-Methylpropene + + + n OH + + SnCl5 - H2 O H+ SnCl5 - n n • Terminasi rantai