SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Jumal Tanah dan Lingkungan, Vol. 10 No.2, Oktober 2008:72-76 ISSN J410-7333 .
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati)
dalam Mensubstitusi Kebutuhan Pupuk Anorganik .
pada Tanaman Sweet Sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench]
Effectivity Test ofBio-organic Fertilizer in order to Substitute Inorganic 

Fertilizer Necessity on Sweet Sorghum [Sorghum bicolor fL.) Moench} 

Ester LN Lumbantobing, Fahrizal Hazra, dan Iswandi Anas
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogar
Jalan Meranti Kampus IPB Darmaga, Bogar 16680 .
ABSTRACT
The aim ofresearch was to examine the effectiveness of bio-organic fertilizer to substitute inorganic fertilizer necessity
on sweet sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench] vegetative growth. This research was carried out in the University Farm
green house Cikabayan and in the Leuwikopo Experiment Field, Institut Pertanian Bogor. The green house experiment used
completely randomized design with six treatments, namely: 1. No fertilizer (control), 2. JOO%NPK, 3. 50%N + DOP, 4.
50%NPK + Fertismart, 5. 50%NPK + Ponti, dan 6. 50%NPK + Biost. Thefield experiment used completely randomizes block
design with seven treatments, namely: 1. No fertilizer (control), 2. 50%NPK, 3. JOO%NPK, 4. 50%N + DOP, 5. 50%NPK +
Fertismart, 6. 50%NPK + Ponti, and 7. 50%NPK + Biost. Materials which was used were super sugar variety, NPK
fertilizers, bio-organicfertilizer Fertismart, Ponti, Biost, and organicfertilizer Double OrganiC Phosphate (DOP).
The results ofgreeen house research showed that bio-organicfertilizer could increase crop height, number ofleaves, wet
weight upper crop, dry weight upper crop, wet weight root, and dry weight root ofsweet sorghum than control and same with
treatment of JOO%NPK. Treatment of 50%NPK + Biost could increase crop height (47.8%) than control and same with
treatment of JOO%NPK. Treatment of50%NPK + Ponti increase dry weight root (59%) than control and same with treatment
of JOO%NPK. .
The results offield research showed that bio-organic fertilizer Fertismart could increase wet weight upper crop, crop
height (42.8%) and number of leaves (39.5%) than control, and same with JOO%NPK. It means that bio-organic fertilizer
couldsubstitute about 50% inorganic necessity on sweet sorghum,
Keywords: bio-organicfertilizer, Azotobacter, Azospirillum, phosphate solubilizing microbes.
PENDAHULUAN
Bio-organicfertilizer (pupuk organik hayati) sejak dua
dekade ini berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan
karena kelangkaan pupuk anorganik yang menyebabkan
harga pupuk semakin meningkat, kemasaman tanah yang
meluas akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus­
menerus, dan meningkatnya permintaan terhadap produk­
produk pertanian organik, Kendala-kendala pemupukan
tersebut menyebabkan pupuk organik hayati berkembang
dengan pesat bukan saja di luar negeri, tetapi juga di dalam
negeri. Pupuk orgimik hayati ini adalah pupuk organik yang
diperkaya dengan kandungan hara dan diinokulasikan
dengan berbagai macam mikroba fungsional. Mikroba ini
secara khusus diisolasi dan dikemas dalam bahan pembawa
(carriers) yang mampu menjaga reaktivitasnya dalamc
periode yang memadai,
Mikroba tanah yang dikandung oleh pupuk organika
hayati yang diuji pada penelitian ini adaJah Azotobacter,
Azospirillum dan mikroba pelarut fosfat. Mikroba-mikrobac
tersebut mampu melarutkan hara sehingga dapat mem­p
perbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman.
P
Azotobacter adalah bakteri penambat N2 yang hidupT
bebas, bersifat Gram negatif, aerobik obligat, dan tumbuhbl
baik pada media yang kekurangan N (Imas, 1989). Nitrogen
. yang dapat difiksasi sekitar 2- J5 mg N/g, Efek Azotobacter
51
dalam meningkatkan biomassa akar disebabkan oleh
penghasilan hormon Indole Acetic Acid (IAA) di daerah
perakaran (Rao, 1982), .
Azospirillum merupakan salah satu genus Plant
Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), Bakteri ini
mampu mensintesis hormon pemacu pertumbuhan tanaman
seperti IAA, giberelin, dan sitokinin, memfiksasi nitrogen,
melarutkan fosfat, mensintesis siderofor, dan sebagai agen
pengendali hayati (Salisbury and Ross, 1995; Seshadri et
aI" 2002 ; Bashan and Bashan, 2002). Azospirillum adalah
bakteri yang bersifat Gram negatif. Suhu optimum untuk
pertumbuhannya berkisar antara 32-36 oe, sedangkan pH
optimum berkisar antara 6.8-7.9 (Day and Dubereiner,
1976).
Mikroba Pelarut Fosfat (MPF) merupakan mikroba
tanah yang mempunyai kemampuan melarutkan P tidak
tersedia menjadi tersedia, MPF tersebut berasal dari
golongan bakteri antara lain: Pseudomonas, Bacillus,
Escherichia, Brevibacterium dan Serratia dan dari
golongan fungi seperti Aspergillus, Penicillium, Sclerotium
dan Fusarium (Alexander, 1978; Rao, 1982). Sebagian dari
bakteri genus Pseudomonas dan Bacillus dan sebagian dari
fungi genus Pennicillium dan Aspergillus memiliki
kemampuan untuk melarutkan P tidak larut dalam tanah
menjadi larut dengan mengeluarkan asam-asamorganik
(Rao, 1994) seperti: asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat.
72 Lumbantobing E.L. N, Hazra dan Anas. 2008. Uji efektivitas Bio-Organicfertilizer (pupuk organik hayati),
T Tnnnh Linqk" 10 (2):72-76
Uji ejektivitas Bio-Organic Fertilizer LUflwu'nfL'UWV. F. Hazra dan I.
asam formiat, asetat, propionat, glikoJat, okasalat,
fumarat, tartrat dan a-ketobutirat yang mamru
kation-kation " Ca2
+, Mg +
J Rao, 1982). Asam-asam organik tersebut bersifat
kation yang dikhelat bentuk
stabil (Rao, 1982) dan ion H2P04' menjadi bebas dari
ikatannya dan tersedia tanaman untuk
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas
pupuk organik Biost, Fertismart, Ponti, dan pupuk
organik Double Phosphate dalam
menggantikan pupuk anorganik (Urea, dan
KCI) terhadap pertumbuhan tanaman sweet sorghum
[Sorghum bieolor Moench].
BAHAN DAN METODE
Penelitian diawali pada bulan Maret
2008. Media tanam yang digunakan dalam Inl
adalah tanah Latosol Cimahpar. Tanah Latosol dad daerah
tersebut miskin akan unsur hara. Bahan yang digunakan
adalah benih sweet sorghum varietas yang
diperoleh Ibaraki Jepang. sumber N, P,
Tabel I Takaran
dan K dalam penelitian ini berturut-turut adalah pupuk Urea
(40.24% N), SP-36 (27.35% P20 S), dan KCl (60% KzO),
pupuk yaitu: Fertismart, Ponti, dan
pupuk Double Organik Phosphate
Penelitian di rumah kaca
Acak 6
diperoleh24
Analisis data metode Duncan
Test (DMRT) pada taraf 5%.Sedangkan
penelitian menggunakan Acak Lengkap
dengan 7 perlakuan pupuk yang diulang sebanyak 4 kali
sehingga diperoleh 28 satuan percobaan. Analisis data
penelitian dengan metode DMRT dan Least
tanah dalam
llD>'D~,'n (LSD) pada taraf 5%.
tanah pada penelitian rumah kaca dimasukkan
berat tanah 5 kg
Pupuk
hayati dan pupuk organik
tempat benih akan ditanam. pupuk tersebut
diberikan satu kali sebelum tanam sesuai dengan takaran
yang disajikan pada Tabel 1. Kemudian tanah diinkubasi
selama satu minggu.
Pupuk
SP-36 KCI
Organik
'Perlakuan
Urea
o 0 0 0
100% NPK 300 (4.2) 100(1.6) 250 (3.0) 0
50%N + DOP 150 I) 0 0 250 (3.0)
50%NPK Fertismart 150(2.1) 50 (0.8) 125 (1.5) 0
50%NPK + Ponti 150 (2.1) 50 (0.8) 125 (1.5) 0
1 0
Parameter yang diamati adalah: J) Tinggi sweet
sorghum (diukur minggu mulai umur 2 - 6 MST), 2)
Jumlah 3) Bobot Basah Tanaman Bagian Atas
(BBTBA), 4) Bobot Basah Akar (BBA), 5) Bobot Kering
Tanaman Atas (BKTBA), dan 6) Bobot Kering
Akar (BKA).
Pada umur 6 MST dilakukan pemanenan untuk
BBA, dan BKA. BBTBA
dan BBA diukur dengan atas tanaman
dan akar secara terpisah. Setelah bobot basah
bagian atas tanaman dan akar dikeringkan dalam
suhu 600
seJama 2x24 jam. Setelah itu, bagian
Tabel 2.
Perlakuan
100% NPK
50%N + DOP
50%N PK + Fertismart
50%NPK + Ponti
atas dan akar tanaman kernbali untuk
nilai BKTBA dan BKA.
Pada penelitian di tanah dibersihkan dari
gulma ke mudian diolah Japisan olah sedalam 20
em. Pada penelitian ini, penanaman sweet sorghum
dilakukan pada petak-petak berukuran 2x2.5 m. Jarak
antarpetak percobaan berupa parit yang dibuat lebar
50 cm. Pupuk diberikan di alur sedalam I cm,
hayati dan pupuk organik
diberikan di benih takaran 3.0
tanam. Pemupukan dilakukan satu kali saat tanam
sesuai dengantakaran yang disajikan pada Tabel2.
Takaran Pupuk Anorganik, Pupuk Organik Hayati, dan Pupuk Organik pada
Urea
o
300 (150)
150 (150)
150 (150)
150 (150)
SP-36 KCI Organik
o
250 (3.0)
o
o
o
73
Jurnal Tanah dan Lingkungan, Vol. 10 No.2, Oktober 2008:72-76 	 ISSN 1410-7333
Setiap petak percobaan diambil 6 tanaman contoh dan
tanaman bukan contoh yang ditetapkan secara acak.
Masing-masing .tanaman contoh dipanen pada 14 MST
untuk pengamatan parameter tinggi tanaman, jumlah daun,
dan bobot basah batang sweet sorghum. Tanaman bukan
contoh dipanen pada 16 MST untuk mengetahui kandungan
gula pada batang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. 	 Penelitian Rumah Kaca
1. 	 Pengaruh Pupuk Organik Hayati terhadap Tinggi
Sweet Sorghum
Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan 100%NPK=
50%NPK + (Fertismart, Ponti, Biost). Hal ini berarti pupuk
Tabel3. Pengaruh Pemupukan terhadap Tinggi Sweet Sorghum
organik hayati nyata meningkatkan tinggi tanaman
dibandingkan dengan kontrol dan mampu menyamai
perlakuan 100%NPK pada 3 MST, 4 MST, dan 5 MST.
Perlakuan 50%NPK + Biost pada 3 MST nyata
meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol
sebesar 47.8%, diikuti oleh perlakuan 50%NPK +
Fertismart dengan besar peningkatan terhadap kontrol
sebesar 40%. Pada 4 MST, besar peningkatan' tinggi
tanaman oleh perlakuan 50%NPK + Fertismart, 50%NPK +
Ponti dan 50%NPK + Biost berturut-turut terhadap kontrol
yaitu 43,5%, 43.2%, dan 50%. Sedangkan pada 5 MST,
perlakuan 50%NPK + Fertismart, 50%NPK + Ponti dan
50%NPK + Biost berturut-turut mampu meningkatkan
tinggi tanaman sebesar 20%, 19.3%, dan 17.7% terhadap
kontrol.
Perlakuan
2MST 3MST 4MST
----·-·····••••••••••·.-·-cm-··.-··--·-.------·--------.
5MST
Kontrol 25.71a 34.93a 44.63a 68.88a
100% NPK 30.13a 47.90bc 65.63b 83.00b
50% N + DOP 30.46a 39.30ab 47.81 a 73.06ab
50% NPK + Fertismart 31.30a 48.96bc 64.00b 82.63b
50% NPK + Ponti 27.90a 46.99bc 63.94b 82.13b
50% NPK + Biost 31.63a S1.64c 66.94b 81.06b
Hal ini berarti bahwa 250 kg/ha Fertismart, Biost, dan
Ponti mampu menggantikan 150 kg/ha urea, 50 kg/ha SP­
36, dan 125 kg/ha KCI.
Penyebab pertumbuhan tanaman adalah karena selain
pupuk organik hayati mengandung unsur hara, juga karena
mikroba yang terkandung di dalamnya mampu
meningkatkan efisiensi pengambilan unsur hara oleh
tanaman yang tercermin dari peningkatan pertumbuhan.
Mikroba tersebut juga mampu menghasilkan hormon
pertumbuhan Indole Acetic Acid (IAA) yang dapat
menunjang pertumbuhan tanaman. Bakteri Azotobacter
selain dapat mensubsitusi hara khususnya nitrogen juga
menghasilkan hormon tumbuh dan senyawa fungisida yang
dapat mencegah pertumbuhan cendawan yang dapat
menekan pertumbuhan dan produksi tanaman (Syam'un
dan Dachlan, 2006).
Perlakuan dengan pupuk organik Double Organic
Phosphate (DOP) tidak nyata meningkatkan tinggi tanaman
dibandingkan dengan blanko. Hal Inl disebabkan karena
pupuk DOP tidak mengandung mikroba fungsional yang
dapat melarutkan fosfat sukar larut sehingga menjadi
tersedia bagi tanaman. Ketersediaan fosfat tergantung dari
kelarutannya, banyak pelarut, jarak dari ion fosfat untuk
mencapai akar, dan mikroba untuk dapat menyerapnya
(Partohardjono, 1991).
2. 	 Pengaruh Pupuk Organik Hayati terhadap Jumlah
Daun Sweet Sorghum
Peningkatan jumlah daun terbesar ditunjukkan oleh
perlakuan 50%NPK + Biost sebesar 29% terhadap kontrol
pada 3 MST dan 34.8% pada 4 MST (Tabel 4).
Ketersediaan unsur hara nitrogen melalui pemupukan urea
dan penambatan oleh bakteri non simbiotik serta
serapannya oleh tanaman menjadi penyebab meningkatnya
jumlah daun.
Tabel4. Pengaruh Pemupukan terhadap lumlah Daun Sweet Sorghum
Perlakuan
2 MST
n n ___ n
3MST 4MST
I b -1_____ u n u ____ em ar pot 0 0 0 0 _ _ _ _ 0 0 _ _ _ _ _ 0 0 0 0 _ _ _
5MST
Kontrol 4.13a 4.75a 5.75a 7.25a
C 100% NPK 4.63b 5.75b 7.13c 7.38a
S 50% N +DOP 4.00a 5.00a 6.00ab 7.13a
o 50% NPK + Fertismart 4.63b 5.63b 7.00bc 7.13a
n 50% NPK + Ponti 4.38ab 5.75b 7.38c 7.00a
CI 50% NPK + Biost 4.75b 6.13b 7.75c 7.25a
pi
pi Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kontrol. Akan tetapi, tidak signifikan dibandingka
T perlakuan pemupukan kombinasi antara pupuk anorganik dengan perlakuan 100%NPK. Hal ini menunjukkan bahv,
be dengan pupuk organik hayati Fertismart, Biost, dan Ponti ketiga pupuk organik hayati tersebut mampu mensubstitu
secara signifikan dapat memberikan peningkatan tinggi .50% kebutuhan pupuk anorganik pada sweet sorghum.
5~ tanaman dan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan
74
Uji efektivitas Bio-Organic Fertilizer
3. Pengaruh Pupuk Organik tanaman
LU1nvanCOlnnx F. Hazra dan ], Anas)
terhadap Bobot diketahui bahwa pemupukan
Basah Tanaman Bagian Atas (BBTBA), Bobot
Basah Akar (BBA), Bobot Tanaman Baglan
Atas (BKTBA) dan Bobot Akar (BKA)
Sweet Sorghum
pemupukan dengan kombinasi pupuk
anorganik dan pupuk organik nyata
BKTBA dan BKA sweet Pada Tabel 5
pupuk anorganik dan pupuk organik
dibandingkanmeningkatkan BKTBA dan BKA
kontrol, tetapi tidak berbeda 100%NPK. Hal
ini menunjukkan bahwa penggunaan
mampu menggantikan kebutuhan
sebesar 50% atau 150 urea, 50 kglha
kglha KCI pada sweet x{}rvm,'m
Tabel5. terhadap Bobot Basah Tanaman Bagian Atas Bobot Basah Akar (BBA),
Perlakuan
14.72a
100% NPK 20.11a
50% N + DOP 15,09a
50% NPK + Fertismart 18,77a
50% NPK + Ponti 20.10a
Perlakuan 50%NPK + Ponti diikuti perlakuan
50%NPK + Fertismart dan perlakuan 50%NPK + Biost
BKTBA berturut-turut sebesar 50.3%,
42.9%, dan 35% dibandingkan dengan kontrol, tetapi tidak
berbeda nyata dengan perlakuan JOO%NPK. Sedangkan
perlakuan 50%NPK + Ponti meningkatkan BKA
sebesar 59% kontrol, tidak berbeda nyata
JOO%NPK.
pemupukan baik dengan 100%NPK maupun
dengan 50%N + DOP dan 50%NPK + Ponti,
Biost) tidak menunjukkan yang terhadap
peningkatan BBTBA jika dibandingkan dengan kontrol.
PerJakuan 50%NPK + Ponti, 50%NPK + Biost dan
50%NPK + Fertismart nyata meningkatkan BBA
rlih~"rli"'nlr.,,,, dengan kontrol berturut-turut sebesar
36.8% dan 21 % tetapi tidak berbeda dengan
100%NPK. Pemberian bakteri pelarut fosfat menyebabkan
meningkatnya P tersedia tanah sehingga pertumbuhan akar
menjadi lebih baik (Aidi, 2003). Perlakuan 50%NPK +
Ponti diikuti perlakuan 50%NPK + dan
50%NPK + Fertismart nyata BKA tanaman
Akar (BKA) Sweet Sorghum
1.91a 1 a
2.96c 2.76ab
2.08ab 1.79a
2.73c 2.3 Jab O.77abc
2.89c 2.97b 0.97c
masing-masing sebesar dan 26% dibanding­
kan dengan tetapi tidak berbeda nyata
100%NPK.
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian Lapang
Pengaruh Pupuk Organik Hayati terhadap Tinggi,
Jumlah Daun, Bobot Basah Gula
Batang dan Bobot Basah Tanaman Bagian Atas
(BBTBA) Sweet Sorghum
Pada Tabel 6 terlihat bahwa perlakuan 50%NPK +
Fertismart nyata tinggi jumlah
daun dan BBTBA dengan kontrol berturut­
turut sebesar 72.8%, 39.5% dan 90.6% dan setara
100% NPK. Perlakuan 50% NPK + Ponti
meningkatkan tanaman dan jumlah daun
dibandingkan dengan kontrol masing-masing sebesar
56.8% dan 30%, tidak berbeda nyata dengan 100%
NPK.
Tabel6. terhadap Tanaman, Jumlah Bobot Basah Batang, Oula dan
BBTBA
Tinggi Jumlah 

Perlakuan Tanaman daun 

Blanko 78.06a 7.17a
50% NPK 104. J3abc 8.38ab 0,45a 9,50ab 13.28a 13.65b 2.70a
0.33a
100%NPK 124,44bc 9.99b 0.60a 7.45ab 14.00a 13.38b 4.63b
50%N
104.69abc 8.29ab 0.48a 0.88ab 1.08ab IO.13b 11.65a 9.20a 3.68ab
+DOP 

50% NPK 

134.88c 10.00b 0.53a 0.98ab l.13ab 7.15a 12.63a 9.50a 4.48b
+Fertismart
50% NPK
122.36bc 9.33b 0.44a 0.83ab 1.l3ab 8.58ab 13.63a 12.15ab 3.73ab
Ponti
50% NPK +
92.73ab 8.13ab 0.50a O.78ab 1.05ab 9.23ab 14.00a 13.65b 3.48ab
75
Jurnal Tanah dan Lingkungan, Vol. 10 No.2, Oktober 2008:72-76 	 ISSN 1410-7333
Pemupukan dengan perlakuan 50%NPK + (Fertismart,
Biost, dan Ponti) nyata meningkatkan bobot basah batang
dibandingkan dengan kontrol, tetapi tidak nyata jika
dibandingkan dengan 100%NPK. Pemupukan dengan 50%
NPK dan 50% N + DOP tidak nyata meningkatkan tinggi
tanaman dan jumlah daun karena dosis pemupukan yang
lebih sedikit dari yang direkomendasikan dan tidak adanya
mikroba dalam pupuk yang mampu mempercepat
tersedianya hara bagi tanaman.
Perlakuan pemupukan nyata meningkatkan kandungan
gula dalam batang atas dan batang bawah sweet sorghum
dibandingkan dengan kontrol. Pada batang bagian atas,
kandungan gula tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan 50%N
+ DOP. Sedangkan pada batang bagian tengah dan bawah,
kandungan gula tertinggi ditunjukkan oleh perJakuan 50%
NPK + Biost.
KESIMPULAN
I. 	 Penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa pupuk
organik hayati Fertismart, Ponti, dan Biost nyata
meningkatkan tinggi, jumlah daun, Bobot Basah
Tanaman Bagian Atas (BBTBA), Bobot Kering
Tanaman Bagian Atas (BKTBA), Bobot Basah Akar
(BBA), dan Bobot Kering Akar (BKA) sweet sorghum.
2. 	 Penelitian di lapang menunjukkan bahwa pupuk
organik hayati Fertismart, Ponti, dan Biost nyata
meningkatkan tinggi, jumlah daun, BBTBA, dan
kandungan gula batang sweet sorghum.
3. 	 Pupuk organik hayati Fertismart, Ponti, dan Biost
mampu'mensubstitusi 50% kebutuhan pupuk anorganik
pada sweet sorghum.
DAFTAR PUSTAKA
Aidi, N. 2003. Pengaruh fosfat alam dan kombinasi bakteri
pelarut fosfat dengan pupuk kandang terhadap P
tersedia dan pertumbuhan kedelai pada ultisol. Buletin
Agronom., 3: 100 - 106.
Alexander, M. 1978. Introduction to Soil Microbiology. 2
nd
ed. Willey Eastern Private Limited. New Delhi.
Bashan, Y and L.E. Bashan. 2002. Protection of tomato
seedlings against infection by Pseudomonas syringae
pv. Tomato by using the plant growth-promoting
bacterium Azospirillum brasilense. Appl Environ
Microbiol, 6: 2673 - 2643.
Day, 1.M. and 1. Dobereiner. 1976. Physiologycal aspects
of N2 fixation by Azosprillum from digitania roots.
Soil BioI.Biochem., 8: 45 - 50. .
Imas, T. 1989. Mikrobiologi Tanah II. Pusat Antar .
Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Partohardjono, M.S.I. 1991. Fosfor Peranan dan
Penggunaannya dalam Bidang Pertanian. Balai
Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.
Rao, N. S. 1982. Biofertilizers In Agriculture. Oxford &
IBH Publishing Co. Oxford.
____. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan
Tanaman, Edisi 2. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Razie, F. 2003 . Karakteristik Azotobacter spp. dan
Azospirillum spp. dari Rhizosfer Padi Sawah di
Daerah Dataran Banjir Kalimantan Selatan dan
Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Awal .Tanaman
Padi. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan
Dasar. Lukman D.R. Sumaryono (penerjemah). ITB
Press. Bandung.
Seshadri, S., R. Muthukumarasamy, C.
Lakshminarasimhan, S. Ignacimuthu. 2000.
Solubilization of inorganic phosphates by
Azospirillum halopraeferans. Curr Sci., 5: 565 - 567.
Syam'un, E. dan A. Dachlan 2006. Pengembangan Agen
Mikroba Penambat Nitrogen. Lembaga Penelitan
Universitas Hasanuddin. Makassar.
76

More Related Content

What's hot

Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organikAris Sam
 
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 Z
Budidaya  Menggunakan  Bio P 2000 ZBudidaya  Menggunakan  Bio P 2000 Z
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 ZBio Perforasi
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan komposeka42853
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012NurdinUng
 
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...NurdinUng
 
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...NurdinUng
 
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposLaporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposAnggunW
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanfahmiganteng
 
74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docxAgus Handoko
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairElsa S Pujiantari Husin
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Jidun Cool
 
Pupuk pertanian Feng Shou Tiens
Pupuk pertanian Feng Shou TiensPupuk pertanian Feng Shou Tiens
Pupuk pertanian Feng Shou TiensM.Aly Ma'ruf
 
Komposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buah
Komposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buahKomposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buah
Komposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buahDian Kartika Dewi
 

What's hot (20)

Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 Z
Budidaya  Menggunakan  Bio P 2000 ZBudidaya  Menggunakan  Bio P 2000 Z
Budidaya Menggunakan Bio P 2000 Z
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
 
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
Pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa l.) dengan interval pemb...
 
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
Uji kurang satu pupuk n, p, dan k terhadap pertumbuhan jagung di dutohe agust...
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk komposLaporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
Laporan praktikum bioteknologi pembuatan pupuk kompos
 
Ju rnal kacang hijau
Ju rnal kacang hijauJu rnal kacang hijau
Ju rnal kacang hijau
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
 
74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx74211d585 pembuatan-kompos.docx
74211d585 pembuatan-kompos.docx
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
 
Pupuk pertanian Feng Shou Tiens
Pupuk pertanian Feng Shou TiensPupuk pertanian Feng Shou Tiens
Pupuk pertanian Feng Shou Tiens
 
Amali biologi
Amali biologiAmali biologi
Amali biologi
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Komposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buah
Komposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buahKomposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buah
Komposting aerob dengan biostarter fermentasi kulit buah
 

Similar to Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubstitusi Kebutuhan Pupuk Anorganik . pada Tanaman Sweet Sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench]

Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...faniardiani
 
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...Repository Ipb
 
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxRINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxBangsani
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Nia Hardianti
 
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxPPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxsitimaslaha1
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian OrganikMateri Kuliah Online
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosisIr. Zakaria, M.M
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptbppcandisidoarjo
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
 
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...NurdinUng
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...Repository Ipb
 
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptxMATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptxindrawicsn
 
Jack Bean (Canavalia ensiformis L)
Jack Bean (Canavalia ensiformis L)Jack Bean (Canavalia ensiformis L)
Jack Bean (Canavalia ensiformis L)abdsarijan
 
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805Dedet Naswira
 
Pupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptxPupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptxasterv
 
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdfPemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdfGregorio Antonny Bani
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur harapucukcemara
 

Similar to Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubstitusi Kebutuhan Pupuk Anorganik . pada Tanaman Sweet Sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench] (20)

Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
Pengaruh Pemberian Mikoriza dan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi...
 
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK HAYATI PADA BUDIDAYA PADI SRI (System of...
 
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docxRINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
RINGKASAN PROPOSAL KAROLUS NADHO.docx
 
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
Laporan pengaruh pertumbuhan kacang hijau
 
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptxPPT Sempro Syaifuddin.pptx
PPT Sempro Syaifuddin.pptx
 
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
Sifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian OrganikSifat  Kimia  Entisol Pada Sistem  Pertanian Organik
Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik
 
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
7.1 43 53 rizqiani. pengaruh dosis
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.ppt
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
 
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptxPPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
PPT REVIEW KETAHANAN PANGAN.pptx
 
155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)155 340-1-pb (1)
155 340-1-pb (1)
 
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN HUMAT DAN KOMPOS SISA TANAMAN TERHADAP SIFAT FISIK T...
 
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptxMATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
 
Jack Bean (Canavalia ensiformis L)
Jack Bean (Canavalia ensiformis L)Jack Bean (Canavalia ensiformis L)
Jack Bean (Canavalia ensiformis L)
 
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Pupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptxPupuk Organik -Aster.pptx
Pupuk Organik -Aster.pptx
 
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdfPemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubstitusi Kebutuhan Pupuk Anorganik . pada Tanaman Sweet Sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench]

  • 1.
  • 2. Jumal Tanah dan Lingkungan, Vol. 10 No.2, Oktober 2008:72-76 ISSN J410-7333 . Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubstitusi Kebutuhan Pupuk Anorganik . pada Tanaman Sweet Sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench] Effectivity Test ofBio-organic Fertilizer in order to Substitute Inorganic Fertilizer Necessity on Sweet Sorghum [Sorghum bicolor fL.) Moench} Ester LN Lumbantobing, Fahrizal Hazra, dan Iswandi Anas Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogar Jalan Meranti Kampus IPB Darmaga, Bogar 16680 . ABSTRACT The aim ofresearch was to examine the effectiveness of bio-organic fertilizer to substitute inorganic fertilizer necessity on sweet sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench] vegetative growth. This research was carried out in the University Farm green house Cikabayan and in the Leuwikopo Experiment Field, Institut Pertanian Bogor. The green house experiment used completely randomized design with six treatments, namely: 1. No fertilizer (control), 2. JOO%NPK, 3. 50%N + DOP, 4. 50%NPK + Fertismart, 5. 50%NPK + Ponti, dan 6. 50%NPK + Biost. Thefield experiment used completely randomizes block design with seven treatments, namely: 1. No fertilizer (control), 2. 50%NPK, 3. JOO%NPK, 4. 50%N + DOP, 5. 50%NPK + Fertismart, 6. 50%NPK + Ponti, and 7. 50%NPK + Biost. Materials which was used were super sugar variety, NPK fertilizers, bio-organicfertilizer Fertismart, Ponti, Biost, and organicfertilizer Double OrganiC Phosphate (DOP). The results ofgreeen house research showed that bio-organicfertilizer could increase crop height, number ofleaves, wet weight upper crop, dry weight upper crop, wet weight root, and dry weight root ofsweet sorghum than control and same with treatment of JOO%NPK. Treatment of 50%NPK + Biost could increase crop height (47.8%) than control and same with treatment of JOO%NPK. Treatment of50%NPK + Ponti increase dry weight root (59%) than control and same with treatment of JOO%NPK. . The results offield research showed that bio-organic fertilizer Fertismart could increase wet weight upper crop, crop height (42.8%) and number of leaves (39.5%) than control, and same with JOO%NPK. It means that bio-organic fertilizer couldsubstitute about 50% inorganic necessity on sweet sorghum, Keywords: bio-organicfertilizer, Azotobacter, Azospirillum, phosphate solubilizing microbes. PENDAHULUAN Bio-organicfertilizer (pupuk organik hayati) sejak dua dekade ini berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan karena kelangkaan pupuk anorganik yang menyebabkan harga pupuk semakin meningkat, kemasaman tanah yang meluas akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus­ menerus, dan meningkatnya permintaan terhadap produk­ produk pertanian organik, Kendala-kendala pemupukan tersebut menyebabkan pupuk organik hayati berkembang dengan pesat bukan saja di luar negeri, tetapi juga di dalam negeri. Pupuk orgimik hayati ini adalah pupuk organik yang diperkaya dengan kandungan hara dan diinokulasikan dengan berbagai macam mikroba fungsional. Mikroba ini secara khusus diisolasi dan dikemas dalam bahan pembawa (carriers) yang mampu menjaga reaktivitasnya dalamc periode yang memadai, Mikroba tanah yang dikandung oleh pupuk organika hayati yang diuji pada penelitian ini adaJah Azotobacter, Azospirillum dan mikroba pelarut fosfat. Mikroba-mikrobac tersebut mampu melarutkan hara sehingga dapat mem­p perbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman. P Azotobacter adalah bakteri penambat N2 yang hidupT bebas, bersifat Gram negatif, aerobik obligat, dan tumbuhbl baik pada media yang kekurangan N (Imas, 1989). Nitrogen . yang dapat difiksasi sekitar 2- J5 mg N/g, Efek Azotobacter 51 dalam meningkatkan biomassa akar disebabkan oleh penghasilan hormon Indole Acetic Acid (IAA) di daerah perakaran (Rao, 1982), . Azospirillum merupakan salah satu genus Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), Bakteri ini mampu mensintesis hormon pemacu pertumbuhan tanaman seperti IAA, giberelin, dan sitokinin, memfiksasi nitrogen, melarutkan fosfat, mensintesis siderofor, dan sebagai agen pengendali hayati (Salisbury and Ross, 1995; Seshadri et aI" 2002 ; Bashan and Bashan, 2002). Azospirillum adalah bakteri yang bersifat Gram negatif. Suhu optimum untuk pertumbuhannya berkisar antara 32-36 oe, sedangkan pH optimum berkisar antara 6.8-7.9 (Day and Dubereiner, 1976). Mikroba Pelarut Fosfat (MPF) merupakan mikroba tanah yang mempunyai kemampuan melarutkan P tidak tersedia menjadi tersedia, MPF tersebut berasal dari golongan bakteri antara lain: Pseudomonas, Bacillus, Escherichia, Brevibacterium dan Serratia dan dari golongan fungi seperti Aspergillus, Penicillium, Sclerotium dan Fusarium (Alexander, 1978; Rao, 1982). Sebagian dari bakteri genus Pseudomonas dan Bacillus dan sebagian dari fungi genus Pennicillium dan Aspergillus memiliki kemampuan untuk melarutkan P tidak larut dalam tanah menjadi larut dengan mengeluarkan asam-asamorganik (Rao, 1994) seperti: asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat. 72 Lumbantobing E.L. N, Hazra dan Anas. 2008. Uji efektivitas Bio-Organicfertilizer (pupuk organik hayati), T Tnnnh Linqk" 10 (2):72-76
  • 3. Uji ejektivitas Bio-Organic Fertilizer LUflwu'nfL'UWV. F. Hazra dan I. asam formiat, asetat, propionat, glikoJat, okasalat, fumarat, tartrat dan a-ketobutirat yang mamru kation-kation " Ca2 +, Mg + J Rao, 1982). Asam-asam organik tersebut bersifat kation yang dikhelat bentuk stabil (Rao, 1982) dan ion H2P04' menjadi bebas dari ikatannya dan tersedia tanaman untuk Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas pupuk organik Biost, Fertismart, Ponti, dan pupuk organik Double Phosphate dalam menggantikan pupuk anorganik (Urea, dan KCI) terhadap pertumbuhan tanaman sweet sorghum [Sorghum bieolor Moench]. BAHAN DAN METODE Penelitian diawali pada bulan Maret 2008. Media tanam yang digunakan dalam Inl adalah tanah Latosol Cimahpar. Tanah Latosol dad daerah tersebut miskin akan unsur hara. Bahan yang digunakan adalah benih sweet sorghum varietas yang diperoleh Ibaraki Jepang. sumber N, P, Tabel I Takaran dan K dalam penelitian ini berturut-turut adalah pupuk Urea (40.24% N), SP-36 (27.35% P20 S), dan KCl (60% KzO), pupuk yaitu: Fertismart, Ponti, dan pupuk Double Organik Phosphate Penelitian di rumah kaca Acak 6 diperoleh24 Analisis data metode Duncan Test (DMRT) pada taraf 5%.Sedangkan penelitian menggunakan Acak Lengkap dengan 7 perlakuan pupuk yang diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 28 satuan percobaan. Analisis data penelitian dengan metode DMRT dan Least tanah dalam llD>'D~,'n (LSD) pada taraf 5%. tanah pada penelitian rumah kaca dimasukkan berat tanah 5 kg Pupuk hayati dan pupuk organik tempat benih akan ditanam. pupuk tersebut diberikan satu kali sebelum tanam sesuai dengan takaran yang disajikan pada Tabel 1. Kemudian tanah diinkubasi selama satu minggu. Pupuk SP-36 KCI Organik 'Perlakuan Urea o 0 0 0 100% NPK 300 (4.2) 100(1.6) 250 (3.0) 0 50%N + DOP 150 I) 0 0 250 (3.0) 50%NPK Fertismart 150(2.1) 50 (0.8) 125 (1.5) 0 50%NPK + Ponti 150 (2.1) 50 (0.8) 125 (1.5) 0 1 0 Parameter yang diamati adalah: J) Tinggi sweet sorghum (diukur minggu mulai umur 2 - 6 MST), 2) Jumlah 3) Bobot Basah Tanaman Bagian Atas (BBTBA), 4) Bobot Basah Akar (BBA), 5) Bobot Kering Tanaman Atas (BKTBA), dan 6) Bobot Kering Akar (BKA). Pada umur 6 MST dilakukan pemanenan untuk BBA, dan BKA. BBTBA dan BBA diukur dengan atas tanaman dan akar secara terpisah. Setelah bobot basah bagian atas tanaman dan akar dikeringkan dalam suhu 600 seJama 2x24 jam. Setelah itu, bagian Tabel 2. Perlakuan 100% NPK 50%N + DOP 50%N PK + Fertismart 50%NPK + Ponti atas dan akar tanaman kernbali untuk nilai BKTBA dan BKA. Pada penelitian di tanah dibersihkan dari gulma ke mudian diolah Japisan olah sedalam 20 em. Pada penelitian ini, penanaman sweet sorghum dilakukan pada petak-petak berukuran 2x2.5 m. Jarak antarpetak percobaan berupa parit yang dibuat lebar 50 cm. Pupuk diberikan di alur sedalam I cm, hayati dan pupuk organik diberikan di benih takaran 3.0 tanam. Pemupukan dilakukan satu kali saat tanam sesuai dengantakaran yang disajikan pada Tabel2. Takaran Pupuk Anorganik, Pupuk Organik Hayati, dan Pupuk Organik pada Urea o 300 (150) 150 (150) 150 (150) 150 (150) SP-36 KCI Organik o 250 (3.0) o o o 73
  • 4. Jurnal Tanah dan Lingkungan, Vol. 10 No.2, Oktober 2008:72-76 ISSN 1410-7333 Setiap petak percobaan diambil 6 tanaman contoh dan tanaman bukan contoh yang ditetapkan secara acak. Masing-masing .tanaman contoh dipanen pada 14 MST untuk pengamatan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot basah batang sweet sorghum. Tanaman bukan contoh dipanen pada 16 MST untuk mengetahui kandungan gula pada batang. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Rumah Kaca 1. Pengaruh Pupuk Organik Hayati terhadap Tinggi Sweet Sorghum Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan 100%NPK= 50%NPK + (Fertismart, Ponti, Biost). Hal ini berarti pupuk Tabel3. Pengaruh Pemupukan terhadap Tinggi Sweet Sorghum organik hayati nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol dan mampu menyamai perlakuan 100%NPK pada 3 MST, 4 MST, dan 5 MST. Perlakuan 50%NPK + Biost pada 3 MST nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol sebesar 47.8%, diikuti oleh perlakuan 50%NPK + Fertismart dengan besar peningkatan terhadap kontrol sebesar 40%. Pada 4 MST, besar peningkatan' tinggi tanaman oleh perlakuan 50%NPK + Fertismart, 50%NPK + Ponti dan 50%NPK + Biost berturut-turut terhadap kontrol yaitu 43,5%, 43.2%, dan 50%. Sedangkan pada 5 MST, perlakuan 50%NPK + Fertismart, 50%NPK + Ponti dan 50%NPK + Biost berturut-turut mampu meningkatkan tinggi tanaman sebesar 20%, 19.3%, dan 17.7% terhadap kontrol. Perlakuan 2MST 3MST 4MST ----·-·····••••••••••·.-·-cm-··.-··--·-.------·--------. 5MST Kontrol 25.71a 34.93a 44.63a 68.88a 100% NPK 30.13a 47.90bc 65.63b 83.00b 50% N + DOP 30.46a 39.30ab 47.81 a 73.06ab 50% NPK + Fertismart 31.30a 48.96bc 64.00b 82.63b 50% NPK + Ponti 27.90a 46.99bc 63.94b 82.13b 50% NPK + Biost 31.63a S1.64c 66.94b 81.06b Hal ini berarti bahwa 250 kg/ha Fertismart, Biost, dan Ponti mampu menggantikan 150 kg/ha urea, 50 kg/ha SP­ 36, dan 125 kg/ha KCI. Penyebab pertumbuhan tanaman adalah karena selain pupuk organik hayati mengandung unsur hara, juga karena mikroba yang terkandung di dalamnya mampu meningkatkan efisiensi pengambilan unsur hara oleh tanaman yang tercermin dari peningkatan pertumbuhan. Mikroba tersebut juga mampu menghasilkan hormon pertumbuhan Indole Acetic Acid (IAA) yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Bakteri Azotobacter selain dapat mensubsitusi hara khususnya nitrogen juga menghasilkan hormon tumbuh dan senyawa fungisida yang dapat mencegah pertumbuhan cendawan yang dapat menekan pertumbuhan dan produksi tanaman (Syam'un dan Dachlan, 2006). Perlakuan dengan pupuk organik Double Organic Phosphate (DOP) tidak nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan blanko. Hal Inl disebabkan karena pupuk DOP tidak mengandung mikroba fungsional yang dapat melarutkan fosfat sukar larut sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Ketersediaan fosfat tergantung dari kelarutannya, banyak pelarut, jarak dari ion fosfat untuk mencapai akar, dan mikroba untuk dapat menyerapnya (Partohardjono, 1991). 2. Pengaruh Pupuk Organik Hayati terhadap Jumlah Daun Sweet Sorghum Peningkatan jumlah daun terbesar ditunjukkan oleh perlakuan 50%NPK + Biost sebesar 29% terhadap kontrol pada 3 MST dan 34.8% pada 4 MST (Tabel 4). Ketersediaan unsur hara nitrogen melalui pemupukan urea dan penambatan oleh bakteri non simbiotik serta serapannya oleh tanaman menjadi penyebab meningkatnya jumlah daun. Tabel4. Pengaruh Pemupukan terhadap lumlah Daun Sweet Sorghum Perlakuan 2 MST n n ___ n 3MST 4MST I b -1_____ u n u ____ em ar pot 0 0 0 0 _ _ _ _ 0 0 _ _ _ _ _ 0 0 0 0 _ _ _ 5MST Kontrol 4.13a 4.75a 5.75a 7.25a C 100% NPK 4.63b 5.75b 7.13c 7.38a S 50% N +DOP 4.00a 5.00a 6.00ab 7.13a o 50% NPK + Fertismart 4.63b 5.63b 7.00bc 7.13a n 50% NPK + Ponti 4.38ab 5.75b 7.38c 7.00a CI 50% NPK + Biost 4.75b 6.13b 7.75c 7.25a pi pi Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kontrol. Akan tetapi, tidak signifikan dibandingka T perlakuan pemupukan kombinasi antara pupuk anorganik dengan perlakuan 100%NPK. Hal ini menunjukkan bahv, be dengan pupuk organik hayati Fertismart, Biost, dan Ponti ketiga pupuk organik hayati tersebut mampu mensubstitu secara signifikan dapat memberikan peningkatan tinggi .50% kebutuhan pupuk anorganik pada sweet sorghum. 5~ tanaman dan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan 74
  • 5. Uji efektivitas Bio-Organic Fertilizer 3. Pengaruh Pupuk Organik tanaman LU1nvanCOlnnx F. Hazra dan ], Anas) terhadap Bobot diketahui bahwa pemupukan Basah Tanaman Bagian Atas (BBTBA), Bobot Basah Akar (BBA), Bobot Tanaman Baglan Atas (BKTBA) dan Bobot Akar (BKA) Sweet Sorghum pemupukan dengan kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik nyata BKTBA dan BKA sweet Pada Tabel 5 pupuk anorganik dan pupuk organik dibandingkanmeningkatkan BKTBA dan BKA kontrol, tetapi tidak berbeda 100%NPK. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan mampu menggantikan kebutuhan sebesar 50% atau 150 urea, 50 kglha kglha KCI pada sweet x{}rvm,'m Tabel5. terhadap Bobot Basah Tanaman Bagian Atas Bobot Basah Akar (BBA), Perlakuan 14.72a 100% NPK 20.11a 50% N + DOP 15,09a 50% NPK + Fertismart 18,77a 50% NPK + Ponti 20.10a Perlakuan 50%NPK + Ponti diikuti perlakuan 50%NPK + Fertismart dan perlakuan 50%NPK + Biost BKTBA berturut-turut sebesar 50.3%, 42.9%, dan 35% dibandingkan dengan kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan JOO%NPK. Sedangkan perlakuan 50%NPK + Ponti meningkatkan BKA sebesar 59% kontrol, tidak berbeda nyata JOO%NPK. pemupukan baik dengan 100%NPK maupun dengan 50%N + DOP dan 50%NPK + Ponti, Biost) tidak menunjukkan yang terhadap peningkatan BBTBA jika dibandingkan dengan kontrol. PerJakuan 50%NPK + Ponti, 50%NPK + Biost dan 50%NPK + Fertismart nyata meningkatkan BBA rlih~"rli"'nlr.,,,, dengan kontrol berturut-turut sebesar 36.8% dan 21 % tetapi tidak berbeda dengan 100%NPK. Pemberian bakteri pelarut fosfat menyebabkan meningkatnya P tersedia tanah sehingga pertumbuhan akar menjadi lebih baik (Aidi, 2003). Perlakuan 50%NPK + Ponti diikuti perlakuan 50%NPK + dan 50%NPK + Fertismart nyata BKA tanaman Akar (BKA) Sweet Sorghum 1.91a 1 a 2.96c 2.76ab 2.08ab 1.79a 2.73c 2.3 Jab O.77abc 2.89c 2.97b 0.97c masing-masing sebesar dan 26% dibanding­ kan dengan tetapi tidak berbeda nyata 100%NPK. B. Hasil dan Pembahasan Penelitian Lapang Pengaruh Pupuk Organik Hayati terhadap Tinggi, Jumlah Daun, Bobot Basah Gula Batang dan Bobot Basah Tanaman Bagian Atas (BBTBA) Sweet Sorghum Pada Tabel 6 terlihat bahwa perlakuan 50%NPK + Fertismart nyata tinggi jumlah daun dan BBTBA dengan kontrol berturut­ turut sebesar 72.8%, 39.5% dan 90.6% dan setara 100% NPK. Perlakuan 50% NPK + Ponti meningkatkan tanaman dan jumlah daun dibandingkan dengan kontrol masing-masing sebesar 56.8% dan 30%, tidak berbeda nyata dengan 100% NPK. Tabel6. terhadap Tanaman, Jumlah Bobot Basah Batang, Oula dan BBTBA Tinggi Jumlah Perlakuan Tanaman daun Blanko 78.06a 7.17a 50% NPK 104. J3abc 8.38ab 0,45a 9,50ab 13.28a 13.65b 2.70a 0.33a 100%NPK 124,44bc 9.99b 0.60a 7.45ab 14.00a 13.38b 4.63b 50%N 104.69abc 8.29ab 0.48a 0.88ab 1.08ab IO.13b 11.65a 9.20a 3.68ab +DOP 50% NPK 134.88c 10.00b 0.53a 0.98ab l.13ab 7.15a 12.63a 9.50a 4.48b +Fertismart 50% NPK 122.36bc 9.33b 0.44a 0.83ab 1.l3ab 8.58ab 13.63a 12.15ab 3.73ab Ponti 50% NPK + 92.73ab 8.13ab 0.50a O.78ab 1.05ab 9.23ab 14.00a 13.65b 3.48ab 75
  • 6. Jurnal Tanah dan Lingkungan, Vol. 10 No.2, Oktober 2008:72-76 ISSN 1410-7333 Pemupukan dengan perlakuan 50%NPK + (Fertismart, Biost, dan Ponti) nyata meningkatkan bobot basah batang dibandingkan dengan kontrol, tetapi tidak nyata jika dibandingkan dengan 100%NPK. Pemupukan dengan 50% NPK dan 50% N + DOP tidak nyata meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun karena dosis pemupukan yang lebih sedikit dari yang direkomendasikan dan tidak adanya mikroba dalam pupuk yang mampu mempercepat tersedianya hara bagi tanaman. Perlakuan pemupukan nyata meningkatkan kandungan gula dalam batang atas dan batang bawah sweet sorghum dibandingkan dengan kontrol. Pada batang bagian atas, kandungan gula tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan 50%N + DOP. Sedangkan pada batang bagian tengah dan bawah, kandungan gula tertinggi ditunjukkan oleh perJakuan 50% NPK + Biost. KESIMPULAN I. Penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa pupuk organik hayati Fertismart, Ponti, dan Biost nyata meningkatkan tinggi, jumlah daun, Bobot Basah Tanaman Bagian Atas (BBTBA), Bobot Kering Tanaman Bagian Atas (BKTBA), Bobot Basah Akar (BBA), dan Bobot Kering Akar (BKA) sweet sorghum. 2. Penelitian di lapang menunjukkan bahwa pupuk organik hayati Fertismart, Ponti, dan Biost nyata meningkatkan tinggi, jumlah daun, BBTBA, dan kandungan gula batang sweet sorghum. 3. Pupuk organik hayati Fertismart, Ponti, dan Biost mampu'mensubstitusi 50% kebutuhan pupuk anorganik pada sweet sorghum. DAFTAR PUSTAKA Aidi, N. 2003. Pengaruh fosfat alam dan kombinasi bakteri pelarut fosfat dengan pupuk kandang terhadap P tersedia dan pertumbuhan kedelai pada ultisol. Buletin Agronom., 3: 100 - 106. Alexander, M. 1978. Introduction to Soil Microbiology. 2 nd ed. Willey Eastern Private Limited. New Delhi. Bashan, Y and L.E. Bashan. 2002. Protection of tomato seedlings against infection by Pseudomonas syringae pv. Tomato by using the plant growth-promoting bacterium Azospirillum brasilense. Appl Environ Microbiol, 6: 2673 - 2643. Day, 1.M. and 1. Dobereiner. 1976. Physiologycal aspects of N2 fixation by Azosprillum from digitania roots. Soil BioI.Biochem., 8: 45 - 50. . Imas, T. 1989. Mikrobiologi Tanah II. Pusat Antar . Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Partohardjono, M.S.I. 1991. Fosfor Peranan dan Penggunaannya dalam Bidang Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor. Rao, N. S. 1982. Biofertilizers In Agriculture. Oxford & IBH Publishing Co. Oxford. ____. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman, Edisi 2. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Razie, F. 2003 . Karakteristik Azotobacter spp. dan Azospirillum spp. dari Rhizosfer Padi Sawah di Daerah Dataran Banjir Kalimantan Selatan dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Awal .Tanaman Padi. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Lukman D.R. Sumaryono (penerjemah). ITB Press. Bandung. Seshadri, S., R. Muthukumarasamy, C. Lakshminarasimhan, S. Ignacimuthu. 2000. Solubilization of inorganic phosphates by Azospirillum halopraeferans. Curr Sci., 5: 565 - 567. Syam'un, E. dan A. Dachlan 2006. Pengembangan Agen Mikroba Penambat Nitrogen. Lembaga Penelitan Universitas Hasanuddin. Makassar. 76