SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Dasar Api dan Kebakaran
Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc.
Outline
• Definisi Api
• Teori Api
• Klasifikasi kebakaran
• Konsep Kimiawi Kebakaran
• Proses Perpindahan Panas
• Perkembangan Kebakaran
Definisi Api
• ”Suatu reaksi kimiawi antara bahan bakar, oksigen, dan
terbentuknya panas yang menyebabkan terjadinya ignisi’
(Furness & Muckett, 2007)”
• “Reaksi kimiawi oksidasi-reduksi yang menghasilkan panas
(eksotermik) melibatkan oksidator (umumnya oksigen), reduktor
(bahan bakar) yang menghasilkan panas atau energi” (Center
for Chemical Process Safety/CCPS, 2003)
Teori Api
3 elemen pembentuk api
• Oksigen/Oksidator
• Bahan bakar
• Sumber Panas/Ignisi
Triangle of Fire
Teori Api
4 elemen pembentuk api
• Oksigen/Oksidator
• Bahan bakar
• Sumber Panas/Ignisi
• Reaksi Rantai Kimia
Tetrahedron of Fire
Oksigen
• Oksigen terkandung di udara yang kita hirup sekitar 19,6%–
21%, sehingga oksigen selalu berada di mana pun manusia
beraktivitas.
• Kebakaran akibat cairan mudah terbakar dapat dipadamkan
salah satu caranya dengan menurunkan konsentrasi oksigen
hingga 12–16%.
• Kebakaran dari padatan memerlukan penurunan konsentrasi
oksigen di bawah 5% .
Sumber panas Contoh
Thermal (Panas) Api terbuka
Rokok
Permukaan panas
Laser
Pengelasan
Chemical (Kimia) Reaksi kimiawi
Incompatible chemicals
Spontaneous combustion
Zat piroforik
Electrical (Listrik) Listrik
Listrik statis (elektrostatik)
Sambaran petir
Mechanical (Mekanik) Gesekan panas (Frictional heating)
Bunga api mekanik
7
Sumber Panas
Bahan bakar - Fuel
Sumber Contoh
Gas Flammable gas (Gas yang mudah terbakar)
(LPG, acetylene)
Cair Flammable liquid (Cairan yang mudah terbakar) (cat,
thinners, paint removers)
Flammable solvents (Pelarut yang mudah terbakar)
(bensin, paraffin, methylated spirit, white spirit, dll)
Padat Plastik
Karet
Packaging materials
Dust
Kertas
Bahan-bahan furniture (polymer, kayu, karpet, tekstil)
8
KLASIFIKASI KEBAKARAN
• Klasifikasi Kebakaran menurut Kepmenaker 04/MEN/1980
Tentang “ syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan
alat pemadam api ringan
• KLAS-A : KEBAKARAN BAHAN PADAT BUKAN LOGAM.
• KLAS-B : KEBAKARAN BAHAN CAIRAN ATAU GAS
MUDAH TERBAKAR.
• KLAS-C : KEBAKARAN LISTRIK BERTEGANGAN.
• KLAS-D : KEBAKARAN LOGAM
 Kemnaker (INDONESIA)
KLASIFIKASI KEBAKARAN - NFPA
KLAS-A
KLAS-B
KLAS-C
KLAS-D
Kebakaran bahan padat yang dapat
menimbulkan abu (Ash) (kertas,kayu)
Kebakaran bahan cair (minyak, kimia)
Kebakaran listrik
Kebakaran bahan logam
KLAS-K Kebakaran dari Minyak goreng
(Cooking Oils)
Konsep Kimiawi Kebakaran
Sifat Bahan Kimia yang mempermudah terjadinya
kebakaran:
• Kerapatan uap rendah
• Titik Nyala rendah
• Batas Nyala lebar
• Temperatur autoignisi rendah
11
Kondisi lain yang dapat menunjang proses kebakaran
• Oxygen enriched atmosphere (kondisi kaya oksigen)
• Kenaikan temperatur dari bahan bakar
12
Kerapatan uap – Vapour density
Kerapatan uap - Vapour density (VP)
Makin rendah nilai kerapatan udara, makin mudah dan cepat
suatu senyawaan menguap ke udara.
13
Kerapatan Uap Bahan Bakar
14
FLASH POINT
15
SUHU TERENDAH DIMANA BAHAN BAKAR
CUKUP MEMBERIKAN UAP, APABILA
BERCAMPUR DENGAN UDARA AKAN MENYALA
SESAAT / FLASH JIKA DIBERIKAN SUMBER
PANAS YANG CUKUP.
HAMPIR SAMA DENGAN FLASH POINT, NAMUN
PADA FIRE POINT API AKAN MENYALA TERUS
MENERUS SAMPAI BAHAN BAKAR HABIS.
FIRE POINT
Titik Nyala (Flash Point)
TABEL FLASH POINT
BAHAN FP (0C) BAHAN FP (0C)
JET FUEL,
JP-6
38 METHANE - 159
KEROSINE 30-70 BENSIN - 43
PROPANA - 104
ETHANOL/
SPIRITUS
13
BUTHANA - 60
HIDROGEN
SULFIDA
< - 60
MINYAK
DISEL
38 ASETILIN - 18
16
Klasifikasi flammable dan combustible
17
Batas Nyala (Flammability Limit)
• Batas nyala (flammability limit) adalah konsentrasi campuran
uap bahan bakar dengan udara. Uap bahan bakar hanya dapat
terbakar dalam udara jika berada pada kisaran batas
konsentrasi bahan bakar—udara yang dapat terbakar
• Batas nyala terbagi 2
Batas nyala bawah (lower flammable limit—LFL)
Batas nyala atas (upper flammable limit—UFL)
• Semakin lebar batas nyala antara LFL dan UFL, semakin berbahaya
karena kisaran kemudahan terbakar semakin luas
Batas Nyala (Flammability Limit)
Batas Nyala (Flammability Limit)
Autoignition temperature (AIT)
• Temperatur autoignisi (autoignition temperature) adalah
temperatur terendah suatu padatan, cairan, atau gas yang akan
secara spontan menyala secara stabil tanpa dibutuhkan sumber
penyalaan eksternal.
• Makin rendah temperatur autoignisi suatu senyawa, semakin mudah
bahan tersebut terbakar
21
Autoignition temperature (AIT)
22
Proses kebakaran
Tahap pembakaran (combustion process)
Tahapan Kebakaran (combustion process)
1. Penyalaan (Incipient/Ignition)
• Tahap pertama dimulai ketika terjadi kombinasi bahan bakar,
panas dan oksigen dan terjadi rekasi kimia yang menyebabkan
terjadinya kebakaran.
Tahapan Kebakaran (combustion process)
2. Pertumbuhan (growth stage)
• Api mulai tumbuh
• Udara dalam ruangan masih cukup untuk mensuplai pembakaran
• Jika material yang terbakar masih cukup banyak dan pertumbuhan
api berlangsung terus, sehingga temperatur ruangan naik.
• Pada tahap ini temperatur ruangan masih relatif rendah (di bawah
300 derajat celcius)
• Tahap ini merupakan tahapan yang baik untuk melakukan evakuasi
Tahapan Kebakaran (combustion process)
3. Flashover/pembakaran serentak
• Masa transisi dari tahap pertumbuhan menuju tahap
pembakaran penuh.
• Suhu sekitar 300-600 derajat celcius.
• Ketika flashover tercapai, terjadi pembakaran secara serentak.
• Flashover adalah kondisi awal terjadinya kebakaran total dalam
ruangan.
Tahapan Kebakaran (combustion process)
4. Pembakaran penuh (fully developed fire)
• Seluruh material dalam ruang terbakar, sehingga temperature
ruang menjadi sangat tinggi, sekitar 700-1000 derajat celcius.
• Tahapan yang paling berbahaya bagi yang terperangkap di
dalamnya.
• Pada tahap ini perkembangan api sangat dipengaruhi oleh
dimensi dan bentuk ruangan.
Tahapan Kebakaran (combustion process)
5. Reda/surut/decay
• Tahap kebakaran yang paling lama.
• Tercapai bila material terbakar sudah habis dan temperature
ruangan berangsur turun.
Penjalaran api
30
• Konduksi
Perpindahan panas melalui padatan sebagai mediumnya.
• Konveksi
Perpindahan panas melalui cairan atau gas
• Radiasi
• Radiasi dipindahkan secara elektromagnetik dan tidak memerlukan medium
Penjalaran api
31
Konduksi
Konveksi
Radiasi
API DAN KEBAKARAN

More Related Content

Similar to API DAN KEBAKARAN

EMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptx
EMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptxEMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptx
EMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptxdian644983
 
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011Sariana Csg
 
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdfPencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdfS2KeselamatandanKese
 
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptxKelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptxMohammadAriefsyahMau
 
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARANK3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARANFariq Abdullah dachlan
 
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptFire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptBachrulUlum16
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02SheraShahira
 
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfTeknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfAndiKasmarSafri
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...CV. Global Mitra Nusantara
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxNurulHafidhah4
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxNurLena10
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikarikaomamih
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPeddek
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalAnggi762512
 
Mesin Diesel Dasar
Mesin Diesel DasarMesin Diesel Dasar
Mesin Diesel Dasar555
 
Mesin Diesel
Mesin DieselMesin Diesel
Mesin Diesel555
 

Similar to API DAN KEBAKARAN (20)

Teori Api dan Pemadam.pdf
Teori Api dan Pemadam.pdfTeori Api dan Pemadam.pdf
Teori Api dan Pemadam.pdf
 
EMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptx
EMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptxEMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptx
EMISI_REDUKSI_POLUTAN_EMISI_KONTROL_PADA.pptx
 
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
FIRE SAFETY-Lecture Material-Public Health Sriwijaya University 2011
 
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdfPencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
 
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
7. kimia api & dasar pemadaman kebakaran
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptxKelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
 
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARANK3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
K3 fire safety PENANGGULANGAN KEBAKARAN
 
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptFire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
 
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfTeknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
 
Makalah termokimia
Makalah termokimiaMakalah termokimia
Makalah termokimia
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamika
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
 
Mesin Diesel Dasar
Mesin Diesel DasarMesin Diesel Dasar
Mesin Diesel Dasar
 
Mesin Diesel
Mesin DieselMesin Diesel
Mesin Diesel
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 

API DAN KEBAKARAN

  • 1. Dasar Api dan Kebakaran Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc.
  • 2. Outline • Definisi Api • Teori Api • Klasifikasi kebakaran • Konsep Kimiawi Kebakaran • Proses Perpindahan Panas • Perkembangan Kebakaran
  • 3. Definisi Api • ”Suatu reaksi kimiawi antara bahan bakar, oksigen, dan terbentuknya panas yang menyebabkan terjadinya ignisi’ (Furness & Muckett, 2007)” • “Reaksi kimiawi oksidasi-reduksi yang menghasilkan panas (eksotermik) melibatkan oksidator (umumnya oksigen), reduktor (bahan bakar) yang menghasilkan panas atau energi” (Center for Chemical Process Safety/CCPS, 2003)
  • 4. Teori Api 3 elemen pembentuk api • Oksigen/Oksidator • Bahan bakar • Sumber Panas/Ignisi Triangle of Fire
  • 5. Teori Api 4 elemen pembentuk api • Oksigen/Oksidator • Bahan bakar • Sumber Panas/Ignisi • Reaksi Rantai Kimia Tetrahedron of Fire
  • 6. Oksigen • Oksigen terkandung di udara yang kita hirup sekitar 19,6%– 21%, sehingga oksigen selalu berada di mana pun manusia beraktivitas. • Kebakaran akibat cairan mudah terbakar dapat dipadamkan salah satu caranya dengan menurunkan konsentrasi oksigen hingga 12–16%. • Kebakaran dari padatan memerlukan penurunan konsentrasi oksigen di bawah 5% .
  • 7. Sumber panas Contoh Thermal (Panas) Api terbuka Rokok Permukaan panas Laser Pengelasan Chemical (Kimia) Reaksi kimiawi Incompatible chemicals Spontaneous combustion Zat piroforik Electrical (Listrik) Listrik Listrik statis (elektrostatik) Sambaran petir Mechanical (Mekanik) Gesekan panas (Frictional heating) Bunga api mekanik 7 Sumber Panas
  • 8. Bahan bakar - Fuel Sumber Contoh Gas Flammable gas (Gas yang mudah terbakar) (LPG, acetylene) Cair Flammable liquid (Cairan yang mudah terbakar) (cat, thinners, paint removers) Flammable solvents (Pelarut yang mudah terbakar) (bensin, paraffin, methylated spirit, white spirit, dll) Padat Plastik Karet Packaging materials Dust Kertas Bahan-bahan furniture (polymer, kayu, karpet, tekstil) 8
  • 9. KLASIFIKASI KEBAKARAN • Klasifikasi Kebakaran menurut Kepmenaker 04/MEN/1980 Tentang “ syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan • KLAS-A : KEBAKARAN BAHAN PADAT BUKAN LOGAM. • KLAS-B : KEBAKARAN BAHAN CAIRAN ATAU GAS MUDAH TERBAKAR. • KLAS-C : KEBAKARAN LISTRIK BERTEGANGAN. • KLAS-D : KEBAKARAN LOGAM  Kemnaker (INDONESIA)
  • 10. KLASIFIKASI KEBAKARAN - NFPA KLAS-A KLAS-B KLAS-C KLAS-D Kebakaran bahan padat yang dapat menimbulkan abu (Ash) (kertas,kayu) Kebakaran bahan cair (minyak, kimia) Kebakaran listrik Kebakaran bahan logam KLAS-K Kebakaran dari Minyak goreng (Cooking Oils)
  • 11. Konsep Kimiawi Kebakaran Sifat Bahan Kimia yang mempermudah terjadinya kebakaran: • Kerapatan uap rendah • Titik Nyala rendah • Batas Nyala lebar • Temperatur autoignisi rendah 11
  • 12. Kondisi lain yang dapat menunjang proses kebakaran • Oxygen enriched atmosphere (kondisi kaya oksigen) • Kenaikan temperatur dari bahan bakar 12
  • 13. Kerapatan uap – Vapour density Kerapatan uap - Vapour density (VP) Makin rendah nilai kerapatan udara, makin mudah dan cepat suatu senyawaan menguap ke udara. 13
  • 15. FLASH POINT 15 SUHU TERENDAH DIMANA BAHAN BAKAR CUKUP MEMBERIKAN UAP, APABILA BERCAMPUR DENGAN UDARA AKAN MENYALA SESAAT / FLASH JIKA DIBERIKAN SUMBER PANAS YANG CUKUP. HAMPIR SAMA DENGAN FLASH POINT, NAMUN PADA FIRE POINT API AKAN MENYALA TERUS MENERUS SAMPAI BAHAN BAKAR HABIS. FIRE POINT Titik Nyala (Flash Point)
  • 16. TABEL FLASH POINT BAHAN FP (0C) BAHAN FP (0C) JET FUEL, JP-6 38 METHANE - 159 KEROSINE 30-70 BENSIN - 43 PROPANA - 104 ETHANOL/ SPIRITUS 13 BUTHANA - 60 HIDROGEN SULFIDA < - 60 MINYAK DISEL 38 ASETILIN - 18 16
  • 17. Klasifikasi flammable dan combustible 17
  • 18. Batas Nyala (Flammability Limit) • Batas nyala (flammability limit) adalah konsentrasi campuran uap bahan bakar dengan udara. Uap bahan bakar hanya dapat terbakar dalam udara jika berada pada kisaran batas konsentrasi bahan bakar—udara yang dapat terbakar • Batas nyala terbagi 2 Batas nyala bawah (lower flammable limit—LFL) Batas nyala atas (upper flammable limit—UFL) • Semakin lebar batas nyala antara LFL dan UFL, semakin berbahaya karena kisaran kemudahan terbakar semakin luas
  • 21. Autoignition temperature (AIT) • Temperatur autoignisi (autoignition temperature) adalah temperatur terendah suatu padatan, cairan, atau gas yang akan secara spontan menyala secara stabil tanpa dibutuhkan sumber penyalaan eksternal. • Makin rendah temperatur autoignisi suatu senyawa, semakin mudah bahan tersebut terbakar 21
  • 25. Tahapan Kebakaran (combustion process) 1. Penyalaan (Incipient/Ignition) • Tahap pertama dimulai ketika terjadi kombinasi bahan bakar, panas dan oksigen dan terjadi rekasi kimia yang menyebabkan terjadinya kebakaran.
  • 26. Tahapan Kebakaran (combustion process) 2. Pertumbuhan (growth stage) • Api mulai tumbuh • Udara dalam ruangan masih cukup untuk mensuplai pembakaran • Jika material yang terbakar masih cukup banyak dan pertumbuhan api berlangsung terus, sehingga temperatur ruangan naik. • Pada tahap ini temperatur ruangan masih relatif rendah (di bawah 300 derajat celcius) • Tahap ini merupakan tahapan yang baik untuk melakukan evakuasi
  • 27. Tahapan Kebakaran (combustion process) 3. Flashover/pembakaran serentak • Masa transisi dari tahap pertumbuhan menuju tahap pembakaran penuh. • Suhu sekitar 300-600 derajat celcius. • Ketika flashover tercapai, terjadi pembakaran secara serentak. • Flashover adalah kondisi awal terjadinya kebakaran total dalam ruangan.
  • 28. Tahapan Kebakaran (combustion process) 4. Pembakaran penuh (fully developed fire) • Seluruh material dalam ruang terbakar, sehingga temperature ruang menjadi sangat tinggi, sekitar 700-1000 derajat celcius. • Tahapan yang paling berbahaya bagi yang terperangkap di dalamnya. • Pada tahap ini perkembangan api sangat dipengaruhi oleh dimensi dan bentuk ruangan.
  • 29. Tahapan Kebakaran (combustion process) 5. Reda/surut/decay • Tahap kebakaran yang paling lama. • Tercapai bila material terbakar sudah habis dan temperature ruangan berangsur turun.
  • 30. Penjalaran api 30 • Konduksi Perpindahan panas melalui padatan sebagai mediumnya. • Konveksi Perpindahan panas melalui cairan atau gas • Radiasi • Radiasi dipindahkan secara elektromagnetik dan tidak memerlukan medium