SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
PENGUJIAN HIPOTESA
DR. IR. WAHYU WIDODO, MS
22
ASSALAAMU ‘ALAIKUMASSALAAMU ‘ALAIKUM
WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIMBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
SILABI
 Definisi Hipotesis
 Macam Kekeliruan
 Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
- Alternatif Hipotesis dalam Menentukan Daerah Kritis
- Menguji Rata-rata µ (Uji Dua Pihak)
- Menguji Rata-rata µ (Uji Satu Pihak)
- Menguji Proporsi π (Uji Dua Pihak)
- Menguji Proporsi π (Uji Satu Pihak)
- Menguji Variasi (Uji Dua Pihak)
- Menguji Variasi (Uji Satu Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji Dua Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua rata-rata (Uji Satu Pihak)
- Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Dua Pihak)
- Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Satu Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Dua Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Satu Pihak)
3
HIPOTESIS
Perumusan sementara mengenai suatu
hal yang dibuat untuk menjelaskan hal
itu yang dituntut untuk melakukan
pengecekannya
HIPOTESA STATISTIK
Jika perumusan atau pernyataan
dikhususkan mengenai populasi
PENGUJIAN HIPOTESIS
HIPOTESIS STATISTIK adalah suatu asumsi atau
pernyataan yg mana mungkin benar atau mungkin
salah mengenai satu atau lebih populasi
Ex .
pernyataan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat
kota A sekitar Rp. 75.000/ bulan adalah suatu
pernyataan yg mungkin benar atau mungkin juga
salah mengenai populasi kota A.
dalam kasus di atas pernyataan mengenai rata-rata
pendapatan masyarakat kota A adalah suatu
hipotesis.
untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis
maka dilakukan pengujian hipotesis
Ho: u = 75.000
H1: u ≠ 75.000
keputusan Ho benar Ho salah
Terima Ho Tepat Salah jenis II (β)
Tolak Ho Salah jenis I (α) tepat
Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji
hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal sesungguhnya Ho itu benar.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar
Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji
hipotesis di mana kita menerima Ho pd hal sesungguhnya Ho itu salah.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg salah
MACAM KEKELIRUAN
Kekeliruan macam I: adalah menolak hipotesis
yang seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan
α, α: peluang membuat kekeliruan macam I
disebut juga taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata
(α = 0,01 atau α = 0,05 )
Membacanya:
α = 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari
tiap 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang
seharusnya diterima. Atau kira-kira 96% yakin
bahwa kesimpulan yang dibuat benar. Peluang
salahnya/kekeliruan sebesar 5%
Kekeliruan macam II: adalah menerima
hipotesis yang seharusnya ditolak,
dinamakan kekeliruan β, β : peluang
membuat kekeliruan macam II
PENGUJIAN HIPOTESA
Langkah atau
prosedur untuk
menentukan apakah
menerima atau
menolak hipotesis
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
 RUMUSKAN Ho YG SESUAI
 RUMUSKAN HIPOTESIS TANDINGANNYA (H1) YG SESUAI
 PILIH TARAF NYATA PENGUJIAN SEBESAR α
 PILIH UJI STATISTIK YG SESUAI DAN TENTUKAN DAERAH
KRITISNYA
 HITUNG NILAI STATISTIK DR CONTOH ACAK BERUKURAN n
 BUAT KEPUTUSAN: TOLAK Ho JIKA STATISTIK MEMPUNYAI
NILAI DALAM DAERAH KRITIS, SELAIN ITU TERIMA Ho
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI,
MAKA DAPAT DIBUAT PERUMUSAN HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT:
Ho : u = uo
H1 : u ≠ uo
PENGUJIAN DWI ARAH
PENGUJIAN SATU ARAH
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI
DENGAN MELIHAT SATU SISI SAJA
Ho : u = uo Ho : u > uo
Ho : u < uoHo : u = uo
lawan
lawan
Hipotesis lambangnya H atau Ho
Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1
Pasangan H melawan A , menentukan kriteria
pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan
dan daerah penolakan hipotesis
Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah
kritis
Kalau yang diuji itu parameter θ (dalam
penggunaannya nanti θ dapat berarti rata-rata =
μ, simpangan baku = σ, proporsi = π dll) maka
akan terdapat hal-hal sbb:
PENGUJIAN PARAMETER θ
a. Hipotesis mengandung pengertian sama
1. H : θ = θ0 2. H : θ = θ0
A : θ = θ1 A : θ ≠ θ0
3. H : θ = θ0 4. H : θ = θ0
A : θ > θ0 A : θ < θ0
Dengan θ0 dan θ1 adalah dua harga yang
diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan
pengujian sederhana lawan sederhana,
sedangkan lainnya pengujian sederhana
lawan komposit
b. Hipotesis mengandung pengertian maksimum
H : θ ≤ θ0
A : θ > θ0
c. Hipotesis mengandung mengertian minimum
H : θ ≥ θ0
A : θ < θ0
Dinamakan pengujian komposit lawan komposit
Jika alternatif A mempunyai
perumusan tidak sama
Kriteria yang didapat : terima hipotesis H jika harga statistik yang
dihitung jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak
α
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah
kritis masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada
tiap ujung adalah ½ α. Karena adanya dua daerah penolakan ini,
maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak
Jika alternatif A yang mempunyai
perumusan lebih besar
Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan
sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H
α
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah α.
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan
Untuk alternatif A yang mempunyai
perumusan lebih kecil
Kriteria yang digunakan : terima H jika statistik yang dihitung
berdasarkan penelitian lebih besar dari d sedangkan dalam
hal lainnya ditolak
αLuas =
α
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah α.
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kiri
1. σ DIKETAHUI
Untuk Hipotesis : H : μ = μ0
A : μ ≠ μ0
RUMUS :
Ho diterima jika –z1/2(1-α) < z < z1/2(1-α)
Ho ditolak dalam hal lainnya
n
ox
Z
σ
µ−
=μ
Gambar kurva
α α
Contoh
Pengusaha pakan menyatakan bahwa
pakannya tahan simpan sekitar 800 jam. Akhir-
akhir ini timbul dugaan bahwa masa simpan
pakan tersebut telah berubah. Untuk
menentukan itu dilakukan penelitian dengan
jalan menguji 50 karung pakan. Ternyata rata-
ratanya 792. dari pengalaman, diketahui bahwa
simpangan baku masa simpan pakan 60 jam.
Selidiki dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas
pakan sudah berubah atau belum
Penyelesaian
H : μ = 800 jam
A : μ ≠ 800 jam
σ = 60 jam
X = 792 jam
n = 50
 Dari daftar normal baku
untuk uji dua pihak dengan α
= 0.05 yang memberikan z0.475
= - 1.96
94.0
50/60
800792
−=
−
=Z
Daerah penerimaan
H
d-1.96 d1.96
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Luas =0.025?
Terima H jika z hitung terletak antara -1.96
dan 1.96. Dalam hal lainnya Ho ditolak
Dari penelitian sadah didapat z = -0.94 dan
terletak di daerah penerimaan H
Jadi H diterima, kesimpulan masa simpan
pakan belum berubah masih sekitar 800 jam
2. σ TIDAK DIKETAHUI
Untuk Hipotesis : H : μ = μ0
A : μ ≠ μ0
RUMUS : n
s
ox
t
µ−
=
Contoh
Seperti soal sebelumnya, Dimisalkan
simpangan baku populasi tidak diketahui,
tetapi dari sampel diketahui simpangan
baku s = 55 jam
Jawab:
s = 50 jam
X = 792 jam
µ = 800 jam
n = 50
029.1
50/55
800792
−=
−
=t
Dari daftar distribusi student dengan α =
0.025 dan dk = 49 untuk uji dua pihak
diperoleh t = 2.01.
Kriteria pengujian : Terima H jika t hitung
terletak antara -2.01 dan 2.01. Diluar itu H
ditolak
Dari penelitian didapat t = -1.029 dan terletak
di daerah penerimaan H
Jadi Ho diterima, kesimpulan masa simpan
pakan belum berubah masih sekitar 800 jam
Gambar kurva
A. UJI PIHAK KANAN
1. σ DIKETAHUI
 RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0
A : μ >μ0
 KRITERIA :Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά
Terima H jika sebaliknya
Contoh:
Pada suatu pabrik pakan dihasilkan rata-rata 15.7 ton
sekali produksi. Hasil produksi mempunyai simpangan
baku = 1.51 ton. Metode produksi baru, diusulkan untuk
mengganti yang lama, jika rata-rata per sekali produksi
menghasilkan paling sedikit 16 ton. Untuk menentukan
apakah metode yang lama diganti atau tidak, metode
pemberian pakan yang baru dicoba 20 kali dan ternyata
rata-rata per sekali produksi menghasilkan 16.9 ton.
Pemilik bermaksud mengambil resiko 5% untuk
menggunakan metode baru apabila metode ini rata-rata
menghasilkan lebih dari 16 ton. Bagaimana
keputusannya
Penyelesaian
H : µ ≤ 16, berarti rata-rata hasil metode baru
paling tinggi 16 ton, maka metode lama
dipertahankan
A : µ ≥ 16, berarti rata-rata hasil metode baru
lebih dari 16 ton, maka metode lama dapat
diganti
X = 16.9 ton
N = 20
σ = 1.51
µo = 16
Dari daftar normal standart dengan α = 0.05
diperoleh z = 1.64
Kriteria pengujian : Tolak H jika z hitung lebih
besar atau sama dengan 1.64. Jika
sebaliknya H diterima
Dari penelitian didapat z = 2.65, maka H
ditolak
Kesimpulan metode baru dapat digunakan
65.2
201.51/
169.16
==z
Gambar kurva
2. σ TIDAK DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0
A : μ >μ0
KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1- ά
Terima H jika sebaliknya
Contoh:
Dengan suntikan hormon tertentu pada ayam/ikan akan
menambah berat badannya rata-rata 4.5 ton per
kelompok. Sampel acak yang terdiri atas 31 kelompok
ayam/ikan yang telah diberi suntikan hormon
memberikan rata-rata 4.9 ton dan simpangan baku = 0.8
ton. Apakah pernyataan tersebut diterima? Bahwa
pertambahan rata-rata paling sedikit 4.5 ton
Penyelesaian
H : µ ≤ 4.5, berarti penyuntikan hormon pada
ayam/ikan tidak menyebabkan bertambahnya rata-
rata berat badan dengan 4.5 ton
A : µ > 16, berarti penyuntikan hormon pada
ayam/ikan menyebabkan bertambahnya rata-rata
berat badan paling sedikit dengan 4.5
X = 4.9 ton
N = 31
S = 0.8 ton
µo = 4.5 ton
78.2
31/8.0
5.49.4
=
−
=t
Dengan mengambil α = 0.01, dk = 30 didapat
t = 2.46
Kriteria tolak hipotesis H jika t hitung lebih
besar atau sama dengan 2.46 dan teriam H
jika sebaliknya
Penelitian memberi hasil t = 2.78
Hipotesis H ditolak
Kesimpulan : Penyuntikan hormon terhadap
ayam/ikan dapat menambah berat badan
rata-rata paling sedikit dengan 4.5 ton
78.2
31/8.0
5.49.4
=
−
=t
Gambar kurva
B. UJI PIHAK KIRI
1. σ DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H : μ ≥ μ0
A : μ <μ0
KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,05- ά
Terima H jika Z > - Z 0,05- ά
2. σ TIDAK DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0
A : μ >μ0
KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1- ά
Terima H jika sebaliknya
RUMUS UMUM : H : π = π0
A : π ≠ π0
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika – Z1/2(1- ά)<Z<Z1/2(1- ά)
Tolak H jika sebaliknya
n
n
x
Z
)1( οο
ο
Π−Π
Π−
=
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : π ≤ π0
A : π > π0
KRITERIA : Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά
Terima H jika Z < Z 0,5- ά
B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : π ≥ π0
A : π < π0
KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,5- ά
Terima H jika Z > - Z 0,5- ά
RUMUS UMUM : H : σ2
= σ0
2
A : σ2
≠ σ0
2
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika X2
1/2ά< X2
< X2
1-1/2ά
Tolak H jika sebaliknya
2
0
2
2 )1(
σ
sn
X
−
=
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : σ2
≤ σ0
2
A : σ 2
> σ0
2
KRITERIA : Tolak H jika X2
≥ X2
1-ά
Terima H jika X2
< X2
1-ά
B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : σ2
≥ σ0
2
A : σ 2
< σ0
2
KRITERIA : Tolak H jika X2
≤ X2
ά
Terima H jika X2
> X2
ά
RUMUS UMUM : H : μ1 = μ2
A : μ1 ≠ μ2
A. σ1 = σ2 = σ dan σ diketahui
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika – Z1/2(1- ά)<Z<Z1/2(1- ά)
Tolak H jika sebaliknya
21
21
11
nn
xx
Z
+
−
=
σ
B. σ1 = σ2 = σ tetapi σ tidak diketahui
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2ά < t< t1-1/2ά
Tolak H jika sebaliknya
21
21
11
nn
s
xx
t
+
−
=
C. σ1 ≠ σ2 dan kedua-duanya tidak
diketahui
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika
Tolak H jika sebaliknya
)()(
2
2
2
1
2
1
211
n
s
n
s
xx
t
+
−
=
21
22111
21
2211
ww
twtw
t
ww
twtw +
〈〈
+
+
−
d. Observasi berpasangan
RUMUS UMUM : H : μB = 0
A : μ B ≠ 0
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2ά < t< t1-1/2ά
Tolak H jika sebaliknya
n
S
B
t
B
=
a. Rumus umum untuk UJI PIHAK
KANAN
Bila σ1 = σ2, maka
rumus H : μ1 = μ2
A : μ1 ≠ μ2
Kriteria terima H jika t< t1-ά
tolak H jika t≥ t1-ά
Bila σ1 ≠ σ2, maka
Kriteria tolak H jika
terima H jika sebaliknya
21
22111
ww
twtw
t
+
+
〉
b. Rumus umum untuk UJI PIHAK
KIRI
Bila σ1 = σ2, maka
rumus H : μ1 ≥ μ2
A : μ1 < μ2
Kriteria tolak H jika t≤ - t1-ά
terima H jika t> - t1-ά
Bila σ1 ≠ σ2, maka
Kriteria tolak H jika
terima H jika sebaliknya
21
22111 )(
ww
twtw
t
+
+
〈
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : π1 ≤ π2
A : π1 > π2
KRITERIA : Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά
Terima H jika Z < Z 0,5- ά
B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : π1 ≥ π2
A : π1 < π2
KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,05- ά
Terima H jika Z > - Z 0,05- ά
BY SINCHAN
RUMUS UMUM : H : σ1
2
= σ2
2
A : σ1
2
≠ σ2
2
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA :
Terima H jika
Tolak H jika sebaliknya
2
2
2
1
S
S
F =
)1,1)(
2
11()2,1)(
2
11( 2121 −−−〈〈−−− nnFFnnF αα
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : σ1
2
≤ σ2
2
A : σ1
2
> σ2
2
KRITERIA : tolak H jika F ≥ Fά (n1-1)(n2-1)
terima H jika F < Fά (n1-1)(n2-1)
B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : σ1
2
≥ σ2
2
A : σ1
2
< σ2
2
KRITERIA : tolak H jika F≤ F(1-ά) (n1-1)(n2-1)
terima H jika F> F(1-ά) (n1-1)(n2-1)
7171
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
WASSALAAMU ‘ALAIKUMWASSALAAMU ‘ALAIKUM
WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH

More Related Content

What's hot

Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDanu Saputra
 
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragampengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragam'zakio Ynwa
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisabiumi01
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisarsitektur90
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)adi wibawa
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisEmi Suhaemi
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benardiamarsella
 
Uji hipotesis dua rata
Uji hipotesis dua rataUji hipotesis dua rata
Uji hipotesis dua rataastiariani14
 

What's hot (20)

Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragampengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
 
Bab Uji Hipotesis awal
Bab Uji Hipotesis awalBab Uji Hipotesis awal
Bab Uji Hipotesis awal
 
Makalah statistika
Makalah statistikaMakalah statistika
Makalah statistika
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benar
 
statistika dasar
statistika dasar statistika dasar
statistika dasar
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
Uji hipotesis dua rata
Uji hipotesis dua rataUji hipotesis dua rata
Uji hipotesis dua rata
 
Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rata
 
1387842822 (1)
1387842822 (1)1387842822 (1)
1387842822 (1)
 
Bab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesisBab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesis
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 

Viewers also liked (19)

Raker
RakerRaker
Raker
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 8
Teori Bilangan Pertemuan ke 8Teori Bilangan Pertemuan ke 8
Teori Bilangan Pertemuan ke 8
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 5
Teori Bilangan Pertemuan ke 5Teori Bilangan Pertemuan ke 5
Teori Bilangan Pertemuan ke 5
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Rent your car and profit
Rent your car and profitRent your car and profit
Rent your car and profit
 
Alat penilaian
Alat penilaianAlat penilaian
Alat penilaian
 
Kalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitanKalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitan
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 7
Teori Bilangan Pertemuan ke 7Teori Bilangan Pertemuan ke 7
Teori Bilangan Pertemuan ke 7
 
Kualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasiKualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasi
 
Teori penaksiran1
Teori penaksiran1Teori penaksiran1
Teori penaksiran1
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Aljabar linear-2
Aljabar linear-2Aljabar linear-2
Aljabar linear-2
 
Dilatasi smp
Dilatasi smpDilatasi smp
Dilatasi smp
 
Bangun ruang
Bangun ruangBangun ruang
Bangun ruang
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Model transportasi
Model transportasiModel transportasi
Model transportasi
 
transformasi smp
transformasi smptransformasi smp
transformasi smp
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 

Similar to Bab 7. pengujian_hipotesa1

Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDanu Saputra
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruyudha509586
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesisNandiGeo
 
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarataUji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarataratuilma
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptsuwarnohaji
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptemailphi6
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.pptDifUzi
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Wisma Morgans
 
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Ismail Shank Leader
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfPENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfYanNurHidayat1
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...alifia ramadhani
 

Similar to Bab 7. pengujian_hipotesa1 (20)

Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 
Uji Rata-Rata
Uji Rata-RataUji Rata-Rata
Uji Rata-Rata
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesis
 
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarataUji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.ppt
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
 
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026Pengujian hipotesis ismail-8186182026
Pengujian hipotesis ismail-8186182026
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfPENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
 
Bab ix uji hipotesis
Bab ix uji hipotesisBab ix uji hipotesis
Bab ix uji hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
 

More from Ngadiyono Ngadiyono

More from Ngadiyono Ngadiyono (12)

Irisan bangun ruang
Irisan bangun ruangIrisan bangun ruang
Irisan bangun ruang
 
media matematika Soccer translasi
media matematika Soccer translasimedia matematika Soccer translasi
media matematika Soccer translasi
 
materi matematika Perbandingan
materi matematika Perbandingan materi matematika Perbandingan
materi matematika Perbandingan
 
bilangan bulat
bilangan bulatbilangan bulat
bilangan bulat
 
alat permainan matematika
alat permainan matematikaalat permainan matematika
alat permainan matematika
 
media pembelajaran matematika
media pembelajaran matematikamedia pembelajaran matematika
media pembelajaran matematika
 
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikanmakna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 3
Teori Bilangan Pertemuan ke 3Teori Bilangan Pertemuan ke 3
Teori Bilangan Pertemuan ke 3
 
eori Bilangan TPertemuan ke 2
eori Bilangan TPertemuan ke 2eori Bilangan TPertemuan ke 2
eori Bilangan TPertemuan ke 2
 
teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Kualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasiKualitas alat evaluasi
Kualitas alat evaluasi
 

Bab 7. pengujian_hipotesa1

  • 1. PENGUJIAN HIPOTESA DR. IR. WAHYU WIDODO, MS
  • 2. 22 ASSALAAMU ‘ALAIKUMASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIMBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
  • 3. SILABI  Definisi Hipotesis  Macam Kekeliruan  Langkah-langkah Pengujian Hipotesis - Alternatif Hipotesis dalam Menentukan Daerah Kritis - Menguji Rata-rata µ (Uji Dua Pihak) - Menguji Rata-rata µ (Uji Satu Pihak) - Menguji Proporsi π (Uji Dua Pihak) - Menguji Proporsi π (Uji Satu Pihak) - Menguji Variasi (Uji Dua Pihak) - Menguji Variasi (Uji Satu Pihak) - Menguji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji Dua Pihak) - Menguji Kesamaan Dua rata-rata (Uji Satu Pihak) - Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Dua Pihak) - Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Satu Pihak) - Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Dua Pihak) - Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Satu Pihak) 3
  • 4. HIPOTESIS Perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang dituntut untuk melakukan pengecekannya
  • 5. HIPOTESA STATISTIK Jika perumusan atau pernyataan dikhususkan mengenai populasi
  • 6. PENGUJIAN HIPOTESIS HIPOTESIS STATISTIK adalah suatu asumsi atau pernyataan yg mana mungkin benar atau mungkin salah mengenai satu atau lebih populasi Ex . pernyataan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat kota A sekitar Rp. 75.000/ bulan adalah suatu pernyataan yg mungkin benar atau mungkin juga salah mengenai populasi kota A. dalam kasus di atas pernyataan mengenai rata-rata pendapatan masyarakat kota A adalah suatu hipotesis. untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis maka dilakukan pengujian hipotesis
  • 7. Ho: u = 75.000 H1: u ≠ 75.000
  • 8. keputusan Ho benar Ho salah Terima Ho Tepat Salah jenis II (β) Tolak Ho Salah jenis I (α) tepat Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji hipotesis di mana kita menerima Ho pd hal sesungguhnya Ho itu salah. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg salah
  • 9. MACAM KEKELIRUAN Kekeliruan macam I: adalah menolak hipotesis yang seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan α, α: peluang membuat kekeliruan macam I disebut juga taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata (α = 0,01 atau α = 0,05 ) Membacanya: α = 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari tiap 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Atau kira-kira 96% yakin bahwa kesimpulan yang dibuat benar. Peluang salahnya/kekeliruan sebesar 5%
  • 10. Kekeliruan macam II: adalah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak, dinamakan kekeliruan β, β : peluang membuat kekeliruan macam II
  • 11. PENGUJIAN HIPOTESA Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis
  • 12. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS  RUMUSKAN Ho YG SESUAI  RUMUSKAN HIPOTESIS TANDINGANNYA (H1) YG SESUAI  PILIH TARAF NYATA PENGUJIAN SEBESAR α  PILIH UJI STATISTIK YG SESUAI DAN TENTUKAN DAERAH KRITISNYA  HITUNG NILAI STATISTIK DR CONTOH ACAK BERUKURAN n  BUAT KEPUTUSAN: TOLAK Ho JIKA STATISTIK MEMPUNYAI NILAI DALAM DAERAH KRITIS, SELAIN ITU TERIMA Ho
  • 13. PENGUJIAN HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI, MAKA DAPAT DIBUAT PERUMUSAN HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT: Ho : u = uo H1 : u ≠ uo PENGUJIAN DWI ARAH PENGUJIAN SATU ARAH UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI DENGAN MELIHAT SATU SISI SAJA Ho : u = uo Ho : u > uo Ho : u < uoHo : u = uo lawan lawan
  • 14.
  • 15. Hipotesis lambangnya H atau Ho Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1 Pasangan H melawan A , menentukan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis Kalau yang diuji itu parameter θ (dalam penggunaannya nanti θ dapat berarti rata-rata = μ, simpangan baku = σ, proporsi = π dll) maka akan terdapat hal-hal sbb:
  • 16. PENGUJIAN PARAMETER θ a. Hipotesis mengandung pengertian sama 1. H : θ = θ0 2. H : θ = θ0 A : θ = θ1 A : θ ≠ θ0 3. H : θ = θ0 4. H : θ = θ0 A : θ > θ0 A : θ < θ0 Dengan θ0 dan θ1 adalah dua harga yang diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan pengujian sederhana lawan sederhana, sedangkan lainnya pengujian sederhana lawan komposit
  • 17. b. Hipotesis mengandung pengertian maksimum H : θ ≤ θ0 A : θ > θ0 c. Hipotesis mengandung mengertian minimum H : θ ≥ θ0 A : θ < θ0 Dinamakan pengujian komposit lawan komposit
  • 18.
  • 19. Jika alternatif A mempunyai perumusan tidak sama Kriteria yang didapat : terima hipotesis H jika harga statistik yang dihitung jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak α Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah kritis masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada tiap ujung adalah ½ α. Karena adanya dua daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak
  • 20. Jika alternatif A yang mempunyai perumusan lebih besar Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H α Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah α. Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan
  • 21. Untuk alternatif A yang mempunyai perumusan lebih kecil Kriteria yang digunakan : terima H jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian lebih besar dari d sedangkan dalam hal lainnya ditolak αLuas = α Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah α. Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kiri
  • 22.
  • 23. 1. σ DIKETAHUI Untuk Hipotesis : H : μ = μ0 A : μ ≠ μ0 RUMUS : Ho diterima jika –z1/2(1-α) < z < z1/2(1-α) Ho ditolak dalam hal lainnya n ox Z σ µ− =μ
  • 25. Contoh Pengusaha pakan menyatakan bahwa pakannya tahan simpan sekitar 800 jam. Akhir- akhir ini timbul dugaan bahwa masa simpan pakan tersebut telah berubah. Untuk menentukan itu dilakukan penelitian dengan jalan menguji 50 karung pakan. Ternyata rata- ratanya 792. dari pengalaman, diketahui bahwa simpangan baku masa simpan pakan 60 jam. Selidiki dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas pakan sudah berubah atau belum
  • 26. Penyelesaian H : μ = 800 jam A : μ ≠ 800 jam σ = 60 jam X = 792 jam n = 50  Dari daftar normal baku untuk uji dua pihak dengan α = 0.05 yang memberikan z0.475 = - 1.96 94.0 50/60 800792 −= − =Z
  • 27. Daerah penerimaan H d-1.96 d1.96 Daerah penolakan H (daerah kritis) Daerah penolakan H (daerah kritis) Luas =0.025? Terima H jika z hitung terletak antara -1.96 dan 1.96. Dalam hal lainnya Ho ditolak Dari penelitian sadah didapat z = -0.94 dan terletak di daerah penerimaan H Jadi H diterima, kesimpulan masa simpan pakan belum berubah masih sekitar 800 jam
  • 28. 2. σ TIDAK DIKETAHUI Untuk Hipotesis : H : μ = μ0 A : μ ≠ μ0 RUMUS : n s ox t µ− =
  • 29. Contoh Seperti soal sebelumnya, Dimisalkan simpangan baku populasi tidak diketahui, tetapi dari sampel diketahui simpangan baku s = 55 jam Jawab: s = 50 jam X = 792 jam µ = 800 jam n = 50
  • 30. 029.1 50/55 800792 −= − =t Dari daftar distribusi student dengan α = 0.025 dan dk = 49 untuk uji dua pihak diperoleh t = 2.01. Kriteria pengujian : Terima H jika t hitung terletak antara -2.01 dan 2.01. Diluar itu H ditolak Dari penelitian didapat t = -1.029 dan terletak di daerah penerimaan H Jadi Ho diterima, kesimpulan masa simpan pakan belum berubah masih sekitar 800 jam
  • 32.
  • 33. A. UJI PIHAK KANAN 1. σ DIKETAHUI  RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0 A : μ >μ0  KRITERIA :Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά Terima H jika sebaliknya
  • 34. Contoh: Pada suatu pabrik pakan dihasilkan rata-rata 15.7 ton sekali produksi. Hasil produksi mempunyai simpangan baku = 1.51 ton. Metode produksi baru, diusulkan untuk mengganti yang lama, jika rata-rata per sekali produksi menghasilkan paling sedikit 16 ton. Untuk menentukan apakah metode yang lama diganti atau tidak, metode pemberian pakan yang baru dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata per sekali produksi menghasilkan 16.9 ton. Pemilik bermaksud mengambil resiko 5% untuk menggunakan metode baru apabila metode ini rata-rata menghasilkan lebih dari 16 ton. Bagaimana keputusannya
  • 35. Penyelesaian H : µ ≤ 16, berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16 ton, maka metode lama dipertahankan A : µ ≥ 16, berarti rata-rata hasil metode baru lebih dari 16 ton, maka metode lama dapat diganti X = 16.9 ton N = 20 σ = 1.51 µo = 16
  • 36. Dari daftar normal standart dengan α = 0.05 diperoleh z = 1.64 Kriteria pengujian : Tolak H jika z hitung lebih besar atau sama dengan 1.64. Jika sebaliknya H diterima Dari penelitian didapat z = 2.65, maka H ditolak Kesimpulan metode baru dapat digunakan 65.2 201.51/ 169.16 ==z
  • 38. 2. σ TIDAK DIKETAHUI RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0 A : μ >μ0 KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1- ά Terima H jika sebaliknya
  • 39. Contoh: Dengan suntikan hormon tertentu pada ayam/ikan akan menambah berat badannya rata-rata 4.5 ton per kelompok. Sampel acak yang terdiri atas 31 kelompok ayam/ikan yang telah diberi suntikan hormon memberikan rata-rata 4.9 ton dan simpangan baku = 0.8 ton. Apakah pernyataan tersebut diterima? Bahwa pertambahan rata-rata paling sedikit 4.5 ton
  • 40. Penyelesaian H : µ ≤ 4.5, berarti penyuntikan hormon pada ayam/ikan tidak menyebabkan bertambahnya rata- rata berat badan dengan 4.5 ton A : µ > 16, berarti penyuntikan hormon pada ayam/ikan menyebabkan bertambahnya rata-rata berat badan paling sedikit dengan 4.5 X = 4.9 ton N = 31 S = 0.8 ton µo = 4.5 ton 78.2 31/8.0 5.49.4 = − =t
  • 41. Dengan mengambil α = 0.01, dk = 30 didapat t = 2.46 Kriteria tolak hipotesis H jika t hitung lebih besar atau sama dengan 2.46 dan teriam H jika sebaliknya Penelitian memberi hasil t = 2.78 Hipotesis H ditolak Kesimpulan : Penyuntikan hormon terhadap ayam/ikan dapat menambah berat badan rata-rata paling sedikit dengan 4.5 ton 78.2 31/8.0 5.49.4 = − =t
  • 43. B. UJI PIHAK KIRI 1. σ DIKETAHUI RUMUS UMUM : H : μ ≥ μ0 A : μ <μ0 KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,05- ά Terima H jika Z > - Z 0,05- ά
  • 44. 2. σ TIDAK DIKETAHUI RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0 A : μ >μ0 KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1- ά Terima H jika sebaliknya
  • 45.
  • 46. RUMUS UMUM : H : π = π0 A : π ≠ π0 RUMUS STATISTIK : KRITERIA : Terima H jika – Z1/2(1- ά)<Z<Z1/2(1- ά) Tolak H jika sebaliknya n n x Z )1( οο ο Π−Π Π− =
  • 47.
  • 48. A. UJI PIHAK KANAN RUMUS UMUM : H : π ≤ π0 A : π > π0 KRITERIA : Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά Terima H jika Z < Z 0,5- ά
  • 49. B. UJI PIHAK KIRI RUMUS UMUM : H : π ≥ π0 A : π < π0 KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,5- ά Terima H jika Z > - Z 0,5- ά
  • 50.
  • 51. RUMUS UMUM : H : σ2 = σ0 2 A : σ2 ≠ σ0 2 RUMUS STATISTIK : KRITERIA : Terima H jika X2 1/2ά< X2 < X2 1-1/2ά Tolak H jika sebaliknya 2 0 2 2 )1( σ sn X − =
  • 52.
  • 53. A. UJI PIHAK KANAN RUMUS UMUM : H : σ2 ≤ σ0 2 A : σ 2 > σ0 2 KRITERIA : Tolak H jika X2 ≥ X2 1-ά Terima H jika X2 < X2 1-ά
  • 54. B. UJI PIHAK KIRI RUMUS UMUM : H : σ2 ≥ σ0 2 A : σ 2 < σ0 2 KRITERIA : Tolak H jika X2 ≤ X2 ά Terima H jika X2 > X2 ά
  • 55. RUMUS UMUM : H : μ1 = μ2 A : μ1 ≠ μ2
  • 56. A. σ1 = σ2 = σ dan σ diketahui RUMUS STATISTIK : KRITERIA : Terima H jika – Z1/2(1- ά)<Z<Z1/2(1- ά) Tolak H jika sebaliknya 21 21 11 nn xx Z + − = σ
  • 57. B. σ1 = σ2 = σ tetapi σ tidak diketahui RUMUS STATISTIK : KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2ά < t< t1-1/2ά Tolak H jika sebaliknya 21 21 11 nn s xx t + − =
  • 58. C. σ1 ≠ σ2 dan kedua-duanya tidak diketahui RUMUS STATISTIK : KRITERIA : Terima H jika Tolak H jika sebaliknya )()( 2 2 2 1 2 1 211 n s n s xx t + − = 21 22111 21 2211 ww twtw t ww twtw + 〈〈 + + −
  • 59. d. Observasi berpasangan RUMUS UMUM : H : μB = 0 A : μ B ≠ 0 RUMUS STATISTIK : KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2ά < t< t1-1/2ά Tolak H jika sebaliknya n S B t B =
  • 60.
  • 61. a. Rumus umum untuk UJI PIHAK KANAN Bila σ1 = σ2, maka rumus H : μ1 = μ2 A : μ1 ≠ μ2 Kriteria terima H jika t< t1-ά tolak H jika t≥ t1-ά Bila σ1 ≠ σ2, maka Kriteria tolak H jika terima H jika sebaliknya 21 22111 ww twtw t + + 〉
  • 62. b. Rumus umum untuk UJI PIHAK KIRI Bila σ1 = σ2, maka rumus H : μ1 ≥ μ2 A : μ1 < μ2 Kriteria tolak H jika t≤ - t1-ά terima H jika t> - t1-ά Bila σ1 ≠ σ2, maka Kriteria tolak H jika terima H jika sebaliknya 21 22111 )( ww twtw t + + 〈
  • 63.
  • 64. A. UJI PIHAK KANAN RUMUS UMUM : H : π1 ≤ π2 A : π1 > π2 KRITERIA : Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά Terima H jika Z < Z 0,5- ά
  • 65. B. UJI PIHAK KIRI RUMUS UMUM : H : π1 ≥ π2 A : π1 < π2 KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,05- ά Terima H jika Z > - Z 0,05- ά
  • 66.
  • 67. BY SINCHAN RUMUS UMUM : H : σ1 2 = σ2 2 A : σ1 2 ≠ σ2 2 RUMUS STATISTIK : KRITERIA : Terima H jika Tolak H jika sebaliknya 2 2 2 1 S S F = )1,1)( 2 11()2,1)( 2 11( 2121 −−−〈〈−−− nnFFnnF αα
  • 68.
  • 69. A. UJI PIHAK KANAN RUMUS UMUM : H : σ1 2 ≤ σ2 2 A : σ1 2 > σ2 2 KRITERIA : tolak H jika F ≥ Fά (n1-1)(n2-1) terima H jika F < Fά (n1-1)(n2-1)
  • 70. B. UJI PIHAK KIRI RUMUS UMUM : H : σ1 2 ≥ σ2 2 A : σ1 2 < σ2 2 KRITERIA : tolak H jika F≤ F(1-ά) (n1-1)(n2-1) terima H jika F> F(1-ά) (n1-1)(n2-1)
  • 71. 7171 TERIMA KASIHTERIMA KASIH WASSALAAMU ‘ALAIKUMWASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH