1. PERBEDAAN AGEN DAN KANTO CABANG
KANTOR CABANG
Nama
Nim
Prodi
: Eka kusuma wardani
: 11.03.3937
: Akuntansi
11/17/2013
1
2. PERBEDAAN AGEN DAN KANTO CABANG
KANTOR CABANG
Agen
•
•
•
•
suatu bentuk organisasi yang hanya di beri
fungsi untuk menerima pesanan barang
barang dan bekerja dibawah pengawasan
langsung oleh kantor pusat.
tidak memiliki persediaan untuk barang
barang yang akan dijual, akan tetapi hanya
berupa contoh atau samplenya saja.
Persetujuan terhadap syarat syarat penjualan
terletak sepenuhnya pada kantor pusat.
Administrasi terhadap piutang yang timbul
dari penjualan dan pengumpulan piutang
yang bersangkutan diselenggarakan oleh
kantor pusat.
Modal kerja untuk biaya operasi agen
diberikan oleh kantor pusat. Agen tidak bisa
mengurus uang tunai selain uang tunai yang
diberikan
11/17/2013
Kantor Cabang
•
•
•
•
Kantor cabang adalah suatu bentuk organisasi
yang menjual barang barang dari persediaan
yang bentuknya ( baik dikirim dari kantor pusat
maupun dibeli sendiri ), dan berfungsi sebagai
unit usaha yang berdiri sendiri.
Kantor cabang mengadakan persediaan (stock)
untuk barang-barang dagangannya yang pada
umumnya sebagian besar dikirim dari kantor
pusatnya pada batas tertentu dan boleh membeli
barang sendiri
Kantor cabang memberikan persetujuan tentang
syarat syarat penjualan, menyelenggarakan
administrasi piutang yang timbul dari penjualan
tersebut dan mengurus pengumpulan piutang
yang bersangkutan
Kantor cabang mengelola uang tunai dari hasil
penjualan pengumpulan piutangnya dan
melaksanakan transaksi pembayaran atas
inisiatif sendiri.
2
3. PEMBUKUAN AGEN
• Pembukuan agen cukup melakukan pembukuan kas
saja untuk mecatat penerimaan (dan pengisian kembali)
modal kerja dari kantor pusat dan pengeluaran untuk
berbagai macam biaya. Untuk pengeluaran kas
biasanya dicatat dalam bentuk rangkap. Untuk
pengisian kembali modal kerja maka agen mengirimkan
copy atau tembusan catatan pengeluaran kas berikut
bukti-buktinya, untuk medapatkan penggantian dari
kantor pusat sedangkan bukti pengeluaran kas yang asli
diarsipkan di tempat agen yang bersangkutan.
11/17/2013
3
4. PEMBUKUAN KANTOR PUSAT
• Pembukuan terhadap transaksi agen yang akan dibukukan
oleh kantor pusat, tergantung pada tujuan yang
dikehendaki, yaitu mengenai laba (rugi) Ada dua pilihan
untuk membukukan hal ini :
1. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan dari agen ( tiap
agen) tidak ditentukan secara terpisah, yaitu dalam transaksi ini
yang didapat dari penjualan reguler, dan transaksi penjualan dan
biaya yang terjadi melalui agen yang bersangkutan, dicatat
dalam rekening pembukuan yang ada seperti halnya pada kantor
Pusat.
2. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melaui agen
ditentukan secara terpisah, yaitu cara ini memerlukan rekening
khusus untuk agen, terutama untu pendapatan dan biaya yang
bersangkutan harus diselenggarakan. Rekening pembukuan
khusus untuk agen , dipergunakan untuk mencatat semua
transaksi penjualan melaui agen dan biaya biaya yang terjadi
pada agen yang bersangkutan.
11/17/2013
4
5. KANTOR CABANG
• Garis besar bekerjanya suatu cabang dan sebagai berikut :
1.
Cabang diberi modal kerja, baik berupa uang kas, barang barang
dagangan maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat.
2.
Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk
memenuhi kebutuhan permintaan barang barang local yang tidak
dapat dipenuhi oleh kantor pusat atau apabila pembelian itu
dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis .
3.
Cabang melakukan aktivitas penjualan, mulai dari usaha usaha
untuk mendapatkan pembeli, mengirimkan pembeli, mengirimkan
barnag atua menyerahkan barnag dan jasa langsung kepada
pelanggan, membuat faktur penjualan, menagih atau
mengumpulkan piutang dan menyimpan uangnya didalam
rekening bank sendiri.
11/17/2013
5
6. SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
• Sistem akuntansi ini ada dua :
• System sentralisasi Dalam system ini berlaku sepenuhnya pembukuan
dilakukan oleh kantor pusat, kantor cabang cukup hanya untuk
mengumpulkan data data dasar, yang kemudian dikirim ke kantor pusat
untuk dicatat dalam jurnal dan buku besarnya (berupa tembusan ). Apabila
terjadi laba (rugi) dari aktivitas dari kantor cabang maka akan ditentukan
secara terpisah dari kantor pusat. System ini lebih hemat karena dilakukan
secara terpusat.
• System desentralisasi System ini melakukan pencatatan tersendiri pada
setiap cabang, melakukan buku jurnal, buku besar, dan buku pembantu
yang dianggap perlu. Pembukuan kantor cabang sama saja dengan
pembukuan badan usaha, tetapi kantor cabang tidak memiliki rekening
modal melainkan “R/K – Kantor Pusat” merupakan modal bagi kantor
cabang dan dilain pihak merupakn penanaman atau investasi modal oleh
kantor pusat di cabang yang bersangkutan. Rekening ini merupakan
rekening proforma.
11/17/2013
6
7. MODIFIKASI TEHNIK PENCATATAN
Laporan Keuangan Gabungan antara kantor Pusat dan
Kantor Cabang ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan sebagai satu kesatuan ekonom yang bulat
, maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal hal
berikut :
• 1. Dalam Neraca hanya disajikan aktiva dan hak hak yang
ada pada perusahaan dan hutang hutang atau kewajiban
perusahaan yang lain kepada pihak di luar perusahaan.
• 2. Dalam perhitungan rugi laba, harus dihindarkan adanya
perhitungan ganda pada pendapatan atau biaya antara
pusat dan cabang sebagai akibat dari pencatatan dari
system desentralisasi.
11/17/2013
7
8. PENYUSUNAN NERACA GABUNGAN
• 1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo
rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor
Cabang” dan saldo rekening Hutang dan PIutang
Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada
didalam neraca individual kantor pusat maupun
Cabang.
• 2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan
rekening aktiva dengan rekening hutang yang
terdapat dalam neraca individual dan kantor dan
cabangnya sesuai kelompok masing masing.
11/17/2013
8
9. PENYUSUNAN LABA RUGI GABUNGAN
• 1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening
“pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan
“pengiriman Barang Ke Kantor cabang “ berikut
biaya biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh
transaksi tersebut sebagai akibat dari system
pencatatan desentralisasi.
• 2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan
laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi diluar
usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha yang
terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor
pusat dan cabang.
11/17/2013
9
10. PENYUSUNAN REKENING TIMBAL BALIK
• Data – data yang perlu diperimbangan dalam
menyesuaikan dua rekening tersebut, pada dasarnya
dapat digolongkan kedalam 4 golongan sebagai berikut:
1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan
dengan kredit rekening “Kantor Pusat”
2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada
hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat”
3. Debit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan
dengan kredit rekening “Kantor Cabang”
4. Kredit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan
dengan debit rekening “Kantor Cabang”
11/17/2013
10