Dokumen tersebut membahas tentang hadist-hadist yang berkaitan dengan kewajiban zakat menurut Al-Quran dan As-Sunnah. Terdapat empat poin utama yang dijelaskan, yaitu: 1) harta yang wajib dizakati seperti ternak, hasil pertanian, barang dagangan, dan uang/emas/perak; 2) definisi zakat secara bahasa dan syariat; 3) kewajiban zakat berdasarkan Al-Quran dan hadist; 4) pener
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Hadist mengenai kewajiban zakat
1. Disusun Oleh:
NOVA FITRIANI [16.01.0075]
PIRMAN [16.01.0139]
RENDRA FAHRURROZIE [16.01.0073]
SITI MASRIDAH [16.01.0104]
KEWAJIBAN ZAKAT
HADIST II DAN PEMBELAJARANNYA
Dosen Pengampu: ALEX MAULANA, M. Ag
STIT SIROJUL FALAH BOGOR
Hadist Mengenai
2. ZAKAT: MENURUT BAHASA DAN ISTILAH SYAR’I
Zakat secara bahasa berasal dari kata zakâ –yazkû. Secara bahasa zakat artinya bersih/suci
(ath-thahârah), tambahan dan berkembang (az-ziyâdah wa an-namâ) dan baik (ash-sh
alâh).
Didalam al-Quran kata zakâ dan bentukannya disebutkan dengan makna ash-shalâh (QS alBa
qarah [2]: 232; al-Kah¡ [18]: 19), dan dengan makna bersih atau suci (misal QS al-Baqarah [2]:
129, 151, 174; Ali Imran [3]: 77, 164; an-Nisâ’ [4]: 49; at-Tawabh [9]: 103).
Pengertian zakat secara syar’i, menurut Dr. Muhammad Rawas Qal’aji di dalam Mu’jam Lughah
alFuqahâ’ mendefinisikan zakat adalah pengeluaran bagian tertentu dari harta jika
sudah mencapai nishab terhadap pos-pos pembelanjaan tertentu yang telah
dinyatakan oleh asy-Syâri’.
DEFINISI ZAKAT
3. Zakat hukumnya wajib, merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan ibadah.
Wajibnya zakat didasarkan pada al-Kitab, as-Sunnah dan Ijmak Sahabat. Allah SWT berfir
man:
َّاوُتوآ َّ ََّ َّ ا َّكاة
Dan tunaikanlah zakat (QS. al-Baqarah [2]: 43, 83, 110)
Perintah itu bersifat tegas berdasarkan indikasi bahwa orang yang menunaikan zakat
akan mendapat pahala besar dan balasan surga (QS al-Baqarah [2]: 277; an-Nisâ’ [4]:162)
َّهِب َّمِيهِكَُتَّ و ُۡمهُرِهطُت َّٗةقدَّ ص ۡمِهِ َٰو ۡمَّ أ ۡنَِّ مۡذُخ َّكَّ سكت َٰولَّ صنِإ َّۡۖۡمِهۡيلَّ عِلصَّ وا َُّٱّللَّ وۡۗۡمُه َّ ٞن ٌَّعيِمَّ س
ٌَّميِلع
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan da
n mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menja
di) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. At-Taubah : 103)
HUKUM ZAKAT
4. KEWAJIBAN ZAKAT
Hadist Mengenai
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dan shalat. Diriwayatk
an dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin Umar bin Khaththab r. a ia berkata, aku m
endengar Rasulullah SAW bersabda :
Islam didirikan atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahawa tiada sesembahan ya
ng berhak disembah adalah Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan sh
alat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah, dan berpuasa (pad
a bulan) Ramadhan.”
HR. Bukhari, Juz 1 : hal 8, lafadz miliknya dan Muslim, Juz 1 : hal. 16
5. KEWAJIBAN ZAKAT
Hadist Mengenai
Kewajiban zakat dari Al Hadist, juga terdapat pada kitab Shahih Bukhari dan Musli
m yakni perintah Rasul SAW kepada sahabatnya saat diutus menjadi Wali atau Am
il di suatu negeri. Berikut sabda Rasulullah SAW:
6. KEWAJIBAN ZAKAT
Hadist Mengenai
“Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim Adh-Dlohhak bin Makhlad dari Zak
ariya' bin Ishaq dari Yahya bin 'Abdullah bin Shayfiy dari Abu Ma'bad dari Ibnu 'A
bbas radliallahu 'anhuma bahwa ketika Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengut
us Mu'adz radliallahu 'anhu ke negeri Yaman,
Beliau berkata,: "Ajaklah mereka kepada syahadah (persaksian) tidak ada ilah ya
ng berhak disembah kecuali Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika merek
a telah mentaatinya, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka
shalat lima waktu sehari semalam. Dan jika mereka telah mena'atinya, maka
" beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka shadaqah (za
kat) dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan di
berikan kepada orang-orang faqir mereka.”
HR. Bukhari, Juz 1, Bab Zakat No. 1308
7. 1. Binatang ternak berupa Unta (Al-ibil), Sapi (Al-baqar) dan Kambing (Al-ghanam).
Abu Dzar menceritakan bahwa Nabi saw pernah bersabda:
“Tidaklah pemilik Unta, tidak pula pemilik sapi dan tidak pula pemilik domba/kambing, yang
tidak menunaikan zakatnya kecuali pada Hari Kiamat kelak datang yang lebih besar dan lebih
gemuk menginjaknya dengan kukunya dan menanduknya, setiap kali yang terakhir selesai
kembali lagi dari yang pertama hingga diputuskan diantara manusia.”
(HR Bukhari dan Muslim)
Unta, Sapi dan Kambing yang wajib dizakati adalah yang digembalakan pada sebagian besar
waktu dalam satu haulnya.
Sedangkan yang tidak digembalakan yakni yang dikandangkan, atau dipekerjakan maka tidak
wajib zakat. Dalam hal zakat hewan ternak ini terdapat ketentuan rinci tentang nishab dan
zakat yang harus dikeluarkan dan telah dijelaskan rinci di dalam kitab-kitab fikih.
HARTA YANG DIWAJIBKAN ZAKAT
8. 2. Hasil pertanian dan buah-buahan.
Dalam hal ini yang wajib dizakati hanya 4 jenis yaitu: gandum (al-khinthah), jewawut/barley
(asy-sya’îr), kurma (at-tamr) dan kismis (az-zabîb).
Dari Abu Musa al-Asy’ari dan Muadz bin Jabal bahwa ketika keduanya diutus ke Yaman,
Rasul bersabda kepada keduanya:
“Jangan kamu berdua ambil zakat kecuali dari empat jenis ini: jewawut, gandum, kismis dan kurma.”
(HR al-Hakim, ath-Thabrani, ad-Daraquthni dan al-Baihaqi, al-Baihaqi berkata: para
perawinya tsiqah dan (sanadnya) bersambung)
Lafal illâ (kecuali) dan didahului oleh huruf nafî atau nahî (dalam hadis ini lafal lâ (jangan)) makn
anya adalah pembatasan. Jadi hadis ini jelas hanya membatasi zakat pertanian dan buah-
buahan hanya pada empat jenis ini saja.
HARTA YANG DIWAJIBKAN ZAKAT
9. 2. Hasil pertanian dan buah-buahan.
Disamping itu hadis ini dan hadis lain dalam kontek ini menyebutkan kata al-khinthah, asy-sya’îr,
az-zabîb dan at-tamr.
Semuanya merupakan isim jamid, bukan sifat dan bukan ism ma’ân.
Lafal-lafal itu tidak mencakup selainnya baik secara manthuq, mafhum maupun secara iltizâm.
Dari lafal-lafal itu tidak bisa diambil makna makanan pokok, bisa dikeringkan, bisa disim
pan dan lainnya. Jadi zakat pertanian dan buah-buahan hanya pada empat jenis itu dan selain
keempatnya tidak ada kewajiban zakat.
Nishab zakat pertanian ini adalah jika jumlahnya mencapai lima wasaq (setara dengan 750 kg)
atau lebih.
Satu wasaq= 60 sha’, dan satu sha’ = 4 mud. Jika diairi dengan air hujan zakatnya 10 % dan jika
dengan pengairan buatan zakatnya 5 %.
Zakat pertanian dikeluarkan saat panennya (QS al-An’âm [6]: 141) dan dalam bentuk
komoditasnya.
HARTA YANG DIWAJIBKAN ZAKAT
10. 3. Zakat barang dagangan.
Samurah bin Jundub berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari apa yang kami
siapkan untuk dijual .” (HR Abu Dawud dan al-Baihaqi)
Nishab komoditas perdagangan ini sama dengan nishab zakat atau perak.
Jika sudah mencapai nishab salah satunya maka dimulai hitungan haulnya. Setelah berlalu satu
haul maka wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 %.
HARTA YANG DIWAJIBKAN ZAKAT
11. 4. Zakat uang, emas dan perak.
Zakat emas dan perak, terdapat pada Al Qur’an yakni QS. At Taubah: 34-35.
Nishab emas atau dinar adalah 20 dinar yaitu 85 gram emas. Nishab perak atau dirham adalah
200 dirham (595 gram perak murni). Dan zakatnya sebesar 2,5 %.
Zakat ini disebutkan dengan lafal adz-dzahbu (emas), al-fidhah (perak), ar-riqqah, al-wariq,
dirham dan dinar.
Lafal ar-riqqah, al-wariq dan dirham dalam bahasa arab hanya untuk menyebut dirham yang dice
tak saja. Dan lafal dinar hanya untuk menyebut dinar emas yang dicetak saja.
Dirham dan dinar yang dicetak itu adalah satuan mata uang dan satuan harga bagi barang dan
upah bagi jasa.
Karenanya penyebutan zakat ar-riqqah, al-wariq, dirham dan dinar juga menunjukkan
zakat uang.
HARTA YANG DIWAJIBKAN ZAKAT
12. 4. Zakat uang, emas dan perak.
Semua yang dijadikan sebagai satuan mata uang maka itu memenuhi sifat dirham dan dinar
sebagai satuan mata uang dan standar harga.
Karena itu di dalam semua mata uang juga terdapat kewajiban zakat. Mata uang saat ini yang dise
but fiat money tidak diback up dengan emas maupun perak.
Maka nishabnya mengikuti nishab emas/ dinar atau nishab perak/dirham.
Jika sudah mencapai nilai salah satu dari nishab emas atau perak, maka di dalamnya ada
kewajiban zakat.
Maka siapa yang memiliki uang senilai 20 dinar (85 gram emas murni) atau senilai 200 dirham
(595 gram perak murni), kelebihan dari utangnya, dan sudah berlalu satu haul, maka saat itu
wajib dikeluarkan zakatnya 2,5 % dari jumlah itu.
HARTA YANG DIWAJIBKAN ZAKAT
13. PENERIMA ZAKAT
Harta zakat hanya didistribusikan kepada 8 (delapan) golongan yang
disebutkan di dalam QS at Taubah [9]: 60.
Yaitu: fakir, miskin, amil, mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerde
kakan) budak, gharim, fî sabîlLlâh yaitu jihad fî sabîlLlâh, dan orang yang
sedang dalam perjalanan (ibnu as-sabîl).
Hal itu karena Allah telah membatasinya dengan lafal innamâ, artinya
hanya untuk delapan golongan itu saja. Jadi selain mereka tidak boleh me
nerima zakat.