SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
BUKTI AUDIT DAN
KERTAS KERJA
AUDIT
Presented by:
Dra. AMBAR WORO HASTUTI ,
M.Si.
RIA MENNITA, A.Md.Li., S.Akun.,
M.Ak.
PENGANTAR:
Introduction
Bukti Audit
Prosedur Audit & Bukti
Audit
Kertas Kerja Audit
Contoh
2
ISA 500 – Audit Evidence
“The objective of the auditor is to design and
perform audit procedures in such a way as
to enable the auditor to obtain sufficient
appropriate audit evidence to be able to
draw reasonable conclusions an which to
base the auditor’s opinion”
INTRODUCTION
• Bukti audit adalah semua informasi yang dikumpulkan, diuji dan digunakan oleh auditor untuk
menentukan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku
(PSAK/IFRS).
• Overview hubungan antara laporan keuangan, asersi manajemen, prosedur audit dan bukti audit (Cek:
Eilifsen et.al., 2013 – Chapter4)
Pengertian Bukti Audit:
3
Laporan
Keuangan
Asersi
Manajemen
Prosedur Audit
Menyediakan
Bukti Audit
Membuat
Konklusi
berdasarkan
Bukti audit
Laporan Audit
Asersi manajemen terbagi menjadi tiga kategori, yaitu asersi
yang berkaitan dengan:
1. Classes of transaction & events  occurrence,
completeness, authorization, accuracy, cut-off &
classifications
2. Account balance: existence, rights & obligations,
completeness, valuation & allocations
3. Presentation & disclosure: occurrence & rights and
obligations, completeness, classifications &
understandability, accuracy & valuations.
BUKTI AUDIT
BUKTI AUDIT
Nature of Audit
Evidence
Sufficient &
Appropriateness
Evaluation of
Audit Evidence
THE NATURE OF AUDIT EVIDENCE
Catatan akuntansi didefinisikan secara rinci sebaai:
(1) Catatan transaksi & peristiwa akuntansi (D&C);
(2) catatan pendukung (cek, mutasi transfer,
invoices, kontrak etc.); (3) buku besar & buku
tambahan; (4) jurnal & penyesuaian; dan (5)
worksheets & sprreadsheets yang mendukung,
alokasi biaya, rekonsiliasi dan disclosure
(Tuanakotta, 2014)
Accounting Records: Catatan
Akuntansi
Bukti audit dapat bersumber dari scientist, lawyers, dan atau
historians.
6
Informasi lainnya dapat berupa bukti transaksi dan pendukung lainnya. Contoh:
informasi rapat dari pihak ketiga, laporan analisis, data pembanding tentang
pesaing (benchmarking), prosedur permintaan, observasi dan inspeksi, controls
manual, dan informasi yang tersedia dan valid untuk menunjang pemeriksaan
audit (Elifsen, 2014)
Other Information:
Catatan di luar
Akuntansi
Bukti Audit meliputi:
Catatan Akuntansi dalam bentuk data elektronik,seperti order
pembelian, bills, bisa berubah jadi electronic message - Electronic
Data Entreprise (EDI) dan Image Processing System.
SUFFICIENT & APPROPRIATE AUDIT
EVIDENCE
Kompetensi/ketepatan bukti berhubungan dengan
kualitas bukti, sedangkan kecukupan bukti
berkaitan dengan jumlah/kuantitas bukti.
Kompetensi bukti dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti: relevansi, sumber, kemutakhiran,
objektifitas dan sirkulasi bukti.
Relevan merupakan bukti yang relevan langsung,
sumber dari pihak eksternal independent, SPI
kuat, & memahami langsung, kemutakhiran
berkaitan dengan kedekatan dengan tanggal
laporan keuangan, serta keobjektifan bukti.
Sirkulasi bukti berkaitan dengan bagaimana
auditor menerima bukti tersebut. Sirkulasi bukti
yang lebih kompeten apabila bukti dari pihak
esternal langsung dikirim ke auditor, diarsip oleh
klien, tur around document dan dalam tngkat yang
kurang kompeten apabila bukti internal tidak
beredar di luar perusahaan.
Bukti audit yang cukup dan tepat.
7
KECUKUPAN BUKTI
8
Kecukupan jumlah bukti dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Potensi salah saji: risiko bawaan (sifat objek), pengendalian
(SPI) dan materialitas (ukuran tingkat)
2. Pertimbangan ekonomis: penambahan sampel apakah akan
mempengaruhi kesimpulan auditor dll.
3. Variabilitas / Heterogenitas populasi bukti (Arens, et.al.,
2017:198 tentang ukuran sampel)
Ukuran ketapatan bukti adalah relevan dan keandalan yang
dapat mendukung kesimpulan auditor.
Management’s Expert diperlukan apabila entitas memerlukan,
khususnya dibidang non – akuntansi dan audit, contoh: Aktuaria
(asuransi), penilai/appraisal (nilai wajar aset), ahli mathematics dll.
PROSEDUR AUDIT UNTUK MEMPEROLEH
BUKTI AUDIT
9
Prosedur audit adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh auditor untuk mengumpulkan dan menguji bukti
audit. Kategori prosedur audit:
Prosedur pemahaman SPI dan pengujian SPI ditujukan untuk mengukur kecukupan dan efektifitas SPI dalam
mencegah potensi salah saji. Hasil pemahaman dan pengujian SPI digunakan untuk menentukan: sifat, saat,
dan luas pengujian substantif. Sifat audit berhubungan dengan kedalaman audit, saat audit berhubungan dengan
waktu pelaksanaan audit, dan luas audit berhubungan dengan jumlah bukti audit.
1.Prosedur
pemahaman SPI
(Sistem Pengendalian
Internal)
Prosedur pengujian
SPI
Prosedur pengujian
substantif
PROSEDUR AUDIT
10
Prosedur audit dapat
diklasifikasi secara detil
menjadi sebagai berikut:
Prosedur analitis, adalah prosedur pengujian yang dilakukan dengan cara membandingkan angka objek audit dengan angka
pembanding, seperti: angka periode sebelumnya, angka anggaran, dan angka rata-rata industri.
Prosedur tracing, adalah prosedur pengujian dengan cara menelusur dari bukti transaksi ke bukti pembukuan.
Prosedur vouching, adalah prosedur pengujian dengan cara menelusur dari bukti pembukuan ke bukti transaksi
Prosedur inspeksi, adalah prosedur pengujian/pemeriksaan langsung terhadap bukti audit, misalnya pemeriksaan fisik aset
dan pemeriksaan fisik dokumen.
Prosedur matematis, adalah prosedur pengujian kebenaran perhitungan matematis, seperti penjumlahan, perkalian, dan
pembagian.
Prosedur penghitungan, adalah prosedur pengujian dengan cara melakukan penghitungan ulang objek audit, seperti
penghitungan fisik aset tetap dan penghitungan fisik persediaan.
Prosedur konfirmasi, adalah prosedur pengujian dengan cara mempertanyakan secara tertulis kepada pihak ketiga tentang
kebenaran objek audit, misalnya konfirmasi piutang dan konfirmasi persediaan yang disimpan di gudang umum.
Prosedur observasi, adalah prosedur pengujian dengan cara menyaksikan suatu proses pelaksanaan kegiatan untuk
menghasilkan bukti audit tertentu, misalnya proses perhitungan fisik persediaan.
Prosedur pengerjaan ulang, adalah prosedur pengujian dengan cara mengerjakan oleh suatu proses yang biasa dilakukan
untuk menghasilkan bukti audit tertentu.
Prosedur wawancara, adalah prosedur pengujian bukti audit yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
petugas/perjabat yang terkait. Untuk bisa menjadi bukti audit, wawancara harus dilakukan secara tertulis.
Prosedur audit berbantuan komputer (computer assisted audit techniques/CAAT), adalah prosedur pengujian yang
dilakukan dengan bantuan komputer terhdap bukti audit yang diproses dengan menggunakan komputer.
PERBEDAAN VOUCHING DAN TRACING
11
SOURCE:ARENS, ET.AL., (2009)
12
BUKTI AUDIT
13
Prosedur audit akan
menghasilkan bukti audit. Bukti
audit bisa dikelompokkan
menjadi:
• Bukti analitis, hasil dari prosedur analitis
• Bukti dokumen, hasil dari prosedur tracing, vouching, dan inspeksi
dokumen
• Bukti fisik, hasil dari inspeksi fisik dan perhitungan fisik, serta prosedur
observasi.
• Bukti matematis, hasil dari pengujian matematis, seperti perkalian,
penjumlahan dst.
• Bukti konfirmasi, hasil dari pengujian konfirmasi
• Bukti observasi, hasil dari prosedur observasi atas suatu proses dan
prosedur. Prosedur observasi juga bisa menghasilkan bukti fisik.
• Bukti pernyataan tertulis, hasil dari prosedur wawancara yang diikuti
dengan permintaan bukti tertulis.
• Bukti pengerjaan ulang, hasil dari pengerjaan ulang suatu prosedur
atau proses yang biasa dilakukan untuk menghasilkan bukti audit
tertentu.
• Bukti elektronik, hasil dari pengujian proses prosedur yang dilakukan
secara elektronik serta hasil dari pengujian audit berbantuan komputer.
14
KERTAS KERJA AUDIT
KERTAS KERJA AUDIT
16
Kertas kerja audit adalah seluruh dokumen pelaksanaan audit yang dikumpulkan atau dibuat oleh
auditor selama proses pelaksanaan audit, mulai dari perencanaan audit sampai dengan pelaporan hasil
audit.
Fungsi Kertas Kerja Audit:
1.Sebagai alat
perencanaan audit
Sebagai alat
koordinasi
pelaksanaan audit
Sebagai alat kontrol
pelaksanaan audit
Sebagai alat
pembuktian
pelaksanaan audit
Sebagai alat
pendukung
kesimpulan audit
BENTUK KERTAS KERJA AUDIT
17
1.Program audit,
•Mendeskripsikan  Tujuan audit; Cara atau prosedur yang harus ditempuh untukmencapai tujuan audit; Pedoman dalam membuat kesimpulan audit; Siapa yang
harus melaksanakan audit, termasuk siapa yang harus mereviu kertas kerja audit; Target waktu pelaksanaan dan penyelesaian audit
Memo audit,
•Catatan auditor dalam bentuk narasi untuk mendeskripsikan fakta, pandangan, serta catatan-catatan penting lain.
Daftar pendukung (supporting schedules),
•Tabel atau analisis tertulis untukmendeskripsikan secara detil saldo akun tertentu.
Daftar utama (lead schedule)
•Dokumen yang digunakan untuk meringkas daftar pendukung
Kompilasi kertas kerja (working trial balance/WTB),
•Tabel untuk mengkompilasi seluruh kertas kerja (daftar utama) yang dibuat selama proses pelaksanaan audit. WTB berfungsi untuk memudahkan auditor dalam
melihat pengaruh seluruh kertas kerja terhadap laporan keuangan yang diaudit. WTB terdiri dari WTB untuk neraca dan WTB untuk laporan rugi-laba.
Informasi pendukung,
•Berbagai dokumen yang dikumpulkan untuk kepentingan audit, misalnya: copy manual akuntansi, copy notulen rapat manajemen atau komisaris, copy kontrak-
kontrak bisnis, serta copy dari dokumen penting yang lain.
ELEMEN KERTAS KERJA AUDIT
18
Kertas kerja audit memuat elemen sebagai berikut:
Nama dan alamat KAP
Nama kertas kerja
Indeks (kode) kertas kerja, untuk kepentingan pengarsipan kertas
kerja.
Indeks silang (cross indexing), untuk menandai dari kertas kerja
mana asal suatu data dan ke kertas kerja mana data dipindahkan.
Tick marks, untuk menjelaskan prosedur audit yang telah
dilakukan auditor.
Tanggal, tanda tangan dan nama pembuat kertas kerja serta pe-
review kertas kerja.
KERTAS KERJA AUDIT ADALAH
MILIK AUDITOR AUDITOR TIDAK
DIPERKENANKAN
MENGUNGKAPKAN KERTAS KERJA
KEPADA SIAPAPUN, KARENA
KERTAS KERJA MEMUAT
BERBAGAI INFORMASI RAHASIA
KLIEN
AUDITOR HANYA BOLEH
MENGUNGKAP KERTAS KERJA
KEPADA FIHAK LAIN JIKA
MENDAPATKAN IZIN KLIEN ATAU
KARENA UNTUK MEMENUHI
TUNTUTAN HUKUM.
Kepemilikan Kertas Kerja Auditor
ARSIP KERTAS
KERJA AUDIT
20
1.Arsip sementara: adalah untuk
kertas kerja yang hanya
berhubungan dengan kebutuhan
audit tahun berjalan.
Arsip permanen: adalah untuk
kertas kerja yang bermanfaat untuk
mendukung pelaksanaan audit
tahun-tahun yang akan datang
ILUSTRASI BENTUK KERTAS KERJA
AUDIT
21
22
EVALUASI
BUKTI AUDI Dalam hal evaluasi bukti audit sangat berkaitan dengan
kemampuan auditor. Kemampuan mengevaluasi bukti
mengharuskan auditor untuk memahami jenis nukti yang
tersedia, keandalan, atau diagnosis relatifnya. Auditor
harus mampu menilai ketika jumlah tidak cukup untuk
menentukan asersi manajemen.
SUMMARY
REFERENCES
Elder, Randal J., Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, & Amir Abadi Yusuf. (2009). Auditing and
Assurance Services, 12th Editions, Singapore: PEARSON.
Eilifsen, Aasmund, Messier, William F., Glover, Steven M, & Prawitt, Douglas F. (2014),
“Auditing & Assurance Services”, Third International Edition, New
York : Mc Graw Hill Education.
Mulyadi. (2014). Auditing, 6th ed. Jakarta: Salemba Empat.
Tuanakotta, Theodorus M. (2014). Audit Berbasi ISA (International Standards on Auditing).
Salemba Empat, Jakarta.

More Related Content

What's hot

Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapYABES HULU
 
Tugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasTugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasZahar Kaur Bhullar
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I9elevenStarUnila
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGKhatijah Parewa
 
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...dewi masita
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaDina Nurmariyani
 

What's hot (20)

Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Chapter 7 - Bukti Audit
Chapter 7 - Bukti AuditChapter 7 - Bukti Audit
Chapter 7 - Bukti Audit
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Audit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatanAudit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatan
 
Tugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasTugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kas
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Kertas kerja auditor
Kertas kerja auditorKertas kerja auditor
Kertas kerja auditor
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
 
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
Ringkasan materi Audit keuangan internal dan pemerintah dan audit operasional...
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personalia
 

Similar to Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx

Tugas 3, riview bukti audit copy
Tugas 3, riview bukti audit   copyTugas 3, riview bukti audit   copy
Tugas 3, riview bukti audit copyYusdi Sinathrya
 
Tujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptx
Tujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptxTujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptx
Tujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptxImamSyafii301684
 
9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptx
9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptx9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptx
9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptxmrbacot
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianNia Pratiwi
 
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkpTugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkpHilanglah Harapanku
 
Audit Evidence-2.pptx
Audit Evidence-2.pptxAudit Evidence-2.pptx
Audit Evidence-2.pptxFathimah30
 
Makalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docx
Makalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docxMakalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docx
Makalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docxfadilaamalis
 
Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...
Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...
Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...yenny yoris
 
audit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.pptaudit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.pptFitriArumSari2
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)marchaaddina
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdfBAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdfyaman53
 
Pengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti auditPengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti auditNatalia Anneliz
 

Similar to Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx (20)

Tugas 3, riview bukti audit copy
Tugas 3, riview bukti audit   copyTugas 3, riview bukti audit   copy
Tugas 3, riview bukti audit copy
 
Tujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptx
Tujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptxTujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptx
Tujuan, Bukti & Prosedur Audit.pptx
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptx
9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptx9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptx
9eb93479-1925-4121-8081-9fb518c9711f.pptx
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Audit kertas-kerja
Audit kertas-kerjaAudit kertas-kerja
Audit kertas-kerja
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
 
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkpTugas makalah bukti_audit_dan_kkp
Tugas makalah bukti_audit_dan_kkp
 
Audit Evidence-2.pptx
Audit Evidence-2.pptxAudit Evidence-2.pptx
Audit Evidence-2.pptx
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Makalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docx
Makalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docxMakalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docx
Makalah kel 1_Bukti Audit dan sampling.docx
 
Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...
Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...
Audit lanjutan, yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, the building blocks o...
 
audit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.pptaudit-internal-rita.ppt
audit-internal-rita.ppt
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Auditing
AuditingAuditing
Auditing
 
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdfBAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
BAB 1 - INTERNAL AUDIT.pdf
 
Pengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti auditPengauditan bab 3 bukti audit
Pengauditan bab 3 bukti audit
 
BUKTI AUDIT
BUKTI AUDITBUKTI AUDIT
BUKTI AUDIT
 
AUDIT-INTERNAL.pdf
AUDIT-INTERNAL.pdfAUDIT-INTERNAL.pdf
AUDIT-INTERNAL.pdf
 

More from RiaMennita

Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswaPertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswaRiaMennita
 
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.pptPertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.pptRiaMennita
 
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6RiaMennita
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfRiaMennita
 
Ratio analysis.pptx
Ratio analysis.pptxRatio analysis.pptx
Ratio analysis.pptxRiaMennita
 
CREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptxCREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptxRiaMennita
 
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdfACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdfRiaMennita
 
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfSistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfRiaMennita
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptxRiaMennita
 
Additional Topics.pdf
Additional Topics.pdfAdditional Topics.pdf
Additional Topics.pdfRiaMennita
 
Biaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdfBiaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdfRiaMennita
 
Biaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdfBiaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdfRiaMennita
 
Biaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfBiaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfRiaMennita
 
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfAkuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfRiaMennita
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxRiaMennita
 
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfAnalisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfRiaMennita
 
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptxHuman resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptxRiaMennita
 
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptxBab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptxRiaMennita
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfRiaMennita
 

More from RiaMennita (19)

Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswaPertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
 
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.pptPertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
 
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
 
Ratio analysis.pptx
Ratio analysis.pptxRatio analysis.pptx
Ratio analysis.pptx
 
CREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptxCREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptx
 
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdfACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
 
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfSistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
 
Additional Topics.pdf
Additional Topics.pdfAdditional Topics.pdf
Additional Topics.pdf
 
Biaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdfBiaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdf
 
Biaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdfBiaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdf
 
Biaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfBiaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdf
 
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfAkuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfAnalisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
 
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptxHuman resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
 
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptxBab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 

Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx

  • 1. BUKTI AUDIT DAN KERTAS KERJA AUDIT Presented by: Dra. AMBAR WORO HASTUTI , M.Si. RIA MENNITA, A.Md.Li., S.Akun., M.Ak.
  • 2. PENGANTAR: Introduction Bukti Audit Prosedur Audit & Bukti Audit Kertas Kerja Audit Contoh 2 ISA 500 – Audit Evidence “The objective of the auditor is to design and perform audit procedures in such a way as to enable the auditor to obtain sufficient appropriate audit evidence to be able to draw reasonable conclusions an which to base the auditor’s opinion”
  • 3. INTRODUCTION • Bukti audit adalah semua informasi yang dikumpulkan, diuji dan digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku (PSAK/IFRS). • Overview hubungan antara laporan keuangan, asersi manajemen, prosedur audit dan bukti audit (Cek: Eilifsen et.al., 2013 – Chapter4) Pengertian Bukti Audit: 3 Laporan Keuangan Asersi Manajemen Prosedur Audit Menyediakan Bukti Audit Membuat Konklusi berdasarkan Bukti audit Laporan Audit Asersi manajemen terbagi menjadi tiga kategori, yaitu asersi yang berkaitan dengan: 1. Classes of transaction & events  occurrence, completeness, authorization, accuracy, cut-off & classifications 2. Account balance: existence, rights & obligations, completeness, valuation & allocations 3. Presentation & disclosure: occurrence & rights and obligations, completeness, classifications & understandability, accuracy & valuations.
  • 5. BUKTI AUDIT Nature of Audit Evidence Sufficient & Appropriateness Evaluation of Audit Evidence
  • 6. THE NATURE OF AUDIT EVIDENCE Catatan akuntansi didefinisikan secara rinci sebaai: (1) Catatan transaksi & peristiwa akuntansi (D&C); (2) catatan pendukung (cek, mutasi transfer, invoices, kontrak etc.); (3) buku besar & buku tambahan; (4) jurnal & penyesuaian; dan (5) worksheets & sprreadsheets yang mendukung, alokasi biaya, rekonsiliasi dan disclosure (Tuanakotta, 2014) Accounting Records: Catatan Akuntansi Bukti audit dapat bersumber dari scientist, lawyers, dan atau historians. 6 Informasi lainnya dapat berupa bukti transaksi dan pendukung lainnya. Contoh: informasi rapat dari pihak ketiga, laporan analisis, data pembanding tentang pesaing (benchmarking), prosedur permintaan, observasi dan inspeksi, controls manual, dan informasi yang tersedia dan valid untuk menunjang pemeriksaan audit (Elifsen, 2014) Other Information: Catatan di luar Akuntansi Bukti Audit meliputi: Catatan Akuntansi dalam bentuk data elektronik,seperti order pembelian, bills, bisa berubah jadi electronic message - Electronic Data Entreprise (EDI) dan Image Processing System.
  • 7. SUFFICIENT & APPROPRIATE AUDIT EVIDENCE Kompetensi/ketepatan bukti berhubungan dengan kualitas bukti, sedangkan kecukupan bukti berkaitan dengan jumlah/kuantitas bukti. Kompetensi bukti dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: relevansi, sumber, kemutakhiran, objektifitas dan sirkulasi bukti. Relevan merupakan bukti yang relevan langsung, sumber dari pihak eksternal independent, SPI kuat, & memahami langsung, kemutakhiran berkaitan dengan kedekatan dengan tanggal laporan keuangan, serta keobjektifan bukti. Sirkulasi bukti berkaitan dengan bagaimana auditor menerima bukti tersebut. Sirkulasi bukti yang lebih kompeten apabila bukti dari pihak esternal langsung dikirim ke auditor, diarsip oleh klien, tur around document dan dalam tngkat yang kurang kompeten apabila bukti internal tidak beredar di luar perusahaan. Bukti audit yang cukup dan tepat. 7
  • 8. KECUKUPAN BUKTI 8 Kecukupan jumlah bukti dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1. Potensi salah saji: risiko bawaan (sifat objek), pengendalian (SPI) dan materialitas (ukuran tingkat) 2. Pertimbangan ekonomis: penambahan sampel apakah akan mempengaruhi kesimpulan auditor dll. 3. Variabilitas / Heterogenitas populasi bukti (Arens, et.al., 2017:198 tentang ukuran sampel) Ukuran ketapatan bukti adalah relevan dan keandalan yang dapat mendukung kesimpulan auditor. Management’s Expert diperlukan apabila entitas memerlukan, khususnya dibidang non – akuntansi dan audit, contoh: Aktuaria (asuransi), penilai/appraisal (nilai wajar aset), ahli mathematics dll.
  • 9. PROSEDUR AUDIT UNTUK MEMPEROLEH BUKTI AUDIT 9 Prosedur audit adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh auditor untuk mengumpulkan dan menguji bukti audit. Kategori prosedur audit: Prosedur pemahaman SPI dan pengujian SPI ditujukan untuk mengukur kecukupan dan efektifitas SPI dalam mencegah potensi salah saji. Hasil pemahaman dan pengujian SPI digunakan untuk menentukan: sifat, saat, dan luas pengujian substantif. Sifat audit berhubungan dengan kedalaman audit, saat audit berhubungan dengan waktu pelaksanaan audit, dan luas audit berhubungan dengan jumlah bukti audit. 1.Prosedur pemahaman SPI (Sistem Pengendalian Internal) Prosedur pengujian SPI Prosedur pengujian substantif
  • 10. PROSEDUR AUDIT 10 Prosedur audit dapat diklasifikasi secara detil menjadi sebagai berikut: Prosedur analitis, adalah prosedur pengujian yang dilakukan dengan cara membandingkan angka objek audit dengan angka pembanding, seperti: angka periode sebelumnya, angka anggaran, dan angka rata-rata industri. Prosedur tracing, adalah prosedur pengujian dengan cara menelusur dari bukti transaksi ke bukti pembukuan. Prosedur vouching, adalah prosedur pengujian dengan cara menelusur dari bukti pembukuan ke bukti transaksi Prosedur inspeksi, adalah prosedur pengujian/pemeriksaan langsung terhadap bukti audit, misalnya pemeriksaan fisik aset dan pemeriksaan fisik dokumen. Prosedur matematis, adalah prosedur pengujian kebenaran perhitungan matematis, seperti penjumlahan, perkalian, dan pembagian. Prosedur penghitungan, adalah prosedur pengujian dengan cara melakukan penghitungan ulang objek audit, seperti penghitungan fisik aset tetap dan penghitungan fisik persediaan. Prosedur konfirmasi, adalah prosedur pengujian dengan cara mempertanyakan secara tertulis kepada pihak ketiga tentang kebenaran objek audit, misalnya konfirmasi piutang dan konfirmasi persediaan yang disimpan di gudang umum. Prosedur observasi, adalah prosedur pengujian dengan cara menyaksikan suatu proses pelaksanaan kegiatan untuk menghasilkan bukti audit tertentu, misalnya proses perhitungan fisik persediaan. Prosedur pengerjaan ulang, adalah prosedur pengujian dengan cara mengerjakan oleh suatu proses yang biasa dilakukan untuk menghasilkan bukti audit tertentu. Prosedur wawancara, adalah prosedur pengujian bukti audit yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan petugas/perjabat yang terkait. Untuk bisa menjadi bukti audit, wawancara harus dilakukan secara tertulis. Prosedur audit berbantuan komputer (computer assisted audit techniques/CAAT), adalah prosedur pengujian yang dilakukan dengan bantuan komputer terhdap bukti audit yang diproses dengan menggunakan komputer.
  • 13. BUKTI AUDIT 13 Prosedur audit akan menghasilkan bukti audit. Bukti audit bisa dikelompokkan menjadi: • Bukti analitis, hasil dari prosedur analitis • Bukti dokumen, hasil dari prosedur tracing, vouching, dan inspeksi dokumen • Bukti fisik, hasil dari inspeksi fisik dan perhitungan fisik, serta prosedur observasi. • Bukti matematis, hasil dari pengujian matematis, seperti perkalian, penjumlahan dst. • Bukti konfirmasi, hasil dari pengujian konfirmasi • Bukti observasi, hasil dari prosedur observasi atas suatu proses dan prosedur. Prosedur observasi juga bisa menghasilkan bukti fisik. • Bukti pernyataan tertulis, hasil dari prosedur wawancara yang diikuti dengan permintaan bukti tertulis. • Bukti pengerjaan ulang, hasil dari pengerjaan ulang suatu prosedur atau proses yang biasa dilakukan untuk menghasilkan bukti audit tertentu. • Bukti elektronik, hasil dari pengujian proses prosedur yang dilakukan secara elektronik serta hasil dari pengujian audit berbantuan komputer.
  • 14. 14
  • 16. KERTAS KERJA AUDIT 16 Kertas kerja audit adalah seluruh dokumen pelaksanaan audit yang dikumpulkan atau dibuat oleh auditor selama proses pelaksanaan audit, mulai dari perencanaan audit sampai dengan pelaporan hasil audit. Fungsi Kertas Kerja Audit: 1.Sebagai alat perencanaan audit Sebagai alat koordinasi pelaksanaan audit Sebagai alat kontrol pelaksanaan audit Sebagai alat pembuktian pelaksanaan audit Sebagai alat pendukung kesimpulan audit
  • 17. BENTUK KERTAS KERJA AUDIT 17 1.Program audit, •Mendeskripsikan  Tujuan audit; Cara atau prosedur yang harus ditempuh untukmencapai tujuan audit; Pedoman dalam membuat kesimpulan audit; Siapa yang harus melaksanakan audit, termasuk siapa yang harus mereviu kertas kerja audit; Target waktu pelaksanaan dan penyelesaian audit Memo audit, •Catatan auditor dalam bentuk narasi untuk mendeskripsikan fakta, pandangan, serta catatan-catatan penting lain. Daftar pendukung (supporting schedules), •Tabel atau analisis tertulis untukmendeskripsikan secara detil saldo akun tertentu. Daftar utama (lead schedule) •Dokumen yang digunakan untuk meringkas daftar pendukung Kompilasi kertas kerja (working trial balance/WTB), •Tabel untuk mengkompilasi seluruh kertas kerja (daftar utama) yang dibuat selama proses pelaksanaan audit. WTB berfungsi untuk memudahkan auditor dalam melihat pengaruh seluruh kertas kerja terhadap laporan keuangan yang diaudit. WTB terdiri dari WTB untuk neraca dan WTB untuk laporan rugi-laba. Informasi pendukung, •Berbagai dokumen yang dikumpulkan untuk kepentingan audit, misalnya: copy manual akuntansi, copy notulen rapat manajemen atau komisaris, copy kontrak- kontrak bisnis, serta copy dari dokumen penting yang lain.
  • 18. ELEMEN KERTAS KERJA AUDIT 18 Kertas kerja audit memuat elemen sebagai berikut: Nama dan alamat KAP Nama kertas kerja Indeks (kode) kertas kerja, untuk kepentingan pengarsipan kertas kerja. Indeks silang (cross indexing), untuk menandai dari kertas kerja mana asal suatu data dan ke kertas kerja mana data dipindahkan. Tick marks, untuk menjelaskan prosedur audit yang telah dilakukan auditor. Tanggal, tanda tangan dan nama pembuat kertas kerja serta pe- review kertas kerja.
  • 19. KERTAS KERJA AUDIT ADALAH MILIK AUDITOR AUDITOR TIDAK DIPERKENANKAN MENGUNGKAPKAN KERTAS KERJA KEPADA SIAPAPUN, KARENA KERTAS KERJA MEMUAT BERBAGAI INFORMASI RAHASIA KLIEN AUDITOR HANYA BOLEH MENGUNGKAP KERTAS KERJA KEPADA FIHAK LAIN JIKA MENDAPATKAN IZIN KLIEN ATAU KARENA UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN HUKUM. Kepemilikan Kertas Kerja Auditor
  • 20. ARSIP KERTAS KERJA AUDIT 20 1.Arsip sementara: adalah untuk kertas kerja yang hanya berhubungan dengan kebutuhan audit tahun berjalan. Arsip permanen: adalah untuk kertas kerja yang bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan audit tahun-tahun yang akan datang
  • 21. ILUSTRASI BENTUK KERTAS KERJA AUDIT 21
  • 22. 22
  • 23. EVALUASI BUKTI AUDI Dalam hal evaluasi bukti audit sangat berkaitan dengan kemampuan auditor. Kemampuan mengevaluasi bukti mengharuskan auditor untuk memahami jenis nukti yang tersedia, keandalan, atau diagnosis relatifnya. Auditor harus mampu menilai ketika jumlah tidak cukup untuk menentukan asersi manajemen.
  • 25. REFERENCES Elder, Randal J., Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, & Amir Abadi Yusuf. (2009). Auditing and Assurance Services, 12th Editions, Singapore: PEARSON. Eilifsen, Aasmund, Messier, William F., Glover, Steven M, & Prawitt, Douglas F. (2014), “Auditing & Assurance Services”, Third International Edition, New York : Mc Graw Hill Education. Mulyadi. (2014). Auditing, 6th ed. Jakarta: Salemba Empat. Tuanakotta, Theodorus M. (2014). Audit Berbasi ISA (International Standards on Auditing). Salemba Empat, Jakarta.