SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Retikulum
Endoplasma
Dosen Pengampu : Dr. Lina Listiana, M.Kes.
1. Fikri Abdillah Syukur (20201113014)
2. Rika Dwi Wijayanti (20201113026)
3. Dian Rama Dani (20201113010)
Mata Kuliah Biologi Sel Dan Molekular
Prodi Pendidikan Biologi
Kelompok 6 :
Struktur
Membran,
komposisi
kimia, enzim-
enzim pada
RE
01
Poin Pembahasan
Hubungan
dan fungsi
REK&REH
02 Metabolisme
kolesterol &
hidrat arang
04
Bentuk
mikroskopis
REK&REH,
bentuk lameral,
tubular, dan
festikular
03
Struktur Membran RE
● Pada umumnya membrane RE merupakan model mozaik cair yang terdiri dari lipid dan protein.
Perbedaannya dengan membrane plasma dari ketebalannya, membrane RE lebih tipis dari
membrane plasma. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang
ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini
berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Rasio protein terhadap
lemak lebih tinggi dan konsentrasi kolestrol lebih rendah dari membrane plasma. Jumlah protein
yang lebih besar menyebabkan strukturnya lebih stabil dari membrane plasma, oleh sebab itu RE
mempunyai sifat yang kurang cair.
● Retikulum endoplasma Sebagian sel eukariotik mengandung retikulum endoplasma tetapi perlu
kita ketahui bahwa jumlah maupun jenisnya bervariasi . misalnya, pada pankreas lebih banyak
mengandung retikulum endoplasma kasar, sedangkan pada sel-sel epitel sebagian besar
kandungannya adalah retikulum endoplasma halus. Jumlah total pada beberapa sel berbeda pada
sel-sel pankreas misalnya sangat rapat dengan retikulum endoplasma, sedangkan pada sel-sel
tumbuhan tingkat tinggi hanya sedikit. Jumlah total dan proporsi retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus berubah-ubah bergantung pada keadaan metabolisme sel.
● Sebagai organel yang termasuk pada sistem
membran, dibandingkan dengan membran
sel, maka membran retikulum endoplasma
relatif lebih tipis. Hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan komposisi molekulnya.
Pada membran retikulum endoplasma
kandungan proteinnya lebih tinggi daripada
lipidnya bila dibandingkan dengan dengan
membran sel, sehingga menyebabkan
membran retiukulum endoplasma sifatnya
lebih stabil dan kental.
“
Struktur Membran RE
Komposisi Kimia RE
● Selaput Retikulum Endoplasma dari analisis kimia diperoleh bahwa, selaput retikulum endoplasma terdiri
atas lipida 30% dan protein 70%. Lipida sebagian besar berupa fosfatidilkolin. Selaput retikulum endoplasma
mengandung lebih sedikit glikolipida dan kolesterol daripada selaput sel. Sedangkan protein selaput
retikulum endoplasma umumnya adalah berupa glikoprotein dengan berat molekul (BM) sekitar 10.000-
20.000 dalton.
● Dengan teknik patah-beku dan sitokimia dapat diketahui bahwa babarapa diantara protein tersebut merupakan
enzim dan rantaian pemindahan elektron. Enzim yang terdapat di selaput retikulum endoplasma sangat
bervariasi, antara lain glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase dan kosiltransferase. Glukosa-6-fosfatase
atau nukleosida fosfatase yaitu enzim yang berperan dalam metabolisme asam lemak, sintesis fosfolipida dan
steroida. Sedangkan kosiltransferase yaitu enzim yang berperan dalam sintesis glikolipida dan glikoprotein.
● Isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang mengandung sejumlah holoprotein,
glikoprotein dan lipoprotein. Kandungan lumen RE ini sangat bervariasi seiring dengan jenis sel dan keadaan
fisilogis sel tersebut. Misalnya RE plasmosit (sel plasma) berisi imunoglobulin, RE fibroblas berisi rantaian
protokolagen dan enzim-enzim hidrolase.
Enzim Pada RE
● Banyaknya enzim hidroksilase dalam
membran RE menyebabkan hidroksilasi.
Hidroksilasi yang terjadi pada membran sel
RE seanding dengan keampuan sel dalam
fungsi anabolik dan protektif. Dalam
kaitannya dengan fungsi anabolik dan
protektif membran RE mampu mengubah zat
toksik menjadi lebih hidrofil sehingga menjadi
lebih mudah disekresikan.
● Enzim yang paling banyak pada RE adalah
sitokrom P-450 yang terdapat sebanyak 10%
dari protein mikrosom. Enzim-enzim dalam
RE mempunyai induktor untuk
pengaktifannya. Induktor itu antara lain adalah
3-metil kolantrene, anaftofalfon, fenobarbital,
dan dioxin (2-3-7-8tetrakioro dibenzo-p-
dioxin).
Hubungan REH dan REK
● Terdapat perbedaan fungsi antara REK dan REH. Hubungan antara REK dan REH merupakan
objek penelitian sejak lama. Secara morfologi berbeda satu sama lain tetapi dalam percobaan
kimia fenobarbital mempunyai pengaruh untuk mengembangkan membrane RE. prosesnya
terjadi dalam dua tahap yaitu pertama terjadi perkembangan REK dan kemudian REH. Jadi
kesimpulannya REH berasal dari REK. Tugas sesungguhnya dari REH ialah menetralkan sifat
racun fenobarbital ( detoksifikasi ).
● Bukti menunjukan hubungan fungsional REK dan REH mempunyai banyak protein membrane
yang sama. Pada REK terdapat dua macam membrane protein yang disebut riboforin yang
mempunyai berat molekul sekitar 63.000 dan 65.000 Dalton. Salah satu fungsi dari protein ini
sebagai tempat melekatnya ribosom pada membrane.
Fungsi REH dan REK
● RE kasar (REK)
Sebagai tempat sintesa protein, dan juga berfungsi sebagai glikolisasi
terhadap protein.
● RE halus (REH)
Sebagai metabolisme glikogen,lemak,zat yang larut dalam lemak, dan
detoksisasi obat.
Retikulum Endoplasma Kasar
Retikulum Endoplasma Kasar
Merupakan jenis retikulum endoplasma
yang bertekstur kasar karena di
permukaannya terdapat bintik-bintik yang
merupakan ribosom. Ribosom ini berperan
dalam sintesis protein. Itulah sebabnya
fungsi utama retikulum endoplasma kasar
ialah sebagai tempat sintesis protein.
Retikulum Endoplasma Halus
Retikulum Endoplasma Halus
Merupakan kebalikan dari tekstur retikulum
endoplasma kasar karena permukaan dari
jenis retikulum endoplasma ini ialah halus
dengan tidak adanya bintik-bintik ribosom.
Retikulum endoplasma halus ini memiliki
fumgsi dalam beberapa proses metabolisme
yakni sintesis lipid, metabolisme karbohidrat
dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-
obatan dan tempat melakatnya reseptor pada
protein membran sel.
Vidio RE Kasar dan Halus
TUBULAR
Bentuk pembuluh sebagai pipa pipa kecil
yang berhubungan erat dengan gerak
membrane. Bentuk RE tubular biasanya
dimiliki oleh REH karena memiliki keterkaitan
dengan sifat dinamik dari retikulum
endoplasma yang memiliki hubungan erat
dengan gerakan membran, serta terdapat
pemisahan fungsi dalam sistem membran
VESIKULER
Bentuknya seperti kantung tertutupvatau
ruangan pada retikulum endoplasma yang
berbentuk seperti gelembung –gelembung
kecil berlapis
Sisternae
Berbentuk seperti ruangan gepeng atau kantung
pipih yang terkadang tersusun berlapis lapis dan
saling berhubungan.
Metabolisme Kolesterol
Kolesterol adalah salah satu komponen lemak, selain
trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Sebagaimana
zat gizi yang lain, lemak juga sangat berguna bagi tubuh.
Menurut dr John Gullota, ketua AMA Therapeutics
Committee, sebagaimana dikutip „‟Good Health &
Medicine‟‟, kolesterol berfungsi membentuk dinding sel
(membran sel) dalam tubuh. Selain itu juga berperan penting
dalam produksi hormon seks, vitamin D, serta untuk fungsi
otak dan saraf. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100
miligram kolesterol per hari untuk memelihara membran sel
dan fungsi fisiologis lain (Anisa, 2009).
Macam-macam kolesterol
Kolesterol eksogen
Kolesterol endogen
Kolesterol yang disintesis oleh tubuh,
dipengaruhi oleh berbagai faktor
didalam proses sintesisnya yaitu asam
lemak jenuh, asam lemak tak jenuh, dan
lipoprotein
Kolesterol eksogen berasal
dari makanan, didapat dengan
mengonsumsi sejumlah
kolesterol didalam bahan
pangan
Kolesterol yang berasal dari makanan berupa kolesterol bebas dan kolesterol
ester. Kolesterol ester dihidrolisis oleh kolesterol esterase menjadi kolesterol
yang berada dalam usus. Kolesterol diabsorpsi dari usus dan dimasukkan ke
dalam kilomikron yang dibentuk di dalam mukosa, yang kemudian diangkut
menuju hati. Dari hati, kolesterol dibawa oleh VLDL untuk membentuk LDL
melalui perantara IDL (Intermediate Density Lipoprotein). LDL akan membawa
kolesterol ke seluruh tubuh, tetapi dalam keadaan kadar kolesterol berlebih
dalam darah, akan mempergunakan HDL dalam darah untuk mengangkut
kelebihan kolesterol menuju ke hati agar terjadi metabolisme kembali dan bisa
disebarkan keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah.
Proses metabolisme kolesterol
Anabolisme kolesterol
Asam lemak essensial, walaupun banyak sel jaringan yang dapat menyintesis sebagai besar asam
lemak dari asetil KoA dan hati dapat mengubah menjadi satu jenis asam lemak menjadi jenis lain,
ada tiga asam lemak tidak jenuh (asam linoleat, linoleat, dan asam arakidonat) yang tidak bisa
disintesis dan diubah. Jenis asam lemak ini harus didapat darimakanan yang disebut sebagai asam
lemak essensial. Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada yang dapat disimpan
sebagai glikogen atau digunakan untuk 12lucag. Atau lebih banyak protein dalam makanan
dibandingkan yang dibutuhkan tubuh. Maka trigliserida disintesis dari glukosa dan asam amino
yang berlebih (lipogenesis), dengan demikian sebagian besar lemak dalam tubuh tidak berasal dari
lemak dan makanan.
Anabolisme kolesterol
a) Gliserol, memasuki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehid- 3- yang masuk
kedalam jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat dalam siklus asam sitrat atau dapat
dipakai dalam sintesis ulang glukosa.
b) Asam lemak, memasuki sel dan ditransport menuju mitokondria oleh protein Carrier.
Dalam matriks mitokondria asam lemak diubah melalui proses oksidasi beta menjadi asetil
KoA yang kemudian akan dimetabolisme melalui siklus asam sitrat.
c) Badan keton, molekul dapat berkondensasi untuk membentuk asam asetoasetat yang
diubah menjadi asam hidroksibutirat-beta dan aseton.
Katabolisme kolesterol
METABOLISME HIDRAT ARANG
Karbohidrat merupakan senyawa
biomolekul yang paling banyak
jumlahnya di permukaan bumi ini.
Polimer karbohidrat yang tidak larut
merupakan pelindung dan membentuk
dinding sel bakteri; pada tumbuhan
senyawa ini berfungsi sebagai penopang
dan pada binatang berfungsi sebagai
jaringan ikat dan "cell coat". Fungsi
utama dari metabolisme karbohidrat
adalah untuk menghasilkan energi dalam
bentuk senyawa yang mengandung
ikatan fosfat bertenaga tinggi
Katabolisme hidrat arang
a. Respirasi Aerob
Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber
nutrisi yang dimiliki. Semua makhluk hidup melakukan
respirasi dan tidak hanya berupa pengambilan udara
secara langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan
pembentukan energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena
itu, prosesnya dinamakan respirasi sel. Organel sel
yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan
energi ini adalah mitokondria.Respirasi aerob terdiri dari
4 tahap yaitu glikolisis
Tahap respirasi aerob
1) Glikolisis
Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi
sel. Molekul glukosa akan masuk ke dalam sel
melalui proses difusi. Agar dapat bereaksi,
glukosa iberi energi aktivasi berupa satu ATP.
Hal ini mengakibatkan glukosa dalam keadaan
terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang
dibantu oleh enzim heksokinase. Secara
singkat, glukosa-6-fosfat dipecah menjadi 2
buah molekul gliseraldehid-3-fosfat (PGAL)
dengan bantuan satu ATP dan enzim
fosfoheksokinase. Proses selanjutnya
merupakan proses eksergonik. Hasilnya adalah
4 molekul ATP dan hasil akhir berupa 2
molekul asam piruvat (C3).
Tahap respirasi aerob
2) Dekarboksilasi Oksidatif
Setiap asam piruvat yang dihasilkan kemudian
akan diubah menjadi Asetil-KoA (koenzim-A).
Asam piruvat ini akan mengalami
dekarboksilasi sehingga gugus karboksil akan
hilang sebagai CO2 dan akan berdifusi keluar
sel. Dua gugus karbon yang tersisa kemudian
akan mengalami oksidasi sehingga gugus
hidrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh
akseptor elektron NAD+. Gugus yang
terbentuk, kemudian ditambahkan koenzim-
A sehingga menjadi asetil-KoA. Hasil akhir
dari proses dekarboksilasi oksidatif ini akan
menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul
NADH. Pembentukan asetil-KoA memerlukan
kehadiran vitamin B1. Berdasarkan hal
tersebut, dapat diketahui betapa pentingnya
vitamin B dalam tubuh hewan maupun
tumbuhan.
Tahap respirasi aerob
3) Daur Asam Sitrat/ siklus krebs
a) Asetil-KoA akan menyumbangkan gugus asetil pada oksaloasetat sehingga terbentuk asam
sitrat. Koenzim A akan dikeluarkan dan digantikan dengan penambahan molekul air.
b) Perubahan formasi asam sitrat menjadi asam isositrat akan disertai pelepasan air.
c) Asam isositrat akan melepaskan satu gugus atom C dengan bantuan enzim asam isositrat
dehidrogenase, membentuk asam α-ketoglutarat. NAD+ akan mendapatkan donor elektron dari
hidrogen untuk membentuk NADH. Asam α-ketoglutarat selanjutnya diubah menjadi suksinil
KoA.
d) Asam suksinat tiokinase membantu pelepasan gugus KoA dan ADP mendapatkan donor fosfat
menjadi ATP. Akhirnya, suksinil-KoA berubah menjadi asam suksinat.
e) Asam suksinat dengan bantuan suksinat dehidrogenase akan berubah menjadi asam fumarat
disertai pelepasan satu gugus elektron. Pada tahap ini, elektron akan ditangkap oleh akseptor
FAD menjadi FADH2.
f) Asam Fumarat akan diubah menjadi asam malat dengan bantuan enzim fumarase.
g) Asam malat akan membentuk asam oksaloasetat dengan bantuan enzim asam malat
dehidrogenase. NAD+ akan menerima sumbangan elektron dari tahap ini dan membentuk
NADH.
h) Dengan terbentuknya asam oksaloasetat, siklus akan dapat dimulai lagi dengan sumbangan
dua gugus karbon dari asetil KoA.
●
Tahap respirasi aerob
4. Transfer elektron
a) Enzim dehidrogenase mengambil hidrogen dari zat yang
akan diubah oleh enzim (substrat). Hidrogen mengalami
ionisasi sebagai berikut. 2H ==> 2H+ + 2e
Proton hidrogen mereduksi koenzim NAD melalui reaksi
NAD + H+ ==>NADH + H+. NADH dari matriks
mitokondria masuk ke ruang intermembran melewati
membran dalam, kemudian memasuki sistem rantai
pernapasan.
b) NADH dioksidasi menjadi NAD+ dengan memindahkan
ion hidrogen kepada flavoprotein (FP), flavin mononukleotida
(FMN), atau FAD yang bertindak sebagai pembawa ion
hidrogen. Dari flavoprotein atau FAD, setiap proton atau
hidrogen dikeluarkan ke matriks sitoplasma untuk
membentuk molekul H2O.
c) Elektron akan berpindah dari ubiquinon ke protein yang
mengandung besi dan sulfur (FeSa dan FeSb)==>sitokrom b
==> koenzim quinon ==> sitokrom b2 sitokrom o ==>
sitokrom c ==> sitokrom a ==> sitokrom a3, dan terakhir
diterima oleh molekul oksigen sehingga terbentuk H2O.
gs
Respirasi anaerob
1) Fermentasi Alkohol
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi etanol atau etil alkohol melalui dua
langkah reaksi. Langkah pertama adalah pembebasan CO2 dari asam piruvat yang kemudian
diubah menjadi asetaldehida. Langkah kedua adalah reaksi reduksi asetaldehida oleh NADH
menjadi etanol. NAD yang terbentuk akan digunakan untuk glikolisis.Sel ragi dan bakteri
melakukan respirasi secara anaerob. Hasil fermentasi berupa CO2 dalam industri roti
dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti sehingga pada roti terdapat pori-pori.
2) Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat adalah fermentasi glukosa yang menghasilkan asam laktat. Fermentasi
asam laktat dimulai dengan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat, kemudian berlanjut
dengan perubahan asam piruvat menjadi asam laktat (Gambar 2.15). Pada fermentasi asam
laktat, asam piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat. Fermentasi
asam laktat dapat berlangsung ketika pembentukan keju dan yoghurt.
●
ANABOLISME HIDRAT ARANG
Anabolisme merupakan proses penyusunan zat dari senyawa sederhana menjadi senyawa yang
kompleks. Proses tersebut berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Anabolisme merupakan
kebalikan dari katabolisme. Proses anabolisme memerlukan energi, baik energi panas, cahaya,
atau energi kimia. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan
anabolisme yang menggunakan energi kimia disebut kemosintesis.
a) Fotosintesis
reaksi umum fotosintesis:
REAKSI TERANG FOTOSINTESIS
(1) Reaksi Siklik
Pada fotosistem I (P700), terjadi perputaran elektron yang dihasilkan dan ditangkap oleh akseptor
sebagai hasil dari reaksi reduksi dan oksidasi. Elektron yang dieksitasikan oleh P700 akan
dipindahkan ke setiap akseptor hingga akhirnya kembali ke sistem P700. Beberapa akseptor elektron
yang terlibat dalam fotosistem adalah feredoksin (fd), plastoquinon (pq), sitokrom (cyt), dan
plastosianin (pc). Proses ini menghasilkan ATP sebagai hasil penambahan elektron pada ADP atau
dikenal dengan nama fotofosforilasi. Perputaran elektron pada fotosistem I ini disebut sebagai
fotofosforilasi siklik. Fotosistem I ini umumnya ditemukan pada bakteri dan mikroorganisme
autotrof lainnya. Sistem fotosintesis dengan menggunakan fotofosforilasi siklik diduga sebagai awal
berkembangnya proses fotosintesis yang lebih kompleks.
(2) Reaksi Nonsiklik
Reaksi nonsiklik ini memerlukan tambahan berupa fotosistem II (P680). Sumber elektron utama
diperoleh dari fotolisis air yang akan digunakan oleh klorofil pada fotosistem II (P680). Reaksi ini
menghasilkan dua elektron dari hasil fotolisis air. Elektron ini akan diterima oleh beberapa akseptor
elektron, yakni plastoquinon (pq), sitokrom (cyt), dan plastosianin (pc). Akhirnya, pompa elektron
menggerakan satu elektron H+ yang akan digunakan pada pembentukan ATP dari ADP atau
fotofosforilasi. Pembentukan ATP ini dibantu dengan adanya perbedaan elektron pada membran
tilakoid.Beberapa akseptor elektron juga terlibat dalam fotosistem II, seperti ferodoksin (fd) untuk
menghasilkan NADPH dari NADP. Dengan demikian, pada proses ini akan dihasilkan energi berupa
satu ATP dan satu NADPH.
REAKSI GELAP FOTOSINTESIS
b) Reaksi Gelap (Fiksasi CO2)
Reaksi gelap merupakan tahap sebenarnya dalam pembuatan bahan makanan pada fotosintesis.
Energi yang telah dihasilkan selama reaksi terang akan digunakan sebagai bahan baku utama
pembentukan karbohidrat proses fiksasi CO2 di stroma.
Tumbuhan mengambil karbon dioksida melalui stomata. Anda tentu masih ingat fungsi utama
stomata dalam pertukaran gas pada tumbuhan. Karbon dioksida diikat oleh suatu molekul kimia di
dalam stroma yang bernama ribulosa bifosfat (RuBP). Karbon dioksida akan berikatan dengan RuBP
yang mengandung 6 gugus karbon dan menjadi bahan utama dalam pembentukan glukosa yang
dibantu oleh enzim rubisko. Reaksi ini pertama kali diamati oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson
sehingga reaksi ini disebut juga dengan siklus Calvin-Benson.
RuBP yang berikatan dengan karbon dioksida akan menjadi molekul yang tidak stabil sehingga akan
membentuk fosfogliserat (PGA) yang memiliki 3 gugus C. Energi yang berasal dari ATP dan NADPH
akan digunakan oleh PGA menjadi fosfogliseraldehid (PGAL) yang mengandung 3 gugus C. Dua
molekul PGAL ini akan menjadi bahan utama pembentukan glukosa yang merupakan produk utama
fotosisntesis, sedangkan sisanya akan kembali menjadi RuBP dengan bantuan ATP. Jadi, reaksi
gelap terjadi dalam tiga tahap, yakni fiksasi CO2, reduksi, dan regenerasi.
ANABOLISME HIDRAT ARANG
b. Kemosintesis
Selain melalui fotosintesis, reaksi pembentukan (anabolisme) molekul berenergi pada beberapa
makhluk hidup dapat juga terjadi melalui kemosintesis. Hal ini terutama dilakukan oleh bakteri
kemoautotrof. Berbeda dengan fotosintesis yang mendapatkan energi dari sinar matahari,
kemosintesis mendapatkan energi dari reaksi molekul anorganik. Beberapa organisme kemosintesis
mereaksikan CO2 dengan H2 berenergi tinggi untuk menghasilkan metana dan air melalui reaksi
sebagai berikut. CO2 + 4H2 ==>>>CH4 + 2H2O
Hasil reakasi ini berupa energi ikatan H2 yang dilepaskan dan dapat digunakan sebagai sumber
energi bagi sel. Reaksi yang menghasilkan energi lainnya, menggunakan sulfur untuk melepaskan
energi ikatan H2. Hal ini dilakukan oleh bakteri sulfur yang terdapat di kawah-kawah gunung.
Reaksi ini menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S). Berikut ini rangkuman reaksi yang terjadi.
H2 + S==>> H2S + energi
Pertumbuhan makhluk hidup kemoautotrof terjadi secara lambat, karena reaksi ini hanya
menghasilkan sedikit energi. Tempat hidup bakteri kemoautotrof lebih banyak dilingkungan yang
sulit ditempati makhluk lain, seperti di kawah-kawah gunung dan rekahan dasar laut.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot (19)

Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA
Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA
Makalah azan patologi AKPER PEMKAB MUNA
 
The fluid mosaic structure of cell membrane structures
The fluid mosaic structure of cell membrane structuresThe fluid mosaic structure of cell membrane structures
The fluid mosaic structure of cell membrane structures
 
Bio sel
Bio selBio sel
Bio sel
 
Kelompok 1 sel
Kelompok 1 selKelompok 1 sel
Kelompok 1 sel
 
Herdianto (g2 l115015) struktur membran
Herdianto (g2 l115015) struktur membranHerdianto (g2 l115015) struktur membran
Herdianto (g2 l115015) struktur membran
 
Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA
Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA
Lysosom q AKPER PEMKAB MUNA
 
Lipid pada membran sel
Lipid pada membran selLipid pada membran sel
Lipid pada membran sel
 
Sel
SelSel
Sel
 
Sel hewan
Sel hewanSel hewan
Sel hewan
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 
1. organisasi sel
1. organisasi sel1. organisasi sel
1. organisasi sel
 
Biomedik dasar
Biomedik dasarBiomedik dasar
Biomedik dasar
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
5.protein
5.protein5.protein
5.protein
 
Komponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh ManusiaKomponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh Manusia
 
Rininta anggita putri
Rininta anggita putriRininta anggita putri
Rininta anggita putri
 
Mitokondria
MitokondriaMitokondria
Mitokondria
 
Bahan Penyusun Sel
Bahan Penyusun SelBahan Penyusun Sel
Bahan Penyusun Sel
 

Similar to Retikulum endoplasma kelompok6

sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewanSEPRILENDE
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAStruktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalampembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalamnyotoprayugoskripsi
 
The fluid mosaic structure of cell membrane structures
The fluid mosaic structure of cell membrane structuresThe fluid mosaic structure of cell membrane structures
The fluid mosaic structure of cell membrane structuresSiska Purba
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)zaldevi
 
Retikulum_Endoplasma_pptx.pptx
Retikulum_Endoplasma_pptx.pptxRetikulum_Endoplasma_pptx.pptx
Retikulum_Endoplasma_pptx.pptxSurahmat4
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiologySusaldi
 
komponen-sel-2010.ppt
komponen-sel-2010.pptkomponen-sel-2010.ppt
komponen-sel-2010.pptyoungroo
 
komponen-sel.ppt
komponen-sel.pptkomponen-sel.ppt
komponen-sel.pptyoungroo
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKNada Nasiroh M
 

Similar to Retikulum endoplasma kelompok6 (20)

Retikulum AKPER PEMKAB MUNA
Retikulum AKPER PEMKAB MUNA Retikulum AKPER PEMKAB MUNA
Retikulum AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah re dan ag
Makalah re dan agMakalah re dan ag
Makalah re dan ag
 
sel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewansel tumbuhan dan sel hewan
sel tumbuhan dan sel hewan
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNAStruktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma (autosaved) ilas AKPER PEMKAB MUNA
 
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalampembahasan tentang sel dan struktur dalam
pembahasan tentang sel dan struktur dalam
 
The fluid mosaic structure of cell membrane structures
The fluid mosaic structure of cell membrane structuresThe fluid mosaic structure of cell membrane structures
The fluid mosaic structure of cell membrane structures
 
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma
Retikulum endoplasma
 
4
44
4
 
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
Struktur dan fungsi retikulum endoplasma AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab-1-Sel.pptx
Bab-1-Sel.pptxBab-1-Sel.pptx
Bab-1-Sel.pptx
 
Bab-1-Sel.pptx
Bab-1-Sel.pptxBab-1-Sel.pptx
Bab-1-Sel.pptx
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
 
Fisiologi sel
Fisiologi selFisiologi sel
Fisiologi sel
 
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
Kuliah 4 struktur dan fungsi sel (organel)
 
Retikulum_Endoplasma_pptx.pptx
Retikulum_Endoplasma_pptx.pptxRetikulum_Endoplasma_pptx.pptx
Retikulum_Endoplasma_pptx.pptx
 
Cell physiology
Cell physiologyCell physiology
Cell physiology
 
komponen-sel-2010.ppt
komponen-sel-2010.pptkomponen-sel-2010.ppt
komponen-sel-2010.ppt
 
komponen-sel.ppt
komponen-sel.pptkomponen-sel.ppt
komponen-sel.ppt
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
 
SEL
SELSEL
SEL
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (10)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Retikulum endoplasma kelompok6

  • 1. Retikulum Endoplasma Dosen Pengampu : Dr. Lina Listiana, M.Kes.
  • 2. 1. Fikri Abdillah Syukur (20201113014) 2. Rika Dwi Wijayanti (20201113026) 3. Dian Rama Dani (20201113010) Mata Kuliah Biologi Sel Dan Molekular Prodi Pendidikan Biologi Kelompok 6 :
  • 3. Struktur Membran, komposisi kimia, enzim- enzim pada RE 01 Poin Pembahasan Hubungan dan fungsi REK&REH 02 Metabolisme kolesterol & hidrat arang 04 Bentuk mikroskopis REK&REH, bentuk lameral, tubular, dan festikular 03
  • 4. Struktur Membran RE ● Pada umumnya membrane RE merupakan model mozaik cair yang terdiri dari lipid dan protein. Perbedaannya dengan membrane plasma dari ketebalannya, membrane RE lebih tipis dari membrane plasma. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Rasio protein terhadap lemak lebih tinggi dan konsentrasi kolestrol lebih rendah dari membrane plasma. Jumlah protein yang lebih besar menyebabkan strukturnya lebih stabil dari membrane plasma, oleh sebab itu RE mempunyai sifat yang kurang cair. ● Retikulum endoplasma Sebagian sel eukariotik mengandung retikulum endoplasma tetapi perlu kita ketahui bahwa jumlah maupun jenisnya bervariasi . misalnya, pada pankreas lebih banyak mengandung retikulum endoplasma kasar, sedangkan pada sel-sel epitel sebagian besar kandungannya adalah retikulum endoplasma halus. Jumlah total pada beberapa sel berbeda pada sel-sel pankreas misalnya sangat rapat dengan retikulum endoplasma, sedangkan pada sel-sel tumbuhan tingkat tinggi hanya sedikit. Jumlah total dan proporsi retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus berubah-ubah bergantung pada keadaan metabolisme sel.
  • 5. ● Sebagai organel yang termasuk pada sistem membran, dibandingkan dengan membran sel, maka membran retikulum endoplasma relatif lebih tipis. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan komposisi molekulnya. Pada membran retikulum endoplasma kandungan proteinnya lebih tinggi daripada lipidnya bila dibandingkan dengan dengan membran sel, sehingga menyebabkan membran retiukulum endoplasma sifatnya lebih stabil dan kental. “ Struktur Membran RE
  • 6. Komposisi Kimia RE ● Selaput Retikulum Endoplasma dari analisis kimia diperoleh bahwa, selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70%. Lipida sebagian besar berupa fosfatidilkolin. Selaput retikulum endoplasma mengandung lebih sedikit glikolipida dan kolesterol daripada selaput sel. Sedangkan protein selaput retikulum endoplasma umumnya adalah berupa glikoprotein dengan berat molekul (BM) sekitar 10.000- 20.000 dalton. ● Dengan teknik patah-beku dan sitokimia dapat diketahui bahwa babarapa diantara protein tersebut merupakan enzim dan rantaian pemindahan elektron. Enzim yang terdapat di selaput retikulum endoplasma sangat bervariasi, antara lain glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase dan kosiltransferase. Glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase yaitu enzim yang berperan dalam metabolisme asam lemak, sintesis fosfolipida dan steroida. Sedangkan kosiltransferase yaitu enzim yang berperan dalam sintesis glikolipida dan glikoprotein. ● Isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein. Kandungan lumen RE ini sangat bervariasi seiring dengan jenis sel dan keadaan fisilogis sel tersebut. Misalnya RE plasmosit (sel plasma) berisi imunoglobulin, RE fibroblas berisi rantaian protokolagen dan enzim-enzim hidrolase.
  • 7. Enzim Pada RE ● Banyaknya enzim hidroksilase dalam membran RE menyebabkan hidroksilasi. Hidroksilasi yang terjadi pada membran sel RE seanding dengan keampuan sel dalam fungsi anabolik dan protektif. Dalam kaitannya dengan fungsi anabolik dan protektif membran RE mampu mengubah zat toksik menjadi lebih hidrofil sehingga menjadi lebih mudah disekresikan. ● Enzim yang paling banyak pada RE adalah sitokrom P-450 yang terdapat sebanyak 10% dari protein mikrosom. Enzim-enzim dalam RE mempunyai induktor untuk pengaktifannya. Induktor itu antara lain adalah 3-metil kolantrene, anaftofalfon, fenobarbital, dan dioxin (2-3-7-8tetrakioro dibenzo-p- dioxin).
  • 8. Hubungan REH dan REK ● Terdapat perbedaan fungsi antara REK dan REH. Hubungan antara REK dan REH merupakan objek penelitian sejak lama. Secara morfologi berbeda satu sama lain tetapi dalam percobaan kimia fenobarbital mempunyai pengaruh untuk mengembangkan membrane RE. prosesnya terjadi dalam dua tahap yaitu pertama terjadi perkembangan REK dan kemudian REH. Jadi kesimpulannya REH berasal dari REK. Tugas sesungguhnya dari REH ialah menetralkan sifat racun fenobarbital ( detoksifikasi ). ● Bukti menunjukan hubungan fungsional REK dan REH mempunyai banyak protein membrane yang sama. Pada REK terdapat dua macam membrane protein yang disebut riboforin yang mempunyai berat molekul sekitar 63.000 dan 65.000 Dalton. Salah satu fungsi dari protein ini sebagai tempat melekatnya ribosom pada membrane.
  • 9. Fungsi REH dan REK ● RE kasar (REK) Sebagai tempat sintesa protein, dan juga berfungsi sebagai glikolisasi terhadap protein. ● RE halus (REH) Sebagai metabolisme glikogen,lemak,zat yang larut dalam lemak, dan detoksisasi obat.
  • 11. Retikulum Endoplasma Kasar Merupakan jenis retikulum endoplasma yang bertekstur kasar karena di permukaannya terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Itulah sebabnya fungsi utama retikulum endoplasma kasar ialah sebagai tempat sintesis protein.
  • 13. Retikulum Endoplasma Halus Merupakan kebalikan dari tekstur retikulum endoplasma kasar karena permukaan dari jenis retikulum endoplasma ini ialah halus dengan tidak adanya bintik-bintik ribosom. Retikulum endoplasma halus ini memiliki fumgsi dalam beberapa proses metabolisme yakni sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat- obatan dan tempat melakatnya reseptor pada protein membran sel.
  • 14. Vidio RE Kasar dan Halus
  • 15. TUBULAR Bentuk pembuluh sebagai pipa pipa kecil yang berhubungan erat dengan gerak membrane. Bentuk RE tubular biasanya dimiliki oleh REH karena memiliki keterkaitan dengan sifat dinamik dari retikulum endoplasma yang memiliki hubungan erat dengan gerakan membran, serta terdapat pemisahan fungsi dalam sistem membran
  • 16. VESIKULER Bentuknya seperti kantung tertutupvatau ruangan pada retikulum endoplasma yang berbentuk seperti gelembung –gelembung kecil berlapis
  • 17. Sisternae Berbentuk seperti ruangan gepeng atau kantung pipih yang terkadang tersusun berlapis lapis dan saling berhubungan.
  • 18. Metabolisme Kolesterol Kolesterol adalah salah satu komponen lemak, selain trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Sebagaimana zat gizi yang lain, lemak juga sangat berguna bagi tubuh. Menurut dr John Gullota, ketua AMA Therapeutics Committee, sebagaimana dikutip „‟Good Health & Medicine‟‟, kolesterol berfungsi membentuk dinding sel (membran sel) dalam tubuh. Selain itu juga berperan penting dalam produksi hormon seks, vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara membran sel dan fungsi fisiologis lain (Anisa, 2009).
  • 19. Macam-macam kolesterol Kolesterol eksogen Kolesterol endogen Kolesterol yang disintesis oleh tubuh, dipengaruhi oleh berbagai faktor didalam proses sintesisnya yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh, dan lipoprotein Kolesterol eksogen berasal dari makanan, didapat dengan mengonsumsi sejumlah kolesterol didalam bahan pangan
  • 20. Kolesterol yang berasal dari makanan berupa kolesterol bebas dan kolesterol ester. Kolesterol ester dihidrolisis oleh kolesterol esterase menjadi kolesterol yang berada dalam usus. Kolesterol diabsorpsi dari usus dan dimasukkan ke dalam kilomikron yang dibentuk di dalam mukosa, yang kemudian diangkut menuju hati. Dari hati, kolesterol dibawa oleh VLDL untuk membentuk LDL melalui perantara IDL (Intermediate Density Lipoprotein). LDL akan membawa kolesterol ke seluruh tubuh, tetapi dalam keadaan kadar kolesterol berlebih dalam darah, akan mempergunakan HDL dalam darah untuk mengangkut kelebihan kolesterol menuju ke hati agar terjadi metabolisme kembali dan bisa disebarkan keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Proses metabolisme kolesterol
  • 21. Anabolisme kolesterol Asam lemak essensial, walaupun banyak sel jaringan yang dapat menyintesis sebagai besar asam lemak dari asetil KoA dan hati dapat mengubah menjadi satu jenis asam lemak menjadi jenis lain, ada tiga asam lemak tidak jenuh (asam linoleat, linoleat, dan asam arakidonat) yang tidak bisa disintesis dan diubah. Jenis asam lemak ini harus didapat darimakanan yang disebut sebagai asam lemak essensial. Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada yang dapat disimpan sebagai glikogen atau digunakan untuk 12lucag. Atau lebih banyak protein dalam makanan dibandingkan yang dibutuhkan tubuh. Maka trigliserida disintesis dari glukosa dan asam amino yang berlebih (lipogenesis), dengan demikian sebagian besar lemak dalam tubuh tidak berasal dari lemak dan makanan.
  • 23. a) Gliserol, memasuki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehid- 3- yang masuk kedalam jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat dalam siklus asam sitrat atau dapat dipakai dalam sintesis ulang glukosa. b) Asam lemak, memasuki sel dan ditransport menuju mitokondria oleh protein Carrier. Dalam matriks mitokondria asam lemak diubah melalui proses oksidasi beta menjadi asetil KoA yang kemudian akan dimetabolisme melalui siklus asam sitrat. c) Badan keton, molekul dapat berkondensasi untuk membentuk asam asetoasetat yang diubah menjadi asam hidroksibutirat-beta dan aseton. Katabolisme kolesterol
  • 24.
  • 25. METABOLISME HIDRAT ARANG Karbohidrat merupakan senyawa biomolekul yang paling banyak jumlahnya di permukaan bumi ini. Polimer karbohidrat yang tidak larut merupakan pelindung dan membentuk dinding sel bakteri; pada tumbuhan senyawa ini berfungsi sebagai penopang dan pada binatang berfungsi sebagai jaringan ikat dan "cell coat". Fungsi utama dari metabolisme karbohidrat adalah untuk menghasilkan energi dalam bentuk senyawa yang mengandung ikatan fosfat bertenaga tinggi
  • 26. Katabolisme hidrat arang a. Respirasi Aerob Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki. Semua makhluk hidup melakukan respirasi dan tidak hanya berupa pengambilan udara secara langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan pembentukan energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya dinamakan respirasi sel. Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan energi ini adalah mitokondria.Respirasi aerob terdiri dari 4 tahap yaitu glikolisis
  • 27. Tahap respirasi aerob 1) Glikolisis Tahap ini merupakan awal terjadinya respirasi sel. Molekul glukosa akan masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Agar dapat bereaksi, glukosa iberi energi aktivasi berupa satu ATP. Hal ini mengakibatkan glukosa dalam keadaan terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dibantu oleh enzim heksokinase. Secara singkat, glukosa-6-fosfat dipecah menjadi 2 buah molekul gliseraldehid-3-fosfat (PGAL) dengan bantuan satu ATP dan enzim fosfoheksokinase. Proses selanjutnya merupakan proses eksergonik. Hasilnya adalah 4 molekul ATP dan hasil akhir berupa 2 molekul asam piruvat (C3).
  • 28. Tahap respirasi aerob 2) Dekarboksilasi Oksidatif Setiap asam piruvat yang dihasilkan kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA (koenzim-A). Asam piruvat ini akan mengalami dekarboksilasi sehingga gugus karboksil akan hilang sebagai CO2 dan akan berdifusi keluar sel. Dua gugus karbon yang tersisa kemudian akan mengalami oksidasi sehingga gugus hidrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh akseptor elektron NAD+. Gugus yang terbentuk, kemudian ditambahkan koenzim- A sehingga menjadi asetil-KoA. Hasil akhir dari proses dekarboksilasi oksidatif ini akan menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul NADH. Pembentukan asetil-KoA memerlukan kehadiran vitamin B1. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui betapa pentingnya vitamin B dalam tubuh hewan maupun tumbuhan.
  • 29. Tahap respirasi aerob 3) Daur Asam Sitrat/ siklus krebs a) Asetil-KoA akan menyumbangkan gugus asetil pada oksaloasetat sehingga terbentuk asam sitrat. Koenzim A akan dikeluarkan dan digantikan dengan penambahan molekul air. b) Perubahan formasi asam sitrat menjadi asam isositrat akan disertai pelepasan air. c) Asam isositrat akan melepaskan satu gugus atom C dengan bantuan enzim asam isositrat dehidrogenase, membentuk asam α-ketoglutarat. NAD+ akan mendapatkan donor elektron dari hidrogen untuk membentuk NADH. Asam α-ketoglutarat selanjutnya diubah menjadi suksinil KoA. d) Asam suksinat tiokinase membantu pelepasan gugus KoA dan ADP mendapatkan donor fosfat menjadi ATP. Akhirnya, suksinil-KoA berubah menjadi asam suksinat. e) Asam suksinat dengan bantuan suksinat dehidrogenase akan berubah menjadi asam fumarat disertai pelepasan satu gugus elektron. Pada tahap ini, elektron akan ditangkap oleh akseptor FAD menjadi FADH2. f) Asam Fumarat akan diubah menjadi asam malat dengan bantuan enzim fumarase. g) Asam malat akan membentuk asam oksaloasetat dengan bantuan enzim asam malat dehidrogenase. NAD+ akan menerima sumbangan elektron dari tahap ini dan membentuk NADH. h) Dengan terbentuknya asam oksaloasetat, siklus akan dapat dimulai lagi dengan sumbangan dua gugus karbon dari asetil KoA. ●
  • 30.
  • 31. Tahap respirasi aerob 4. Transfer elektron a) Enzim dehidrogenase mengambil hidrogen dari zat yang akan diubah oleh enzim (substrat). Hidrogen mengalami ionisasi sebagai berikut. 2H ==> 2H+ + 2e Proton hidrogen mereduksi koenzim NAD melalui reaksi NAD + H+ ==>NADH + H+. NADH dari matriks mitokondria masuk ke ruang intermembran melewati membran dalam, kemudian memasuki sistem rantai pernapasan. b) NADH dioksidasi menjadi NAD+ dengan memindahkan ion hidrogen kepada flavoprotein (FP), flavin mononukleotida (FMN), atau FAD yang bertindak sebagai pembawa ion hidrogen. Dari flavoprotein atau FAD, setiap proton atau hidrogen dikeluarkan ke matriks sitoplasma untuk membentuk molekul H2O. c) Elektron akan berpindah dari ubiquinon ke protein yang mengandung besi dan sulfur (FeSa dan FeSb)==>sitokrom b ==> koenzim quinon ==> sitokrom b2 sitokrom o ==> sitokrom c ==> sitokrom a ==> sitokrom a3, dan terakhir diterima oleh molekul oksigen sehingga terbentuk H2O. gs
  • 32. Respirasi anaerob 1) Fermentasi Alkohol Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi etanol atau etil alkohol melalui dua langkah reaksi. Langkah pertama adalah pembebasan CO2 dari asam piruvat yang kemudian diubah menjadi asetaldehida. Langkah kedua adalah reaksi reduksi asetaldehida oleh NADH menjadi etanol. NAD yang terbentuk akan digunakan untuk glikolisis.Sel ragi dan bakteri melakukan respirasi secara anaerob. Hasil fermentasi berupa CO2 dalam industri roti dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti sehingga pada roti terdapat pori-pori. 2) Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat adalah fermentasi glukosa yang menghasilkan asam laktat. Fermentasi asam laktat dimulai dengan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat, kemudian berlanjut dengan perubahan asam piruvat menjadi asam laktat (Gambar 2.15). Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat. Fermentasi asam laktat dapat berlangsung ketika pembentukan keju dan yoghurt. ●
  • 33. ANABOLISME HIDRAT ARANG Anabolisme merupakan proses penyusunan zat dari senyawa sederhana menjadi senyawa yang kompleks. Proses tersebut berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Anabolisme merupakan kebalikan dari katabolisme. Proses anabolisme memerlukan energi, baik energi panas, cahaya, atau energi kimia. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia disebut kemosintesis. a) Fotosintesis reaksi umum fotosintesis:
  • 34.
  • 35. REAKSI TERANG FOTOSINTESIS (1) Reaksi Siklik Pada fotosistem I (P700), terjadi perputaran elektron yang dihasilkan dan ditangkap oleh akseptor sebagai hasil dari reaksi reduksi dan oksidasi. Elektron yang dieksitasikan oleh P700 akan dipindahkan ke setiap akseptor hingga akhirnya kembali ke sistem P700. Beberapa akseptor elektron yang terlibat dalam fotosistem adalah feredoksin (fd), plastoquinon (pq), sitokrom (cyt), dan plastosianin (pc). Proses ini menghasilkan ATP sebagai hasil penambahan elektron pada ADP atau dikenal dengan nama fotofosforilasi. Perputaran elektron pada fotosistem I ini disebut sebagai fotofosforilasi siklik. Fotosistem I ini umumnya ditemukan pada bakteri dan mikroorganisme autotrof lainnya. Sistem fotosintesis dengan menggunakan fotofosforilasi siklik diduga sebagai awal berkembangnya proses fotosintesis yang lebih kompleks. (2) Reaksi Nonsiklik Reaksi nonsiklik ini memerlukan tambahan berupa fotosistem II (P680). Sumber elektron utama diperoleh dari fotolisis air yang akan digunakan oleh klorofil pada fotosistem II (P680). Reaksi ini menghasilkan dua elektron dari hasil fotolisis air. Elektron ini akan diterima oleh beberapa akseptor elektron, yakni plastoquinon (pq), sitokrom (cyt), dan plastosianin (pc). Akhirnya, pompa elektron menggerakan satu elektron H+ yang akan digunakan pada pembentukan ATP dari ADP atau fotofosforilasi. Pembentukan ATP ini dibantu dengan adanya perbedaan elektron pada membran tilakoid.Beberapa akseptor elektron juga terlibat dalam fotosistem II, seperti ferodoksin (fd) untuk menghasilkan NADPH dari NADP. Dengan demikian, pada proses ini akan dihasilkan energi berupa satu ATP dan satu NADPH.
  • 36.
  • 37. REAKSI GELAP FOTOSINTESIS b) Reaksi Gelap (Fiksasi CO2) Reaksi gelap merupakan tahap sebenarnya dalam pembuatan bahan makanan pada fotosintesis. Energi yang telah dihasilkan selama reaksi terang akan digunakan sebagai bahan baku utama pembentukan karbohidrat proses fiksasi CO2 di stroma. Tumbuhan mengambil karbon dioksida melalui stomata. Anda tentu masih ingat fungsi utama stomata dalam pertukaran gas pada tumbuhan. Karbon dioksida diikat oleh suatu molekul kimia di dalam stroma yang bernama ribulosa bifosfat (RuBP). Karbon dioksida akan berikatan dengan RuBP yang mengandung 6 gugus karbon dan menjadi bahan utama dalam pembentukan glukosa yang dibantu oleh enzim rubisko. Reaksi ini pertama kali diamati oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson sehingga reaksi ini disebut juga dengan siklus Calvin-Benson. RuBP yang berikatan dengan karbon dioksida akan menjadi molekul yang tidak stabil sehingga akan membentuk fosfogliserat (PGA) yang memiliki 3 gugus C. Energi yang berasal dari ATP dan NADPH akan digunakan oleh PGA menjadi fosfogliseraldehid (PGAL) yang mengandung 3 gugus C. Dua molekul PGAL ini akan menjadi bahan utama pembentukan glukosa yang merupakan produk utama fotosisntesis, sedangkan sisanya akan kembali menjadi RuBP dengan bantuan ATP. Jadi, reaksi gelap terjadi dalam tiga tahap, yakni fiksasi CO2, reduksi, dan regenerasi.
  • 38.
  • 39. ANABOLISME HIDRAT ARANG b. Kemosintesis Selain melalui fotosintesis, reaksi pembentukan (anabolisme) molekul berenergi pada beberapa makhluk hidup dapat juga terjadi melalui kemosintesis. Hal ini terutama dilakukan oleh bakteri kemoautotrof. Berbeda dengan fotosintesis yang mendapatkan energi dari sinar matahari, kemosintesis mendapatkan energi dari reaksi molekul anorganik. Beberapa organisme kemosintesis mereaksikan CO2 dengan H2 berenergi tinggi untuk menghasilkan metana dan air melalui reaksi sebagai berikut. CO2 + 4H2 ==>>>CH4 + 2H2O Hasil reakasi ini berupa energi ikatan H2 yang dilepaskan dan dapat digunakan sebagai sumber energi bagi sel. Reaksi yang menghasilkan energi lainnya, menggunakan sulfur untuk melepaskan energi ikatan H2. Hal ini dilakukan oleh bakteri sulfur yang terdapat di kawah-kawah gunung. Reaksi ini menghasilkan gas hidrogen sulfida (H2S). Berikut ini rangkuman reaksi yang terjadi. H2 + S==>> H2S + energi Pertumbuhan makhluk hidup kemoautotrof terjadi secara lambat, karena reaksi ini hanya menghasilkan sedikit energi. Tempat hidup bakteri kemoautotrof lebih banyak dilingkungan yang sulit ditempati makhluk lain, seperti di kawah-kawah gunung dan rekahan dasar laut.