1. Dokumen ini membahas hubungan antara kantor pusat dan cabang serta perbedaan antara cabang dan agen.
2. Ada dua sistem akuntansi untuk hubungan antara pusat dan cabang, yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Sistem sentralisasi mengelola akuntansi cabang di pusat, sedangkan sistem desentralisasi mengelola akuntansi cabang secara terpisah di cabang.
3. Dokumen ini juga membahas transaksi antara pusat
2. • Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara
kantor pusat (utama) dengan kantor
pengembangan atau perwakilan yang skala
usahanya lebih kecil dan merupakan bagian
dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lain
• Terdapat perbedaan pengertian antara Cabang
dan Agen
2
3. KANTOR CABANG
• Struktur organisasi dan
kegiatan tidak terlepas dari
kantor pusat. Sehingga kantor
cabang bertanggungjawab
penuh atas segala aktivitasnya
ke manajemen kantor pusat.
• Kegiatan kantor cabang tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan saja
tetapi juga usaha untuk
memenuhi pesanan yang dpt
diambil dari persediaan sendiri
maupun persediaan kantor
pusat.
• Investasi kantor pusat ke
cabang tidak hanya sebatas
modal kerja saja tetapi semua
fasilitas yang dibutuhkan dalam
mendirikan kantor cabang dan
permulaan operasinya kantor
cabang
AGEN
• Struktur organisasi dan
kegiatan terlepas dari kantor
pusat atau berdiri sendiri. Oleh
karena itu satu kantor agen
dapat mengageni beberapa
perusahaan. Sehingga kantor
agen tidak bertanggungjawab
ke kantor pusat tetapi
bertanggungjawab pengelola
agen.
• Kegiatan kantor agen tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan dan
calon pembeli saja. Dengan
demikian agen hanya sebagai
fungsi pemasarnya saja.
• Investasi kantor pusat ke agen
hanya sebatas modal kerja
saja.
3
4. • Ada dua sistem yang digunakan dalam
pencatatan sistem akuntansi hubungan cabang
dengan pusat, yaitu melalui sistem sentralisasi
dan sistem desentralisasi
Sistem Sentralisasi
• Dalam sistem sentralisasi, akuntansi kantor
cabang diselenggarakan oleh kantor pusat, jadi
hampir mirip dengan pencatatan kantor agen
dimana rugi-laba kantor agen dipisahkan dari
rugi-laba kantor pusat.
• Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang
letaknya dekat dengan kantor pusat dan
kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor
cabang masih relatif kecil.
4
5. • Dalam sistem desentralisasi, pencatatan
transaksi di kantor cabang diselenggarakan oleh
kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki
oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos
tertentu yang pencatatannya dilakukan oleh
kantor pusat.
• Hal yang penting mengenai akuntansi dan
pencatatan sistem desentralisasi terhadap
transaksi yang menghubungkan antara Pusat
dengan cabang adalah Rekening Koran
Timbal Balik (R/K). Sehingga pencatatan
setiap transaksi dalam jurnalnya juga sedikit
berbeda dengan jurnal biasa.
5
6. • Agen tidak memiliki sistem akuntansi sendiri.
Semua kegiatan transaksi diselenggarakan oleh
kantor pusat.
• Untuk beberapa transaksi ayat jurnal yang dibuat
oleh kantor pusat dibuat berdasarkan pada
sumber dokumen yang dihasilkan oleh agen.
• Kantor pusat memiliki catatan tentang aktiva,
pendapat dan beban dari tiap agen secara
terpisah. Hal ini dijadikan sebagai sistem
pengendalian dan alat untuk melakukan evaluasi
6
7. • Umumnya kantor cabang memiliki sistem akuntasi
yang terpisah dari kantor pusat.
• Cabang dapat bertransaksi dengan pihak eksternal
maupun internal dan mencatatnya dalam sistem
akuntansi cabang.
• Transaksi yang terjadi antara kantor pusat dengan
kantor cabang dicatat dalam akun intraperusahaan
dan merupakan akun resiprokal.
• Akun intraperusahaan dipembukuan kantor pusat
disebut sebagai investasi cabang, sedangakan
resiprokal di cabang disebut kantor pusat. 7
8. • Kantor cabang di luar negeri.
• Pengiriman barang ke cabang dinota di atas
harga pokok.
• Pengiriman aktiva antar cabang atas perintah
kantor pusat.
8
9. • Terdapat beberapa kendala apabila lokasi kantor
cabang berada diluar negri, diantaranya adalah:
1. Masalah nilai kurs mata uang yang berbeda
2. Jual beli dengan pihak luar negeri
9
10. • Dalam pembahasan di muka pengiriman barang
dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang
selalu di nota dan di catat berdasarkan harga
pokok. Namun bisa jadi Pengiriman barang
dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang di
nota diatas harga pokok.
• Oleh kantor pusat kelebihan harga nota harga
yang dibebankan pada kantor cabang di atas
harga pokok akan dikredit ke rekening
“Cadangan Kelebihan Harga” atau “Laba Kotor
Belum Direalisir”. Jadi waktu mengirim barang,
kantor pusat akan mencatat:
10
11. • Kantor pusat dapat meminta suatu kantor
cabang mengirim aktiva ke kantor cabang yang
lain dengan alasan-alasan tertentu.
• Untuk mempermudah pembahasan maka
transaksi pengiriman aktiva antar cabang atas
perintah kantor pusat dikelompokkan menjadi 2,
yaitu:
1. Pengiriman kas
2. Pengiriman barang dagangan
11