SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
UJI HIPOTESIS
• Dalam kegiatan penelitian, setelah hipotesis di rumuskan,
maka keterlibatan statistik adalah sebagai alat untuk
menganalisis data guna membuktikan/menguji hipotesis.
• Dalam uji hipotesis, peneliti dapat menolak atau tidak
menolak (menerima) hipotesis yang diajukan.
• Kita akan menolak Ho apabila kenyataan yang ada
berbeda secara meyakinkan atau tidak mendukung
terhadap hipotesis yang diajukan. Demikian pula
sebaliknya, kita akan menerima (tidak menolak) Ho, jika
kenyataan yang ada (data) tidak berbeda dengan hipotesis
yang diajukan.
• Dalam menerima/menolak hipotesis tidak akan selalu
benar 100%, tetapi akan selalu terdapat kesalahan
(kebenaran ilmiah tidak bersifat mutlak) terutama dalam
inferensi hasil dari sampel terhadap populasi.
Lanjutan Uji Hipotesis
• Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk menolak
atau menerima hipotesis didasarkan pada suatu asumsi
bahwa dalam ilmu pengetahuan apapun tidak ada kebenaran
yang mutlak, tetapi pasti selalu terjadi adanya kesalahan.
• Dalam uji hipotesis (uji statistik) kita jumpai adanya dua
kesalahan (error) yaitu kesalahan tipe 1 dan 2.
• Kesalahan tipe 1, adalah kesalahan yang terjadi jika kita
menolak Ho, padahal Ho benar. Probabilitas untuk melakukan
kesalahan tipe 1 ini diberi simbol α. Sedangkan kesalahan
tipe 2 terjadi jika kita menerima (tidak menolak) Ho, padahal
Ho tersebut salah. Probabilitas melakukan kesalahan tipe 2
ini diberi simbol β.
Pengambilan Keputusan
• Untuk mendapatkan keputusan yang baik, maka kedua
kekeliruan tersebut harus diusahakan sekecil mungkin. Tetapi ini
akan sulit dicapai, mengingat bahwa meminimalkan yang satu
akan terjadi peningkatan yang lain, kecuali dengan cara
memperbesar ukuran/jumlah sampel, yang pada umumnya
jarang bisa dilaksanakan.
• Dalam prakteknya, perlu dilakukan suatu kompromi yakni
dengan berusaha mencari kebenaran untuk membuat keputusan
yang tepat dengan membatasi terjadinya kekeliruan yang
dianggap berbahaya.
• Oleh karena itu, dalam uji hipotesis diusahakan adanya
keseimbangan antara kesalahan tipe I dan tipe II. Artinya
diusahakan pencapaian hasil pengujian hipotesis yang baik,
yakni pengujian yang bersifat bahwa diantara semua pengujian
yang dilakukan dengan harga α yang sama besa, ambillah
sebuah kekeliruan β yang paling kecil.
• Secara praktis, kekeliruan tipe I atau α biasanya sudah
ditentukan terlebih dahulu, misalnya α = 0,01 atau α =
0,05. Dengan α = 0,05 berarti bahwa dari tiap-tiap 100
kesimpulan yang kita buat, peluang untuk melakukan
kekeliruan dengan menolak Ho yang benar (Ho yang
seharusnya diterima ) adalah sebanyak 5 kali.
• Untuk setiap pengujian dengan α yang telah
ditentukan, harga β akan dapat dihitung.
• Harga (1- β) disebut daya uji statistik/power. Jadi daya
uji statistik adalah peluang/ kemungkinan untuk
melakukan penolakan terhadap Ho yang salah dan
ditunjukkan oleh bilangan 1- β.
• Dalam statistik, yang disebut dengan hipotesis selalu
diartikan sebagai hipotesis statistik atau hipotesis null
(Ho). Hipotesis null (Ho) ini akan menyatakan suatu
jawaban sementara bahwa keadaaan yang
dibandingkan tersebut adalah tidak berbeda, atau
keadaan yang dikolerasikan tersebut tidak ada
hubungan didalam populasinya.
• Dan supaya nampak adanya dua pilihan, hipotesis Ho
ini selalu didampingi oleh pernyataan lain yang isinya
berlawanan. Pernyataan tersebut merupakan hipotesis
tandingan untuk Ho, dan disebut sebagai hipotesis
alternatif (Ha).
• Pasangan Ho dan Ha atau Ho melawan Ha ini
akan menentukan kriteria pengujian yang
menetapkan daerah penerimaan dan daerah
penolakan hipotesis. Daerah penolakan hipotesis
ini sering pula dikenal dengan nama daerah kritis.
• Misalkan yang akan diuji adalah suatu parameter
θ (dalam penggunaannya θ ini bisa berupa rata-
rata µ, proporsi π, simpangan baku σ dan
sebagainya), maka akan ditemukan adanya
pasangan Ho dan Ha sebagai berikut:
Rumusan Ho dan Ha
• Hipotesis mengandung pengertian Sama, maka pasangan Ho dan
Ha nya adalah:
• Ho : θ = θo  Ha : θ = θ1
• Ho : θ = θo  Ha : θ ≠ θ1
• Ho : θ = θo  Ha : θ  θo
• Ho : θ = θo  Ha : θ < θo
• Hipotesis mengandung pengertian Maksimum, maka Ho dan Ha
nya akan berbentuk:
• Ho : θ ≤ θo  Ha : θ  θo
• Hipotesis mengandung pengertian Minimum, maka perumusan Ho
dan Ha nya berbentuk:
• Ho : θ ≥ θo  Ha : θ < θo
Penerimaan & Penolakan Ho
• Adapun peranan hipotesis alternatif (Ha) dalam
penentuan daerah kritis (daerah penolakan Ho)
adalah sebagai berikut:
• Jika hipotesis alternatif (Ha) mempunyai rumusan
tidak sama (≠), maka dalam distribusi statistik
yang digunakan, normal untuk angka Z, student
untuk angka t dan seterusnya, terdapat dua
daerah kritis yang masing-masing terdapat pada
ujung-ujung distribusi.
• Luas daerah kritis pada tiap ujung adalah ½ α.
Dan karena ada duan daerah penolakan Ho ini,
maka dinamakan pengujian dua pihak (dua ekor).
Uji Dua pihak (Kanan & Kiri)
Kriteria Penerimaan &
Penolakan
• Kedua daerah penerimaan dan penolakan
Ho tersebut dibatasi oleh bilangan d1 dan
d2 yang harganya diperoleh dari daftar
distribusi yang digunakan dengan peluang
ralat α yang telah diterapkan.
• Kriteria: Terima Ho, Jika harga statistik
yang dihitung jatuh antara d1 dan d2, dan
dalam hal lainnya Ho ditolak.
Uji Satu Pihak Kanan
• Jika hipotesis alternatif (Ha) mempunyai rumusan lebih
besar ( > ), maka dalam distribusi statistik yang digunakan
terdapat sebuah daerah kritis yang letaknya diujung kanan.
• Luas daerah kritis ini adalah sama dengan α. Pengujian
hipotesis ini dinamakan uji satu pihak (satu ekor) pihak
kanan.
• Harga d diperoleh dari daftar distribusi yang digunakan
dengan peluang α yang telah ditentukan, dan menjadi
batas antara daerah kritis dan daerah penerimaan Ho.
• Kriteria: Tolak Ho; Jika harga statistik hasil perhitungan
berdasarkan sampel  dari harga d,dan dalam hal lainya
H0 diterima.
Uji Satu Pihak Kanan
Uji Satu Pihak Kiri
• Jika hipotesis alternatif (Ha) mengandung
pernyataan lebih kecil (<), maka daerah kritis
berada di ujung kiri dari distribusi. Luas daerah
ini adalah α, dan dibatasi oleh bilangan d yang
diperoleh dari daftar distribusi yang
bersangkutan dengan α tertentu yang telah
ditetapkan. Pengujian hipotesis ini disebut
pengujian satu pihak (satu ekor) pihak kiri.
• Kriteria: Terima Ho, jika hasil perhitungan
statistik yang diperoleh berdasarkan data
penelitian lebih besar dari harga α, dan dalam
hal lainya Ho ditolak.
Uji Satu Pihak Kiri

More Related Content

What's hot

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisabiumi01
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3Amri Sandy
 
Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis Aisyah Turidho
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}nurwa ningsih
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiM Agphin Ramadhan
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiFadhila Isnaini
 
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Ismail Shank Leader
 
Uji hipotesis ppt kelompok 10
Uji hipotesis ppt kelompok 10Uji hipotesis ppt kelompok 10
Uji hipotesis ppt kelompok 10Vie Devi
 
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rataUji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rataprofkhafifa
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 

What's hot (20)

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3
 
statistika dasar
statistika dasarstatistika dasar
statistika dasar
 
Makalah pegujian hipotesis mas
Makalah pegujian hipotesis masMakalah pegujian hipotesis mas
Makalah pegujian hipotesis mas
 
Uji Rata-Rata
Uji Rata-RataUji Rata-Rata
Uji Rata-Rata
 
Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 
Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
 
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
 
Uji hipotesis ppt kelompok 10
Uji hipotesis ppt kelompok 10Uji hipotesis ppt kelompok 10
Uji hipotesis ppt kelompok 10
 
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rataUji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 

Similar to UJI HIPOTESIS

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1andrewpratama
 
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptWindi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptmhusyaiin36
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisarsitektur90
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Wisma Morgans
 
Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialApriliani Putri
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataAYU Hardiyanti
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.pptDifUzi
 
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptxHipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptxSanaji4
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...alifia ramadhani
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxMuhammadHamdisyah
 
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptLangkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptRoniAlfaqih2
 

Similar to UJI HIPOTESIS (20)

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1
 
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.pptWindi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
Windi Lukman_Metode Penelitian Uji Hipotesis.ppt
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
 
Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1
 
Hiyothesis testing
Hiyothesis testingHiyothesis testing
Hiyothesis testing
 
Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensial
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.ppt
 
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptxHipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
Hipotesis (serapan dari bahasa man..pptx
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
 
Pengujian hipotesis.pptx
Pengujian hipotesis.pptxPengujian hipotesis.pptx
Pengujian hipotesis.pptx
 
Inferensi statistik
Inferensi statistikInferensi statistik
Inferensi statistik
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
1387842822 (1)
1387842822 (1)1387842822 (1)
1387842822 (1)
 
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptLangkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

UJI HIPOTESIS

  • 1. UJI HIPOTESIS • Dalam kegiatan penelitian, setelah hipotesis di rumuskan, maka keterlibatan statistik adalah sebagai alat untuk menganalisis data guna membuktikan/menguji hipotesis. • Dalam uji hipotesis, peneliti dapat menolak atau tidak menolak (menerima) hipotesis yang diajukan. • Kita akan menolak Ho apabila kenyataan yang ada berbeda secara meyakinkan atau tidak mendukung terhadap hipotesis yang diajukan. Demikian pula sebaliknya, kita akan menerima (tidak menolak) Ho, jika kenyataan yang ada (data) tidak berbeda dengan hipotesis yang diajukan. • Dalam menerima/menolak hipotesis tidak akan selalu benar 100%, tetapi akan selalu terdapat kesalahan (kebenaran ilmiah tidak bersifat mutlak) terutama dalam inferensi hasil dari sampel terhadap populasi.
  • 2. Lanjutan Uji Hipotesis • Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis didasarkan pada suatu asumsi bahwa dalam ilmu pengetahuan apapun tidak ada kebenaran yang mutlak, tetapi pasti selalu terjadi adanya kesalahan. • Dalam uji hipotesis (uji statistik) kita jumpai adanya dua kesalahan (error) yaitu kesalahan tipe 1 dan 2. • Kesalahan tipe 1, adalah kesalahan yang terjadi jika kita menolak Ho, padahal Ho benar. Probabilitas untuk melakukan kesalahan tipe 1 ini diberi simbol α. Sedangkan kesalahan tipe 2 terjadi jika kita menerima (tidak menolak) Ho, padahal Ho tersebut salah. Probabilitas melakukan kesalahan tipe 2 ini diberi simbol β.
  • 3. Pengambilan Keputusan • Untuk mendapatkan keputusan yang baik, maka kedua kekeliruan tersebut harus diusahakan sekecil mungkin. Tetapi ini akan sulit dicapai, mengingat bahwa meminimalkan yang satu akan terjadi peningkatan yang lain, kecuali dengan cara memperbesar ukuran/jumlah sampel, yang pada umumnya jarang bisa dilaksanakan. • Dalam prakteknya, perlu dilakukan suatu kompromi yakni dengan berusaha mencari kebenaran untuk membuat keputusan yang tepat dengan membatasi terjadinya kekeliruan yang dianggap berbahaya. • Oleh karena itu, dalam uji hipotesis diusahakan adanya keseimbangan antara kesalahan tipe I dan tipe II. Artinya diusahakan pencapaian hasil pengujian hipotesis yang baik, yakni pengujian yang bersifat bahwa diantara semua pengujian yang dilakukan dengan harga α yang sama besa, ambillah sebuah kekeliruan β yang paling kecil.
  • 4. • Secara praktis, kekeliruan tipe I atau α biasanya sudah ditentukan terlebih dahulu, misalnya α = 0,01 atau α = 0,05. Dengan α = 0,05 berarti bahwa dari tiap-tiap 100 kesimpulan yang kita buat, peluang untuk melakukan kekeliruan dengan menolak Ho yang benar (Ho yang seharusnya diterima ) adalah sebanyak 5 kali. • Untuk setiap pengujian dengan α yang telah ditentukan, harga β akan dapat dihitung. • Harga (1- β) disebut daya uji statistik/power. Jadi daya uji statistik adalah peluang/ kemungkinan untuk melakukan penolakan terhadap Ho yang salah dan ditunjukkan oleh bilangan 1- β.
  • 5. • Dalam statistik, yang disebut dengan hipotesis selalu diartikan sebagai hipotesis statistik atau hipotesis null (Ho). Hipotesis null (Ho) ini akan menyatakan suatu jawaban sementara bahwa keadaaan yang dibandingkan tersebut adalah tidak berbeda, atau keadaan yang dikolerasikan tersebut tidak ada hubungan didalam populasinya. • Dan supaya nampak adanya dua pilihan, hipotesis Ho ini selalu didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Pernyataan tersebut merupakan hipotesis tandingan untuk Ho, dan disebut sebagai hipotesis alternatif (Ha).
  • 6. • Pasangan Ho dan Ha atau Ho melawan Ha ini akan menentukan kriteria pengujian yang menetapkan daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis. Daerah penolakan hipotesis ini sering pula dikenal dengan nama daerah kritis. • Misalkan yang akan diuji adalah suatu parameter θ (dalam penggunaannya θ ini bisa berupa rata- rata µ, proporsi π, simpangan baku σ dan sebagainya), maka akan ditemukan adanya pasangan Ho dan Ha sebagai berikut:
  • 7. Rumusan Ho dan Ha • Hipotesis mengandung pengertian Sama, maka pasangan Ho dan Ha nya adalah: • Ho : θ = θo  Ha : θ = θ1 • Ho : θ = θo  Ha : θ ≠ θ1 • Ho : θ = θo  Ha : θ  θo • Ho : θ = θo  Ha : θ < θo • Hipotesis mengandung pengertian Maksimum, maka Ho dan Ha nya akan berbentuk: • Ho : θ ≤ θo  Ha : θ  θo • Hipotesis mengandung pengertian Minimum, maka perumusan Ho dan Ha nya berbentuk: • Ho : θ ≥ θo  Ha : θ < θo
  • 8. Penerimaan & Penolakan Ho • Adapun peranan hipotesis alternatif (Ha) dalam penentuan daerah kritis (daerah penolakan Ho) adalah sebagai berikut: • Jika hipotesis alternatif (Ha) mempunyai rumusan tidak sama (≠), maka dalam distribusi statistik yang digunakan, normal untuk angka Z, student untuk angka t dan seterusnya, terdapat dua daerah kritis yang masing-masing terdapat pada ujung-ujung distribusi. • Luas daerah kritis pada tiap ujung adalah ½ α. Dan karena ada duan daerah penolakan Ho ini, maka dinamakan pengujian dua pihak (dua ekor).
  • 9. Uji Dua pihak (Kanan & Kiri)
  • 10. Kriteria Penerimaan & Penolakan • Kedua daerah penerimaan dan penolakan Ho tersebut dibatasi oleh bilangan d1 dan d2 yang harganya diperoleh dari daftar distribusi yang digunakan dengan peluang ralat α yang telah diterapkan. • Kriteria: Terima Ho, Jika harga statistik yang dihitung jatuh antara d1 dan d2, dan dalam hal lainnya Ho ditolak.
  • 11. Uji Satu Pihak Kanan • Jika hipotesis alternatif (Ha) mempunyai rumusan lebih besar ( > ), maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat sebuah daerah kritis yang letaknya diujung kanan. • Luas daerah kritis ini adalah sama dengan α. Pengujian hipotesis ini dinamakan uji satu pihak (satu ekor) pihak kanan. • Harga d diperoleh dari daftar distribusi yang digunakan dengan peluang α yang telah ditentukan, dan menjadi batas antara daerah kritis dan daerah penerimaan Ho. • Kriteria: Tolak Ho; Jika harga statistik hasil perhitungan berdasarkan sampel  dari harga d,dan dalam hal lainya H0 diterima.
  • 12. Uji Satu Pihak Kanan
  • 13. Uji Satu Pihak Kiri • Jika hipotesis alternatif (Ha) mengandung pernyataan lebih kecil (<), maka daerah kritis berada di ujung kiri dari distribusi. Luas daerah ini adalah α, dan dibatasi oleh bilangan d yang diperoleh dari daftar distribusi yang bersangkutan dengan α tertentu yang telah ditetapkan. Pengujian hipotesis ini disebut pengujian satu pihak (satu ekor) pihak kiri. • Kriteria: Terima Ho, jika hasil perhitungan statistik yang diperoleh berdasarkan data penelitian lebih besar dari harga α, dan dalam hal lainya Ho ditolak.