SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
PROTEIN
Apt. Eka Putri Wiyati.,M.Farm
Pembentukan Protein
ASAM AMINO
PEPTIDA
PROTEIN
Asam Amino
Asam amino merupakan senyawa dengan molekul yang
mengandung gugus fungsional amino (-nh2) maupun
karboksil (-co2h). Secara umum, struktur asam amino
dapat dituliskan seperti berikut.
PENAMAAN ASAM AMINO
Penamaan Asam Amino
• Jika gugus NH terletak disebelah kanan diberi awalan D,jika NH3
+ dikiri diberi awalan L.
• Semua asam amino yang ada di alam dalam protein mempunyai konfigurasiL. Ada
beberapa asam amino yang penting dalam strukturdan metabolisme mempunyai
konfigurasi D,yaitu asam D-alanin dan D-glutamat yang merupakan komponen penyusun
dinding selbakteri tertentu.
• Penulisanasam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat dengan 3 huruf
• Misal : Serine → Ser
Glysin→ gly
• Asam amino dengan gugus amino bebas biasanya ditaruh pada ujung kiri struktur itu. Asam
amino ini disebut asam amino n-ujung.
• Asam amino dengan gugus karboksil bebas ditaruh diujung kanan disebut asam amino c-ujung.
Asam amino ini dibedakan menjadi asam
amino esensial dan asam amino
nonesensial
Asam amino esensial
merupakan asam amino yang
sangat penting untuk tubuh
tetapi tubuh tidak dapat
membuat sendiri. Oleh
karena itu, harus diperoleh
dari luar yaitu dari makanan.
Contoh asam amino esensial
adalah threonin, valin, leusin,
isoleusin, lisin, metionin,
fenilalanin, tirosin, dan
triptofan.
Asam amino nonesensial
merupakan asam amino
yang dapat dibuat oleh
tubuh sendiri. Contoh
asam amino non esensial
adalah glisin, alanin, serin,
arginin, histidin, asam
aspartat, asam glutamat,
aspartin, glutamin, sistein,
dan prolin.
Ikatan Peptida
Peptida adalah gabungan 2 atau lebih asam
amino yang dihubungkan dengan ikatan
peptida dan berat molekulnya kurang dari
10.000 dalton
Penamaan Peptida
Ikatan Peptida
▶ Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino melalui gugus karboksil dari satu asam amino
dengan gugus amino dari asam amino yang lain.
• Berdasarkan konvensiikatan peptida ditulisdengan asam amino yg mempunyai NH bebas
(sebelah kiri)dan as. Amino dg gugus COO bebas (sebelah kanan)
• Molekul yang mengandung 2 asam amino dengan 1ikatan peptida disebut dipeptide
• Molekul mengandung 3asam amino disebut tripeptida. Ada tetrapeptida, pentapeptida, dst.
• Tiap asam amino dalam suatu molekul peptide disebut suatu satuan (unit) atau suatu residu.
• Alanilglisina mempunyai dua residu :residu alanina dan residu glisina.
• Suatupolipeptida ialah suatu peptide dengan banyak sekali residu asam amino.
PROTEIN
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, artinya zat
paling penting dlm setiap organisme. Protein ditemukan oleh ahli
kimia Belanda, Geraldus Mulder (1802–1880).
Terdiri dari rantai panjang asam amino yang diikat dengan
ikatan peptide
Terdiri dari C, H, O dan N,
protein berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak
dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain
polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup.
Struktur Molekul Protein
Protein terdiri dari asam amino-asam amino, terikat bersama-sama dalam bentuk ikatan
peptida (-CO-NH-) melalui proses kondensasi.
Pada pembentukan ikatan peptida, air dilepaskan dari H pada gugus NH2 suatu asam amino dan
dari OH pada gugus -COOH asam amino yang lain
Sifat Protein
01 Bersifat amfoter, senyawa amorf, tidak
berwarna
02 Tak larut dalam pelarut organik dan sukar
larut dalam air
03 Mudah terdenaturasi oleh pengaruh panas,
penambahan logam, dan asam atau basa
04 Sifat fisik dan kimiawi dipengaruhi jumlah
dan susunan asam amino penyusun
05 Sifat protein ditentukan oleh bagaimana
polipeptida terikat satu dengan yang lainnya
Sifat Koloid Larutan Protein
Protein membentuk larutan koloid tipe
emulsi, atau koloid hidrofilik. Efek hidrasi
dan muatan pada sifat koloid dan
stabilitas larutan protein adalah sbb :
Analisis Kualitatif
1. Uji Komposisi Suatu Protein
a. Uji komposisi secara umum
b. Uji terhadap nitrogen organik --- uji Lassaigne
c. Uji terhadap sulfur (uji terhadap sulfur pada sistin dan
sistein)
2. Reaksi Warna Untuk Protein
a. Uji Biuret
b. Uji Millon
c. Uji Hopkins-Cole
d. Uji Liebermann
e. Uji Acree-Rosenheim
f. Uji p-DAB Ehrlich
g. Uji Diazo Ehrlich
h. Uji Sulfur
i. Uji Molisch
j. Uji Ninhydrin
k. Uji Biuret
3. Reaksi pengendapan
untuk protein
a. Denaturasi dengan panas dan
pH ekstrim
b. Pembentukan endapan dengan
logam berat
c. Pembentukan endapan dengan
reagen bersifat asam (antara
lain: asam fosfotungstat,
asam pikrat)
d. Endapan dengan ferrosianida
e. Endapan dengan alkohol
Analisis
Kuantitatif
1. Volumetri
a. Metode Kjeldahl
b. Titrasi formol untuk
alanin
2. Spektrofotometri
a. Metode Biuret
b. Metoda Folin-Lowry
c. Serapan pada daerah UV
d. Turbidimetri
e. Fluorometri, refraktometri dan
polarografi
Klasifikasi Protein
1. Berdasarkan komposisi
a. Simple Protein. Protein murni yang ditemukan
di alam, yang jika terhidrolisis membentuk
beberapa asam amino utama atau derivatnya.
contoh: albumin, globulin, prolamin, protamin.
b. Conjugated Protein. Simple Protein yang
terikat dengan molekul nonprotein
contoh: kromoprotein, glikoprotein, fosfoprotein,
nukleoprotein.
c. Derived Protein. Protein yang padanya
melekat gugus artifisial (artificial group) hasil
dari aktivitas panas, enzim, dan reagen kimia
contoh: pepton, coagulated protein.
2. Berdasarkan fungsi fisiologinya
a. Protein struktural
b. Protein kontraktil
c. Hormon
d. Enzim
e. Antibodi
f. Protein darah
3. Berdasarkan Bentuk Molekulnya
terdiri atas beberapa
rantai peptida berbentuk
spiral yang terjalin satu
sama lain sehingga
menyerupai batang yang
kaku, contohnya: kolagen,
elastin, keratin dan miosin.
Protein Berbentuk Serat
( Fibrous Protein)
berbentuk bola yang
rantai peptidanya melilit
padat. Terdapat dalam
cairan jaringan tubuh,
contohnya: albumin,
globulin, histon dan
protamin
Protein Berbentuk Bola
(Globular Protein)
• Sifat kovalen pada ikatan peptide stabil, tidak
dipengaruhi oleh : pH, pelarut
• Atom-atom C, H, N terletak pada satu bidang
datar
• Susunan linier asam amino dalam protein
merupakan struktur primer.
• Adanya tarik menarik di antara asam amino
dalam rangkaian protein menyebabkan struktur
utama membelit, melingkar, dan melipat diri
sendiri. Bentuk-bentuk yang dihasilkan dapat
spriral, heliks, dan lembaran. Bentuk ini
dinamakan struktur sekunder.
• Gugus karbonil dari setiap asam amino
membentuk ikatan hydrogen dengan gugus
amino dari asam amino ke tiga di sepanjang
rantai polipeptida
• Bagian bentuk-bentuk sekunder ini dihubungkan
dengan ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, dan
ikatan disulfida.
• Contoh insulin, haemoglobin, dan albumin telur
• Ditemukan; ikatan sulfida, jembatan garam,
ikatan hydrogen, atraksi hidrofobik
• Struktur primer, sekunder, dan tersier umumnya
hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Akan
tetapi bila struktur ini melibatkan beberapa
polipeptida dalam membentuk suatu protein,
maka disebut struktur kuartener.
• Mengandung 2 ikatan atau lebih peptide yang
berkaitan dengan ikatan kovalen yang lemah
• Contoh; kolagen
Kegunaan Protein Bagi Tubuh
1. Sebagai Enzim
2. Alat Pengangkut dan Alat
Penyimpan
3. Pengatur Pergerakan
4. Penunjang Mekanis
5. Pertahanan Tubuh/Imunisasi
6. Media Perambatan Impuls
Saraf
7. Pengendalian Pertumbuhan
Sintesis Protein
Replikasi
Transkripsi
Translasi
Replikasi
REPLIKASI DNA
REPLIKASI DNA
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Sebuah sel membelah menjadi 2 sel, 2 sel
membelah menjadi 4 sel, 4 sel membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah, terjadi
perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA.
Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian, replikasi adalah proses pembuatan
(sintesis) DNA baru atau penggandaan DNA di dalam nukleus.
Pada saat replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga
DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.
• DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA induk.
• Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen pendek dari RNA sebagai pemula
untuk terjadinya sintesis protein.
• Dari ujung 3´ RNA primer, DNA polimerase menambahkan pasangan basa nitrogen (dari nukleotida-
nukleotida) pada rantai tunggal DNA induk dan terbentuk rantai DNA yang bersambungan secara
kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut leading strand.
• Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polimerase membentuk lagging strand (merupakan
keseluruhan rantai kopian DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan memperpanjang RNA
primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga membentuk segmen-segmen DNA baru yang saling
terpisah. Segmen-segmen itulah yang disebut fragmen Okazaki.
• DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer dengan DNA dan enzim ligase
menghubungkan segmen-segmen okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru. Nah, DNA baru
yang telah terbentuk (identik dengan DNA induk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis
protein yaitu tahapan transkripsi dan translasi.
Beberapa tahapan dan enzim yang berperan dalam sintesis protein,
antara lain:
Transkripsi
• Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode
genetik dari DNA.
• Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA
seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.
• Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda
DNA melalui kerja enzim RNA polimerase.
• Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense, rantai yang
lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense.
• Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya
terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja.
• Oleh karena itu, nukleotida-nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi
menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit transkripsi.
TRANSKRIPSI
Pada tahapan ini terbagi atas 3 tahap;
• Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal
replikasi, pada transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah
DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk
memulai transkripsi.
• RNA polimerase melekat atau berikatan dengan promoter,
setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein yang
disebut faktor transkripsi.
• Kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor
transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi.
Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda DNA.
INISIASI (PERMULAAN)
• Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini
kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´
ke 3´.
• Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan memanjang
seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA.
Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen
pada replikasi.
•
• Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U).
Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan
adenin pada rantai DNA.
• Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA
akan berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing sesuai
dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan
urasil dan guanin dengan sitosin
ELONGASI (PEMANJANGAN)
• Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari
daerah promoter berakhir di daerah terminator.
• Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti
semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya,
RNA terlepas dan terbentuklah RNA m yang baru.
• Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung
berperan sebagai RNA m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi
gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi RNA m
yang fungsional (aktif) setelah malalui proses tertentu terlebih
dahulu.
• Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa
urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan)
dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA.
• Setiap tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida RNA m
hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet atau kodon.
PERMINASI (PENGAKIRAN)
Translasi
• Setelah replikasi DNA dan transkripsi mRNA di dalam
nukleus, mRNA dari nukleus dipindahkan ke sitoplasma
sel.
• Langkah selanjutnya adalah proses translasi RNA m
untuk membentuk protein.
• Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa
triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam amino-
asam amino yang akhirnya membentuk protein.
• Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet,
akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda.
• Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari
triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino
triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam
amino serin UCA.
• Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk
pembentukan protein merupakan hasil terjemahan
triplet dari mRNA.
• Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan,
ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai
polipeptida spesifik dan akan membentuk protein
spesifik pula.
TRANSLASI
• Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi asam
amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA.
• Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut
membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam
amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim.
• Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen.
Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma.
• Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan
menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada mRNA.
• Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam
amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon
pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa asam
aminonya.
INISIASI TRANSLASI
• Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga
dihasilkan asam amino satu demi satu.
• Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA
sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk
polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam amino.
• Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka antikodon
berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU.
• Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk
peptida. Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang
sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan
asam amino
ELONGASI
Keterangan
• tRNA membawa antikodon
AAA & asam amino
(fenilalanin)
• antikodon AAA berpasangan
dengan kodon mrNA
• pembentukan ikatan peptide
• pemanjangan rantai
polipeptida & ribosom siap
menerima tRNA selanjutnya
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibaca tRNA bertemu dengan kodon UAA, UAG,
atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom
dan diolah membentuk protein fungsional.
TERMINASI
Denaturasi Protein
• Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat-sifat strukturyang tinggi. Ikatan hydrogen dan
gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu. Akibat suatu denaturasi adalah hilangnya
banyak sifat biologis protein itu.
• Salah satu faktor yang menyebabkan denaturasi suatu protein ialah perubahan temperatur.
Memasak putih telur merupakan contoh denaturasi yang tak reversible. Suatu putih telur adalah
cairan tak berwarna yang mengandung albumin, yakni protein globular yang larut. Pemanasan putih
telur akan mengakibatkan albumin itu membuka lipatan dan mengendap; dihasilkan suatu zat
padat putih.
• Perubahan pH juga dapat mengakibatkan denaturasi. Bila susu menjadi asam, perubahan pH yang
disebabkan oleh pembentukan asam laktat akan menyebabkan penggumpalan susu(curdling), atau
pengendapan protein yang semula larut. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan denaturasi
adalah detergen, radiasi, zat pengoksidasi atau pereduksi (yang dapat mengubah hubungan S-S),
dan perubahan tipe pelarut.
• Beberapa protein (kulitdan dinding dalam saluran pencernaan, misalnya) sangat tahan terhadap
denaturasi, sedangkan protein-protein lain sangat peka. Denaturasi dapat bersifat reversible jika
suatu protein hanya dikenai kondisi denaturasi yang lembut, seperti sedikit perubahan pH. Jika
protein ini dikendalikan ke lingkungan alamnya, protein ini dapat memperoleh kembali struktur lebih
tingginya yang alamiah dalam suatu proses yang disebut renaturasi. Renaturasi umumnya sangat
lambat atau tidak terjadi sama sekali. Salah satu permasalahannya dalam penelitian protein ialah
bagaimana mempelajari protein tanpa merusak struktur lebih tingginya.
Koagulasi Protein
Koagulasi merupakan proses lanjutan yang terjadi ketika molekul protein yang
didenaturasi membentuk suatu massa yang solid.Cairan telur diubah menjadi padat
atau setengah padat (gel) dengan proses air yang keluar dari strukturmembentuk
spiral-spiral yang membuka dan melekat satu sama lain. Koagulasi initerjadi selama
rentang waktu temperatur yang lama dan dipengaruhi oleh factor-faktor yang telah
disebutkan sebelumnya seperti panas, pengocokan, pH, dan juga menggunakan gula
dan garam. Hasildari proses koagulasi protein biasanya mampu membentuk
karakteristik yang diinginkan, mengental yang mungkin terjadi pada proses
selanjutnya setelah denaturasi dan koagulasi. Kekentalan hasil campuran telur
mempengaruhi keinginanuntukmenyusut atau menjadi lebih kuat.
PROTEIN_SIMPAN

More Related Content

Similar to PROTEIN_SIMPAN

PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENApure chems
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisParid Nurahman
 
Laporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji proteinLaporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji proteinDayana Florencia
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptssuser9848b0
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxMarniati7
 
Asam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptidaAsam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptidaDesra Sari
 
PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12Niken Kurnia
 
asam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzimasam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzimleeeli
 
1.1.4.2 komposisi kimiawi sel
1.1.4.2 komposisi kimiawi sel 1.1.4.2 komposisi kimiawi sel
1.1.4.2 komposisi kimiawi sel Carlo Prawira
 
Makalah dna dan protein
Makalah dna dan proteinMakalah dna dan protein
Makalah dna dan proteinWarnet Raha
 

Similar to PROTEIN_SIMPAN (20)

Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Laporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji proteinLaporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji protein
 
4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein 4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Biologi molekuler
Biologi molekulerBiologi molekuler
Biologi molekuler
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
 
Makalah dna dan protein
Makalah dna dan proteinMakalah dna dan protein
Makalah dna dan protein
 
Makalah dna dan protein
Makalah dna dan proteinMakalah dna dan protein
Makalah dna dan protein
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Asam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptidaAsam amino-dan-peptida
Asam amino-dan-peptida
 
PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12
 
Metabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleatMetabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleat
 
Metabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleatMetabolisme asam nukleat
Metabolisme asam nukleat
 
asam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzimasam amino dan protein enzim
asam amino dan protein enzim
 
1.1.4.2 komposisi kimiawi sel
1.1.4.2 komposisi kimiawi sel 1.1.4.2 komposisi kimiawi sel
1.1.4.2 komposisi kimiawi sel
 
Makalah dna dan protein
Makalah dna dan proteinMakalah dna dan protein
Makalah dna dan protein
 
Makalah dna dan protein
Makalah dna dan proteinMakalah dna dan protein
Makalah dna dan protein
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

PROTEIN_SIMPAN

  • 1. PROTEIN Apt. Eka Putri Wiyati.,M.Farm
  • 2.
  • 4. Asam Amino Asam amino merupakan senyawa dengan molekul yang mengandung gugus fungsional amino (-nh2) maupun karboksil (-co2h). Secara umum, struktur asam amino dapat dituliskan seperti berikut.
  • 5.
  • 6. PENAMAAN ASAM AMINO Penamaan Asam Amino • Jika gugus NH terletak disebelah kanan diberi awalan D,jika NH3 + dikiri diberi awalan L. • Semua asam amino yang ada di alam dalam protein mempunyai konfigurasiL. Ada beberapa asam amino yang penting dalam strukturdan metabolisme mempunyai konfigurasi D,yaitu asam D-alanin dan D-glutamat yang merupakan komponen penyusun dinding selbakteri tertentu. • Penulisanasam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat dengan 3 huruf • Misal : Serine → Ser Glysin→ gly
  • 7. • Asam amino dengan gugus amino bebas biasanya ditaruh pada ujung kiri struktur itu. Asam amino ini disebut asam amino n-ujung. • Asam amino dengan gugus karboksil bebas ditaruh diujung kanan disebut asam amino c-ujung.
  • 8. Asam amino ini dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial Asam amino esensial merupakan asam amino yang sangat penting untuk tubuh tetapi tubuh tidak dapat membuat sendiri. Oleh karena itu, harus diperoleh dari luar yaitu dari makanan. Contoh asam amino esensial adalah threonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, tirosin, dan triptofan. Asam amino nonesensial merupakan asam amino yang dapat dibuat oleh tubuh sendiri. Contoh asam amino non esensial adalah glisin, alanin, serin, arginin, histidin, asam aspartat, asam glutamat, aspartin, glutamin, sistein, dan prolin.
  • 9. Ikatan Peptida Peptida adalah gabungan 2 atau lebih asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida dan berat molekulnya kurang dari 10.000 dalton
  • 11. Ikatan Peptida ▶ Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino melalui gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amino dari asam amino yang lain.
  • 12. • Berdasarkan konvensiikatan peptida ditulisdengan asam amino yg mempunyai NH bebas (sebelah kiri)dan as. Amino dg gugus COO bebas (sebelah kanan) • Molekul yang mengandung 2 asam amino dengan 1ikatan peptida disebut dipeptide • Molekul mengandung 3asam amino disebut tripeptida. Ada tetrapeptida, pentapeptida, dst.
  • 13. • Tiap asam amino dalam suatu molekul peptide disebut suatu satuan (unit) atau suatu residu. • Alanilglisina mempunyai dua residu :residu alanina dan residu glisina. • Suatupolipeptida ialah suatu peptide dengan banyak sekali residu asam amino.
  • 14. PROTEIN Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, artinya zat paling penting dlm setiap organisme. Protein ditemukan oleh ahli kimia Belanda, Geraldus Mulder (1802–1880). Terdiri dari rantai panjang asam amino yang diikat dengan ikatan peptide Terdiri dari C, H, O dan N, protein berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
  • 15. Struktur Molekul Protein Protein terdiri dari asam amino-asam amino, terikat bersama-sama dalam bentuk ikatan peptida (-CO-NH-) melalui proses kondensasi. Pada pembentukan ikatan peptida, air dilepaskan dari H pada gugus NH2 suatu asam amino dan dari OH pada gugus -COOH asam amino yang lain
  • 16. Sifat Protein 01 Bersifat amfoter, senyawa amorf, tidak berwarna 02 Tak larut dalam pelarut organik dan sukar larut dalam air 03 Mudah terdenaturasi oleh pengaruh panas, penambahan logam, dan asam atau basa 04 Sifat fisik dan kimiawi dipengaruhi jumlah dan susunan asam amino penyusun 05 Sifat protein ditentukan oleh bagaimana polipeptida terikat satu dengan yang lainnya
  • 17. Sifat Koloid Larutan Protein Protein membentuk larutan koloid tipe emulsi, atau koloid hidrofilik. Efek hidrasi dan muatan pada sifat koloid dan stabilitas larutan protein adalah sbb :
  • 18. Analisis Kualitatif 1. Uji Komposisi Suatu Protein a. Uji komposisi secara umum b. Uji terhadap nitrogen organik --- uji Lassaigne c. Uji terhadap sulfur (uji terhadap sulfur pada sistin dan sistein) 2. Reaksi Warna Untuk Protein a. Uji Biuret b. Uji Millon c. Uji Hopkins-Cole d. Uji Liebermann e. Uji Acree-Rosenheim f. Uji p-DAB Ehrlich g. Uji Diazo Ehrlich h. Uji Sulfur i. Uji Molisch j. Uji Ninhydrin k. Uji Biuret 3. Reaksi pengendapan untuk protein a. Denaturasi dengan panas dan pH ekstrim b. Pembentukan endapan dengan logam berat c. Pembentukan endapan dengan reagen bersifat asam (antara lain: asam fosfotungstat, asam pikrat) d. Endapan dengan ferrosianida e. Endapan dengan alkohol
  • 19. Analisis Kuantitatif 1. Volumetri a. Metode Kjeldahl b. Titrasi formol untuk alanin 2. Spektrofotometri a. Metode Biuret b. Metoda Folin-Lowry c. Serapan pada daerah UV d. Turbidimetri e. Fluorometri, refraktometri dan polarografi
  • 20. Klasifikasi Protein 1. Berdasarkan komposisi a. Simple Protein. Protein murni yang ditemukan di alam, yang jika terhidrolisis membentuk beberapa asam amino utama atau derivatnya. contoh: albumin, globulin, prolamin, protamin. b. Conjugated Protein. Simple Protein yang terikat dengan molekul nonprotein contoh: kromoprotein, glikoprotein, fosfoprotein, nukleoprotein. c. Derived Protein. Protein yang padanya melekat gugus artifisial (artificial group) hasil dari aktivitas panas, enzim, dan reagen kimia contoh: pepton, coagulated protein. 2. Berdasarkan fungsi fisiologinya a. Protein struktural b. Protein kontraktil c. Hormon d. Enzim e. Antibodi f. Protein darah
  • 21. 3. Berdasarkan Bentuk Molekulnya terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku, contohnya: kolagen, elastin, keratin dan miosin. Protein Berbentuk Serat ( Fibrous Protein) berbentuk bola yang rantai peptidanya melilit padat. Terdapat dalam cairan jaringan tubuh, contohnya: albumin, globulin, histon dan protamin Protein Berbentuk Bola (Globular Protein)
  • 22.
  • 23. • Sifat kovalen pada ikatan peptide stabil, tidak dipengaruhi oleh : pH, pelarut • Atom-atom C, H, N terletak pada satu bidang datar • Susunan linier asam amino dalam protein merupakan struktur primer.
  • 24. • Adanya tarik menarik di antara asam amino dalam rangkaian protein menyebabkan struktur utama membelit, melingkar, dan melipat diri sendiri. Bentuk-bentuk yang dihasilkan dapat spriral, heliks, dan lembaran. Bentuk ini dinamakan struktur sekunder. • Gugus karbonil dari setiap asam amino membentuk ikatan hydrogen dengan gugus amino dari asam amino ke tiga di sepanjang rantai polipeptida
  • 25. • Bagian bentuk-bentuk sekunder ini dihubungkan dengan ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, dan ikatan disulfida. • Contoh insulin, haemoglobin, dan albumin telur • Ditemukan; ikatan sulfida, jembatan garam, ikatan hydrogen, atraksi hidrofobik
  • 26. • Struktur primer, sekunder, dan tersier umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Akan tetapi bila struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener. • Mengandung 2 ikatan atau lebih peptide yang berkaitan dengan ikatan kovalen yang lemah • Contoh; kolagen
  • 27.
  • 28.
  • 29. Kegunaan Protein Bagi Tubuh 1. Sebagai Enzim 2. Alat Pengangkut dan Alat Penyimpan 3. Pengatur Pergerakan 4. Penunjang Mekanis 5. Pertahanan Tubuh/Imunisasi 6. Media Perambatan Impuls Saraf 7. Pengendalian Pertumbuhan
  • 33. REPLIKASI DNA Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Sebuah sel membelah menjadi 2 sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah, terjadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA. Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian, replikasi adalah proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggandaan DNA di dalam nukleus. Pada saat replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.
  • 34. • DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA induk. • Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen pendek dari RNA sebagai pemula untuk terjadinya sintesis protein. • Dari ujung 3´ RNA primer, DNA polimerase menambahkan pasangan basa nitrogen (dari nukleotida- nukleotida) pada rantai tunggal DNA induk dan terbentuk rantai DNA yang bersambungan secara kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut leading strand. • Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polimerase membentuk lagging strand (merupakan keseluruhan rantai kopian DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan memperpanjang RNA primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga membentuk segmen-segmen DNA baru yang saling terpisah. Segmen-segmen itulah yang disebut fragmen Okazaki. • DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer dengan DNA dan enzim ligase menghubungkan segmen-segmen okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru. Nah, DNA baru yang telah terbentuk (identik dengan DNA induk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis protein yaitu tahapan transkripsi dan translasi. Beberapa tahapan dan enzim yang berperan dalam sintesis protein, antara lain:
  • 36.
  • 37. • Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. • Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA. • Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. • Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. • Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. • Oleh karena itu, nukleotida-nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit transkripsi. TRANSKRIPSI
  • 38. Pada tahapan ini terbagi atas 3 tahap; • Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. • RNA polimerase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. • Kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda DNA. INISIASI (PERMULAAN)
  • 39.
  • 40. • Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´ ke 3´. • Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. • • Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. • Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin ELONGASI (PEMANJANGAN)
  • 41.
  • 42. • Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir di daerah terminator. • Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah RNA m yang baru. • Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai RNA m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi RNA m yang fungsional (aktif) setelah malalui proses tertentu terlebih dahulu. • Dengan demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. • Setiap tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet atau kodon. PERMINASI (PENGAKIRAN)
  • 43.
  • 45. • Setelah replikasi DNA dan transkripsi mRNA di dalam nukleus, mRNA dari nukleus dipindahkan ke sitoplasma sel. • Langkah selanjutnya adalah proses translasi RNA m untuk membentuk protein. • Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam amino- asam amino yang akhirnya membentuk protein. • Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. • Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA. • Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan hasil terjemahan triplet dari mRNA. • Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula. TRANSLASI
  • 46. • Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. • Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim. • Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma. • Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada mRNA. • Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa asam aminonya. INISIASI TRANSLASI
  • 47.
  • 48. • Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino satu demi satu. • Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam amino. • Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka antikodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU. • Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida. Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino ELONGASI
  • 49.
  • 50. Keterangan • tRNA membawa antikodon AAA & asam amino (fenilalanin) • antikodon AAA berpasangan dengan kodon mrNA • pembentukan ikatan peptide • pemanjangan rantai polipeptida & ribosom siap menerima tRNA selanjutnya
  • 51. Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibaca tRNA bertemu dengan kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional. TERMINASI
  • 52. Denaturasi Protein • Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat-sifat strukturyang tinggi. Ikatan hydrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu. Akibat suatu denaturasi adalah hilangnya banyak sifat biologis protein itu. • Salah satu faktor yang menyebabkan denaturasi suatu protein ialah perubahan temperatur. Memasak putih telur merupakan contoh denaturasi yang tak reversible. Suatu putih telur adalah cairan tak berwarna yang mengandung albumin, yakni protein globular yang larut. Pemanasan putih telur akan mengakibatkan albumin itu membuka lipatan dan mengendap; dihasilkan suatu zat padat putih.
  • 53. • Perubahan pH juga dapat mengakibatkan denaturasi. Bila susu menjadi asam, perubahan pH yang disebabkan oleh pembentukan asam laktat akan menyebabkan penggumpalan susu(curdling), atau pengendapan protein yang semula larut. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan denaturasi adalah detergen, radiasi, zat pengoksidasi atau pereduksi (yang dapat mengubah hubungan S-S), dan perubahan tipe pelarut. • Beberapa protein (kulitdan dinding dalam saluran pencernaan, misalnya) sangat tahan terhadap denaturasi, sedangkan protein-protein lain sangat peka. Denaturasi dapat bersifat reversible jika suatu protein hanya dikenai kondisi denaturasi yang lembut, seperti sedikit perubahan pH. Jika protein ini dikendalikan ke lingkungan alamnya, protein ini dapat memperoleh kembali struktur lebih tingginya yang alamiah dalam suatu proses yang disebut renaturasi. Renaturasi umumnya sangat lambat atau tidak terjadi sama sekali. Salah satu permasalahannya dalam penelitian protein ialah bagaimana mempelajari protein tanpa merusak struktur lebih tingginya.
  • 54.
  • 55. Koagulasi Protein Koagulasi merupakan proses lanjutan yang terjadi ketika molekul protein yang didenaturasi membentuk suatu massa yang solid.Cairan telur diubah menjadi padat atau setengah padat (gel) dengan proses air yang keluar dari strukturmembentuk spiral-spiral yang membuka dan melekat satu sama lain. Koagulasi initerjadi selama rentang waktu temperatur yang lama dan dipengaruhi oleh factor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya seperti panas, pengocokan, pH, dan juga menggunakan gula dan garam. Hasildari proses koagulasi protein biasanya mampu membentuk karakteristik yang diinginkan, mengental yang mungkin terjadi pada proses selanjutnya setelah denaturasi dan koagulasi. Kekentalan hasil campuran telur mempengaruhi keinginanuntukmenyusut atau menjadi lebih kuat.