SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MAKALAH KIMIA ORGANIK
ANALISIS SENYAWA
(ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER)
JURUSAN FARMASI
Di Susun Oleh :
 Septhavia Megava (12330101)
 Oky Yuliati Zaenida (12330102)
 Millah Maftuhah (12330103)
 Avivah Azaniah (12330104)
 David P Silalahi (12330105)
 Melva S Marpaung (12330106)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA SELATAN
2013
2
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun Panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-
Nyalah makalah Kimia Organik yang berjudul “Analisis Alkana, Sikloalkana, Alkena, Alkohol,
Eter dan Alkuna ”
Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun tidak terlalu banyak mengalami
kesulitan, karenareferensi yang didapatkan oleh penyusun merupakan rekomendasi
langsung dari dosen matakuliah yang bersangkutan, hal ini tidak meminimkan pengetahuan
para penyusun dalam penyelesaian makalah. Selain itu, penyusun pun mendapatkan
berbagai bimbingan dari beberapa pihak yang pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Semoga dengan adanya makalah inidapat menambah ilmu pengetahuan para
pembaca tentang analisis berbagai sernyawa terutama senyawa alkana, sikloalkana, alkena,
alkuna, eter dan alkohol.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kimia organik
yaitu bapak Dra. Tiah Rachmatiah M.Si. Apt. yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menyusun makalah ini dengan baik. Dan pada Akhirnya kepada Allah jualah
penyusun mohon taufik dan hidayah, semoga usaha kami mendapat manfaat yang baik.
Serta mendapat ridho Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.
Jakarta, April 2013
Penyusun
3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
A. Latar belakang masalah………………………………………………… 4
B. Rumusan masalah………………………………………………………. 4
C. Tujuan…………………………………………………………………... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Alkana..............................................................................
6
B. Analisis Sikloalkana....................................................................... 6
C. Analisis Alkena.............................................................................. 7
D. Analisis Alkuna.............................................................................. 10
E. Analisis Alkohol............................................................................ 11
F. Analisis Eter.................................................................................. 16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tidak dapat diabaikan begitu saja, karena
sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir setiap studi yang
berhubungan dengan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme tergantung pada prinsip
kimia organik. Bidang-bidang studi ini mencakup obat-obatan ilmu kedokteran, biokimia,
mikrobiologi dan banyak ilmu pengetahuan yang lainnya.
Senyawa organik mempunyai struktur yang beragam dengan sifat fisika dan kimia
yang berbeda beda. Sehingga dari sifat-sifat khasnya kita dapat melakukan analsis
terhadap senyawa-senyawa tersebut apabila. Analisis yang dilakukan meliputi analisis
secara kulitatif dan secara kuantatif.
Studi mangenai senyawa alifatik khususnya alkana, alkena, alkohol dan eter perlu
dipalajari dan dipahami, karena apabila senyawa tersebut berada secara bersamaan sulit
untuk diidentifikasi secara langsung, tetapi identifikasi yang dilakukan harus secara
bertahap dan berkesinambungan dari yang bersifat umum sampai spesifik.
Makalah ini akan membahas mengenai analisis alkana, alkena, alkuna, sikloalkana,
alkohol dan eter, beserta reaksi reaksi yang terjadi, sehingga kita dapat melakukan proses
identifikasi dan analisis dengan pengujia yang tepat.
B. Rumusan Masalah
Apakah yang di maksud dengan analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna,
alkohol dan eter)?
Bagaimana reaksi dari analisis senyawa-senyawa tersebut?
C. Tujuan
Dalam makalah ini, kami membagi tujuan atas 2 macam :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini tak lain adalah untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah kimia organik berupa melakukan suatu diskusi dan mempresentasikan
hasil diskusi tersebut dengan materi “Analisis alkana, analisis sikloalkana, analisis
5
alkena, analisis alkuna, analisis alkohol dan analisis eter”dengan penugasan akhir
yaitupenyerahan makalah dari hasil presentasi tersebut.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini, antara lain:
Memahami tentang analisis senyawa-senyawa (alkana, sikloalkana, alkena,
alkuna, alkohol dan eter)
Mengetahui reaksi-reaksi senyawa tersebut.
Mengetahui bagaimana pengaruh antar senyawa yang dimaksud
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Alkana
Alkana merupakan hidrocarbon jenuh oleh karena itu bersifat tidak reaktif bila
direaksikan dengan unsur unsur logam kecuali karbon dan hydrogen
Untuk menentukan rumus molekul alkana dapat dilakukan dengan reaksi
pembakaran(combustion). Dari hasil pembakaran akan diperoleh rumus umum dari
alkana CnH2n+n, dari rumus umum ini melalui perhitungan secara stokiometri dapat
ditentukan rumus molekul dari senyawa yang dianalisis.
Alkana bersifat nonpolar tidak larut dalam air, asam, dan H2SO4. Sifat fisik ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkana, jadi bila kita melarutkan suatu
senyawa organik yang belum diketahui jenisnya ke dalam air, asam, basa, atau H2SO4
dan senyawa tersebut tidak larut maka dapat dicurigai senyawa tersebut adalah alkana,
tetapi uji ini tidak bersifat spesifik terhadap alkana karena ada senyawa organik lain yang
bersifat nonpolar selain alkana.
Alkana tidak mempunyai gugus fungsi yang bersifat spesifik seperti OH, C=O, C=C,
dan lain-lain oleh karena itu jika dilakukan analisis terhadap suatu senyawa campuran
dengan spektrum infrared maka alkana dapat diidentifikasi setelah senyawa lainnya yang
mempunyai gugus fungsi spesifik teridentifikasi terlebih dahulu.
Analisis Fisika terhadap alkana meliputi titik didih, titik leleh, bobot jenis,index bias,
dapat dilakukan dengan membandingkan hasil analisis dengan standar yang telah ada.
Struktur dari atom-atom yang menyusun molekul senyawa alkana dapat ditentukan
menggunakan spektrum inframerah dan spektrum NMR, dengan terlebih
dahulumenentukan/menemukan rumus molekul melalui reaksi pembakaran
(combustion).
B. Analisis Sikloalkana
7
Siklopropana merupakan senyawa yang mudah larut dalam asam sulfat pekat, dan ini
sama halnya dengan alkena atau alkuna. Hal itu dapat dibedakan dari hidrokarbon tidak
jenuh, namun, faktanya siklopropana tidak teroksidasi oleh dingin, encer dan
permanganat netral.
Sikloalkana lainnya memiliki jenis yang sama dari sifat rantai terbuka, dan mereka
ditandai dengan cara yang sama : dengan inertness umum.Bahwa seseorang berhadapan
dengan hidrokarbon siklik ditunjukkan oleh rumus molekulnya. Sifat sikloheksana,
misalnya, menunjukkan dengan jelas bahwa itu adalah sebuah alkana. Namun, analisis
pembakaran dan penentuan berat molekul menunjukkan rumus molekul untuk menjadi
C6H12. Hanya struktur siklik (meskipun tidak selalu cincin beranggota enam) konsisten
dengan kedua set data.
C. Analisis Alkena
Pembelahan sikloalkana mengikuti pola yang sama persis, tetapi struktur siklik dari
alkena tercermin dalam sifat khusus dari produk. Ozonolysis dari sikloheksena,
misalnya, tidak merusak molekul menjadi dua aldehida jumlah karbon yang lebih rendah,
tetapi hanya menjadi senyawa enam karbon yang berisi dua kelompok aldehida
Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan-ikatan rangkap (double bound).
Untuk mengkarakterisasi senyawa yang tidak diketahui sebagai suatu alkena,kita harus
menunjukkan bahwa ia mengalami reaksi khas ikatan karbon-karbon ganda.
8
Kita bisa mencoba untuk menghidrogenasi senyawa yang tidak diketahui. Di sini, kita
bisa mengatakan, kita pasti bisa mengatakan apakah atau tidak terjadi reaksi: penurunan
tekanan hidrogen akan menunjukkan kepada kita selain yang telah terjadi. Hal ini benar,
dan hidrogenasi dapat menjadi alat analisis yang berguna. Tapi katalis harus siap, dan
sepotong yang cukup rumit aparat harus digunakan, seluruh operasi mungkin memakan
waktu beberapa jam.
Bila mungkin, kami memilih untuk tes karakterisasi reaksi yang cepat dan mudah
dilakukan, dan yang menimbulkan perubahan mudah diamati. Kami memilih tes yang
memerlukan beberapa menit dan tabung beberapa tes, tes di mana warna muncul atau
menghilang, atau gelembung gas yang berevolusi, atau bentuk endapan atau larut.
Pengalaman telah membuktikan bahwa alkena mempunyai ciri yg palingbagus,
daripada solusi dekolorisasi antara bromin didalam tetraklorid karbon dan dingin, encer,
larutan permanganat netral. Kedua tes tersebut mudah dilakukan ; pertama, warna merah
menghilang dan di sisi lain warna ungu menghilang dan diganti dengan mangan dioksida
coklat.
Pemberian bahwa kita telah memilih tes terbaik untuk karakterisasi alkena. Kita
tambah bromin dalam tetraklorid karbon dengan senyawa organik yang tidak diketahui
,selanjutnya warna merah menghilang. Hanya dengan senyawa yang tidak kita ketahui
bereaksi dengan bromine, mungkin itu alkena. Tetapi ini tidak cukup hanya tahu bahwa
jenis senyawa tertetu berekasi dengan pereaksi yang diberikan ; kita juga harus tau apa
jenis senyawa lain yang juga bereaksi dengan preaksi tersebut. Dalam kasus ini, zat yang
diketahui tersebut kemungkinan adalah alkuna. (itu mungkin juga menjadi salah satu dr
sejumlah senyawa yang mengalami substitusi cepat oleh bromin; dalam kasus itu,
9
hydrogen bromida akan berevolusi dan dapat dideteksi dengan adanya awan yang
terbentuk ketika kita menghembuskan napas selama di dalam tabung tes.
Dengan cara yang sama, dekolorisasi tidak membuktikan bahwa senyawa tersebut
adalah suatu alkena, tetapi hanya jika itu berisi beberapa kelompok fungsional yang
dapat teroksidasi oleh permanganat. Senyawa itu mungkin alkena, tapi sebaliknya ungkin
alkuna, aldehid atau sejumlah senyawa yang mudah teroksidasi. Bahkan mungkin suatu
senyawa yang telah terkontaminasi dengan kotoran yang teroksidasi ; contohnya,
alkohol, tidak teroksidasi di bawah kondisi ini. Tetapi sering mengandung kotoran
tersebut. Kita biasanya bisa mengesampingkan hal ini dengan memastikan bahwa lebih
dari satu atau dua tetes preaksi terdekolarisasi.
Dengan sendirinya, tes karakterisasi tunggal jarang membuktikan bahwa tidak
diketahuinya salah satu jenis senyawa tertentu. Mungkin akan membatasi jumlah
kemungkinan; sehingga keputusan akhir kemudian dapat dibuat atas dasar uji tambahan.
Atau, sebaliknya, jika kemungkinan tertentu telah dieleminasi, tes tunggal dapat
mengizinkan pilihan akhir harus dibuat. Dengan demikian, uji bromine/permanganat
akan cukup untuk membedakan alkena dari alkana/ alkena dari alkil halide/ alkena dari
alkohol.
Tes yang paling sering digunakan dalam menggambarkan alkena, adalah sebagai
berikut : (a) dekolorisasi cepat bromin dalam tetraklorid karbon tanpa evolusi HBr, tes
juga diberikan oleh alkuna; (b) dekolorisasi dingin, encer, netral, larutan permanganat
berair (uji Baeyer), tes jg diberikan olh alkuna dan aldehid. Juga membatu pelarutan
alkena dikonsentrasi dingin asam sufat, tes juga diberikan oleh bnyak senyawa yang
baik, termasuk semua yang mengandung oksigen. (Mereka berbentuk garam yang dapat
dilarutkan) dan senyawanya dapat langsung disulfonasi. Alkena dan alkilhalida tidak
dapat dilarutkan didalam asam belerang pekat dingin.
(Siklopropana yang siap untuk dilarutka didalam larutan asam belerang pekat, tetapi
tidak dioksidasi oleh permanganat).
Dari bentuk yang sudah kita lihat sejauh ini, alkohol juga dapat diuraikan didalam
larutan asam belerang. Alkohol juga dapat diunggulkan dari alkena, namun
kenyataannya, alkohol memberikan tes negatif selama kita tidak dialihkan oleh kotoran.
Alkohol primer dan sekunder dioksidasi oleh khrom anhidrida, CRO3, dalam larutan
asam belerang encer, tanpa dua detik, larutan orange bening ternyata., biru-hijau,
menjadi buram.
10
Karakter dari alkena, yang mungkin tidak dapat diidentifikasi seperti alkena yang
sebelumnya dijelaskan sebagai dasar dari properti fisik, termasuk spektrum inframerah
dan berat molekul. Bukti dari struktur baru dari senyawa baru adalah pencapaian terbaik
dari degradasi; pembelahan oleh ozon atau periodat/ permanganat, yang diikuti oleh
identifikasi dari bentuk potongan-potongan.
Sikloalkena adalah karakteristik dijalan yang sama dan rantai alkena terbuka. Salah
satunya adalah pembagian senyawa yang ditunjukkan oleh formula molekul mereka dan
degradasi produk. Sebagai contoh, hasil absorpsi dari hanya satu mol hidrogen
menunjukkan bahwa sikloheksana mengandung hanya satu ikatan karbon ganda, namun
formula molekulnya adalah C6H10, yang dalam satu rantai senyawa terbuka dapat sesuai
dengan dua rantai terbuka (atau tiga rantai terbuka). Hanya satu hubungan putaran
struktur yang cocok kenyataannya.
D. Analisis Alkuna
Ikatan-ikatan rangkap tiga telah menjadi bangunan penting untuk blok sintesis
organik. Keasaman alkuna memungkinkan dengan mudah dikonversi menjadi acetylide
logam, karena acetylide ini mempunyai ikatan rangkap tiga yang di kenal dengan
11
berbagai jenis khususnya dalam ikatan rangkap dua dan dengan tingkat tinggi
stereoselektivitas.
Dalam uji karakterisasi, alkuna menyerupai alkena: kedua senyawa tersebut
dekolorisasi bromin dalam karbon tetraklorida tanpa evolusi hidrogen bromida, dan
keduanya dekolorisasi dingin, netral, permanganat encer: mereka tidak teroksidasi oleh
kromat anhidrida. Seperti diena, bagaimanapun, mereka lebih tak jenuh yang
alkena. Sifat ini dapat dideteksi dengan penentuan rumus molekul mereka (CnH2n-2) dan
oleh hidrogenasi kuantitatif (dua mol hidrogen diambil per mol hidrokarbon).
Bukti struktur paling baik dilakukan dengan metode degradativ sama yang digunakan
dalam mempelajari alkena. Setelah alkuna ozonolysis menghasilkan asam karboksilat,
sedangkan alkena menghasilkan aldehid dan ketons. Sebagai contoh:
Alkuna Asam bereaksi dengan ion logam berat tertentu, terutama Ag+
dan Cu+
, untuk
membentuk acetylides larut. Pembentukan endapan pada penambahan sebuah alkuna ke
dalam larutan AgNO3 dalam alkohol, merupakan indikasi dari hidrogen yang terikat
triply-ikatan karbon. Reaksi ini dapat digunakan untuk differentiatie terminal alkuna
(orang-orang dengan tiga ikatan di ujung rantai) dari alkuna non-terminal.
Jika dibiarkan kering, ini acetylides logam berat cenderung meledak. Mereka harus
dihancurkan saat masih basah oleh pemanasan dengan asam nitrat, asam mineral kuat
meregenerasi asam lemah, asetilena.
E. Analisis Alkohol
12
Gunakan reaksi dari pereaksi Grignard dengan formaldehida. Pereaksi Grignard yang
diperlukan adalah isobutil magnesium bromida
yang dapat dibuat dari bromida isobutil, dan selanjutnya dari alkohol isobutil.
Formaldehida dibuat dengan oksidasi metanol. Seluruh urutan, dari mana kita bisa
mendapatkan cukup 3-metil-1-butena murni, adalah sebagai berikut:
 Analisis Alkohol-Uji Iodoform
Alkohol larut dalam asam sulfat pekat yang dingin sama halnya seperti alkena,
amina, dan senyawa lainnya yang mengandung oksigen dan mudah membentuk
senyawa sulfonat. (alkohol, seperti lainnya yang mengandung oksigen senyawa, dari
garam oksonium, yang larut dalam asam sulfat yang sangat polar.)
Alkohol tidak teroksidasi oleh dingin, permanganat encer, netral (meskipun
alkohol primer dan sekunder, tentu saja, dioksidasi oleh permanganat dalam kondisi
lebih kuat). Alkohol sering mengandung kotoran yang teroksidasi di bawah kondisi
ini, sehingga uji permanganat harus ditafsirkan dengan hati-hati.
13
Alkohol tidak dekolorisasi bromin dalam karbon tetraklorida. Sifat ini berfungsi
untuk membedakan alkohol dari alkena dan alkuna.
Alkohol lebih lanjut dibedakan dari alkena dan alkuna dan, memang, dari hampir
setiap jenis lain dari senyawa dioksidasi olehalkohol dengan anhidrida kromat,, CrO3
dalam asam sulfat berair: dalam waktu dua detik, ada solusi yang jelas oranye berubah
biru-hijau dan menjadi buram.
Reaksi alkohol dengan logam natrium, dengan evolusi gas hidrogen, adalah
beberapa digunakan dalam karakterisasi, sebuah senyawa basah apapun, tentu akan
melakukan hal yang sama, sampai air habis.
Kehadiran gugus-OH dalam molekul sering ditandai dengan pembentukan ester
pada pengobatan ester pada pengobatan dengan anhidrida asam klorida. Beberapa
ester manis berbau, yang lainnya adalah padat dengan titik leleh yang tajam, dan
dapat derivatif di identifikasi. (Jika rumus molekul bahan awal dan produk ditentukan,
adalah mungkin untuk menghitung berapa banyak kelompok-OH yang hadir).
Uji Lucas dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu alkohol adalah
primer, sekunder, atau tersier. Pereaksi uji Lucas terdiri dari campuran HCl pekat dan
ZnCl.
Alkohol tersier segera bereaksi dengan pereaksi Lucas, dan alkohol sekunder
bereaksi dalam waktu lima menit, sebuah alkohol primer tidak bereaksi pada
temperatur kamar. Alil alkohol bereaksi secepat alkohol tersier dengan pereaksi
Lucas.
Struktur dari alkohol dapat ditentukan dengan iodoform test, menggunakan Iodine
dan Natrium Hidroksida (natrium hypoiodite, NaoI), dimana alkohol dengan struktur.
menghasilkan endapan kuning iodoform (CHI3, m.p. 119°). Misalnya :
14
reaksi melibatkan oksidasi, halogenasi, dan pembelahan
Seperti yang diharapkan dari persamaan, suatu senyawa struktur
15
Juga memberikan tes positif.
Dalam kasus khusus tertentu reaksi ini digunakan bukan sebagai pengujian, tetapi
untuk mensintesis asam karboksilat, RCOOH.
 Analisis 1,2-diol. Oksidasi Asam Periodik
Setelah pencampuran dengan asam periodik, HIO4, senyawa yang mengandung
dua atau lebih-OH atau = O kelompok terpasang atom karbon yang berdekatan
mengalami oksidasi dengan pembelahan ikatan karbon-karbon. misalnya:
oksidasi ini sangat berguna dalam penentuan struktur. kualitatif, oksidasi dengan
HIO4 ditunjukkan dengan pembentukan endapan putih (AgIO3) pada penambahan
perak nitrat. karena reaksi biasanya kuantitatif, informasi berharga yang diberikan
oleh sifat dan jumlah produk, dan dengan jumlah asam periodik dikonsumsi.
Dalam perpecahan basis-katalis, kelompok yang meninggalkan merupakandasar
yang benar-benar kekurangan oksigen alkoksida dan nukleofil merupakan salah satu
yang baik (hidroksida, alkoksida). Ikatan-ikatan yang melanggar keputusan hampir
seimbang, dan reaktivitas dikendalikan dalam cara yang lebih biasa, oleh faktor sterik.
Serangan terjadi pada karbon kurang terhalang.
16
Penambahan dua langkah pereaksi simetris di mana langkah pertama adalah
serangan halogen posotive: pembentukan halohydrinsdan penambahan heterolytic dari
IN3 dan BrN3. Orientasinya adalah sepertiuntuk pembelahan epoksida asam katalis
(tidak basa-katalis). Cincin halonium bahkan kurang stabil dari suatu epoksida
terprotonasi, dan ikatan itu harus lebih mudah, pembelahan memiliki banyak karakter
SN1, dan berlangsung di karbon yang paling dapat menampung muatan positif.
F. Analisis Eter
Gugus fungsi pada eter mempunyai reaktifitas yang rendah, oleh karena itu sifat
kimianya tergantung dari hidrokarbon yang terikat pada gugus eter, yang membedakan
eter dengan hidrokarbon adalah kelarutannya dalamasam sulfat pekat membentuk
oxonium garam.
Identifikasi eter untuk eter aromatik berdasarkan sifat fisik, ditunjukan dengan reaksi
pemaksapisahan oleh HCl, senyawa hasil reaksi dapat diidentifikasi, dimana salah
satunya berbentuk padatan yang titik cairnya dapat dibandingkan standar yang telah ada.
Bukti struktur eter baru akan melibatkan pembelahan oleh asam hydriodic dan
identifikasi produk yang terbentuk. (Spectroskopis eter dianalisis dengan spektrum infra
red, dimana senyawa eter berada pada range 1060 – 1300 cm-1
)
Untuk analisis kuantitatif eter dapat dilakukan dengan metode zeisel, dimana eter
direaksikan dengan HCl pekat panas membentuk membentuk CH3I, yang menadakan
terbentuknya senyawa gugus alkoksida, kemudian CH3I yang terbentuk direaksikan
dengan AgNO3, maka AgNO3 akan terbentuk, melalui perhitungan secara stokiometri
maka dapat dihitung berapa jumlah eter yang bereaksi.
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis terhadap senyawa alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter
terjadi karena didasarkan pada reaksi spesifiknya terhadap pereaksi tertentu. Analisis
dilakukan secara bertahap, apabila tidak dapat diperoleh reaksi yang spesifik. Terjadinya
analisis senyawa juga dipengaruhi oleh sifat masing-masing senyawa, sebagai contoh umum
yaitu berupa sifat fisik antara lain : titik leleh, titik didih, densitas, indeks bias, dan kelarutan
dalam berbagai pelarut.
Sistematis senyawa terhadap pereaksi tertentuberperan penting dalam pembentukan
suatu analisis senyawa juga memungkinkan kita untuk mengkarakterisasikan senyawa-
senyawa tersebut.
Dari penganalisaan senyawa-senyawa tersebut, kita dapat mengidentifikasi untuk
membedakan berbagai senyawa yang di maksud antara satu senyawa dengan senyawa lain,
terutama pada senyawa alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alcohol dan eter.
18
Daftar Pustaka
Morrison and Boyd, Organic Chemistry, 4Th
Ed, p : 118-119, 189, 386-388, 521-
524, 552-553, 569-570.

More Related Content

What's hot

LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganNita Mardiana
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri pptBillqis yh
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatRidwan Ajipradana
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratwindi ade
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer aji indras
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 

What's hot (20)

Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Kimia organik-5
Kimia organik-5Kimia organik-5
Kimia organik-5
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer Laporan larutan standar primer
Laporan larutan standar primer
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 

Similar to Analisis Kimia Organik

Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Avivah Nasution
 
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.pptElisNidaliana1
 
Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9Arsela Eko Listiono
 
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan NonelektrolitLarutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan NonelektrolitPuswita Septia Usman
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Tillapia
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anionTillapia
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikWinda Wiranata
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikAde Kurniawan
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektroniksilviyamandasari
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikdanieletegarabadi
 

Similar to Analisis Kimia Organik (20)

Makalah kimia organik
Makalah kimia organikMakalah kimia organik
Makalah kimia organik
 
Analisis alkana, alkuna
Analisis alkana, alkunaAnalisis alkana, alkuna
Analisis alkana, alkuna
 
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
 
Buku organik
Buku organikBuku organik
Buku organik
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
 
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
12_PPT_Turunan alkana_9 November 2023.ppt
 
Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9Tugas pembelajaran elektronik kel9
Tugas pembelajaran elektronik kel9
 
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
 
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan NonelektrolitLarutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
 
Makalah kimia alkana
Makalah kimia alkanaMakalah kimia alkana
Makalah kimia alkana
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
Modul praktikum elektrometri
Modul praktikum elektrometriModul praktikum elektrometri
Modul praktikum elektrometri
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Makalah kiman
Makalah kimanMakalah kiman
Makalah kiman
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

Analisis Kimia Organik

  • 1. MAKALAH KIMIA ORGANIK ANALISIS SENYAWA (ALKANA, SIKLOALKANA, ALKENA, ALKUNA, ALKOHOL DAN ETER) JURUSAN FARMASI Di Susun Oleh :  Septhavia Megava (12330101)  Oky Yuliati Zaenida (12330102)  Millah Maftuhah (12330103)  Avivah Azaniah (12330104)  David P Silalahi (12330105)  Melva S Marpaung (12330106) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA SELATAN 2013
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penyusun Panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak- Nyalah makalah Kimia Organik yang berjudul “Analisis Alkana, Sikloalkana, Alkena, Alkohol, Eter dan Alkuna ” Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun tidak terlalu banyak mengalami kesulitan, karenareferensi yang didapatkan oleh penyusun merupakan rekomendasi langsung dari dosen matakuliah yang bersangkutan, hal ini tidak meminimkan pengetahuan para penyusun dalam penyelesaian makalah. Selain itu, penyusun pun mendapatkan berbagai bimbingan dari beberapa pihak yang pada akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Semoga dengan adanya makalah inidapat menambah ilmu pengetahuan para pembaca tentang analisis berbagai sernyawa terutama senyawa alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, eter dan alkohol. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kimia organik yaitu bapak Dra. Tiah Rachmatiah M.Si. Apt. yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini dengan baik. Dan pada Akhirnya kepada Allah jualah penyusun mohon taufik dan hidayah, semoga usaha kami mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho Allah SWT. Amin ya rabbal alamin. Jakarta, April 2013 Penyusun
  • 3. 3 Daftar Isi KATA PENGANTAR..................................................................................2 DAFTAR ISI................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4 A. Latar belakang masalah………………………………………………… 4 B. Rumusan masalah………………………………………………………. 4 C. Tujuan…………………………………………………………………... 5 BAB II PEMBAHASAN A. Analisis Alkana.............................................................................. 6 B. Analisis Sikloalkana....................................................................... 6 C. Analisis Alkena.............................................................................. 7 D. Analisis Alkuna.............................................................................. 10 E. Analisis Alkohol............................................................................ 11 F. Analisis Eter.................................................................................. 16 BAB III PENUTUP Kesimpulan………………………………………………………………… 17 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tidak dapat diabaikan begitu saja, karena sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir setiap studi yang berhubungan dengan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme tergantung pada prinsip kimia organik. Bidang-bidang studi ini mencakup obat-obatan ilmu kedokteran, biokimia, mikrobiologi dan banyak ilmu pengetahuan yang lainnya. Senyawa organik mempunyai struktur yang beragam dengan sifat fisika dan kimia yang berbeda beda. Sehingga dari sifat-sifat khasnya kita dapat melakukan analsis terhadap senyawa-senyawa tersebut apabila. Analisis yang dilakukan meliputi analisis secara kulitatif dan secara kuantatif. Studi mangenai senyawa alifatik khususnya alkana, alkena, alkohol dan eter perlu dipalajari dan dipahami, karena apabila senyawa tersebut berada secara bersamaan sulit untuk diidentifikasi secara langsung, tetapi identifikasi yang dilakukan harus secara bertahap dan berkesinambungan dari yang bersifat umum sampai spesifik. Makalah ini akan membahas mengenai analisis alkana, alkena, alkuna, sikloalkana, alkohol dan eter, beserta reaksi reaksi yang terjadi, sehingga kita dapat melakukan proses identifikasi dan analisis dengan pengujia yang tepat. B. Rumusan Masalah Apakah yang di maksud dengan analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol dan eter)? Bagaimana reaksi dari analisis senyawa-senyawa tersebut? C. Tujuan Dalam makalah ini, kami membagi tujuan atas 2 macam : 1. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari makalah ini tak lain adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah kimia organik berupa melakukan suatu diskusi dan mempresentasikan hasil diskusi tersebut dengan materi “Analisis alkana, analisis sikloalkana, analisis
  • 5. 5 alkena, analisis alkuna, analisis alkohol dan analisis eter”dengan penugasan akhir yaitupenyerahan makalah dari hasil presentasi tersebut. 2. Tujuan Umum Tujuan umum dari pembuatan makalah ini, antara lain: Memahami tentang analisis senyawa-senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol dan eter) Mengetahui reaksi-reaksi senyawa tersebut. Mengetahui bagaimana pengaruh antar senyawa yang dimaksud
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN A. Analisis Alkana Alkana merupakan hidrocarbon jenuh oleh karena itu bersifat tidak reaktif bila direaksikan dengan unsur unsur logam kecuali karbon dan hydrogen Untuk menentukan rumus molekul alkana dapat dilakukan dengan reaksi pembakaran(combustion). Dari hasil pembakaran akan diperoleh rumus umum dari alkana CnH2n+n, dari rumus umum ini melalui perhitungan secara stokiometri dapat ditentukan rumus molekul dari senyawa yang dianalisis. Alkana bersifat nonpolar tidak larut dalam air, asam, dan H2SO4. Sifat fisik ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkana, jadi bila kita melarutkan suatu senyawa organik yang belum diketahui jenisnya ke dalam air, asam, basa, atau H2SO4 dan senyawa tersebut tidak larut maka dapat dicurigai senyawa tersebut adalah alkana, tetapi uji ini tidak bersifat spesifik terhadap alkana karena ada senyawa organik lain yang bersifat nonpolar selain alkana. Alkana tidak mempunyai gugus fungsi yang bersifat spesifik seperti OH, C=O, C=C, dan lain-lain oleh karena itu jika dilakukan analisis terhadap suatu senyawa campuran dengan spektrum infrared maka alkana dapat diidentifikasi setelah senyawa lainnya yang mempunyai gugus fungsi spesifik teridentifikasi terlebih dahulu. Analisis Fisika terhadap alkana meliputi titik didih, titik leleh, bobot jenis,index bias, dapat dilakukan dengan membandingkan hasil analisis dengan standar yang telah ada. Struktur dari atom-atom yang menyusun molekul senyawa alkana dapat ditentukan menggunakan spektrum inframerah dan spektrum NMR, dengan terlebih dahulumenentukan/menemukan rumus molekul melalui reaksi pembakaran (combustion). B. Analisis Sikloalkana
  • 7. 7 Siklopropana merupakan senyawa yang mudah larut dalam asam sulfat pekat, dan ini sama halnya dengan alkena atau alkuna. Hal itu dapat dibedakan dari hidrokarbon tidak jenuh, namun, faktanya siklopropana tidak teroksidasi oleh dingin, encer dan permanganat netral. Sikloalkana lainnya memiliki jenis yang sama dari sifat rantai terbuka, dan mereka ditandai dengan cara yang sama : dengan inertness umum.Bahwa seseorang berhadapan dengan hidrokarbon siklik ditunjukkan oleh rumus molekulnya. Sifat sikloheksana, misalnya, menunjukkan dengan jelas bahwa itu adalah sebuah alkana. Namun, analisis pembakaran dan penentuan berat molekul menunjukkan rumus molekul untuk menjadi C6H12. Hanya struktur siklik (meskipun tidak selalu cincin beranggota enam) konsisten dengan kedua set data. C. Analisis Alkena Pembelahan sikloalkana mengikuti pola yang sama persis, tetapi struktur siklik dari alkena tercermin dalam sifat khusus dari produk. Ozonolysis dari sikloheksena, misalnya, tidak merusak molekul menjadi dua aldehida jumlah karbon yang lebih rendah, tetapi hanya menjadi senyawa enam karbon yang berisi dua kelompok aldehida Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan-ikatan rangkap (double bound). Untuk mengkarakterisasi senyawa yang tidak diketahui sebagai suatu alkena,kita harus menunjukkan bahwa ia mengalami reaksi khas ikatan karbon-karbon ganda.
  • 8. 8 Kita bisa mencoba untuk menghidrogenasi senyawa yang tidak diketahui. Di sini, kita bisa mengatakan, kita pasti bisa mengatakan apakah atau tidak terjadi reaksi: penurunan tekanan hidrogen akan menunjukkan kepada kita selain yang telah terjadi. Hal ini benar, dan hidrogenasi dapat menjadi alat analisis yang berguna. Tapi katalis harus siap, dan sepotong yang cukup rumit aparat harus digunakan, seluruh operasi mungkin memakan waktu beberapa jam. Bila mungkin, kami memilih untuk tes karakterisasi reaksi yang cepat dan mudah dilakukan, dan yang menimbulkan perubahan mudah diamati. Kami memilih tes yang memerlukan beberapa menit dan tabung beberapa tes, tes di mana warna muncul atau menghilang, atau gelembung gas yang berevolusi, atau bentuk endapan atau larut. Pengalaman telah membuktikan bahwa alkena mempunyai ciri yg palingbagus, daripada solusi dekolorisasi antara bromin didalam tetraklorid karbon dan dingin, encer, larutan permanganat netral. Kedua tes tersebut mudah dilakukan ; pertama, warna merah menghilang dan di sisi lain warna ungu menghilang dan diganti dengan mangan dioksida coklat. Pemberian bahwa kita telah memilih tes terbaik untuk karakterisasi alkena. Kita tambah bromin dalam tetraklorid karbon dengan senyawa organik yang tidak diketahui ,selanjutnya warna merah menghilang. Hanya dengan senyawa yang tidak kita ketahui bereaksi dengan bromine, mungkin itu alkena. Tetapi ini tidak cukup hanya tahu bahwa jenis senyawa tertetu berekasi dengan pereaksi yang diberikan ; kita juga harus tau apa jenis senyawa lain yang juga bereaksi dengan preaksi tersebut. Dalam kasus ini, zat yang diketahui tersebut kemungkinan adalah alkuna. (itu mungkin juga menjadi salah satu dr sejumlah senyawa yang mengalami substitusi cepat oleh bromin; dalam kasus itu,
  • 9. 9 hydrogen bromida akan berevolusi dan dapat dideteksi dengan adanya awan yang terbentuk ketika kita menghembuskan napas selama di dalam tabung tes. Dengan cara yang sama, dekolorisasi tidak membuktikan bahwa senyawa tersebut adalah suatu alkena, tetapi hanya jika itu berisi beberapa kelompok fungsional yang dapat teroksidasi oleh permanganat. Senyawa itu mungkin alkena, tapi sebaliknya ungkin alkuna, aldehid atau sejumlah senyawa yang mudah teroksidasi. Bahkan mungkin suatu senyawa yang telah terkontaminasi dengan kotoran yang teroksidasi ; contohnya, alkohol, tidak teroksidasi di bawah kondisi ini. Tetapi sering mengandung kotoran tersebut. Kita biasanya bisa mengesampingkan hal ini dengan memastikan bahwa lebih dari satu atau dua tetes preaksi terdekolarisasi. Dengan sendirinya, tes karakterisasi tunggal jarang membuktikan bahwa tidak diketahuinya salah satu jenis senyawa tertentu. Mungkin akan membatasi jumlah kemungkinan; sehingga keputusan akhir kemudian dapat dibuat atas dasar uji tambahan. Atau, sebaliknya, jika kemungkinan tertentu telah dieleminasi, tes tunggal dapat mengizinkan pilihan akhir harus dibuat. Dengan demikian, uji bromine/permanganat akan cukup untuk membedakan alkena dari alkana/ alkena dari alkil halide/ alkena dari alkohol. Tes yang paling sering digunakan dalam menggambarkan alkena, adalah sebagai berikut : (a) dekolorisasi cepat bromin dalam tetraklorid karbon tanpa evolusi HBr, tes juga diberikan oleh alkuna; (b) dekolorisasi dingin, encer, netral, larutan permanganat berair (uji Baeyer), tes jg diberikan olh alkuna dan aldehid. Juga membatu pelarutan alkena dikonsentrasi dingin asam sufat, tes juga diberikan oleh bnyak senyawa yang baik, termasuk semua yang mengandung oksigen. (Mereka berbentuk garam yang dapat dilarutkan) dan senyawanya dapat langsung disulfonasi. Alkena dan alkilhalida tidak dapat dilarutkan didalam asam belerang pekat dingin. (Siklopropana yang siap untuk dilarutka didalam larutan asam belerang pekat, tetapi tidak dioksidasi oleh permanganat). Dari bentuk yang sudah kita lihat sejauh ini, alkohol juga dapat diuraikan didalam larutan asam belerang. Alkohol juga dapat diunggulkan dari alkena, namun kenyataannya, alkohol memberikan tes negatif selama kita tidak dialihkan oleh kotoran. Alkohol primer dan sekunder dioksidasi oleh khrom anhidrida, CRO3, dalam larutan asam belerang encer, tanpa dua detik, larutan orange bening ternyata., biru-hijau, menjadi buram.
  • 10. 10 Karakter dari alkena, yang mungkin tidak dapat diidentifikasi seperti alkena yang sebelumnya dijelaskan sebagai dasar dari properti fisik, termasuk spektrum inframerah dan berat molekul. Bukti dari struktur baru dari senyawa baru adalah pencapaian terbaik dari degradasi; pembelahan oleh ozon atau periodat/ permanganat, yang diikuti oleh identifikasi dari bentuk potongan-potongan. Sikloalkena adalah karakteristik dijalan yang sama dan rantai alkena terbuka. Salah satunya adalah pembagian senyawa yang ditunjukkan oleh formula molekul mereka dan degradasi produk. Sebagai contoh, hasil absorpsi dari hanya satu mol hidrogen menunjukkan bahwa sikloheksana mengandung hanya satu ikatan karbon ganda, namun formula molekulnya adalah C6H10, yang dalam satu rantai senyawa terbuka dapat sesuai dengan dua rantai terbuka (atau tiga rantai terbuka). Hanya satu hubungan putaran struktur yang cocok kenyataannya. D. Analisis Alkuna Ikatan-ikatan rangkap tiga telah menjadi bangunan penting untuk blok sintesis organik. Keasaman alkuna memungkinkan dengan mudah dikonversi menjadi acetylide logam, karena acetylide ini mempunyai ikatan rangkap tiga yang di kenal dengan
  • 11. 11 berbagai jenis khususnya dalam ikatan rangkap dua dan dengan tingkat tinggi stereoselektivitas. Dalam uji karakterisasi, alkuna menyerupai alkena: kedua senyawa tersebut dekolorisasi bromin dalam karbon tetraklorida tanpa evolusi hidrogen bromida, dan keduanya dekolorisasi dingin, netral, permanganat encer: mereka tidak teroksidasi oleh kromat anhidrida. Seperti diena, bagaimanapun, mereka lebih tak jenuh yang alkena. Sifat ini dapat dideteksi dengan penentuan rumus molekul mereka (CnH2n-2) dan oleh hidrogenasi kuantitatif (dua mol hidrogen diambil per mol hidrokarbon). Bukti struktur paling baik dilakukan dengan metode degradativ sama yang digunakan dalam mempelajari alkena. Setelah alkuna ozonolysis menghasilkan asam karboksilat, sedangkan alkena menghasilkan aldehid dan ketons. Sebagai contoh: Alkuna Asam bereaksi dengan ion logam berat tertentu, terutama Ag+ dan Cu+ , untuk membentuk acetylides larut. Pembentukan endapan pada penambahan sebuah alkuna ke dalam larutan AgNO3 dalam alkohol, merupakan indikasi dari hidrogen yang terikat triply-ikatan karbon. Reaksi ini dapat digunakan untuk differentiatie terminal alkuna (orang-orang dengan tiga ikatan di ujung rantai) dari alkuna non-terminal. Jika dibiarkan kering, ini acetylides logam berat cenderung meledak. Mereka harus dihancurkan saat masih basah oleh pemanasan dengan asam nitrat, asam mineral kuat meregenerasi asam lemah, asetilena. E. Analisis Alkohol
  • 12. 12 Gunakan reaksi dari pereaksi Grignard dengan formaldehida. Pereaksi Grignard yang diperlukan adalah isobutil magnesium bromida yang dapat dibuat dari bromida isobutil, dan selanjutnya dari alkohol isobutil. Formaldehida dibuat dengan oksidasi metanol. Seluruh urutan, dari mana kita bisa mendapatkan cukup 3-metil-1-butena murni, adalah sebagai berikut:  Analisis Alkohol-Uji Iodoform Alkohol larut dalam asam sulfat pekat yang dingin sama halnya seperti alkena, amina, dan senyawa lainnya yang mengandung oksigen dan mudah membentuk senyawa sulfonat. (alkohol, seperti lainnya yang mengandung oksigen senyawa, dari garam oksonium, yang larut dalam asam sulfat yang sangat polar.) Alkohol tidak teroksidasi oleh dingin, permanganat encer, netral (meskipun alkohol primer dan sekunder, tentu saja, dioksidasi oleh permanganat dalam kondisi lebih kuat). Alkohol sering mengandung kotoran yang teroksidasi di bawah kondisi ini, sehingga uji permanganat harus ditafsirkan dengan hati-hati.
  • 13. 13 Alkohol tidak dekolorisasi bromin dalam karbon tetraklorida. Sifat ini berfungsi untuk membedakan alkohol dari alkena dan alkuna. Alkohol lebih lanjut dibedakan dari alkena dan alkuna dan, memang, dari hampir setiap jenis lain dari senyawa dioksidasi olehalkohol dengan anhidrida kromat,, CrO3 dalam asam sulfat berair: dalam waktu dua detik, ada solusi yang jelas oranye berubah biru-hijau dan menjadi buram. Reaksi alkohol dengan logam natrium, dengan evolusi gas hidrogen, adalah beberapa digunakan dalam karakterisasi, sebuah senyawa basah apapun, tentu akan melakukan hal yang sama, sampai air habis. Kehadiran gugus-OH dalam molekul sering ditandai dengan pembentukan ester pada pengobatan ester pada pengobatan dengan anhidrida asam klorida. Beberapa ester manis berbau, yang lainnya adalah padat dengan titik leleh yang tajam, dan dapat derivatif di identifikasi. (Jika rumus molekul bahan awal dan produk ditentukan, adalah mungkin untuk menghitung berapa banyak kelompok-OH yang hadir). Uji Lucas dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu alkohol adalah primer, sekunder, atau tersier. Pereaksi uji Lucas terdiri dari campuran HCl pekat dan ZnCl. Alkohol tersier segera bereaksi dengan pereaksi Lucas, dan alkohol sekunder bereaksi dalam waktu lima menit, sebuah alkohol primer tidak bereaksi pada temperatur kamar. Alil alkohol bereaksi secepat alkohol tersier dengan pereaksi Lucas. Struktur dari alkohol dapat ditentukan dengan iodoform test, menggunakan Iodine dan Natrium Hidroksida (natrium hypoiodite, NaoI), dimana alkohol dengan struktur. menghasilkan endapan kuning iodoform (CHI3, m.p. 119°). Misalnya :
  • 14. 14 reaksi melibatkan oksidasi, halogenasi, dan pembelahan Seperti yang diharapkan dari persamaan, suatu senyawa struktur
  • 15. 15 Juga memberikan tes positif. Dalam kasus khusus tertentu reaksi ini digunakan bukan sebagai pengujian, tetapi untuk mensintesis asam karboksilat, RCOOH.  Analisis 1,2-diol. Oksidasi Asam Periodik Setelah pencampuran dengan asam periodik, HIO4, senyawa yang mengandung dua atau lebih-OH atau = O kelompok terpasang atom karbon yang berdekatan mengalami oksidasi dengan pembelahan ikatan karbon-karbon. misalnya: oksidasi ini sangat berguna dalam penentuan struktur. kualitatif, oksidasi dengan HIO4 ditunjukkan dengan pembentukan endapan putih (AgIO3) pada penambahan perak nitrat. karena reaksi biasanya kuantitatif, informasi berharga yang diberikan oleh sifat dan jumlah produk, dan dengan jumlah asam periodik dikonsumsi. Dalam perpecahan basis-katalis, kelompok yang meninggalkan merupakandasar yang benar-benar kekurangan oksigen alkoksida dan nukleofil merupakan salah satu yang baik (hidroksida, alkoksida). Ikatan-ikatan yang melanggar keputusan hampir seimbang, dan reaktivitas dikendalikan dalam cara yang lebih biasa, oleh faktor sterik. Serangan terjadi pada karbon kurang terhalang.
  • 16. 16 Penambahan dua langkah pereaksi simetris di mana langkah pertama adalah serangan halogen posotive: pembentukan halohydrinsdan penambahan heterolytic dari IN3 dan BrN3. Orientasinya adalah sepertiuntuk pembelahan epoksida asam katalis (tidak basa-katalis). Cincin halonium bahkan kurang stabil dari suatu epoksida terprotonasi, dan ikatan itu harus lebih mudah, pembelahan memiliki banyak karakter SN1, dan berlangsung di karbon yang paling dapat menampung muatan positif. F. Analisis Eter Gugus fungsi pada eter mempunyai reaktifitas yang rendah, oleh karena itu sifat kimianya tergantung dari hidrokarbon yang terikat pada gugus eter, yang membedakan eter dengan hidrokarbon adalah kelarutannya dalamasam sulfat pekat membentuk oxonium garam. Identifikasi eter untuk eter aromatik berdasarkan sifat fisik, ditunjukan dengan reaksi pemaksapisahan oleh HCl, senyawa hasil reaksi dapat diidentifikasi, dimana salah satunya berbentuk padatan yang titik cairnya dapat dibandingkan standar yang telah ada. Bukti struktur eter baru akan melibatkan pembelahan oleh asam hydriodic dan identifikasi produk yang terbentuk. (Spectroskopis eter dianalisis dengan spektrum infra red, dimana senyawa eter berada pada range 1060 – 1300 cm-1 ) Untuk analisis kuantitatif eter dapat dilakukan dengan metode zeisel, dimana eter direaksikan dengan HCl pekat panas membentuk membentuk CH3I, yang menadakan terbentuknya senyawa gugus alkoksida, kemudian CH3I yang terbentuk direaksikan dengan AgNO3, maka AgNO3 akan terbentuk, melalui perhitungan secara stokiometri maka dapat dihitung berapa jumlah eter yang bereaksi.
  • 17. 17 BAB III PENUTUP Kesimpulan Analisis terhadap senyawa alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter terjadi karena didasarkan pada reaksi spesifiknya terhadap pereaksi tertentu. Analisis dilakukan secara bertahap, apabila tidak dapat diperoleh reaksi yang spesifik. Terjadinya analisis senyawa juga dipengaruhi oleh sifat masing-masing senyawa, sebagai contoh umum yaitu berupa sifat fisik antara lain : titik leleh, titik didih, densitas, indeks bias, dan kelarutan dalam berbagai pelarut. Sistematis senyawa terhadap pereaksi tertentuberperan penting dalam pembentukan suatu analisis senyawa juga memungkinkan kita untuk mengkarakterisasikan senyawa- senyawa tersebut. Dari penganalisaan senyawa-senyawa tersebut, kita dapat mengidentifikasi untuk membedakan berbagai senyawa yang di maksud antara satu senyawa dengan senyawa lain, terutama pada senyawa alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alcohol dan eter.
  • 18. 18 Daftar Pustaka Morrison and Boyd, Organic Chemistry, 4Th Ed, p : 118-119, 189, 386-388, 521- 524, 552-553, 569-570.