SlideShare a Scribd company logo
1 of 74
LIMIT FUNGSI
KELOMPOK 4
1. NORMA INSANI (21060116083004)
2. DWI SETYA F. M (21060116083015)
3. RAHMAN ZUHDI(21060116083026)
APA ITU LIMIT?
Arti kata:
batas, membatasi, mempersempit,
mendekatkan.
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
Dalam kehidupan sehari-hari,
orang sering dihadapkan pada
masalah-masalah pendekatan
suatu nilai/besaran.
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
Contoh:
a. Letak rumah Budi dekat dengan rumah Tono.
b. Ketika hari sudah mendekati senja, datanglah yang
ditunggu-tunggu.
c. Nilai ujian matematika Anton hampir 9.
d. ……dst.
Pertanyaan:
Seberapa dekat/mendekati/hampir besaran-besaran
atau nilai-nilai pada contoh di atas dengan
besaran/nilai yang sebenarnya?
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
Dari ketiga contoh tersebut, kita
mungkin tidak mengetahui
letak/berat/nilai yang
sesungguhnya.
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
(CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH
PENDEKATAN)
1. Perhatikan gambar berikut.
……. dst.
Di dalam lingkaran dibuat bidang segi n (n polygon)
sehingga titik-titik sudut segi n tersebut berada
pada lingkaran. Tentu dapat dibayangkan bahwa
apabila n “sangat besar”, maka luas segi n akan
mendekati luas lingkaran.
CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN
MASALAH PENDEKATAN
2. Masalah penjumlahan:
4
3
4
1
2
1

8
7
8
1
4
1
2
1

16
15
16
1
8
1
4
1
2
1

CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN
MASALAH PENDEKATAN
………………..
………………….dst.
32
31
32
1
16
1
8
1
4
1
2
1

 
 211
211
2
1
2
1
...
32
1
16
1
8
1
4
1
2
1



n
n
CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN
MASALAH PENDEKATAN
Apabila jumlahan dilakukan untuk n “sangat besar”,
maka hasil jumlahan akan “mendekati” 1.
CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN
MASALAH PENDEKATAN
3. Masalah mekanika:
Seseorang berangkat ke tempat kerja menggunakan
sepeda motor, dari rumah pukul 07.00 sampai ke tempat
kerja pukul 07.30. Jarak rumah ke tempat kerja 15 km.
Orang tersebut mengendarai sepeda motor dengan
kecepatan rata-rata
km/jam30
00.0730.07
15


CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN
MASALAH PENDEKATAN
Secara umum, apabila pada pukul 07 lebih t menit, orang
tersebut telah menempuh jarak x km, maka kecepatan
rata-rata orang tersebut berkendaraan adalah
km/jam
.60
km/menit
t
x
t
x

CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN
MASALAH PENDEKATAN
Yang menjadi pertanyaan adalah berapa sesungguhnya
kecepatan orang tersebut dalam berkendaaan ketika jam
menunjukkan pukul 07 lebih t menit?
Pertanyaan ini sulit dijawab, karena nilai perbandingan
jarak tempuh dan selang waktu, yaitu
menjadi mendekati 0/0. Namun demikian nilai
pendekatannya dapat ditentukan.
t
x


LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
Salah satu masalah utama di dalam kalkulus adalah
nilai slope/kemiringan suatu garis , yaitu ,
ketika nilai tersebut menjadi hampir 0/0.
Nilai eksak slope dengan kondisi seperti tersebut di atas
sangat sulit ditentukan, namun nilai pendekatannya
tidaklah sulit untuk ditentukan.
Proses menentukan nilai pendekatannya itulah yang
menjadi ide dasar konsep limit.
xy 
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
Perhatikan bahwa untuk berbagai nilai dan
, maka nilai berupa bilangan rasional.
Oleh karena itu, ide dasar konsep limit tidak lain
adalah barisan bilangan rasional.
xy 
y
x
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
(BARISAN BILANGAN RASIONAL)
Barisan bilangan rasional antara lain dapat ditemukan
dalam geometri, yaitu ketika seseorang akan
menentukan hasil bagi keliling sebarang lingkaran
dengan diameternya (bilangan π).
Untuk mengetahui hasil bagi keliling sebarang lingkaran
dengan diameternya, kita gambarkan poligon (segi
banyak) beraturan di dalam lingkaran.
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
(BARISAN BILANGAN RASIONAL)
Betul bahwa keliling setiap poligon tidak akan
pernah sama dengan keliling lingkaran. Akan tetapi
apabila jumlah sisi poligon “cukup besar”, maka
selisih antara keliling lingkaran dengan keliling
poligon tersebut sangatlah kecil, lebih kecil dari
sebarang bilangan positif yang diberikan, misalkan
0.00000000000000000000000000000001
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
(BARISAN BILANGAN RASIONAL)
Jadi, apabila jumlah sisi poligon terus diperbesar ,
misalkan dari 4 sisi, 5 sisi, …, 60 sisi, 61 sisi, 62, 63,
64, dan seterusnya, dan kita lakukan pembagian keliling
masing-masing poligon dengan diamter lingkaran, maka
kita akan dapatkan barisan bilangan rasional, yang
masing-masing bilangan nilainya kurang dari hasil bagi
keliling lingkaran dengan diameternya (sebut π).
Bilangan di dalam barisan yang kita dapatkan tersebut,
“semakin lama akan semakin dekat” dengan π (yaitu
limit atau batas barisan).
LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI
(GENERALISASI MASALAH)
Pada prinsipnya, nilai-nilai yang terletak pada sumbu Y
dapat dipakai untuk menggambarkan nilai sebarang
besaran. Demikian pula nilai-nilai yang terletak pada
sumbu X.
Apabila nilai pada sumbu Y menyatakan jarak tempuh
benda yang bergerak dan nilai pada sumbu X
menyatakan waktu tempuh, maka slope mempunyai arti
kecepatan/laju rata-rata.
ARTI LEBIH UMUM: Kecepatan/laju rata-rata diartikan
sebagai perbandingan perubahan suatu besaran
terhadap perubahan besaran yang lain.
FUNGSI
 Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali dijumpai
adanya keterkaitan atau hubungan antara satu obyek
dengan obyek yang lain. Misalnya antara pedagang dan
pembeli suatu barang, antara majikan dan pelayan,
antara bank dan nasabah, dst.
 Hubungan-hubungan tersebut secara umum disebut
relasi.
 Secara sistemik, suatu relasi menggambarkan
hubungan antara anggota dari suatu kumpulan obyek
dengan anggota dari kumpulan obyek yang lain.
 Relasi yang memenuhi syarat tertentu, yaitu apabila
setiap unsur dalam suatu kumpulan obyek mempunyai
hubungan dengan tepat satu obyek dari kumpulan yang
lain, disebut fungsi.
FUNGSI
Secara matematis, pengertian fungsi diberikan
sebagai berikut:
Diberikan himpunan tak kosong A dan B. Relasi
dari A ke B adalah suatu himpunan .
Relasi dari A ke B sehingga untuk setiap anggota A
berelasi dengan tepat satu anggota B disebut
fungsi dari A ke B.
BAR 
FUNGSI
Jika sebarang anggota A diwakili dengan variabel x
dan anggota B yang oleh fungsi f berelasi dengan x
adalah y, maka fungsi f biasa diberikan dengan
rumus
)(xfy 
LIMIT FUNGSI
Dari contoh-contoh masalah pendekatan
sebagaimana diuraikan di atas, kiranya secara
matematis dapat dibuat rumusan umumnya:
“Apabila diberikan suatu fungsi f dengan rumus
y=f(x), maka berapa nilai y apabila x “sangat dekat”
dengan c?”
Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh
berikut.
LIMIT FUNGSI
Contoh 1. Diberikan . Berapa nilai
pada saat x “sangat dekat” dengan 0?
Jawab:
Nilai eksak yang menjadi jawaban pertanyaan di
atas sulit ditentukan, bahkan tidak mungkin.
Mengapa demikian? Karena kita tidak dapat
memberikan kepastian nilai x yang dimaksud.
Meskipun demikian, nilai pendekatan untuk
yang dimaksud bisa ditentukan. Perhatikan tabel
berikut.
1)(  xxf )(xf
)(xf
LIMIT FUNGSI
x f(x) x f(x)
–1 0 1,24 2,24
–0,55 0,45 0.997 1,997
–0,125 0,875 0,00195 1,00195
–0,001 0,999 0,0000015 1,0000015
–0,000001 0,999999 0,000000001 1,000000001
… … … …
LIMIT FUNGSI
Dari tabel di atas dapat dilihat, apabila nilai x
semakin “dekat” dengan 0, maka akan
semakin “dekat” dengan 1.
CATATAN:
Adalah suatu kebetulan bahwa .
Dengan grafik, dapat digambarkan sebagai berikut.
)(xf
1)0( f
LIMIT FUNGSI
Dari grafik dapat dilihat, apabila x sangat “dekat”
dengan 0, baik untuk x<0 maupun untuk x>0, maka
sangat “dekat” dengan 1.
1
)(xf
LIMIT FUNGSI
Contoh 2. Diberikan
Berapa nilai pada saat x sangat “dekat” dengan
1?
Jawab:
Untuk kasus ini, jelas bahwa tidak ada atau tak
terdefinisi.
Yang menjadi pertanyaan, apakah hal itu berakibat
juga tidak ada untuk setiap x sangat “dekat” dengan 1?
1
1
)(
2



x
x
xg
)(xg
)1(g
)(xg
LIMIT FUNGSI
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu
menganalisanya dengan cermat.
Perhatikan bahwa untuk ,
(Dalam hal ini, kita definisikan ).
Selanjutnya, untuk berbagai nilai , nilai g(x)
dapat dilihat pada tabel berikut.
)(1
1
)1)(1(
1
1
)(
2
xfx
x
xx
x
x
xg 






1x
1)(  xxf
1x
LIMIT FUNGSI
x g(x) x g(x)
0 1 1,24 2,24
0,557 1,557 1,0997 2,0997
0,799999 1,799999 1,00195 2,00195
0,999999001 1,999999001 1,0000015 2,0000015
0,999999999 0,999999999 1,000000001 2,000000001
… … … …
LIMIT FUNGSI
Dengan grafik, nilai g(x) untuk berbagai nilai x yang
sangat “dekat” dengan 1 dapat dilihat pada gambar
berikut.
1
2
LIMIT FUNGSI
Jadi, baik dari tabel maupun dari grafik, diperoleh
bahwa semakin “dekat” nilai x dengan 1, maka nilai
g(x) semakin “dekat” dengan 2.
Selanjutnya, perhatikan contoh berikut.
LIMIT FUNGSI
Contoh 3. Diberikan
Berapa nilai pada saat x sangat “dekat” dengan 1?












1,1
1,
1
1
)(
2
x
x
x
x
xh
)(xh
LIMIT FUNGSI
Jawab:
Jelas bahwa . Muncul pertanyaan serupa dengan
pertanyaan pada Contoh 2, yaitu:
Apakah keadaan tersebut, yaitu , akan
mengakibatkan juga akan bernilai 1 ketika x sangat
“dekat” dengan 1?
)(xh
1)1( h
1)1( h
LIMIT FUNGSI
Sama halnya seperti fungsi g pada Contoh 2,
bahwa untuk ,
(Dalam hal ini, kita definisikan ).
Selanjutnya, untuk berbagai nilai , nilai h(x)
dapat dilihat pada tabel berikut.
)(1
1
)1)(1(
1
1
)(
2
xfx
x
xx
x
x
xh 






1x
1)(  xxf
1x
LIMIT FUNGSI
x h(x) x h(x)
0 1 1,24 2,24
0,557 1,557 1,0997 2,0997
0,799999 1,799999 1,00195 2,00195
0,999999001 1,999999001 1,0000015 2,0000015
0,999999999 0,999999999 1,000000001 2,000000001
… … … …
LIMIT FUNGSI
Dengan grafik, nilai h(x) untuk berbagai nilai x yang
sangat “dekat” dengan 1 dapat dilihat pada gambar
berikut.
1
2

LIMIT FUNGSI
Jadi, baik dari tabel maupun dari grafik, diperoleh
bahwa semakin “dekat” nilai x dengan 1, maka nilai
h(x) semakin “dekat” dengan 2.
LIMIT FUNGSI
Dari Contoh 1, Contoh 2, dan Contoh 3, apabila kita
perhatikan beberapa hal yang sama (dalam hal ini tidak
usah memperhatikan nilai fungsi di 0 untuk Contoh 1
dan nilai fungsi di 1 untuk Contoh 2 dan Contoh 3),
berturut-turut kita katakan:
 Limit f(x) untuk x mendekati 0 sama dengan 1,
 Limit g(x) untuk x mendekati 1 sama dengan 2,
 Limit h(x) untuk x mendekati 1 sama dengan 2,
dan masing-masing ditulis dengan
2)(limdan,2)(lim,1)(lim
110


xhxgxf
xxx
LIMIT FUNGSI
Dengan demikian, dapat diturunkan definisi limit
fungsi secara formal, yaitu sebagai berikut.
Definisi 4. Fungsi f dikatakan mempunyai limit L
untuk x mendekati c, ditulis
jika untuk nilai x yang sangat “dekat” dengan c,
tetapi , berakibat f(x) “mendekati” L.
Lxf
cx


)(lim
cx
SIFAT-SIFAT DASAR LIMIT FUNGSI
(i)
(ii)
(iii) Jika dan ada, dan
maka:
(a)
(b)
)(lim xf
cx
)(lim xg
cx
kk
cx


lim
cx
cx


lim
Rk 
  )(lim)(lim)()(lim xgxfxgxf
cxcxcx 

)(lim)(lim xfkxkf
cxcx 

SIFAT-SIFAT DASAR LIMIT FUNGSI
(c)
(d)
  )(lim).(lim)().(lim xgxfxgxf
cxcxcx 

0)(limasalkan,
)(lim
)(lim
)(
)(
lim 




xg
xg
xf
xg
xf
cx
cx
cx
cx
SIFAT-SIFAT DASAR LIMIT FUNGSI
(e) untuk sebarang ,
   
   
   
.0)(limgenap,untukasalkan
,)(lim)(lim)3(
0)(limasalkan
,)(lim)(lim)2(
)(lim)(lim)1(
/1/1













xfn
xfxf
xf
xfxf
xfxf
cx
n
cx
n
cx
cx
n
cx
n
cx
n
cx
n
cx
Nn
CONTOH-CONTOH
1. Hitung .
Penyelesaian:
 63lim 2
1


xx
x
 
 
261)1(3
61lim3
6)1(lim3
6limlim3lim63lim
2
2
1
2
1
11
2
1
2
1







x
x
xxxx
x
x
xxxx
CONTOH-CONTOH
2. Hitung .
Penyelesaian:
3
152
lim
2
2 

 x
xx
x
 
 
 
3
32
152.22
3limlim
15limlim2lim
3lim
152lim
3
152
lim
2
22
22
2
2
2
2
2
2
2

















xx
xxx
x
x
x
x
xx
x
xx
x
xx
CONTOH-CONTOH
3. Hitung .
Penyelesaian:
15
1
lim
2  xx
3
1
12.5
1
1limlim5
1
)15(lim
1
15
1
lim
15
1
lim
15
1
lim
2/1
2/1
22
2/1
2
2/1
2
2/1
22














































xxx
xxx
xx
xxx
CONTOH-CONTOH
4. Hitung .
Penyelesaian:
Karena ,
maka sifat
tak dapat langsung digunakan. Apakah dengan
demikian limit yang ditanyakan menjadi tak ada?
1
23
lim 2
2
1 

 x
xx
x
    023limdan01lim 2
1
2
1


xxx
xx
)(lim
)(lim
)(
)(
lim
xg
xf
xg
xf
cx
cx
cx




CONTOH-CONTOH
Perhatikan bahwa untuk , .
Oleh karena itu, ,
1
2
)1)(1(
)2)(1(
1
23
2
2








x
x
xx
xx
x
xx
2
1
11
21
)1(lim
)2(lim
1
2
lim
1
23
lim
1
1
12
2
1















x
x
x
x
x
xx
x
x
xx
1x
CONTOH-CONTOH
5. Hitung .
Penyelesaian:
2
35
lim
2
2 

 x
x
x
 
  
 
 
3
2
39
22
35
2
lim
352
22
lim
352
95
lim
35
35
.
2
35
lim
2
35
lim
22
222
2
2
2
22
2
2
2























x
x
xx
xx
xx
x
x
x
x
x
x
x
x
xx
xx
LIMIT TAK HINGGA
Untuk , definisi limit dapat dituliskan sebagai
berikut.
Definisi 5. Fungsi f dikatakan mempunyai limit L
untuk x mendekati ∞ , ditulis
jika untuk nilai x yang “sangat besar tak terbatas”
arah positif berakibat f(x) “mendekati” L.
Lxf
x


)(lim
c
LIMIT TAK HINGGA
Untuk , definisi limit dapat dituliskan
sebagai berikut.
Definisi 6. Fungsi f dikatakan mempunyai limit L
untuk x mendekati ─∞ , ditulis
jika untuk nilai x yang “sangat besar tak terbatas”
arah negatif berakibat f(x) “mendekati” L.
Lxf
x


)(lim
c
LIMIT TAK HINGGA
Definisi 7. Fungsi f dikatakan mempunyai limit tak
hingga untuk x mendekati c , ditulis
jika untuk nilai x yang “sangat dekat” dengan c,
tetapi berakibat nilai f(x) menjadi “besar tak
terbatas” arah positif.


)(lim xf
cx
cx
LIMIT TAK HINGGA
Definisi 8. Fungsi f dikatakan mempunyai limit
negatif tak hingga untuk x mendekati c , ditulis
jika untuk nilai x yang “sangat dekat” dengan c,
tetapi berakibat nilai f(x) menjadi “besar tak
terbatas” arah negatif.


)(lim xf
cx
cx
LIMIT TAK HINGGA
Definisi 9. Fungsi f dikatakan mempunyai limit tak
hingga untuk x mendekati tak hingga , ditulis
jika untuk nilai x yang “cukup besar” arah positif,
berakibat nilai f(x) menjadi “besar tak terbatas” arah
positif.


)(lim xf
x
LIMIT TAK HINGGA
Untuk limit-limit
didefinisikan secara sama.


)(limdan,)(lim,)(lim xfxfxf
xxx
LIMIT TAK HINGGA
Dari definisi-definisi di atas, mudah dipahami:








x
x
x
x
x
x
x
x
xx
xx
x
x
lim.60
1
lim.4
lim.50
1
lim.3
0untuk,
1
lim.2
0untuk,
1
lim.1
0
0
CONTOH-CONTOH
  














7lim)3(lim73lim.3
0
)1(,
1
lim
1
1
lim.2
.1
1
lim)1(lim
1
lim.1
2
2
0020
xxx
yx
xxx
xxxx
xy
yx
x
x
x
x
CONTOH-CONTOH
1. Hitunglah
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa
Hal ini berakibat nilai limit yang ditanyakan
menjadi susah dikatakan. Apakah limit tersebut
tak ada?
52
13
lim 2
2


 xx
x
x


)52(limdan)13(lim 22
xxx
xx
CONTOH-CONTOH
Perhatikan bahwa
Oleh karena itu, menggunakan sifat limit diperoleh
3
1
3
521
13
lim
52
13
lim 2
2
2
2






 xx
x
xx
x
xx
2
2
22
22
2
2
521
13
)521(
)13(
52
13
xx
x
xxx
xx
xx
x








CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI
Contoh 6. Tunjukkan bahwa keliling lingkaran
dengan jari-jari R sama dengan .
Penyelesaian: Dibuat segi n beraturan di dalam
lingkaran sehingga setiap titik sudutnya berada
pada lingkaran.
R2
CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI
Keliling segi n tersebut adalah
Untuk n cukup besar, maka nilai akan
mendekati keliling lingkaran. Oleh karena itu,
keliling lingkaran adalah
  
  
n
nR
nRnLn
1
2cos12
2cos12
2
2 



nL
RLL n
n
2lim 

CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI
Contoh 7. Suatu partikel bergerak mengikuti
persamaan
dengan t menyatakan waktu (dalam jam) dan S(t)
menyatakan jarak tempuh. Berapa kecepatan
partikel pada jam 2?
0,4)( 2
 ttttS
CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI
Penyelesaian:
Kecepatan rata-rata partikel dari jam 2 sampai
dengan jam 2+h, dengan adalah
Apabila diambil h sangat kecil mendekati 0, maka
akan diperoleh kecepatan pada saat jam 2, yaitu
h
h
ShS
vh 

 8
)2()2(
0h
8lim)2(
0


h
h
vv
COBA YUKS
JAWABAN
KONSEP KONTINUITAS
 Definisi kontinu di suatu titik
Misalkan fungsi f terdefinisi disekitar a. Dikatakan f
kontinu di a bila limxa f(x) ada dan nilai limitnya sama
dengan nilai fungsi di a. Dengan kata lain, f kontinu di
a jika
)()(lim afxf
ax


 Maka suatu fungsi kontinu di titik a jika
memenuhi tiga kondisi:
1. Fungsi harus terdefinisi di a (f(a) ada)
2. Limit dari f(x) jika x mendekati a harus ada
3. Kondisi 1 dan 2 harus sama:
Jika salah satu tidak dipenuhi maka f diskontinu
di a.
)()(lim afxf
ax


DISKONTINU
 Dicirikan dengan adanya loncatan/ “gap” pada
grafik fungsi.
 Terdapat 3 jenis diskontinuitas:
1. tak hingga di a jika limitnya (kiri dan kanan)
tak hingga (tidak ada);
2. loncat berhingga di a jika limit kiri dan
kanannya berhingga namun tak sama;
3. dapat dihapuskan / dihilangkan di a jika nilai
fungsi dan limitnya ada, tetapi tidak sama,
)()(lim afxf
ax


F(X) DISKONTINU YG DAPAT DIHAPUSKAN DI A
Jika ada fungsi F sedemikian sehingga
 F(x) = f(x) untuk semua x a didalam domain dari f
 Fungsi baru F kontinu di a
 Contoh







0jika0
0jika
sin
)(
x
x
x
x
xh
SIFAT FUNGSI-FUNGSI KONTINU
 Jika f dan g kontinu di a, maka
kf (k konstanta), fg, f·g juga kontinu di a.
 Khusus fungsi rasional
Jika g(x) = 0 di titik c (diskontinu di c), maka
 jika f(x) 0, maka f mempunyai diskontinu tak
hingga di x=a; ATAU
 f diskontinu dapat dihapuskan di x = a.
0)(asalkandikontinujuga
)(
)(
xga
xg
xf
KOMPOSISI FUNGSI-FUNGSI KONTINU
 Teorema
Komposisi dari dua buah fungsi kontinu adalah
juga kontinu. Jadi jika g kontinu di a dan f kontinu
di g(a), maka
f  g kontinu di a.
KONTINU SEPIHAK
Suatu fungsi f dikatakan
 Kontinu kiri di a jika
 Kontinu kanan di a jika
)()(lim afxf
ax


)()(lim afxf
ax


 Definisi. Dikatakan f kontinu pada selang (a,b) jika
kontinu pada setiap titik c(a,b).
Lalu f dikatakan kontinu pada [a,b], jika f kontinu
pada (a,b) dan
)()(lim afxf
ax


)()(lim bfxf
bx


TEOREMA NILAI ANTARA
 Misalkan f kontinu pada selang tutup [a,b].
Jika K sembarang bilangan antara f(a) dan f(b), maka
terdapat paling sedikit satu bilangan c di dalam
selang (a,b) sehingga
.
 Aplikasi: untuk verifikasi ada tidaknya solusi dari
suatu persamaan berbentuk
f(x) = 0
Kcf )(
SEKIAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMNila Aulia
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedwahyuddin S.T
 
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaKlasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaSTKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revlecturer
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTiara Lavista
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiAnan Nur
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialFeri Chandra
 

What's hot (20)

04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOMMakalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
Makalah STATISTIK MAEMATIKA II VARIABEL RANDOM
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
 
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaKlasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Fungsi linear
Fungsi linearFungsi linear
Fungsi linear
 
Pertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linearPertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linear
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
 
Pertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsiPertemuan iii fungsi
Pertemuan iii fungsi
 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-rev
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Pertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linearPertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linear
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasi
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 

Similar to 109868 limit fungsi dan kontinuitas

Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuMhd Syahrul Ramadhan
 
Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13 Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13 Medi Harja
 
Modul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdf
Modul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdfModul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdf
Modul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdfSuhartoPrawinotoMarp
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiEko Supriyadi
 
REGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANAREGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANANoviDavinya
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiChimel2
 
Konsep Limit Fungsi di Satu Titik
Konsep Limit Fungsi di Satu TitikKonsep Limit Fungsi di Satu Titik
Konsep Limit Fungsi di Satu TitikReza Ferial Ashadi
 
Bahan Ajar Statistik.pdf
Bahan Ajar Statistik.pdfBahan Ajar Statistik.pdf
Bahan Ajar Statistik.pdfPhatieQawaRe
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptWan Na
 
Kalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan SilabusKalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan SilabusMono Manullang
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 

Similar to 109868 limit fungsi dan kontinuitas (20)

Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
 
pendahuluan limit
pendahuluan limitpendahuluan limit
pendahuluan limit
 
Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13 Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13
 
Modul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdf
Modul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdfModul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdf
Modul MTK Minat Kls 12 K13 Revisi [www.m4th-lab.net].pdf
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
 
Limit
LimitLimit
Limit
 
REGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANAREGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANA
 
BMP ESPA4224
BMP ESPA4224BMP ESPA4224
BMP ESPA4224
 
5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
L i m i t
L i m i tL i m i t
L i m i t
 
Regresi linier
Regresi linierRegresi linier
Regresi linier
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresi
 
Konsep Limit Fungsi di Satu Titik
Konsep Limit Fungsi di Satu TitikKonsep Limit Fungsi di Satu Titik
Konsep Limit Fungsi di Satu Titik
 
Bahan Ajar Statistik.pdf
Bahan Ajar Statistik.pdfBahan Ajar Statistik.pdf
Bahan Ajar Statistik.pdf
 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
 
Kalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan SilabusKalkulus Lanjutan Silabus
Kalkulus Lanjutan Silabus
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Modul prolin 1
Modul prolin 1Modul prolin 1
Modul prolin 1
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

109868 limit fungsi dan kontinuitas

  • 1. LIMIT FUNGSI KELOMPOK 4 1. NORMA INSANI (21060116083004) 2. DWI SETYA F. M (21060116083015) 3. RAHMAN ZUHDI(21060116083026)
  • 2. APA ITU LIMIT? Arti kata: batas, membatasi, mempersempit, mendekatkan.
  • 3. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI Dalam kehidupan sehari-hari, orang sering dihadapkan pada masalah-masalah pendekatan suatu nilai/besaran.
  • 4. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI Contoh: a. Letak rumah Budi dekat dengan rumah Tono. b. Ketika hari sudah mendekati senja, datanglah yang ditunggu-tunggu. c. Nilai ujian matematika Anton hampir 9. d. ……dst. Pertanyaan: Seberapa dekat/mendekati/hampir besaran-besaran atau nilai-nilai pada contoh di atas dengan besaran/nilai yang sebenarnya?
  • 5. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI Dari ketiga contoh tersebut, kita mungkin tidak mengetahui letak/berat/nilai yang sesungguhnya.
  • 6. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI (CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH PENDEKATAN) 1. Perhatikan gambar berikut. ……. dst. Di dalam lingkaran dibuat bidang segi n (n polygon) sehingga titik-titik sudut segi n tersebut berada pada lingkaran. Tentu dapat dibayangkan bahwa apabila n “sangat besar”, maka luas segi n akan mendekati luas lingkaran.
  • 7. CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH PENDEKATAN 2. Masalah penjumlahan: 4 3 4 1 2 1  8 7 8 1 4 1 2 1  16 15 16 1 8 1 4 1 2 1 
  • 8. CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH PENDEKATAN ……………….. ………………….dst. 32 31 32 1 16 1 8 1 4 1 2 1     211 211 2 1 2 1 ... 32 1 16 1 8 1 4 1 2 1    n n
  • 9. CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH PENDEKATAN Apabila jumlahan dilakukan untuk n “sangat besar”, maka hasil jumlahan akan “mendekati” 1.
  • 10. CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH PENDEKATAN 3. Masalah mekanika: Seseorang berangkat ke tempat kerja menggunakan sepeda motor, dari rumah pukul 07.00 sampai ke tempat kerja pukul 07.30. Jarak rumah ke tempat kerja 15 km. Orang tersebut mengendarai sepeda motor dengan kecepatan rata-rata km/jam30 00.0730.07 15  
  • 11. CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH PENDEKATAN Secara umum, apabila pada pukul 07 lebih t menit, orang tersebut telah menempuh jarak x km, maka kecepatan rata-rata orang tersebut berkendaraan adalah km/jam .60 km/menit t x t x 
  • 12. CONTOH-CONTOH LAIN TERKAIT DENGAN MASALAH PENDEKATAN Yang menjadi pertanyaan adalah berapa sesungguhnya kecepatan orang tersebut dalam berkendaaan ketika jam menunjukkan pukul 07 lebih t menit? Pertanyaan ini sulit dijawab, karena nilai perbandingan jarak tempuh dan selang waktu, yaitu menjadi mendekati 0/0. Namun demikian nilai pendekatannya dapat ditentukan. t x  
  • 13. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI Salah satu masalah utama di dalam kalkulus adalah nilai slope/kemiringan suatu garis , yaitu , ketika nilai tersebut menjadi hampir 0/0. Nilai eksak slope dengan kondisi seperti tersebut di atas sangat sulit ditentukan, namun nilai pendekatannya tidaklah sulit untuk ditentukan. Proses menentukan nilai pendekatannya itulah yang menjadi ide dasar konsep limit. xy 
  • 14. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI Perhatikan bahwa untuk berbagai nilai dan , maka nilai berupa bilangan rasional. Oleh karena itu, ide dasar konsep limit tidak lain adalah barisan bilangan rasional. xy  y x
  • 15. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI (BARISAN BILANGAN RASIONAL) Barisan bilangan rasional antara lain dapat ditemukan dalam geometri, yaitu ketika seseorang akan menentukan hasil bagi keliling sebarang lingkaran dengan diameternya (bilangan π). Untuk mengetahui hasil bagi keliling sebarang lingkaran dengan diameternya, kita gambarkan poligon (segi banyak) beraturan di dalam lingkaran.
  • 16. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI (BARISAN BILANGAN RASIONAL) Betul bahwa keliling setiap poligon tidak akan pernah sama dengan keliling lingkaran. Akan tetapi apabila jumlah sisi poligon “cukup besar”, maka selisih antara keliling lingkaran dengan keliling poligon tersebut sangatlah kecil, lebih kecil dari sebarang bilangan positif yang diberikan, misalkan 0.00000000000000000000000000000001
  • 17. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI (BARISAN BILANGAN RASIONAL) Jadi, apabila jumlah sisi poligon terus diperbesar , misalkan dari 4 sisi, 5 sisi, …, 60 sisi, 61 sisi, 62, 63, 64, dan seterusnya, dan kita lakukan pembagian keliling masing-masing poligon dengan diamter lingkaran, maka kita akan dapatkan barisan bilangan rasional, yang masing-masing bilangan nilainya kurang dari hasil bagi keliling lingkaran dengan diameternya (sebut π). Bilangan di dalam barisan yang kita dapatkan tersebut, “semakin lama akan semakin dekat” dengan π (yaitu limit atau batas barisan).
  • 18. LATAR BELAKANG DAN MOTIVASI (GENERALISASI MASALAH) Pada prinsipnya, nilai-nilai yang terletak pada sumbu Y dapat dipakai untuk menggambarkan nilai sebarang besaran. Demikian pula nilai-nilai yang terletak pada sumbu X. Apabila nilai pada sumbu Y menyatakan jarak tempuh benda yang bergerak dan nilai pada sumbu X menyatakan waktu tempuh, maka slope mempunyai arti kecepatan/laju rata-rata. ARTI LEBIH UMUM: Kecepatan/laju rata-rata diartikan sebagai perbandingan perubahan suatu besaran terhadap perubahan besaran yang lain.
  • 19. FUNGSI  Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali dijumpai adanya keterkaitan atau hubungan antara satu obyek dengan obyek yang lain. Misalnya antara pedagang dan pembeli suatu barang, antara majikan dan pelayan, antara bank dan nasabah, dst.  Hubungan-hubungan tersebut secara umum disebut relasi.  Secara sistemik, suatu relasi menggambarkan hubungan antara anggota dari suatu kumpulan obyek dengan anggota dari kumpulan obyek yang lain.  Relasi yang memenuhi syarat tertentu, yaitu apabila setiap unsur dalam suatu kumpulan obyek mempunyai hubungan dengan tepat satu obyek dari kumpulan yang lain, disebut fungsi.
  • 20. FUNGSI Secara matematis, pengertian fungsi diberikan sebagai berikut: Diberikan himpunan tak kosong A dan B. Relasi dari A ke B adalah suatu himpunan . Relasi dari A ke B sehingga untuk setiap anggota A berelasi dengan tepat satu anggota B disebut fungsi dari A ke B. BAR 
  • 21. FUNGSI Jika sebarang anggota A diwakili dengan variabel x dan anggota B yang oleh fungsi f berelasi dengan x adalah y, maka fungsi f biasa diberikan dengan rumus )(xfy 
  • 22. LIMIT FUNGSI Dari contoh-contoh masalah pendekatan sebagaimana diuraikan di atas, kiranya secara matematis dapat dibuat rumusan umumnya: “Apabila diberikan suatu fungsi f dengan rumus y=f(x), maka berapa nilai y apabila x “sangat dekat” dengan c?” Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh berikut.
  • 23. LIMIT FUNGSI Contoh 1. Diberikan . Berapa nilai pada saat x “sangat dekat” dengan 0? Jawab: Nilai eksak yang menjadi jawaban pertanyaan di atas sulit ditentukan, bahkan tidak mungkin. Mengapa demikian? Karena kita tidak dapat memberikan kepastian nilai x yang dimaksud. Meskipun demikian, nilai pendekatan untuk yang dimaksud bisa ditentukan. Perhatikan tabel berikut. 1)(  xxf )(xf )(xf
  • 24. LIMIT FUNGSI x f(x) x f(x) –1 0 1,24 2,24 –0,55 0,45 0.997 1,997 –0,125 0,875 0,00195 1,00195 –0,001 0,999 0,0000015 1,0000015 –0,000001 0,999999 0,000000001 1,000000001 … … … …
  • 25. LIMIT FUNGSI Dari tabel di atas dapat dilihat, apabila nilai x semakin “dekat” dengan 0, maka akan semakin “dekat” dengan 1. CATATAN: Adalah suatu kebetulan bahwa . Dengan grafik, dapat digambarkan sebagai berikut. )(xf 1)0( f
  • 26. LIMIT FUNGSI Dari grafik dapat dilihat, apabila x sangat “dekat” dengan 0, baik untuk x<0 maupun untuk x>0, maka sangat “dekat” dengan 1. 1 )(xf
  • 27. LIMIT FUNGSI Contoh 2. Diberikan Berapa nilai pada saat x sangat “dekat” dengan 1? Jawab: Untuk kasus ini, jelas bahwa tidak ada atau tak terdefinisi. Yang menjadi pertanyaan, apakah hal itu berakibat juga tidak ada untuk setiap x sangat “dekat” dengan 1? 1 1 )( 2    x x xg )(xg )1(g )(xg
  • 28. LIMIT FUNGSI Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu menganalisanya dengan cermat. Perhatikan bahwa untuk , (Dalam hal ini, kita definisikan ). Selanjutnya, untuk berbagai nilai , nilai g(x) dapat dilihat pada tabel berikut. )(1 1 )1)(1( 1 1 )( 2 xfx x xx x x xg        1x 1)(  xxf 1x
  • 29. LIMIT FUNGSI x g(x) x g(x) 0 1 1,24 2,24 0,557 1,557 1,0997 2,0997 0,799999 1,799999 1,00195 2,00195 0,999999001 1,999999001 1,0000015 2,0000015 0,999999999 0,999999999 1,000000001 2,000000001 … … … …
  • 30. LIMIT FUNGSI Dengan grafik, nilai g(x) untuk berbagai nilai x yang sangat “dekat” dengan 1 dapat dilihat pada gambar berikut. 1 2
  • 31. LIMIT FUNGSI Jadi, baik dari tabel maupun dari grafik, diperoleh bahwa semakin “dekat” nilai x dengan 1, maka nilai g(x) semakin “dekat” dengan 2. Selanjutnya, perhatikan contoh berikut.
  • 32. LIMIT FUNGSI Contoh 3. Diberikan Berapa nilai pada saat x sangat “dekat” dengan 1?             1,1 1, 1 1 )( 2 x x x x xh )(xh
  • 33. LIMIT FUNGSI Jawab: Jelas bahwa . Muncul pertanyaan serupa dengan pertanyaan pada Contoh 2, yaitu: Apakah keadaan tersebut, yaitu , akan mengakibatkan juga akan bernilai 1 ketika x sangat “dekat” dengan 1? )(xh 1)1( h 1)1( h
  • 34. LIMIT FUNGSI Sama halnya seperti fungsi g pada Contoh 2, bahwa untuk , (Dalam hal ini, kita definisikan ). Selanjutnya, untuk berbagai nilai , nilai h(x) dapat dilihat pada tabel berikut. )(1 1 )1)(1( 1 1 )( 2 xfx x xx x x xh        1x 1)(  xxf 1x
  • 35. LIMIT FUNGSI x h(x) x h(x) 0 1 1,24 2,24 0,557 1,557 1,0997 2,0997 0,799999 1,799999 1,00195 2,00195 0,999999001 1,999999001 1,0000015 2,0000015 0,999999999 0,999999999 1,000000001 2,000000001 … … … …
  • 36. LIMIT FUNGSI Dengan grafik, nilai h(x) untuk berbagai nilai x yang sangat “dekat” dengan 1 dapat dilihat pada gambar berikut. 1 2 
  • 37. LIMIT FUNGSI Jadi, baik dari tabel maupun dari grafik, diperoleh bahwa semakin “dekat” nilai x dengan 1, maka nilai h(x) semakin “dekat” dengan 2.
  • 38. LIMIT FUNGSI Dari Contoh 1, Contoh 2, dan Contoh 3, apabila kita perhatikan beberapa hal yang sama (dalam hal ini tidak usah memperhatikan nilai fungsi di 0 untuk Contoh 1 dan nilai fungsi di 1 untuk Contoh 2 dan Contoh 3), berturut-turut kita katakan:  Limit f(x) untuk x mendekati 0 sama dengan 1,  Limit g(x) untuk x mendekati 1 sama dengan 2,  Limit h(x) untuk x mendekati 1 sama dengan 2, dan masing-masing ditulis dengan 2)(limdan,2)(lim,1)(lim 110   xhxgxf xxx
  • 39. LIMIT FUNGSI Dengan demikian, dapat diturunkan definisi limit fungsi secara formal, yaitu sebagai berikut. Definisi 4. Fungsi f dikatakan mempunyai limit L untuk x mendekati c, ditulis jika untuk nilai x yang sangat “dekat” dengan c, tetapi , berakibat f(x) “mendekati” L. Lxf cx   )(lim cx
  • 40. SIFAT-SIFAT DASAR LIMIT FUNGSI (i) (ii) (iii) Jika dan ada, dan maka: (a) (b) )(lim xf cx )(lim xg cx kk cx   lim cx cx   lim Rk    )(lim)(lim)()(lim xgxfxgxf cxcxcx   )(lim)(lim xfkxkf cxcx  
  • 41. SIFAT-SIFAT DASAR LIMIT FUNGSI (c) (d)   )(lim).(lim)().(lim xgxfxgxf cxcxcx   0)(limasalkan, )(lim )(lim )( )( lim      xg xg xf xg xf cx cx cx cx
  • 42. SIFAT-SIFAT DASAR LIMIT FUNGSI (e) untuk sebarang ,             .0)(limgenap,untukasalkan ,)(lim)(lim)3( 0)(limasalkan ,)(lim)(lim)2( )(lim)(lim)1( /1/1              xfn xfxf xf xfxf xfxf cx n cx n cx cx n cx n cx n cx n cx Nn
  • 43. CONTOH-CONTOH 1. Hitung . Penyelesaian:  63lim 2 1   xx x     261)1(3 61lim3 6)1(lim3 6limlim3lim63lim 2 2 1 2 1 11 2 1 2 1        x x xxxx x x xxxx
  • 44. CONTOH-CONTOH 2. Hitung . Penyelesaian: 3 152 lim 2 2    x xx x       3 32 152.22 3limlim 15limlim2lim 3lim 152lim 3 152 lim 2 22 22 2 2 2 2 2 2 2                  xx xxx x x x x xx x xx x xx
  • 45. CONTOH-CONTOH 3. Hitung . Penyelesaian: 15 1 lim 2  xx 3 1 12.5 1 1limlim5 1 )15(lim 1 15 1 lim 15 1 lim 15 1 lim 2/1 2/1 22 2/1 2 2/1 2 2/1 22                                               xxx xxx xx xxx
  • 46. CONTOH-CONTOH 4. Hitung . Penyelesaian: Karena , maka sifat tak dapat langsung digunakan. Apakah dengan demikian limit yang ditanyakan menjadi tak ada? 1 23 lim 2 2 1    x xx x     023limdan01lim 2 1 2 1   xxx xx )(lim )(lim )( )( lim xg xf xg xf cx cx cx    
  • 47. CONTOH-CONTOH Perhatikan bahwa untuk , . Oleh karena itu, , 1 2 )1)(1( )2)(1( 1 23 2 2         x x xx xx x xx 2 1 11 21 )1(lim )2(lim 1 2 lim 1 23 lim 1 1 12 2 1                x x x x x xx x x xx 1x
  • 48. CONTOH-CONTOH 5. Hitung . Penyelesaian: 2 35 lim 2 2    x x x          3 2 39 22 35 2 lim 352 22 lim 352 95 lim 35 35 . 2 35 lim 2 35 lim 22 222 2 2 2 22 2 2 2                        x x xx xx xx x x x x x x x x xx xx
  • 49. LIMIT TAK HINGGA Untuk , definisi limit dapat dituliskan sebagai berikut. Definisi 5. Fungsi f dikatakan mempunyai limit L untuk x mendekati ∞ , ditulis jika untuk nilai x yang “sangat besar tak terbatas” arah positif berakibat f(x) “mendekati” L. Lxf x   )(lim c
  • 50. LIMIT TAK HINGGA Untuk , definisi limit dapat dituliskan sebagai berikut. Definisi 6. Fungsi f dikatakan mempunyai limit L untuk x mendekati ─∞ , ditulis jika untuk nilai x yang “sangat besar tak terbatas” arah negatif berakibat f(x) “mendekati” L. Lxf x   )(lim c
  • 51. LIMIT TAK HINGGA Definisi 7. Fungsi f dikatakan mempunyai limit tak hingga untuk x mendekati c , ditulis jika untuk nilai x yang “sangat dekat” dengan c, tetapi berakibat nilai f(x) menjadi “besar tak terbatas” arah positif.   )(lim xf cx cx
  • 52. LIMIT TAK HINGGA Definisi 8. Fungsi f dikatakan mempunyai limit negatif tak hingga untuk x mendekati c , ditulis jika untuk nilai x yang “sangat dekat” dengan c, tetapi berakibat nilai f(x) menjadi “besar tak terbatas” arah negatif.   )(lim xf cx cx
  • 53. LIMIT TAK HINGGA Definisi 9. Fungsi f dikatakan mempunyai limit tak hingga untuk x mendekati tak hingga , ditulis jika untuk nilai x yang “cukup besar” arah positif, berakibat nilai f(x) menjadi “besar tak terbatas” arah positif.   )(lim xf x
  • 54. LIMIT TAK HINGGA Untuk limit-limit didefinisikan secara sama.   )(limdan,)(lim,)(lim xfxfxf xxx
  • 55. LIMIT TAK HINGGA Dari definisi-definisi di atas, mudah dipahami:         x x x x x x x x xx xx x x lim.60 1 lim.4 lim.50 1 lim.3 0untuk, 1 lim.2 0untuk, 1 lim.1 0 0
  • 57. CONTOH-CONTOH 1. Hitunglah Penyelesaian: Perhatikan bahwa Hal ini berakibat nilai limit yang ditanyakan menjadi susah dikatakan. Apakah limit tersebut tak ada? 52 13 lim 2 2    xx x x   )52(limdan)13(lim 22 xxx xx
  • 58. CONTOH-CONTOH Perhatikan bahwa Oleh karena itu, menggunakan sifat limit diperoleh 3 1 3 521 13 lim 52 13 lim 2 2 2 2        xx x xx x xx 2 2 22 22 2 2 521 13 )521( )13( 52 13 xx x xxx xx xx x        
  • 59. CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI Contoh 6. Tunjukkan bahwa keliling lingkaran dengan jari-jari R sama dengan . Penyelesaian: Dibuat segi n beraturan di dalam lingkaran sehingga setiap titik sudutnya berada pada lingkaran. R2
  • 60. CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI Keliling segi n tersebut adalah Untuk n cukup besar, maka nilai akan mendekati keliling lingkaran. Oleh karena itu, keliling lingkaran adalah       n nR nRnLn 1 2cos12 2cos12 2 2     nL RLL n n 2lim  
  • 61. CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI Contoh 7. Suatu partikel bergerak mengikuti persamaan dengan t menyatakan waktu (dalam jam) dan S(t) menyatakan jarak tempuh. Berapa kecepatan partikel pada jam 2? 0,4)( 2  ttttS
  • 62. CONTOH APLIKASI LIMIT FUNGSI Penyelesaian: Kecepatan rata-rata partikel dari jam 2 sampai dengan jam 2+h, dengan adalah Apabila diambil h sangat kecil mendekati 0, maka akan diperoleh kecepatan pada saat jam 2, yaitu h h ShS vh    8 )2()2( 0h 8lim)2( 0   h h vv
  • 65. KONSEP KONTINUITAS  Definisi kontinu di suatu titik Misalkan fungsi f terdefinisi disekitar a. Dikatakan f kontinu di a bila limxa f(x) ada dan nilai limitnya sama dengan nilai fungsi di a. Dengan kata lain, f kontinu di a jika )()(lim afxf ax  
  • 66.  Maka suatu fungsi kontinu di titik a jika memenuhi tiga kondisi: 1. Fungsi harus terdefinisi di a (f(a) ada) 2. Limit dari f(x) jika x mendekati a harus ada 3. Kondisi 1 dan 2 harus sama: Jika salah satu tidak dipenuhi maka f diskontinu di a. )()(lim afxf ax  
  • 67. DISKONTINU  Dicirikan dengan adanya loncatan/ “gap” pada grafik fungsi.  Terdapat 3 jenis diskontinuitas: 1. tak hingga di a jika limitnya (kiri dan kanan) tak hingga (tidak ada); 2. loncat berhingga di a jika limit kiri dan kanannya berhingga namun tak sama; 3. dapat dihapuskan / dihilangkan di a jika nilai fungsi dan limitnya ada, tetapi tidak sama, )()(lim afxf ax  
  • 68. F(X) DISKONTINU YG DAPAT DIHAPUSKAN DI A Jika ada fungsi F sedemikian sehingga  F(x) = f(x) untuk semua x a didalam domain dari f  Fungsi baru F kontinu di a  Contoh        0jika0 0jika sin )( x x x x xh
  • 69. SIFAT FUNGSI-FUNGSI KONTINU  Jika f dan g kontinu di a, maka kf (k konstanta), fg, f·g juga kontinu di a.  Khusus fungsi rasional Jika g(x) = 0 di titik c (diskontinu di c), maka  jika f(x) 0, maka f mempunyai diskontinu tak hingga di x=a; ATAU  f diskontinu dapat dihapuskan di x = a. 0)(asalkandikontinujuga )( )( xga xg xf
  • 70. KOMPOSISI FUNGSI-FUNGSI KONTINU  Teorema Komposisi dari dua buah fungsi kontinu adalah juga kontinu. Jadi jika g kontinu di a dan f kontinu di g(a), maka f  g kontinu di a.
  • 71. KONTINU SEPIHAK Suatu fungsi f dikatakan  Kontinu kiri di a jika  Kontinu kanan di a jika )()(lim afxf ax   )()(lim afxf ax  
  • 72.  Definisi. Dikatakan f kontinu pada selang (a,b) jika kontinu pada setiap titik c(a,b). Lalu f dikatakan kontinu pada [a,b], jika f kontinu pada (a,b) dan )()(lim afxf ax   )()(lim bfxf bx  
  • 73. TEOREMA NILAI ANTARA  Misalkan f kontinu pada selang tutup [a,b]. Jika K sembarang bilangan antara f(a) dan f(b), maka terdapat paling sedikit satu bilangan c di dalam selang (a,b) sehingga .  Aplikasi: untuk verifikasi ada tidaknya solusi dari suatu persamaan berbentuk f(x) = 0 Kcf )(