SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
No. 3 Th. XXIX
Edisi Nopember 2003
.'- '!:'~<' 	 ,if!"
~ A M r~1 t
DAFTAR lSI 	 Halaman
STUDI PENDAHULUAN PENGENDALIAN Aeromonas spp PADA BUDIDAYA 

RAJUNGAN MENGGUNAKAN STRAIN LB·I/Shi ................................................................ 

OIeh : Ariani Hatmanti 

PENGAMATAN KEPADATAN BAKTERI PENCEMAR UNTUK KELAYAKAN BlIDiDAYA DI
PERAIRAN TENGERANG .................................................................................................... 
 9
Oleh : Lies Indah Sutinowati
UJI VALIDITAS MODEL NUMERIK HIDRODINAMIKA TIGA DlMENSI DENGAN 

MENGGlINAKAN HASIL ANALlTIS .................................................................................... 23 

Oleh : Purwanto Bekti Santoso 

TANGGAPAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) TERHADAP BATUAN FOSFAT 

ALAM DAN INOKlILASI M·BIO PADA TANAH OKSISOLS CILONGOK BANYUMAS .......... 31 

OIeh : Triana Ariati dan Joko Maryanto 

ANALISIS KUALITAS PASIR SlINGAI SERAYU SEBAGAI BAHAN SUSUN BETON ........... 53 

Oleh : Gandjar Pamudji. Gathot Heri Sudibyo dan Nanang Gunawan 

PENGARlIH ALiH FUNGSI KAWASAN BATURADEN TERHADAP DEBIT AIR SUNGAI 

BANJARAN ........................................................................................................................ 65 

OIeh : Nastain dan Purwanto Bekti S. 

PROSEDUR KOMPRESI DATA PADA MICROCOM NETWORKING PROTOKOL................... 81 

/ 	
/
Oleh : Retno Supriyanti, Sujoko Sumaryono dan Thomas Sri Widodo
ANALISIS MEDAN MEGNET CELAH UDARA MOTOR INDUKSI LlNIER SEKlINDER 

LEMPENG ........................................................................................................................... 93 

Oleh : Suroso 

KONSTRUKSI MUTAN·MUTAN PROTEIN DISUlFIDA ISOMERASE RAGI YANG TlDAK
f 	 MENGANDUNG DlMAIN b MENGGUNAKAN peR DAN KARAKTERISASINYA ................ 105
Oleh : Zusfahair. Muliawati Sindumerta dan Dessy Natalia I 

EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28­
.115,,1TETRAKARBOKSI-5,11.11.23-TETRA-TERT-BUTllKAUKS[<1jARENA ................................. 

OIeh : Armi Wulanawati dan Endang Asijati ! 

------..-.-------..~
~;
t~ .
~:,,~
~'"
EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN
25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5,11,17,23-TETRA·TERT·
BUTILKALlKS[4]ARENA
Oleh: 

Armi Wulanawati *) dan Endang Asijati **) 

ABSTRAK
Senyawa 25,26,27 ,28-tetrakarboksi-5, 11,17,23 tetra-tef[­
butilkaliks[4]arena, LH" adalah ligan makrosiklik yang memiliki empat gugus
karboksilat dan ukuran rongga yang sesuai dengan jari-jari kation. Hal ini
dimanfaatkan untuk membentuk kompleks dengan ion logam secara selektif
melalui pertukaraan ion, ikatan koordinasi, dan efek rongga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gugus
karboksilat d<ilam ligan LH. pada ekstraksi kompleks Na-LH. terhadap efisiensi
ekstraksi dibandingkan dengan kompleks Na+ dengan ligan 25,27.ctikarboksi­
26,28-dimetoksi-5, 11,17,23<etra-tert-butilkaliks[4]arena, LH2, yang hanya
memiliki dua gugus karboksilat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan membandingkan persen
ekstraksi kompleks Na-LH2 terhadap persen ekstraksi kompleks Na-LH.,
efisiensi ekstraksi meningkat dengan bertambahnya gugus karboksilat yang
dimiliki suatu ligan.
Kata Kunci : ekstraksi pelarut, kaliksarena
ABSTRACT
Compound of 25,26,27, 28-tetracarboxy-5, II , 17, 23-tetra- tert­
butylcalix[4]arene, LH4, is macrocyclic ligand which has four carboxylic groups
and its cavity size congruent with cation radius. This was being used for
composed complex by metal ion with selective ways pass through ion eXChange,
coordination bond and cavity effect.
The aim of research was detected influence addition carboxylic groups in
calixf4jarene ligand on extraction Na-LH. complex toward extraction efficiency
was compared by Na- complex with LH2 ligand which only has two carboxylic
groups.
*) Staf Pengajar Program Sarjana MIPA UNSOED Purwokerto
**) Staf Pengajar Fakultas MIPA VI Depok
"Majalah I1miah" UNSOED ISS~: 0126·2'+75
No.3 I Th. XXIX EdlSl ~('pember 2003
,
116
The result of experiment indicated t:13I me3ns 0:' CO:T!;:'2~;' c:~::_:
percentage Na-LHl complex toward extraction pel:entage oi 'a-LH, L'::~:-:::"
extraction efficiency increased with carboxylic groups addition  ha: h: r,::_ '.
ligand.
Keywords: solvent extraction, calixarene
PENDAHULUAN
Natrium merupakan unsur yang paling banyak ditemukan di alam, emU[
ini dapat dipisahkan dari bentuk persenyawaannya dengan berbagai cara, yang
salah satunya, yaitu ekstraksi pelarut melalui mekanisme pengompleksan dengan
suatu ekstraktan atau ligan tertentu. Telah diketahui bahwa ligan jenis
makrosiklik dapat meningkatkan efisiensi selektivitas pemisahan ion-ion logam.
Ligan makrosiklik yang banyak dipakai antara lain adalah dari golongan krown­
eter, speran, kriptan, siklopana, siklodekstrin, dan kaliksarena (Lindoy et ai.,
1990). Ligan-ligan ini bersifat netral dan dapat membentuk kompleks yang
relatif stabil serta terbukti menunjukkan selektivitas terhadap ion-ion logam
alkali, alkali tanah, lantanida, dan aktinida (Lindoy et at., 1990).
Kaliksarena adalah ligan atau senyawa makrosiklik yang konformasi dan
sifat kimianya memungkinkannya dapat berperan sebagai senyawa "host". Di
dalam larutan, konformasi yang terbentuk bergantung pada rongga gugus fungsi
bawah, ukuran kation atau logam serta kepolaran pelarut (Ikeda et at., 1997).
Kaliksarena merniliki dua gugus fungsi yang dapa! digunakan unruk berinterah:si
dengan senyawa atau ion lain, yaitu gugus fungsi atas dan gugus fungsi bawah.
OU~Ull film~lli lJawilh l~lJil1 rfrlHif Hitliill1 ~gmmiIillaaj i~§'fiftBi ~j} Ifr.n2~?!!~~i
kation-kation logam. Gugus fungsi bawah kaliksarena seperti ester, amida dan
keton sudah terbukti menunjukkan keselektifan terhadap ion logam alkali dan
alkali tanah dalam ekstraksi (Soedarsono et at., 1993). Kaliksarena ini dibentuk
dad unit-unit fenol dan metilen.
R'~
q¢:C,H,).­
oJ
I
At
Gambar 1. Dua bentuk yang berbeda dari inversi unit fenil
"Majaiah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0[26·2475
No.3 I Th. XXIX Edisi Nopember 2003
-­
--
117
Soedarsono et ai. (1993) melaporkan bahwa 25,27-dikarboksi-26,28­
dimetoksi-5, 11,17,23-tetra-tert-butilkaliks[4]arena, LH" menunjukkan
ekstrabilitas terhadap natrium dan kalium melalui mekanisme pembentukan
kompleks LBM. Selain itu, Shinkai dkk., menemukan bahwa perilaku ekstraksi
ion-ion logam alkali dan alkali tanah dengan ligan para-ten-oktilkaliks[n]arena (n
= 4, 6) berkaitan erat dengan ukuran rongga ligan siklik, dan ligan tetramer
lebih selektif mengekstraksi ion-ion natrium dibandingkan dengan ion logam lain
yang ukllrannya lebih besar (Kakoi et ai., 1998).
Untuk mengekstraksi ion logam natrium, pada penelitian ini, digunakan
senyawa 25,26,27,28-tetrakarboksi-5, 11,17,23-tetra-tert-butilkaliks[4larena,
LB,. Senyawa yang memiliki empat gugus karboksilat tersebut, diharapkan dapat
lebih meningkatkan efisiensi ekstraksi ion logam dibandingkan senyawa LH,
yang hanya memiliki dua gugus karboksilat. Dengan demikian, penelitian ini
bertujuan untuk menunjukkan pengaruh penambahan gugus karboksilat terhadap
efisiensi ekstraksi ion logam natrium.
METODEPENELmAN
Ekstraksi dilakukan dengan pengadukan secara magnetik sejumlah volume
yang sarna (50 ml) larutan rasa organik (LH,) 5,00x105
M dan fasa air (NaCl)
5,OOxlO·
3
M selama kurang Iebih 20 menit. Prosedur ekstraksi diawali pada pH
sekitar 2,00 dengan menambahkan larutan HCl. Setelah ekstraksi pertama,
pengaturan pH untuk ekstraksi selanjutnya, diperoleh dengan menambahkan
larutan NaOH/HCI agar tidak terjadi interaksi ion lain. Pengambilan sampel di
kedua fasa tersebut dilakukan secara kontinyu dengan volume yang sama (2 ml).
Konsentrasi ion Iogam natrium dalam fasa organik ditentukan setelah stripping
dengan sejumlah volume HCl 0, 10 ml (5 ml) selama kurang lebih 20 menit pula.
Konsentrasi Na+ dalam fasa air dan fasa organik ditentukan dengan
spektrofotometer serapan atom flame, AAS-flame. Kemudian sampel diasamkan
dengan HNO) 0,10 M sebelum diukur konsentrasi ion logarnnya.
"Majalah lImiah- UNSOED ISSN 0126-2475
l'o'o 3 ! TIL XXIX Edisi Nopember 2003
118
BASIL DAN PEMBAHASAN
Kal iks[n]arena sebagai salah satu ligan makrosiklik, seperti halnya
krown-eter, diketahui merupakan ligan polidentat yang mengandung atom donor
oksigen dalam struktur cincinnya dan mempunyai sifat menjerat karion (ion
logam) ke dalam rongganya. Pembentukan kompleks melalui pengikatan katIon
dalam rongga tersebut dlsebabkan oleh interaksi ion dipol antara kation dengan
muatan negatif atom donor oksigen yang tersusun teratur di dalam cincin
polietemya. Dengan demikian, pada ekstraksi pengompleksan melalui efek
rongga, pembentukan kompleks dan kestabilan kompleks dipengaruhi oleh
ukuran relatlf diameter rongga senyawa ligan dan diameter katlon. Blla diameter
karion lebih kecil darlpada ukuran senyawa ligan, maka kompleks yang terbentuk
menjadl lebih stab11 karena katlon berada pada jarak yang lebih dekat dengan
atom donor ligan (Juniar, 1997). Selain ltu, pembentukan dan kestabilan
kompleks tersebut dipengaruhi pula oleh muatan kation serta jenis atom donor
yang ada dalam senyawa ligan. Ekstraksi pengompleksan melalui pertukaran ion
yang diikuti dengan ikatan koordinasi pada proses ekstraksi 10gam alkali dan
lantanida menggunakan senyawa 25,27,dikarboksi-26,28-dimetoksi-5,11,17,23­
tetra-tert-butilkallks[4]arena, LH2 (Gambar 2a), Soedarsono et al. (1993 dan
1996).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekstraksi pengompleksan
ion-ion logam dengan ligan makroslklik dapat berlangsung melalui efek rongga,
pertukaran ion, dan ikatan koordinasi. Selanjutnya, dalam ekstraksi
pengompleksan LH, (Gambar 2b) dengan ion logam natrium, selain pertukaran
ion dan ikatan koordinasl, diharapkan adanya peran dari efek rongga, seperti
yang terjadi pada kompleks Na-LH2• Hal ini dimaksudkan untuk dapat melihat
pengaruh gugus karboksilat terhadap efisiensi ekstraksi, dan kemungkinan
adanya spesi kompleks yang terbentuk.
-Majalah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0126-2475
No.3 I Th. XXIX EdlSI Nopember 2003
--­
--
119
(a) 	 (b)
Gambar 2. Struktur molekul (a) LH" (b) LH,
Dari hasil penelitian, efisiensi ekstraksi meningkat dengan bertambahnya
pH (Gambar 3). Persen ekstraksi (%E) tertinggi dicapai sekitar 3,05%, pada pH
sekitar 4,10.
3.5
1
(]
3.0 ~.
I
2.5 l o
I 

d·O
J.

~ ! o
o 1.5 1
c
1.0
(]
i 0.5I
I· 0.0
I
a 1 2 3 4 5i pH
",-f
'--
Ganlbar 3. 	Pengaruh pH terhadap %E kompleks Na-LH,
[Na+] = 5,OOxlOJ M
"MaJalah Ilmiah" U:;SOED ISSN' 0126-2475
No.3! Th. XXIX Edisi Nopember 2003
120
HasH ini menunjukkan bahwa konsentrasi ion logam yang terekstrak ke
fasa organik sangat rendah. Walaupun demikian, %E yang diperoleh ini jauh
lebih besar dibandingkan yang terjadi pada kompleks Na-LH" yaim sekitar
0, I %. Selain itu, konsentrasi ini juga lebih besar daripada konsentrasi ligan
awal. Ini berarti bahwa ion logarn natrium dalam fasa organik selain ada dalam
bentuk kompleks juga dalarn bentuk senyawa lain. Gejala yang sarna juga
diamati oleh Suprihatin (2001) pada LH, dan Hamami (2001) pada LHs·
Pengukuran konsentrasi ion Cl dengan LHg di fasa organik, menunjukkan
adanya ion cr yang cukup besar di fasa tersebut. Dengan dem1kian dapar
disimpulkan bahwa kemungkinan senyawa lain dari ion logam natrium dalam
fasa organik tersebut adalah NaC!.
LH
Ditinjau dari besar efisiensi ekstraksi yang diperoleh LH, dibandingkan
1 , dapat disimpulkan bahwa penambahan gugus karboksilat dalam suam ligan
dapat meningkatkan efisiensi ekstraksi kompleks logam. Di samping pH
memberikan pengaruh terhadap efisiensi ekstraksi, hubungan antara pH dengan
log D dapat digunakan untuk menjelaskan spesiasi kompleks. Harga log D suatu
kompleks menggarnbarkan distribusi relatif suatu kompleks di antara dua fasa.
Log D lebih besar daripada nol menunjukkan bahwa spesi tersebut lebih
menyukai fasa organik: atau terdistribusi Iebih banyak di fasa organik:
dibandingkan di fasa air atau sebaliknya.
Secara umum, pengaruh pH terhadap log D dituliskan dalarn bentuk
persarnaan logaritma, yaitu log D log K,b + z pH + P log [LRJo"l dengan
nilai z diperoleh melalui percobaan pada berbagai pH dengan konsentrasi ligan
dibuat tetap. Pada daerah log D bukan merupakan fungsi dari pH, yaim daerah
log D tidak berubah dengan pH, merupakan daerah pembenrukan spesi
Kemiringan dari log D sebagai fungsi pH menyatakan banyaknya proton yang
dilepaskan ligan pada pembenmkan kompleks.
Dalam Gambar 4, pada rentang pH 2 - 5, grafik pengaruh pH terhadap
log D kompleks Na-LH, mempunyai kemiringan sekitar 0,29. Ini menunjukkan
bahwa pembenrukan kompleks Na-LH, lebih didominasi oleh efek rongga
dadpada efek pertukaran ion.
"Majalah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0126-2475
No.3 I Th. XXIX FAlsi Nopember 2003
-­
--
121 

0.0 ~
.0.5
-1.0 •
c
~ -1.5 ­
-2.0 ­
-2.5 -.
<1.0 	~- ..--;-­
0 1 2
pH
Gambar 4. 	Pengaruh pH terhadap log D kompleks Na-LH. 

[Na+) = 5,OOxlOl M 

Untuk dapat mengetahui stoikhiometri kompleks yang terbentuk dan
pengaruh konsentrasi LH, yang digunakan terhadap distribusi kompleks Na+
pada ekstraksi kompleks Na-LH4> maka pada penelitian ini dilakukan pula
percobaan pada pH buffer tetap dengan variasi konsentrasi ligan. Efisiensi
ekstraksi kompleks Na+ dipelajari berdasarkan hubungan antara %E terhadap
konsentrasi LH, bebas di fasa organik [LH,)",,. Nilai [LH,)",. dianggap sarna
dengan konsentrasi LH, awal, [LH,)o" [LH4]'~1 karena kompleks yang
terekstrak sedikit.
Bila diasumsikan proton dilepaskan oleh ligan pada ekstraksi kompleks
Na-LH, karena pengikatan kation logarn dalarn fasa organik, maka persamaan
yang menghubungkan antara D dengan [LH,L" seperti berikut, log D = log Kks
+ z pH + p log[LH4L,~, dengan p adalah jumlah mol ligan yang diperlukan pada
pembentukan satu mol kompleks. Jumlah mol LH" ditentukan berdasarkan
hubungan antara log D terhadap [LH,)org pada pH buffer tetap.
Grafik hubungan antara log D terhadap log [LH,L" ditunjukkan dalam
Gambar 5. Kemiringan grafik yang besarnya sekitar satu menyatakan bahwa
jumlah mol ligan yang diperlukan untuk setiap pembentukan satu mol kompleks
adalah satu. Dengan demikian, perbandingan M : LH, dalam kompleks tersebut
adalah I : 1.
"Majalah IImiah" UNSOED ISS~: 0126-2475
No. 31 Th. XXLX Ed,si Nopcmber 2003
122 

-1.6
-La
-2.0
o 	 -2.2
~ 	-2.4
-2.6
-2.8
-3.0 - - - - - - ...1_ _ _ _ _
-5.0 -4.8 -4.6 -44 -4.2 -4.0
log Lo
. Gambar 5. 	Pengaruh log [LH.L, terhadap log D pada kompleks Na-LH.
Media buffer asetat, pH = 4,00, [Na+] = 5,OOx103 M
Selanjutnya, pengaruh konsentrasi [LH.lo terhadap %E kompleks Na+'l
(Gambar 6) menunjukkan .bahwa efisiensi ekstraksi bertambah dengan
meningkatnya konsentrasi LH. di fasa organik.
lAO .
1.20 ..
1.00 -
0.80­
u,!
;fo.6o
0.40 - <>
02(Y ­ <>
0.00 ----r·-~---+I---'---.....,
0.00 1.50 3.00 4.50 6.00 7.50 9.00
Lo X 10" M
Gambar 6. Pengaruh [LH']Qrg terhadap %E pada kompleks Na-LH4
Media buffer asetat, pH 4,00. [Na+] = 5,OOxlOJ M
"Majalah Umiah" UNSOED ISSN: 0126·2475
No.3 I Th X,XlX Edisi Nopember 2003
--
123 

KESIMPULAN DA'" SARA'"
A. Kesimpulan
Pada ekstraksi kompleks Na -, efisiensi ekstraksi meningkat dengan
bertambahnya gugus karboksilat dalam ligan kaliks[4Jarena. Proses ekstraksi
pengompleksan ion logam natrium ini lebih didominasi oleh efek rongga
dibandingkan efek pertukaran ion dan ikatan koordinasi.
B. Saran
Untuk dapat menemukan tetapan kesetimbangan reaksi, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai adanya senyawa laCl sebagai senyawa lain dari
ion natrium dalam fasa organi};,
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Departemen Pendidikan Nasional melalui Program DUE
2. Laboratorium Kimia UI
3. Laboratorium Fisika UI
4. Laboratorium BPPT Serpong
5. Semua pihak yang telah membantu
atas dukungan fmansial, materiil dan moril sehingga penelitian dapat
diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamami. 2001. "Ekstraksi Kompleks Sm, Er dan Yb-37,38,39,40,41,42-
Heksakis (Karboksimetoksi)-5, 11,17,23,29,35-Heksakis (Tert-Butil)
Kaliks[6Jarena dal am 1,2 Dikloroetana dan Kloroforrn". Tesis Magister
llmu Kimia, Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta.
Ikeda, A., dan S. Shinkai. 1997. "Novel Cavity Design Using Calix[n]arene
Skeletons: Toward Molecular Recognition and Metal Binding". Chem.
Rev. 97, 1713-1734,
"Maialah I1m:ah" UKSOED ISSK: 0126-2475
:0, 3 ! Th, XXIX Edisi Nopember 2003
124
Juniar, A. 1997. "Mekanisme dan Kestabilan Kompleks (ML)x pada Ekstraksi
Pelarut (M = Sm (III), Yb (III); L = kriptan[2.1.1], [2.2.2B]; x
klorida, pikrat dan asetat". Tests Magister llmu Kimia, Pascasarjana,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Kakoi, T., T. Toh, F. Kubota, M. Goto, S. Shinkai, dan F. Nakashio. 1998.
"Liquid-liquid Extraction of Metal Ions with a Cyclic Ligand Calixarene
Carboxyl Derivative". Anal. Chem. 14,501-506.
Lindoy, L. F. 1990. The Chemistry of Macrocyclic Ligan Complexes. 1st ed.,
Cambridge University Press, Sydney.
Soedarsono, J.W., M. Burgard, Z. Asfari, dan J. Vicens. 1993. "Liquid-liquid
Extraction of Sodium and Potassium Using 25,27-Dicarboxy-26,28­
Dimethoxy-5,II,17,23-Tetra-tert-ButyJcalix[4]arene". New. J. Chem.
17, 601-605.
Soedarsono, J. W., A. Hagege, M. Burgard, Z. Mari, J. Vicens. 1996. "Liquid­
liquid Extraction of Rare Earth Metals Using 25,27-Dicarboxy-26,28­
Dimethoxy-5,II,17,23-Tetra-tert-Butylcalix[4]arene". Ber. BWlsenges.
Phys. Chem. 100,477-481.
Suprihatin, T. 2001. "Ekstraksi Pengompleksan Logam Tanah Jarang
Menggunakan Kaliks[8]arena dalam Kloroform". Tesis Magister Sains
llmu Kimia, PPs-UI, Depok.
"Majalah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0126-2475
No.3 I Th. XXIX Edisi Nopember 2003
- ......

More Related Content

What's hot

ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
Avivah Nasution
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
Fransiska Puteri
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Tillapia
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
XINYOUWANZ
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbon
Firda Shabrina
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
Sabila Izzati
 

What's hot (20)

Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik
 
1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Makalah kimia organik
Makalah kimia organikMakalah kimia organik
Makalah kimia organik
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
 
Kimia organik-5
Kimia organik-5Kimia organik-5
Kimia organik-5
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbon
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
Makalah kimia alkana
Makalah kimia alkanaMakalah kimia alkana
Makalah kimia alkana
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Ppt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkanaPpt tugas senyawa turunan alkana
Ppt tugas senyawa turunan alkana
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
 
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsurAlkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
 
Laporan awal 6
Laporan awal 6Laporan awal 6
Laporan awal 6
 

Similar to EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,17,23-TETRA·TERT· BUTILKALlKS[4]ARENA

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
wd_amaliah
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
wd_amaliah
 
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxLkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
monggaviranita
 

Similar to EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,17,23-TETRA·TERT· BUTILKALlKS[4]ARENA (20)

kakap
kakapkakap
kakap
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5
 
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
 
SILABUS Kimia.docx
SILABUS Kimia.docxSILABUS Kimia.docx
SILABUS Kimia.docx
 
bilkor
bilkorbilkor
bilkor
 
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptxBab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxLkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 

More from Repository Ipb

SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
Repository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
Repository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
Repository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
Repository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,17,23-TETRA·TERT· BUTILKALlKS[4]ARENA

  • 1. No. 3 Th. XXIX Edisi Nopember 2003 .'- '!:'~<' ,if!" ~ A M r~1 t DAFTAR lSI Halaman STUDI PENDAHULUAN PENGENDALIAN Aeromonas spp PADA BUDIDAYA RAJUNGAN MENGGUNAKAN STRAIN LB·I/Shi ................................................................ OIeh : Ariani Hatmanti PENGAMATAN KEPADATAN BAKTERI PENCEMAR UNTUK KELAYAKAN BlIDiDAYA DI PERAIRAN TENGERANG .................................................................................................... 9 Oleh : Lies Indah Sutinowati UJI VALIDITAS MODEL NUMERIK HIDRODINAMIKA TIGA DlMENSI DENGAN MENGGlINAKAN HASIL ANALlTIS .................................................................................... 23 Oleh : Purwanto Bekti Santoso TANGGAPAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) TERHADAP BATUAN FOSFAT ALAM DAN INOKlILASI M·BIO PADA TANAH OKSISOLS CILONGOK BANYUMAS .......... 31 OIeh : Triana Ariati dan Joko Maryanto ANALISIS KUALITAS PASIR SlINGAI SERAYU SEBAGAI BAHAN SUSUN BETON ........... 53 Oleh : Gandjar Pamudji. Gathot Heri Sudibyo dan Nanang Gunawan PENGARlIH ALiH FUNGSI KAWASAN BATURADEN TERHADAP DEBIT AIR SUNGAI BANJARAN ........................................................................................................................ 65 OIeh : Nastain dan Purwanto Bekti S. PROSEDUR KOMPRESI DATA PADA MICROCOM NETWORKING PROTOKOL................... 81 / / Oleh : Retno Supriyanti, Sujoko Sumaryono dan Thomas Sri Widodo ANALISIS MEDAN MEGNET CELAH UDARA MOTOR INDUKSI LlNIER SEKlINDER LEMPENG ........................................................................................................................... 93 Oleh : Suroso KONSTRUKSI MUTAN·MUTAN PROTEIN DISUlFIDA ISOMERASE RAGI YANG TlDAK f MENGANDUNG DlMAIN b MENGGUNAKAN peR DAN KARAKTERISASINYA ................ 105 Oleh : Zusfahair. Muliawati Sindumerta dan Dessy Natalia I EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28­ .115,,1TETRAKARBOKSI-5,11.11.23-TETRA-TERT-BUTllKAUKS[<1jARENA ................................. OIeh : Armi Wulanawati dan Endang Asijati ! ------..-.-------..~ ~; t~ . ~:,,~ ~'"
  • 2. EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5,11,17,23-TETRA·TERT· BUTILKALlKS[4]ARENA Oleh: Armi Wulanawati *) dan Endang Asijati **) ABSTRAK Senyawa 25,26,27 ,28-tetrakarboksi-5, 11,17,23 tetra-tef[­ butilkaliks[4]arena, LH" adalah ligan makrosiklik yang memiliki empat gugus karboksilat dan ukuran rongga yang sesuai dengan jari-jari kation. Hal ini dimanfaatkan untuk membentuk kompleks dengan ion logam secara selektif melalui pertukaraan ion, ikatan koordinasi, dan efek rongga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gugus karboksilat d<ilam ligan LH. pada ekstraksi kompleks Na-LH. terhadap efisiensi ekstraksi dibandingkan dengan kompleks Na+ dengan ligan 25,27.ctikarboksi­ 26,28-dimetoksi-5, 11,17,23<etra-tert-butilkaliks[4]arena, LH2, yang hanya memiliki dua gugus karboksilat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan membandingkan persen ekstraksi kompleks Na-LH2 terhadap persen ekstraksi kompleks Na-LH., efisiensi ekstraksi meningkat dengan bertambahnya gugus karboksilat yang dimiliki suatu ligan. Kata Kunci : ekstraksi pelarut, kaliksarena ABSTRACT Compound of 25,26,27, 28-tetracarboxy-5, II , 17, 23-tetra- tert­ butylcalix[4]arene, LH4, is macrocyclic ligand which has four carboxylic groups and its cavity size congruent with cation radius. This was being used for composed complex by metal ion with selective ways pass through ion eXChange, coordination bond and cavity effect. The aim of research was detected influence addition carboxylic groups in calixf4jarene ligand on extraction Na-LH. complex toward extraction efficiency was compared by Na- complex with LH2 ligand which only has two carboxylic groups. *) Staf Pengajar Program Sarjana MIPA UNSOED Purwokerto **) Staf Pengajar Fakultas MIPA VI Depok "Majalah I1miah" UNSOED ISS~: 0126·2'+75 No.3 I Th. XXIX EdlSl ~('pember 2003 ,
  • 3. 116 The result of experiment indicated t:13I me3ns 0:' CO:T!;:'2~;' c:~::_: percentage Na-LHl complex toward extraction pel:entage oi 'a-LH, L'::~:-:::" extraction efficiency increased with carboxylic groups addition ha: h: r,::_ '. ligand. Keywords: solvent extraction, calixarene PENDAHULUAN Natrium merupakan unsur yang paling banyak ditemukan di alam, emU[ ini dapat dipisahkan dari bentuk persenyawaannya dengan berbagai cara, yang salah satunya, yaitu ekstraksi pelarut melalui mekanisme pengompleksan dengan suatu ekstraktan atau ligan tertentu. Telah diketahui bahwa ligan jenis makrosiklik dapat meningkatkan efisiensi selektivitas pemisahan ion-ion logam. Ligan makrosiklik yang banyak dipakai antara lain adalah dari golongan krown­ eter, speran, kriptan, siklopana, siklodekstrin, dan kaliksarena (Lindoy et ai., 1990). Ligan-ligan ini bersifat netral dan dapat membentuk kompleks yang relatif stabil serta terbukti menunjukkan selektivitas terhadap ion-ion logam alkali, alkali tanah, lantanida, dan aktinida (Lindoy et at., 1990). Kaliksarena adalah ligan atau senyawa makrosiklik yang konformasi dan sifat kimianya memungkinkannya dapat berperan sebagai senyawa "host". Di dalam larutan, konformasi yang terbentuk bergantung pada rongga gugus fungsi bawah, ukuran kation atau logam serta kepolaran pelarut (Ikeda et at., 1997). Kaliksarena merniliki dua gugus fungsi yang dapa! digunakan unruk berinterah:si dengan senyawa atau ion lain, yaitu gugus fungsi atas dan gugus fungsi bawah. OU~Ull film~lli lJawilh l~lJil1 rfrlHif Hitliill1 ~gmmiIillaaj i~§'fiftBi ~j} Ifr.n2~?!!~~i kation-kation logam. Gugus fungsi bawah kaliksarena seperti ester, amida dan keton sudah terbukti menunjukkan keselektifan terhadap ion logam alkali dan alkali tanah dalam ekstraksi (Soedarsono et at., 1993). Kaliksarena ini dibentuk dad unit-unit fenol dan metilen. R'~ q¢:C,H,).­ oJ I At Gambar 1. Dua bentuk yang berbeda dari inversi unit fenil "Majaiah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0[26·2475 No.3 I Th. XXIX Edisi Nopember 2003 -­
  • 4. -- 117 Soedarsono et ai. (1993) melaporkan bahwa 25,27-dikarboksi-26,28­ dimetoksi-5, 11,17,23-tetra-tert-butilkaliks[4]arena, LH" menunjukkan ekstrabilitas terhadap natrium dan kalium melalui mekanisme pembentukan kompleks LBM. Selain itu, Shinkai dkk., menemukan bahwa perilaku ekstraksi ion-ion logam alkali dan alkali tanah dengan ligan para-ten-oktilkaliks[n]arena (n = 4, 6) berkaitan erat dengan ukuran rongga ligan siklik, dan ligan tetramer lebih selektif mengekstraksi ion-ion natrium dibandingkan dengan ion logam lain yang ukllrannya lebih besar (Kakoi et ai., 1998). Untuk mengekstraksi ion logam natrium, pada penelitian ini, digunakan senyawa 25,26,27,28-tetrakarboksi-5, 11,17,23-tetra-tert-butilkaliks[4larena, LB,. Senyawa yang memiliki empat gugus karboksilat tersebut, diharapkan dapat lebih meningkatkan efisiensi ekstraksi ion logam dibandingkan senyawa LH, yang hanya memiliki dua gugus karboksilat. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh penambahan gugus karboksilat terhadap efisiensi ekstraksi ion logam natrium. METODEPENELmAN Ekstraksi dilakukan dengan pengadukan secara magnetik sejumlah volume yang sarna (50 ml) larutan rasa organik (LH,) 5,00x105 M dan fasa air (NaCl) 5,OOxlO· 3 M selama kurang Iebih 20 menit. Prosedur ekstraksi diawali pada pH sekitar 2,00 dengan menambahkan larutan HCl. Setelah ekstraksi pertama, pengaturan pH untuk ekstraksi selanjutnya, diperoleh dengan menambahkan larutan NaOH/HCI agar tidak terjadi interaksi ion lain. Pengambilan sampel di kedua fasa tersebut dilakukan secara kontinyu dengan volume yang sama (2 ml). Konsentrasi ion Iogam natrium dalam fasa organik ditentukan setelah stripping dengan sejumlah volume HCl 0, 10 ml (5 ml) selama kurang lebih 20 menit pula. Konsentrasi Na+ dalam fasa air dan fasa organik ditentukan dengan spektrofotometer serapan atom flame, AAS-flame. Kemudian sampel diasamkan dengan HNO) 0,10 M sebelum diukur konsentrasi ion logarnnya. "Majalah lImiah- UNSOED ISSN 0126-2475 l'o'o 3 ! TIL XXIX Edisi Nopember 2003
  • 5. 118 BASIL DAN PEMBAHASAN Kal iks[n]arena sebagai salah satu ligan makrosiklik, seperti halnya krown-eter, diketahui merupakan ligan polidentat yang mengandung atom donor oksigen dalam struktur cincinnya dan mempunyai sifat menjerat karion (ion logam) ke dalam rongganya. Pembentukan kompleks melalui pengikatan katIon dalam rongga tersebut dlsebabkan oleh interaksi ion dipol antara kation dengan muatan negatif atom donor oksigen yang tersusun teratur di dalam cincin polietemya. Dengan demikian, pada ekstraksi pengompleksan melalui efek rongga, pembentukan kompleks dan kestabilan kompleks dipengaruhi oleh ukuran relatlf diameter rongga senyawa ligan dan diameter katlon. Blla diameter karion lebih kecil darlpada ukuran senyawa ligan, maka kompleks yang terbentuk menjadl lebih stab11 karena katlon berada pada jarak yang lebih dekat dengan atom donor ligan (Juniar, 1997). Selain ltu, pembentukan dan kestabilan kompleks tersebut dipengaruhi pula oleh muatan kation serta jenis atom donor yang ada dalam senyawa ligan. Ekstraksi pengompleksan melalui pertukaran ion yang diikuti dengan ikatan koordinasi pada proses ekstraksi 10gam alkali dan lantanida menggunakan senyawa 25,27,dikarboksi-26,28-dimetoksi-5,11,17,23­ tetra-tert-butilkallks[4]arena, LH2 (Gambar 2a), Soedarsono et al. (1993 dan 1996). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekstraksi pengompleksan ion-ion logam dengan ligan makroslklik dapat berlangsung melalui efek rongga, pertukaran ion, dan ikatan koordinasi. Selanjutnya, dalam ekstraksi pengompleksan LH, (Gambar 2b) dengan ion logam natrium, selain pertukaran ion dan ikatan koordinasl, diharapkan adanya peran dari efek rongga, seperti yang terjadi pada kompleks Na-LH2• Hal ini dimaksudkan untuk dapat melihat pengaruh gugus karboksilat terhadap efisiensi ekstraksi, dan kemungkinan adanya spesi kompleks yang terbentuk. -Majalah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0126-2475 No.3 I Th. XXIX EdlSI Nopember 2003 --­
  • 6. -- 119 (a) (b) Gambar 2. Struktur molekul (a) LH" (b) LH, Dari hasil penelitian, efisiensi ekstraksi meningkat dengan bertambahnya pH (Gambar 3). Persen ekstraksi (%E) tertinggi dicapai sekitar 3,05%, pada pH sekitar 4,10. 3.5 1 (] 3.0 ~. I 2.5 l o I d·O J. ~ ! o o 1.5 1 c 1.0 (] i 0.5I I· 0.0 I a 1 2 3 4 5i pH ",-f '-- Ganlbar 3. Pengaruh pH terhadap %E kompleks Na-LH, [Na+] = 5,OOxlOJ M "MaJalah Ilmiah" U:;SOED ISSN' 0126-2475 No.3! Th. XXIX Edisi Nopember 2003
  • 7. 120 HasH ini menunjukkan bahwa konsentrasi ion logam yang terekstrak ke fasa organik sangat rendah. Walaupun demikian, %E yang diperoleh ini jauh lebih besar dibandingkan yang terjadi pada kompleks Na-LH" yaim sekitar 0, I %. Selain itu, konsentrasi ini juga lebih besar daripada konsentrasi ligan awal. Ini berarti bahwa ion logarn natrium dalam fasa organik selain ada dalam bentuk kompleks juga dalarn bentuk senyawa lain. Gejala yang sarna juga diamati oleh Suprihatin (2001) pada LH, dan Hamami (2001) pada LHs· Pengukuran konsentrasi ion Cl dengan LHg di fasa organik, menunjukkan adanya ion cr yang cukup besar di fasa tersebut. Dengan dem1kian dapar disimpulkan bahwa kemungkinan senyawa lain dari ion logam natrium dalam fasa organik tersebut adalah NaC!. LH Ditinjau dari besar efisiensi ekstraksi yang diperoleh LH, dibandingkan 1 , dapat disimpulkan bahwa penambahan gugus karboksilat dalam suam ligan dapat meningkatkan efisiensi ekstraksi kompleks logam. Di samping pH memberikan pengaruh terhadap efisiensi ekstraksi, hubungan antara pH dengan log D dapat digunakan untuk menjelaskan spesiasi kompleks. Harga log D suatu kompleks menggarnbarkan distribusi relatif suatu kompleks di antara dua fasa. Log D lebih besar daripada nol menunjukkan bahwa spesi tersebut lebih menyukai fasa organik: atau terdistribusi Iebih banyak di fasa organik: dibandingkan di fasa air atau sebaliknya. Secara umum, pengaruh pH terhadap log D dituliskan dalarn bentuk persarnaan logaritma, yaitu log D log K,b + z pH + P log [LRJo"l dengan nilai z diperoleh melalui percobaan pada berbagai pH dengan konsentrasi ligan dibuat tetap. Pada daerah log D bukan merupakan fungsi dari pH, yaim daerah log D tidak berubah dengan pH, merupakan daerah pembenrukan spesi Kemiringan dari log D sebagai fungsi pH menyatakan banyaknya proton yang dilepaskan ligan pada pembenmkan kompleks. Dalam Gambar 4, pada rentang pH 2 - 5, grafik pengaruh pH terhadap log D kompleks Na-LH, mempunyai kemiringan sekitar 0,29. Ini menunjukkan bahwa pembenrukan kompleks Na-LH, lebih didominasi oleh efek rongga dadpada efek pertukaran ion. "Majalah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0126-2475 No.3 I Th. XXIX FAlsi Nopember 2003 -­
  • 8. -- 121 0.0 ~ .0.5 -1.0 • c ~ -1.5 ­ -2.0 ­ -2.5 -. <1.0 ~- ..--;-­ 0 1 2 pH Gambar 4. Pengaruh pH terhadap log D kompleks Na-LH. [Na+) = 5,OOxlOl M Untuk dapat mengetahui stoikhiometri kompleks yang terbentuk dan pengaruh konsentrasi LH, yang digunakan terhadap distribusi kompleks Na+ pada ekstraksi kompleks Na-LH4> maka pada penelitian ini dilakukan pula percobaan pada pH buffer tetap dengan variasi konsentrasi ligan. Efisiensi ekstraksi kompleks Na+ dipelajari berdasarkan hubungan antara %E terhadap konsentrasi LH, bebas di fasa organik [LH,)",,. Nilai [LH,)",. dianggap sarna dengan konsentrasi LH, awal, [LH,)o" [LH4]'~1 karena kompleks yang terekstrak sedikit. Bila diasumsikan proton dilepaskan oleh ligan pada ekstraksi kompleks Na-LH, karena pengikatan kation logarn dalarn fasa organik, maka persamaan yang menghubungkan antara D dengan [LH,L" seperti berikut, log D = log Kks + z pH + p log[LH4L,~, dengan p adalah jumlah mol ligan yang diperlukan pada pembentukan satu mol kompleks. Jumlah mol LH" ditentukan berdasarkan hubungan antara log D terhadap [LH,)org pada pH buffer tetap. Grafik hubungan antara log D terhadap log [LH,L" ditunjukkan dalam Gambar 5. Kemiringan grafik yang besarnya sekitar satu menyatakan bahwa jumlah mol ligan yang diperlukan untuk setiap pembentukan satu mol kompleks adalah satu. Dengan demikian, perbandingan M : LH, dalam kompleks tersebut adalah I : 1. "Majalah IImiah" UNSOED ISS~: 0126-2475 No. 31 Th. XXLX Ed,si Nopcmber 2003
  • 9. 122 -1.6 -La -2.0 o -2.2 ~ -2.4 -2.6 -2.8 -3.0 - - - - - - ...1_ _ _ _ _ -5.0 -4.8 -4.6 -44 -4.2 -4.0 log Lo . Gambar 5. Pengaruh log [LH.L, terhadap log D pada kompleks Na-LH. Media buffer asetat, pH = 4,00, [Na+] = 5,OOx103 M Selanjutnya, pengaruh konsentrasi [LH.lo terhadap %E kompleks Na+'l (Gambar 6) menunjukkan .bahwa efisiensi ekstraksi bertambah dengan meningkatnya konsentrasi LH. di fasa organik. lAO . 1.20 .. 1.00 - 0.80­ u,! ;fo.6o 0.40 - <> 02(Y ­ <> 0.00 ----r·-~---+I---'---....., 0.00 1.50 3.00 4.50 6.00 7.50 9.00 Lo X 10" M Gambar 6. Pengaruh [LH']Qrg terhadap %E pada kompleks Na-LH4 Media buffer asetat, pH 4,00. [Na+] = 5,OOxlOJ M "Majalah Umiah" UNSOED ISSN: 0126·2475 No.3 I Th X,XlX Edisi Nopember 2003
  • 10. -- 123 KESIMPULAN DA'" SARA'" A. Kesimpulan Pada ekstraksi kompleks Na -, efisiensi ekstraksi meningkat dengan bertambahnya gugus karboksilat dalam ligan kaliks[4Jarena. Proses ekstraksi pengompleksan ion logam natrium ini lebih didominasi oleh efek rongga dibandingkan efek pertukaran ion dan ikatan koordinasi. B. Saran Untuk dapat menemukan tetapan kesetimbangan reaksi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai adanya senyawa laCl sebagai senyawa lain dari ion natrium dalam fasa organi};, UCAPAN TERIMA KASIH Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada 1. Departemen Pendidikan Nasional melalui Program DUE 2. Laboratorium Kimia UI 3. Laboratorium Fisika UI 4. Laboratorium BPPT Serpong 5. Semua pihak yang telah membantu atas dukungan fmansial, materiil dan moril sehingga penelitian dapat diselesaikan. DAFTAR PUSTAKA Hamami. 2001. "Ekstraksi Kompleks Sm, Er dan Yb-37,38,39,40,41,42- Heksakis (Karboksimetoksi)-5, 11,17,23,29,35-Heksakis (Tert-Butil) Kaliks[6Jarena dal am 1,2 Dikloroetana dan Kloroforrn". Tesis Magister llmu Kimia, Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta. Ikeda, A., dan S. Shinkai. 1997. "Novel Cavity Design Using Calix[n]arene Skeletons: Toward Molecular Recognition and Metal Binding". Chem. Rev. 97, 1713-1734, "Maialah I1m:ah" UKSOED ISSK: 0126-2475 :0, 3 ! Th, XXIX Edisi Nopember 2003
  • 11. 124 Juniar, A. 1997. "Mekanisme dan Kestabilan Kompleks (ML)x pada Ekstraksi Pelarut (M = Sm (III), Yb (III); L = kriptan[2.1.1], [2.2.2B]; x klorida, pikrat dan asetat". Tests Magister llmu Kimia, Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta. Kakoi, T., T. Toh, F. Kubota, M. Goto, S. Shinkai, dan F. Nakashio. 1998. "Liquid-liquid Extraction of Metal Ions with a Cyclic Ligand Calixarene Carboxyl Derivative". Anal. Chem. 14,501-506. Lindoy, L. F. 1990. The Chemistry of Macrocyclic Ligan Complexes. 1st ed., Cambridge University Press, Sydney. Soedarsono, J.W., M. Burgard, Z. Asfari, dan J. Vicens. 1993. "Liquid-liquid Extraction of Sodium and Potassium Using 25,27-Dicarboxy-26,28­ Dimethoxy-5,II,17,23-Tetra-tert-ButyJcalix[4]arene". New. J. Chem. 17, 601-605. Soedarsono, J. W., A. Hagege, M. Burgard, Z. Mari, J. Vicens. 1996. "Liquid­ liquid Extraction of Rare Earth Metals Using 25,27-Dicarboxy-26,28­ Dimethoxy-5,II,17,23-Tetra-tert-Butylcalix[4]arene". Ber. BWlsenges. Phys. Chem. 100,477-481. Suprihatin, T. 2001. "Ekstraksi Pengompleksan Logam Tanah Jarang Menggunakan Kaliks[8]arena dalam Kloroform". Tesis Magister Sains llmu Kimia, PPs-UI, Depok. "Majalah Ilmiah" UNSOED ISSN: 0126-2475 No.3 I Th. XXIX Edisi Nopember 2003 - ......