Dokumen tersebut membahas hubungan antara kantor pusat dan cabang perusahaan. Kantor cabang bertanggung jawab penuh atas aktivitasnya kepada kantor pusat dan mendapat dukungan modal serta fasilitas dari kantor pusat. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbedaan sistem akuntansi antara kantor cabang dan agen serta cara-cara penyusunan laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan cabangny
1. HUBUNGAN KANTOR
PUSAT DAN CABANG
Akuntansi Keuangan Lanjut 1
Muh. Fadhly Arsani
12.03.4083
2. Perbedaan Agen dan Kanto Cabang
KANTOR CABANG
• Struktur organisasi dan kegiatan
tidak terlepas dari kantor pusat.
Sehingga kantor cabang
bertanggungjawab penuh atas segala
aktivitasnya ke manajemen kantor
pusat.
• Kegiatan kantor cabang tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan saja tetapi
juga usaha untuk memenuhi
pesanan yang dpt diambil dari
persediaan sendiri maupun
persediaan kantor pusat.
• Investasi kantor pusat ke cabang
tidak hanya sebatas modal kerja saja
tetapi semua fasilitas yang
dibutuhkan dalam mendirikan
kantor cabang dan permulaan
operasinya kantor cabang
AGEN
* Struktur organisasi dan kegiatan terlepas dari
kantor pusat atau berdiri sendiri. Oleh karena itu
satu kantor agen dapat mengageni beberapa
perusahaan. Sehingga kantor agen tidak
bertanggungjawab ke kantor pusat tetapi
bertanggungjawab pengelola agen.
* Kegiatan kantor agen tidak terbatas pada
usaha untuk memperoleh pesanan dan calon
pembeli saja. Dengan demikian agen hanya
sebagai fungsi pemasarnya saja.
* Investasi kantor pusat ke agen hanya sebatas
modal kerja saja.
3. Pembukuan Agen
• Pembukuan agen cukup melakukan pembukuan kas saja untuk
mecatat penerimaan ( dan pengisian kembali ) modal kerja dari
kantor pusat dan pengeluaran untuk berbagai macam biaya. Untuk
pengeluaran kas biasanya dicatat dalam bentuk rangkap. Untuk
pengisian kembali modal kerja maka agen mengirimkan copy atau
tembusan catatan pengeluaran kas berikut bukti-buktinya, untuk
medapatkan penggantian dari kantor pusat sedangkan bukti
pengeluaran kas yang asli diarsipkan di tempat agen yang
bersangkutan.
4. Sistem Akuntansi Kantor Cabang
• Sistem Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan
prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka
negara kesatuan Republik Indonesia. dengan adanya
desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu
pemerintahan daerah
• Sistem Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang
kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur organisasi
5. Sifat dan Jenis Usah Kantor Cabang
Sifat dan jenis usaha operasi dari kantor cabang, biasanya berada
dibawah pengelolaan seseorang maajer cabang yang bertanggung
jawab langsung kepada top manajemen kantor pusat. aris besar dari
bekerjanya suatu cabang adalah sebagai berikut :
•Cabang diberi modal erja, baik berupa uangkas, barang-barang
dagangan maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat.
•Cabang dapat membeli barang dagangan dari phak ketiga untuk
memenuhi kebutuhan permintaan barang-barang local yang tidak
dapat dipenuhi oleh kantor pusat atau apabila pembelian itu dapat
dipertanggngjawabkan secara ekonomis.
•Cabang melakukan aktivitas penjualan, mulai dari usaha-usaha untuk
pembli, mengirimkan dan menyerahkan jasa-jasa kepada langganan,
membuat faktur penjualan, menagih piutang dan menyimpan uangnya
dalam rekening banknya sendiri.
6. Penyusunan Neraca Gabungan
Penyusunan Neraca Penyusunan, dilakukan dengan
langkah langkah yang terdiri dari :
Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo
rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang”
dan saldo rekening Hutang dan PIutang Kepada antar
kantor pusat dan Cabang yang ada didalam neraca
individual kantor pusat maupun Cabang.
Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening
aktiva dengan rekening hutang yang terdapat dalam neraca
individual dan kantor dan cabangnya sesuai kelompok
masing masing.
7. Penyusunan Laba Rugi Gabungan
• Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening
“pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan
“pengiriman Barang Ke Kantor cabang “ berikut biaya
biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi
tersebut sebagai akibat dari system pencatatan
desentralisasi
• Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di
luar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha,
rekening biaya dan rugi diluar usaha yang terdapat
dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan
cabang
8. Penyesuian Rekening Timbal Balik
Pada akhir periode atau pada saat akan menutup buku-buku, sebab-sebab
adanya perbedaan saldo diantara 2 (dua) rekening yang
reciprocal tersebut harus diselidiki dan penyesuaian harus dilakukan
seperlunya. Data yag perlu dipertimbangkan dalam menyesuaikan dua
rekening tersebut, pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam 4
golongan sebagai berikut:
Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit
rekening “Kantor Pusat”.
Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan debit
rekening “Kantor Pusat”.
Debit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan dengan kredit
rekening “Kantor Cabang”.
Kredit rekening “Kantor Pusat” tanpa ada hubungan dengan debit
rekening “Kantor Cabang”.