2. Masalah khusus
Pengiriman uang antar cabang
Pengiriman uang antar cabang terjadi apabila perusahaan mempunyai
cabang lebih dari satu. Untuk mengendalikan aktivitas tiap-tiap
cabangnya, biasanya kantor pusat mengadakan pembatasan-pembatasan
yang menyangkut hubungan antara cabang tertentu dengan cabang
lainnya.
Pengiriman barang-barang antar cabang
Seperti halnya pada pengiriman uang antar cabang, dalam hal pengiriman
barang antar cabang maka otorisasi terjadinya transaksi tersebut, biasanya
ada pada kantor pusatnya. Kantor pusat menyediakan barang dagangan
untuk masing-masing kantor cabang.
3. Barang – barang yang untuk kantor cabang diminta
dinota diatas harga pokok
Barang-barang yang dikirim oleh kantor pusat ke cabang-
cabang yang dinota di atas harga pokoknya, biasanya
dilakukan salah satu dari dua macam harga berikut ini.
Di nota dengan tambahan % tertentu di atas harga
pokok
Di nota dengan harga jual eceran
4. Pengiriman aktiva antar cabang atas perintah
kantor pusat.
Kantor pusat dapat meminta suatu kantor cabang
mengirim aktiva ke kantor cabang yang lain dengan alasan-
alasan tertentu. Untuk mempermudah pembahasan maka
transaksi pengiriman aktiva antar cabang atas perintah kantor
pusat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Pengiriman kas
2. Pengiriman barang dagangan
5. Laporan keuangan gabungan
Penyusunan laporan keuangan gabungan untuk barang yang
dikirimkan antar cabang dicatat dengan harga pokoknya (at cost),
relatif lebih mudah. Apabila barang-barang untuk cabang di nota dengan harga
yang berbeda dari harga pokoknya, maka akan timbul persoalan-persoalan
khusus di dalam penyusunan laporan keuangan gabungan. Adapun persoalan-
persoalan khusus yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Sediaan akhir barang-barang pada neraca kantor cabang yang nilainya
berbeda dari harga pokok sebenarnya, harus dinyatakan kembali dalam nilai
harga pokok semula agar memungkinkan penyusunan neraca gabungan.
b. Sediaan awal dan akhir barang-barang pada laporan laba/rugi cabang harus
dinyatakan kembali dalam harga pokok yang sebenarnya.
c. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan gabungan biasanya
daftar lajur (working papers) di buat atas dasar data neraca sisa dari pusat
dan cabangnya.
6. Kantor cabang yang diluar negeri
Apabila kantor cabang berada di luar negeri maka
masalah khusus yang dihadapi bertambah, yaitu yang berkenaan
dengan penjabaran laporan keuangan kantor cabang dari yang
semula disajikan di dalam mata uang asing (dilihat dari kantor
pusat) ke dalam mata uang domestik yang digunakan oleh
kantor pusat. Masalah ini timbul karena kurs suatu mata uang
terhadap mata uang lain selalu mengalami perubahan.
7. Metode
Di dalam menjabarkan laporan keuangan yang
disajikan dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik
terdapat beberapa metode antara lain:
Current rate method
Non-current rate method
Current/non-current method
Monetary/nonmonetary method
Temporar method