SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
11-03-3925
Fitria Melly Susanti
Pengertian

Agen
Suatu bentuk organisasi yang diberi
fungsi untuk menerima pesanan
barang-barang dan bekerja di
bawah
pengawasan
langsung
kantor pusat (Home Office), dan
transaksi dengan pihak ketiga
dilaksanakan secara langsung oleh
kantor pusat.

Kantor Cabang
Suatu bentuk organisasi yang menjual
barasng-barang dari persediaan yang
dibentuknya (baik dikirim dari kantor
pusat atau yang dibeli sendiri) dan
diberi wewenang untuk melaksanakan
transaksi – transaksi dengan pihak
ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit
usaha yang berdiri sendiri.
Perbedaan Agen dan kantor
cabang



 Agen
1. Tidak memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual.
2. Persetujuan
syarat Penjualan sepenuhnya pada kantor pusat.
Administrasi piutang dagang, pengumpulan piutang diselenggarakan
kantor pusat.
3. Modal kerja ( working fund ) untuk biaya operasi diberikan kantor pusat,
tidak mengurus uang tunai ( kas ) selain modal kerja yang diberikan.
Kantor Cabang
1. Memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual, sebagian besar
di kirim dari kantor pusat.
2. Memberikan persetujuan syarat penjualan. Administrasi piutang,
pengumpulan piutar diselenggarakan kantor cabang.
3. Mengurus uang tunai dari hasil penjualan dan pengumpulan pi
utang, berinisiatif melaksanakan transaksi pembayaran sendiri.
Hubungan Kantor Pusat dan
Agen



 Operasi (Usaha) Suatu Agen
A. Beroperasi sebagai organisasi penjualan lokal di
bawah petunjuk kantor pusat
B. Biaya operasi diperoleh berupa modal kerja dari
kantor pusat. Pengawasan modal kerja (kas agen)
digunakan Imprest Fund System.
C. Diserahkan pertanggung jawaban untuk operasi
pengawasan piutang, pembuatan faktur penjualan
dan atau menagih piutang dagang.
HUBUNGAN KANTOR PUSAT
DAN CABANG



Operasi Suatu Cabang
a. Beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah
pengendalian kantor pusat.
b. Modal kerja ( berupa uang tunai, barang-barang dagangan,
aktiva lainnya ) diberi oleh kantor pusat.
c. Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga, untuk jenis
barang yang tersedia dari kantor pusat.
d. Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai untuk
mendapatkan pembeli ; mengirimkan barang / jasa ;
membuat faktur penjualan ; menagih piutang ; menyimpan
dalam rekening banknya sendiri.
e. Pembatasan keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan
kantor pusat, seperti :
System Akuntansi untuk Operasi

Kantor Cabang
Sistem akuntansi ini ada dua :
1. System sentralisasi
2. System Desentralisasi
Modifikasi tehnik Pencatatan


 Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang
bersifat sementara dengan rekening Pusat dan
Kantor Cabang Yang bersifat permanen
 Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang
bersifat sementara, digunakan untuk menampung
transaksi transaksi yang mengakibatkan hutang
piutang lancar antara kantor Pusat dan Kantor
Cabang.
Penyusunan neraca Gabungan


1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo
rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor
Cabang” dan saldo rekening Hutang dan PIutang
Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada
didalam neraca individual kantor pusat maupun
Cabang.
2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan
rekening aktiva dengan rekening hutang yang
terdapat dalam neraca individual dan kantor dan
cabangnya sesuai kelompok masing masing.
Penyusunan Laporan perhitungan
rugi laba gabungan



1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening
“pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan
“pengiriman Barang Ke Kantor cabang “ berikut
biaya biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh
transaksi tersebut sebagai akibat dari system
pencatatan desentralisasi.
2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan
laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi diluar
usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha yang
terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor
pusat dan cabang.
Penyesuaian Rekening TImbal Balik
(Adjustment Of Reciprocal Accounts )


“Kantor

1. Debit rekening
Cabang” tanpa ada
hubungan dengan kredit rekening “Kantor Pusat”
2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada
hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat”
3. Debit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada
hubungan dengan kredit rekening “Kantor Cabang”
4. Kredit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada
hubungan dengan debit rekening “Kantor Cabang”
MASALAH-MASALAH KHUSUS
ANTARA PUSAT DAN CABANG
a.

antar cabang.
Pengiriman (transfer) uang

Pengiriman uang antar cabang (interbranch transfer of cash) ini
ter-jadi, apabila perusahaan mempunyai cabang lebih dari satu. Untuk
mengendalikan aktivitas tiap-tiap cabangnya, biasanya kantor pusat
mengadakan pembatasan-pembatasan yang menyangkut hubungan
antara cabang tertentu dengan cabang lainnya

b. Pengiriman barang-barang antar cabang.
Seperti halnya pada pengiriman uang antar cabang, dalam hal pengiriman
barang antar cabang (interbranch transfer of merchandise), maka otorisasi
terjadinya transaksi tersebut, biasanya ada pada kantor pusatnya


c. Barang-barang untuk Cabang di Nota di Atas
Harga Pokok (Cost).
Barang-barang yang dikirim oleh kantor pusat ke
cabang-cabang yang dinota di atas harga pokoknya,
biasanya dilakukan salah satu dari dua
macam harga berikut ini.
a.

Di nota dengan tambahan % tertentu di atas harga
pokok (billing at an arbitrary rate above cost).
b. Di nota dengan harga jual eceran (billing at retail sales
price).
Barang-barang untuk Cabang di Nota dengan Harga
Eceran. Tujuan pokok daripada teknik penentuan harga untuk
cabang dengan harga-harga penjualan eceran antara lain adalah:



a. Untuk lebih memperketat kontrol dan mendapatkan
informasi yang lengkap tentang hasil-hasil operasi
cabang.
b. Oleh karena harga jual eceran telah ditetapkan, maka
apabila ada laporan penjualan dari cabang, dapat segera
diperkirakan saldo persediaan yang ada di cabang tanpa
menunggu sampai dengan laporan tentang persediaan
itu dibuat.
c. Mempermudah
untuk
pencocokan
di
dalam
mengadakan inventarisasi fisik barang di cabang, di
mana jumlah persediaan phisik harus sama dengan
perbedaan antara harga yang dinota oleh kantor pusat
dikurangi penjualan bersih yang dilaporkan.
d. Melaksanakan kebijaksanaan harga jual yang sama
terhadap beberapa daerah pemasaran tertentu.
Laporan Keuangan Gabungan. Penyusunan laporan keuangan gabungan
untuk barang yang dikirimkan antar cabang dicatat dengan harga
pokoknya (at cost), relatif lebih mudah. Apabila barang-barang untuk
cabang di nota dengan harga yang berbeda dari harga pokoknya, maka
akan timbul persoalan-persoalan khusus di dalam penyusunan laporan
keuangan gabungan. Adapun persoalan-persoalan khusus yang perlu
diperhatikan antara lain:



a.

Sediaan akhir barang-barang pada neraca kantor cabang yang
nilainya berbeda dari harga pokok sebenarnya, harus dinyatakan
kem-bali dalam nilai harga pokok semula agar memungkinkan
penyusunan neraca gabungan.
b. Sediaan awal dan akhir barang-barang pada laporan laba/rugi
cabang harus dinyatakan kembali dalam harga pokok yang
sebenarnya.
c. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan gabungan
biasanya daftar lajur (working papers) di buat atas dasar data neraca
sisa dari pusat dan cabangnya.


More Related Content

What's hot

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanDina Nurmariyani
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Annisa Galih Sarasati
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTEDIS BLOG
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdyna septiani
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2gueste4aa42e
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaarvinko
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanjoni_aprilyanto
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 

What's hot (20)

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
Ekuitas modal disetor
Ekuitas modal disetorEkuitas modal disetor
Ekuitas modal disetor
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 

Similar to AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANzay muhammad
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabanghubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabangfazri himawan
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
Makalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangMakalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangKhatijah Parewa
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangpanggih ginanjar
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangfadhly arsani
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangNatalia Nainggolan
 
akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 Rendra Safa'at
 
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)Tika Evitasuhri
 
Masalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangMasalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangfazri himawan
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangcikaaarisandi
 
Masalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kcMasalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kcRendra Safa'at
 

Similar to AKL 1 (perbedaan agen dan cabang) (20)

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabanghubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
 
Makalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangMakalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabang
 
Perbedaan agen
Perbedaan agenPerbedaan agen
Perbedaan agen
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
 
akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1
 
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
 
Masalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangMasalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabang
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabang
 
Masalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kcMasalah khusus kp da kc
Masalah khusus kp da kc
 

More from fitria mellysusanti

Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)fitria mellysusanti
 
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)fitria mellysusanti
 
Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)
Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)
Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)
Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)
Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)fitria mellysusanti
 
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)fitria mellysusanti
 
Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)
Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)
Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)fitria mellysusanti
 
Akl 2 laporan konsolidasi dengan metode cost
Akl 2 laporan konsolidasi dengan metode costAkl 2 laporan konsolidasi dengan metode cost
Akl 2 laporan konsolidasi dengan metode costfitria mellysusanti
 
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasi
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasiAkl 2 masalah khusus laporan konsolidasi
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasifitria mellysusanti
 
Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)
Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)
Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)fitria mellysusanti
 
Analisis rasio keuangan fitria melly susanti
Analisis rasio keuangan fitria melly susantiAnalisis rasio keuangan fitria melly susanti
Analisis rasio keuangan fitria melly susantifitria mellysusanti
 
Analisis pembanding laporan keuangan
Analisis pembanding laporan keuanganAnalisis pembanding laporan keuangan
Analisis pembanding laporan keuanganfitria mellysusanti
 

More from fitria mellysusanti (20)

Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
 
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
Akl bab 6 neraca konsolidasi(pemilikan tidak langsung dan saling memiliki saham)
 
Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)
Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)
Akl bab 5 neraca konsolidasi(perubahan dalam hak kepemilikan)
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
 
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
 
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
Fitria melly s.alk bab 9 (analisis kredit)
 
Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)
Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)
Fitria melly s.alk bab 7 (break event point)
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
 
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
 
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
Fitria melly s.alk bab 5 (analisis sumber dan penggunaan modal kerja)
 
Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)
Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)
Analisis Laporan Keuangan (Bentuk bentuk laporan keuangan)
 
Akl 2 laporan konsolidasi dengan metode cost
Akl 2 laporan konsolidasi dengan metode costAkl 2 laporan konsolidasi dengan metode cost
Akl 2 laporan konsolidasi dengan metode cost
 
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasi
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasiAkl 2 masalah khusus laporan konsolidasi
Akl 2 masalah khusus laporan konsolidasi
 
Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)
Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)
Akl 2 (laporan konsolidasi dengan metode ekuitas)
 
Analisis rasio keuangan fitria melly susanti
Analisis rasio keuangan fitria melly susantiAnalisis rasio keuangan fitria melly susanti
Analisis rasio keuangan fitria melly susanti
 
Analisis pembanding laporan keuangan
Analisis pembanding laporan keuanganAnalisis pembanding laporan keuangan
Analisis pembanding laporan keuangan
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Recently uploaded (16)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 

AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)

  • 2. Pengertian  Agen Suatu bentuk organisasi yang diberi fungsi untuk menerima pesanan barang-barang dan bekerja di bawah pengawasan langsung kantor pusat (Home Office), dan transaksi dengan pihak ketiga dilaksanakan secara langsung oleh kantor pusat. Kantor Cabang Suatu bentuk organisasi yang menjual barasng-barang dari persediaan yang dibentuknya (baik dikirim dari kantor pusat atau yang dibeli sendiri) dan diberi wewenang untuk melaksanakan transaksi – transaksi dengan pihak ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit usaha yang berdiri sendiri.
  • 3. Perbedaan Agen dan kantor cabang   Agen 1. Tidak memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual. 2. Persetujuan syarat Penjualan sepenuhnya pada kantor pusat. Administrasi piutang dagang, pengumpulan piutang diselenggarakan kantor pusat. 3. Modal kerja ( working fund ) untuk biaya operasi diberikan kantor pusat, tidak mengurus uang tunai ( kas ) selain modal kerja yang diberikan. Kantor Cabang 1. Memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual, sebagian besar di kirim dari kantor pusat. 2. Memberikan persetujuan syarat penjualan. Administrasi piutang, pengumpulan piutar diselenggarakan kantor cabang. 3. Mengurus uang tunai dari hasil penjualan dan pengumpulan pi utang, berinisiatif melaksanakan transaksi pembayaran sendiri.
  • 4. Hubungan Kantor Pusat dan Agen   Operasi (Usaha) Suatu Agen A. Beroperasi sebagai organisasi penjualan lokal di bawah petunjuk kantor pusat B. Biaya operasi diperoleh berupa modal kerja dari kantor pusat. Pengawasan modal kerja (kas agen) digunakan Imprest Fund System. C. Diserahkan pertanggung jawaban untuk operasi pengawasan piutang, pembuatan faktur penjualan dan atau menagih piutang dagang.
  • 5. HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG  Operasi Suatu Cabang a. Beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah pengendalian kantor pusat. b. Modal kerja ( berupa uang tunai, barang-barang dagangan, aktiva lainnya ) diberi oleh kantor pusat. c. Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga, untuk jenis barang yang tersedia dari kantor pusat. d. Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai untuk mendapatkan pembeli ; mengirimkan barang / jasa ; membuat faktur penjualan ; menagih piutang ; menyimpan dalam rekening banknya sendiri. e. Pembatasan keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan kantor pusat, seperti :
  • 6. System Akuntansi untuk Operasi  Kantor Cabang Sistem akuntansi ini ada dua : 1. System sentralisasi 2. System Desentralisasi
  • 7. Modifikasi tehnik Pencatatan   Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang bersifat sementara dengan rekening Pusat dan Kantor Cabang Yang bersifat permanen  Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang bersifat sementara, digunakan untuk menampung transaksi transaksi yang mengakibatkan hutang piutang lancar antara kantor Pusat dan Kantor Cabang.
  • 8. Penyusunan neraca Gabungan  1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang” dan saldo rekening Hutang dan PIutang Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada didalam neraca individual kantor pusat maupun Cabang. 2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening aktiva dengan rekening hutang yang terdapat dalam neraca individual dan kantor dan cabangnya sesuai kelompok masing masing.
  • 9. Penyusunan Laporan perhitungan rugi laba gabungan  1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening “pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan “pengiriman Barang Ke Kantor cabang “ berikut biaya biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi tersebut sebagai akibat dari system pencatatan desentralisasi. 2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan cabang.
  • 10. Penyesuaian Rekening TImbal Balik (Adjustment Of Reciprocal Accounts )  “Kantor 1. Debit rekening Cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Pusat” 2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat” 3. Debit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Cabang” 4. Kredit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Cabang”
  • 11. MASALAH-MASALAH KHUSUS ANTARA PUSAT DAN CABANG a. antar cabang. Pengiriman (transfer) uang Pengiriman uang antar cabang (interbranch transfer of cash) ini ter-jadi, apabila perusahaan mempunyai cabang lebih dari satu. Untuk mengendalikan aktivitas tiap-tiap cabangnya, biasanya kantor pusat mengadakan pembatasan-pembatasan yang menyangkut hubungan antara cabang tertentu dengan cabang lainnya b. Pengiriman barang-barang antar cabang. Seperti halnya pada pengiriman uang antar cabang, dalam hal pengiriman barang antar cabang (interbranch transfer of merchandise), maka otorisasi terjadinya transaksi tersebut, biasanya ada pada kantor pusatnya
  • 12.  c. Barang-barang untuk Cabang di Nota di Atas Harga Pokok (Cost). Barang-barang yang dikirim oleh kantor pusat ke cabang-cabang yang dinota di atas harga pokoknya, biasanya dilakukan salah satu dari dua macam harga berikut ini. a. Di nota dengan tambahan % tertentu di atas harga pokok (billing at an arbitrary rate above cost). b. Di nota dengan harga jual eceran (billing at retail sales price).
  • 13. Barang-barang untuk Cabang di Nota dengan Harga Eceran. Tujuan pokok daripada teknik penentuan harga untuk cabang dengan harga-harga penjualan eceran antara lain adalah:  a. Untuk lebih memperketat kontrol dan mendapatkan informasi yang lengkap tentang hasil-hasil operasi cabang. b. Oleh karena harga jual eceran telah ditetapkan, maka apabila ada laporan penjualan dari cabang, dapat segera diperkirakan saldo persediaan yang ada di cabang tanpa menunggu sampai dengan laporan tentang persediaan itu dibuat. c. Mempermudah untuk pencocokan di dalam mengadakan inventarisasi fisik barang di cabang, di mana jumlah persediaan phisik harus sama dengan perbedaan antara harga yang dinota oleh kantor pusat dikurangi penjualan bersih yang dilaporkan. d. Melaksanakan kebijaksanaan harga jual yang sama terhadap beberapa daerah pemasaran tertentu.
  • 14. Laporan Keuangan Gabungan. Penyusunan laporan keuangan gabungan untuk barang yang dikirimkan antar cabang dicatat dengan harga pokoknya (at cost), relatif lebih mudah. Apabila barang-barang untuk cabang di nota dengan harga yang berbeda dari harga pokoknya, maka akan timbul persoalan-persoalan khusus di dalam penyusunan laporan keuangan gabungan. Adapun persoalan-persoalan khusus yang perlu diperhatikan antara lain:  a. Sediaan akhir barang-barang pada neraca kantor cabang yang nilainya berbeda dari harga pokok sebenarnya, harus dinyatakan kem-bali dalam nilai harga pokok semula agar memungkinkan penyusunan neraca gabungan. b. Sediaan awal dan akhir barang-barang pada laporan laba/rugi cabang harus dinyatakan kembali dalam harga pokok yang sebenarnya. c. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan gabungan biasanya daftar lajur (working papers) di buat atas dasar data neraca sisa dari pusat dan cabangnya.
  • 15.