1. BUKTI AUDIT
KELOMPOK 3 :
ANITA SARI (2102A069)
NILAM SYAHRATUN NADIRA (2102A076)
NURHALISA (2102A083)
2. Pengertian
Bukti Audit
Bukti audit merupakan segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk
menyatakan pendapat.
Bukti audit mencakup informasi yang sangat persuasif, misalnya perhitungan auditor atas sekuritas
yang diperjualbelikan dan informasi yang kurang persuasif, misalnya respons atas pertanyaan-
pertanyaan dari para karyawan klien. Penggunaan bukti audit bukan hal yang aneh bagi auditor. Bukti
juga digunakan secara ekstentif oleh para ilmuwan, pengacara dan ahli sejarah.
3. Tipe Bukti
Audit
• Pengendalian intern
• Catatan akuntansi
• Tipe data akuntansi • Informasi penguat
• Bukti fisik
• Bukti dokumenter
• Perhitungan
• Bukti lisan
• Perbandingan
• Bukti dari spesialis
4. Keputusan Yang
Harus Diambil
Oleh Auditor
Berkaitan Dengan
Bukti Audit
Penentuan prosedur audit yang
akan digunakan Prosedur audit
yang biasa dilakukan oleh
auditor meliputi: Isnfeksi,
Pengamatan, Konfirmasi,
Permintaan keterangan,
Penelusuran, Pemeriksaan
dokumen pendukung,
Penghitungan , Scanning,
Pelaksanaan ulang, dan Teknik
audit berbantuan komputer .
Penentuan besarnya
sampel.
Jika prosedur telah
ditetapkan, auditor dapat
menentukan besarnya
sampel yang berbeda dari
unsur yang satu dengan
unsur yang lain dalm
populasi yang diperiksa.
Penentuan unsur tertentu
yang dipilih sebagau
anggota sampel.
Setelah besarnya sampel
ditentukan untuk prosedur
audit tertentu, audit harus
memutuskan unsur mana
yang akan dipilih sebagai
anggota sampel untuk
diperksa.
Penentuan waktu yang
cocok untuk melaksanakan
prosedur audit
Karena audit terhadap
laporan keuangan meliputi
suatu jangka waktu tertentu,
biasanya 1 tahun, maka
auditor dapat melalui
mengumpulkan bukti audit
segera setelah awal tahun.
5. Sifat dan Keputusan Bukti Audit
Bukti audit dapat berupa informasi yang sangat persuasif (sangat
meyakinkan) maupun informasi yang kurang persuasif (kurang meyakinkan).
Contoh bukti audit yang sangat persuasif adalah hasil penghitungan ulang
oleh auditor atas besarnya amortisasi premium atau diskonto utang obligasi.
Sedangkan contoh bukti audit yang kurang persuasif adalah hasil tanya jawab
dengan karyawan klien. Jadi, sifat bukti audit dapat sangat bervariasi sesuai
dengan kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan
telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Keputusan penting yang dihadapi oleh auditor dalam menentukan
jenis dan jumlah bukti audit yang tepat adalah meliputi penentuan
prosedur audit, ukuran sampel, metode pemilihan sampel, dan
penetapan waktu.
6. KESIMPULAN
Bukti audit merupakan segala informasi yang mendukung angka atau informasi lain
dalam laporan keuangan. Auditor menggunakan bukti audit sebagai dasar untuk
menyatakan pendapat. Tipe bukti audit dibagi menjadi dua golongan: tipe data akuntansi
dan informasi penguat. Auditor harus memutuskan prosedur audit yang akan digunakan,
besarnya sampel, unsur yang dipilih sebagai anggota sampel, dan waktu yang cocok
untuk melaksanakan prosedur audit. Keputusan ini dipengaruhi oleh pemahaman auditor
tentang bisnis klien, perbandingan harapan auditor dengan buku dan catatan klien, asersi
material, risiko bawaan, dan risiko pengendalian. Sifat bukti audit bervariasi sesuai
kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Penting bagi auditor untuk memperoleh cukup
bukti audit yang tepat dengan melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yang layak
untuk memberikan pendapat mengenai laporan keuangan yang diaudit.