SlideShare a Scribd company logo
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang tersusun dari
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Sifat lain dari alkohol
dapat ditentukan dari letak gugus hidroksil pada atom C yang dikenal
sebagai; alkohol primer dimana gugus hidroksida terikat oleh atom
karbon primer; alkohol sekunder dimana gugus hidroksida terikat
oleh atom sekunder; alkohol tertier dimana gugus hidroksida terikat
oleh atom karbon tersier. Sedangkan fenol mempunyai rumus
struktur yang seripa dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat
langsung pada cincin aromatik, dan dengan Ar-(sebagai aril) maka
rumus umum fenol dituliskan sebagai Ar-OH. Fenol lebih asam dari
alkohol karena anion yang dihasilkan dan distabilkan oleh resonansi,
dengan muatan negatifnya disebar (delokalissai) oleh cincin
aromatik.
Istilah alkohol dalam kehidupan sehari-hari sering dikaitkan
dengan minuman keras. Bahan aktif dalam minuman keras atau
minuman beralkohol adalah etanol atau etil alkohol. Berbeda dengan
alcohol adalah etanol atau etil alcohol. Berbeda dengan alkohol yang
sudah tidak asing lagi bagi orang awam, fenol justru sangat jarang
disebut di kalangan masyarakat. Padahal, fenol juga termasuk
golongan alkohol dan biasa disebut alkohol aromatic. Sedangkan,
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
alkohol yang dimaksud oleh kebanyakan orang merupakan alkohol
alifatik.
Untuk itu, dalam percobaan ini, dilakukan beberapa reaksi
untuk membedakan alcohol alifatik (alcohol) dengan alcohol aromatic
(fenol). Setelah itu, akan diperoleh sifat fisika dan kimia dari masing-
masing senyawa berdasarkan reaksinya terhadap suatu pereaksi.
Selain itu, dengan mengetahui sifat fisika dan kimia dari kedua
senyawa tersebut, diharapkan kita dapat lebih berhati-hati terhadap
penggunaannya.
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud
a. Mempelajari beberapa sifat fisika dan kimia dari alcohol dan
fenol.
b. Membedakan antara alcohol primer, sekunder, dan tersier.
I.2.2 Tujuan
a. Membedakan larutan alcohol dan fenol dalam air dan n-
heksana.
b. Membedakan reaksi alcohol primer, sekunder, dan tersier
dengan menggunakan pereaksi Lucas.
c. Mempelajari sifat alcohol dan fenol dengan reaksi
menggunakan NA2CO3 dan NaHCO3 dan reaksi dengan
FeCl3.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
I.3 Prinsip Percobaan
Membedakan alcohol dan fenol berdasarkan kelarutan dalam
air dan fenol, reaksi dengan N2CO3. NaHCO3 dan dengan FeCl3
serta membedakan alcohol berdasarkan pereaksi lucas.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Dalam ilmu kimia alcohol dapat dipandang sebagai turunan
alkana, dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus
hidroksil (OH). Sehingga nama alcohol diambil dari alkana dimana
akhiran “a” diganti dengan akhiran “ol”, sedangkan letak gugus OH
terikat dinyatakan dengan angka. Atau diambil nama dari
akil+alcohol (Chang. 2004).
Ada tiga jenis utama alkohol berdasarkan letak ikatan –OH
pada atom C, yaitu:
1. Alcohol primer : gugus –OH terikat pada atom C-primer
2. Alcohol sekunder : gugus –OH terikat pada atom C-sekunder
3. Alcohol tersier : gugus –OH terikat pada atom C-tersier
(Fesenden,dkk.1997).
Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada
karbon C-OH. Etanol dan metanol adalah alkohol primer. Alkohol
sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol
tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol. Adapun Rumus kimia
umum alkohol adalah : CnH2n+1OH (Fesenden, dkk.1997).
Sifat-sifat alkohol yaitu :
1. Alkohol suku rendah bersifat cairan sedangkan pada suku tinggi
berupa zat padat.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
2. Alkohol suku rendah menunjukkan sifat seperti air, suku tinggi
sifatnya seperti alkana.
3. Makin banyak atom karbonya, makin tinggi bobot jenisnya.
4. Alkohol primer titik didih, titik lebur lebih tinggi alcohol sekunder
(Fesenden,dkk.1997).
Penggunaan alkohol :
1. Etanol didapatkan pada minuman keras , dalam jumlah kecil
menyebabkan pembuluh darah dan tekanan darah turun, dalam
jumlah yang besar menyebabkan keracunan, merusak hati dan
menyebabkan kematian.
2. Etanol digunakan sebagai pelarut yang baik.
3. Gasohol adalah campuran etanol dengan gasoline dipakai untuk
bahan bakar
4. Spirtus adalah campuran methanol + etanol + zat warna metilen
blue.
5. Etanol 70% dipakai untuk desinfektan.
6. Methanol dikenal sebagai alcohol kayu, merupakan racun dapat
menyebabkan kebutaan, kehilangan control dan menimbulkan
kematian.
7. Methanol juga sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar
pembuatan formaldehyde (Cheng.2004).
Etanol adalah alkohol biasa. Etanol diperoleh melalui peragian
tetes (sisa pemurnian gula tebu), atau dari bahan lain yang
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
mengandung gula alam. Pada dasarnya, metode sintetik dilakukan
dengan hidrasi pada etilena dengan asam sulfat. Reaksi-reaksi
gugus–OH. Reaktifitas gugus–OH disebabkan oleh pasangan
elektron bebas pada atom 0,sehingga bersifat asam Lewis atau
polaritas ikatan O-H, yang menyebabkan molekul bertindak sebagai
donor proton atau bersifat asam (Chang.2004).
Fenol mempunyai gugus yang seperti alcohol akan tetapi gugus
fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic .Tata namanya
biasa dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran –ol.Fenol
mempunyai sifat-sifat yaitu:
1. Mempunyai sifat asam.Atom H dapat diganti tak hanya dengan
logam (seperti alcohol)tetapi juga dengan basa,terjadi
fenolat.Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat
diuraikan dengan asam karbonat.
2. Mudah dioksidasi,juga oleh oksigen udara dan memberikan zat-
zat warna ,mereduksi larutan fehling dan Ag beramoniak.
3. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3.
4. Mempunyai sifat Antiseptik, beracun, mengikis.(Riawan,1990).
Fenol biasa digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini
mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasikan protein)
koefisien fenol(KF): perbandingan kons,fenol/kons.zat untuk
mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama dan juga
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
sebagai sintesis misalnya asam salisilat,aspirin,dan
fenolftalein.(Riawan,1990).
Pada alkohol juga ada yang bersifat optis aktif yaitu dapat
memutar atom atom karbon asimetris (C kiral) yaitu keempat gugus
yang terikat berbeda satu sama lain. Hal ini akan menyebabkan
adanya isomer optic dengan jumlah isomer adalah 2n2 dengan n
adalah jumlah atom yang asimetris (C*). Contoh alcohol yang
bersifat optis aktif adalah 2-butanol yang mempunyai 2 isomer optic
yang satu sama lain adalah bayangan cermin. Pembuatan alcohol
secara alami yangumum adalah pembuatan methanol yang dapat
disuling dari kayu dan etanol dari hasil fermentasi dari disakarida
(gula tebu) dengan ragi. (parappung, 1987)
Penamaan alcohol dapat dilakuka dengan dua cara yaitu: nama
trivial diberi nama alkil alcohol (alcohol sebagai nama pokok dan
rantai karbonnya sebagai gugus (subtituen). Cara kedua
berdasarkan nama sistermik, nama sistemik diberi akhiran –OL
digunakan dimana gugus –OH diberi nomor terkecil dari ujung rantai
karbon dia terikat. Semua nama alcohol adalah merupakan turunan
methanol yang disebut karbinol.(Rasyid, 1989)
Sifat-sifat fisika alcohol diantaranya yaitu :
1. Titik didih alcohol jauh lebih tinggi dari titik didih alkana yang
mempunyai atom C yang sama.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
2. Alkohol juga mempunyai berat jenis yang lebih tinggi dari pada
alkana tetapi masih lebih rendah dari pada air.
3. Alkohol-alkohol rendah (methanol dan etanol dapat larut dalam
air dengan tidak terbatas. (Parappung, 1987)
Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air, sedangkan
alkil halide padanannya tidak larut. Kelarutan dalam air ini langsung
disebabkan oleh ikatan hydrogen antara alkohol dengan air.
(Fessenden, 1994)
Bagian hidrokarbon suatu alcohol besifat hidrofob, yakni
menolak moekul-molekul air. Makin panjang bagian hidrokarbon ini
akan makin rndh kelarutannya dalam air. Bila rantai karbon cukup
panjang, sifat hidrofob ini akan mengalahkan sifat hidrofil gugus
hidroksil. (Fessenden, 1994)
Tidak seperti alkil halide, alcohol tak menjalani subsitusi dalam
larutan netral atau basa. Mengapa tidak? Alasannya ialah pada
umumnya suatu gugus pergi haruslah basa yang cukup lemah. Kita
ketahui bahwa Cl-, Br-, dan I- merupakan gugus pergi yang baik dan
mudah digantikan dari dalam alkil halida. Ion-ion ini adalah basa
yang sangat lemah. Namun -OH, yang akan menjadi gugus pergi
dari suati alcohol dalam larutan netral atau basa adalah basa kuat
dan kaenya merupaka gugus pergi yang sangat buruk. (Fessenden,
1994)
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang
sama dengan alkohol seperti fenol, dimana gugus fungsi tersebut
melekat pada suatu cincin aromatik (Ar-O = Ph-OH = C6H5-OH)
dalam banyak hal mempunyai kesamaan sifat yang besar, terutama
sifat fisiknya. Alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah, tentang
keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan
bikarbonat membentuk CO2 yang ditunjukkan dengan adanya
gelembung-gelembung gas. (Riawan, 1990)
II.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (FI III : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur : H - O – H
Berat molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak memiliki warna
Kelarutan : Tidak larut dalam minyak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. n-heksana (FI IV : 1154)
Nama resmi : N-HEKSANA
Nama lain : n-heksana
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BM / RM : 86,18 / C6H14
Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, berbau
seperti eter lemah atau petroleum
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam
etanol, mutlak dapat bercampur dengan eter dan benzene, dan
sebagian minyak lemak dan atsiri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Metanol (FI III : 706)
Nama : METANOL
BM / RM : 32 / CH3OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membenntuk
cairan jernih, tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. Fenol (FI III : 484)
Nama resmi : PHENOLUM
Nama lain : Fenol
BM / RM : 94,11 / C6H5OH
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa hablur, tidak
berwarna atau merah jambu, bau khas, kaustik
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air, mudah larut dalam
etanol (95%), dalam gliserol , dalam kloroform, dalam minyak
lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat yang sejuk
Kegunaan : Sebagai sampel
5. Pereaksi Lucas (ZnCl2 + HCl)
Zink Klorida (FI IV : 835)
Nama resmi : ZINC CHLORIDUM
Nama lain : Zink klorida
BM / RM : 136,29 / ZnCl2
Pemerian : Serbuk hablur atau granut hablur putih atau
hampir putih, dapat berupa massa seperti
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut
dalam etanol / dalam gliserin
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
6. 2-Propanol (FI IV : 1193)
Nama resmi : 2-PROPANOL
Nama lain : 2-Propanol
BM/RM : 60,10/ CH3CH2OH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau seperti
etanol
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
Kelarutan : Bercampur dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
7. Amil alcohol (FI III : 641)
Nama resmi : AMYL ALKOHOL
Nama lain : 3-metil butan. 1 – ol
BM / RM : 88,13 / C5H11OH
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna, bau khas menyebabkan rasa terbakar pada lidah
Kelarutan : Praktis bercampur dengan semua pelarut
organic, sukar larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel
8. Asam asetat (FI III : 241)
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama lain : asam asetat, cuka
BM / RM : 60,0 / CH3COOH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau menusuk,
rasa asam, tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
(95%) dan dengan gliserol
Penympanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
9. Na2CO3 (FI III : 400)
Nama resmi : NATRII CARBONAS
Nama lain : Natrium karbonat
BM / RM : 124,00 / Na2CO3. H2O
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
10. NaHCO3 (FI III : 424)
Nama resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama lain : Natrium karbonat
BM / RM : 84,01 / NaHCO3
Pemerian : Serbuk putih atau hablur momoklin kecil,
buram
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut
dalam etanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
11. FeCl3 (FI III : 659)
Nama resmi : FERII CHLORIDUM
Nama lain : Besi (III) Klorida
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BM / RM : 162,2 / FeCl3
Pemerian : Hablur atau serbuk, hitam kehijauan, bebas
warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi oleh
kelembaban
Kelarutan : larut dalam air, larutan beropalensi berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
12. HCl (FI III : 53)
Nama Resmi : Accidum Hydrochloridum
Nama Lain : Asam Klorida
RM/BM : HCl / 36,46
Pemerian : Cairan ; tidak berwarna ; berasap ; bau
merangsang Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau
hilang
Kelarutan : Sangat larut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
II.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
1. Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5 mL (1) dan n-
heksana (2)
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
3. Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2), tambahkan setetes
methanol
4. Kocok dan perhatikan kelarutanya
5. Kerjakan seperti 1 s/d 4 dengan menggunakan alkohol yang
lain
6. Kerjakan seperti diatas dengan menggunakan fenol
B. Alkohol Primer, Sekunder dan tersier
1. Siapkan dua buah tabung reaksi
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 mL pereaksi
Lucas
3. Tambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung (1) dan 3-5
tetes alcohol sekunder pada tabung (2)
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
5. Perhatikan perubahanyadan catat
6. Kerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol
C. Beberapa reaksi dengan alkohol dan fenol
a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Tabung (1) di isi Amyl Alkohol dan tabung (2) dengan
fenol, tabung (3) dengan asam asetat (sebagai
pembanding) masing-masing 1 ml
3. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan dengan 0,5
mL Na2CO3
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit
5. Perhatikan perubahan dan catat
6. Kerjakan seperti 1 s.d 5 (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3)
b. Reaksi dengan Natrium
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi
2. Tabung (1) diisi dengan etanol, tabung (2) dengan
butanol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1
mL
3. Untuk masing-masing tabung reaksi masukkan sepotong
logam Na
4. Biarkan beberapa menit (hingga reaksi selesai)
5. Tambahkan 1 tetes PP untuk ketiga tabung reaksi
tersebut
6. Kedalam masing-masing tabung reaksi tambahkan
setetes demi setetes HCl 0,1N sampai warna merah
hilang
7. Catat perubahan yang terjadi dan jumlah HCl yang
digunakan
c. Reaksi dengan FeCl3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi
2. Tabung (1) diisi dengan methanol, tabung (2) dengan
amil alcohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing
1 ml
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
3. Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan
beberapa tetes FeCl3
4. Catat perubahan yang terjadi
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BAB III METODE KERJA
III.1 Alat
Adapun alat yang kami gunakan pada percobaan ini yaitu pipet
skala, pipet tetes, rak tabung, dan tabung reaksi.
III.2 Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan pada percobaan ini yaitu,
air, alkohol (beberapa macam), asam asetat , fenol, pereaksi lucas,
n-heksana, Na2CO3, NaHCO3, dan FeCl3.
III.3 Cara Kerja
a. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.
Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air dan n-
heksana. Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2) ditambahkan
setetes methanol. Tabung dikocok dan diperhatikan kelarutannya
(catat). Larutan diganti dengan alkohol lain dan dikerjakan
seperti 1 s/d 4. Larutan diganti dengan fenol dan dikerjakan
seperti di atas.
b. Alkohol primer, sekunder dan tersier
Disiapkan 3 buah tabung rekasi. Masing-masing tabung
reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi Lucas. Ditambahkan 3-5 tetes
metanol pada tabung (1) dan 3-5 tetes 2 propanol pada tabung
(2). Tabung dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit. Perhatikan
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
perubahannya dan catat. Gunakan fenol dan kerjakan seperti di
atas.
c. Beberapa reaksi alkohol dan fenol
a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
Disiapkan 3 buah tabung rekasi. Tabung (1) diisi
dengan Butanol, tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan
asam asetat (sebagai pembanding) masing-masing 1 ml.
Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml
Na2CO3. Tabung dikocok dan biarkan selama 3-5 menit.
Perhatikan perubahan yang terjadi dan catat. Kerjakan
seperti diatas (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3).
b. Reaksi dengan FeCl3
Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung (1) diisi
dengan methanol, tabung (2) diisi dengan fenol masing-
masing 1 ml. Ke dalam masing-masing tabung reaksi
ditambahkan beberapa tetes FeCl3. Perubahan yang terjadi
dicatat.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BAB IV HASIL PENGAMATAN
IV.1 Data Pengamatan
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Alkohol/ Fenol
Kelarutan
dalam air
Kelarutan
dalam n-
heksana
Keterangan
Metanol
Mudah
larut
Kurang larut
a. Dalam air :
bening
b. Dalam n-
heksana :
bening
Amil Alkohol Tidak larut Mudah larut
Ada
gelembung
Fenol
Mudah
larut
Tidak larut Bergelembung
B. Alkohol Primer dan Sekunder dengan Pereaksi Lucas
Alkohol Pereaksi Lucas Keterangan
Primer (Metanol) Larut Bercampur
Sekunder (2-Propanol) Larut Bercampur
Fenol Larut Bening
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
C. Beberapa reaksi alkohol dan fenol
1. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
Alkohol / Fenol
Na2CO3
(0,5 mL)
NaHCO3
(0,5 mL)
Keterangan
Amil alkohol (1 mL)
Tidak
larut
Tidak
larut
Terjadi 2
fase
Fenol (1 mL) Larut Larut
Terjadi 1
fase
Asam asetat (1 mL)
Larut
(bening)
Larut
(bergele
mbung)
Terjadi 1
fase
2. Reaksi dengan FeCl3
Zat FeCl3 Keterangan
Metanol Larut kuning
Amil alkohol Tidak larut Endapan kuning
Fenol Terjadi perubahan warna Ungu Kehitaman
IV.2 Reaksi
B. a. Methanol
ZnCl2
C2H5OH + HCl C2H5Cl + H2O
Lambat
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
b. amil alcohol
ZnCl2
CH3 – CH – (CH2)2 – OH + HCl CH3 – CH – (CH2)2 – Cl
CH3 Lambat CH3
c. 2-propanol
OH ZnCl2 Cl
CH3 – HC – CH3 + HCl CH3 – CH – CH3 + H2O
cepat
C. 1) 2CH3(CH2)4OH + Na2CO3 2CH3(CH2)4ONa + H2CO3
2Ar – OH + Na2CO3 2Ar-ONa + H2CO3
O O
2CH3 – C – OH + Na2CO3 2CH3 – C – ONa + H2CO3
CH3(CH2)4OH + NaHCO3 CH3(CH2)4ONa + H2CO3
2Ar – OH + NaHCO3 2Ar-ONa + H2CO3
O O
CH3 – C – OH + NaHCO3 CH3 – C – ONa + H2CO3
2) CH3OH + FeCl3 CH3Cl + Fe (OH)3
3CH3(CH2)3 OH + FeCl3 3CH3(CH2)Cl + Fe(OH)
Ar – OH + FeCl3 O – Ar – Fe – Ar – O + HCl
Ar
O








ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BAB V PEMBAHASAN
Alkohol merupakan suatu senyawa organik hidroksilat dimana
gugus –OH terikat pada atom karbon alifatik, sedangkan fenol merupakan
suatu senyawa organik karboksilat dimana gugus –OH terikat pada cincin
aromatis.
Dalam percobaan ini digunakan beberapa jenis alkohol dan fenol.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa pereaksi, yaitu
air, n-heksana, pereaksi Lucas, NaCO3, NaHCO3, dan FeCl3.
Pada percobaan pertama yaitu untuk mengetahui kelarutan alkohol
dan fenol dalam air dan n-heksana, mula-mula ditambahkan metanol
dengan air dan menghasilkan larutan yang mudah larut. ketika
ditambahakan metanol dengan n-heksana ternyata dihasilkan bahwa
metano kurangl larut dalam n-heksana. Hal ini disebabkan karena metanol
merupakan alkohol dengan jumlah atom C yang kurang dari lima yang
mana mempunyai sifat yang menyerupai air. Karena gugus hidroksil
dalam methanol mengambil bagian yang lebih besar dalam molekulnya,
dan cenderung bersifat polar sehingga jika direaksikan dengan air berlebih
akan mudah larut dibandingkan dengan pelarut organic seperti n-heksana.
Ketika ditambahkan amil alcohol dengan air, ternyata dihasilkan larutan
tidak larut, dan ketika ditambahkan dengan n-heksana menghasilkan
larutan yang mudah larut. Hal ini disebabkan karena semakin panjang
rantai karbon pada alcohol maka semakin bersifat non polar dan mudah
larut dalam pelarut organic. Lain halnya dengan fenol, kelarutannya dalam
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
air hanya sebagian kecil saja yang terjadi. Fenol lebih menyerupai sifat
alkana, sebab kelarutannya dalam n-heksana terjadi secara sempurna.
Hal ini disebabkan karena fenol bersifat non polar dan merupakan alcohol
yang lebih tinggi.
Dalam percobaan kedua yaitu untuk membedakan antara alcohol
primer dan sekunder, digunakan pereaksi Lucas. Pada saat alcohol primer
direaksikan dengan pereaksi Lucas maka akan menghasilkan larutan
yang larut. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada bahwa alcohol
primer memiliki rantai panjang dan tidak memiliki cabang sehingga
semakin panjang rantai suatu alcohol maka semakin kecil kelarutannya
dalam pereaksi Lucas. Selain itu rantai utama lebih sukar untuk
memutuskan diri. Lain halnya dengan alcohol sekunder, karena memiliki
rantai utama yang lebih pendek daripada alcohol primer dan
kemungkinan untuk memiliki cabang semakin lebih besar, maka
kereaktifannya dalam pereaksi Lucas lebih cepat dan menghasilkan
larutan yang larut.
Percobaan ketiga digunakan beberapa reaksi alcohol dan fenol
yang direaksikan dengan Na2CO3 dan NaHCO3, Amil alcohol larutan tidak
larut dan membentuk 2 fase dalam Na2CO3 dan NaHCO3. Berbeda
dengan fenol yang larut dalam Na2CO3 dan NaHCO3. Sedangkan reaksi
Asam asetat larut dalam Na2CO3 larutan berwarna bening dan NaHCO3
larutan terdapat gelemung. Padahal seharusnya pada natrium bikarbonat
juga akan menghasilkan warna yang bening yang sesuai dengan teori
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
yaitu asam asetat merupakan asam lemah, yang menyebabkan larutan
menjadi bening dan ditandai dengan adanya gelembung gas.
Percobaan terakhir adalah reaksi dengan FeCl3, methanol larut
dalam FeCl3 dan menghasilkan larutan berwarna kuning. Hal ini
disebabkan karena keasaman alcohol. Amil alcohol direaksikan dengan
FeCl3 tidak larut dan terdapat endapan kuning. Sedangkan fenol
direaksikan dengan FeCl3 tidak terjadi perubahan warna dan larutan
berwarna ungu kehitaman.
Dari percobaan ini kita dapat melihat beberapa perbedaan antara
alcohol dan fenol. Meskipun memiliki gugus hidroksil yang sama namun
fenol terikat dengan cincin aromatic bisa menghasilkan suatu hasil yang
berbeda apabila kita mereaksikan dengan pereaksi yang sama.
Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada
alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun
ketika ukuran gugus alkil bertambah besar , kelarutannya dalam air akan
berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat
mengganggu pembentukann ikatan hidrogen antara gugus hidroksi
dengan air. Jika gangguan ini cukup besar, akibatnya molekul – molekul
air akan menolak molekul – molekul alkohol untuk menstabilkan kembali
ikatan hidrogen antarmolekul air. Jika gugus non polar (seperti gugus alkil)
terikat pada cincin aromatik, kelarutan fenol dalam air akan berkurang. Hal
ini yang dianggap menjadi alasan mengapa gugugs non polar disebut
gugus hidrofob.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
Selain dipengaruhi gugus hidroksi, kelarutam alkohol dalam air juga
dipengaruhi oleh jumlah atom C-nya. Menurut literatur, pada umumnya
alkohol yang mempunyai jumlah atom C 1-3 akan larut sempurna dalam
air, jumlah atom C 4-5 akan sedikit larut dalam air, dan jumlah atom C >6
akan tidak larut dalam air.
Sebagian besar fenol bersifat asam yang lebih lemah daripada
asam karboksilat dan asam yang lebih kuat dari alkohol.ketika fenol
bereaksi dengan suatu basa, fenol akan diubah menjadi anion fenoksida,
sehingga fenol akan terlarut dalam larutan basa (sebagai garam
fenoksida). Larutan natrium hidroksida dan natrium karbonat merupakan
basa yang cukup kuat untuk dapat melarutkan hampir semua fenol yang
tak larut dalam air, tetapi larutan natrium bikarbonat tidak dapat. Tak satu
pun di antara basa – basa tersebut yang cukup kuat untuk mengubah
sejumlah tertentu alkohol menjadi ion alkoksida (yang akan melarutkan
alkohol yang tak larut air dalam bentuk anion alkoksida).
Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam percobaan
kemungkinan disebabkan karena kurangnya ketelitian dan kecerobohan
praktikan serta alat-alat yang digunakan kurang bersih.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Alkohol merupakan senyawa polar larut dalam air, fenol tidak
dapat larut dalam air, namun larut dalam n-heksana.
2. Alkohol sekunder merupakan jenis alkhohol yang cepat bereaksi
dengan pereaksi lucas dibandingkan dengan alcohol primer.
3. Amil alkohol bereaksi dengan Na2CO3 menghasilkan gelembung
gas yang menandakan adanya kandungan karbon dalam reaksi
tersebut, sedangkan fenol dan asam asetat tidak bereaksi
dengan Na2CO3.
4. Dengan mereaksikan FeCl3 kita dapat membedakan alcohol dan
fenol dari warna yang dihasilkan yaitu :
a. Methanol menghasilkan larutan warna kuning.
b. Amil alcohol terdapat endapan kuning.
c. Fenol menghasilkan larutan yang larut berwarna ungu
kehitaman.
VI.2 Saran
Bimbingan dari asisten sangat kami harapkan.
ALKOHOL DAN FENOL
AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt
15020140081
DAFTAR PUSTAKA
Chang. 2004. Intisari Kimia Organik : Hipokrates.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994. Kimia Organik edisi ketiga
jilid I. Erlangga : Jakarta.
Parappung, 1987. Kimia Organik. SHA Bandung : Bandung.
Rasyid, M. 1989. Kimia organik. UNM : Makassar.
Riawan, S .1990 . Kimia Organik. Jakarta Binapura Aksara.

More Related Content

What's hot

Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
adefemia1
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
qlp
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
pure chems
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
Ernalia Rosita
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
Ridha Faturachmi
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Mina Audina
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Universitas Negeri Medan
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
Andriana Andriana
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
Nur Kasim
 

What's hot (20)

Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Identifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan ketonIdentifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan keton
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 

Similar to 1 alkohol dan fenol

Alkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxAlkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptx
RifqiNaufal24
 
Alkohol, fenol, eter dan tiol
Alkohol, fenol, eter dan tiolAlkohol, fenol, eter dan tiol
Alkohol, fenol, eter dan tiol
alditeuku1
 
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSuraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
Sri ElflsparKyu
 
reaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxreaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docx
SUCIATIuci4
 
A alkohol.docx
A alkohol.docxA alkohol.docx
A alkohol.docx
TIRASBALYO
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
dzunnun
 
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
Samy232124
 
kimdas PPT-1.pptx
kimdas PPT-1.pptxkimdas PPT-1.pptx
kimdas PPT-1.pptx
SriImeldaKasim
 
FENOL.pptx
FENOL.pptxFENOL.pptx
FENOL.pptx
CitraCirebon
 
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSIGUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
fitriannii099
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Muhammad Luthfan
 
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsurAlkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
muhlisunazim
 
Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)Meldy Putra
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton2 aldehid dan keton
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLKelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Aldi Azwardi Imani
 
Aldehid dan keton ( 3 )
Aldehid dan keton ( 3 )Aldehid dan keton ( 3 )
Aldehid dan keton ( 3 )
Andreas Napitupulu
 

Similar to 1 alkohol dan fenol (20)

Alkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxAlkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptx
 
Alkohol, fenol, eter dan tiol
Alkohol, fenol, eter dan tiolAlkohol, fenol, eter dan tiol
Alkohol, fenol, eter dan tiol
 
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eterSuraiya reaksi alkohol_&_eter
Suraiya reaksi alkohol_&_eter
 
reaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxreaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docx
 
A alkohol.docx
A alkohol.docxA alkohol.docx
A alkohol.docx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
2_3. alkohol, fenol dan eter.pdf
 
kimdas PPT-1.pptx
kimdas PPT-1.pptxkimdas PPT-1.pptx
kimdas PPT-1.pptx
 
FENOL.pptx
FENOL.pptxFENOL.pptx
FENOL.pptx
 
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSIGUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI GUGUS FUNGSI
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
 
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsurAlkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
 
Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)Turunan alkn (1)
Turunan alkn (1)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
 
2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton
 
Alkohol,ppt
Alkohol,pptAlkohol,ppt
Alkohol,ppt
 
Kimia organik-5
Kimia organik-5Kimia organik-5
Kimia organik-5
 
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOLKelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
Kelompok 2 - Kelas XI Analis Kimia 6 - SMKN 13 Bandung - ALKOHOL dan FENOL
 
Aldehid dan keton ( 3 )
Aldehid dan keton ( 3 )Aldehid dan keton ( 3 )
Aldehid dan keton ( 3 )
 

Recently uploaded

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 

Recently uploaded (20)

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 

1 alkohol dan fenol

  • 1. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Sifat lain dari alkohol dapat ditentukan dari letak gugus hidroksil pada atom C yang dikenal sebagai; alkohol primer dimana gugus hidroksida terikat oleh atom karbon primer; alkohol sekunder dimana gugus hidroksida terikat oleh atom sekunder; alkohol tertier dimana gugus hidroksida terikat oleh atom karbon tersier. Sedangkan fenol mempunyai rumus struktur yang seripa dengan alkohol tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik, dan dengan Ar-(sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan sebagai Ar-OH. Fenol lebih asam dari alkohol karena anion yang dihasilkan dan distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar (delokalissai) oleh cincin aromatik. Istilah alkohol dalam kehidupan sehari-hari sering dikaitkan dengan minuman keras. Bahan aktif dalam minuman keras atau minuman beralkohol adalah etanol atau etil alkohol. Berbeda dengan alcohol adalah etanol atau etil alcohol. Berbeda dengan alkohol yang sudah tidak asing lagi bagi orang awam, fenol justru sangat jarang disebut di kalangan masyarakat. Padahal, fenol juga termasuk golongan alkohol dan biasa disebut alkohol aromatic. Sedangkan,
  • 2. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 alkohol yang dimaksud oleh kebanyakan orang merupakan alkohol alifatik. Untuk itu, dalam percobaan ini, dilakukan beberapa reaksi untuk membedakan alcohol alifatik (alcohol) dengan alcohol aromatic (fenol). Setelah itu, akan diperoleh sifat fisika dan kimia dari masing- masing senyawa berdasarkan reaksinya terhadap suatu pereaksi. Selain itu, dengan mengetahui sifat fisika dan kimia dari kedua senyawa tersebut, diharapkan kita dapat lebih berhati-hati terhadap penggunaannya. I.2 Maksud dan Tujuan I.2.1 Maksud a. Mempelajari beberapa sifat fisika dan kimia dari alcohol dan fenol. b. Membedakan antara alcohol primer, sekunder, dan tersier. I.2.2 Tujuan a. Membedakan larutan alcohol dan fenol dalam air dan n- heksana. b. Membedakan reaksi alcohol primer, sekunder, dan tersier dengan menggunakan pereaksi Lucas. c. Mempelajari sifat alcohol dan fenol dengan reaksi menggunakan NA2CO3 dan NaHCO3 dan reaksi dengan FeCl3.
  • 3. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 I.3 Prinsip Percobaan Membedakan alcohol dan fenol berdasarkan kelarutan dalam air dan fenol, reaksi dengan N2CO3. NaHCO3 dan dengan FeCl3 serta membedakan alcohol berdasarkan pereaksi lucas.
  • 4. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Teori Umum Dalam ilmu kimia alcohol dapat dipandang sebagai turunan alkana, dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus hidroksil (OH). Sehingga nama alcohol diambil dari alkana dimana akhiran “a” diganti dengan akhiran “ol”, sedangkan letak gugus OH terikat dinyatakan dengan angka. Atau diambil nama dari akil+alcohol (Chang. 2004). Ada tiga jenis utama alkohol berdasarkan letak ikatan –OH pada atom C, yaitu: 1. Alcohol primer : gugus –OH terikat pada atom C-primer 2. Alcohol sekunder : gugus –OH terikat pada atom C-sekunder 3. Alcohol tersier : gugus –OH terikat pada atom C-tersier (Fesenden,dkk.1997). Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol adalah alkohol primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol. Adapun Rumus kimia umum alkohol adalah : CnH2n+1OH (Fesenden, dkk.1997). Sifat-sifat alkohol yaitu : 1. Alkohol suku rendah bersifat cairan sedangkan pada suku tinggi berupa zat padat.
  • 5. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 2. Alkohol suku rendah menunjukkan sifat seperti air, suku tinggi sifatnya seperti alkana. 3. Makin banyak atom karbonya, makin tinggi bobot jenisnya. 4. Alkohol primer titik didih, titik lebur lebih tinggi alcohol sekunder (Fesenden,dkk.1997). Penggunaan alkohol : 1. Etanol didapatkan pada minuman keras , dalam jumlah kecil menyebabkan pembuluh darah dan tekanan darah turun, dalam jumlah yang besar menyebabkan keracunan, merusak hati dan menyebabkan kematian. 2. Etanol digunakan sebagai pelarut yang baik. 3. Gasohol adalah campuran etanol dengan gasoline dipakai untuk bahan bakar 4. Spirtus adalah campuran methanol + etanol + zat warna metilen blue. 5. Etanol 70% dipakai untuk desinfektan. 6. Methanol dikenal sebagai alcohol kayu, merupakan racun dapat menyebabkan kebutaan, kehilangan control dan menimbulkan kematian. 7. Methanol juga sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar pembuatan formaldehyde (Cheng.2004). Etanol adalah alkohol biasa. Etanol diperoleh melalui peragian tetes (sisa pemurnian gula tebu), atau dari bahan lain yang
  • 6. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 mengandung gula alam. Pada dasarnya, metode sintetik dilakukan dengan hidrasi pada etilena dengan asam sulfat. Reaksi-reaksi gugus–OH. Reaktifitas gugus–OH disebabkan oleh pasangan elektron bebas pada atom 0,sehingga bersifat asam Lewis atau polaritas ikatan O-H, yang menyebabkan molekul bertindak sebagai donor proton atau bersifat asam (Chang.2004). Fenol mempunyai gugus yang seperti alcohol akan tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatic .Tata namanya biasa dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran –ol.Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu: 1. Mempunyai sifat asam.Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam (seperti alcohol)tetapi juga dengan basa,terjadi fenolat.Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat. 2. Mudah dioksidasi,juga oleh oksigen udara dan memberikan zat- zat warna ,mereduksi larutan fehling dan Ag beramoniak. 3. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3. 4. Mempunyai sifat Antiseptik, beracun, mengikis.(Riawan,1990). Fenol biasa digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasikan protein) koefisien fenol(KF): perbandingan kons,fenol/kons.zat untuk mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama dan juga
  • 7. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 sebagai sintesis misalnya asam salisilat,aspirin,dan fenolftalein.(Riawan,1990). Pada alkohol juga ada yang bersifat optis aktif yaitu dapat memutar atom atom karbon asimetris (C kiral) yaitu keempat gugus yang terikat berbeda satu sama lain. Hal ini akan menyebabkan adanya isomer optic dengan jumlah isomer adalah 2n2 dengan n adalah jumlah atom yang asimetris (C*). Contoh alcohol yang bersifat optis aktif adalah 2-butanol yang mempunyai 2 isomer optic yang satu sama lain adalah bayangan cermin. Pembuatan alcohol secara alami yangumum adalah pembuatan methanol yang dapat disuling dari kayu dan etanol dari hasil fermentasi dari disakarida (gula tebu) dengan ragi. (parappung, 1987) Penamaan alcohol dapat dilakuka dengan dua cara yaitu: nama trivial diberi nama alkil alcohol (alcohol sebagai nama pokok dan rantai karbonnya sebagai gugus (subtituen). Cara kedua berdasarkan nama sistermik, nama sistemik diberi akhiran –OL digunakan dimana gugus –OH diberi nomor terkecil dari ujung rantai karbon dia terikat. Semua nama alcohol adalah merupakan turunan methanol yang disebut karbinol.(Rasyid, 1989) Sifat-sifat fisika alcohol diantaranya yaitu : 1. Titik didih alcohol jauh lebih tinggi dari titik didih alkana yang mempunyai atom C yang sama.
  • 8. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 2. Alkohol juga mempunyai berat jenis yang lebih tinggi dari pada alkana tetapi masih lebih rendah dari pada air. 3. Alkohol-alkohol rendah (methanol dan etanol dapat larut dalam air dengan tidak terbatas. (Parappung, 1987) Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air, sedangkan alkil halide padanannya tidak larut. Kelarutan dalam air ini langsung disebabkan oleh ikatan hydrogen antara alkohol dengan air. (Fessenden, 1994) Bagian hidrokarbon suatu alcohol besifat hidrofob, yakni menolak moekul-molekul air. Makin panjang bagian hidrokarbon ini akan makin rndh kelarutannya dalam air. Bila rantai karbon cukup panjang, sifat hidrofob ini akan mengalahkan sifat hidrofil gugus hidroksil. (Fessenden, 1994) Tidak seperti alkil halide, alcohol tak menjalani subsitusi dalam larutan netral atau basa. Mengapa tidak? Alasannya ialah pada umumnya suatu gugus pergi haruslah basa yang cukup lemah. Kita ketahui bahwa Cl-, Br-, dan I- merupakan gugus pergi yang baik dan mudah digantikan dari dalam alkil halida. Ion-ion ini adalah basa yang sangat lemah. Namun -OH, yang akan menjadi gugus pergi dari suati alcohol dalam larutan netral atau basa adalah basa kuat dan kaenya merupaka gugus pergi yang sangat buruk. (Fessenden, 1994)
  • 9. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang sama dengan alkohol seperti fenol, dimana gugus fungsi tersebut melekat pada suatu cincin aromatik (Ar-O = Ph-OH = C6H5-OH) dalam banyak hal mempunyai kesamaan sifat yang besar, terutama sifat fisiknya. Alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah, tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan bikarbonat membentuk CO2 yang ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung gas. (Riawan, 1990) II.2 Uraian Bahan 1. Aquadest (FI III : 96) Nama resmi : AQUA DESTILLATA Nama lain : Air suling Rumus molekul : H2O Rumus struktur : H - O – H Berat molekul : 18,02 Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak memiliki warna Kelarutan : Tidak larut dalam minyak Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : Sebagai pelarut 2. n-heksana (FI IV : 1154) Nama resmi : N-HEKSANA Nama lain : n-heksana
  • 10. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BM / RM : 86,18 / C6H14 Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, berbau seperti eter lemah atau petroleum Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol, mutlak dapat bercampur dengan eter dan benzene, dan sebagian minyak lemak dan atsiri Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai pelarut 3. Metanol (FI III : 706) Nama : METANOL BM / RM : 32 / CH3OH Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membenntuk cairan jernih, tidak berwarna Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai pereaksi 4. Fenol (FI III : 484) Nama resmi : PHENOLUM Nama lain : Fenol BM / RM : 94,11 / C6H5OH Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa hablur, tidak berwarna atau merah jambu, bau khas, kaustik
  • 11. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 Kelarutan : Larut dalam 12 bagian air, mudah larut dalam etanol (95%), dalam gliserol , dalam kloroform, dalam minyak lemak Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk Kegunaan : Sebagai sampel 5. Pereaksi Lucas (ZnCl2 + HCl) Zink Klorida (FI IV : 835) Nama resmi : ZINC CHLORIDUM Nama lain : Zink klorida BM / RM : 136,29 / ZnCl2 Pemerian : Serbuk hablur atau granut hablur putih atau hampir putih, dapat berupa massa seperti Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol / dalam gliserin Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : Sebagai pereaksi 6. 2-Propanol (FI IV : 1193) Nama resmi : 2-PROPANOL Nama lain : 2-Propanol BM/RM : 60,10/ CH3CH2OH Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau seperti etanol
  • 12. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 Kelarutan : Bercampur dengan air Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : Sebagai pereaksi 7. Amil alcohol (FI III : 641) Nama resmi : AMYL ALKOHOL Nama lain : 3-metil butan. 1 – ol BM / RM : 88,13 / C5H11OH Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas menyebabkan rasa terbakar pada lidah Kelarutan : Praktis bercampur dengan semua pelarut organic, sukar larut dalam air Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : Sebagai sampel 8. Asam asetat (FI III : 241) Nama resmi : ACIDUM ACETICUM Nama lain : asam asetat, cuka BM / RM : 60,0 / CH3COOH Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau menusuk, rasa asam, tajam Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%) dan dengan gliserol Penympanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai pereaksi
  • 13. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 9. Na2CO3 (FI III : 400) Nama resmi : NATRII CARBONAS Nama lain : Natrium karbonat BM / RM : 124,00 / Na2CO3. H2O Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai pereaksi 10. NaHCO3 (FI III : 424) Nama resmi : NATRII SUBCARBONAS Nama lain : Natrium karbonat BM / RM : 84,01 / NaHCO3 Pemerian : Serbuk putih atau hablur momoklin kecil, buram Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol (95%) Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : Sebagai pereaksi 11. FeCl3 (FI III : 659) Nama resmi : FERII CHLORIDUM Nama lain : Besi (III) Klorida
  • 14. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BM / RM : 162,2 / FeCl3 Pemerian : Hablur atau serbuk, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaban Kelarutan : larut dalam air, larutan beropalensi berwarna Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : sebagai pereaksi 12. HCl (FI III : 53) Nama Resmi : Accidum Hydrochloridum Nama Lain : Asam Klorida RM/BM : HCl / 36,46 Pemerian : Cairan ; tidak berwarna ; berasap ; bau merangsang Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau hilang Kelarutan : Sangat larut Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Zat tambahan II.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2015) A. Kelarutan dalam air dan n-heksana 1. Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering 2. Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5 mL (1) dan n- heksana (2)
  • 15. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 3. Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2), tambahkan setetes methanol 4. Kocok dan perhatikan kelarutanya 5. Kerjakan seperti 1 s/d 4 dengan menggunakan alkohol yang lain 6. Kerjakan seperti diatas dengan menggunakan fenol B. Alkohol Primer, Sekunder dan tersier 1. Siapkan dua buah tabung reaksi 2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 mL pereaksi Lucas 3. Tambahkan 3-5 tetes alkohol primer pada tabung (1) dan 3-5 tetes alcohol sekunder pada tabung (2) 4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit 5. Perhatikan perubahanyadan catat 6. Kerjakan seperti 1 s.d 5 dengan menggunakan fenol C. Beberapa reaksi dengan alkohol dan fenol a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3 1. Siapkan tiga buah tabung reaksi 2. Tabung (1) di isi Amyl Alkohol dan tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing-masing 1 ml 3. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan dengan 0,5 mL Na2CO3
  • 16. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit 5. Perhatikan perubahan dan catat 6. Kerjakan seperti 1 s.d 5 (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3) b. Reaksi dengan Natrium 1. Siapkan 3 buah tabung reaksi 2. Tabung (1) diisi dengan etanol, tabung (2) dengan butanol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 mL 3. Untuk masing-masing tabung reaksi masukkan sepotong logam Na 4. Biarkan beberapa menit (hingga reaksi selesai) 5. Tambahkan 1 tetes PP untuk ketiga tabung reaksi tersebut 6. Kedalam masing-masing tabung reaksi tambahkan setetes demi setetes HCl 0,1N sampai warna merah hilang 7. Catat perubahan yang terjadi dan jumlah HCl yang digunakan c. Reaksi dengan FeCl3 1. Siapkan tiga buah tabung reaksi 2. Tabung (1) diisi dengan methanol, tabung (2) dengan amil alcohol dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml
  • 17. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 3. Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes FeCl3 4. Catat perubahan yang terjadi
  • 18. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BAB III METODE KERJA III.1 Alat Adapun alat yang kami gunakan pada percobaan ini yaitu pipet skala, pipet tetes, rak tabung, dan tabung reaksi. III.2 Bahan Adapun bahan yang kami gunakan pada percobaan ini yaitu, air, alkohol (beberapa macam), asam asetat , fenol, pereaksi lucas, n-heksana, Na2CO3, NaHCO3, dan FeCl3. III.3 Cara Kerja a. Kelarutan dalam air dan n-heksana Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5 ml air dan n- heksana. Ke dalam tabung reaksi (1) dan (2) ditambahkan setetes methanol. Tabung dikocok dan diperhatikan kelarutannya (catat). Larutan diganti dengan alkohol lain dan dikerjakan seperti 1 s/d 4. Larutan diganti dengan fenol dan dikerjakan seperti di atas. b. Alkohol primer, sekunder dan tersier Disiapkan 3 buah tabung rekasi. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 ml pereaksi Lucas. Ditambahkan 3-5 tetes metanol pada tabung (1) dan 3-5 tetes 2 propanol pada tabung (2). Tabung dikocok dan dibiarkan selama 3-5 menit. Perhatikan
  • 19. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 perubahannya dan catat. Gunakan fenol dan kerjakan seperti di atas. c. Beberapa reaksi alkohol dan fenol a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3 Disiapkan 3 buah tabung rekasi. Tabung (1) diisi dengan Butanol, tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing-masing 1 ml. Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml Na2CO3. Tabung dikocok dan biarkan selama 3-5 menit. Perhatikan perubahan yang terjadi dan catat. Kerjakan seperti diatas (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3). b. Reaksi dengan FeCl3 Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Tabung (1) diisi dengan methanol, tabung (2) diisi dengan fenol masing- masing 1 ml. Ke dalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes FeCl3. Perubahan yang terjadi dicatat.
  • 20. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BAB IV HASIL PENGAMATAN IV.1 Data Pengamatan A. Kelarutan dalam air dan n-heksana Alkohol/ Fenol Kelarutan dalam air Kelarutan dalam n- heksana Keterangan Metanol Mudah larut Kurang larut a. Dalam air : bening b. Dalam n- heksana : bening Amil Alkohol Tidak larut Mudah larut Ada gelembung Fenol Mudah larut Tidak larut Bergelembung B. Alkohol Primer dan Sekunder dengan Pereaksi Lucas Alkohol Pereaksi Lucas Keterangan Primer (Metanol) Larut Bercampur Sekunder (2-Propanol) Larut Bercampur Fenol Larut Bening
  • 21. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 C. Beberapa reaksi alkohol dan fenol 1. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3 Alkohol / Fenol Na2CO3 (0,5 mL) NaHCO3 (0,5 mL) Keterangan Amil alkohol (1 mL) Tidak larut Tidak larut Terjadi 2 fase Fenol (1 mL) Larut Larut Terjadi 1 fase Asam asetat (1 mL) Larut (bening) Larut (bergele mbung) Terjadi 1 fase 2. Reaksi dengan FeCl3 Zat FeCl3 Keterangan Metanol Larut kuning Amil alkohol Tidak larut Endapan kuning Fenol Terjadi perubahan warna Ungu Kehitaman IV.2 Reaksi B. a. Methanol ZnCl2 C2H5OH + HCl C2H5Cl + H2O Lambat
  • 22. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 b. amil alcohol ZnCl2 CH3 – CH – (CH2)2 – OH + HCl CH3 – CH – (CH2)2 – Cl CH3 Lambat CH3 c. 2-propanol OH ZnCl2 Cl CH3 – HC – CH3 + HCl CH3 – CH – CH3 + H2O cepat C. 1) 2CH3(CH2)4OH + Na2CO3 2CH3(CH2)4ONa + H2CO3 2Ar – OH + Na2CO3 2Ar-ONa + H2CO3 O O 2CH3 – C – OH + Na2CO3 2CH3 – C – ONa + H2CO3 CH3(CH2)4OH + NaHCO3 CH3(CH2)4ONa + H2CO3 2Ar – OH + NaHCO3 2Ar-ONa + H2CO3 O O CH3 – C – OH + NaHCO3 CH3 – C – ONa + H2CO3 2) CH3OH + FeCl3 CH3Cl + Fe (OH)3 3CH3(CH2)3 OH + FeCl3 3CH3(CH2)Cl + Fe(OH) Ar – OH + FeCl3 O – Ar – Fe – Ar – O + HCl Ar O        
  • 23. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BAB V PEMBAHASAN Alkohol merupakan suatu senyawa organik hidroksilat dimana gugus –OH terikat pada atom karbon alifatik, sedangkan fenol merupakan suatu senyawa organik karboksilat dimana gugus –OH terikat pada cincin aromatis. Dalam percobaan ini digunakan beberapa jenis alkohol dan fenol. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa pereaksi, yaitu air, n-heksana, pereaksi Lucas, NaCO3, NaHCO3, dan FeCl3. Pada percobaan pertama yaitu untuk mengetahui kelarutan alkohol dan fenol dalam air dan n-heksana, mula-mula ditambahkan metanol dengan air dan menghasilkan larutan yang mudah larut. ketika ditambahakan metanol dengan n-heksana ternyata dihasilkan bahwa metano kurangl larut dalam n-heksana. Hal ini disebabkan karena metanol merupakan alkohol dengan jumlah atom C yang kurang dari lima yang mana mempunyai sifat yang menyerupai air. Karena gugus hidroksil dalam methanol mengambil bagian yang lebih besar dalam molekulnya, dan cenderung bersifat polar sehingga jika direaksikan dengan air berlebih akan mudah larut dibandingkan dengan pelarut organic seperti n-heksana. Ketika ditambahkan amil alcohol dengan air, ternyata dihasilkan larutan tidak larut, dan ketika ditambahkan dengan n-heksana menghasilkan larutan yang mudah larut. Hal ini disebabkan karena semakin panjang rantai karbon pada alcohol maka semakin bersifat non polar dan mudah larut dalam pelarut organic. Lain halnya dengan fenol, kelarutannya dalam
  • 24. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 air hanya sebagian kecil saja yang terjadi. Fenol lebih menyerupai sifat alkana, sebab kelarutannya dalam n-heksana terjadi secara sempurna. Hal ini disebabkan karena fenol bersifat non polar dan merupakan alcohol yang lebih tinggi. Dalam percobaan kedua yaitu untuk membedakan antara alcohol primer dan sekunder, digunakan pereaksi Lucas. Pada saat alcohol primer direaksikan dengan pereaksi Lucas maka akan menghasilkan larutan yang larut. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada bahwa alcohol primer memiliki rantai panjang dan tidak memiliki cabang sehingga semakin panjang rantai suatu alcohol maka semakin kecil kelarutannya dalam pereaksi Lucas. Selain itu rantai utama lebih sukar untuk memutuskan diri. Lain halnya dengan alcohol sekunder, karena memiliki rantai utama yang lebih pendek daripada alcohol primer dan kemungkinan untuk memiliki cabang semakin lebih besar, maka kereaktifannya dalam pereaksi Lucas lebih cepat dan menghasilkan larutan yang larut. Percobaan ketiga digunakan beberapa reaksi alcohol dan fenol yang direaksikan dengan Na2CO3 dan NaHCO3, Amil alcohol larutan tidak larut dan membentuk 2 fase dalam Na2CO3 dan NaHCO3. Berbeda dengan fenol yang larut dalam Na2CO3 dan NaHCO3. Sedangkan reaksi Asam asetat larut dalam Na2CO3 larutan berwarna bening dan NaHCO3 larutan terdapat gelemung. Padahal seharusnya pada natrium bikarbonat juga akan menghasilkan warna yang bening yang sesuai dengan teori
  • 25. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 yaitu asam asetat merupakan asam lemah, yang menyebabkan larutan menjadi bening dan ditandai dengan adanya gelembung gas. Percobaan terakhir adalah reaksi dengan FeCl3, methanol larut dalam FeCl3 dan menghasilkan larutan berwarna kuning. Hal ini disebabkan karena keasaman alcohol. Amil alcohol direaksikan dengan FeCl3 tidak larut dan terdapat endapan kuning. Sedangkan fenol direaksikan dengan FeCl3 tidak terjadi perubahan warna dan larutan berwarna ungu kehitaman. Dari percobaan ini kita dapat melihat beberapa perbedaan antara alcohol dan fenol. Meskipun memiliki gugus hidroksil yang sama namun fenol terikat dengan cincin aromatic bisa menghasilkan suatu hasil yang berbeda apabila kita mereaksikan dengan pereaksi yang sama. Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika ukuran gugus alkil bertambah besar , kelarutannya dalam air akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat mengganggu pembentukann ikatan hidrogen antara gugus hidroksi dengan air. Jika gangguan ini cukup besar, akibatnya molekul – molekul air akan menolak molekul – molekul alkohol untuk menstabilkan kembali ikatan hidrogen antarmolekul air. Jika gugus non polar (seperti gugus alkil) terikat pada cincin aromatik, kelarutan fenol dalam air akan berkurang. Hal ini yang dianggap menjadi alasan mengapa gugugs non polar disebut gugus hidrofob.
  • 26. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 Selain dipengaruhi gugus hidroksi, kelarutam alkohol dalam air juga dipengaruhi oleh jumlah atom C-nya. Menurut literatur, pada umumnya alkohol yang mempunyai jumlah atom C 1-3 akan larut sempurna dalam air, jumlah atom C 4-5 akan sedikit larut dalam air, dan jumlah atom C >6 akan tidak larut dalam air. Sebagian besar fenol bersifat asam yang lebih lemah daripada asam karboksilat dan asam yang lebih kuat dari alkohol.ketika fenol bereaksi dengan suatu basa, fenol akan diubah menjadi anion fenoksida, sehingga fenol akan terlarut dalam larutan basa (sebagai garam fenoksida). Larutan natrium hidroksida dan natrium karbonat merupakan basa yang cukup kuat untuk dapat melarutkan hampir semua fenol yang tak larut dalam air, tetapi larutan natrium bikarbonat tidak dapat. Tak satu pun di antara basa – basa tersebut yang cukup kuat untuk mengubah sejumlah tertentu alkohol menjadi ion alkoksida (yang akan melarutkan alkohol yang tak larut air dalam bentuk anion alkoksida). Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam percobaan kemungkinan disebabkan karena kurangnya ketelitian dan kecerobohan praktikan serta alat-alat yang digunakan kurang bersih.
  • 27. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Alkohol merupakan senyawa polar larut dalam air, fenol tidak dapat larut dalam air, namun larut dalam n-heksana. 2. Alkohol sekunder merupakan jenis alkhohol yang cepat bereaksi dengan pereaksi lucas dibandingkan dengan alcohol primer. 3. Amil alkohol bereaksi dengan Na2CO3 menghasilkan gelembung gas yang menandakan adanya kandungan karbon dalam reaksi tersebut, sedangkan fenol dan asam asetat tidak bereaksi dengan Na2CO3. 4. Dengan mereaksikan FeCl3 kita dapat membedakan alcohol dan fenol dari warna yang dihasilkan yaitu : a. Methanol menghasilkan larutan warna kuning. b. Amil alcohol terdapat endapan kuning. c. Fenol menghasilkan larutan yang larut berwarna ungu kehitaman. VI.2 Saran Bimbingan dari asisten sangat kami harapkan.
  • 28. ALKOHOL DAN FENOL AYU MELINDA HARTI WIDIASTUTI, S.Farm., M.Farm., Apt 15020140081 DAFTAR PUSTAKA Chang. 2004. Intisari Kimia Organik : Hipokrates. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta. Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994. Kimia Organik edisi ketiga jilid I. Erlangga : Jakarta. Parappung, 1987. Kimia Organik. SHA Bandung : Bandung. Rasyid, M. 1989. Kimia organik. UNM : Makassar. Riawan, S .1990 . Kimia Organik. Jakarta Binapura Aksara.