SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI
ACARA II
KOMPETISI INTERSPESIFIK DAN INTRASPESIFIK
SEBAGAI PEMBATAS BIOTIK
Disusun oleh :
Nama : Achmad Chaza Ainal Chaq
NIM : 13903
Kelompok : IV
Golongan : A3
Asisten : - Muhamad Rom Ali Fikri
- Dhika Cahyasita
- Izza Hasna Syarifa
LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
ACARA II
KOMPETISI INTERSPESIFIK DAN INTRASPESIFIK
SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS BIOTIK
I. TUJUAN
1.Mengetahui pengaruh faktor biotik terhadap pertumbuhan tanaman.
2. Mengetahui tanggapan tanaman terhadap tekanan kompetisi inter dan intra spesifik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal
sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi
biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe
lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian
keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain
(Odum, 1983).
Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.
Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan
tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa
tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya
vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena
hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan.
Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya,
yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat
tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007).
Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk
keperluan estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu
memerlukan bantuan tanaman tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-
tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis
tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada
disekitarnya (Irwan,2007). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
hubungan sesama tanaman yaitu:
 Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya
lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini
disebut juga alelospoli.
 Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa
kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut
allelopati.
 Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang
bertindak sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007).
Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan
yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan
waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah
satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara,
cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Indriyanto,2006).
Pengaruh gulma terhadap tanaman dapat terjadi secara langsung yaitu dalam hal
bersaing untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh. Secara tidak
langsung sejumlah gulma merupakan inang dari hama dan penyakit. Gulma yang
dibiarkan tumbuh pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil sampai dengan
47% (Moenandir et al., 1996 cit. Murrinie, 2011).
Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies dan
interspesies. Interaksi intraspesies adalah hubungan antara organisme yang berasal
dari satu spesies, sedangkan interaksi interspesies adalah hubungan yang terjadi antara
organisme yang berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar interaksi
intraspesies dan interspesies dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar
hubungan, yaitu (i) netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling
menguntungkan dan tidak saling merugikan satu sama lain, (ii) mutualisme yaitu
hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan, bila keduanya
berada pada satu tempat akan hidup layak tapi bila keduanya berpisah masing-masing
jenis tidak dapat hidup layak, (iii) parasitisme yaitu hubungan yang hanya
menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan jenis lainnya dirugikan, (iv)
predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap
makhluk hidup yang lain, (v) kooperasi adalah hubungan antara dua makluk hidup
yang bersifat saling membantu antara keduanya, (vi) kompetisi adalah bentuk
hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber daya alam pada suatu
tempat, (vii) komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup, makhluk
hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lainnya tidak dirugikan, (viii)
antagonis adalah hubungan dua makhlukhidup yang bersifat permusuhan
(Dwidjoseputro, 1991 cit. Elfidasari, 2007).
III. METODE PELAKSANAAN
Pada acara ini alat-alat yang dibutuhkan antara lain, Timbangan, Penggaris
untuk mengukur panjang tanaman, alat tanam, polibag, biji tanaman yang terdiri dari
tiga jenis yaitu jagung, kacang tanah, dan kacang hijau, juga kantong kertas, dan oven.
Hal yang perlu diperhatikan pada praktikum ini adalah pertumbuhan yang
terjadi pada kacang tanah yang dijadikan 3 perlakuan yaitu monokultur, polikultur
dengan kacang hijau, dan polikultur dengan jagung. Sedangkan untuk cara kerja
dengan polibag yang disiapkan lalu diisi tanah kurang lebih sebanyak 3 kg. Kerikil,
sisa-sisa akar tanaman lain dan kotoran dibersihkan agar tidak mengganggu tanaman.
Dipilih biji yang sehat dari tanaman yang diperlakukan. Perlakuan tersebut yaitu
monokultur kedelai sejumlah 2, 4, dan 6 (biji) tanaman; polikultur kedelai-jagung
(1+1, 2+2, 3+3); polikultur kedelai-kacang tanah (1+1, 2+2, dan 3+3). Masing-masing
diperlakukan 3 kali ulangan. Tiap polybag diberi label sesuai dengan perlakuan.
Penyiraman dilakukan setiap hari hingga umur 21 hari. Setelah 7 hari penanaman, tiap
2 hari sekali diamati dan diukur tinggi tanaman dan jumlah daun. Setelah umur 21
hari, dilakukan pemanenan, kemudian tanaman ditimbang dan diamati berat segarnya.
Kemudian dikeringanginkan dan dimasukkan ke dalam kantong kertas dan dioven
dalam suhu 80 °C selama 2 hari hingga berat konstan. Setelah itu ditimbang dan
diamati berat kering tanaman. Pada akhir pengamatan, dari data yang telah
dikumpulkan, dihitung rerata tiga ulangan pada tiap perlakuan dan selanjutnya
digambar grafik garis tinggi tanaman masing-masing perlakuan dengan hari
pengamatan serta histogram berat segar dan berat kering tanaman masing-masing
perlakuan dengan hari pengamatan.
IV. HASIL PENGAMATAN
Hari 1
MONO POLIKT+J POLIKT+KH
Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun
2 7.55 4.2 1+1 8.22 4.8 1+1 10.56 4.6
4 6.885 3.85 2+2 9.19 4.7 2+2 7.46 4.9
6 7.443 3.567 3+3 8.119 3.533 3+3 6.533 4.467
Hari 2
MONO POLIKT+J POLIKT+KH
Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun
2 10.12 5.9 1+1 9.86 5.6 1+1 11.36 5.4
4 9.49 5.3 2+2 10.37 5.8 2+2 9.79 5.9
6 9.72 4.566 3+3 9.42 4.533 3+3 8.754 5.067
Hari 3
MONO POLIKT+J POLIKT+KH
Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun
2 11.97 7.1 1+1 12.74 7.2 1+1 13.42 7.2
4 10.83 6.5 2+2 13.38 7.2 2+2 11.51 6.9
6 10.983 5.967 3+3 12.187 5.467 3+3 10.6 6.066
Hari 4
MONO POLIKT+J POLIKT+KH
Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun
2 13.31 8.3 1+1 12.66 8.2 1+1 14.78 8.4
4 12.43 7.55 2+2 14.33 8.7 2+2 12.3 8.5
6 12.473 6.933 3+3 12.967 6.867 3+3 11.4 7.333
Hari 5
MONO POLIKT+J
POLI
KT+KH
Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun
2 16.11 9.5 1+1 15.88 8 1+1 17.38 9.4
4 14.39 8.55 2+2 16.96 10.3 2+2 14.79 10
6 14.827 7.899 3+3 14.127 8.133 3+3 13.487 8.333
Hari 6
MONO POLIKT+J
POLI
KT+KH
Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun
2 14.892 8.833 1+1 14.6 7.833 1+1 19.42 11
4 14.088 8.375 2+2 15.517 9.75 2+2 16.89 10.5
6 13.684 7.834 3+3 13.417 7.778 3+3 15.433 9.667
Hari 7
MONO POLIKT+J
POLI
KT+KH
Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun
2 18.95 11.5 1+1 20.48 12 1+1 17.233 10.333
4 17.965 11 2+2 19.72 14 2+2 15.433 10.133
6 17.640 10.6 3+3 18.147 12.333 3+3 14.089 9.667
PANEN
PanjangAkar
MONO
POLI
KT+J POLIKT+KH
Tinggi (cm)
Tinggi
(cm) Tinggi (cm)
2 19 1+1 20.267 1+1 17.64
4 20.65 2+2 17.875 2+2 24.91
6 20.137 3+3 17.072 3+3 22.493
Berat Segar
MONO
POLI
KT+J POLIKT+KH
Berat (g) Berat (g) Berat (g)
2 8.826 1+1 6.972 1+1 5.566
4 11.976 2+2 5.299 2+2 5.913
6 13.764 3+3 3.739 3+3 8.276
Luas Daun
MONO POLIKT+J POLIKT+KH
Luas (cm2) Luas (cm2) Luas (cm2)
2 224.616667 1+1 147.414 1+1 131.866
4 288.136667 2+2 214.91 2+2 234.034
6 372.331667 3+3 222.702 3+3 266.57
Berat Kering
MONO POLIKT+J POLIKT+KH
Berat (g) Berat (g) Berat (g)
2 2.056 1+1 1.354 1+1 1.374
4 3.12 2+2 1.866 2+2 1.702
6 3.884 3+3 2.162 3+3 1.732
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum acara 2 ini membahas tentang kompetisi baik kompetisi
intraspesifik ataupun interspesifik. Pada kompetisi intraspesifik pengamatan yang
dilakukan terhadap penanaman monokultur dari awal pembibitan hingga pemanenan
dari tanaman kacang tanah. Begitupula pada kompetisi interspesifik pengamtan yang
dilakukan terhadap penanaman polikultur, yaitu polikultur kacang tanah dan kacang
hijau dan polikultur kacang tanah dan jagung. Berikut adalah grafik dan histogram
dari pertumbuhan kacang tanah yang dipengaruhi oleh persaingan baik sama spesies
atau dengan spesies yang berbeda dalam mencukupi ketersediaan air dan nutrisinya.
Pra panen
a. monokultur kacang tanah
Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan
tanaman kacang tanah yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan
tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa semakin banyak
jumlah tanaman dalam satu media atau satu polibag yang sama menyebabkan
berkurangnya daya tumbuh dari tanaman kacang tanah tersebut. Terlihat bahwa pada
monokultur yang diisi dua tanaman kacang tanah memiliki tinggi tanaman dan jumlah
daun yang lebih banyak dari 4 dan 6 tanaman.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
1 2 3 4 5 6 7
Tinggitanaman
Pengamatan ke-
Monokultur
2
4
6
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Column1 1 2 3 4 5 6 7
jumlahdaun
Pengamatan ke-
Monokultur
2
4
6
b. Polikultur Kacang tanah dan jagung .
Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan
tanaman kacang tanah dengan jagung yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan
kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa
pertumbuhan tinggi tanaman yang paling besar ada pada polikultur 1 tanaman kacang
tanah dan 1 tanaman jagung, sedangkan untuk jumlah daun terbanayak pada
polikultur 2 kacang tanah dan 2 jagung.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 2 3 4 5 6 7
LuasDaun
Pengamatan Ke-
PolikulturKacang Tanah dan Jagung
1+1
2+2
3+3
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5 6 7
Tinggitanaman
Pengamatan Ke-
PolikulturKacang tanah dan Jagung
1+1
2+2
3+3
c. Polikultur kacang tanah dan kacang hijau
Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap
pertumbuhan tanaman kacang tanah dengan kacang hijau yang didasari oleh
kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau
air. Terlihat bahwa pertumbuhan polikultur kacang tanah dengan pesaing kacang hijau
memiliki kondisi pertumbuhan yang terbaik pada polikultur 1 kacang tanah dan 1
kacang hijau. Hal ini dikarenakan jumlah individu yang lebih sedikit daripada pada
perlakuan yang lain membuat kacang tanah dapat tumbuh lebih baik.
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5 6 7
Tinggitanaman
Pengamatan Ke-
PolikulturKacang tanah dan Kacang hijau
1+1
2+2
3+3
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7
LuasDaun
Pengamatan Ke-
Polikultur Kacang tanah dan Kacang hijau
1+1
2+2
3+3
Pasca panen
Pada grafik di atas menerangkan panjang akar, berat segar, luas daun dan berat kering
dari kacang tanah dengan perlakuan monokultur dengan jumlah tanaman per polibag
2, 4, dan 6 tanaman. Terlihat bahwa pada monokultur 2 tanaman kacang tanah
memiliki akar yang lebih pendek daripada 4 dan 6 tanaman, hal ini disebabkan oleh
persaingan yang lebih longgar pada 2 tanaman membuat tanaman tidak membutuhkan
akar yang sangat panjang untuk bersaing mendapat air yang banyak. Untuk berat
segar, luas daun dan berat kering terlihat bahwa untuk satu tanaman dari perlakuan
dengan pesaing yang lebih sedikit mempunyai berat segar, luas daun, dan berat kering
yang lebih besar daripada yang pesaingnya banyak.
0
5
10
15
20
25
2 4 6
Jumlah
Jumlah Biji
Monokultur
Panjang Akar
Berat Segar
Luas Daun
Berat Kering
Sedangkan pada dua grafik di atas yang mempresentasikan pertumbuhan kacang hijau
dengan perlakuan kompetisi interspesifik antara kacang tanah-jagung dan kacang
tanah-kacang hijau. Terlihat bahwa kacang tanah pada kacang tanah-jagung
memilkiakar yang lebih panjang untuk jumlah pesaing yang lebih sedikit. Namun,
memiliki berat segar, luas daun, dan berat kering yang lebih besar setiap tanamannya
per polibag yang disediakan. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang lebih ketat
menyebabkan pemenuhan nutrisi yang lebih sulit.
0
5
10
15
20
25
1+1 2+2 3+3
Jumlah
Banyak Biji
PolikulturKacang tanah dan Jagung
Panjang Akar
Berat Segar
Luas Daun
Berat Kering
0
5
10
15
20
25
30
1+1 2+2 3+3
Jumlah
Banyak Biji
PolikulturKacang tanah dan Kacang Hijau
Panjang Akar
Berat Segar
Luas Daun
Berat Kering
VI. KESIMPULAN
1. Adanya interaksi antarbiotik dalam pemenuhan kebutuhan yang sama
(kompetisi) menyebabkan adanya faktor pembatas pada pertumbuhan biotik
tersebut.
2. Respon yang diberikan tanaman kacang tanah oleh karena adanya persaingan
ditunjukkan dengan adanya perbedaan daya tumbuh antara lingkungan yang
terdapat kompetisi yang sengit dan lingkungan dengan kompetisi yang
longgar.
DAFTAR PUSTAKA
Elfidasari, D. 2007. Jenis Interaksi Intraspesifik Dan Interspesifik Pada Tiga Jenis
Kuntul Saat Mencari Makan Di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang,
Propinsi Banten. Biodiversitas 8:266-269
Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta
Marliah, A., Jumini., dan Jamilah. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan Pada
Sistem Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis Dengan Kacang Merah
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil. Agrista 14: 30-38
Murrinie, E. D. 2011. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah Dan Pergeseran
Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan Dan Jarak Tanam Yang
Berbeda. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus.
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Syaratan Tumbuh Tanaman Hortikultura
Syaratan Tumbuh Tanaman HortikulturaSyaratan Tumbuh Tanaman Hortikultura
Syaratan Tumbuh Tanaman HortikulturaRozi Aziz
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganrheonaldy
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Unzila Illa Ika
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptGoogle
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianTrisna Monalia
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiPutrimian Hairani
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Interaksi antar spesies
Interaksi antar spesiesInteraksi antar spesies
Interaksi antar spesiesYuliana Wita
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
 

What's hot (20)

Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Syaratan Tumbuh Tanaman Hortikultura
Syaratan Tumbuh Tanaman HortikulturaSyaratan Tumbuh Tanaman Hortikultura
Syaratan Tumbuh Tanaman Hortikultura
 
Botani 1 Pendahuluan
Botani 1 PendahuluanBotani 1 Pendahuluan
Botani 1 Pendahuluan
 
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkunganMakalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
Makalah pengaruh pestisida terhadap lingkungan
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1
 
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanianpengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian
 
Tanaman c3
Tanaman c3Tanaman c3
Tanaman c3
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Interaksi antar spesies
Interaksi antar spesiesInteraksi antar spesies
Interaksi antar spesies
 
Agroklimatologi
AgroklimatologiAgroklimatologi
Agroklimatologi
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 

Similar to Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

Laporan praktikum faktor iklim vivi
Laporan praktikum faktor iklim  viviLaporan praktikum faktor iklim  vivi
Laporan praktikum faktor iklim vivivivi mirtha dian
 
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfagus mulanto
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfSMPK Stella Maris
 
Laporan fix
Laporan fixLaporan fix
Laporan fixIma
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Septian Muna Barakati
 
RUANG LINGKUP BIOLOGI
RUANG LINGKUP  BIOLOGIRUANG LINGKUP  BIOLOGI
RUANG LINGKUP BIOLOGIIvho Mamonto
 
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan Faktor lingkungan
Faktor lingkungan nanaMELIANA1
 
PPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptx
PPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptxPPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptx
PPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptxAzepRikiKeyboardis
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"ririyapgmib
 
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikpemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikAfifi Rahmadetiassani
 

Similar to Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi (20)

Laporan praktikum faktor iklim vivi
Laporan praktikum faktor iklim  viviLaporan praktikum faktor iklim  vivi
Laporan praktikum faktor iklim vivi
 
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
Laporan Kompetisi intra dan ekstra spesies(LIMITED EDITION)
 
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdfBab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
Bab 6 Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia.pdf
 
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdfBuku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
Buku Murid IPA - Ilmu Pengetahuan Alam Bab 6 - Fase D.pdf
 
Modul ipl judul 1
Modul ipl judul 1Modul ipl judul 1
Modul ipl judul 1
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
Laporan fix
Laporan fixLaporan fix
Laporan fix
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
Pengertian lingkungan
Pengertian lingkunganPengertian lingkungan
Pengertian lingkungan
 
RUANG LINGKUP BIOLOGI
RUANG LINGKUP  BIOLOGIRUANG LINGKUP  BIOLOGI
RUANG LINGKUP BIOLOGI
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan Faktor lingkungan
Faktor lingkungan
 
PPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptx
PPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptxPPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptx
PPT KELOMPOK 1 PENDIDIKAN LINGKUNGAN SD .pptx
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Biologi - Ekosistem
Biologi - EkosistemBiologi - Ekosistem
Biologi - Ekosistem
 
Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesies
 
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
 
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikpemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Acara 2 Praktikum Dasar-dasar Ekologi

  • 1. LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA II KOMPETISI INTERSPESIFIK DAN INTRASPESIFIK SEBAGAI PEMBATAS BIOTIK Disusun oleh : Nama : Achmad Chaza Ainal Chaq NIM : 13903 Kelompok : IV Golongan : A3 Asisten : - Muhamad Rom Ali Fikri - Dhika Cahyasita - Izza Hasna Syarifa LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015
  • 2. ACARA II KOMPETISI INTERSPESIFIK DAN INTRASPESIFIK SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS BIOTIK I. TUJUAN 1.Mengetahui pengaruh faktor biotik terhadap pertumbuhan tanaman. 2. Mengetahui tanggapan tanaman terhadap tekanan kompetisi inter dan intra spesifik. II. TINJAUAN PUSTAKA Kompetisi adalah interaksi antara dua organisme yang berusaha untuk hal sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Interaksi kompetisi biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe lain dari interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau dari satu populasi menggantikan yang lain (Odum, 1983). Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007). Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk keperluan estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan bantuan tanaman tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh- tumbuhan dapat mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada disekitarnya (Irwan,2007). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan sesama tanaman yaitu:
  • 3.  Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini disebut juga alelospoli.  Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut allelopati.  Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang bertindak sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007). Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Indriyanto,2006). Pengaruh gulma terhadap tanaman dapat terjadi secara langsung yaitu dalam hal bersaing untuk mendapatkan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh. Secara tidak langsung sejumlah gulma merupakan inang dari hama dan penyakit. Gulma yang dibiarkan tumbuh pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil sampai dengan 47% (Moenandir et al., 1996 cit. Murrinie, 2011). Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies dan interspesies. Interaksi intraspesies adalah hubungan antara organisme yang berasal dari satu spesies, sedangkan interaksi interspesies adalah hubungan yang terjadi antara organisme yang berasal dari spesies yang berbeda. Secara garis besar interaksi intraspesies dan interspesies dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar hubungan, yaitu (i) netralisme yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan dan tidak saling merugikan satu sama lain, (ii) mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan, bila keduanya berada pada satu tempat akan hidup layak tapi bila keduanya berpisah masing-masing jenis tidak dapat hidup layak, (iii) parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan jenis lainnya dirugikan, (iv) predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup terhadap makhluk hidup yang lain, (v) kooperasi adalah hubungan antara dua makluk hidup
  • 4. yang bersifat saling membantu antara keduanya, (vi) kompetisi adalah bentuk hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber daya alam pada suatu tempat, (vii) komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup, makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lainnya tidak dirugikan, (viii) antagonis adalah hubungan dua makhlukhidup yang bersifat permusuhan (Dwidjoseputro, 1991 cit. Elfidasari, 2007). III. METODE PELAKSANAAN Pada acara ini alat-alat yang dibutuhkan antara lain, Timbangan, Penggaris untuk mengukur panjang tanaman, alat tanam, polibag, biji tanaman yang terdiri dari tiga jenis yaitu jagung, kacang tanah, dan kacang hijau, juga kantong kertas, dan oven. Hal yang perlu diperhatikan pada praktikum ini adalah pertumbuhan yang terjadi pada kacang tanah yang dijadikan 3 perlakuan yaitu monokultur, polikultur dengan kacang hijau, dan polikultur dengan jagung. Sedangkan untuk cara kerja dengan polibag yang disiapkan lalu diisi tanah kurang lebih sebanyak 3 kg. Kerikil, sisa-sisa akar tanaman lain dan kotoran dibersihkan agar tidak mengganggu tanaman. Dipilih biji yang sehat dari tanaman yang diperlakukan. Perlakuan tersebut yaitu monokultur kedelai sejumlah 2, 4, dan 6 (biji) tanaman; polikultur kedelai-jagung (1+1, 2+2, 3+3); polikultur kedelai-kacang tanah (1+1, 2+2, dan 3+3). Masing-masing diperlakukan 3 kali ulangan. Tiap polybag diberi label sesuai dengan perlakuan. Penyiraman dilakukan setiap hari hingga umur 21 hari. Setelah 7 hari penanaman, tiap 2 hari sekali diamati dan diukur tinggi tanaman dan jumlah daun. Setelah umur 21 hari, dilakukan pemanenan, kemudian tanaman ditimbang dan diamati berat segarnya. Kemudian dikeringanginkan dan dimasukkan ke dalam kantong kertas dan dioven dalam suhu 80 °C selama 2 hari hingga berat konstan. Setelah itu ditimbang dan diamati berat kering tanaman. Pada akhir pengamatan, dari data yang telah dikumpulkan, dihitung rerata tiga ulangan pada tiap perlakuan dan selanjutnya digambar grafik garis tinggi tanaman masing-masing perlakuan dengan hari pengamatan serta histogram berat segar dan berat kering tanaman masing-masing perlakuan dengan hari pengamatan.
  • 5. IV. HASIL PENGAMATAN Hari 1 MONO POLIKT+J POLIKT+KH Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun 2 7.55 4.2 1+1 8.22 4.8 1+1 10.56 4.6 4 6.885 3.85 2+2 9.19 4.7 2+2 7.46 4.9 6 7.443 3.567 3+3 8.119 3.533 3+3 6.533 4.467 Hari 2 MONO POLIKT+J POLIKT+KH Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun 2 10.12 5.9 1+1 9.86 5.6 1+1 11.36 5.4 4 9.49 5.3 2+2 10.37 5.8 2+2 9.79 5.9 6 9.72 4.566 3+3 9.42 4.533 3+3 8.754 5.067 Hari 3 MONO POLIKT+J POLIKT+KH Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun 2 11.97 7.1 1+1 12.74 7.2 1+1 13.42 7.2 4 10.83 6.5 2+2 13.38 7.2 2+2 11.51 6.9 6 10.983 5.967 3+3 12.187 5.467 3+3 10.6 6.066 Hari 4 MONO POLIKT+J POLIKT+KH Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun 2 13.31 8.3 1+1 12.66 8.2 1+1 14.78 8.4 4 12.43 7.55 2+2 14.33 8.7 2+2 12.3 8.5 6 12.473 6.933 3+3 12.967 6.867 3+3 11.4 7.333 Hari 5 MONO POLIKT+J POLI KT+KH
  • 6. Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun 2 16.11 9.5 1+1 15.88 8 1+1 17.38 9.4 4 14.39 8.55 2+2 16.96 10.3 2+2 14.79 10 6 14.827 7.899 3+3 14.127 8.133 3+3 13.487 8.333 Hari 6 MONO POLIKT+J POLI KT+KH Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun 2 14.892 8.833 1+1 14.6 7.833 1+1 19.42 11 4 14.088 8.375 2+2 15.517 9.75 2+2 16.89 10.5 6 13.684 7.834 3+3 13.417 7.778 3+3 15.433 9.667 Hari 7 MONO POLIKT+J POLI KT+KH Tinggi Daun Tinggi Daun Tinggi Daun 2 18.95 11.5 1+1 20.48 12 1+1 17.233 10.333 4 17.965 11 2+2 19.72 14 2+2 15.433 10.133 6 17.640 10.6 3+3 18.147 12.333 3+3 14.089 9.667
  • 7. PANEN PanjangAkar MONO POLI KT+J POLIKT+KH Tinggi (cm) Tinggi (cm) Tinggi (cm) 2 19 1+1 20.267 1+1 17.64 4 20.65 2+2 17.875 2+2 24.91 6 20.137 3+3 17.072 3+3 22.493 Berat Segar MONO POLI KT+J POLIKT+KH Berat (g) Berat (g) Berat (g) 2 8.826 1+1 6.972 1+1 5.566 4 11.976 2+2 5.299 2+2 5.913 6 13.764 3+3 3.739 3+3 8.276 Luas Daun MONO POLIKT+J POLIKT+KH Luas (cm2) Luas (cm2) Luas (cm2) 2 224.616667 1+1 147.414 1+1 131.866 4 288.136667 2+2 214.91 2+2 234.034 6 372.331667 3+3 222.702 3+3 266.57 Berat Kering MONO POLIKT+J POLIKT+KH Berat (g) Berat (g) Berat (g) 2 2.056 1+1 1.354 1+1 1.374 4 3.12 2+2 1.866 2+2 1.702 6 3.884 3+3 2.162 3+3 1.732
  • 8. V. PEMBAHASAN Pada praktikum acara 2 ini membahas tentang kompetisi baik kompetisi intraspesifik ataupun interspesifik. Pada kompetisi intraspesifik pengamatan yang dilakukan terhadap penanaman monokultur dari awal pembibitan hingga pemanenan dari tanaman kacang tanah. Begitupula pada kompetisi interspesifik pengamtan yang dilakukan terhadap penanaman polikultur, yaitu polikultur kacang tanah dan kacang hijau dan polikultur kacang tanah dan jagung. Berikut adalah grafik dan histogram dari pertumbuhan kacang tanah yang dipengaruhi oleh persaingan baik sama spesies atau dengan spesies yang berbeda dalam mencukupi ketersediaan air dan nutrisinya. Pra panen
  • 9. a. monokultur kacang tanah Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa semakin banyak jumlah tanaman dalam satu media atau satu polibag yang sama menyebabkan berkurangnya daya tumbuh dari tanaman kacang tanah tersebut. Terlihat bahwa pada monokultur yang diisi dua tanaman kacang tanah memiliki tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih banyak dari 4 dan 6 tanaman. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1 2 3 4 5 6 7 Tinggitanaman Pengamatan ke- Monokultur 2 4 6 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Column1 1 2 3 4 5 6 7 jumlahdaun Pengamatan ke- Monokultur 2 4 6
  • 10. b. Polikultur Kacang tanah dan jagung . Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah dengan jagung yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa pertumbuhan tinggi tanaman yang paling besar ada pada polikultur 1 tanaman kacang tanah dan 1 tanaman jagung, sedangkan untuk jumlah daun terbanayak pada polikultur 2 kacang tanah dan 2 jagung. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 1 2 3 4 5 6 7 LuasDaun Pengamatan Ke- PolikulturKacang Tanah dan Jagung 1+1 2+2 3+3 0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 Tinggitanaman Pengamatan Ke- PolikulturKacang tanah dan Jagung 1+1 2+2 3+3
  • 11. c. Polikultur kacang tanah dan kacang hijau Dari dua grafik di atas mempresentasikan dampak persaingan terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah dengan kacang hijau yang didasari oleh kompetisi dalam pemenuhan kebutuhan tanaman kacang tanah terhadap nutrisi atau air. Terlihat bahwa pertumbuhan polikultur kacang tanah dengan pesaing kacang hijau memiliki kondisi pertumbuhan yang terbaik pada polikultur 1 kacang tanah dan 1 kacang hijau. Hal ini dikarenakan jumlah individu yang lebih sedikit daripada pada perlakuan yang lain membuat kacang tanah dapat tumbuh lebih baik. 0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 Tinggitanaman Pengamatan Ke- PolikulturKacang tanah dan Kacang hijau 1+1 2+2 3+3 0 2 4 6 8 10 12 1 2 3 4 5 6 7 LuasDaun Pengamatan Ke- Polikultur Kacang tanah dan Kacang hijau 1+1 2+2 3+3
  • 12. Pasca panen Pada grafik di atas menerangkan panjang akar, berat segar, luas daun dan berat kering dari kacang tanah dengan perlakuan monokultur dengan jumlah tanaman per polibag 2, 4, dan 6 tanaman. Terlihat bahwa pada monokultur 2 tanaman kacang tanah memiliki akar yang lebih pendek daripada 4 dan 6 tanaman, hal ini disebabkan oleh persaingan yang lebih longgar pada 2 tanaman membuat tanaman tidak membutuhkan akar yang sangat panjang untuk bersaing mendapat air yang banyak. Untuk berat segar, luas daun dan berat kering terlihat bahwa untuk satu tanaman dari perlakuan dengan pesaing yang lebih sedikit mempunyai berat segar, luas daun, dan berat kering yang lebih besar daripada yang pesaingnya banyak. 0 5 10 15 20 25 2 4 6 Jumlah Jumlah Biji Monokultur Panjang Akar Berat Segar Luas Daun Berat Kering
  • 13. Sedangkan pada dua grafik di atas yang mempresentasikan pertumbuhan kacang hijau dengan perlakuan kompetisi interspesifik antara kacang tanah-jagung dan kacang tanah-kacang hijau. Terlihat bahwa kacang tanah pada kacang tanah-jagung memilkiakar yang lebih panjang untuk jumlah pesaing yang lebih sedikit. Namun, memiliki berat segar, luas daun, dan berat kering yang lebih besar setiap tanamannya per polibag yang disediakan. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang lebih ketat menyebabkan pemenuhan nutrisi yang lebih sulit. 0 5 10 15 20 25 1+1 2+2 3+3 Jumlah Banyak Biji PolikulturKacang tanah dan Jagung Panjang Akar Berat Segar Luas Daun Berat Kering 0 5 10 15 20 25 30 1+1 2+2 3+3 Jumlah Banyak Biji PolikulturKacang tanah dan Kacang Hijau Panjang Akar Berat Segar Luas Daun Berat Kering
  • 14. VI. KESIMPULAN 1. Adanya interaksi antarbiotik dalam pemenuhan kebutuhan yang sama (kompetisi) menyebabkan adanya faktor pembatas pada pertumbuhan biotik tersebut. 2. Respon yang diberikan tanaman kacang tanah oleh karena adanya persaingan ditunjukkan dengan adanya perbedaan daya tumbuh antara lingkungan yang terdapat kompetisi yang sengit dan lingkungan dengan kompetisi yang longgar.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Elfidasari, D. 2007. Jenis Interaksi Intraspesifik Dan Interspesifik Pada Tiga Jenis Kuntul Saat Mencari Makan Di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang, Propinsi Banten. Biodiversitas 8:266-269 Irwan, Z.D.. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara: Jakarta Marliah, A., Jumini., dan Jamilah. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan Pada Sistem Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis Dengan Kacang Merah Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil. Agrista 14: 30-38 Murrinie, E. D. 2011. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah Dan Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan Dan Jarak Tanam Yang Berbeda. Laporan Penelitian. Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus.