SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Uji Hipotesis
Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan keadaan yang akan diuji
kebenarannya menggunakan data/informasi yang
dikumpulkan melalui sampel.
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih membutuhkan
pengujian kebenarannya melalui fakta-fakta.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman
pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih
sangat sementara.
Analisis statistik
• Data kuantitatif merupakan suatu data yang berupa angka atau
bisa diangkakan, dalam hal ini analisis statistik lebih tepat
digunakan.
• Statistik deskriptif dan statistik inferensial
• Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan
(menggambarkan) keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu
sampel penelitian  penelitian deskriptif
Statistika Inferensial
• Digunakan untuk mengolah data kuantitatif dengan tujuan
untuk menguji kebenaran suatu teori baru yang diajukan
peneliti yang dikenal dengan hipotesis  penelitian inferensial
• Dalam penelitian inferensial, teknik analisis statistik yang
digunakan mengacu kepada suatu pengujian hipotesis
Langkah-langkah Pokok dalam Pengujian
Hipotesis
• Menetapkan hipotesis
• Menentukan statistik uji
• Memilih suatu tingkat Signifikansi (nilai α)
• Menghitung nilai statistik uji
• Membandingkan nilai statistik uji dengan nilai tabel
• Membuat keputusan uji (diterima / ditolak)
Tipe Hipotesis
• Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak
adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau tidak
adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih.
• Hipotesis Alternatif/Tandingan (H1) adalah hipotesis yang
menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih
atau adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih.
Dua Tipe Kesalahan
Dalam membuat hipotesis selalu dikaitkan dengan dua
jenis kesalahan, yaitu:
1. Salah jenis I (α): terjadi saat kita menolak Ho padahal Ho
benar.
2. Salah jenis II (β): terjadi saat kita menerima Ho padahal Ho
salah.
Keputusan Ho benar Ho salah
Terima Ho Salah jenis II (β)
Tolak Ho Salah jenis I (α)
Kesalahan jenis I adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji
hipotesis di mana kita menolak Ho padahal sesungguhnya Ho itu benar.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar.
Kesalahan jenis II adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji
hipotesis di mana kita menerima Ho padahal sesungguhnya Ho itu
salah. Dengan kata lain adalah peluang menerima Ho yg salah.
UJI SATU ARAH (KANAN)
• H0: θ = θo
• H1: θ > θo
(daerah kritis)
penolakan H0
daerah penerimaan H0
α
Hipotesis H0 diterima jika: z ≤ z1- α atau z > zα
UJI SATU ARAH (KIRI)
• H0: θ = θ0
• H1: θ < θ0
(daerah kritis)
penolakan H0
α daerah penerimaan H0
Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ z1-α atau z < -zα
UJI DUA ARAH
• H0: θ = θo
• H1: θ ≠ θo
penolakan H0 penolakan H0
daerah penerimaan H0
½ α ½ α
Hipotesis H0 diterima jika: -Z1/2(1- α) < Z < Z1/2(1- α)
n
x
x
Z
x /
0
0
0



 



n
s
x
s
x
t
x /
0
0
0

 



 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:
 Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
Pengujian Rata-rata Populasi
1. Ho: µ = µo
H1: µ < µo
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: µ = µo
H1: µ > µo
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: µ = µo
H1: µ ≠ µo
a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1
ditolak
n
x
x
Z
x /
0
0
0



 



n
s
x
s
x
t
x /
0
0
0

 



 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:
 Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
Pengujian Proporsi
1. Ho: p = po
H1: p < po
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: p = po
H1: p > po
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: p = po
H1: p ≠ po
a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1
ditolak
Rumus yang digunakan adalah:
n
P
P
P
P
t
)
1
( 0
0
0
0



Pengujian Rata-rata Dua Populasi (Bebas)
1. Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 < µ2
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 > µ2
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
a. Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1
ditolak














2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
0
2
1
n
n
x
x
x
x
Z
x
x 


   



















2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1
2
1
0
1
1
2
1
1
2
1
n
n
x
n
n
s
n
s
n
x
x
s
x
x
t
x
x

































































1
1
dengan
,
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
0
2
1
n
n
s
n
n
s
n
s
n
s
db
n
s
n
s
x
x
s
x
x
t eff
x
x
 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:
 Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
a. Bila ragam sama
b. Bila ragam tidak sama
Pengujian Rata-rata Data Berpasangan
1. Ho: µ1 - µ2 = d0
H1: µ1 - µ2 < d0
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: µ1 - µ2 = d0
H1: µ1 - µ2 > d0
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: µ1 - µ2 = d0
H1: µ1 - µ2 ≠ d0
a. Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1
ditolak
  n
n
d
d
d
d
n
s
d
d
s
d
d
t
i
d
d /
)
1
(
)
( 2
0
0
0
0









   
  n
n
d
d
d
d
n
d
d
d
d
Z
i
d
d /
1
2
0
0
0
0
 









 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:
 Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
Pengujian Perbedaan Dua Proporsi
1. Ho: p1 – p2 = 0
H1: p1 – p2 < 0
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: p1 – p2 = 0
H1: p1 – p2 > 0
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: p1 – p2 = 0
H1: p1 – p2 ≠ 0
a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1
ditolak
Rumus yang digunakan adalah:
































2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
0
1
1
1
n
n
n
n
x
x
n
n
x
x
P
P
t
Uji Homogenitas Ragam
Hipotesis H0 : σ1 = σ2 lawan H1 : σ1 ≠ σ2
Apabila FH < F(α0.05;db1=n-1,db2=n-2) makaHo diterima
dan berarti Ragam Homogen
2
2
2
1
s
s
FH 
Contoh
Pada percobaan pengaruh penyinaran terhadap pertumbuhan suatu
tanaman, didapatkan hasil biomassa sebagai berikut:
Kelompok n s
Penyinaran Normal 9 5.3 1.10
Penyinaran dengan filter 10 2.1 0.69
Ujilah apakah ragam biomassa tanaman yang mendapatkan
penyinaran normal sama dengan tanaman yang mendapatkan
penyinaran dengan filter?
Contoh Uji satu arah
Suatu perusahaan memproduksi suatu komponen
dan menurut mereka komponen tersebut dapat
menahan beban lebih dari 8 kg. Setelah diuji
dengan 50 sampel didapatkan bahwa rata-rata daya
tahannya adalah 7,8 kg dengan standard deviasi 0,5.
Kesimpulan apa yang dapat diambil dengan taraf
signifikan 5% dan 1%?
Jawaban
65
,
1
05
,
0 
 Z
Z
33
,
2
01
,
0 
 Z
Z
828
,
2
50
/
5
,
0
8
8
,
7
0 



Z
Hipotesis
H0 :  < 8
H1 :  > 8
Diketahui
n = 50
= 7,8
= 0,5
  8 Z Z
Maka tidak menolak H0 dan
menyimpulkan tidak cukup bukti
untuk mendukung bahwa rata-
rata daya tahan lebih dari 8
Contoh Uji dua arah
Suatu perusahaan memproduksi suatu komponen
dan menurut mereka komponen tersebut dapat
menahan beban 8 kg. Setelah diuji dengan 50 sampel
didapatkan bahwa rata-rata daya tahannya adalah
7,8 kg dengan standard deviasi 0,5
Ujilah hipotesis bahwa  = 8 lawan tandingan  ≠ 8
dengan taraf signifikan 0,01
Jawaban
575
,
2
005
,
0
2
/ 
 Z
Z
828
,
2
50
/
5
,
0
8
8
,
7




Z
Hipotesis
H0 :   8
H1 :  ≠ 8
Diketahui
n = 50
= 7,8
= 0,5
  8 Z Z
Maka tolak H0 dan menyimpulkan
bahwa rata-rata daya tahan tidak
sama dengan 8.
Z
Contoh
Lima sampel zat yang
mengandung besi diuji
untuk menentukan
apakah ada perbedaan
kandungan besi antara
analisis secara kimia dan
analisis pendar flour
sinar-X
Sampel
ke
Analisis
Kimia Sinar-X
1 2,2 2,0
2 1.9 2.0
3 2,5 2,3
4 2,3 2,3
5 2,4 2,4
Jawaban
1) Hipotesis
H0 : 1  2
H1 : 1 ≠ 2
2)  = 0,05, v =…
3) Daerah kritis: T…
4) Perhitungan 
Perhitungan
Sampel
ke
Analisis
Kimia(1) Sinar-X(2)
1 2,2 2,0
2 1.9 2.0
3 2,5 2,3
4 2,3 2,3
5 2,4 2,4
035
.
0
2
.
2
053
.
0
26
.
2
2
2
2
2
1
1




s
x
s
x
452
.
0
0176
.
0
06
.
0
5
035
.
0
5
053
.
0
2
.
2
26
.
2
0 
















t



















2
2
2
1
2
1
2
1
0
n
s
n
s
x
x
t
diperoleh
dan
Kesimpulan?
t0 < t maka Terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa belum
cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada perbedaan
kandungan besi antara analisis secara kimia dan analisis
pendar flour sinar-X
452
.
0
0 
t
571
.
2


t

More Related Content

Similar to 2561905.ppt

makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfCandraPrasetyoWibowo1
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfPENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfYanNurHidayat1
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisarsitektur90
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1andrewpratama
 
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxUji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxRIZKINURJEHAN3
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruyudha509586
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesisNandiGeo
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistik1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistikfebirenicoselvia
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdfPowerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdfbilqis50
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3Amri Sandy
 
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Ismail Shank Leader
 

Similar to 2561905.ppt (20)

makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfPENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1
 
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptxUji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
Uji Hipotesis_Rizki Nurjehan.pptx
 
Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1Bab 7. pengujian_hipotesa1
Bab 7. pengujian_hipotesa1
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesis
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistik
 
1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistik1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistik
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdfPowerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
Powerpoint bahan untuk Kuliah Mata Kuliah Statistik-Sosial.pdf
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3
 
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

2561905.ppt

  • 2. Pengertian Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan keadaan yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih membutuhkan pengujian kebenarannya melalui fakta-fakta. Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.
  • 3. Analisis statistik • Data kuantitatif merupakan suatu data yang berupa angka atau bisa diangkakan, dalam hal ini analisis statistik lebih tepat digunakan. • Statistik deskriptif dan statistik inferensial • Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan (menggambarkan) keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penelitian  penelitian deskriptif
  • 4. Statistika Inferensial • Digunakan untuk mengolah data kuantitatif dengan tujuan untuk menguji kebenaran suatu teori baru yang diajukan peneliti yang dikenal dengan hipotesis  penelitian inferensial • Dalam penelitian inferensial, teknik analisis statistik yang digunakan mengacu kepada suatu pengujian hipotesis
  • 5. Langkah-langkah Pokok dalam Pengujian Hipotesis • Menetapkan hipotesis • Menentukan statistik uji • Memilih suatu tingkat Signifikansi (nilai α) • Menghitung nilai statistik uji • Membandingkan nilai statistik uji dengan nilai tabel • Membuat keputusan uji (diterima / ditolak)
  • 6. Tipe Hipotesis • Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih. • Hipotesis Alternatif/Tandingan (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih.
  • 7. Dua Tipe Kesalahan Dalam membuat hipotesis selalu dikaitkan dengan dua jenis kesalahan, yaitu: 1. Salah jenis I (α): terjadi saat kita menolak Ho padahal Ho benar. 2. Salah jenis II (β): terjadi saat kita menerima Ho padahal Ho salah.
  • 8. Keputusan Ho benar Ho salah Terima Ho Salah jenis II (β) Tolak Ho Salah jenis I (α) Kesalahan jenis I adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji hipotesis di mana kita menolak Ho padahal sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar. Kesalahan jenis II adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji hipotesis di mana kita menerima Ho padahal sesungguhnya Ho itu salah. Dengan kata lain adalah peluang menerima Ho yg salah.
  • 9. UJI SATU ARAH (KANAN) • H0: θ = θo • H1: θ > θo (daerah kritis) penolakan H0 daerah penerimaan H0 α Hipotesis H0 diterima jika: z ≤ z1- α atau z > zα
  • 10. UJI SATU ARAH (KIRI) • H0: θ = θ0 • H1: θ < θ0 (daerah kritis) penolakan H0 α daerah penerimaan H0 Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ z1-α atau z < -zα
  • 11. UJI DUA ARAH • H0: θ = θo • H1: θ ≠ θo penolakan H0 penolakan H0 daerah penerimaan H0 ½ α ½ α Hipotesis H0 diterima jika: -Z1/2(1- α) < Z < Z1/2(1- α)
  • 12. n x x Z x / 0 0 0         n s x s x t x / 0 0 0        Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:  Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
  • 13. Pengujian Rata-rata Populasi 1. Ho: µ = µo H1: µ < µo a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: µ = µo H1: µ > µo a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: µ = µo H1: µ ≠ µo a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak
  • 14. n x x Z x / 0 0 0         n s x s x t x / 0 0 0        Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:  Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
  • 15. Pengujian Proporsi 1. Ho: p = po H1: p < po a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: p = po H1: p > po a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: p = po H1: p ≠ po a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak
  • 16. Rumus yang digunakan adalah: n P P P P t ) 1 ( 0 0 0 0   
  • 17. Pengujian Rata-rata Dua Populasi (Bebas) 1. Ho: µ1 = µ2 H1: µ1 < µ2 a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: µ1 = µ2 H1: µ1 > µ2 a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: µ1 = µ2 H1: µ1 ≠ µ2 a. Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak
  • 18.               2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 0 2 1 n n x x x x Z x x                           2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 0 1 1 2 1 1 2 1 n n x n n s n s n x x s x x t x x                                                                  1 1 dengan , 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 0 2 1 n n s n n s n s n s db n s n s x x s x x t eff x x  Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:  Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus: a. Bila ragam sama b. Bila ragam tidak sama
  • 19. Pengujian Rata-rata Data Berpasangan 1. Ho: µ1 - µ2 = d0 H1: µ1 - µ2 < d0 a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: µ1 - µ2 = d0 H1: µ1 - µ2 > d0 a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: µ1 - µ2 = d0 H1: µ1 - µ2 ≠ d0 a. Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak
  • 20.   n n d d d d n s d d s d d t i d d / ) 1 ( ) ( 2 0 0 0 0                n n d d d d n d d d d Z i d d / 1 2 0 0 0 0             Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:  Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
  • 21. Pengujian Perbedaan Dua Proporsi 1. Ho: p1 – p2 = 0 H1: p1 – p2 < 0 a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: p1 – p2 = 0 H1: p1 – p2 > 0 a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: p1 – p2 = 0 H1: p1 – p2 ≠ 0 a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak
  • 22. Rumus yang digunakan adalah:                                 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 0 1 1 1 n n n n x x n n x x P P t
  • 23. Uji Homogenitas Ragam Hipotesis H0 : σ1 = σ2 lawan H1 : σ1 ≠ σ2 Apabila FH < F(α0.05;db1=n-1,db2=n-2) makaHo diterima dan berarti Ragam Homogen 2 2 2 1 s s FH 
  • 24. Contoh Pada percobaan pengaruh penyinaran terhadap pertumbuhan suatu tanaman, didapatkan hasil biomassa sebagai berikut: Kelompok n s Penyinaran Normal 9 5.3 1.10 Penyinaran dengan filter 10 2.1 0.69 Ujilah apakah ragam biomassa tanaman yang mendapatkan penyinaran normal sama dengan tanaman yang mendapatkan penyinaran dengan filter?
  • 25. Contoh Uji satu arah Suatu perusahaan memproduksi suatu komponen dan menurut mereka komponen tersebut dapat menahan beban lebih dari 8 kg. Setelah diuji dengan 50 sampel didapatkan bahwa rata-rata daya tahannya adalah 7,8 kg dengan standard deviasi 0,5. Kesimpulan apa yang dapat diambil dengan taraf signifikan 5% dan 1%?
  • 26. Jawaban 65 , 1 05 , 0   Z Z 33 , 2 01 , 0   Z Z 828 , 2 50 / 5 , 0 8 8 , 7 0     Z Hipotesis H0 :  < 8 H1 :  > 8 Diketahui n = 50 = 7,8 = 0,5   8 Z Z Maka tidak menolak H0 dan menyimpulkan tidak cukup bukti untuk mendukung bahwa rata- rata daya tahan lebih dari 8
  • 27. Contoh Uji dua arah Suatu perusahaan memproduksi suatu komponen dan menurut mereka komponen tersebut dapat menahan beban 8 kg. Setelah diuji dengan 50 sampel didapatkan bahwa rata-rata daya tahannya adalah 7,8 kg dengan standard deviasi 0,5 Ujilah hipotesis bahwa  = 8 lawan tandingan  ≠ 8 dengan taraf signifikan 0,01
  • 28. Jawaban 575 , 2 005 , 0 2 /   Z Z 828 , 2 50 / 5 , 0 8 8 , 7     Z Hipotesis H0 :   8 H1 :  ≠ 8 Diketahui n = 50 = 7,8 = 0,5   8 Z Z Maka tolak H0 dan menyimpulkan bahwa rata-rata daya tahan tidak sama dengan 8. Z
  • 29. Contoh Lima sampel zat yang mengandung besi diuji untuk menentukan apakah ada perbedaan kandungan besi antara analisis secara kimia dan analisis pendar flour sinar-X Sampel ke Analisis Kimia Sinar-X 1 2,2 2,0 2 1.9 2.0 3 2,5 2,3 4 2,3 2,3 5 2,4 2,4
  • 30. Jawaban 1) Hipotesis H0 : 1  2 H1 : 1 ≠ 2 2)  = 0,05, v =… 3) Daerah kritis: T… 4) Perhitungan 
  • 31. Perhitungan Sampel ke Analisis Kimia(1) Sinar-X(2) 1 2,2 2,0 2 1.9 2.0 3 2,5 2,3 4 2,3 2,3 5 2,4 2,4 035 . 0 2 . 2 053 . 0 26 . 2 2 2 2 2 1 1     s x s x 452 . 0 0176 . 0 06 . 0 5 035 . 0 5 053 . 0 2 . 2 26 . 2 0                  t                    2 2 2 1 2 1 2 1 0 n s n s x x t
  • 32. diperoleh dan Kesimpulan? t0 < t maka Terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada perbedaan kandungan besi antara analisis secara kimia dan analisis pendar flour sinar-X 452 . 0 0  t 571 . 2   t

Editor's Notes

  1. 3
  2. 4
  3. 5