SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MODUL BIOKIMIA 
PROTEIN 
Oleh 
Ahmad Alfan Abdullah 
131810401031 
JURUSAN BIOLOGI 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS JEMBER 
2014
Protein merupakan senyawa organik dengan berat molekul tinggi dan 
tersusun dari unsur C, H, O dan N serta unsur lain seperti P dan S yang akan 
membentuk struktur unit asam amino. Asam amino cukup banyak ditemukan di 
alam.Sekitar 20 jenis asam amino yang menyusun suatu rantai protein dengan 
struktur kimia berupa rantai aromatik, alifatik, dan heterosiklik atau menurut 
gugus R yang ada sangat bermakna karena dapat menunjukkan polaritas dalam 
menentukan fungsi asam amino dalam protein.Meskipun jenis protein yang ada 
dialam sangat banyak dari tumbuhan, hewan, manusia sampai 
mikroorganisme.Komponen penyusun protein tetaplah sama yaitu berasal dari ke 
20 jenis asam amino yang telah diketahui. 
Tabel ke-20 Asam Amino
Asam amino mempunyai satu gugus karboksil dan satu gugus amino, umumnya 
gugus R tidak sama dengan H, maka atom karbon adalah asimetris, ini 
memungkinkan didapatkan dua senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus 
yang sama, dimana salah satunya adalah isomer bayangan cermin / enansiomer. 
Klasifikasi protein dalam biokimia didasarkan pada fungsi biologinya. 
1. Enzim 
Enzim merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira 
seribu macam enzim telah diketahui, dimana berfungsi sebagai biokatalisator 
reaksi kimia dalam jasad hidup. Molekul enzim biasanya berbentuk globular 
(bulat), sebagian terdiri dari satu rantai polipeptida dan ada yang lebih dari satu 
rantai polipeptida. 
Sebagai contoh adalah ribonuklease (enzim yang mengkatalisis hidrolisis RNA), 
sitokrom (berperan dalam proses pemindahan elektron), tripsin (katalisator 
pemutus ikatan peptida).
2. Protein Pembangun 
Protein ini berfungsi sebagai pembentuk struktur. 
Sebagai contoh adalah glikoprotein (penunjang struktur dinding sel), α-keratin 
(terdapat dalam kulit, rambut), kolagen (serabut dalam jaringan penyambung), 
mukoprotein (sekresi mukosa/lender). 
3. Protein Kontraktil 
Golongan protein ini berperan dalam proses gerak. 
Sebagai contoh adalah myosin (filament tak bergerak dalam miofibril), aktin 
(filament yang bergerak miofibril), dinein (dalam rambut getar dan flagel). 
4. Protein Pengangkut 
Protein ini mempunyai kemampuan untuk mengikat molekul tertentu dan 
melakukan pengangkutan melalui aliran darah. 
Sebagai contoh adalah hemoglobin (alat pengangkut oksigen dalam darah), 
mioglobin (pengangkut oksigen dalam otot), serum albumin (pengangkut asam 
lemak dalam darah), β-lipoprotein (pengangkut lipida dalam darah). 
5. Protein Hormon 
Seperti halnya enzim, hormon termasuk protein yang aktif. 
Sebagai contoh adalah insulin (mengatur metabolisme glukosa), 
adrenokortikotrop (mengatur sintesis kortikosteroid). 
6. Protein Bersifat Racun 
Beberapa protein bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi
Sebagai contoh adalah Clostridium botulinum (keracunan bahan makanan), bisah 
ular (penyebab terhidrolisisnya fosfogliserida), risin (racun dalam beras). 
7. Protein Pelindung 
Golongan ini umumnya terdapat dalam darah vertebrata. 
Sebagai contoh adalah antibodi (terbentuk jika ada antigen), fibrinogen (sumber 
pembentuk fibrin dalam pembekuan darah), trombin (komponen dalam 
pembekuan darah). 
8. Protein Cadangan 
Protein ini disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. 
Sebagi contoh adalah ovalbumin (protein pada putih telur), kasein (protein susu), 
feritin (cadangan besi dalam limfa). 
Para ahli biokimia seperti Kai Linderstrom (Denmark) membagi makro molekul 
protein menjadi 4 struktur dasar yakni : 
1. Struktur Primer (Struktur Utama) 
Struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino 
yang berurutan membentuk ikatan peptide. Struktur ini dapat digambarkan 
sebagai rumus bangun yang biasa ditulis senyawa organic. Untuk mengetahui 
struktur primer dari protein diperlukan cara penentuan bertingkat yakni : 
a. Penentuan jumlah rantai polipeptida yang berdiri sendiri dari protein. 
b. Pemutusan ikatan antara rantai polipeptida satu dengan lainnya. 
c. Pemisahan masing-masing rantai polipeptida. 
d. Penentuan urutan asam amino dari masing-masing rantai. 
2. Struktur Sekunder
Dari analisis difraksi sinar X dapat dipelajari struktur sekunder protein. Struktur 
ini timbul karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil (C=O) 
dengan atom H dari gugus amino (N–H) dalam rantai polipeptida, hal ini 
memungkinkan terjdinya konformasi spiral (struktur helix). Bilamana ikatan 
hydrogen terjadi antara dua rantai polipeptida, maka masing-masing rantai tidak 
membentuk helix, melainkan rantai paralel yang berkelok (konformasi β). Rantai 
ini dihubungkan silang oleh ikatan hidrogen membentuk struktur lembaran 
berlipat.Ada dua bentuk lembaran berlipat, yaitu bentuk paralel dan bentuk anti 
paralel. Bentuk paralel terjadi apabila rantai polipeptida yang berikatan melalui 
ikatan hidrogen itu sejajar dan searah, sedangkan bentuk anti paralel terjadi 
apabila rantai polipeptida berikatan dalam posisi sejajar tetapi berlawanan arah. 
Struktur helix dan lembaran berlipat merupakan struktur sekunder protein. 
3. Struktur Terzier 
Bentuk penyusunan bagian terbesar rantai cabang disebut struktur terzier, artinya 
adalah susunan dari struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder bentuk 
lain. Sebagai contoh beberapa protein yang mempunyai bentuk α-helix dan bagian 
yang tidak membentuk α-helix. 
Biasanya bentuk sekunder ini dihubungkan dengan ikatan hydrogen, interaksi 
hidrofobik, dan ikatan disulfida (ikatan terkuat dalam mempertahankan struktur 
terzier protein). 
Struktur terzier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau 
gulungan, dengan demikian akan membentuk struktur yang kompleks dan struktur 
ini dimantapkan oleh adanya beberapa ikatan antara gugus R pada molekul asam 
amino yang membentuk protein.
4. Struktur Kuartener 
Struktur primer, sekunder dan terzier umumnya hanya melibatkan satu rantai 
polipeptida, tetapi bilamana struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam 
membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener. 
Denaturasi Protein 
Bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah, maka 
dikatakan protein ini terdenaturasi. Sebagian besar protein globular mudah 
mengalami denaturasi, jika ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul 
tersebut rusak.Kadang-kadang perubahan ini memang dikehendaki namun sering 
juga merugikan sehingga perlu dicegah. 
Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan rantai peptide dan pemecahan 
protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. 
Terjadinya kedua jenis denaturasi ini tergantung pada keadaan molekul. Yang 
pertama terjadi pada rantai polipeptida, dan yang kedua terjadi pada bagian 
molekul yang bergabung dalam ikatan sekunder. 
Ikatan-ikatan yang dipengaruhi oleh proses denaturasi adalah: 
(a) ikatan hidrogen. 
(b) ikatan hidrofobik (pada leusin, valin, fenilalanin, triptofan yang 
saling berlekatan membentuk suatu misel dan tidak larut dalam air). 
(c) ikatan ionik antara gugus bermuatan positif dan negatif. 
(d) ikatan intramolekul yang terdapat pada gugus disulfida dalam sistin. 
Denaturasi dapat diartikan suatu perubahan terhadap struktur sekunder, terzier, 
dan kuartener terhadap molekul protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan 
kovalen. Karena itu denaturasi dapat diartikan sebagai proses terpecahnya ikatan 
hidrogen, interaksi hidrofobik, dan terbukanya lipatan protein.
Protein yang terdenaturasi berkurang kelarutannya. Lapisan molekul protein 
bagian dalam yang bersifat hidrofobik berbalik keluar, sedangkan bagian luar 
yang bersifat hidrofilik terlipat ke dalam. Pelipatan terjadi khususnya bila larutan 
protein telah mendekati pH isolistrik dan akhirnya protein akan menggumpal dan 
mengendap. 
Masalah utama terjadinya denaturasi meliputi : 
1. Panas dan Radiasi Sinar Ultraviolet 
2. Pelarut-pelarut Organik 
3. Asam atau Basa 
4. Ion Logam Berat 
5. Pereaksi Alkaloid 
6. Metabolisme Asam Amino 
Selain disintesis dan dihasilkan dari hidrolkisis protein makanan, asam amino 
dapat diperoleh dari hidrolisis protein jaringan, contohnya mukosa usus dan otot. 
Asam amino digunakan selama sintesis protein, asam amino juga memasuki 
glukoneogenesis dan lipogenesis, terdegradasi menghasilkan energi dan 
digunakan untuk mensistesis senyawa-senyawa seperti purin, pirimidin, porfirin, 
epinefrin, dan keratin. Aktivitas metabolic ini diperleh melalui penggantian asam 
amino-asam amino secepat aktivitas pergantian lipid dan karbohidrat. 
Katabolisme asam amino sangat rumit, karena terdapat begitu banyak perbedaan 
diantara asam amino-asam amino yang harus diperhatikan dalam membuat 
generalisasi. Rangka karbon pada asam amino, kecuali pada leusin, dapat 
digunakan untuk glukoneogenesis.
Fungsi Protein 
1. Pembentukan jaringan baru seperti: rambut, kuku. 
2. Mengganti jaringan yang rusak seperti: pengelupasan mukosa usus. 
3. Mengganti asam amino yang hilang misalnya lewat urin. 
4. Mensintesis asam amino nonesensial dengan menggabungkan asam keto 
melalui proses transaminasi oleh hati. 
5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim dsb. 
Jalur Metabolik Utama Asam Amino 
1. pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti 
protein diet serta sintesis asam amino di hati. 
2. pengambilan nitrogen dari asam amino. 
3. katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus 
urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. 
4. sintesis protein dari asam-asam amino.
Katabolisme asam amino 
1. Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam 
amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat 
dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber 
energi. 
2. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan 
gugus amin. 
3. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh 
4. Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam 
amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak 
5. Katabolisme asam amino terjadi di hati dengan proses: 
a. deaminasi 
b. transaminasi 
Transmis 
Transmisi adalah proses perubahan asam amino menjadi jenis asam amino 
lain. Proses transaminasi didahului oleh perubahan asam amino menjadi 
bentuk asam keto, secara skematik digambarkan sebagai berikut: 
Alanin + α-ketoglutarat ↔ piruvat + glutamate 
Deaminasi Oksidatif 
Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan (hidrolisis) asam amino 
menjadi asam keto dan ammonia (NH4+). Proses deaminasi kebanyakan 
terjadi di hati, Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa 
nitrogen dan non nitrogen.
a. Senyawa nonnitrogen yang mengandung gugus C, H, dan O selanjutnya 
diubah menjadi asetil Co-A untuk sumber energi melalui jalur siklus 
Kreb’s atau disimpan dalam bentuk glikogen. 
b. Senyawa nitrogen dikeluarkan lewat urin setelah diubah lebih dahulu 
menjadi ureum. 
DAFTAR PUSTAKA 
Hawab, M. dkk. 1989. Biokimia Lanjutan. PAU-Ilmu Hayat IPB. Bogor. 
Houston, M.E. 1995. Biochemistry Primer For Exercise Science. Human Kinetics. 
Champaign.USA. 
Kay, E.R.M. 1966. Biochemistry : An Introduction to Dynamic Biology. Collier- 
Macmillan.Canada. 
Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. 
Jakarta. 
Lehninger, A..L., et al. 1997. Principles of Biochemistry. 2nd .Worth Publisher. 
New York. 
Murwani, R. 2010. Modul Protein dan Asam Amino. Semarang: 
UNDIP Semarang.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

protein KIMIA
protein KIMIA protein KIMIA
protein KIMIA
 
4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein 4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein
 
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
 
Power point klmpk 1.metbolisme purin & pirimidin
Power point klmpk 1.metbolisme purin & pirimidinPower point klmpk 1.metbolisme purin & pirimidin
Power point klmpk 1.metbolisme purin & pirimidin
 
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJKarbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
 
Metabolisme Purin Primidin
Metabolisme Purin PrimidinMetabolisme Purin Primidin
Metabolisme Purin Primidin
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
Pencernaan Protein
Pencernaan ProteinPencernaan Protein
Pencernaan Protein
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 
Analisis protein
Analisis proteinAnalisis protein
Analisis protein
 
Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid
 
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan proteinMakalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Turunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-pptTurunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-ppt
 
Bioenergitika
BioenergitikaBioenergitika
Bioenergitika
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
METABOLISME lemak
METABOLISME lemakMETABOLISME lemak
METABOLISME lemak
 
Asam amino-dan-protein
Asam amino-dan-proteinAsam amino-dan-protein
Asam amino-dan-protein
 
Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak Biosentesis asam lemak
Biosentesis asam lemak
 

Viewers also liked

Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinNursa'id Fitria
 
Soal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda proteinSoal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda proteinMita Megah
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINFadlian18
 

Viewers also liked (6)

Protein
ProteinProtein
Protein
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Soal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda proteinSoal pilihan ganda protein
Soal pilihan ganda protein
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
 
Analisis makanan pada protein
Analisis makanan pada proteinAnalisis makanan pada protein
Analisis makanan pada protein
 
Aa, peptida, dan protein
Aa, peptida, dan proteinAa, peptida, dan protein
Aa, peptida, dan protein
 

Similar to Protein Biokimia

Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-proteinModul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-proteinNurulPerbriani
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein Andrew Hutabarat
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisParid Nurahman
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam aminoElisa Elisa
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfejja3
 
Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimNor Hidayati
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiSinta Sry
 
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01sanoptri
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxMarniati7
 
Bab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulBab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulwafiqasfari
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENApure chems
 

Similar to Protein Biokimia (20)

Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-proteinModul 2-struktur-dan-fungsi-protein
Modul 2-struktur-dan-fungsi-protein
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
 
materi PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptxmateri PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptx
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
 
5.protein
5.protein5.protein
5.protein
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam amino
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
RPP "Protein"
RPP "Protein"RPP "Protein"
RPP "Protein"
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
 
Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzim
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
Bab7 biom
Bab7 biomBab7 biom
Bab7 biom
 
Bab7 biomolekul
Bab7 biomolekulBab7 biomolekul
Bab7 biomolekul
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xii
 
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Bab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekulBab 7 biomolekul
Bab 7 biomolekul
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Protein Biokimia

  • 1. MODUL BIOKIMIA PROTEIN Oleh Ahmad Alfan Abdullah 131810401031 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014
  • 2. Protein merupakan senyawa organik dengan berat molekul tinggi dan tersusun dari unsur C, H, O dan N serta unsur lain seperti P dan S yang akan membentuk struktur unit asam amino. Asam amino cukup banyak ditemukan di alam.Sekitar 20 jenis asam amino yang menyusun suatu rantai protein dengan struktur kimia berupa rantai aromatik, alifatik, dan heterosiklik atau menurut gugus R yang ada sangat bermakna karena dapat menunjukkan polaritas dalam menentukan fungsi asam amino dalam protein.Meskipun jenis protein yang ada dialam sangat banyak dari tumbuhan, hewan, manusia sampai mikroorganisme.Komponen penyusun protein tetaplah sama yaitu berasal dari ke 20 jenis asam amino yang telah diketahui. Tabel ke-20 Asam Amino
  • 3. Asam amino mempunyai satu gugus karboksil dan satu gugus amino, umumnya gugus R tidak sama dengan H, maka atom karbon adalah asimetris, ini memungkinkan didapatkan dua senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus yang sama, dimana salah satunya adalah isomer bayangan cermin / enansiomer. Klasifikasi protein dalam biokimia didasarkan pada fungsi biologinya. 1. Enzim Enzim merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira seribu macam enzim telah diketahui, dimana berfungsi sebagai biokatalisator reaksi kimia dalam jasad hidup. Molekul enzim biasanya berbentuk globular (bulat), sebagian terdiri dari satu rantai polipeptida dan ada yang lebih dari satu rantai polipeptida. Sebagai contoh adalah ribonuklease (enzim yang mengkatalisis hidrolisis RNA), sitokrom (berperan dalam proses pemindahan elektron), tripsin (katalisator pemutus ikatan peptida).
  • 4. 2. Protein Pembangun Protein ini berfungsi sebagai pembentuk struktur. Sebagai contoh adalah glikoprotein (penunjang struktur dinding sel), α-keratin (terdapat dalam kulit, rambut), kolagen (serabut dalam jaringan penyambung), mukoprotein (sekresi mukosa/lender). 3. Protein Kontraktil Golongan protein ini berperan dalam proses gerak. Sebagai contoh adalah myosin (filament tak bergerak dalam miofibril), aktin (filament yang bergerak miofibril), dinein (dalam rambut getar dan flagel). 4. Protein Pengangkut Protein ini mempunyai kemampuan untuk mengikat molekul tertentu dan melakukan pengangkutan melalui aliran darah. Sebagai contoh adalah hemoglobin (alat pengangkut oksigen dalam darah), mioglobin (pengangkut oksigen dalam otot), serum albumin (pengangkut asam lemak dalam darah), β-lipoprotein (pengangkut lipida dalam darah). 5. Protein Hormon Seperti halnya enzim, hormon termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh adalah insulin (mengatur metabolisme glukosa), adrenokortikotrop (mengatur sintesis kortikosteroid). 6. Protein Bersifat Racun Beberapa protein bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi
  • 5. Sebagai contoh adalah Clostridium botulinum (keracunan bahan makanan), bisah ular (penyebab terhidrolisisnya fosfogliserida), risin (racun dalam beras). 7. Protein Pelindung Golongan ini umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai contoh adalah antibodi (terbentuk jika ada antigen), fibrinogen (sumber pembentuk fibrin dalam pembekuan darah), trombin (komponen dalam pembekuan darah). 8. Protein Cadangan Protein ini disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Sebagi contoh adalah ovalbumin (protein pada putih telur), kasein (protein susu), feritin (cadangan besi dalam limfa). Para ahli biokimia seperti Kai Linderstrom (Denmark) membagi makro molekul protein menjadi 4 struktur dasar yakni : 1. Struktur Primer (Struktur Utama) Struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan membentuk ikatan peptide. Struktur ini dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang biasa ditulis senyawa organic. Untuk mengetahui struktur primer dari protein diperlukan cara penentuan bertingkat yakni : a. Penentuan jumlah rantai polipeptida yang berdiri sendiri dari protein. b. Pemutusan ikatan antara rantai polipeptida satu dengan lainnya. c. Pemisahan masing-masing rantai polipeptida. d. Penentuan urutan asam amino dari masing-masing rantai. 2. Struktur Sekunder
  • 6. Dari analisis difraksi sinar X dapat dipelajari struktur sekunder protein. Struktur ini timbul karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus amino (N–H) dalam rantai polipeptida, hal ini memungkinkan terjdinya konformasi spiral (struktur helix). Bilamana ikatan hydrogen terjadi antara dua rantai polipeptida, maka masing-masing rantai tidak membentuk helix, melainkan rantai paralel yang berkelok (konformasi β). Rantai ini dihubungkan silang oleh ikatan hidrogen membentuk struktur lembaran berlipat.Ada dua bentuk lembaran berlipat, yaitu bentuk paralel dan bentuk anti paralel. Bentuk paralel terjadi apabila rantai polipeptida yang berikatan melalui ikatan hidrogen itu sejajar dan searah, sedangkan bentuk anti paralel terjadi apabila rantai polipeptida berikatan dalam posisi sejajar tetapi berlawanan arah. Struktur helix dan lembaran berlipat merupakan struktur sekunder protein. 3. Struktur Terzier Bentuk penyusunan bagian terbesar rantai cabang disebut struktur terzier, artinya adalah susunan dari struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder bentuk lain. Sebagai contoh beberapa protein yang mempunyai bentuk α-helix dan bagian yang tidak membentuk α-helix. Biasanya bentuk sekunder ini dihubungkan dengan ikatan hydrogen, interaksi hidrofobik, dan ikatan disulfida (ikatan terkuat dalam mempertahankan struktur terzier protein). Struktur terzier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau gulungan, dengan demikian akan membentuk struktur yang kompleks dan struktur ini dimantapkan oleh adanya beberapa ikatan antara gugus R pada molekul asam amino yang membentuk protein.
  • 7. 4. Struktur Kuartener Struktur primer, sekunder dan terzier umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida, tetapi bilamana struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener. Denaturasi Protein Bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah, maka dikatakan protein ini terdenaturasi. Sebagian besar protein globular mudah mengalami denaturasi, jika ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak.Kadang-kadang perubahan ini memang dikehendaki namun sering juga merugikan sehingga perlu dicegah. Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan rantai peptide dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis denaturasi ini tergantung pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai polipeptida, dan yang kedua terjadi pada bagian molekul yang bergabung dalam ikatan sekunder. Ikatan-ikatan yang dipengaruhi oleh proses denaturasi adalah: (a) ikatan hidrogen. (b) ikatan hidrofobik (pada leusin, valin, fenilalanin, triptofan yang saling berlekatan membentuk suatu misel dan tidak larut dalam air). (c) ikatan ionik antara gugus bermuatan positif dan negatif. (d) ikatan intramolekul yang terdapat pada gugus disulfida dalam sistin. Denaturasi dapat diartikan suatu perubahan terhadap struktur sekunder, terzier, dan kuartener terhadap molekul protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan kovalen. Karena itu denaturasi dapat diartikan sebagai proses terpecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, dan terbukanya lipatan protein.
  • 8. Protein yang terdenaturasi berkurang kelarutannya. Lapisan molekul protein bagian dalam yang bersifat hidrofobik berbalik keluar, sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofilik terlipat ke dalam. Pelipatan terjadi khususnya bila larutan protein telah mendekati pH isolistrik dan akhirnya protein akan menggumpal dan mengendap. Masalah utama terjadinya denaturasi meliputi : 1. Panas dan Radiasi Sinar Ultraviolet 2. Pelarut-pelarut Organik 3. Asam atau Basa 4. Ion Logam Berat 5. Pereaksi Alkaloid 6. Metabolisme Asam Amino Selain disintesis dan dihasilkan dari hidrolkisis protein makanan, asam amino dapat diperoleh dari hidrolisis protein jaringan, contohnya mukosa usus dan otot. Asam amino digunakan selama sintesis protein, asam amino juga memasuki glukoneogenesis dan lipogenesis, terdegradasi menghasilkan energi dan digunakan untuk mensistesis senyawa-senyawa seperti purin, pirimidin, porfirin, epinefrin, dan keratin. Aktivitas metabolic ini diperleh melalui penggantian asam amino-asam amino secepat aktivitas pergantian lipid dan karbohidrat. Katabolisme asam amino sangat rumit, karena terdapat begitu banyak perbedaan diantara asam amino-asam amino yang harus diperhatikan dalam membuat generalisasi. Rangka karbon pada asam amino, kecuali pada leusin, dapat digunakan untuk glukoneogenesis.
  • 9. Fungsi Protein 1. Pembentukan jaringan baru seperti: rambut, kuku. 2. Mengganti jaringan yang rusak seperti: pengelupasan mukosa usus. 3. Mengganti asam amino yang hilang misalnya lewat urin. 4. Mensintesis asam amino nonesensial dengan menggabungkan asam keto melalui proses transaminasi oleh hati. 5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim dsb. Jalur Metabolik Utama Asam Amino 1. pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. 2. pengambilan nitrogen dari asam amino. 3. katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. 4. sintesis protein dari asam-asam amino.
  • 10. Katabolisme asam amino 1. Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. 2. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. 3. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh 4. Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak 5. Katabolisme asam amino terjadi di hati dengan proses: a. deaminasi b. transaminasi Transmis Transmisi adalah proses perubahan asam amino menjadi jenis asam amino lain. Proses transaminasi didahului oleh perubahan asam amino menjadi bentuk asam keto, secara skematik digambarkan sebagai berikut: Alanin + α-ketoglutarat ↔ piruvat + glutamate Deaminasi Oksidatif Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan (hidrolisis) asam amino menjadi asam keto dan ammonia (NH4+). Proses deaminasi kebanyakan terjadi di hati, Deaminasi menghasilkan 2 senyawa penting yaitu senyawa nitrogen dan non nitrogen.
  • 11. a. Senyawa nonnitrogen yang mengandung gugus C, H, dan O selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A untuk sumber energi melalui jalur siklus Kreb’s atau disimpan dalam bentuk glikogen. b. Senyawa nitrogen dikeluarkan lewat urin setelah diubah lebih dahulu menjadi ureum. DAFTAR PUSTAKA Hawab, M. dkk. 1989. Biokimia Lanjutan. PAU-Ilmu Hayat IPB. Bogor. Houston, M.E. 1995. Biochemistry Primer For Exercise Science. Human Kinetics. Champaign.USA. Kay, E.R.M. 1966. Biochemistry : An Introduction to Dynamic Biology. Collier- Macmillan.Canada. Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. Jakarta. Lehninger, A..L., et al. 1997. Principles of Biochemistry. 2nd .Worth Publisher. New York. Murwani, R. 2010. Modul Protein dan Asam Amino. Semarang: UNDIP Semarang.