SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN II
REAKSI PENGENALAN HIDROKARBON

NAMA : Avivah Azaniah
NIM : 12330104
DOSEN PENGUJI : Drs. Eko Supriyanto

JURUSAN FARMASI S-1
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2013
I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan praktikum ini adalah mengetahui sifat senyawa hidrokarbon dan
mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur
molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana
adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama
gas alam (Wilbraham, 1992).
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang
dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan
hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan
rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997).
Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu:
1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan
ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik. Contoh
hidrokarbon alifatik yaitu :
C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam
satu lingkar atau lebih.
3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya
digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih–
ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena
sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri, 1999).
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan
tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom.
Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang reaktif
(Wilbraham, 1992).
Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu
cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai
yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom
karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu rantai
cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau
lebih atom karbon lain (Fessenden, 1997).
Alkana rantai lurus:
CH3 – CH2 - CH3
Alkana rantai cabang :
CH3 – CH – CH2 – CH3
CH3
Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul
tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan
kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon yang
memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–karbon. Senyawa ini dikatakan tidak
jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung
oleh setiap karbon (Pettruci, 1987).
Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik dari
batu bara. Semua hidrokarbon, alifatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum, yaitu tidak
larut dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara (Wilbraham, 1992).
III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, gelas ukur, beker
gelas, alat pemanas, pipet tetes dan botol semprot.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah asetaldehid, CCl4, air brom,
sikloheksana, Na2CO3 5%, logam Zn, H2SO4 pekat, akuades, heksana, KMnO4 0,5% dan
benzena.

IV. PROSEDUR KERJA
A. Pembuatan alkana dari aldehid (reduksi Clemensen)
1. Memasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asetaldehid, lalu menambahkan 2 gram
logam Zn dan 4 ml H2SO4 pekat.
2. Mengamati perubahan yang terjadi.
B. Uji Bromine
1. Memasukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing 0,25 ml senyawa hidrokarbon
(heksana, sikloheksana, benzena) untuk tiap sampel.
2. Menambahkan larutan bromine dalam CCl4, mengocok campuran dalam tabung reaksi.
3. Meletakkan tabung reaksi 1 pada tempat gelap dan tabung 2 pada tempat yang disinari
matahari selama beberapa menit untuk tiap-tiap sampel.
4. Meniup masing-masing mulut tabung reaksi untuk mengetahui terbentuknya HBr
(ditandai dengan timbulnya asap HBr).
5. Atau diperiksa dengan kertas lakmus yang lembab pada masing-masing mulut tabung
reaksi.
C. Uji Bayers
1. Memasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 0,25 ml senyawa hidrokarbon
(heksana, sikloheksana, benzena).
2. Menambahkan pada tiap sampel tetes demi tetes larutan KMnO4 0,5% dan Na2CO3
5%. Mencatat jumlah tetes yang diperlukan sampai larutan berwarna ungu.
3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
D. Uji Asam Sulfat
1. Memasukkan masing-masing 0,5 ml asam sulfat pekat ke dalam 2 tabung reaksi.
2. Menambahkan 0,25 ml alkana pada tabung 1 dan menambahkan 0,25 ml sikloheksana
pada tabung 2.
3. Mengocok masing-masing tabung reaksi dengan baik dan mengamati perubahan yang
terjadi.

V. HASIL PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Pembuatan alkana dari aldehid (reduksi Clemensen)
Prosedur Percobaan

Hasil Pengamatan

0,5 mL asetaldehid + 2 gram logam Pada larutan terdapat endapan
Zn + 2 mL H2SO4 dimasukkan dalam berwarna coklat tua dan larutan
tabung reaksi.

terasa panas.

2. Uji Bromine
No
1.

Prosedur Percobaan

0,25 mL heksana + CCl4 + larutan Br2, Larutan berwarna
masing-masing

2.

Hasil Pengamatan

dimasukkan

dalam coklat tua.

tabung reaksi 1 dan 2.
Warna larutan tetap,

3.

Tabung 1 (diletakkan di tempat yang tidak ada asap.
gelap).
Warna memudar(putih
Tabung 2 (diletakkan di tempat yang keruh), terbentuk asap.
terang).
Larutan berwarna
0,25 mL sikloheksana +CCl4 + larutan coklat tua.
Br2, masing-masing dimasukkan dalam
tabung reaksi 1 dan 2.

Warna larutan tetap,
Tabung 1 (diletakkan di tempat yang tidak ada asap.
gelap).
Warna dari coklat tua
Tabung 2 (diletakkan di tempat yang menjadi jingga,
terang).

terbentuk asap.

0,25 mL benzena + CCl4 + larutan Br2, Larutan berwarna
masing-masing

dimasukkan

dalam coklat tua.

tabung reaksi 1 dan 2.
Warna larutan tetap,
Tabung 1 (diletakkan di tempat yang tidak ada asap.
gelap).
Warna memudar
Tabung 2 (diletakkan di tempat yang (coklat muda), terdapat
terang).

asap.

3. Uji Bayers
No
1.

Prosedur Percobaan

Hasil Pengamatan

0,25 mL heksana + larutan KMnO4 0,5 Diperlukan 1 tetes
% + Na2CO3 5 % dimasukkan dalam KMnO4 0,5 % dan 3

2.
3.

tabung reaksi dan dicatat jumlah tetes tetes Na2CO3 5 %
yang

diperlukan

sampai

berwarna ungu.

larutan sampai larutan
berwarna ungu.

0,25 mL sikloheksana + larutan KMnO4 Diperlukan 1 tetes
0,5 % + Na2CO3 5 % dimasukkan dalam KMnO4 0,5 % dan 3
tabung reaksi dan dicatat jumlah tetes tetes Na2CO3 5 %
yang

diperlukan

berwarna ungu.

sampai

larutan sampai larutan
berwarna ungu.

0,25 mL benzena + larutan KMnO4 0,5 Diperlukan 1 tetes
% + Na2CO3 5 % dimasukkan dalam KMnO4 0,5 % dan 3
tabung reaksi dan dicatat jumlah tetes tetes Na2CO3 5 %
yang

diperlukan

sampai

larutan sampai larutan

berwarna ungu.

berwarna ungu.

4. Uji Asam Sulfat
No
1.

Prosedur Percobaan

Hasil Pengamatan

0,5 mL H2SO4 pekat + 0,25 mL Warna larutan yang
heksana

2.

mulanya bening berubah
menjadi kuning muda.

0,5 mL H2SO4 pekat + 0,25 mL
sikloheksana

Warna larutan yang
mulanya bening berubah
menjadi pink.

B. Pembahasan
1. Pembuatan Alkana dari Aldehid (Reduksi Clemensen)
Alkana yang merupkan hidrokarbon tak jenuh yang berasal dari aldehid dapat direaksikan
dengan asetaldehid, logam Zn dan dalam suasana asam ditambahkan H2SO4, setelah
dilakukannya penambahan H2SO4 maka terjadi perubahan warna berubah menjadi coklat
kehitaman, pekat logam Zn yang adapun menjadi larut akibat pengaruh H2SO4. Reaksi ini
dinamakan Reduksi Clemensen, adapun reaksinya sebagai berikut:
O
CH3 – C – H Zn + H2SO4 C2H6

Logam Zn disini berfungsi sebagai reduktor, sedangkan H2SO4 pekat berfungsi
sebagai oksidator. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan warna.
Asetaldehid merupakan golongan dari aldehid yang mudah tereduksi menjadi
senyawa dengan jumlah atom yang sama banyaknya. Logam Zn yang ditambahkan
berfungsi sebagai reduktor (mengalami oksidasi), sedangkan larutan H2SO4 pekat
sebagai oksidator (mengalami reduksi). Hal inilah yang menyebabkan perubahan
warna larutan menjadi hitam dan kental.
2. Uji Bromine
Uji bromine bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh cahaya dalam
mempercepat terjadinya reaksi senyawa hidrokarbon. Uji dikatakan positif atau
terbentuk gas HBr yaitu dengan pengujian melalui kertas lakmus yang akan
mengalami perubahan warna menjadi merah karena adanya gas HBr yang merupakan
asam. Reaksi pada uji bromine menggunakan brom (Br) dalam CCl4 yang
ditambahkan pada tiap sampel yang digunakan (heksana, sikloheksana, dan benzena).
Reaksi dengan menggunakan klor (Cl2) atau brom (Br2) disebut reaksi halogenasi
atau sering disebut juga brominasi atau klorinasi. Halogenasi dari alkana dilakukan
pada tempat terang dan gelap serta pada temperatur yang tinggi. Pada tempat yang
gelap reaksi yang terjadi cenderung lambat, tetapi apabila diletakkan ditempat yang
terang reaksi yang terjadi akan sangat cepat sehingga mengakibatkan terbentuknya
suatu molekul baru sebagai hasil terpisahnya partikel-partikel yang bertumbukan.
Sehingga menghasilkan HBr dan sebuah radikal bebas. Adapun reaksinya adalah:
CH3(CH2)4CH3 + Br2

CH3(CH2)4CH2Br + HBr

heksana
+ Br2

Br + HBr

sikloheksana

+ Br2

Br + HBr

Benzena
3. Uji Bayers
Uji bayer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan heksana,
benzena,dan sikloheksana tehadap oksidator KMnO4 yang merupakan katalis. Pada
uji bayers ini dilakukan dengan mencampurkan larutan Na2CO3 5% dan larutan
KMnO4 5%. Ketika dicampurkan dengan larutan Na2CO3 5% larutan pada senyawa
hidrokarbon berubah menjadi bening, tetapi ketika dicampurkan dengan KMnO4 5%
senyawa hidrokarbon menjadi berwarna ungu. Hasil yang seharusnya terjadi Hasil
yang semestinya adalah hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan terbentuknya
endapan MnO2. Hasil percobaan ini ternyata tidak memberikan keefektifan dari uji
Bayers, karena semua sampel memberikan hasil yang sama. Padahal dari ketiga
sampel hidrokarbon yang digunakan, yaitu heksana, sikloheksana, dan benzena, uji
ini seharusnya hanya memberikan hasil positif untuk benzena, karena sampel ini
adalah satu-satunya yang memiliki ikatan rangkap. Adapun reaksinya adalah:
H3C(CH2)4CH3 KMnO4 + Na2CO3
heksana

KMnO4 + H2O

sikloheksana

KMnO4 + 3H2O

OO

Benzena
4. Uji Asam Sulfat
Uji asam sulfat menghasilkan suatu senyawa alkil hirdosulfat yang diperoleh
dari suatu alkana (senyawa dengan ikatan tunggal). Hal ini menunjukkan bahwa
alkana dengan ikatan tunggal masih mampu bereaksi dengan asam sulfat walaupun
dalam jumlah sedikit atau terjadi reaksi pengsulfonatan. Uji asam sulfat dilakukan
dengan mereaksikan sampel hidrokarbon dengan asam sulfat pekat. Dari hasil
percobaan, umumnya uji ini menghasilkan larutan bening yang terpisah berdasarkan
tingkat kekeruhannya. Sedangkan bau yang ditimbulkannya kurang menyengat.
Hilangnya bau ini diakibatkan terjadinya reaksi sulfonasi (- SO3H) pada senyawa itu.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Reaksinya :
heksana

H3C(CH2)4CH3 H2SO4
H2SO4

VI. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Alkana dapat dibuat dengan menggunakan asetaldehid yang direaksikan dengan logam
Zn dan asam sulfat pekat sehingga dinamakan Reduksi Clemensen.
2. Uji bromine atau halogenasi hanya terjadi dengan cepat pada tempat yang terang (tempat
dengan cahaya yang cukup untuk bereaksi) dan bertemperatur tinggi yang
menghasilkan gas HBr.
3. Uji bayers digunakan untuk melihat adanya ikatan tak jenuh (ikatan rangkap), dan terjadi
reaksi adisi dimana aldehid dapat melakukan reaksi adisi dengan asam dan membentuk
senyawa karbonil kembali.
4. Alkana dengan ikatan tunggal masih mampu bereaksi dengan asam sulfat walaupun
dalam jumlah sedikit atau terjadi reaksi pengsulfonatan
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Bina Aksara.
Jakarta.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Syukri, S. 1999. KImia Dasar 3. ITB. Bandung.
Wilbraham, A. C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung.

More Related Content

What's hot

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinFransiska Puteri
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 

What's hot (20)

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Ir dan ftir
Ir dan ftirIr dan ftir
Ir dan ftir
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 

Viewers also liked

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonFirda Shabrina
 
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonJurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonAulia Nofrianti
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basa Titrasi asam basa
Titrasi asam basa -
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbonTillapia
 
Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1erwantihutri
 
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)university of Indonesia
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiMei Ancestor
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 

Viewers also liked (11)

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbonLaporan praktikum - hidrokarbon
Laporan praktikum - hidrokarbon
 
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonJurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basa Titrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbon
 
Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1Laporan praktikum kimia dasar 1
Laporan praktikum kimia dasar 1
 
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum lr01 nila ulya (1206258452)
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
 
Titrasi asam basa 2
Titrasi asam basa 2Titrasi asam basa 2
Titrasi asam basa 2
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Sifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbonSifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbon
 

Similar to REAKSI HIDROKARBON

Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdfLaporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdfnurqolbi1
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilatargentum17
 
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apirisyanti ALENTA
 
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptxPPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptxDedeDwika
 
ITP UNS SEMESTER 2 alkena alkuna
ITP UNS SEMESTER 2 alkena alkunaITP UNS SEMESTER 2 alkena alkuna
ITP UNS SEMESTER 2 alkena alkunaFransiska Puteri
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl kloridaLaporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl kloridaAmeliaLaila
 
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019Dwi Karyani
 
Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikUNIMUS
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikWinda Wiranata
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikAde Kurniawan
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektroniksilviyamandasari
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikdanieletegarabadi
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 

Similar to REAKSI HIDROKARBON (20)

Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdfLaporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilat
 
HIDROKARBON
HIDROKARBONHIDROKARBON
HIDROKARBON
 
senyawa hidrokarbon.pptx
senyawa hidrokarbon.pptxsenyawa hidrokarbon.pptx
senyawa hidrokarbon.pptx
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang apiKimia unsur praktik pembuatan kembang api
Kimia unsur praktik pembuatan kembang api
 
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptxPPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
PPT KELOMPOK 6 KESETIMBANGAN.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 alkena alkuna
ITP UNS SEMESTER 2 alkena alkunaITP UNS SEMESTER 2 alkena alkuna
ITP UNS SEMESTER 2 alkena alkuna
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl kloridaLaporan kimor sintesis benzyl klorida
Laporan kimor sintesis benzyl klorida
 
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
 
Tugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganikTugas pra uas kimia anorganik
Tugas pra uas kimia anorganik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
2
22
2
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 

REAKSI HIDROKARBON

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN II REAKSI PENGENALAN HIDROKARBON NAMA : Avivah Azaniah NIM : 12330104 DOSEN PENGUJI : Drs. Eko Supriyanto JURUSAN FARMASI S-1 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2013
  • 2. I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah mengetahui sifat senyawa hidrokarbon dan mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon. II. TINJAUAN PUSTAKA Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam (Wilbraham, 1992). Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden, 1997). Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu: 1. Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu : C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana) 2. Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih. 3. Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih– ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri, 1999).
  • 3. Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang reaktif (Wilbraham, 1992). Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden, 1997). Alkana rantai lurus: CH3 – CH2 - CH3 Alkana rantai cabang : CH3 – CH – CH2 – CH3 CH3 Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci, 1987). Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik dari batu bara. Semua hidrokarbon, alifatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum, yaitu tidak larut dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara (Wilbraham, 1992). III. ALAT DAN BAHAN A. Alat Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, gelas ukur, beker gelas, alat pemanas, pipet tetes dan botol semprot. B. Bahan
  • 4. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah asetaldehid, CCl4, air brom, sikloheksana, Na2CO3 5%, logam Zn, H2SO4 pekat, akuades, heksana, KMnO4 0,5% dan benzena. IV. PROSEDUR KERJA A. Pembuatan alkana dari aldehid (reduksi Clemensen) 1. Memasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asetaldehid, lalu menambahkan 2 gram logam Zn dan 4 ml H2SO4 pekat. 2. Mengamati perubahan yang terjadi. B. Uji Bromine 1. Memasukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing 0,25 ml senyawa hidrokarbon (heksana, sikloheksana, benzena) untuk tiap sampel. 2. Menambahkan larutan bromine dalam CCl4, mengocok campuran dalam tabung reaksi. 3. Meletakkan tabung reaksi 1 pada tempat gelap dan tabung 2 pada tempat yang disinari matahari selama beberapa menit untuk tiap-tiap sampel. 4. Meniup masing-masing mulut tabung reaksi untuk mengetahui terbentuknya HBr (ditandai dengan timbulnya asap HBr). 5. Atau diperiksa dengan kertas lakmus yang lembab pada masing-masing mulut tabung reaksi. C. Uji Bayers 1. Memasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 0,25 ml senyawa hidrokarbon (heksana, sikloheksana, benzena). 2. Menambahkan pada tiap sampel tetes demi tetes larutan KMnO4 0,5% dan Na2CO3 5%. Mencatat jumlah tetes yang diperlukan sampai larutan berwarna ungu. 3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi. D. Uji Asam Sulfat 1. Memasukkan masing-masing 0,5 ml asam sulfat pekat ke dalam 2 tabung reaksi.
  • 5. 2. Menambahkan 0,25 ml alkana pada tabung 1 dan menambahkan 0,25 ml sikloheksana pada tabung 2. 3. Mengocok masing-masing tabung reaksi dengan baik dan mengamati perubahan yang terjadi. V. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pembuatan alkana dari aldehid (reduksi Clemensen) Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan 0,5 mL asetaldehid + 2 gram logam Pada larutan terdapat endapan Zn + 2 mL H2SO4 dimasukkan dalam berwarna coklat tua dan larutan tabung reaksi. terasa panas. 2. Uji Bromine No 1. Prosedur Percobaan 0,25 mL heksana + CCl4 + larutan Br2, Larutan berwarna masing-masing 2. Hasil Pengamatan dimasukkan dalam coklat tua. tabung reaksi 1 dan 2. Warna larutan tetap, 3. Tabung 1 (diletakkan di tempat yang tidak ada asap. gelap). Warna memudar(putih Tabung 2 (diletakkan di tempat yang keruh), terbentuk asap. terang). Larutan berwarna 0,25 mL sikloheksana +CCl4 + larutan coklat tua. Br2, masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi 1 dan 2. Warna larutan tetap,
  • 6. Tabung 1 (diletakkan di tempat yang tidak ada asap. gelap). Warna dari coklat tua Tabung 2 (diletakkan di tempat yang menjadi jingga, terang). terbentuk asap. 0,25 mL benzena + CCl4 + larutan Br2, Larutan berwarna masing-masing dimasukkan dalam coklat tua. tabung reaksi 1 dan 2. Warna larutan tetap, Tabung 1 (diletakkan di tempat yang tidak ada asap. gelap). Warna memudar Tabung 2 (diletakkan di tempat yang (coklat muda), terdapat terang). asap. 3. Uji Bayers No 1. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan 0,25 mL heksana + larutan KMnO4 0,5 Diperlukan 1 tetes % + Na2CO3 5 % dimasukkan dalam KMnO4 0,5 % dan 3 2. 3. tabung reaksi dan dicatat jumlah tetes tetes Na2CO3 5 % yang diperlukan sampai berwarna ungu. larutan sampai larutan berwarna ungu. 0,25 mL sikloheksana + larutan KMnO4 Diperlukan 1 tetes 0,5 % + Na2CO3 5 % dimasukkan dalam KMnO4 0,5 % dan 3 tabung reaksi dan dicatat jumlah tetes tetes Na2CO3 5 % yang diperlukan berwarna ungu. sampai larutan sampai larutan berwarna ungu. 0,25 mL benzena + larutan KMnO4 0,5 Diperlukan 1 tetes % + Na2CO3 5 % dimasukkan dalam KMnO4 0,5 % dan 3 tabung reaksi dan dicatat jumlah tetes tetes Na2CO3 5 %
  • 7. yang diperlukan sampai larutan sampai larutan berwarna ungu. berwarna ungu. 4. Uji Asam Sulfat No 1. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan 0,5 mL H2SO4 pekat + 0,25 mL Warna larutan yang heksana 2. mulanya bening berubah menjadi kuning muda. 0,5 mL H2SO4 pekat + 0,25 mL sikloheksana Warna larutan yang mulanya bening berubah menjadi pink. B. Pembahasan 1. Pembuatan Alkana dari Aldehid (Reduksi Clemensen) Alkana yang merupkan hidrokarbon tak jenuh yang berasal dari aldehid dapat direaksikan dengan asetaldehid, logam Zn dan dalam suasana asam ditambahkan H2SO4, setelah dilakukannya penambahan H2SO4 maka terjadi perubahan warna berubah menjadi coklat kehitaman, pekat logam Zn yang adapun menjadi larut akibat pengaruh H2SO4. Reaksi ini dinamakan Reduksi Clemensen, adapun reaksinya sebagai berikut: O CH3 – C – H Zn + H2SO4 C2H6 Logam Zn disini berfungsi sebagai reduktor, sedangkan H2SO4 pekat berfungsi sebagai oksidator. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan warna. Asetaldehid merupakan golongan dari aldehid yang mudah tereduksi menjadi senyawa dengan jumlah atom yang sama banyaknya. Logam Zn yang ditambahkan berfungsi sebagai reduktor (mengalami oksidasi), sedangkan larutan H2SO4 pekat sebagai oksidator (mengalami reduksi). Hal inilah yang menyebabkan perubahan warna larutan menjadi hitam dan kental.
  • 8. 2. Uji Bromine Uji bromine bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh cahaya dalam mempercepat terjadinya reaksi senyawa hidrokarbon. Uji dikatakan positif atau terbentuk gas HBr yaitu dengan pengujian melalui kertas lakmus yang akan mengalami perubahan warna menjadi merah karena adanya gas HBr yang merupakan asam. Reaksi pada uji bromine menggunakan brom (Br) dalam CCl4 yang ditambahkan pada tiap sampel yang digunakan (heksana, sikloheksana, dan benzena). Reaksi dengan menggunakan klor (Cl2) atau brom (Br2) disebut reaksi halogenasi atau sering disebut juga brominasi atau klorinasi. Halogenasi dari alkana dilakukan pada tempat terang dan gelap serta pada temperatur yang tinggi. Pada tempat yang gelap reaksi yang terjadi cenderung lambat, tetapi apabila diletakkan ditempat yang terang reaksi yang terjadi akan sangat cepat sehingga mengakibatkan terbentuknya suatu molekul baru sebagai hasil terpisahnya partikel-partikel yang bertumbukan. Sehingga menghasilkan HBr dan sebuah radikal bebas. Adapun reaksinya adalah: CH3(CH2)4CH3 + Br2 CH3(CH2)4CH2Br + HBr heksana + Br2 Br + HBr sikloheksana + Br2 Br + HBr Benzena 3. Uji Bayers Uji bayer merupakan suatu uji untuk menunjukkan kereaktifan heksana, benzena,dan sikloheksana tehadap oksidator KMnO4 yang merupakan katalis. Pada uji bayers ini dilakukan dengan mencampurkan larutan Na2CO3 5% dan larutan KMnO4 5%. Ketika dicampurkan dengan larutan Na2CO3 5% larutan pada senyawa hidrokarbon berubah menjadi bening, tetapi ketika dicampurkan dengan KMnO4 5%
  • 9. senyawa hidrokarbon menjadi berwarna ungu. Hasil yang seharusnya terjadi Hasil yang semestinya adalah hilangnya warna ungu dari KMnO4 dan terbentuknya endapan MnO2. Hasil percobaan ini ternyata tidak memberikan keefektifan dari uji Bayers, karena semua sampel memberikan hasil yang sama. Padahal dari ketiga sampel hidrokarbon yang digunakan, yaitu heksana, sikloheksana, dan benzena, uji ini seharusnya hanya memberikan hasil positif untuk benzena, karena sampel ini adalah satu-satunya yang memiliki ikatan rangkap. Adapun reaksinya adalah: H3C(CH2)4CH3 KMnO4 + Na2CO3 heksana KMnO4 + H2O sikloheksana KMnO4 + 3H2O OO Benzena 4. Uji Asam Sulfat Uji asam sulfat menghasilkan suatu senyawa alkil hirdosulfat yang diperoleh dari suatu alkana (senyawa dengan ikatan tunggal). Hal ini menunjukkan bahwa alkana dengan ikatan tunggal masih mampu bereaksi dengan asam sulfat walaupun dalam jumlah sedikit atau terjadi reaksi pengsulfonatan. Uji asam sulfat dilakukan dengan mereaksikan sampel hidrokarbon dengan asam sulfat pekat. Dari hasil percobaan, umumnya uji ini menghasilkan larutan bening yang terpisah berdasarkan
  • 10. tingkat kekeruhannya. Sedangkan bau yang ditimbulkannya kurang menyengat. Hilangnya bau ini diakibatkan terjadinya reaksi sulfonasi (- SO3H) pada senyawa itu. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: Reaksinya : heksana H3C(CH2)4CH3 H2SO4 H2SO4 VI. KESIMPULAN Dari hasil percobaan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Alkana dapat dibuat dengan menggunakan asetaldehid yang direaksikan dengan logam Zn dan asam sulfat pekat sehingga dinamakan Reduksi Clemensen. 2. Uji bromine atau halogenasi hanya terjadi dengan cepat pada tempat yang terang (tempat dengan cahaya yang cukup untuk bereaksi) dan bertemperatur tinggi yang menghasilkan gas HBr. 3. Uji bayers digunakan untuk melihat adanya ikatan tak jenuh (ikatan rangkap), dan terjadi reaksi adisi dimana aldehid dapat melakukan reaksi adisi dengan asam dan membentuk senyawa karbonil kembali. 4. Alkana dengan ikatan tunggal masih mampu bereaksi dengan asam sulfat walaupun dalam jumlah sedikit atau terjadi reaksi pengsulfonatan DAFTAR PUSTAKA Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta. Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Syukri, S. 1999. KImia Dasar 3. ITB. Bandung.
  • 11. Wilbraham, A. C. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung.