SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
BIOLOGI TANAH
Mata Kuliah : Ilmu Tanah Dasar
BAB : Delapan (VIII)
Konsep Modern “Tanah”
Soil is “the collection of natural bodies in the earth’s surface, in places
modified or even made by man of earthy materials, containing living
matter (organisme) and supporting or capable of supporting plants
out-of-doors.”
Soil Surveys Thayer Co. 2012
“Jadi, tanah merupakan peran manusia dalam memodifikasi maupun
secara artifisial membuat “tanah” terhadap faktor2 pembentuknya
dalam mendukung pertumbuhan tanaman”
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
2
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
3
 Suatu sistem kehidupan yang tersusun dari berbagai komunitas
organisme yang menopang dirinya sendiri (biotik) dan lingkungan-
lingkungan anorganik serta sumber-sumber (abiotik) disebut
ekosistem.
 Setiap ekosistem mempunyai 2 tipe organisme, berdasarkan sumber
karbon :
1) Organisme autotroph : menggunakan karbon anorganik, terutama dari
CO2 dan merupakan source.
2) Organisme heterotroph : menggunakan karbon organik dan merupakan
sink (pemakai) dan perombak.
• Berdasarkan pada sumber energinya, dpt dipilah menjadi :
1) Fototipe : memperoleh energi dari matahari.
2) Kemotipe : memperoleh energi dari oksidasi unsur anorganik dan
senyawanya.
 Tanaman tingkat tinggi dan bbrp algae merupakan fotoautrotroph.
 Bakteri nitrifikasi dan bakteri oksidator sulfur merupakan
kemoautotroph, jg bbrp hewan, cendawan, dan bakteri lain.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
4
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
5
Hub ekologi tanah
Fungsi ekologi
tanah
Tanah organisme
Lingkungan
(Tanah)
Manusia
Hewan
Peran m.o
tanah
Interaksi antar faktor
Organisme tanah adalah organisme yang
bertanggung jawab terhadap penghancuran
dan sintesa organik
Biologi tanah adalah kehidupan dalam tanah, menyangkut
kegiatan jasad hidup dalam tanah dan peranannya, serta
peranan BO dengan segala sifat dan cirinya
Jasad hidup (organisme) tanah
Dikelompokkan menjadi : organisme menguntungkan dan
organisme merugikan
Atau : Tumbuhan (flora) tanah
Binatang (fauna) tanah
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
6
Klasifikasi Fauna Tanah
 Berdasarkan ukuran tubuh (Wallwork,1974) :
 Mikro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 20-200
μm, misal ; Protozoa, Acarina, Nematoda, Rotifera,
tardigrada dsb.
 Meso Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 200 μ -1
cm, misal ; Acarina, Collembola, nematoda, Rotifera,
Araneida, Larva serangga, isopoda dsb
 Makro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya ≥ 1 cm.
Misal : Megascolesidae, Mollusca, Insecta, Vertebrata kecil
dsb.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
7
 Faktor yang mempengaruhi aktivitas organisme tanah
Iklim (curah hujan, suhu, kelembaban dll)
Tanah (kemasaman, kelembaban, suhu, hara dll)
Vegetasi (hutan, padang rumput, belukar, dll)
Keragaman organisme dan bobot biomassa dari
organisme sangat besar
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
8
Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh :
a. Jumlahnya dalam tanah
b. Bobot tiap unit isi atau luas tanah (biomassa)
c. Aktivitas metabolik
Sebanyak 60-80% dari metabolisme total
dalam tanah adalah hasil kegiatan mikroflora
tanah.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
9
Tabel 5-1. Kelompok Organisme Penting dlm Tanah
Mamalia kecil
Serangga
Milipeda
Kutu kayu
Tungau
Keong dan bekicot
Cacing tanah
Cerucut
Serangga
Tungau
Sentipeda
Laba-laba
Nematoda
Protozoa
Rotifera
Hidup dari tumbuhan
Umumnya predator
Predator atau parasit,
hidup dari sisa tumbhn
Hijau biru
Hijau diatom
Jamur
Ragi
Kapang
Aerobik
Anaerobik
Autotrophik
Heterotrophik
Makro
Mikro
Akar Tumbuhan
Algae
Fungi
Aktinomisetes
Bakteri
Binatang
Tumbuhan
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
10
Bagan dari Lintasan Umum Hancuran Jaringan
Tanaman Tinggi
Energi &
Input CO2
Energi dan Kehilangan CO2
Detritus
Detritivor
Konsumen
Primer
Carnivor
Konsumen
Sekunder
Konsumen
Tersier
Predator
Parasit
Humus
Tanah
Pemakan
Mikrofilik Kotoran & jasad mati
Kotoran &
jasad mati
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
11
Tabel 5-2: Contoh Pemakan Mikrofilik dan Karnivor Yang Berperangai
Sbg Konsumen Sekunder dan Tertier.
Pemakan Mikrofilik Karnivor
Jasad Mikroflora
Dimakan
Konsumen Sekunder Konsumen Tertier
Predator Mangsa Predator Mangsa
Algae
Bakteri
Fungi
Tungau Nematoda
Enchytracida
Semut
Laba-laba
Sentipeda
Tungau
Kalajengking
Tungau
Fungi
Algae
Lumut Sentipeda
Nematoda
Keong
Bekicot
Apid
Lalat
Sentipeda
Laba-laba
Tungau
Sentipeda
Protozoa Bakteri
Mikroflora lain
Cerucut Cacing tanah
Serangga Kumbang
Laba-laba
Tungau
Kumbang
Nematoda Bakteri
Fungi
Rayap Fungi
Tabel 5-2: Contoh Pemakan Mikrofilik dan
Karnivor Yang Berperangai Sbg Konsumen
Sekunder dan Tertier. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
12
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
13Tabel 5-3. Biomassa dari Kelompok
Fauna Tanah yang dijumpai di Bawah
Vegetasi Padang Rumput dan Hutan
Biomassa (g/m2)
Kelompok Organisme Hutan
Padang Rumput Oak Spruce
Herbivor 17,4 11,2 11,3
Detritivor :
Besar
Kecil
137,5
25,0
66,0
1,8
1,0
1,6
Predator 9,6 0,9 1,2
Jumlah 189,5 79,9 15,1
Aproximate Numbers of Organism
Commonly Found in Soilsa
a From Martin and Focht. 10
b Number for bacteria, actinomycetes, fungi and yeast are based on plate counts.
Other organism found in soil include viruses, arthropods, and earthworms
Organismb Estimated Numbers/g
Bacteria 3.000.000 – 500.000.000
Actinomycetes 1.000.000 – 20.000.000
Fungi 5.000 – 900.000
Yeasts 1.000 – 100.000
Algae 1.000 – 500.000
Protozoa 1.000 – 500.000
Nematodes 50 - 200
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
14
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
15
Tabel 5-4: Jumlah dan Biomassa Flora
dan Fauna Tanah yang Umum dalam
Tanah
Kelompok Nilai Umum Dalam Lapisan Atas Tanah
Organisme Jumlah tiap m2 Jumlah tiap
Gram
Biomassa
(kg/HLB)
Mikroflora :
Bakteri 1013 - 1014 108 - 109 450 – 4.500
Aktinomisetes 1012 - 1013 107 - 108 450 – 4.500
Fungi 1010 - 1011 105 - 106 560 – 5.600
Algae 109 - 1010 104 - 105 56 – 560
Mikrofauna :
Protozoa 109 - 1010 104 - 105 17 – 170
Nematoda 106 - 107 10 - 102 11 – 110
Fauna lainnya 103 - 105 - 17 – 170
Cacing tanah 30 - 300 - 110 – 1.100
Kedalaman biasanya dianggap = 15 cm, tetapi untuk cacing tanah lebih dalam
Nilai biomassa adalah bobot hidup, bobot kering + 20 – 25% dari nilai tsb.
Faktor yang mempengaruhi
PERTUMBUHAN BAKTERI:
 Kebutuhan Oksigen (O2) ;
a. Beberapa bakteri pergunakan gas O2
(aerob)
b. Beberapa bakteri pergunakan senyawa O2
(anaerob)
c. Beberapa bakteri pergunakan kedua bentuk
di atas (fakultatif)
d. Ketiga bentuk tsb biasanya terdapat
sekaligus di tanah
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
16
Faktor yang mempengaruhi
PERTUMBUHAN BAKTERI:
Hubungan dengan Kelembaban :
a. Kelembaban optimum sama dengan yang dibutuhkan oleh
tanaman tingkat tinggi.
b. Kelembaban pengaruhi kadar O2
Kisaran Temperatur :
a. 700 – 100 0 F
b. Temperatur tanah jarang mematikan bakteri
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
17
Faktor yang mempengaruhi
PERTUMBUHAN BAKTERI:
Kebutuhan bahan organik
a. Sebagai sumber energi (bakteri heterotrofi)
b. Bakteri autotrofik tidak perlukan BO sebagai bahan energi
Hubungan dengan Ca2+ yang dpt dipertukarkan dan
pH
a. Ca2+ tinggi dan pH : 6-8 umumnya terbaik
b. Ca2+ dan pH menentukan jenis bakteri
c. Bakteri tertentu berfungsi pada pH amat rendah (±0,3) dan
yang lain pada pH tinggi
d. Ca2+ yang dapat dipertukarkan lebih penting daripada pH
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
18
Sifat Kimia dan Fisika
Eksremen Cacing dan Tanah
Sifat Kimia &
Fisiko Kimia
Kotoran Lapisan 0-15
cm
Lapisan 20-40
cm
N Total (%) 0.35 0.25 0.08
C Organik (%) 5.17 3.35 1.11
Nitart (ppmN) 21.9 4.7 1.7
P Terd (ppm P2O5) 150 20.8 8.3
Ca tt (ppm Ca) 2793 1993. 481.0
Ca Total (%) 1.19 0.88 0.91
Mg tt (ppm Mg) 492 162 69
KTK (me/100 g) 4.67 3.82 1.63
KB (%) 92.9 74.1 55.5
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
19
Cacing Tanah
(Lumbricus terristis; Allolobophora caliginosa)
 Cacing tanah yang umum dijumpai dalam tanah:
1) Lumbricus terristis : cacing berwarna merah lebih gelap
2) Allolobophora caliginosa : berwarna merah jambu, merah pucat.
Cacing tanah( Allolobophora caliginosa)
• Tanah yang melalui sistem
pencernaan cacing mencapai
15 ton tanah kering setiap
tahun .
• Produksi kotoran cacing erat
hubungannya dengan cara
mengelola tanah.
• Bahan organik dan mineral
selama berada dalam sistem
pencernaan cacing
mengalami perubahan.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
20
Tabel 5.5. Bobot kotoran cacing yang terdapat
selama 100 hari pertumbuhan jagung
Perlakuan Februari 1980 Mei 1980
Tidak diolah, tanpa mulsa, tidak ditanami 0,19 0
Diolah, diberi mulsa, tidak ditanami 0,63 4,09
Diolah dalam, tanpa mulsa, ditanami 0,15 0,89
Diolah dalam, diberi mulsa, ditanami 0,35 1,71
Tidak diolah, diberi mulsa, ditanami 0,72 5,00
Diolah, tanpa mulsa, ditanami 0,41 0,99
• Kotoran cacing lebih kaya akan C-organik, N-organik, P-tersedia, Ca
dan Mg dapat dipertukarkan, KTK, KB, dan menurunkan jumlah unsur
yang meracuni tanaman, spt Mn dan Al.
• Cacing tanah mempengaruhi kesuburan dan produktivitas tanah.
• Lobang cacing memperlancar aerasi dan drainase tanah.
• Mereka mengangkut tanah dari lapisan bawah ke lapisan atas shg tanah tercampur dan
sering mengacaukan horizon.
• Mereka juga mengangkut bahan organik ke lapisan tanah yg lebih
dalam, dg demikian secara tdk langsung memantapkan agregat.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
21
Tabel 5-6. Ciri Fisiko-kimia
dan Kimia Kotoran Cacing
dan Tanah Sekitarnya
Ciri Tanah
Kotoran Lapisan 0 – 15 cm
Dengan Mulsa Tanpa Mulsa Dengan Mulsa Tanpa Mulsa
pH 5,8 5,7 4,8 5,3
KTK, me/100 g 9,4 9,6 8,9 9,0
Kejenuhan Basa, % 44 60 30 36
N-total, % 0,18 0,20 0,17 0,16
C-organik, %C 1,92 2,10 1,53 1,59
C/N ratio 11 11 9 9
P-25% HCl, mg P2O5/100 g 42 42 19 21
P-Olsen, ppm P2O5 62 74 8 29
K-25% HCl, mg K2O/100 g 18 29 5 7
Ca-NH4OAc, me/100 g 3,5 3,3 2,1 2,5
Mg-NH4OAc, me/100 g 1,0 1,1 0,4 0,5
Ca-NH4OAc, me/100 g 0,5 0,8 0,1 0,2
Mn, ppm Mn 47 8 172 143
Fe, ppm Fe 2 3 5 4
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
22
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Banyaknya
Cacing Tanah
 Kelembaban tanah, menyukai tanah lembab
 Tekstur tanah, dijumpai pada tekstur medium – berat
 Bahan organik, hidup baik pada tanah dg bhn org banyak tersedia
 Ketersediaan kapur, bbrp jenis cacing memerlukan sejumlah kapur
 pH tanah.
 Jumlah cacing di dalam tanah dipengaruhi oleh suplai pupuk kandang
dan sisa tanaman.
 Jenis vegetasi menentukan jumlah cacing
Tabel 5.7. Jumlah Cacing tiap hektar
Macam Vevetasi Jumlah, ribuan/ha
Padang Rumput 833 – 235 000
Hutan 230 – 194 000
Tanah Pertanian 60 – 19 000
Tanah Tegalan 133 – 600
Tabel 5.8. Jumlah Cacing Dalam Tanah
Dengan atau Tanpa Pemberian
Mulsa
Perlakuan Jumlah, ekor/m2
Tanpa Mulsa 30
Dengan Mulsa 270
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
23
Binatang Mikro Tanah
(Nematoda; Protozoa; Rotifera)
 Nematoda dijumpai hampir di semua
jenis tanah
 Binatang ini berukuran sgt kecil
(mikroskopis).
 Dikenal 3 golongan besar nematoda :
1) Yang hidup dari bhn org sdg
membusuk
2) Predator
3) Parasit, yg menyerang akar tnmn dan
melampaui masa hidupnya dlm
jaringan tumbuhan.
 Dua golongan yang pertama merupakan
yang paling banyak dijumpai dalam
tanah.
 Golongan yag terakhir sangat
merugikan petani, karena kerusakan
tanaman yg ditimbulkannya
Nematoda
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
24
Protozoa
(amoeba; siliata, flagelata)
 Protozoa merupakan bentuk
binatang yang paling sederhana
 Meskipun hanya terdiri dari satu
sel, mereka lebih besar dari bakteri
dan susunan tubuhnya lebih
sempurna.
 Protozoa dibagi dalam 3 golongan:
1) Amoeba
2) Siliata
3) Flagelata
Ciliata
Amoeba
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
25
Flagelata
 Flagelata merupakan protozoa
yang banyak dijumpai dalam
tanah, kemudian menyusul
amoeba dan siliata.
 Keberadaan protozoa
dipengaruhi oleh aerasi dan
tersedianya unsur hara.
 Protozoa memangsa bakteri
dan smp batas tertentu
mikroflora.
Flagelata
Rotifera
• Dalam keadaan lembab, terutama di
dareah rawa, banyak terdapat
rotifera, dimana ditemukan bahan
organik pada tingkat pelapukan
terakhir.
• Mereka memainkan peranan penting
dalam peredaran bahan organik.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
26
Tumbuhan Tanah
 Organisme yang tergolong tumbuhan dlm beberapa segi
lebih penting dari pada binatang.
 Tumbuhan tanah dibedakan dalam 5 kelompok :
1) Akar tumbuhan
2) Algae
3) Fungi
4) Aktinomisetes
5) Bakteri
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
27
Akar Tumbuhan
 Akar yang tumbuh dan yang mati dalam tanah menjadi
sumber makanan dan energi yang penting bagi fauna dan
mikroflora tanah.
 Akar yang sedang tumbuh menembus dan menciptakan
luabang dalam tanah, yang semakin besar seiring dengan
membesarnya ukuran akar.
 Menyerap air tanah dari sekelilingnya, menciptakan tegangan,
dan mendorong pembentukan agregat tanah
 Bila mati dan melapuk menjadi bahan pembentul humus.
Jumlah Bahan Organik yang Ditambahkan ke Tanah
 Pertanaman jagung akan menghasilkan bagian atas tanah
sebanyak 6 000 kg/ha; padi kira2 6 000 – 7 000 kg/ha.
 Bagian akar yang berada di dalam tanah kira2 separuh dari
jumlah itu.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
28
Rhizosfer /
Daerah Perakaran
 Akar tanaman dalam tanah menjadi sumber energi bagi
mikroorganisme bila mati, bila hidup mempengaruhi
keseimbangan unsur hara dalam larutan tanah.
 Akar memproduksi asam-asam organik yang berfungsi sbg
pelarut.
 Jumlah organisme di sekitar permukaan akar 100 kali lebih
banyak dari pada bagian tanah yang jauh dari permukaan akar.
 Akar memaksa terjadinya pertukaran unsur hara.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
29
Jasad Mikro
Tumbuhan
(Algae; Fungi;
Aktinomisetes; Bakteri)  Algae ditemukan hampir di semua
tanah dimana trdpt kelembaban dan
sinar matahari, jumlahnya 100 –
10.000 per gram tanah.
 Sebagian besar algae mempunyai
klorofil, namun ada sbg kecil yang
hidup dari bahan organik
 Lebih dari 60 spesies algae telah
dikenal orang, ada yang unicelular,
filamentous, dan kolonial
 Algae tanah digolongkan ke dalam 4
golongan :
1) Cyanophyta (Blue-green algae)
2) Chlorophyta (Grass-green algae)
3) Xanthophyta (Yellow-green algae)
4) Bacillariophyta (diatoms or golden-
brown algae)
Algae Tanah
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
30
 Algae golongan tumbuhan berada di lapisan tanah teratas
 Yang berada di lapisan tanah bawah berada sbg spora yang beristirahat atau
syst atau bentuk vegetatif yg tdk bergantung dari klorofil.
 Algae hijau-biru dan grass-green algae ditemukan lebih banyak di tanah
 Grass-green algae dan diatom dominan di tanah beriklim sedang, sementara
algae hijau-biru dominan di tanah daerah tropika.
 Green-algae menyukai tanah bereaksi masam, sementara algae hijau-biru
umumnya ditemukan di tanah-tanah netral dan alkalin.
 Genus algae hijau yang paling umum dijumpai dalam tanah adalah : Chlorella,
Chlamydomonas, Chlorococcum, Protosiphon etc.
 Genus diatom yang umum ditemukan: Navicula, Pinnularia. Synedra, Frangilaria.
 Genus algae hijau-biru yang dominan: Chrococcus, Phormidium, Anabaena,
Aphanocapra, Oscillatoria etc.
 Bbrp BGA memiliki sel khusus yang dikenal sbg "Heterocyst“, yang merupakan
tempat fiksasi nitrogen.
 Fiksasi-N sec non-simbiotik oleh BGA di lahan sawah berkisar 20 - 30
kg/ha/musim
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
31
Fungsi / Peranan Algae atau BGA
 Memainkan peranan penting dlm memelihara kesuburan tanah,
terutama di daerah tropika.
 Menyumbangkan tambahan bahan organik bila mereka mati
 Bertindak sbg agen penyemen dalam pengikatan partikel-
partikel tanah, shg dpt mengurangi/mencegah erosi
 Meningkatkan kapasitas retensi air tanah
 Melalui proses fotosintesisnya membebaskan sejumlah oksigen
ke dalam lingkungan tanah
 Membantu mengendalikan kehilangan nitrogen melalui
pencucian dan drainase terutama pada lahan yang tdk ditanami
 Membantu proses pelapukan batuan dan pembentukan struktur
tanah.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
32
Fungi Tanah
 Fungi tdk berklorofil, demikian pula aktinomicetes dan
bakteri.
 Mereka mnggantungkan hidupnya pada ketersediaan
bahan organik.
 Fungi dibedakan dari golongan lain krn miselianya.
 Miselia dpt berbentuk sederhana, sdkt bercabang, atau
banyak bercabang.
 Fungi dibedakan dalam 3 golongan :
1) Ragi
2) Kapang
3) Jamur
 Kapang merupakan fungi berfilamen banyak dan
berukuran mikroskopik.
 Kapang berkembang baik dlm suasana asam, netral,
atau alkalin, tapi lebih baik pada suasana asam, dimana
persaingan dg bakteri atau aktinomicetes terbatas.
Ini yang penting untuk pertanian
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
33
 Kapang terbanyak dijumpai pada lapisan olah tanah dimana terdpt banyak
bahan organik.
 Jenis yang banyak dijumpai : Penicillium, Mucor, Trichoderma, dan Aspergillus.
Jumlahnya kira-kira 1 juta tiap gram tanah kering.
 Pnambahan bahan organik akan meningkatkan perkembangan miselia dan
jumlah kapang dalam tanah.
 Bila keadaan memburuk, miselia berkurang dan dibentuk spora-spora yang sgt
tahan thd keadaan buruk.
 Jumlah populasi dan spesies kapang berubah-ubah dan dipengaruhi jenis
bahan organik yang tersedia.
Kegiatan Fungi
 Fungi dpt menghancurkan selulosa, zat pati, gum, lignin, dan senyawa organik
yang mudah dilapuk spt protein dan gula.
 Metabolisme fungi lebih efisien drpd bakteri: fungi mnggunakan lebih banyak C
dan N, dan menghasilkan CO2 dan amonium lebih sedikit drpd bakteri.
 Fungi tdk bisa mengoksidasi ammonium menjadi nitrat.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
34
Mikoriza
 Bbrp jenis fungi, spt
Hymenomisetes, menghuni akar
tumbuhan shg mereka membentuk
suatu asosiasi yg dinamakan
mikoriza.
 Miselia mereka menyelimuti
permukaan akar, atau masuk ke
dalam akar, dan akan mencernakan
suatu senyawa tertentu,
menghasilkan senyawa yang
bermanfaat bagi tanaman inang,
atau meningkatkan ketersediaan
fosfor.
 Dengan adanya asosiasi ini maka
luas permukaan serapan
membesar.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
35
Aktinomisetes
 Aktinomisetes spt kapang mempunyai miselium dan
membentuk fruiting bodies.
 Susunan sel aktinomisetes berada diantara fungi dan
bakteri.
 Aktinomisetes berkembang baik dlm keadaan lembab
dan beraerasi baik, kadang-kadang msh bisa aktif dlm
kedaan kering, dimana fungi & bakteri tdk aktif lagi.
 Perkembangan optimum pd pH 6,0 – 7,5, sgt peka thd
keadaan masam, pH 5,0 sdh sgt mengurangi
aktivitasnya.
 Aktinomisetes merupakan jasad mikro yg banyak
dijumpai dalam tanah setelah bakteri.
 Jumlah populasinya 15 – 20 jt tiap gram tnh kering.
 Banyak dijumpai dalam tanah yang berkadar humus
tinggi, penambahan pupuk organik merangsang
perkembangan mereka.
 Aktinomiesetes sgt perperan dlm pelapukan bhn
organik dan pelepasan unsur hara.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
36
Bakteri Tanah
 Bakteri merupakan jasad bersel satu, dan bentuknya
sederhana, berkembang biak dengan membelah diri.
 Dalam keadaan baik bakteri dpt berkembang dengan cepat.
 Populasi bakteri dalam tanah dipengaruhi oleh ketersediaan
bahan makanan dan faktor lainnya.
 Ukuran bakteri sgt kecil, tdk pernah melebihi 4 – 5 mikron.
 Bakteri memiliki flagela kecil, shg bisa berenang dlm larutan
tanah.
 Bentuk bakteri ada yang berupa: batang, bulat, atau spiral.
 Dalam tanah bakteri berbentuk batang lebih dominan.
 Jumlah populasi baktri terbanyak dijumpai pada lapisan
tanah paling atas, krn suhu, kelembaban, aerasi, dan
ketersediaan makanan paling banyak.
 Jumlah populasi dlm tanah 3 – 4 milyar tiap gram tnh kering,
atau mendekati 4 – 500 kg tiap hektar.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
37
 Dlm tanah bakteri dijumpai dlm koloni di sekitar butir tanah yang mengandung
bahan makanan, perkembangannya bersifat setempat, keculai bila dipaksa oleh
faktor-faktor luar.
 Mereka akan terus hidup di situ selama masih ada bahan makanan.
 Bakteri mampu membentuk spora atau bagian tubuh yang tahan apabila
keadaan buruk.
Sumber Energi
 Bakteri dibedakan: ototropik dan heterotropik.
 Bakteri ototropik memperoleh energi dari oksidasi mineral, spt amonium,
belerang, atau besi dan karbon yang diperolehnya dari karbon dioksida.
 Jumlah baktri ini sedikit, tetapi peranannya sgt penting dlm oksidasi nitrat dan
belerang.
 Sebagian besar dari bakteri bersifat heterotropik, yaitu mereka memperoleh
energinya dari bahan organik. Mereka inilah yang berperan dlm pelapukan
bahan organik.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
38
Arti Bakteri bagi Tanah
 Bakteri terlibat dalam semua perubahan bahan organik
 Mereka memegang monopoli dlm reaksi enzimatik :
1) Nitrifikasi,
2) Oksidasi bakteri
3) Fiksasi nitrogen
Kondisi Lingkungan Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakteri
1. Ketersediaan oksigen:
 Bbrp bakteri memerlukan gas O2 (aerobik)
 Bbrp bakteri menggunakan gas campuran (anaerobik)
 Bbrp menggunakan salah satu dari yg disbt di atas (fakultatif)
2. Kelembaban :
 Tingkat kelembaban optimum bagi tumbuhan baik bagi baktteri
 Kadar air tanah mempengaruhi ketersediaan oksigen
3. Kisaran suhu yang baik bagi bakteri :
 Antara 21 – 38oC
 Suhu tanah yg ekstrim biasanya tdk mematikan bakteri
4. Bahan organik:
 Digunakan sbg sumber energi oleh bakteri heterotropik
 Tdk memerlukan bahan organik (auototrop)
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
39
5. Hubungan dengan Ca-dd dan pH :
 Ca tinggi, pH 6 – 8, baik untuk bakteri
 Ca tertentu dan pH tertentu menentyukan bakteri tertentu
 Bbrp bakteri dpt hidup pH 3,0
 Ca-dd lebih penting dari pada pH
Pengaruh Buruk Jasad Renik Tanah terhadap Tumbuhan
 Fauna Tanah:
• Bbrp fauna tanah merusak tumbuhan, spt roden dan moluska (keong & bekicot)
• Semut yg memelihara afid
• Nematoda merusak akar tanaman
• Protozoa secara tdk langsung dpt memberikan efek merugikan.
 Flora Mikro dan Penyakit Tumbuhan :
• Bakteri, fungsi, dan aktinomisetes dpt mengganggu tumbuhan
• Bbrp penyakit yang ditimbulkan : layu, layu bibit, akar busuk, akar busuk pada kol, lanas
kentang yg disebabkan oleh aktinomisetes
 Persaingan unsur hara:
• Jasad mikro bersaing dengan tumbuhan untuk memperoleh unsur hara
• N merupakan unsur hara yg paling diperebutkan
• Jasad mikro jg menggunakan banyak P, K, dan Ca
• Jasad mikro lebih mampu mendapatkan unsur hara dari pada tumbuhan, shg tumbuhan hanya
memperoleh sisanya saja.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
40
Kegiatan Jasad Tanah yang
Menguntungkan
 Pelapukan bahan organik
 Unsur hara dari bahan organik menjadi tersedia
 Memantapkan agregat tanah sewaktu proses pelapukan bahan organik
 Asam-asam organik hasil pelapukan sgt mempengaruhi kesuburan tnh
 Asam organik dpt melarutkan batu kapur, asam nitrat dan sulfat
membantu melarutkan fosfat dari batuan fosfat, besi, dan mangan.
 Munculnya senyawa amonium dan nitrat dalam tanah
 Perubahan-perubahan besi dan mangan oleh reaksi-reaksi biologik
 Penambatan nitrogen, bakteri bintil akar dan bbrp bakteri yang hidup
bebas mampu menambat nitrogen dari udara dan menjadikannya
tersedia bagi tumbuhan.
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
41
Terimakasih
oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi
Fakultas Pertanian Uninus
42

More Related Content

What's hot

laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanamanKharistya Amaru
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)nuelsitohang
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxBPPSINDANGKASIH
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 

What's hot (20)

laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
Bahan organik tanah
Bahan organik tanah Bahan organik tanah
Bahan organik tanah
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
Kesuburan tanah
Kesuburan tanahKesuburan tanah
Kesuburan tanah
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1
 

Similar to BIOLOGITANAH

Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)annisaroshi
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahUNESA
 
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.pptRetnoAdiati
 
makhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannyamakhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannyatitynk tink
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Jidun Cool
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Ahmad Azhari
 
TANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISMETANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISMEwahidnugroho
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 

Similar to BIOLOGITANAH (20)

Makalah mikroganisme
Makalah mikroganismeMakalah mikroganisme
Makalah mikroganisme
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 
Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
6.-PSD-113-Tumbuhan-Hijau-Ekosistem-.ppt
 
makhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannyamakhluk hidup dan lingkungannya
makhluk hidup dan lingkungannya
 
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...Aplikasi mol (mikro organisme lokal)  sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
Aplikasi mol (mikro organisme lokal) sebagai dekomposer pada pembuatan kompo...
 
Mikroganismes
MikroganismesMikroganismes
Mikroganismes
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
Biologi - Ekosistem
Biologi - EkosistemBiologi - Ekosistem
Biologi - Ekosistem
 
Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1Manfaat mikroorganisme 1
Manfaat mikroorganisme 1
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
TANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISMETANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISME
 
What is Ecosystem?
What is Ecosystem?What is Ecosystem?
What is Ecosystem?
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
01 ekologi 1
01 ekologi 101 ekologi 1
01 ekologi 1
 
Ekosistem 1
Ekosistem 1Ekosistem 1
Ekosistem 1
 
Ekosistem dinamik
Ekosistem dinamikEkosistem dinamik
Ekosistem dinamik
 

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara

More from Agriculture Faculty at Universitas Islam Nusantara (20)

Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 
Sejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesiaSejarah kesmas di indonesia
Sejarah kesmas di indonesia
 
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
Sejarah kesehatan masyarakat (dunia)
 
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakatProses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
Proses dan program metode perencanaan kesehatan masyarakat
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Pengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakatPengertian kesehatan masyarakat
Pengertian kesehatan masyarakat
 
Model pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatanModel pelayanan kesehatan
Model pelayanan kesehatan
 
Manajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakatManajemen kesehatan masyarakat
Manajemen kesehatan masyarakat
 
Kesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakatKesehatan masyarakat
Kesehatan masyarakat
 
Kesehatan kerja
Kesehatan kerjaKesehatan kerja
Kesehatan kerja
 
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
 
Gizi masyarakat
Gizi masyarakatGizi masyarakat
Gizi masyarakat
 
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Demografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukanDemografi dan atau kependudukan
Demografi dan atau kependudukan
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Paparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandungPaparan akreditasi rs kota bandung
Paparan akreditasi rs kota bandung
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

BIOLOGITANAH

  • 1. BIOLOGI TANAH Mata Kuliah : Ilmu Tanah Dasar BAB : Delapan (VIII)
  • 2. Konsep Modern “Tanah” Soil is “the collection of natural bodies in the earth’s surface, in places modified or even made by man of earthy materials, containing living matter (organisme) and supporting or capable of supporting plants out-of-doors.” Soil Surveys Thayer Co. 2012 “Jadi, tanah merupakan peran manusia dalam memodifikasi maupun secara artifisial membuat “tanah” terhadap faktor2 pembentuknya dalam mendukung pertumbuhan tanaman” oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 2
  • 3. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 3  Suatu sistem kehidupan yang tersusun dari berbagai komunitas organisme yang menopang dirinya sendiri (biotik) dan lingkungan- lingkungan anorganik serta sumber-sumber (abiotik) disebut ekosistem.  Setiap ekosistem mempunyai 2 tipe organisme, berdasarkan sumber karbon : 1) Organisme autotroph : menggunakan karbon anorganik, terutama dari CO2 dan merupakan source. 2) Organisme heterotroph : menggunakan karbon organik dan merupakan sink (pemakai) dan perombak. • Berdasarkan pada sumber energinya, dpt dipilah menjadi : 1) Fototipe : memperoleh energi dari matahari. 2) Kemotipe : memperoleh energi dari oksidasi unsur anorganik dan senyawanya.  Tanaman tingkat tinggi dan bbrp algae merupakan fotoautrotroph.  Bakteri nitrifikasi dan bakteri oksidator sulfur merupakan kemoautotroph, jg bbrp hewan, cendawan, dan bakteri lain.
  • 4. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 4
  • 5. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 5 Hub ekologi tanah Fungsi ekologi tanah Tanah organisme Lingkungan (Tanah) Manusia Hewan Peran m.o tanah Interaksi antar faktor
  • 6. Organisme tanah adalah organisme yang bertanggung jawab terhadap penghancuran dan sintesa organik Biologi tanah adalah kehidupan dalam tanah, menyangkut kegiatan jasad hidup dalam tanah dan peranannya, serta peranan BO dengan segala sifat dan cirinya Jasad hidup (organisme) tanah Dikelompokkan menjadi : organisme menguntungkan dan organisme merugikan Atau : Tumbuhan (flora) tanah Binatang (fauna) tanah oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 6
  • 7. Klasifikasi Fauna Tanah  Berdasarkan ukuran tubuh (Wallwork,1974) :  Mikro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 20-200 μm, misal ; Protozoa, Acarina, Nematoda, Rotifera, tardigrada dsb.  Meso Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya 200 μ -1 cm, misal ; Acarina, Collembola, nematoda, Rotifera, Araneida, Larva serangga, isopoda dsb  Makro Fauna, hewan tanah yang ukuran tubuhnya ≥ 1 cm. Misal : Megascolesidae, Mollusca, Insecta, Vertebrata kecil dsb. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 7
  • 8.  Faktor yang mempengaruhi aktivitas organisme tanah Iklim (curah hujan, suhu, kelembaban dll) Tanah (kemasaman, kelembaban, suhu, hara dll) Vegetasi (hutan, padang rumput, belukar, dll) Keragaman organisme dan bobot biomassa dari organisme sangat besar oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 8
  • 9. Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh : a. Jumlahnya dalam tanah b. Bobot tiap unit isi atau luas tanah (biomassa) c. Aktivitas metabolik Sebanyak 60-80% dari metabolisme total dalam tanah adalah hasil kegiatan mikroflora tanah. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 9
  • 10. Tabel 5-1. Kelompok Organisme Penting dlm Tanah Mamalia kecil Serangga Milipeda Kutu kayu Tungau Keong dan bekicot Cacing tanah Cerucut Serangga Tungau Sentipeda Laba-laba Nematoda Protozoa Rotifera Hidup dari tumbuhan Umumnya predator Predator atau parasit, hidup dari sisa tumbhn Hijau biru Hijau diatom Jamur Ragi Kapang Aerobik Anaerobik Autotrophik Heterotrophik Makro Mikro Akar Tumbuhan Algae Fungi Aktinomisetes Bakteri Binatang Tumbuhan oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 10
  • 11. Bagan dari Lintasan Umum Hancuran Jaringan Tanaman Tinggi Energi & Input CO2 Energi dan Kehilangan CO2 Detritus Detritivor Konsumen Primer Carnivor Konsumen Sekunder Konsumen Tersier Predator Parasit Humus Tanah Pemakan Mikrofilik Kotoran & jasad mati Kotoran & jasad mati oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 11
  • 12. Tabel 5-2: Contoh Pemakan Mikrofilik dan Karnivor Yang Berperangai Sbg Konsumen Sekunder dan Tertier. Pemakan Mikrofilik Karnivor Jasad Mikroflora Dimakan Konsumen Sekunder Konsumen Tertier Predator Mangsa Predator Mangsa Algae Bakteri Fungi Tungau Nematoda Enchytracida Semut Laba-laba Sentipeda Tungau Kalajengking Tungau Fungi Algae Lumut Sentipeda Nematoda Keong Bekicot Apid Lalat Sentipeda Laba-laba Tungau Sentipeda Protozoa Bakteri Mikroflora lain Cerucut Cacing tanah Serangga Kumbang Laba-laba Tungau Kumbang Nematoda Bakteri Fungi Rayap Fungi Tabel 5-2: Contoh Pemakan Mikrofilik dan Karnivor Yang Berperangai Sbg Konsumen Sekunder dan Tertier. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 12
  • 13. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 13Tabel 5-3. Biomassa dari Kelompok Fauna Tanah yang dijumpai di Bawah Vegetasi Padang Rumput dan Hutan Biomassa (g/m2) Kelompok Organisme Hutan Padang Rumput Oak Spruce Herbivor 17,4 11,2 11,3 Detritivor : Besar Kecil 137,5 25,0 66,0 1,8 1,0 1,6 Predator 9,6 0,9 1,2 Jumlah 189,5 79,9 15,1
  • 14. Aproximate Numbers of Organism Commonly Found in Soilsa a From Martin and Focht. 10 b Number for bacteria, actinomycetes, fungi and yeast are based on plate counts. Other organism found in soil include viruses, arthropods, and earthworms Organismb Estimated Numbers/g Bacteria 3.000.000 – 500.000.000 Actinomycetes 1.000.000 – 20.000.000 Fungi 5.000 – 900.000 Yeasts 1.000 – 100.000 Algae 1.000 – 500.000 Protozoa 1.000 – 500.000 Nematodes 50 - 200 oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 14
  • 15. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 15 Tabel 5-4: Jumlah dan Biomassa Flora dan Fauna Tanah yang Umum dalam Tanah Kelompok Nilai Umum Dalam Lapisan Atas Tanah Organisme Jumlah tiap m2 Jumlah tiap Gram Biomassa (kg/HLB) Mikroflora : Bakteri 1013 - 1014 108 - 109 450 – 4.500 Aktinomisetes 1012 - 1013 107 - 108 450 – 4.500 Fungi 1010 - 1011 105 - 106 560 – 5.600 Algae 109 - 1010 104 - 105 56 – 560 Mikrofauna : Protozoa 109 - 1010 104 - 105 17 – 170 Nematoda 106 - 107 10 - 102 11 – 110 Fauna lainnya 103 - 105 - 17 – 170 Cacing tanah 30 - 300 - 110 – 1.100 Kedalaman biasanya dianggap = 15 cm, tetapi untuk cacing tanah lebih dalam Nilai biomassa adalah bobot hidup, bobot kering + 20 – 25% dari nilai tsb.
  • 16. Faktor yang mempengaruhi PERTUMBUHAN BAKTERI:  Kebutuhan Oksigen (O2) ; a. Beberapa bakteri pergunakan gas O2 (aerob) b. Beberapa bakteri pergunakan senyawa O2 (anaerob) c. Beberapa bakteri pergunakan kedua bentuk di atas (fakultatif) d. Ketiga bentuk tsb biasanya terdapat sekaligus di tanah oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 16
  • 17. Faktor yang mempengaruhi PERTUMBUHAN BAKTERI: Hubungan dengan Kelembaban : a. Kelembaban optimum sama dengan yang dibutuhkan oleh tanaman tingkat tinggi. b. Kelembaban pengaruhi kadar O2 Kisaran Temperatur : a. 700 – 100 0 F b. Temperatur tanah jarang mematikan bakteri oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 17
  • 18. Faktor yang mempengaruhi PERTUMBUHAN BAKTERI: Kebutuhan bahan organik a. Sebagai sumber energi (bakteri heterotrofi) b. Bakteri autotrofik tidak perlukan BO sebagai bahan energi Hubungan dengan Ca2+ yang dpt dipertukarkan dan pH a. Ca2+ tinggi dan pH : 6-8 umumnya terbaik b. Ca2+ dan pH menentukan jenis bakteri c. Bakteri tertentu berfungsi pada pH amat rendah (±0,3) dan yang lain pada pH tinggi d. Ca2+ yang dapat dipertukarkan lebih penting daripada pH oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 18
  • 19. Sifat Kimia dan Fisika Eksremen Cacing dan Tanah Sifat Kimia & Fisiko Kimia Kotoran Lapisan 0-15 cm Lapisan 20-40 cm N Total (%) 0.35 0.25 0.08 C Organik (%) 5.17 3.35 1.11 Nitart (ppmN) 21.9 4.7 1.7 P Terd (ppm P2O5) 150 20.8 8.3 Ca tt (ppm Ca) 2793 1993. 481.0 Ca Total (%) 1.19 0.88 0.91 Mg tt (ppm Mg) 492 162 69 KTK (me/100 g) 4.67 3.82 1.63 KB (%) 92.9 74.1 55.5 oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 19
  • 20. Cacing Tanah (Lumbricus terristis; Allolobophora caliginosa)  Cacing tanah yang umum dijumpai dalam tanah: 1) Lumbricus terristis : cacing berwarna merah lebih gelap 2) Allolobophora caliginosa : berwarna merah jambu, merah pucat. Cacing tanah( Allolobophora caliginosa) • Tanah yang melalui sistem pencernaan cacing mencapai 15 ton tanah kering setiap tahun . • Produksi kotoran cacing erat hubungannya dengan cara mengelola tanah. • Bahan organik dan mineral selama berada dalam sistem pencernaan cacing mengalami perubahan. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 20
  • 21. Tabel 5.5. Bobot kotoran cacing yang terdapat selama 100 hari pertumbuhan jagung Perlakuan Februari 1980 Mei 1980 Tidak diolah, tanpa mulsa, tidak ditanami 0,19 0 Diolah, diberi mulsa, tidak ditanami 0,63 4,09 Diolah dalam, tanpa mulsa, ditanami 0,15 0,89 Diolah dalam, diberi mulsa, ditanami 0,35 1,71 Tidak diolah, diberi mulsa, ditanami 0,72 5,00 Diolah, tanpa mulsa, ditanami 0,41 0,99 • Kotoran cacing lebih kaya akan C-organik, N-organik, P-tersedia, Ca dan Mg dapat dipertukarkan, KTK, KB, dan menurunkan jumlah unsur yang meracuni tanaman, spt Mn dan Al. • Cacing tanah mempengaruhi kesuburan dan produktivitas tanah. • Lobang cacing memperlancar aerasi dan drainase tanah. • Mereka mengangkut tanah dari lapisan bawah ke lapisan atas shg tanah tercampur dan sering mengacaukan horizon. • Mereka juga mengangkut bahan organik ke lapisan tanah yg lebih dalam, dg demikian secara tdk langsung memantapkan agregat. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 21
  • 22. Tabel 5-6. Ciri Fisiko-kimia dan Kimia Kotoran Cacing dan Tanah Sekitarnya Ciri Tanah Kotoran Lapisan 0 – 15 cm Dengan Mulsa Tanpa Mulsa Dengan Mulsa Tanpa Mulsa pH 5,8 5,7 4,8 5,3 KTK, me/100 g 9,4 9,6 8,9 9,0 Kejenuhan Basa, % 44 60 30 36 N-total, % 0,18 0,20 0,17 0,16 C-organik, %C 1,92 2,10 1,53 1,59 C/N ratio 11 11 9 9 P-25% HCl, mg P2O5/100 g 42 42 19 21 P-Olsen, ppm P2O5 62 74 8 29 K-25% HCl, mg K2O/100 g 18 29 5 7 Ca-NH4OAc, me/100 g 3,5 3,3 2,1 2,5 Mg-NH4OAc, me/100 g 1,0 1,1 0,4 0,5 Ca-NH4OAc, me/100 g 0,5 0,8 0,1 0,2 Mn, ppm Mn 47 8 172 143 Fe, ppm Fe 2 3 5 4 oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 22
  • 23. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Banyaknya Cacing Tanah  Kelembaban tanah, menyukai tanah lembab  Tekstur tanah, dijumpai pada tekstur medium – berat  Bahan organik, hidup baik pada tanah dg bhn org banyak tersedia  Ketersediaan kapur, bbrp jenis cacing memerlukan sejumlah kapur  pH tanah.  Jumlah cacing di dalam tanah dipengaruhi oleh suplai pupuk kandang dan sisa tanaman.  Jenis vegetasi menentukan jumlah cacing Tabel 5.7. Jumlah Cacing tiap hektar Macam Vevetasi Jumlah, ribuan/ha Padang Rumput 833 – 235 000 Hutan 230 – 194 000 Tanah Pertanian 60 – 19 000 Tanah Tegalan 133 – 600 Tabel 5.8. Jumlah Cacing Dalam Tanah Dengan atau Tanpa Pemberian Mulsa Perlakuan Jumlah, ekor/m2 Tanpa Mulsa 30 Dengan Mulsa 270 oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 23
  • 24. Binatang Mikro Tanah (Nematoda; Protozoa; Rotifera)  Nematoda dijumpai hampir di semua jenis tanah  Binatang ini berukuran sgt kecil (mikroskopis).  Dikenal 3 golongan besar nematoda : 1) Yang hidup dari bhn org sdg membusuk 2) Predator 3) Parasit, yg menyerang akar tnmn dan melampaui masa hidupnya dlm jaringan tumbuhan.  Dua golongan yang pertama merupakan yang paling banyak dijumpai dalam tanah.  Golongan yag terakhir sangat merugikan petani, karena kerusakan tanaman yg ditimbulkannya Nematoda oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 24
  • 25. Protozoa (amoeba; siliata, flagelata)  Protozoa merupakan bentuk binatang yang paling sederhana  Meskipun hanya terdiri dari satu sel, mereka lebih besar dari bakteri dan susunan tubuhnya lebih sempurna.  Protozoa dibagi dalam 3 golongan: 1) Amoeba 2) Siliata 3) Flagelata Ciliata Amoeba oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 25
  • 26. Flagelata  Flagelata merupakan protozoa yang banyak dijumpai dalam tanah, kemudian menyusul amoeba dan siliata.  Keberadaan protozoa dipengaruhi oleh aerasi dan tersedianya unsur hara.  Protozoa memangsa bakteri dan smp batas tertentu mikroflora. Flagelata Rotifera • Dalam keadaan lembab, terutama di dareah rawa, banyak terdapat rotifera, dimana ditemukan bahan organik pada tingkat pelapukan terakhir. • Mereka memainkan peranan penting dalam peredaran bahan organik. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 26
  • 27. Tumbuhan Tanah  Organisme yang tergolong tumbuhan dlm beberapa segi lebih penting dari pada binatang.  Tumbuhan tanah dibedakan dalam 5 kelompok : 1) Akar tumbuhan 2) Algae 3) Fungi 4) Aktinomisetes 5) Bakteri oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 27
  • 28. Akar Tumbuhan  Akar yang tumbuh dan yang mati dalam tanah menjadi sumber makanan dan energi yang penting bagi fauna dan mikroflora tanah.  Akar yang sedang tumbuh menembus dan menciptakan luabang dalam tanah, yang semakin besar seiring dengan membesarnya ukuran akar.  Menyerap air tanah dari sekelilingnya, menciptakan tegangan, dan mendorong pembentukan agregat tanah  Bila mati dan melapuk menjadi bahan pembentul humus. Jumlah Bahan Organik yang Ditambahkan ke Tanah  Pertanaman jagung akan menghasilkan bagian atas tanah sebanyak 6 000 kg/ha; padi kira2 6 000 – 7 000 kg/ha.  Bagian akar yang berada di dalam tanah kira2 separuh dari jumlah itu. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 28
  • 29. Rhizosfer / Daerah Perakaran  Akar tanaman dalam tanah menjadi sumber energi bagi mikroorganisme bila mati, bila hidup mempengaruhi keseimbangan unsur hara dalam larutan tanah.  Akar memproduksi asam-asam organik yang berfungsi sbg pelarut.  Jumlah organisme di sekitar permukaan akar 100 kali lebih banyak dari pada bagian tanah yang jauh dari permukaan akar.  Akar memaksa terjadinya pertukaran unsur hara. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 29
  • 30. Jasad Mikro Tumbuhan (Algae; Fungi; Aktinomisetes; Bakteri)  Algae ditemukan hampir di semua tanah dimana trdpt kelembaban dan sinar matahari, jumlahnya 100 – 10.000 per gram tanah.  Sebagian besar algae mempunyai klorofil, namun ada sbg kecil yang hidup dari bahan organik  Lebih dari 60 spesies algae telah dikenal orang, ada yang unicelular, filamentous, dan kolonial  Algae tanah digolongkan ke dalam 4 golongan : 1) Cyanophyta (Blue-green algae) 2) Chlorophyta (Grass-green algae) 3) Xanthophyta (Yellow-green algae) 4) Bacillariophyta (diatoms or golden- brown algae) Algae Tanah oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 30
  • 31.  Algae golongan tumbuhan berada di lapisan tanah teratas  Yang berada di lapisan tanah bawah berada sbg spora yang beristirahat atau syst atau bentuk vegetatif yg tdk bergantung dari klorofil.  Algae hijau-biru dan grass-green algae ditemukan lebih banyak di tanah  Grass-green algae dan diatom dominan di tanah beriklim sedang, sementara algae hijau-biru dominan di tanah daerah tropika.  Green-algae menyukai tanah bereaksi masam, sementara algae hijau-biru umumnya ditemukan di tanah-tanah netral dan alkalin.  Genus algae hijau yang paling umum dijumpai dalam tanah adalah : Chlorella, Chlamydomonas, Chlorococcum, Protosiphon etc.  Genus diatom yang umum ditemukan: Navicula, Pinnularia. Synedra, Frangilaria.  Genus algae hijau-biru yang dominan: Chrococcus, Phormidium, Anabaena, Aphanocapra, Oscillatoria etc.  Bbrp BGA memiliki sel khusus yang dikenal sbg "Heterocyst“, yang merupakan tempat fiksasi nitrogen.  Fiksasi-N sec non-simbiotik oleh BGA di lahan sawah berkisar 20 - 30 kg/ha/musim oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 31
  • 32. Fungsi / Peranan Algae atau BGA  Memainkan peranan penting dlm memelihara kesuburan tanah, terutama di daerah tropika.  Menyumbangkan tambahan bahan organik bila mereka mati  Bertindak sbg agen penyemen dalam pengikatan partikel- partikel tanah, shg dpt mengurangi/mencegah erosi  Meningkatkan kapasitas retensi air tanah  Melalui proses fotosintesisnya membebaskan sejumlah oksigen ke dalam lingkungan tanah  Membantu mengendalikan kehilangan nitrogen melalui pencucian dan drainase terutama pada lahan yang tdk ditanami  Membantu proses pelapukan batuan dan pembentukan struktur tanah. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 32
  • 33. Fungi Tanah  Fungi tdk berklorofil, demikian pula aktinomicetes dan bakteri.  Mereka mnggantungkan hidupnya pada ketersediaan bahan organik.  Fungi dibedakan dari golongan lain krn miselianya.  Miselia dpt berbentuk sederhana, sdkt bercabang, atau banyak bercabang.  Fungi dibedakan dalam 3 golongan : 1) Ragi 2) Kapang 3) Jamur  Kapang merupakan fungi berfilamen banyak dan berukuran mikroskopik.  Kapang berkembang baik dlm suasana asam, netral, atau alkalin, tapi lebih baik pada suasana asam, dimana persaingan dg bakteri atau aktinomicetes terbatas. Ini yang penting untuk pertanian oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 33
  • 34.  Kapang terbanyak dijumpai pada lapisan olah tanah dimana terdpt banyak bahan organik.  Jenis yang banyak dijumpai : Penicillium, Mucor, Trichoderma, dan Aspergillus. Jumlahnya kira-kira 1 juta tiap gram tanah kering.  Pnambahan bahan organik akan meningkatkan perkembangan miselia dan jumlah kapang dalam tanah.  Bila keadaan memburuk, miselia berkurang dan dibentuk spora-spora yang sgt tahan thd keadaan buruk.  Jumlah populasi dan spesies kapang berubah-ubah dan dipengaruhi jenis bahan organik yang tersedia. Kegiatan Fungi  Fungi dpt menghancurkan selulosa, zat pati, gum, lignin, dan senyawa organik yang mudah dilapuk spt protein dan gula.  Metabolisme fungi lebih efisien drpd bakteri: fungi mnggunakan lebih banyak C dan N, dan menghasilkan CO2 dan amonium lebih sedikit drpd bakteri.  Fungi tdk bisa mengoksidasi ammonium menjadi nitrat. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 34
  • 35. Mikoriza  Bbrp jenis fungi, spt Hymenomisetes, menghuni akar tumbuhan shg mereka membentuk suatu asosiasi yg dinamakan mikoriza.  Miselia mereka menyelimuti permukaan akar, atau masuk ke dalam akar, dan akan mencernakan suatu senyawa tertentu, menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi tanaman inang, atau meningkatkan ketersediaan fosfor.  Dengan adanya asosiasi ini maka luas permukaan serapan membesar. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 35
  • 36. Aktinomisetes  Aktinomisetes spt kapang mempunyai miselium dan membentuk fruiting bodies.  Susunan sel aktinomisetes berada diantara fungi dan bakteri.  Aktinomisetes berkembang baik dlm keadaan lembab dan beraerasi baik, kadang-kadang msh bisa aktif dlm kedaan kering, dimana fungi & bakteri tdk aktif lagi.  Perkembangan optimum pd pH 6,0 – 7,5, sgt peka thd keadaan masam, pH 5,0 sdh sgt mengurangi aktivitasnya.  Aktinomisetes merupakan jasad mikro yg banyak dijumpai dalam tanah setelah bakteri.  Jumlah populasinya 15 – 20 jt tiap gram tnh kering.  Banyak dijumpai dalam tanah yang berkadar humus tinggi, penambahan pupuk organik merangsang perkembangan mereka.  Aktinomiesetes sgt perperan dlm pelapukan bhn organik dan pelepasan unsur hara. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 36
  • 37. Bakteri Tanah  Bakteri merupakan jasad bersel satu, dan bentuknya sederhana, berkembang biak dengan membelah diri.  Dalam keadaan baik bakteri dpt berkembang dengan cepat.  Populasi bakteri dalam tanah dipengaruhi oleh ketersediaan bahan makanan dan faktor lainnya.  Ukuran bakteri sgt kecil, tdk pernah melebihi 4 – 5 mikron.  Bakteri memiliki flagela kecil, shg bisa berenang dlm larutan tanah.  Bentuk bakteri ada yang berupa: batang, bulat, atau spiral.  Dalam tanah bakteri berbentuk batang lebih dominan.  Jumlah populasi baktri terbanyak dijumpai pada lapisan tanah paling atas, krn suhu, kelembaban, aerasi, dan ketersediaan makanan paling banyak.  Jumlah populasi dlm tanah 3 – 4 milyar tiap gram tnh kering, atau mendekati 4 – 500 kg tiap hektar. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 37
  • 38.  Dlm tanah bakteri dijumpai dlm koloni di sekitar butir tanah yang mengandung bahan makanan, perkembangannya bersifat setempat, keculai bila dipaksa oleh faktor-faktor luar.  Mereka akan terus hidup di situ selama masih ada bahan makanan.  Bakteri mampu membentuk spora atau bagian tubuh yang tahan apabila keadaan buruk. Sumber Energi  Bakteri dibedakan: ototropik dan heterotropik.  Bakteri ototropik memperoleh energi dari oksidasi mineral, spt amonium, belerang, atau besi dan karbon yang diperolehnya dari karbon dioksida.  Jumlah baktri ini sedikit, tetapi peranannya sgt penting dlm oksidasi nitrat dan belerang.  Sebagian besar dari bakteri bersifat heterotropik, yaitu mereka memperoleh energinya dari bahan organik. Mereka inilah yang berperan dlm pelapukan bahan organik. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 38
  • 39. Arti Bakteri bagi Tanah  Bakteri terlibat dalam semua perubahan bahan organik  Mereka memegang monopoli dlm reaksi enzimatik : 1) Nitrifikasi, 2) Oksidasi bakteri 3) Fiksasi nitrogen Kondisi Lingkungan Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakteri 1. Ketersediaan oksigen:  Bbrp bakteri memerlukan gas O2 (aerobik)  Bbrp bakteri menggunakan gas campuran (anaerobik)  Bbrp menggunakan salah satu dari yg disbt di atas (fakultatif) 2. Kelembaban :  Tingkat kelembaban optimum bagi tumbuhan baik bagi baktteri  Kadar air tanah mempengaruhi ketersediaan oksigen 3. Kisaran suhu yang baik bagi bakteri :  Antara 21 – 38oC  Suhu tanah yg ekstrim biasanya tdk mematikan bakteri 4. Bahan organik:  Digunakan sbg sumber energi oleh bakteri heterotropik  Tdk memerlukan bahan organik (auototrop) oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 39
  • 40. 5. Hubungan dengan Ca-dd dan pH :  Ca tinggi, pH 6 – 8, baik untuk bakteri  Ca tertentu dan pH tertentu menentyukan bakteri tertentu  Bbrp bakteri dpt hidup pH 3,0  Ca-dd lebih penting dari pada pH Pengaruh Buruk Jasad Renik Tanah terhadap Tumbuhan  Fauna Tanah: • Bbrp fauna tanah merusak tumbuhan, spt roden dan moluska (keong & bekicot) • Semut yg memelihara afid • Nematoda merusak akar tanaman • Protozoa secara tdk langsung dpt memberikan efek merugikan.  Flora Mikro dan Penyakit Tumbuhan : • Bakteri, fungsi, dan aktinomisetes dpt mengganggu tumbuhan • Bbrp penyakit yang ditimbulkan : layu, layu bibit, akar busuk, akar busuk pada kol, lanas kentang yg disebabkan oleh aktinomisetes  Persaingan unsur hara: • Jasad mikro bersaing dengan tumbuhan untuk memperoleh unsur hara • N merupakan unsur hara yg paling diperebutkan • Jasad mikro jg menggunakan banyak P, K, dan Ca • Jasad mikro lebih mampu mendapatkan unsur hara dari pada tumbuhan, shg tumbuhan hanya memperoleh sisanya saja. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 40
  • 41. Kegiatan Jasad Tanah yang Menguntungkan  Pelapukan bahan organik  Unsur hara dari bahan organik menjadi tersedia  Memantapkan agregat tanah sewaktu proses pelapukan bahan organik  Asam-asam organik hasil pelapukan sgt mempengaruhi kesuburan tnh  Asam organik dpt melarutkan batu kapur, asam nitrat dan sulfat membantu melarutkan fosfat dari batuan fosfat, besi, dan mangan.  Munculnya senyawa amonium dan nitrat dalam tanah  Perubahan-perubahan besi dan mangan oleh reaksi-reaksi biologik  Penambatan nitrogen, bakteri bintil akar dan bbrp bakteri yang hidup bebas mampu menambat nitrogen dari udara dan menjadikannya tersedia bagi tumbuhan. oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 41
  • 42. Terimakasih oleh : Dick Dick Maulana, SP., MSi Fakultas Pertanian Uninus 42