SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
 
 
1
1
LAPORAN AWAL PRAKTIKUM
LAPORAN AWAL PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI KUANTITATIF
KIMIA FARMASI KUANTITATIF
METODE TITRASI KOMPLEKSOMETRI
METODE TITRASI KOMPLEKSOMETRI
MERKURI KLORIDA
MERKURI KLORIDA
SEMESTER VA
SEMESTER VA
SHIFT 2
SHIFT 2
( KELOMPOK 3,6 & 9 )
( KELOMPOK 3,6 & 9 )
NAMA KELOMPOK:
NAMA KELOMPOK:
1.AFDHONIL
1.AFDHONIL Q.PATHA
Q.PATHA (1648201002)
(1648201002)
2.
2. DILA
DILA WATI
WATI (1748201024)
(1748201024)
3.
3. FRESHA
FRESHA NURMAYORA
NURMAYORA (1748201031)
(1748201031)
4.
4. IID
IID FITUR
FITUR RAHMAT
RAHMAT (1748201034)
(1748201034)
5.
5. IRNA
IRNA DILA
DILA (1748201040)
(1748201040)
6.
6. JUNTER
JUNTER VIRDAUS
VIRDAUS S
S (1748201041)
(1748201041)
PRODI FARMASI
PRODI FARMASI
SETIKES HARAPAN IBU
SETIKES HARAPAN IBU
JAMBI
JAMBI
2019-2020
2019-2020
 
 
2
2
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dakarunia-Nya
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dakarunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan t
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “
entang “MERKURI
MERKURI
KLORIDA dengan metode titrasi kompleksometri
KLORIDA dengan metode titrasi kompleksometri” tepat pada waktunya.
” tepat pada waktunya. 
 
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
 pembaca dan dapat digunakan
 pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena
 pengetahuan yang s
 pengetahuan yang saya mil
aya miliki cukup
iki cukup terbatas.
terbatas. Oleh karena
Oleh karena itu, s
itu, saya berharap
aya berharap kritik dan
kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.
Jambi,
Jambi, Oktober
Oktober 2019
2019
Penyusun
Penyusun
 
 
3
3
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
1.1 
 Tujuan Percobaan
Tujuan Percobaan
-
- 
  Memahami proses-proses dasar titrasi kompleksometri
Memahami proses-proses dasar titrasi kompleksometri
-
- 
  Menentukan keasadahan air.
Menentukan keasadahan air.
1.2
1.2 
 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam metode, salah satunya
Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam metode, salah satunya
digunakan untuk penetapan kadar logam adalah kompleksometri. Metode ini didasarkan
digunakan untuk penetapan kadar logam adalah kompleksometri. Metode ini didasarkan
atas pembentukan senyawa kompleks antara logam dengan zat pembentuk kompleks
atas pembentukan senyawa kompleks antara logam dengan zat pembentuk kompleks
(Na
(Na2
2EDTA). Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling
EDTA). Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Reaksi kompleks
mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Reaksi kompleks
yang
yang terbentuk
terbentuk dianggap
dianggap sebagai
sebagai reaksi
reaksi asam
asam basa
basa lewis
lewis dengan
dengan ligan
ligan bertindak
bertindak
sebagai
sebagai basa,
basa, dengan
dengan menyumbangkan
menyumbangkan sepasang
sepasang elektronnya
elektronnya kepada
kepada kation
kation yang
yang
merupakan asamnya. Ikatan atom yang terbentuk antara atom logam pusat dan ligan
merupakan asamnya. Ikatan atom yang terbentuk antara atom logam pusat dan ligan
sering disebut kovalen (Triwahyuni, 2008). Titrasi kompleksometri meliputi reaksi
sering disebut kovalen (Triwahyuni, 2008). Titrasi kompleksometri meliputi reaksi
 pembentukan ion-ion
 pembentukan ion-ion kompleks
kompleks ataupun
ataupun pembentukan molekul
pembentukan molekul netral
netral yang terdisosi
yang terdisosiasi
asi
dalam larutan.
dalam larutan.
Etilen diamin tetra asetat (EDTA) merupakan titran yang sering digunakan
Etilen diamin tetra asetat (EDTA) merupakan titran yang sering digunakan
(OPCIT). EDTA adalah heksadentat, tetapi bisa digunakan dalam garam dinatrium
(OPCIT). EDTA adalah heksadentat, tetapi bisa digunakan dalam garam dinatrium
menjadi kuadridentat H
menjadi kuadridentat H4
4R selama reaksi
R selama reaksi pengompleksan (Khopkar, 2014).
pengompleksan (Khopkar, 2014).
Gambar 8.1.
Gambar 8.1. 
  Gambar
Gambar EDTA
EDTA
]
]
][R 
][R 
[M
[M
]
]
[M
[MR 
R 
K 
K 
so
so
MR 
MR 
R 
R 
M
M 4
4
n
n
n)
n)
(4
(4
abs
abs
n)
n)
(4
(4
 
 
4
4
n
n

















  ketetapan kestabilan absolut.
 ketetapan kestabilan absolut.
Empat tetapan disosiasi H
Empat tetapan disosiasi H4
4R adalah sebagai berikut:
R adalah sebagai berikut:
 
 
4
4
-
- 
  H
H4
4R + H
R + H2
2O
O ≈
≈ 
  H
H3
3O
O+
+
 + H
 + H3
3R 
R 
-
-
k 
k 
1
1 = 1,02 × 10
 = 1,02 × 10-2
-2
 
 
-
- 
  H
H3
3R 
R 
-
-
 + H
 + H2
2O
O ≈
≈ 
  H
H3
3O
O+
+
 + H
 + H2
2R 
R 
2-
2-
k 
k 
2
2 
 =
= 2,6 × 10
 2,6 × 10-3
-3
 
 
-
- 
  H
H2
2R 
R 
2-
2-
 + H
 + H2
2O
O ≈
≈ 
  H
H3
3O
O+
+
 + HR 
 + HR 
3-
3-
k 
k 
3
3 
 =
= 6,9 × 10
 6,9 × 10-7
-7
 
 
-
- 
  HR 
HR 
3-
3-
 + H
 + H2
2O
O ≈
≈ 
  H
H3
3O
O+
+
 + R 
 + R 
4-
4-
k 
k 
4
4 
 =
= 5,5 × 10
 5,5 × 10-11
-11
(Khopkar, 2014)
(Khopkar, 2014) 
 
Gambar 8.2
Gambar 8.2. Gambar Kurva Kompleksometri
. Gambar Kurva Kompleksometri
Kurva titrasi untuk titrasi kompleksometrik dapat dibuat dan analog dengan kurva
Kurva titrasi untuk titrasi kompleksometrik dapat dibuat dan analog dengan kurva
titrasi asam-basa. Kurva-kurva semacam itu terdiri dari suatu alur min logaritma dari
titrasi asam-basa. Kurva-kurva semacam itu terdiri dari suatu alur min logaritma dari
konsentrasi ion logam (PM) terhadap milimeter titran. Seperti pada titrasi asam basa,
konsentrasi ion logam (PM) terhadap milimeter titran. Seperti pada titrasi asam basa,
kurva-kurva ini membantu mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dan memilih
kurva-kurva ini membantu mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dan memilih
indikator yang tepat
indikator yang tepat (Underwood, 1986).
(Underwood, 1986).
Kestabilan
Kestabilan dari
dari senyawa
senyawa kompleks
kompleks yang
yang terbentuk
terbentuk tergantung
tergantung dari
dari sifat
sifat kation
kation
dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan pada pH tertentu. Untuk
dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan pada pH tertentu. Untuk
menetapkan
menetapkan titik akhir titrasi (TAT)
titik akhir titrasi (TAT) digunakan indikator
digunakan indikator logam, yaitu
logam, yaitu indikator yang
indikator yang
dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara
dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara
indikator
indikator dan
dan ion
ion logam
logam harus
harus lebih
lebih lemah
lemah daripada
daripada ikatan
ikatan kompleks
kompleks atau
atau larutan
larutan
titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan
titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan
larutan kompleks indikator (Triwahyuni, 2008).
larutan kompleks indikator (Triwahyuni, 2008).
1.3
1.3 Indikator
Indikator yang
yang banyak
banyak digunakan
digunakan dalam
dalam titrasi
titrasi kompleksometr
kompleksometri:
i:
-
- 
  Kalkon
Kalkon adalah
adalah salah
salah satu
satu golongan
golongan flavonoid
flavonoid yang
yang memiliki
memiliki sistem
sistem cincin
cincin
terkonjugasi dengan
terkonjugasi dengan ikatan rangkap
ikatan rangkap C=C dan C=O.
C=C dan C=O. Sistem terkonjugasi ini
Sistem terkonjugasi ini secara
secara
teori memiliki panjang gelombang di sekitar daerah visibel sehingga diperkirakan
teori memiliki panjang gelombang di sekitar daerah visibel sehingga diperkirakan
senyawa ini akan memiliki warna yang khas
senyawa ini akan memiliki warna yang khas
 
 
5
5
-
- 
  Asam
Asam kalkon
kalkon karboksilat
karboksilat
-
- 
  Mureksid
Mureksid
Pembuatan indicator mureskid ,camour mureskid dan NaCl kering 1: 100
Pembuatan indicator mureskid ,camour mureskid dan NaCl kering 1: 100
-
- 
  Indicator EBT dalam etanol 12,5 mg/25ml
Indicator EBT dalam etanol 12,5 mg/25ml
-
- 
   Eriokrom black-t 
 Eriokrom black-t 
 
 
Pembutan indicator EBT ,campur EBT dan NaCl 1
Pembutan indicator EBT ,campur EBT dan NaCl 1 ; 1000
; 1000
-
- 
  Kelat logam berbentuk dengan molekul eriochrome black t dengan hilangnya ion-ion
Kelat logam berbentuk dengan molekul eriochrome black t dengan hilangnya ion-ion
hidrogen dari fenolat-gugus OH dan pembentukan ikatan antara ion logamdan atom-
hidrogen dari fenolat-gugus OH dan pembentukan ikatan antara ion logamdan atom-
atom oksigen dan juga gugus azo. molekul
atom oksigen dan juga gugus azo. molekul Eriochrome Black 
 Eriochrome Black 
 
 T 
T 
 biasanya dihadirkan
 biasanya dihadirkan
dalam bentuk singkatan sebagai asam triprotik, H
dalam bentuk singkatan sebagai asam triprotik, H3
3In
In
-
- 
  Jingga xilenol.
Jingga xilenol.
-
- 
 
1.4 Macam-macam titrasi kompleksometri
1.4 Macam-macam titrasi kompleksometri
1.
1. 
  Titrasi langsung
Titrasi langsung
Titrasi langsung merupakan metode yang paling sederhana dan sering dipakai.
Titrasi langsung merupakan metode yang paling sederhana dan sering dipakai.
Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan buffer, misalnya buffer pH 10 lalu
Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan buffer, misalnya buffer pH 10 lalu
ditambah indikator logam yang sesuai dan ditritrasi langsung dengan larutan baku
ditambah indikator logam yang sesuai dan ditritrasi langsung dengan larutan baku
dinatrium edetat. Untuk mencegah pengendapan logam hidroksida atau garam basa
dinatrium edetat. Untuk mencegah pengendapan logam hidroksida atau garam basa
dengan buffer, dilakukan dengan penambahan pembentuk kompleks pembantu misalnya
dengan buffer, dilakukan dengan penambahan pembentuk kompleks pembantu misalnya
tartrat, sitrat, atau trietanol amin. Pada titik ekivalen, kadar ion logam yang ditetapkan
tartrat, sitrat, atau trietanol amin. Pada titik ekivalen, kadar ion logam yang ditetapkan
 berkurag dengan sekonyong-konyo
 berkurag dengan sekonyong-konyong yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator
ng yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator
logam yang dipengaruhi oleh perubahan pm = -log (m
logam yang dipengaruhi oleh perubahan pm = -log (mn+
n+
). Titik akhir juga dapat
). Titik akhir juga dapat
ditetapkan secara amperometri, konduktometri, spektrofotometri, atau potensiometri.
ditetapkan secara amperometri, konduktometri, spektrofotometri, atau potensiometri.
2.
2. 
  Titrasi kembali
Titrasi kembali
Cara ini penting unutk logam yang mengendap dengan hidroksida pada pH yang
Cara ini penting unutk logam yang mengendap dengan hidroksida pada pH yang
dikehendaki untuk titrasi, untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium
dikehendaki untuk titrasi, untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium
oksalat untuk senyawa yang membentuk kompleks yang sangat lambat dan ion logam
oksalat untuk senyawa yang membentuk kompleks yang sangat lambat dan ion logam
yang membentuk kompleks lebih stabil dengan
yang membentuk kompleks lebih stabil dengan  Dinatrium
 Dinatrium Edetat 
Edetat 
  daripada dengan
  daripada dengan
indikator. Titik akhir ditunjukkan dengan pertolongan indikator logam.
indikator. Titik akhir ditunjukkan dengan pertolongan indikator logam.
3.
3. 
  Titrasi subsitusi
Titrasi subsitusi
Cara ini dilakukan bila ion logam tersebut tidak memberikan titik akhir yang jelas
Cara ini dilakukan bila ion logam tersebut tidak memberikan titik akhir yang jelas
apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga jika ion logam
apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga jika ion logam
 
 
6
6
tersebut membentuk kompleks dengan
tersebut membentuk kompleks dengan  Dinatrium
 Dinatrium Edetat 
Edetat 
  lebih stabil daripada logam
  lebih stabil daripada logam
lainseperti magnesium dan kalsium. Kalsium, timbal dan raksa dapat ditetapkan dengan
lainseperti magnesium dan kalsium. Kalsium, timbal dan raksa dapat ditetapkan dengan
cara ini dengan indikator hitam eriokrom dengan hasil yang memuaskan.
cara ini dengan indikator hitam eriokrom dengan hasil yang memuaskan.
4.
4. 
  Titrasi tidak langsung
Titrasi tidak langsung
Cara titrasi tidak langsung dapat digunakan ubtuk menentukan kadar ion-ion seperti
Cara titrasi tidak langsung dapat digunakan ubtuk menentukan kadar ion-ion seperti
anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak bereaksi
anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak bereaksi
dengan EDTA, akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan ion merkuri
dengan EDTA, akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan ion merkuri
dalam keadaan basa sebegai ion kompleks 1:1. Setelah pengendapan dengan kelebihan
dalam keadaan basa sebegai ion kompleks 1:1. Setelah pengendapan dengan kelebihan
Hg(II), kompleks dipindahkan dengan cara penyaringan dan dilarutkan kembali dalam
Hg(II), kompleks dipindahkan dengan cara penyaringan dan dilarutkan kembali dalam
larutan baku EDTA berlebihan (Gandjar, 2007).
larutan baku EDTA berlebihan (Gandjar, 2007).
Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air sehat, karena
Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air sehat, karena
kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut seperti
kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut seperti
Ca
Ca2+
2+
  dan Mg
  dan Mg2+
2+
. Berdasarkam jenis ion yang diikat oleh kation (Ca
. Berdasarkam jenis ion yang diikat oleh kation (Ca2+
2+
  dan Mg
  dan Mg2+
2+
), air
), air
sadah digolongkan menjadi dua jenis yaitu air sadah sementara dan air s
sadah digolongkan menjadi dua jenis yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
adah tetap.
a.
a. 
  Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-
3-
),
),
khusunya senyawa kalsium bikarbonat Ca(HCO
khusunya senyawa kalsium bikarbonat Ca(HCO3
3)
)2
2 dan atau magnesium bikarbonat
 dan atau magnesium bikarbonat
Mg(HCO
Mg(HCO3
3)
)2
2. Disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan
. Disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan
dengan
dengan pemanasan
pemanasan air m
air membebaskan
embebaskan ion
ion Ca
Ca2+
2+
  atau Mg
  atau Mg2+
2+
. Selanjutnya senyawa-
. Selanjutnya senyawa-
senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel, sesuai persamaan reaksi.
senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel, sesuai persamaan reaksi.
Ca(HCO
Ca(HCO3
3)
)2
2  CaCO
  CaCO3
3 + H
+ H2
2O
O +
+ CO
CO2
2
Mg(HCO
Mg(HCO3
3)
)2
2  MgCO
  MgCO3
3 + H
 + H2
2O + CO
O + CO2
2...................
...................(8.1.)
(8.1.) 
 
 b.
 b. 
  Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain ion bikarbonat,
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl
misalnya dapat berupa ion Cl-
-, NO
, NO3-
3-, dan SO
, dan SO4
42-
2-. Berarti senyawa yang terlarut boleh
. Berarti senyawa yang terlarut boleh
 jadi
 jadi berupa
berupa kalsium
kalsium klorida
klorida (CaCl
(CaCl2
2), kalsium nitrat (Ca(NO
), kalsium nitrat (Ca(NO3
3)
)2
2), kalsium sulfat
), kalsium sulfat
(CaSO
(CaSO4
4), magnesium klorida (MgCl
), magnesium klorida (MgCl2
2), magnesium nitrat (Mg(NO
), magnesium nitrat (Mg(NO3
3)
)2
2), dan
), dan
magnesium sulfat (MgSO
magnesium sulfat (MgSO4
4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut
). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut
disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan
disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan
cara pemanasan. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan mereaksikan air tersebut
cara pemanasan. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan mereaksikan air tersebut
dengan zat kimia tertentu, pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat:
dengan zat kimia tertentu, pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat:
 Na
 Na2
2CO
CO3(aq)
3(aq) atau K 
atau K 
2
2CO
CO3(aq)
3(aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
. Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
mengendapkan ion Ca
mengendapkan ion Ca2+
2+
  dan Mg
  dan Mg2+
2+
, sehigga terjadi persamaan reaksi berikut
, sehigga terjadi persamaan reaksi berikut
(Sulistyani, 2012)
(Sulistyani, 2012).
. 
 
 
 
7
7
CaCl
CaCl2
2 + Na
+ Na2
2CO
CO3
3 CaCO
CaCO3
3 + 2NaCl
 + 2NaCl 
 
Mg(NO
Mg(NO3
3)
)2
2 + K 
+ K 
2
2CO
CO3
3 MgCO
MgCO3
3 + 2KNO
 + 2KNO3
3..................
..................(8.2.)
(8.2.) 
 
Tabel 8.1. Tabel Kesadahan
Tabel 8.1. Tabel Kesadahan 
 
Tingkat
Tingkat kesadahan
kesadahan CaCO
CaCO3
3 mg/L
 mg/L
Lunak 1-75
Lunak 1-75
Sedang 75-150
Sedang 75-150
Tinggi
Tinggi 150-300
150-300
Tinggi
Tinggi sekali
sekali >300
>300
(Ruliasih, 2001)
(Ruliasih, 2001)
Tabel 8.2. Derajat kesadahan
Tabel 8.2. Derajat kesadahan
Derajat
Derajat kesadahan
kesadahan CaCO
CaCO3
3 (ppm)
(ppm) Ion
Ion Ca
Ca2+
2+
Lunak
Lunak <50
<50 <2,9
<2,9
Agak
Agak sadah
sadah 50-100
50-100 2,9-5,9
2,9-5,9
Sadah
Sadah 100-200
100-200 5,9-11,9
5,9-11,9
Sangat
Sangat sadah
sadah >200
>200 >11,9
>11,9
(Sri, 2011)
(Sri, 2011)
Larutan bufffer adalah suatu larutan asam lemah dan garam dari asam itu,atau
Larutan bufffer adalah suatu larutan asam lemah dan garam dari asam itu,atau
larutan basa lemah dan garam dari basa itu atau juga suatu larutan yang dapat bereaksi
larutan basa lemah dan garam dari basa itu atau juga suatu larutan yang dapat bereaksi
dengan sedikit atau asam kuat atau basa kuat tanpa pH-nya berubah banyak (Keenan,
dengan sedikit atau asam kuat atau basa kuat tanpa pH-nya berubah banyak (Keenan,
1980).
1980).
 
 
8
8
Bab II
Bab II
Prosedur
Prosedur 
 
2.1
2.1 
 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
Alat : Erlenmeyer, pipet tetes, beker glas, biuret, corong dan statif
Alat : Erlenmeyer, pipet tetes, beker glas, biuret, corong dan statif
Bahan : Air, buffer salmiak , EBT, EDTA, lar baku MgSO4
Bahan : Air, buffer salmiak , EBT, EDTA, lar baku MgSO4
2.2
2.2 
 Prosedur Percobaan
Prosedur Percobaan
a.
a. 
  Prosedur jurnal
Prosedur jurnal
 b. Preparasi larutan
 b. Preparasi larutan
-
- 
  Membuat larutan seng sulfat 0,02 M sebanyak 100 mL
Membuat larutan seng sulfat 0,02 M sebanyak 100 mL
-
- 
  Membuat larutan buffer pH 10 sebanyak 100 mL (6,75 gram ammonium
Membuat larutan buffer pH 10 sebanyak 100 mL (6,75 gram ammonium
klorida kemudian tambahkan dengan 57 mL laruta
klorida kemudian tambahkan dengan 57 mL larutan
n ammonia
ammonia pekat)
 pekat)
-
- 
  Membuat larutan natrium hidroksida 1 M sebanyak 100 mL
Membuat larutan natrium hidroksida 1 M sebanyak 100 mL
-
- 
  Membuat larutan EDTA 0,01 sebanyak 500 mL
Membuat larutan EDTA 0,01 sebanyak 500 mL
-
- 
  Membuat campuran EBT-NaCl dan
Membuat campuran EBT-NaCl dan Murexide
 Murexide-NaCl.
-NaCl.
a.
a. 
  Standarisasi larutan EDTA 0,01 M
Standarisasi larutan EDTA 0,01 M
-
- 
  Memipet 25 mL larutan seng sulfat 0,02 M dan dimasukkan kedalam
Memipet 25 mL larutan seng sulfat 0,02 M dan dimasukkan kedalam
 Erlenmeyer 
 Erlenmeyer 
 250 mL
 250 mL
-
- 
  Menambahkan kurang lebih 75 mL
Menambahkan kurang lebih 75 mL Aquadest 
 Aquadest 
 dan 2 mL larutan buffer pH 10
 dan 2 mL larutan buffer pH 10
-
- 
  Mengocok lalu ditambahkan sedikit indikator EBT-NaCl sampai warna larutan
Mengocok lalu ditambahkan sedikit indikator EBT-NaCl sampai warna larutan
merah anggur
merah anggur
-
- 
  Menistasi dengan larutan EDTA 0,01M sampai warna larutan menjadi biru
Menistasi dengan larutan EDTA 0,01M sampai warna larutan menjadi biru
-
- 
  Mengulangi percobaan sampai 3 kali.
Mengulangi percobaan sampai 3 kali.
 b.
 b. 
  Menentukan kesadahan total
Menentukan kesadahan total
-
- 
  Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkan ke dalam
Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 
 Erlenmeyer 
 
 
-
- 
  Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1M dan sedikit indikator
Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1M dan sedikit indikator Murexide
 Murexide-NaCl
-NaCl
-
- 
  Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi warna merah anggur
Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi warna merah anggur
-
- 
  Melakukan percobaan sampai 3 kali.
Melakukan percobaan sampai 3 kali.
 
 
9
9
c.
c. 
  Menentukan kesadahan tetap
Menentukan kesadahan tetap
-
- 
  Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkkan ke dalam
Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkkan ke dalam Erlenmeyer 
 Erlenmeyer 
 
 
-
- 
  Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1 M dan 5 mL larutan buffer pH 10 sert
Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1 M dan 5 mL larutan buffer pH 10 serta
a
sedikit indikator EBT-NaCl
sedikit indikator EBT-NaCl
-
- 
  Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna
Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna
larutan dari merah anggur menjadi biru
larutan dari merah anggur menjadi biru
-
- 
  Melakukan percobaan sampai 2 kali.
Melakukan percobaan sampai 2 kali.
b.
b. 
 Prosedur diktat (modul)
Prosedur diktat (modul)
a.
a. 
  Larutan dapar ( buffer)
Larutan dapar ( buffer)
-
- 
  Pembuatan larutan dafar salmiak
Pembuatan larutan dafar salmiak
-
- 
  70 g NH4CL di larutakn dalam
70 g NH4CL di larutakn dalam 300ml NH4OH 25%
300ml NH4OH 25%
-
- 
  Encerkan dengan air suling samapi
Encerkan dengan air suling samapi 700ml
700ml
-
- 
  Ukur PH, + NH4OH 25%lagi sampai
Ukur PH, + NH4OH 25%lagi sampai PH di kehendaki
PH di kehendaki
-
- 
  Kemudian encerkan dengan air suling 1 liter.
Kemudian encerkan dengan air suling 1 liter.
 b.
 b. 
  .Pembakuan larutan pereaksi
.Pembakuan larutan pereaksi
-
- 
  Prosedur pembekauan larutan Na2 EDTA
Prosedur pembekauan larutan Na2 EDTA
-
- 
  10 ml lautan MgSO4 & H2O atur PH 9-10
10 ml lautan MgSO4 & H2O atur PH 9-10
-
- 
  + 2 ml larutan d
+ 2 ml larutan dapar salmiak
apar salmiak + 50 mg
+ 50 mg indicator EBT
indicator EBT
-
- 
  Titrasi dengan larutan EDTA 0,05 M sampai terbentuk warna merah jadi biru
Titrasi dengan larutan EDTA 0,05 M sampai terbentuk warna merah jadi biru
c.
c. 
  Penetapan kadar Merkuri Klorida
Penetapan kadar Merkuri Klorida
-
- 
  Sampael di larutlkan dalam 10 ml air (atur PH 9-100)
Sampael di larutlkan dalam 10 ml air (atur PH 9-100)
-
- 
  Tambah 2ml bu
Tambah 2ml buffer salmiak
ffer salmiak + 50 mg
+ 50 mg EBT + EDTA
EBT + EDTA 0,05 M sampai
0,05 M sampai terjadi
terjadi
warna biru
warna biru
-
- 
  Catat volume + EDTA 0,05M 10 ml lagi
Catat volume + EDTA 0,05M 10 ml lagi
-
- 
  Kelebihan EDTA dititrasi dengan larutan
Kelebihan EDTA dititrasi dengan larutan baku MgSO4 0,05M.
baku MgSO4 0,05M.
2.3
2.3 
 Persaman Reaksi
Persaman Reaksi
A.
A. 
  Standarisasi larutan EDTA 0,01 M
Standarisasi larutan EDTA 0,01 M
 
 
10
10
Zn
Zn2+
2+
+ HIn
+ HIn2-
2-
ZnIn
ZnIn-
-
 
  +
+ 
 
H
H+
+
(seng)
(seng) (hidrogen
(hidrogen EDTA)
EDTA) (seng
(seng EDTA)
EDTA) (hidrogen)
(hidrogen)
B.
B. 
  Menentukan kandungan Ca
Menentukan kandungan Ca2+
2+
Ca
Ca2+
2+
+ HIn
+ HIn2-
2-
CaIn
CaIn-
-
 
  +
+ H
H+
+
 
 
(kalsium)
(kalsium) (hidrogen
(hidrogen EDTA)
EDTA) (kalsium
(kalsium EDTA)
EDTA) (hidrogen)
(hidrogen)
C.
C. 
  Menentukan kadar Ca
Menentukan kadar Ca2+
2+ dan Mg
dan Mg2+
2+ 
 
Ca
Ca2+
2+
 
  +
+ MgIn
MgIn-
-
  CaIn
  CaIn-
-
+
+ Mg
Mg2+
2+
(kalsium)
(kalsium) (magnesium
(magnesium EDTA)
EDTA) (kalsium
(kalsium EDTA)
EDTA) (magnesium)
(magnesium) 
 
Mg
Mg2+
2+
+ HIn
+ HIn2-
2-
  MgIn
  MgIn-
-
 
  +
+ H
H+
+
(magnesium) (hidrogen
(magnesium) (hidrogen EDTA)
EDTA) (magnesium
(magnesium EDTA)
EDTA) (hidrogen)
(hidrogen)
2.4
2.4 
 
Perhitungan
Perhitungan
a.
a. 
  Perhitungn diktat (modul)
Perhitungn diktat (modul)
Perhitunga : mmol EDTA
Perhitunga : mmol EDTA – 
 – 
 mmol MgSO4 = mmol HgCl2
 mmol MgSO4 = mmol HgCl2
b.
b.
 
 
Perhitungan jurnal
Perhitungan jurnal
HgCl2 + EDTA
HgCl2 + EDTAberlebih
berlebih ⁓
⁓  Hg-EDTA
  Hg-EDTA
EDTAsisa + MgSO4 ⁓
EDTAsisa + MgSO4 ⁓ Mg-EDTA
Mg-EDTA
Data :
Data :
Volume EDTAberlebih = (rata-rata volume EDTA yang ditambahkan
Volume EDTAberlebih = (rata-rata volume EDTA yang ditambahkan
 
  hingga
hingga biru)
biru) +
+ 10
10 ml
ml
= misal: 7 ml + 10 ml
= misal: 7 ml + 10 ml
= 17 ml
= 17 ml
Volume
Volume MgSO4
MgSO4 =
= misal:
misal: 8
8 ml
ml
Volume pem
Volume pembakuan
bakuan = misal: 10
= misal: 10 ml
ml
Perhitungan:
Perhitungan:
a.Pembakuan
a.Pembakuan
Volume EDTA x Normalitas EDTA = volume M
Volume EDTA x Normalitas EDTA = volume MgSO4 x Normalitas MgSO4
gSO4 x Normalitas MgSO4
10
10 ml
ml x
x Normalitas
Normalitas EDTA
EDTA =
= 10
10 ml
ml x
x 0.1N
0.1N
 Normalitas EDTA
 Normalitas EDTA = 0.1 N = 0.1 L
= 0.1 N = 0.1 L mol
mol
Molaritas
Molaritas EDTA
EDTA =
=
 
 
 
 
 =
 =
0,1 /
0,1 /
2
2
=0,05 mol/L
=0,05 mol/L
= 0,05M
= 0,05M
 b.Penetapan Kadar
 b.Penetapan Kadar
 
 
11
11
Molaritas EDTAberlebih = dari pembakuan
Molaritas EDTAberlebih = dari pembakuan
= 0.05M
= 0.05M
Mol
Mol EDTAberlebih
EDTAberlebih =
= 17
17 ml
ml x
x 0.05M
0.05M
= 0.85 mmol Molaritas
= 0.85 mmol Molaritas
HgCl2
HgCl2 =
= Molaritas
Molaritas EDTAberlebih
EDTAberlebih
=0.05M
=0.05M
Mol
Mol MgSO4
MgSO4 =
= 8
8 ml
ml x
x 0.05M
0.05M
= 0.4 mmol
= 0.4 mmol
Mol
Mol EDTAsisa
EDTAsisa =
= mol
mol MgSO4
MgSO4
= 0.4 mmol
= 0.4 mmol
Mol EDTA yang bereaksi dengan HgCl2 =
Mol EDTA yang bereaksi dengan HgCl2 = mol EDTAberlebih
mol EDTAberlebih – 
 – 
 mol EDTAsisa
 mol EDTAsisa
= 0.85 mmol-0.4mmol
= 0.85 mmol-0.4mmol
= 0.45 mmol = 4.5 x 10-4 mol
= 0.45 mmol = 4.5 x 10-4 mol
Jumlah HgCl2 dalam 10 ml sampel adalah = mol EDTAbereaksi x BM HgCl2
Jumlah HgCl2 dalam 10 ml sampel adalah = mol EDTAbereaksi x BM HgCl2
= 4.5 x 10-4 mol x
= 4.5 x 10-4 mol x 271.52 g/mol
271.52 g/mol
= 0.12 gram
= 0.12 gram
%
% total
total HgCl2
HgCl2 dalam
dalam 10
10 ml
ml sampel
sampel =
=
0,12 
0,12 
10 
10 
100% = 1.2 %
100% = 1.2 %
Jumlah HgCl2 dalam keseluruhan sampel =
Jumlah HgCl2 dalam keseluruhan sampel =
50 
50 
10 
10 
 x 0,12 g = 0.6g
 x 0,12 g = 0.6g
% total HgCl2 dalam keseluruhan sampel =
% total HgCl2 dalam keseluruhan sampel =
0,6 
0,6 
50 
50 
x 100% = 1.2%
x 100% = 1.2%
a.
a. 
  Membuat larutan EDTA 0,01 M sebnyak 500 mL
Membuat larutan EDTA 0,01 M sebnyak 500 mL
Diketahui M
Diketahui M EDTA
EDTA : 0,01 M
: 0,01 M
BM
BM :
: 491,12
491,12 gr/mol
gr/mol
V
V EDTA
EDTA : 500 mL
: 500 mL
Ditanya Massa
Ditanya Massa EDTA
EDTA ?
?
Dijawab
Dijawab
 
 
12
12
gram
gram
2,0906
2,0906
x
x
2
2
4,1812
4,1812
 
 
x
x
500
500
1000
1000
418,12
418,12
x
x
 
 
0,01
0,01
V
V
1000
1000
BM
BM
Massa
Massa
 
 
M
M












 
 
A.
A. 
  Standrisasi larutan EDTA 0,01 M
Standrisasi larutan EDTA 0,01 M
Diketahui M
Diketahui M 1
1 : 0,01 M
: 0,01 M
V
V 1
1 : 25 mL
: 25 mL
V
V 2
 2 
  :
: 28,93
28,93 mL
mL
Ditanya M
Ditanya M 2
2 ?
 ?
Dijawab
Dijawab
M
M
0,008
0,008
 
 
M
M
28,93
28,93
0,25
0,25
 
 
M
M
28,93
28,93
 
 
M
M
 
 
25
25
 
 
01
01
,
,
0
0
V
V
 
 
M
M
 
 
V
V
 
 
M
M
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
















 
 
 
 
13
13
Bab III
Bab III
Pembahasa
Pembahasan dan
n dan hasil
hasil
a.
a. 
  Hasil dan perhitungan
Hasil dan perhitungan
 b.
 b. 
  Pembahasan
Pembahasan
Pada pratikum kali ini pada percobaan penrtapan kadar merkuri klorida
Pada pratikum kali ini pada percobaan penrtapan kadar merkuri klorida
menggunakan metode komeksometri dimana Untuk menentukan merkuri dapat
menggunakan metode komeksometri dimana Untuk menentukan merkuri dapat
menggunakan metode kompleksometri dengan cara, pertama ion Hg2+
menggunakan metode kompleksometri dengan cara, pertama ion Hg2+
ditentukan dengan cara titrasi kembali, larutan uji direaksikan dengan larutan
ditentukan dengan cara titrasi kembali, larutan uji direaksikan dengan larutan
natrium EDTA berlebih dan kelebihannya dititrasi dengan larutan seng khlorida
natrium EDTA berlebih dan kelebihannya dititrasi dengan larutan seng khlorida
dan larutan seng sulfat. Sehingga ion merkuri yang bervalensi dua yang ada
dan larutan seng sulfat. Sehingga ion merkuri yang bervalensi dua yang ada
merupakan atom pusat khelat melalui penambahan suatu bahan terselubung
merupakan atom pusat khelat melalui penambahan suatu bahan terselubung
didesak dari kompleks. Dengan penambahan kalium iodide akan terjadi
didesak dari kompleks. Dengan penambahan kalium iodide akan terjadi
kompleks tetraiodida merkurat(II) yang stabil.Pada titrasi pertama dan kedua
kompleks tetraiodida merkurat(II) yang stabil.Pada titrasi pertama dan kedua
secara teoritis harus digunakan jumlah larutan EDTA yang sama atau jumlahnya
secara teoritis harus digunakan jumlah larutan EDTA yang sama atau jumlahnya
harus ditentukan. Perhitungan ditentukan dari larutan garam seng yang
harus ditentukan. Perhitungan ditentukan dari larutan garam seng yang
digunakan pada titrasi kedua.Pada penentuan raksa (II) khlorida sebagai reduktor
digunakan pada titrasi kedua.Pada penentuan raksa (II) khlorida sebagai reduktor
ditambahkan kalium iodida.Sedangkan untuk penentuan raksa dalam salep
ditambahkan kalium iodida.Sedangkan untuk penentuan raksa dalam salep
 presipitatum ditambahkan natrium tiosulfat
 presipitatum ditambahkan natrium tiosulfat sebagai bahan penyelubung. Dimana
sebagai bahan penyelubung. Dimana
hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada
hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada
merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 %
merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 %
 
 
14
14
dimanaa relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi
dimanaa relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi
merkuri klorida dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya
merkuri klorida dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya
 perubahan warna yaitu warna biru.
 perubahan warna yaitu warna biru.
Kesimpulan
Kesimpulan 
 
Dimana hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada
Dimana hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada
merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 % dimanaa
merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 % dimanaa
relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi merkuri klorida
relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi merkuri klorida
dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan warna yaitu
dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan warna yaitu
warna biru.
warna biru.
 
 
15
15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. 2007.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. 2007.  Kimia
 Kimia Farmasi
Farmasi Analisis.
Analisis. Pustaka Pelajar:
Pustaka Pelajar:
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Khopkar, S. M. 2014.
Khopkar, S. M. 2014. Konsep Dasar Kimia Analitik.
 Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.
Universitas Indonesia: Jakarta. 
 
Marsidi, Ruliasih. 2001.
Marsidi, Ruliasih. 2001. Zeolit Untuk Mengurangi Kesada
 Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan Air.
han Air.
Sulistyani, S., dan Filaeli, A. 2012.
Sulistyani, S., dan Filaeli, A. 2012. Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah Sekitar Pantai
Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah Sekitar Pantai
 Kecamatan
 Kecamatan Rembang
Rembang Propinsi
Propinsi Jawa
Jawa Tengah.
Tengah. Universitas Negeri Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta:
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Triwahyuni, Endang. 2008.
Triwahyuni, Endang. 2008. Kompleksometri Pada
 Kompleksometri Pada Penetapan Kadar Seng
Penetapan Kadar Seng Sulfat dalam
Sulfat dalam
Campuran Seng Sulfatdengan Vitamin C 
Campuran Seng Sulfatdengan Vitamin C 
.
.
Underwood, R. A. 1986.
Underwood, R. A. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif.
 Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta.
Erlangga: Jakarta.
Wood, K. K. 1980.
Wood, K. K. 1980. Kimia Untuk Universitas.
 Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta
Erlangga: Jakarta

More Related Content

What's hot

Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013bagus_sulasmono
 
kelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutankelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutanmfebri26
 
Buffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan HidrolisisBuffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan HidrolisisEKO SUPRIYADI
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar itriyanidesi
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanAmelia Dian
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaImo Priyanto
 
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaNovi Alviadini
 

What's hot (17)

Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi   reaksi kimiaHasil pengamatan reaksi   reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaBab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)
 
liburankimia
liburankimialiburankimia
liburankimia
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
Pembahasan soal-pilihan-ganda-osn-kimia-tingkat-provinsi-2013
 
kelarutan
kelarutankelarutan
kelarutan
 
kelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutankelarutan dan hasil kali kelarutan
kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
Buffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan HidrolisisBuffer Dan Hidrolisis
Buffer Dan Hidrolisis
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar i
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
ksp
kspksp
ksp
 
Chemistry 3
Chemistry 3Chemistry 3
Chemistry 3
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
kelarutan dan hasil kelarutan
kelarutan dan hasil kelarutankelarutan dan hasil kelarutan
kelarutan dan hasil kelarutan
 
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
 

Similar to kakap

titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetriPT. SASA
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)GeriSetiawan2
 
4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)
4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)
4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)Gilang The'iceMan
 
EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...
EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...
EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...Repository Ipb
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllIkhsan Bz
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimiaAdi Prihandono
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimiaAdi Prihandono
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimiaAdi Prihandono
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5broute
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
 

Similar to kakap (20)

titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
 
4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)
4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)
4633 didik-prasetyoko-prosiding non hayati (nh)
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...
EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...
EKSTRAKSI CAIR·CAIR DARI NATRIUM MENGGUNAKAN 25,26,27,28.TETRAKARBOKSI-5, 11,...
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
bilkor
bilkorbilkor
bilkor
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
 
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
Handout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimiaHandout  interaktif  hukum hukum  dasar  kimia
Handout interaktif hukum hukum dasar kimia
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5
 
STOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIASTOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIA
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
KIMIA ANALISIS DASAR
KIMIA ANALISIS DASARKIMIA ANALISIS DASAR
KIMIA ANALISIS DASAR
 

Recently uploaded

P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 

Recently uploaded (20)

P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 

kakap

  • 1.     1 1 LAPORAN AWAL PRAKTIKUM LAPORAN AWAL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI KUANTITATIF KIMIA FARMASI KUANTITATIF METODE TITRASI KOMPLEKSOMETRI METODE TITRASI KOMPLEKSOMETRI MERKURI KLORIDA MERKURI KLORIDA SEMESTER VA SEMESTER VA SHIFT 2 SHIFT 2 ( KELOMPOK 3,6 & 9 ) ( KELOMPOK 3,6 & 9 ) NAMA KELOMPOK: NAMA KELOMPOK: 1.AFDHONIL 1.AFDHONIL Q.PATHA Q.PATHA (1648201002) (1648201002) 2. 2. DILA DILA WATI WATI (1748201024) (1748201024) 3. 3. FRESHA FRESHA NURMAYORA NURMAYORA (1748201031) (1748201031) 4. 4. IID IID FITUR FITUR RAHMAT RAHMAT (1748201034) (1748201034) 5. 5. IRNA IRNA DILA DILA (1748201040) (1748201040) 6. 6. JUNTER JUNTER VIRDAUS VIRDAUS S S (1748201041) (1748201041) PRODI FARMASI PRODI FARMASI SETIKES HARAPAN IBU SETIKES HARAPAN IBU JAMBI JAMBI 2019-2020 2019-2020
  • 2.     2 2 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dakarunia-Nya Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dakarunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan t sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “ entang “MERKURI MERKURI KLORIDA dengan metode titrasi kompleksometri KLORIDA dengan metode titrasi kompleksometri” tepat pada waktunya. ” tepat pada waktunya.    Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para  pembaca dan dapat digunakan  pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena  pengetahuan yang s  pengetahuan yang saya mil aya miliki cukup iki cukup terbatas. terbatas. Oleh karena Oleh karena itu, s itu, saya berharap aya berharap kritik dan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih. Jambi, Jambi, Oktober Oktober 2019 2019 Penyusun Penyusun
  • 3.     3 3 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 1.1   Tujuan Percobaan Tujuan Percobaan - -    Memahami proses-proses dasar titrasi kompleksometri Memahami proses-proses dasar titrasi kompleksometri - -    Menentukan keasadahan air. Menentukan keasadahan air. 1.2 1.2   Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam metode, salah satunya Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam metode, salah satunya digunakan untuk penetapan kadar logam adalah kompleksometri. Metode ini didasarkan digunakan untuk penetapan kadar logam adalah kompleksometri. Metode ini didasarkan atas pembentukan senyawa kompleks antara logam dengan zat pembentuk kompleks atas pembentukan senyawa kompleks antara logam dengan zat pembentuk kompleks (Na (Na2 2EDTA). Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling EDTA). Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Reaksi kompleks mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Reaksi kompleks yang yang terbentuk terbentuk dianggap dianggap sebagai sebagai reaksi reaksi asam asam basa basa lewis lewis dengan dengan ligan ligan bertindak bertindak sebagai sebagai basa, basa, dengan dengan menyumbangkan menyumbangkan sepasang sepasang elektronnya elektronnya kepada kepada kation kation yang yang merupakan asamnya. Ikatan atom yang terbentuk antara atom logam pusat dan ligan merupakan asamnya. Ikatan atom yang terbentuk antara atom logam pusat dan ligan sering disebut kovalen (Triwahyuni, 2008). Titrasi kompleksometri meliputi reaksi sering disebut kovalen (Triwahyuni, 2008). Titrasi kompleksometri meliputi reaksi  pembentukan ion-ion  pembentukan ion-ion kompleks kompleks ataupun ataupun pembentukan molekul pembentukan molekul netral netral yang terdisosi yang terdisosiasi asi dalam larutan. dalam larutan. Etilen diamin tetra asetat (EDTA) merupakan titran yang sering digunakan Etilen diamin tetra asetat (EDTA) merupakan titran yang sering digunakan (OPCIT). EDTA adalah heksadentat, tetapi bisa digunakan dalam garam dinatrium (OPCIT). EDTA adalah heksadentat, tetapi bisa digunakan dalam garam dinatrium menjadi kuadridentat H menjadi kuadridentat H4 4R selama reaksi R selama reaksi pengompleksan (Khopkar, 2014). pengompleksan (Khopkar, 2014). Gambar 8.1. Gambar 8.1.    Gambar Gambar EDTA EDTA ] ] ][R  ][R  [M [M ] ] [M [MR  R  K  K  so so MR  MR  R  R  M M 4 4 n n n) n) (4 (4 abs abs n) n) (4 (4     4 4 n n                    ketetapan kestabilan absolut.  ketetapan kestabilan absolut. Empat tetapan disosiasi H Empat tetapan disosiasi H4 4R adalah sebagai berikut: R adalah sebagai berikut:
  • 4.     4 4 - -    H H4 4R + H R + H2 2O O ≈ ≈    H H3 3O O+ +  + H  + H3 3R  R  - - k  k  1 1 = 1,02 × 10  = 1,02 × 10-2 -2     - -    H H3 3R  R  - -  + H  + H2 2O O ≈ ≈    H H3 3O O+ +  + H  + H2 2R  R  2- 2- k  k  2 2   = = 2,6 × 10  2,6 × 10-3 -3     - -    H H2 2R  R  2- 2-  + H  + H2 2O O ≈ ≈    H H3 3O O+ +  + HR   + HR  3- 3- k  k  3 3   = = 6,9 × 10  6,9 × 10-7 -7     - -    HR  HR  3- 3-  + H  + H2 2O O ≈ ≈    H H3 3O O+ +  + R   + R  4- 4- k  k  4 4   = = 5,5 × 10  5,5 × 10-11 -11 (Khopkar, 2014) (Khopkar, 2014)    Gambar 8.2 Gambar 8.2. Gambar Kurva Kompleksometri . Gambar Kurva Kompleksometri Kurva titrasi untuk titrasi kompleksometrik dapat dibuat dan analog dengan kurva Kurva titrasi untuk titrasi kompleksometrik dapat dibuat dan analog dengan kurva titrasi asam-basa. Kurva-kurva semacam itu terdiri dari suatu alur min logaritma dari titrasi asam-basa. Kurva-kurva semacam itu terdiri dari suatu alur min logaritma dari konsentrasi ion logam (PM) terhadap milimeter titran. Seperti pada titrasi asam basa, konsentrasi ion logam (PM) terhadap milimeter titran. Seperti pada titrasi asam basa, kurva-kurva ini membantu mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dan memilih kurva-kurva ini membantu mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dan memilih indikator yang tepat indikator yang tepat (Underwood, 1986). (Underwood, 1986). Kestabilan Kestabilan dari dari senyawa senyawa kompleks kompleks yang yang terbentuk terbentuk tergantung tergantung dari dari sifat sifat kation kation dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan pada pH tertentu. Untuk dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan pada pH tertentu. Untuk menetapkan menetapkan titik akhir titrasi (TAT) titik akhir titrasi (TAT) digunakan indikator digunakan indikator logam, yaitu logam, yaitu indikator yang indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator indikator dan dan ion ion logam logam harus harus lebih lebih lemah lemah daripada daripada ikatan ikatan kompleks kompleks atau atau larutan larutan titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator (Triwahyuni, 2008). larutan kompleks indikator (Triwahyuni, 2008). 1.3 1.3 Indikator Indikator yang yang banyak banyak digunakan digunakan dalam dalam titrasi titrasi kompleksometr kompleksometri: i: - -    Kalkon Kalkon adalah adalah salah salah satu satu golongan golongan flavonoid flavonoid yang yang memiliki memiliki sistem sistem cincin cincin terkonjugasi dengan terkonjugasi dengan ikatan rangkap ikatan rangkap C=C dan C=O. C=C dan C=O. Sistem terkonjugasi ini Sistem terkonjugasi ini secara secara teori memiliki panjang gelombang di sekitar daerah visibel sehingga diperkirakan teori memiliki panjang gelombang di sekitar daerah visibel sehingga diperkirakan senyawa ini akan memiliki warna yang khas senyawa ini akan memiliki warna yang khas
  • 5.     5 5 - -    Asam Asam kalkon kalkon karboksilat karboksilat - -    Mureksid Mureksid Pembuatan indicator mureskid ,camour mureskid dan NaCl kering 1: 100 Pembuatan indicator mureskid ,camour mureskid dan NaCl kering 1: 100 - -    Indicator EBT dalam etanol 12,5 mg/25ml Indicator EBT dalam etanol 12,5 mg/25ml - -     Eriokrom black-t   Eriokrom black-t      Pembutan indicator EBT ,campur EBT dan NaCl 1 Pembutan indicator EBT ,campur EBT dan NaCl 1 ; 1000 ; 1000 - -    Kelat logam berbentuk dengan molekul eriochrome black t dengan hilangnya ion-ion Kelat logam berbentuk dengan molekul eriochrome black t dengan hilangnya ion-ion hidrogen dari fenolat-gugus OH dan pembentukan ikatan antara ion logamdan atom- hidrogen dari fenolat-gugus OH dan pembentukan ikatan antara ion logamdan atom- atom oksigen dan juga gugus azo. molekul atom oksigen dan juga gugus azo. molekul Eriochrome Black   Eriochrome Black     T  T   biasanya dihadirkan  biasanya dihadirkan dalam bentuk singkatan sebagai asam triprotik, H dalam bentuk singkatan sebagai asam triprotik, H3 3In In - -    Jingga xilenol. Jingga xilenol. - -    1.4 Macam-macam titrasi kompleksometri 1.4 Macam-macam titrasi kompleksometri 1. 1.    Titrasi langsung Titrasi langsung Titrasi langsung merupakan metode yang paling sederhana dan sering dipakai. Titrasi langsung merupakan metode yang paling sederhana dan sering dipakai. Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan buffer, misalnya buffer pH 10 lalu Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan buffer, misalnya buffer pH 10 lalu ditambah indikator logam yang sesuai dan ditritrasi langsung dengan larutan baku ditambah indikator logam yang sesuai dan ditritrasi langsung dengan larutan baku dinatrium edetat. Untuk mencegah pengendapan logam hidroksida atau garam basa dinatrium edetat. Untuk mencegah pengendapan logam hidroksida atau garam basa dengan buffer, dilakukan dengan penambahan pembentuk kompleks pembantu misalnya dengan buffer, dilakukan dengan penambahan pembentuk kompleks pembantu misalnya tartrat, sitrat, atau trietanol amin. Pada titik ekivalen, kadar ion logam yang ditetapkan tartrat, sitrat, atau trietanol amin. Pada titik ekivalen, kadar ion logam yang ditetapkan  berkurag dengan sekonyong-konyo  berkurag dengan sekonyong-konyong yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator ng yang ditunjukkan oleh perubahan warna indikator logam yang dipengaruhi oleh perubahan pm = -log (m logam yang dipengaruhi oleh perubahan pm = -log (mn+ n+ ). Titik akhir juga dapat ). Titik akhir juga dapat ditetapkan secara amperometri, konduktometri, spektrofotometri, atau potensiometri. ditetapkan secara amperometri, konduktometri, spektrofotometri, atau potensiometri. 2. 2.    Titrasi kembali Titrasi kembali Cara ini penting unutk logam yang mengendap dengan hidroksida pada pH yang Cara ini penting unutk logam yang mengendap dengan hidroksida pada pH yang dikehendaki untuk titrasi, untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium dikehendaki untuk titrasi, untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat, kalsium oksalat untuk senyawa yang membentuk kompleks yang sangat lambat dan ion logam oksalat untuk senyawa yang membentuk kompleks yang sangat lambat dan ion logam yang membentuk kompleks lebih stabil dengan yang membentuk kompleks lebih stabil dengan  Dinatrium  Dinatrium Edetat  Edetat    daripada dengan   daripada dengan indikator. Titik akhir ditunjukkan dengan pertolongan indikator logam. indikator. Titik akhir ditunjukkan dengan pertolongan indikator logam. 3. 3.    Titrasi subsitusi Titrasi subsitusi Cara ini dilakukan bila ion logam tersebut tidak memberikan titik akhir yang jelas Cara ini dilakukan bila ion logam tersebut tidak memberikan titik akhir yang jelas apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga jika ion logam apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga jika ion logam
  • 6.     6 6 tersebut membentuk kompleks dengan tersebut membentuk kompleks dengan  Dinatrium  Dinatrium Edetat  Edetat    lebih stabil daripada logam   lebih stabil daripada logam lainseperti magnesium dan kalsium. Kalsium, timbal dan raksa dapat ditetapkan dengan lainseperti magnesium dan kalsium. Kalsium, timbal dan raksa dapat ditetapkan dengan cara ini dengan indikator hitam eriokrom dengan hasil yang memuaskan. cara ini dengan indikator hitam eriokrom dengan hasil yang memuaskan. 4. 4.    Titrasi tidak langsung Titrasi tidak langsung Cara titrasi tidak langsung dapat digunakan ubtuk menentukan kadar ion-ion seperti Cara titrasi tidak langsung dapat digunakan ubtuk menentukan kadar ion-ion seperti anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak bereaksi anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak bereaksi dengan EDTA, akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan ion merkuri dengan EDTA, akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan ion merkuri dalam keadaan basa sebegai ion kompleks 1:1. Setelah pengendapan dengan kelebihan dalam keadaan basa sebegai ion kompleks 1:1. Setelah pengendapan dengan kelebihan Hg(II), kompleks dipindahkan dengan cara penyaringan dan dilarutkan kembali dalam Hg(II), kompleks dipindahkan dengan cara penyaringan dan dilarutkan kembali dalam larutan baku EDTA berlebihan (Gandjar, 2007). larutan baku EDTA berlebihan (Gandjar, 2007). Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air sehat, karena Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air sehat, karena kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut seperti kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut seperti Ca Ca2+ 2+   dan Mg   dan Mg2+ 2+ . Berdasarkam jenis ion yang diikat oleh kation (Ca . Berdasarkam jenis ion yang diikat oleh kation (Ca2+ 2+   dan Mg   dan Mg2+ 2+ ), air ), air sadah digolongkan menjadi dua jenis yaitu air sadah sementara dan air s sadah digolongkan menjadi dua jenis yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. adah tetap. a. a.    Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3- 3- ), ), khusunya senyawa kalsium bikarbonat Ca(HCO khusunya senyawa kalsium bikarbonat Ca(HCO3 3) )2 2 dan atau magnesium bikarbonat  dan atau magnesium bikarbonat Mg(HCO Mg(HCO3 3) )2 2. Disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan . Disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan dengan pemanasan pemanasan air m air membebaskan embebaskan ion ion Ca Ca2+ 2+   atau Mg   atau Mg2+ 2+ . Selanjutnya senyawa- . Selanjutnya senyawa- senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel, sesuai persamaan reaksi. senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel, sesuai persamaan reaksi. Ca(HCO Ca(HCO3 3) )2 2  CaCO   CaCO3 3 + H + H2 2O O + + CO CO2 2 Mg(HCO Mg(HCO3 3) )2 2  MgCO   MgCO3 3 + H  + H2 2O + CO O + CO2 2................... ...................(8.1.) (8.1.)     b.  b.    Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain ion bikarbonat, Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl misalnya dapat berupa ion Cl- -, NO , NO3- 3-, dan SO , dan SO4 42- 2-. Berarti senyawa yang terlarut boleh . Berarti senyawa yang terlarut boleh  jadi  jadi berupa berupa kalsium kalsium klorida klorida (CaCl (CaCl2 2), kalsium nitrat (Ca(NO ), kalsium nitrat (Ca(NO3 3) )2 2), kalsium sulfat ), kalsium sulfat (CaSO (CaSO4 4), magnesium klorida (MgCl ), magnesium klorida (MgCl2 2), magnesium nitrat (Mg(NO ), magnesium nitrat (Mg(NO3 3) )2 2), dan ), dan magnesium sulfat (MgSO magnesium sulfat (MgSO4 4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut ). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan mereaksikan air tersebut cara pemanasan. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan mereaksikan air tersebut dengan zat kimia tertentu, pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat: dengan zat kimia tertentu, pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat:  Na  Na2 2CO CO3(aq) 3(aq) atau K  atau K  2 2CO CO3(aq) 3(aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk . Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca mengendapkan ion Ca2+ 2+   dan Mg   dan Mg2+ 2+ , sehigga terjadi persamaan reaksi berikut , sehigga terjadi persamaan reaksi berikut (Sulistyani, 2012) (Sulistyani, 2012). .   
  • 7.     7 7 CaCl CaCl2 2 + Na + Na2 2CO CO3 3 CaCO CaCO3 3 + 2NaCl  + 2NaCl    Mg(NO Mg(NO3 3) )2 2 + K  + K  2 2CO CO3 3 MgCO MgCO3 3 + 2KNO  + 2KNO3 3.................. ..................(8.2.) (8.2.)    Tabel 8.1. Tabel Kesadahan Tabel 8.1. Tabel Kesadahan    Tingkat Tingkat kesadahan kesadahan CaCO CaCO3 3 mg/L  mg/L Lunak 1-75 Lunak 1-75 Sedang 75-150 Sedang 75-150 Tinggi Tinggi 150-300 150-300 Tinggi Tinggi sekali sekali >300 >300 (Ruliasih, 2001) (Ruliasih, 2001) Tabel 8.2. Derajat kesadahan Tabel 8.2. Derajat kesadahan Derajat Derajat kesadahan kesadahan CaCO CaCO3 3 (ppm) (ppm) Ion Ion Ca Ca2+ 2+ Lunak Lunak <50 <50 <2,9 <2,9 Agak Agak sadah sadah 50-100 50-100 2,9-5,9 2,9-5,9 Sadah Sadah 100-200 100-200 5,9-11,9 5,9-11,9 Sangat Sangat sadah sadah >200 >200 >11,9 >11,9 (Sri, 2011) (Sri, 2011) Larutan bufffer adalah suatu larutan asam lemah dan garam dari asam itu,atau Larutan bufffer adalah suatu larutan asam lemah dan garam dari asam itu,atau larutan basa lemah dan garam dari basa itu atau juga suatu larutan yang dapat bereaksi larutan basa lemah dan garam dari basa itu atau juga suatu larutan yang dapat bereaksi dengan sedikit atau asam kuat atau basa kuat tanpa pH-nya berubah banyak (Keenan, dengan sedikit atau asam kuat atau basa kuat tanpa pH-nya berubah banyak (Keenan, 1980). 1980).
  • 8.     8 8 Bab II Bab II Prosedur Prosedur    2.1 2.1   Alat dan Bahan Alat dan Bahan Alat : Erlenmeyer, pipet tetes, beker glas, biuret, corong dan statif Alat : Erlenmeyer, pipet tetes, beker glas, biuret, corong dan statif Bahan : Air, buffer salmiak , EBT, EDTA, lar baku MgSO4 Bahan : Air, buffer salmiak , EBT, EDTA, lar baku MgSO4 2.2 2.2   Prosedur Percobaan Prosedur Percobaan a. a.    Prosedur jurnal Prosedur jurnal  b. Preparasi larutan  b. Preparasi larutan - -    Membuat larutan seng sulfat 0,02 M sebanyak 100 mL Membuat larutan seng sulfat 0,02 M sebanyak 100 mL - -    Membuat larutan buffer pH 10 sebanyak 100 mL (6,75 gram ammonium Membuat larutan buffer pH 10 sebanyak 100 mL (6,75 gram ammonium klorida kemudian tambahkan dengan 57 mL laruta klorida kemudian tambahkan dengan 57 mL larutan n ammonia ammonia pekat)  pekat) - -    Membuat larutan natrium hidroksida 1 M sebanyak 100 mL Membuat larutan natrium hidroksida 1 M sebanyak 100 mL - -    Membuat larutan EDTA 0,01 sebanyak 500 mL Membuat larutan EDTA 0,01 sebanyak 500 mL - -    Membuat campuran EBT-NaCl dan Membuat campuran EBT-NaCl dan Murexide  Murexide-NaCl. -NaCl. a. a.    Standarisasi larutan EDTA 0,01 M Standarisasi larutan EDTA 0,01 M - -    Memipet 25 mL larutan seng sulfat 0,02 M dan dimasukkan kedalam Memipet 25 mL larutan seng sulfat 0,02 M dan dimasukkan kedalam  Erlenmeyer   Erlenmeyer   250 mL  250 mL - -    Menambahkan kurang lebih 75 mL Menambahkan kurang lebih 75 mL Aquadest   Aquadest   dan 2 mL larutan buffer pH 10  dan 2 mL larutan buffer pH 10 - -    Mengocok lalu ditambahkan sedikit indikator EBT-NaCl sampai warna larutan Mengocok lalu ditambahkan sedikit indikator EBT-NaCl sampai warna larutan merah anggur merah anggur - -    Menistasi dengan larutan EDTA 0,01M sampai warna larutan menjadi biru Menistasi dengan larutan EDTA 0,01M sampai warna larutan menjadi biru - -    Mengulangi percobaan sampai 3 kali. Mengulangi percobaan sampai 3 kali.  b.  b.    Menentukan kesadahan total Menentukan kesadahan total - -    Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkan ke dalam Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer   Erlenmeyer      - -    Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1M dan sedikit indikator Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1M dan sedikit indikator Murexide  Murexide-NaCl -NaCl - -    Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi warna merah anggur Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi warna merah anggur - -    Melakukan percobaan sampai 3 kali. Melakukan percobaan sampai 3 kali.
  • 9.     9 9 c. c.    Menentukan kesadahan tetap Menentukan kesadahan tetap - -    Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkkan ke dalam Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkkan ke dalam Erlenmeyer   Erlenmeyer      - -    Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1 M dan 5 mL larutan buffer pH 10 sert Menambahkan 20 tetes larutan NaOH 1 M dan 5 mL larutan buffer pH 10 serta a sedikit indikator EBT-NaCl sedikit indikator EBT-NaCl - -    Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna Menitrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna larutan dari merah anggur menjadi biru larutan dari merah anggur menjadi biru - -    Melakukan percobaan sampai 2 kali. Melakukan percobaan sampai 2 kali. b. b.   Prosedur diktat (modul) Prosedur diktat (modul) a. a.    Larutan dapar ( buffer) Larutan dapar ( buffer) - -    Pembuatan larutan dafar salmiak Pembuatan larutan dafar salmiak - -    70 g NH4CL di larutakn dalam 70 g NH4CL di larutakn dalam 300ml NH4OH 25% 300ml NH4OH 25% - -    Encerkan dengan air suling samapi Encerkan dengan air suling samapi 700ml 700ml - -    Ukur PH, + NH4OH 25%lagi sampai Ukur PH, + NH4OH 25%lagi sampai PH di kehendaki PH di kehendaki - -    Kemudian encerkan dengan air suling 1 liter. Kemudian encerkan dengan air suling 1 liter.  b.  b.    .Pembakuan larutan pereaksi .Pembakuan larutan pereaksi - -    Prosedur pembekauan larutan Na2 EDTA Prosedur pembekauan larutan Na2 EDTA - -    10 ml lautan MgSO4 & H2O atur PH 9-10 10 ml lautan MgSO4 & H2O atur PH 9-10 - -    + 2 ml larutan d + 2 ml larutan dapar salmiak apar salmiak + 50 mg + 50 mg indicator EBT indicator EBT - -    Titrasi dengan larutan EDTA 0,05 M sampai terbentuk warna merah jadi biru Titrasi dengan larutan EDTA 0,05 M sampai terbentuk warna merah jadi biru c. c.    Penetapan kadar Merkuri Klorida Penetapan kadar Merkuri Klorida - -    Sampael di larutlkan dalam 10 ml air (atur PH 9-100) Sampael di larutlkan dalam 10 ml air (atur PH 9-100) - -    Tambah 2ml bu Tambah 2ml buffer salmiak ffer salmiak + 50 mg + 50 mg EBT + EDTA EBT + EDTA 0,05 M sampai 0,05 M sampai terjadi terjadi warna biru warna biru - -    Catat volume + EDTA 0,05M 10 ml lagi Catat volume + EDTA 0,05M 10 ml lagi - -    Kelebihan EDTA dititrasi dengan larutan Kelebihan EDTA dititrasi dengan larutan baku MgSO4 0,05M. baku MgSO4 0,05M. 2.3 2.3   Persaman Reaksi Persaman Reaksi A. A.    Standarisasi larutan EDTA 0,01 M Standarisasi larutan EDTA 0,01 M
  • 10.     10 10 Zn Zn2+ 2+ + HIn + HIn2- 2- ZnIn ZnIn- -     + +    H H+ + (seng) (seng) (hidrogen (hidrogen EDTA) EDTA) (seng (seng EDTA) EDTA) (hidrogen) (hidrogen) B. B.    Menentukan kandungan Ca Menentukan kandungan Ca2+ 2+ Ca Ca2+ 2+ + HIn + HIn2- 2- CaIn CaIn- -     + + H H+ +     (kalsium) (kalsium) (hidrogen (hidrogen EDTA) EDTA) (kalsium (kalsium EDTA) EDTA) (hidrogen) (hidrogen) C. C.    Menentukan kadar Ca Menentukan kadar Ca2+ 2+ dan Mg dan Mg2+ 2+    Ca Ca2+ 2+     + + MgIn MgIn- -   CaIn   CaIn- - + + Mg Mg2+ 2+ (kalsium) (kalsium) (magnesium (magnesium EDTA) EDTA) (kalsium (kalsium EDTA) EDTA) (magnesium) (magnesium)    Mg Mg2+ 2+ + HIn + HIn2- 2-   MgIn   MgIn- -     + + H H+ + (magnesium) (hidrogen (magnesium) (hidrogen EDTA) EDTA) (magnesium (magnesium EDTA) EDTA) (hidrogen) (hidrogen) 2.4 2.4    Perhitungan Perhitungan a. a.    Perhitungn diktat (modul) Perhitungn diktat (modul) Perhitunga : mmol EDTA Perhitunga : mmol EDTA –   –   mmol MgSO4 = mmol HgCl2  mmol MgSO4 = mmol HgCl2 b. b.     Perhitungan jurnal Perhitungan jurnal HgCl2 + EDTA HgCl2 + EDTAberlebih berlebih ⁓ ⁓  Hg-EDTA   Hg-EDTA EDTAsisa + MgSO4 ⁓ EDTAsisa + MgSO4 ⁓ Mg-EDTA Mg-EDTA Data : Data : Volume EDTAberlebih = (rata-rata volume EDTA yang ditambahkan Volume EDTAberlebih = (rata-rata volume EDTA yang ditambahkan     hingga hingga biru) biru) + + 10 10 ml ml = misal: 7 ml + 10 ml = misal: 7 ml + 10 ml = 17 ml = 17 ml Volume Volume MgSO4 MgSO4 = = misal: misal: 8 8 ml ml Volume pem Volume pembakuan bakuan = misal: 10 = misal: 10 ml ml Perhitungan: Perhitungan: a.Pembakuan a.Pembakuan Volume EDTA x Normalitas EDTA = volume M Volume EDTA x Normalitas EDTA = volume MgSO4 x Normalitas MgSO4 gSO4 x Normalitas MgSO4 10 10 ml ml x x Normalitas Normalitas EDTA EDTA = = 10 10 ml ml x x 0.1N 0.1N  Normalitas EDTA  Normalitas EDTA = 0.1 N = 0.1 L = 0.1 N = 0.1 L mol mol Molaritas Molaritas EDTA EDTA = =          =  = 0,1 / 0,1 / 2 2 =0,05 mol/L =0,05 mol/L = 0,05M = 0,05M  b.Penetapan Kadar  b.Penetapan Kadar
  • 11.     11 11 Molaritas EDTAberlebih = dari pembakuan Molaritas EDTAberlebih = dari pembakuan = 0.05M = 0.05M Mol Mol EDTAberlebih EDTAberlebih = = 17 17 ml ml x x 0.05M 0.05M = 0.85 mmol Molaritas = 0.85 mmol Molaritas HgCl2 HgCl2 = = Molaritas Molaritas EDTAberlebih EDTAberlebih =0.05M =0.05M Mol Mol MgSO4 MgSO4 = = 8 8 ml ml x x 0.05M 0.05M = 0.4 mmol = 0.4 mmol Mol Mol EDTAsisa EDTAsisa = = mol mol MgSO4 MgSO4 = 0.4 mmol = 0.4 mmol Mol EDTA yang bereaksi dengan HgCl2 = Mol EDTA yang bereaksi dengan HgCl2 = mol EDTAberlebih mol EDTAberlebih –   –   mol EDTAsisa  mol EDTAsisa = 0.85 mmol-0.4mmol = 0.85 mmol-0.4mmol = 0.45 mmol = 4.5 x 10-4 mol = 0.45 mmol = 4.5 x 10-4 mol Jumlah HgCl2 dalam 10 ml sampel adalah = mol EDTAbereaksi x BM HgCl2 Jumlah HgCl2 dalam 10 ml sampel adalah = mol EDTAbereaksi x BM HgCl2 = 4.5 x 10-4 mol x = 4.5 x 10-4 mol x 271.52 g/mol 271.52 g/mol = 0.12 gram = 0.12 gram % % total total HgCl2 HgCl2 dalam dalam 10 10 ml ml sampel sampel = = 0,12  0,12  10  10  100% = 1.2 % 100% = 1.2 % Jumlah HgCl2 dalam keseluruhan sampel = Jumlah HgCl2 dalam keseluruhan sampel = 50  50  10  10   x 0,12 g = 0.6g  x 0,12 g = 0.6g % total HgCl2 dalam keseluruhan sampel = % total HgCl2 dalam keseluruhan sampel = 0,6  0,6  50  50  x 100% = 1.2% x 100% = 1.2% a. a.    Membuat larutan EDTA 0,01 M sebnyak 500 mL Membuat larutan EDTA 0,01 M sebnyak 500 mL Diketahui M Diketahui M EDTA EDTA : 0,01 M : 0,01 M BM BM : : 491,12 491,12 gr/mol gr/mol V V EDTA EDTA : 500 mL : 500 mL Ditanya Massa Ditanya Massa EDTA EDTA ? ? Dijawab Dijawab
  • 12.     12 12 gram gram 2,0906 2,0906 x x 2 2 4,1812 4,1812     x x 500 500 1000 1000 418,12 418,12 x x     0,01 0,01 V V 1000 1000 BM BM Massa Massa     M M                 A. A.    Standrisasi larutan EDTA 0,01 M Standrisasi larutan EDTA 0,01 M Diketahui M Diketahui M 1 1 : 0,01 M : 0,01 M V V 1 1 : 25 mL : 25 mL V V 2  2    : : 28,93 28,93 mL mL Ditanya M Ditanya M 2 2 ?  ? Dijawab Dijawab M M 0,008 0,008     M M 28,93 28,93 0,25 0,25     M M 28,93 28,93     M M     25 25     01 01 , , 0 0 V V     M M     V V     M M 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1                    
  • 13.     13 13 Bab III Bab III Pembahasa Pembahasan dan n dan hasil hasil a. a.    Hasil dan perhitungan Hasil dan perhitungan  b.  b.    Pembahasan Pembahasan Pada pratikum kali ini pada percobaan penrtapan kadar merkuri klorida Pada pratikum kali ini pada percobaan penrtapan kadar merkuri klorida menggunakan metode komeksometri dimana Untuk menentukan merkuri dapat menggunakan metode komeksometri dimana Untuk menentukan merkuri dapat menggunakan metode kompleksometri dengan cara, pertama ion Hg2+ menggunakan metode kompleksometri dengan cara, pertama ion Hg2+ ditentukan dengan cara titrasi kembali, larutan uji direaksikan dengan larutan ditentukan dengan cara titrasi kembali, larutan uji direaksikan dengan larutan natrium EDTA berlebih dan kelebihannya dititrasi dengan larutan seng khlorida natrium EDTA berlebih dan kelebihannya dititrasi dengan larutan seng khlorida dan larutan seng sulfat. Sehingga ion merkuri yang bervalensi dua yang ada dan larutan seng sulfat. Sehingga ion merkuri yang bervalensi dua yang ada merupakan atom pusat khelat melalui penambahan suatu bahan terselubung merupakan atom pusat khelat melalui penambahan suatu bahan terselubung didesak dari kompleks. Dengan penambahan kalium iodide akan terjadi didesak dari kompleks. Dengan penambahan kalium iodide akan terjadi kompleks tetraiodida merkurat(II) yang stabil.Pada titrasi pertama dan kedua kompleks tetraiodida merkurat(II) yang stabil.Pada titrasi pertama dan kedua secara teoritis harus digunakan jumlah larutan EDTA yang sama atau jumlahnya secara teoritis harus digunakan jumlah larutan EDTA yang sama atau jumlahnya harus ditentukan. Perhitungan ditentukan dari larutan garam seng yang harus ditentukan. Perhitungan ditentukan dari larutan garam seng yang digunakan pada titrasi kedua.Pada penentuan raksa (II) khlorida sebagai reduktor digunakan pada titrasi kedua.Pada penentuan raksa (II) khlorida sebagai reduktor ditambahkan kalium iodida.Sedangkan untuk penentuan raksa dalam salep ditambahkan kalium iodida.Sedangkan untuk penentuan raksa dalam salep  presipitatum ditambahkan natrium tiosulfat  presipitatum ditambahkan natrium tiosulfat sebagai bahan penyelubung. Dimana sebagai bahan penyelubung. Dimana hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 % merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 %
  • 14.     14 14 dimanaa relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi dimanaa relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi merkuri klorida dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya merkuri klorida dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya  perubahan warna yaitu warna biru.  perubahan warna yaitu warna biru. Kesimpulan Kesimpulan    Dimana hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada Dimana hasil yang diperoleh telah sesuai dengan literatur yang manaa kadar pada merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 % dimanaa merkuri klorida adalah 0.1 % - 4 % dan hasil yang kami peroleh yaitu 2 % dimanaa relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi merkuri klorida relah terjadinya hasil yang kami inginkan, dan berrati pada reaksi merkuri klorida dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan warna yaitu dengan AgNo3 memiliki reaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan warna yaitu warna biru. warna biru.
  • 15.     15 15 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Gandjar, I. G., dan Rohman, A. 2007. Gandjar, I. G., dan Rohman, A. 2007.  Kimia  Kimia Farmasi Farmasi Analisis. Analisis. Pustaka Pelajar: Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Yogyakarta. Khopkar, S. M. 2014. Khopkar, S. M. 2014. Konsep Dasar Kimia Analitik.  Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta. Universitas Indonesia: Jakarta.    Marsidi, Ruliasih. 2001. Marsidi, Ruliasih. 2001. Zeolit Untuk Mengurangi Kesada  Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan Air. han Air. Sulistyani, S., dan Filaeli, A. 2012. Sulistyani, S., dan Filaeli, A. 2012. Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah Sekitar Pantai Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah Sekitar Pantai  Kecamatan  Kecamatan Rembang Rembang Propinsi Propinsi Jawa Jawa Tengah. Tengah. Universitas Negeri Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta. Yogyakarta. Triwahyuni, Endang. 2008. Triwahyuni, Endang. 2008. Kompleksometri Pada  Kompleksometri Pada Penetapan Kadar Seng Penetapan Kadar Seng Sulfat dalam Sulfat dalam Campuran Seng Sulfatdengan Vitamin C  Campuran Seng Sulfatdengan Vitamin C  . . Underwood, R. A. 1986. Underwood, R. A. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif.  Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta. Erlangga: Jakarta. Wood, K. K. 1980. Wood, K. K. 1980. Kimia Untuk Universitas.  Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta Erlangga: Jakarta