2. Perbedaan agen & kantor cabang
a) Agen penjual adalah Organisasi yang
a) Cabang adalah Organisasi penjual, yang
hanya mengambil pesanan untuk
menjual barang – barang dari persedian
barang dan jasa, dan yang beroperasi
yang diselengarakan sendiri dan yang
bekerja sebagai
dibawah pengawasan langsung
pejabat dari kantor pusat.
b) Persetujuan syarat penjualan &
administrasi
c) Tidak memiliki persediaan barang
yang akan di jual
kesatuan usaha yang bebas (independen).
b)
Mengelola uang hasil penjualan
c)
Cabang menentukan syarat penjualan &
menyelenggarakan administrasi piutang
3. Pembukuan Agen & Kantor Cabang
Usaha dari suatu Agen =
Agen yang bekerja sebagai suatu unit organisasi penjualan local ( di daerah tertentu ) berada di bawah
pengawasan kantor pusat ( bagian penjualan ) dan biasanya tidak melakukan persediaan (stock) barang
selain dari contoh atau monster (sample) daripada barang barang yang akan ditawarkan untuk dijual.
Pembukuan untuk suatu Agen =
Pembukuan agen cukup melakukan pembukuan kas saja untuk mecatat penerimaan ( dan pengisian
kembali ) modal kerja dari kantor pusat dan pengeluaran untuk berbagai macam biaya. Untuk
pengeluaran kas biasanya dicatat dalam bentuk rangkap. Untuk pengisian kembali modal kerja maka
agen mengirimkan copy atau tembusan catatan pengeluaran kas berikut bukti-buktinya, untuk
medapatkan penggantian dari kantor pusat sedangkan bukti pengeluaran kas yang asli diarsipkan di
tempat agen yang bersangkutan.
4. Pembukuan Agen & Kantor Cabang
Pembukuan pada Kantor Pusat = pembukuan terhadap transaksi agen yang akan
dibukukan oleh kantor pusat, tergantung pada tujuan yang dikehendaki, yaitu mengenai
laba (rugi). Ada dua pilihan untuk membukukan hal ini :
1. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan dari agen ( tiap agen) tidak
ditentukan secara terpisah, yaitu dalam transaksi ini yang didapat dari penjualan
reguler, dan transaksi penjualan dan biaya yang terjadi melalui agen yang
bersangkutan, dicatat dalam rekening pembukuan yang ada seperti halnya pada
kantor Pusat.
2 Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melaui agen ditentukan secara
terpisah, yaitu cara ini memerlukan rekening khusus untuk agen, terutama untu
pendapatan dan biaya yang bersangkutan harus diselenggarakan. Rekening
pembukuan khusus untuk agen , dipergunakan untuk mencatat semua transaksi
penjualan melaui agen dan biaya biaya yang terjadi pada agen yang bersangkutan.
5. Hubungan Antara Kator Pusat Dan
Cabang
Garis besar bekerjanya suatu cabang dan sebagai berikut :
1. Cabang diberi modal kerja, baik berupa uang kas, barang barang dagangan
maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat.
2. Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk
memenuhi kebutuhan permintaan barang lokal yang tidak dapat
dipenuhi oleh kantor pusat
3. Cabang melakukan aktivitas penjualan, mulai dari usaha usaha untuk
mendapatkan pembeli, mengirimkan pembeli, mengirimkan barang atau
menyerahkan barang dan jasa langsung kepada pelanggan, membuat faktur
penjualan, menagih atau
mengumpulkan piutang dan menyimpan
didalam rekening bank sendiri.
uangnya
6. Sistem Akuntansi Ini Ada Dua :
1. Sistem sentralisasi
Dalam system ini berlaku sepenuhnya pembukuan dilakukan oleh kantor
pusat, kantor cabang cukup hanya untuk mengumpulkan data data dasar, yang
kemudian dikirim ke kantor pusat untuk dicatat dalam jurnal dan buku besarnya
(berupa tembusan ).
2. Sistem desentralisasi
System ini melakukan pencatatan tersendiri pada setiap cabang, melakukan buku
jurnal, buku besar, dan buku pembantu yang dianggap perlu. Pembukuan kantor
cabang sama saja dengan pembukuan badan usaha, tetapi kantor cabang tidak
memiliki rekening modal melainkan “R/K – Kantor Pusat” merupakan modal bagi
kantor cabang dan dilain pihak merupakn penanaman atau investasi modal oleh
kantor pusat di cabang yang bersangkutan. Rekening ini merupakan rekening
proforma.
7. Modifikasi Tehnik Pencatatan
Penyusunan Neraca Penyusunan, dilakukan dengan langkah langkah yang terdiri
dari :
1. Menghapuskan rekening ( mengeliminasi ) saldo rekening “R/K- kantor
Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang” yang ada didalam neraca individual
kantor pusat maupun Cabang.
2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening aktiva dengan
rekening hutang yang terdapat dalam neraca individual dan kantor dan
cabangnya sesuai kelompok masing - masing.
8. Daftar lajur Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan.
Daftar ini dibuat untuk mempermudah penggabungan saldo antara kantor pusat dan
kantor cabang. Daftar ini berisi kolom kolom saldo rekening kantor pusat , cabang
cabang , debet dan kredit untuk penyesuaian juga eliminasi dan kolom untuk neraca
atau rugi laba gabungan.
Penyesuaian Rekening TImbal Balik (Adjustment Of Reciprocal Accounts )
Data – data yang perlu diperimbangan dalam menyesuaikan dua rekening
1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening
“Kantor Pusat”
2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening
“Kantor Pusat”
3. Debit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening
“Kantor Cabang”
4.
Kredit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan debit rekening
“Kantor Cabang”