SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
INTERNAL AUDITING
Yaman Suryaman, SE., Msi., PhD
Fakultas Ekonomi
Akuntansi D3
BAB I - SEKILAS TENTANG AUDIT INTERNAL
Proses audit internal pada prinsipnya merupakan serangkaian tahapan
pelaksanaan audit yang dimulai sejak penerimaan penugasan sampai
dengan terbitnya laporan hasil audit. Adapun tahapan-tahapan dari
proses audit tersebut secara ringkas dapat dilihat di bawah ini:
Tahapan Audit
TAHAPAN AUDIT INTERNAL
1. Persiapan Penugasan Audit
Persiapan penugasan audit adalah proses awal yang dilaksanakan pada proses
audit. Dalam tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat dalam suatu
penugasan oleh Satuan Audit Internal. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tim yang akan
melaksanakan tugas di suatu unit mempunyai payung hukum yang kuat bahwa tim
tersebut melaksanakan audit atas perintah dari atasa dan bukan karena kehendak pribadi.
2. Survey Audit Pendahuluan
Survey pendahuluan merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit yang akan diperiksa. Oleh
karena itu survey pendahuluan di sini meliputi langkah-langkah analisis terhadap risiko
mikro yang terkait dalam suatu unit yang akan diaudit.
Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan sejumlah teknik audit. Penggunaan
berbagai teknik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal dari berbagai
upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan dengan penilaian risiko
secara efisien dan efektif. Terdapat dua klasifikasi utama dari teknik-teknik audit pada
tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan langkah-langkah survey
pendahuluan di kantor unit auditor internal (on desk/off site audit), dan di lokasi unit yang
diaudit (on site audit).
TAHAPAN AUDIT INTERNAL
3. Pelaksanaan Pengujian
Setelah melaksanakan survey pendahuluan, maka auditor dapat menentukan
cakupan dan luas audit yang hendak dilaksanakan pengujiannya. Pada tahap survey
pendahuluan auditor baru mengumpulkan informasi informasi awal tentang kondisi
auditee. Pada tahap pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari bukti yang akan
menguatkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan tersebut. Bukti audit
yang cukup, kompeten, relevan dan catatan lainnya.
Bukti audit dapat menjadi bukti awal sebagai bukti hukum apabila bukti tersebut
ditemukan secara cermat, akurat dan tepat yang terkait dengan temuan audit atau
kesimpulan audit.
4. Penyelesaian Penugasan Audit
Penyelesaian penugasan audit ini merupakan tahapan terakhir dari proses
pekerjaan lapangan. Dalam tahap ini auditor mematangkan berbagai temuan yang telah
dirangkum selama proses pekerjaan lapangan. Di sini auditor memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa temuan yang dirangkumnya telah dijalankan sesuai prosedur, obyektif
dan independen.
Pada saat mengkonfirmasi temuan kepada auditee, auditor telah menyiapkan
berbagai data yang sekiranya dibutuhkan untuk mendukung temuan yang diajukan beserta
rekomendasi yang disarankan kepada auditee. Setelah proses diskusi selesai maka auditor
meminta jawaban dalam bentuk tertulis beserta dengan kesanggupan auditee untuk
menindaklanjuti rekomendasi. Dalam hal tanggapan tertulis tersebut, auditee juga
mencantumkan batas tindak lanjut atas rekomendasi tersebut akan dilaksanakan serta
personel yang bertanggungjawab.
TAHAPAN AUDIT INTERNAL
5. Pelaporan hasil audit
Laporan hasil audit ini merupakan media untuk menyampaikan permasalahan serta
temuan berikut dengan rekomendasi yang terdapat dalam suatu unit kepada manajemen
unit tersebut. Manajemen auditee hendaknya mengetahui temuan-temuan serta
rekomendasi yang dihasilkan dari proses audit tersebut. Hal ini karena laporan hasil audit
akan sangat berguna bagi manajemen dalam proses pembuatan keputusan di masa yang
akan datang. Setelah selesai pelaksanaan pengujian di lapangan, maka berdasarkan
dokumentasi Kertas Kerja Audit (mulai dari perencanaan/persiapan audit sampai dengan
temuan dan rekomendasi yang sudah mendapatkan tanggapan dari auditee) Ketua Tim
bersama anggota Tim kemudian menyusun laporan hasil audit.
6. Pemantauan tindaklanjut
Tindak lanjut dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui oleh
auditee terkait dengan pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan.
Demikian proses audit internal secara ringkas yang umumnya diterapkan di Audit Internal
mengacu pada the Institute of Internal Auditors (the IIA).
AUDIT INTERNAL:
SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM
EVOLUSI AUDIT INTERNAL
Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi audit yang hanya memfokuskan diri
pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi
memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya audit internal ini hanya
berperan sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada
penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan.
Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian
atas kontrol kinerja, resiko, dan tata kelola perusahaan, untuk aspek keuangan sendiri
hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal, sehingga dulunya
audit internal ini dianggap sebagai “lawan” dari pihak manajemen.
Karena adanya pergeseran pandangan atas fungsi audit internal tersebut, maka audit
internal yang memiliki cakupan aspek kerja yang luas disebut sebagai audit internal
modern.
AUDIT INTERNAL:
SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM
Ø Audit Internal di abad-abad permulaan
Dimasa ini, diketahui bahwa audit internal telah ada sejak 3500 SM, ditemukan catatan
sejarah yang menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang dibuat disamping angka-angka
transaksi keuangan (√) ini merupakan potret dari sistem verifikasi yang telah dijalankan.
Selanjutnya, bahwa masyarakat mesir, cina, persia, telah menerapkan sistem yang sama,
diantaranya mensyaratkan saksi dalam transaksi penyerahan pada ke lumbung desa dan
mensyaratkan adanya dokumen yang sah atas transaksi tersebut.
Pada kerajaan romawi kuno menerapkan”sistem dengar laporan”, dimana seorang
membandingkan catatannya dengan catatan karyawan lain, kemudian diverifikasi ulang
secara lisan yang dirancang untuk menghalangi para karyawan yang bertanggungjawab
atas penggunaan dana dan terhadap tindak kecurangan. Dan dari sinilah timbul istilah
“audit” yang berasal dari bahasa latin “auditus” (mendengarkan)
AUDIT INTERNAL:
SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM
Ø Audit Internal di abad-abad pertengahan
Dimulai pada saat perdagangan italia yang melakukan ekspansif pada abad-13 yang
membutuhkan sistem pencatatan yang lebih rumit sehingga lahirlah sistem pembukuan
berpasangan (double entry) yakni transaksi dicatat baik pada sisi debit dan kredit, dimana
dengan sistem ini membantu para pengusaha dalam mengontrol transaksi dengan para
pelanggan dan pemasok serta dalam mengawasi pekerjaan karyawannya.
ØAudit Internal di Masa Revolusi Industri
Dimulai pada saat perusahaan-perusahaan memperkerjakan akuntan untuk
memeriksa catatan keuangannya, lebih dari sekedar “mendengarkan” verifikasi audit
kemudian membandingkan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan bahan bukti
dokumennya.
AUDIT INTERNAL:
SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM
Auditor Eksternal dan Auditor Internal
Aktivitas audit internal dan eksternal bisa jadi tumpang tindih dalam hal penelaahan
kecukupan kontrol pada fungsi akuntansi, namun perbedaan antara kedua bidang ini jauh
lebih banyak dibandingkan kesamaannya, akibat adanya tujuan yang berbeda. Pengalaman
dalam bidang akuntansi dapat membantu dalam penyusunan program audit,
mengevaluasi sistem, menganalisis transaksi, mengidentifikasi kerusakan produk, serta
mempersiapkan kertas kerja.
Misi Auditor Eksternal dan Auditor Internal
• Auditor Eksternal : memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan, dimana
bertujuan untuk menentukan kewajaran atas penyajian laporan keuangan dan hasil usaha
dalam suatu periode.
• Auditor Internal : memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajer dalam
menjalankan tanggungjawab secara efektif, serta bertindak sebagai penilai independen
untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol kinerja perusahaan.
Perbedaan utama Auditor Eksternal dan Auditor Internal disajikan dalam tabel berikut:
Auditor Internal Auditor Eksternal
Merupakan karyawan perusahaan atau bisa
saja merupakan entitas independen
Merupakan Orang yang Independen dari
luar Perusahaan
Melayani kebutuhan organisasi, meskipun
fungsinya harus dikelola perusahaan.
Melayani pihak ketiga yang memerlukan
informasi keuangan yang dapat diandalkan
Fokus pada kejadian-kejadian dimasa depan
dengan mengevaluasi kontrol yang
dirancang untuk meyakinkan pencapaian
tujuan organisasi.
Fokus pada ketepatan dan kemudian
pemahaman dari kejadian-kejadian masa
lalu yang dinyatakan dalam laporan
keuangan.
Langsung berkaitan dengan pencegahan
kecurangan dalam segala bentuknya atau
perluasan dalam setiap aktivitas yang telah
ditelaah.
Sekali-kali memperhatikan pencegahan dan
pendeteksian kecurangan secara umum,
namun akan memberikan perhatian lebih
bila kecurangan tersebut akan
mempengaruhi laporan keuangan secara
material.
Independen terhadap aktivitas yang diaudit Independen terhadap manajemen dan
dewan direksi baik dalam kenyataan
maupun secara mental
Menelaah aktivitas secara terus menerus Menelaah catatan-catatan yang mendukung
laporan keuangan secara periodik biasanya
sekali setahun
Menuju Sebuah Definisi Auditor Internal
Audit Internal merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan
auditor internal operasi dan kontrol yanng berbeda-beda dalam organisasi yang
menentukan apakah:
1) Informasi keuangandan operasi telah akurat dan dapat diandalkan.
2) Resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasikan dan diminimalisir.
3) Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah
diikuti.
4) Kriteria operasi yang memuaskan telah terpenuhi.
5) Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
Profesi Audit Internal
Kriteria yang digunakan untuk menilai kualitas profesional internal auditor, antara lain:
1) Pelayanan kepada publik
2) Pelatihan khusus berjangka panjang
3) Mentaati kode etik
4) Menjadi anggota asosiasi –CIA
5) Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian praktik
6) Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan
Aktivitas Audit
Meskipun audit internal yang modren memiliki cakupan yang luas, tetapi bentuk praktek
audit saat ini terdiri atas tiga kategori dasar: keuangan, ketaatan, dan operasional. Masing-
masing kategori bisa memiliki perbedaan dalam penekanannya di organisasi dan negara
yang berbeda, dan struktur serta praktek khusus juga bisa berbeda.
§ Keuangan : Analisis aktivitas ekonomi sebuah entitas yang diukur dan dilaporkan
menggunakan metode akuntansi.
§ Ketaatan : Penalaahan atas kontrol keuangan dan operasi serta transaksi untuk melihat
kesesuaianya dengan aturan, standar, regulasi, dan prosedur yang berlaku.
§ Operasional : telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk
menilai efisiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas fungsi-fungsi tersebut dalam
mencapai tujuannya.
Baik auditor internal maupun eksternal bisa melakukan jenis-jenis audit ini, sehingga yang
perlu adalah Penekanan bahwa audit eksternal pada kewajaran dalam penyajian
laporan keuangan, sedangkan Penekanan audit internal adalah membantu manajer dan
dewan direksi dalam mencapai pengelolaan yang optimal dalam pelaksanaan tugas
yang menjadi tanggungjawab mereka.
Pendekatan-pendekatan yang dlakukan:
Untuk mencapai tujuan masing-masing, auditor internal dapat melakukan beberapa
pendekatan yang berbeda. Dan pendekatan yang biasa digunakan antara lain:
Ø Audit Komprehensif : Menggambarkan audit atas semua aktivitas yang terdapat dalam
entitas pemerintah,
Ø Audit Berorientasi Manajemen : Penalaahan atas semua aktivitas sesuai dengan
perspektif manajer dan konsultan manajemen. Audit berorientasi manajemen dibedakan
dari jenis-jenis lainnya berdasarkan cara pandangnya, bukan dari segi prosedur audit.
Audit berorientasi manajemen memfokuskan diri pada membantu organisasi untuk
mencapai tujuannya mengelola perusahaan dengan lebih baik.
Ø Audit Partisipatif : Proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data,
dan mengevaluasi oeprasi, dan mengoreksi masalah. Jadi audit ini merupakan kemitraan
untuk menyelesaikan masalah.
Ø Audit Program : Penelaahan atas seluruh program untuk menentukan apakah manfaat
yang diinginkan telah tercapai. Program dalam istilah ini berarti serangkaian rencana dan
prosedur untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan.
Independensi dalam Program Audit:
§ Bebas dari Intervensi manajerial atas Program Audit
§ Bebas dari segala Intervensi atas Prosedur Audit
§ Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang memang diisyaratkan
untuk sebuah Proses Audit.
Independensi dalam Verifikasi:
§ Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan
dengan audit
§ Mendapatkan kerjasama yang aktif dari karyawan manajemen selama verifikasi audit.
§ Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa
atau membahas pemerolehan bahan baku
§ Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit.
Independensi dalam Pelaporan:
§ Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari fakta-fakta yang
dilaporkan.
§ Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit.
§ Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai fakta atau
opini dalam laporan audit internal.

More Related Content

Similar to AUDIT INTERNAL: PANDUAN LENGKAP

Review audit i nanda rizki nugraha 41801042
Review audit i nanda rizki nugraha 41801042Review audit i nanda rizki nugraha 41801042
Review audit i nanda rizki nugraha 41801042NandaRN
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxRiaMennita
 
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nantiProfesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nantiSilvianachairunnisa1
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017Basori Basori
 
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditingPengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditingShabrinaMaulida2
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditimelimel020
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Serafinus Octavia Puspitasari
 
Resum manajemen audit
Resum manajemen auditResum manajemen audit
Resum manajemen auditZivie Vieta
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 

Similar to AUDIT INTERNAL: PANDUAN LENGKAP (20)

Review audit i nanda rizki nugraha 41801042
Review audit i nanda rizki nugraha 41801042Review audit i nanda rizki nugraha 41801042
Review audit i nanda rizki nugraha 41801042
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
 
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nantiProfesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
Profesi auditor yang menjanjikan dimasa sekarang hingga nanti
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
Modul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libreModul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libre
 
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
 
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditingPengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Tm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-iTm 1-sap-auditing-i
Tm 1-sap-auditing-i
 
Audit kertas-kerja
Audit kertas-kerjaAudit kertas-kerja
Audit kertas-kerja
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
 
Dope proposal
Dope proposalDope proposal
Dope proposal
 
Fix 1
Fix 1Fix 1
Fix 1
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, audit dan internal con...
 
audit
auditaudit
audit
 
Resum manajemen audit
Resum manajemen auditResum manajemen audit
Resum manajemen audit
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 

Recently uploaded

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 

Recently uploaded (20)

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 

AUDIT INTERNAL: PANDUAN LENGKAP

  • 1. INTERNAL AUDITING Yaman Suryaman, SE., Msi., PhD Fakultas Ekonomi Akuntansi D3
  • 2. BAB I - SEKILAS TENTANG AUDIT INTERNAL Proses audit internal pada prinsipnya merupakan serangkaian tahapan pelaksanaan audit yang dimulai sejak penerimaan penugasan sampai dengan terbitnya laporan hasil audit. Adapun tahapan-tahapan dari proses audit tersebut secara ringkas dapat dilihat di bawah ini: Tahapan Audit
  • 3. TAHAPAN AUDIT INTERNAL 1. Persiapan Penugasan Audit Persiapan penugasan audit adalah proses awal yang dilaksanakan pada proses audit. Dalam tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat dalam suatu penugasan oleh Satuan Audit Internal. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tim yang akan melaksanakan tugas di suatu unit mempunyai payung hukum yang kuat bahwa tim tersebut melaksanakan audit atas perintah dari atasa dan bukan karena kehendak pribadi. 2. Survey Audit Pendahuluan Survey pendahuluan merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit yang akan diperiksa. Oleh karena itu survey pendahuluan di sini meliputi langkah-langkah analisis terhadap risiko mikro yang terkait dalam suatu unit yang akan diaudit. Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan sejumlah teknik audit. Penggunaan berbagai teknik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal dari berbagai upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan dengan penilaian risiko secara efisien dan efektif. Terdapat dua klasifikasi utama dari teknik-teknik audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan langkah-langkah survey pendahuluan di kantor unit auditor internal (on desk/off site audit), dan di lokasi unit yang diaudit (on site audit).
  • 4. TAHAPAN AUDIT INTERNAL 3. Pelaksanaan Pengujian Setelah melaksanakan survey pendahuluan, maka auditor dapat menentukan cakupan dan luas audit yang hendak dilaksanakan pengujiannya. Pada tahap survey pendahuluan auditor baru mengumpulkan informasi informasi awal tentang kondisi auditee. Pada tahap pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari bukti yang akan menguatkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan tersebut. Bukti audit yang cukup, kompeten, relevan dan catatan lainnya. Bukti audit dapat menjadi bukti awal sebagai bukti hukum apabila bukti tersebut ditemukan secara cermat, akurat dan tepat yang terkait dengan temuan audit atau kesimpulan audit. 4. Penyelesaian Penugasan Audit Penyelesaian penugasan audit ini merupakan tahapan terakhir dari proses pekerjaan lapangan. Dalam tahap ini auditor mematangkan berbagai temuan yang telah dirangkum selama proses pekerjaan lapangan. Di sini auditor memperoleh keyakinan yang memadai bahwa temuan yang dirangkumnya telah dijalankan sesuai prosedur, obyektif dan independen. Pada saat mengkonfirmasi temuan kepada auditee, auditor telah menyiapkan berbagai data yang sekiranya dibutuhkan untuk mendukung temuan yang diajukan beserta rekomendasi yang disarankan kepada auditee. Setelah proses diskusi selesai maka auditor meminta jawaban dalam bentuk tertulis beserta dengan kesanggupan auditee untuk menindaklanjuti rekomendasi. Dalam hal tanggapan tertulis tersebut, auditee juga mencantumkan batas tindak lanjut atas rekomendasi tersebut akan dilaksanakan serta personel yang bertanggungjawab.
  • 5. TAHAPAN AUDIT INTERNAL 5. Pelaporan hasil audit Laporan hasil audit ini merupakan media untuk menyampaikan permasalahan serta temuan berikut dengan rekomendasi yang terdapat dalam suatu unit kepada manajemen unit tersebut. Manajemen auditee hendaknya mengetahui temuan-temuan serta rekomendasi yang dihasilkan dari proses audit tersebut. Hal ini karena laporan hasil audit akan sangat berguna bagi manajemen dalam proses pembuatan keputusan di masa yang akan datang. Setelah selesai pelaksanaan pengujian di lapangan, maka berdasarkan dokumentasi Kertas Kerja Audit (mulai dari perencanaan/persiapan audit sampai dengan temuan dan rekomendasi yang sudah mendapatkan tanggapan dari auditee) Ketua Tim bersama anggota Tim kemudian menyusun laporan hasil audit. 6. Pemantauan tindaklanjut Tindak lanjut dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui oleh auditee terkait dengan pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan. Demikian proses audit internal secara ringkas yang umumnya diterapkan di Audit Internal mengacu pada the Institute of Internal Auditors (the IIA).
  • 6. AUDIT INTERNAL: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM EVOLUSI AUDIT INTERNAL Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi audit yang hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya audit internal ini hanya berperan sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol kinerja, resiko, dan tata kelola perusahaan, untuk aspek keuangan sendiri hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal, sehingga dulunya audit internal ini dianggap sebagai “lawan” dari pihak manajemen. Karena adanya pergeseran pandangan atas fungsi audit internal tersebut, maka audit internal yang memiliki cakupan aspek kerja yang luas disebut sebagai audit internal modern.
  • 7. AUDIT INTERNAL: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Ø Audit Internal di abad-abad permulaan Dimasa ini, diketahui bahwa audit internal telah ada sejak 3500 SM, ditemukan catatan sejarah yang menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang dibuat disamping angka-angka transaksi keuangan (√) ini merupakan potret dari sistem verifikasi yang telah dijalankan. Selanjutnya, bahwa masyarakat mesir, cina, persia, telah menerapkan sistem yang sama, diantaranya mensyaratkan saksi dalam transaksi penyerahan pada ke lumbung desa dan mensyaratkan adanya dokumen yang sah atas transaksi tersebut. Pada kerajaan romawi kuno menerapkan”sistem dengar laporan”, dimana seorang membandingkan catatannya dengan catatan karyawan lain, kemudian diverifikasi ulang secara lisan yang dirancang untuk menghalangi para karyawan yang bertanggungjawab atas penggunaan dana dan terhadap tindak kecurangan. Dan dari sinilah timbul istilah “audit” yang berasal dari bahasa latin “auditus” (mendengarkan)
  • 8. AUDIT INTERNAL: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Ø Audit Internal di abad-abad pertengahan Dimulai pada saat perdagangan italia yang melakukan ekspansif pada abad-13 yang membutuhkan sistem pencatatan yang lebih rumit sehingga lahirlah sistem pembukuan berpasangan (double entry) yakni transaksi dicatat baik pada sisi debit dan kredit, dimana dengan sistem ini membantu para pengusaha dalam mengontrol transaksi dengan para pelanggan dan pemasok serta dalam mengawasi pekerjaan karyawannya. ØAudit Internal di Masa Revolusi Industri Dimulai pada saat perusahaan-perusahaan memperkerjakan akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya, lebih dari sekedar “mendengarkan” verifikasi audit kemudian membandingkan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan bahan bukti dokumennya.
  • 9. AUDIT INTERNAL: SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Auditor Eksternal dan Auditor Internal Aktivitas audit internal dan eksternal bisa jadi tumpang tindih dalam hal penelaahan kecukupan kontrol pada fungsi akuntansi, namun perbedaan antara kedua bidang ini jauh lebih banyak dibandingkan kesamaannya, akibat adanya tujuan yang berbeda. Pengalaman dalam bidang akuntansi dapat membantu dalam penyusunan program audit, mengevaluasi sistem, menganalisis transaksi, mengidentifikasi kerusakan produk, serta mempersiapkan kertas kerja. Misi Auditor Eksternal dan Auditor Internal • Auditor Eksternal : memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan, dimana bertujuan untuk menentukan kewajaran atas penyajian laporan keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode. • Auditor Internal : memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajer dalam menjalankan tanggungjawab secara efektif, serta bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol kinerja perusahaan.
  • 10. Perbedaan utama Auditor Eksternal dan Auditor Internal disajikan dalam tabel berikut: Auditor Internal Auditor Eksternal Merupakan karyawan perusahaan atau bisa saja merupakan entitas independen Merupakan Orang yang Independen dari luar Perusahaan Melayani kebutuhan organisasi, meskipun fungsinya harus dikelola perusahaan. Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang dapat diandalkan Fokus pada kejadian-kejadian dimasa depan dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi. Fokus pada ketepatan dan kemudian pemahaman dari kejadian-kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan dalam setiap aktivitas yang telah ditelaah. Sekali-kali memperhatikan pencegahan dan pendeteksian kecurangan secara umum, namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan secara material. Independen terhadap aktivitas yang diaudit Independen terhadap manajemen dan dewan direksi baik dalam kenyataan maupun secara mental Menelaah aktivitas secara terus menerus Menelaah catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan secara periodik biasanya sekali setahun
  • 11. Menuju Sebuah Definisi Auditor Internal Audit Internal merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal operasi dan kontrol yanng berbeda-beda dalam organisasi yang menentukan apakah: 1) Informasi keuangandan operasi telah akurat dan dapat diandalkan. 2) Resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasikan dan diminimalisir. 3) Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti. 4) Kriteria operasi yang memuaskan telah terpenuhi. 5) Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis Profesi Audit Internal Kriteria yang digunakan untuk menilai kualitas profesional internal auditor, antara lain: 1) Pelayanan kepada publik 2) Pelatihan khusus berjangka panjang 3) Mentaati kode etik 4) Menjadi anggota asosiasi –CIA 5) Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian praktik 6) Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan
  • 12. Aktivitas Audit Meskipun audit internal yang modren memiliki cakupan yang luas, tetapi bentuk praktek audit saat ini terdiri atas tiga kategori dasar: keuangan, ketaatan, dan operasional. Masing- masing kategori bisa memiliki perbedaan dalam penekanannya di organisasi dan negara yang berbeda, dan struktur serta praktek khusus juga bisa berbeda. § Keuangan : Analisis aktivitas ekonomi sebuah entitas yang diukur dan dilaporkan menggunakan metode akuntansi. § Ketaatan : Penalaahan atas kontrol keuangan dan operasi serta transaksi untuk melihat kesesuaianya dengan aturan, standar, regulasi, dan prosedur yang berlaku. § Operasional : telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk menilai efisiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas fungsi-fungsi tersebut dalam mencapai tujuannya. Baik auditor internal maupun eksternal bisa melakukan jenis-jenis audit ini, sehingga yang perlu adalah Penekanan bahwa audit eksternal pada kewajaran dalam penyajian laporan keuangan, sedangkan Penekanan audit internal adalah membantu manajer dan dewan direksi dalam mencapai pengelolaan yang optimal dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggungjawab mereka.
  • 13. Pendekatan-pendekatan yang dlakukan: Untuk mencapai tujuan masing-masing, auditor internal dapat melakukan beberapa pendekatan yang berbeda. Dan pendekatan yang biasa digunakan antara lain: Ø Audit Komprehensif : Menggambarkan audit atas semua aktivitas yang terdapat dalam entitas pemerintah, Ø Audit Berorientasi Manajemen : Penalaahan atas semua aktivitas sesuai dengan perspektif manajer dan konsultan manajemen. Audit berorientasi manajemen dibedakan dari jenis-jenis lainnya berdasarkan cara pandangnya, bukan dari segi prosedur audit. Audit berorientasi manajemen memfokuskan diri pada membantu organisasi untuk mencapai tujuannya mengelola perusahaan dengan lebih baik. Ø Audit Partisipatif : Proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data, dan mengevaluasi oeprasi, dan mengoreksi masalah. Jadi audit ini merupakan kemitraan untuk menyelesaikan masalah. Ø Audit Program : Penelaahan atas seluruh program untuk menentukan apakah manfaat yang diinginkan telah tercapai. Program dalam istilah ini berarti serangkaian rencana dan prosedur untuk mencapai hasil akhir yang ditentukan.
  • 14. Independensi dalam Program Audit: § Bebas dari Intervensi manajerial atas Program Audit § Bebas dari segala Intervensi atas Prosedur Audit § Bebas dari segala persyaratan untuk penugasan audit selain yang memang diisyaratkan untuk sebuah Proses Audit. Independensi dalam Verifikasi: § Bebas dalam mengakses semua catatan, memeriksa aktiva, dan karyawan yang relevan dengan audit § Mendapatkan kerjasama yang aktif dari karyawan manajemen selama verifikasi audit. § Bebas dari segala usaha manajerial yang berusaha membatasi aktivitas yang diperiksa atau membahas pemerolehan bahan baku § Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit. Independensi dalam Pelaporan: § Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan. § Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan dalam laporan audit. § Bebas dari segala usaha untuk meniadakan pertimbangan auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan audit internal.