1. AKADPENGERTIAN, SYARAT, RUKUN,
MACAM-MACAM AKAD, DAN
BERAKHIRNYA AKAD
FIQH II (MUAMALAH)
Dosen Pengampu: Usep Awalani, S.Pd.I, M.Si
STIT SIROJUL FALAH BOGOR
Oleh Kelompok 2:
1. M. KAMALUDIN [NIM: 16.01.0122]
2. RENDRA FAHRURROZIE [NIM: 16.01.0073]
3. SITI ROBIAH [NIM: 16.01.0094]
04/2018
2. PENGERTIAN AKAD
• AKAD menurut BAHASA artinya ikatan (ar-
rabthu), pengukuhan (al ihkam), penguatan
(at taqwiyah).
بالخرر الواحد ربط أي الحبلين عقد
• Aqada al-hablaini, artinya dia mengikat yang
satu dengan yg lain.
(Yusuf Ahmad Mahmud As-Sabatin, Al-Buyû‘ al-Qadîmah wa al-
Mu‘âshirah wa al-Burshat al-Mahalliyyah wa ad-Duwaliyyah (Beirut:
Darul Bayariq, 2002) , Hal. 13)
2
2
3. PENGERTIAN AKAD
Ibn ‘Abbas menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan akad adalah perjanjian (al-‘ahdu) yang
diambil oleh Allah SWT atas hamba-hambaNya
agar mereka mengimani dan menaatinya dalam
perkara apa saja yang telah Dia halalkan atau
haramkan.
Allah SWT berfirman yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad
itu (QS. Al-Maidah : 1)
(http://ponpesbaron.id/bisnis-islami-akad-syarat-dan-rukunnya/)
3
4. PENGERTIAN AKAD
• AKAD menurut ISTILAH SYAR’I :
• محله في اثره يظهر مشروع وجه على بقبول ايجاب اطَبارت
• AKAD adalah ikatan ijab dengan kabul
yang sesuai hukum syara’ yang
menimbulkan akibat hukum pada objek
akad.
(Yusuf As-Sabatin, Al-Buyu’, Hal. 13)
4
4
6. SYARAT DALAM AKAD
• Di dalam AKAD juga memiliki syarat yang harus
di penuhi, Allah SWT berfirman yang artinya :
• ….kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka (antaradin)
diantara kalian (QS. An-Nisa’ : 29).
• Ayat ini menjelaskan wajibnya memenuhi syarat-
syarat dalam AKAD. Jika tidak, maka jual beli itu
secara syar’i tidak sah.
6
7. SYARAT DALAM AKAD
ADA 2 MACAM SYARAT:
1. Syarat Syar’i, yaitu syarat yang ditetapkan oleh dalil
syara’. Atau disebut, syarat In’iqod.
a) Syarat Umum, terpenuhinya syarat al ‘aqid, obyek akad, dan
shighat aqad (ijab qabul).
b) Syarat Khusus, yang dipenuhi dalam sebagian akad, bukan
dalam akad lainnya. Contoh, saksi dalam nikah dan serah
terima harta.
2. Syarat Ja’li, yaitu syarat yang ditentukan sendiri oleh
pihak-pihak yang berakad.
Ustadz Siddiq Al Jawi (Dosen Ushul Fiqh STEI HAMFARA Yogyakarta), dalam channel Youtube
BELATIK, SYARAT DALAM AKAD, lihat: https://www.youtube.com/watch?v=zFKHiRic57Q, diupload
pada tanggal 28/08/2017, diakses pada 24/04/2018 21:00 WIB
7
8. SYARAT DALAM AKAD
Syarat Syar’i (Syarat In’iqad)
(1) SYARAT-SYARAT AL ‘AQID (PIHAK-
PIHAK YANG BERAKAD)
Harus orang yang berakal (tidak boleh gila, mabuk), dan mumayyiz (bisa
membedakan antara halal dan haram).
(2) SYARAT-SYARAT OBYEK AKAD
(MA’QUD ‘ALAYH) ada 6 hal:
1) Zatnya (barangnya) suci,
2) Dapat dimanfaatkan,
3) Kepemilikan ‘aqid terhadap barang tersebut,
4) Kemampuan untuk menyerahterimakaannya,
5) Pengetahuan tentang barang tersebut, dan
6) Keberadaan barang yang dibeli harus diserahterimakan barangnya.
8
(http://ponpesbaron.id/bisnis-islami-akad-syarat-dan-rukunnya/)
8
9. (3) SYARAT-SYARAT SHIGHAT AQAD
(IJAB KABUL)
1. Diantara kedua pihak tidak dipisahkan “diam” dalam waktu yang lama,
boleh jika sejenak.
2. Tidak disertai kata lain yang tidak bertujuan kebaikan dalam akad.
3. Kedua pihak sesuai makna ucapan, tidak berselisih makna ucapan.
4. Ijab Qobul tidak tergantung dengan peristiwa/hal lain.
5. Tidak dibatasi oleh ikatan waktu.
(Drs. H. Imran Abu Umar, Terjemah Fathul Qarib Jilid 1, Penerbit:
Menara Kudus, Kudus, hal. 230)
SYARAT DALAM AKAD
Syarat Syar’i (Syarat In’iqad)
9
10. Contoh:
• Waktu dan tempat serahterima barang.
• Syarat mengenai jam kerja.
• Hari kerja.
• Baju kerja.
• Pembayaran upah.
• Dll.
Ustadz Siddiq Al Jawi, SYARAT DALAM AKAD, lihat:
https://www.youtube.com/watch?v=zFKHiRic57Q
SYARAT DALAM AKAD
Syarat Ja’li
10
11. Contoh syarat Ja’li yang bathil:
• Perusahaan menetapkan baju kerja yang tidak
menutup aurat.
• Perusahaan menetapkan baju kerja yang
menghalangi shalat wajib/jumat.
• Perusahaan membuat ketentuan: “barang yang
sudah dibeli tidak boleh dikembalikan”.
• Dll.
Ustadz Siddiq Al Jawi, SYARAT DALAM AKAD, lihat:
https://www.youtube.com/watch?v=zFKHiRic57Q
11
SYARAT DALAM AKAD
Syarat Ja’li
11
12. • Syarat Ja’li tidak boleh bertentangan dengan syara’.
• Dalilnya:
َمتيَلَف ِ هاَّل ِ باَتِ ِ ىِ ف ََتيَل ااطتَرش َطَرَتتشا ِ نطتَرش َةَئاِ م َطَرَتتشا ِ نِ إَو ، ُهَل ََ
• “Siapa yang mangajukan syarat yang tidak ada dalam
kitabullah, maka dia tidak berhak (bathil). Meskipun dia
membuat seratus syarat. (HR. Bukhari 2735 & Muslim
3850). Ibnu Hazm dalam kitabnya al-Muhalla.
• Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan:
“Tidak ada dalam kitabullah” maksudnya adalah yang
bertentangan dengan kitabullah. (Fathul Bari, 5/353).
SYARAT DALAM AKAD
Syarat Ja’li
12
13. MACAM-MACAM AKAD
1.DARI SEGI HUKUM DAN SIFATNYA
2.DARI SEGI MAKSUD DAN TUJUANNYA
Muslich Wardi Ahmad, 2015. Fiqih Muamalah.
Penerbit Amzah : Jakarta
13
14. MACAM-MACAM AKAD
DARI SEGI HUKUM DAN SIFATNYA
1.Akad shahih (SAH), akad yang memenuhi
rukun dan syarat.
2.Akad ghair shahih (TIDAK SAH), suatu
akad rukun dan syaratnya tidak terpenuhi.
– Misalnya jual beli yang dilakukan oleh anak di bawah umur,
atau jual beli babi, dan minuman keras.
– Akad ini terbagi menjadi dua yaitu akad yang fasid dan
akad batil.
14
15. MACAM-MACAM AKAD
DARI SEGI MAKSUD DAN TUJUANNYA
1. Akad At-tamlikat, yaitu suatu akad yang
dimaksudkan untuk memiliki suatu benda baik
jenisnya maupun manfaatnya. Misal, Jual beli.
2. Akad Isqathat, untuk menggugurkan suatu hak
(baik dengan pengganti maupun tanpa
pengganti). Misal, talaq.
3. Akad Ithlaqat, yaitu dilepaskan oleh seseorang
kepada tangan yang lain dalam mengerjakan
suatu pekerjaan. Misal, wakalah.
15
16. MACAM-MACAM AKAD
DARI SEGI MAKSUD DAN TUJUANNYA
4. Akad At-taqyidat, yaitu suatu akad yang membatasi atau
mencegah seseorang untuk melakukan tasarruf
(pengelolaan dan pembelanjaan harta). Misal,
pemberhentian sebagai hakim atau pejabat.
5. Akad At-Tautsiqat, suatu akad yang dimaksudkan untuk
menanggung utang bagi pemiliknya, dan mengamankan
orang yang memiliki piutang atas utangnya, yaitu
akad kafalah, hiwalah, dan rahn (gadai).
6. Akad Al-isytirak, suatu akad yang dimaksudkan untuk
bekerja sama dalam pekerjaan dan keuntungan. Misal,
akad syirkah.
7. Akad Al-hifzhu, suatu akad yang dimaksudkan untuk
menjaga dan memelihara harta bagi pemiliknya. Misal,
akad wadi’ah (penitipan).
16
17. BERAKHIRNYA AKAD
ADA 3 PENYEBAB:
1. Berakhirnya akad karena fasakh (pembatalan),
a) Batal karena akadnya rusak
b) Batal karena khiyar (memilih meneruskan akad/tidak)
c) Batal karena iqalah (pembatalan transaksi)
d) Batal karena tidak bisa dilaksanakan
e) Batal karena habisnya masa yang disebutkan dalam akad atau
karena tujuan akad telah terwujud.
2. Berakhirnya akad karena pelaku meninggal.
3. Berakhirnya Akad karena tidak ada izin dalam akad
mauquf, akad yang mauquf (ditangguhkan) dapat
berakhir apabila orang yang berhak tidak memberikan
persetujuannya.
(Muslich Wardi Ahmad, 2015. Fiqih Muamalah. Penerbit Amzah : Jakarta) 17
17