SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
Refleksi dan Perspektif
Pembangunan Peternakan dan
Kesehatan Hewan
Bahan diskusi Penyusunan Renstra 2015-2019
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Bogor, 18-19 Februari 2014
Pembangunan Peternakan dan
Kesehatan Hewan
• Mandat:
– promosi, regulasi dan fasilitasi produksi peternakan
untuk pengembangan sosio-ekonomi dan industrialisasi
• Tujuan:
– meningkatkan ketahanan pangan (food security ) dan
keamanan pangan (food safety)
– meningkatkan pendapatan peternak
– menciptakan lapangan kerja untuk meningkatkan
pertumbuhan dan pengembangan sosio-ekonomi
Program Pembangunan Peternakan
dan Kesehatan Hewan
• memfasilitasi peningkatan akses pasar lokal dan
internasional untuk ternak dan produk ternak
• memperbaiki produktivitas ternak
• promosi nilai tambah (value addition) melalui
pengolahan produk ternak
• penciptaan kesejahteraan dan lapangan kerja melalui
usaha berbasis ternak (livestock-based enterprises)
• mengamankan hewan dan produk hewan dari risiko
penyakit dan gangguan kesehatan hewan lainnya
• mencegah penularan penyakit hewan ke manusia
Aspirasi Pencapaian PDB Indonesia
– Kontribusi Subsektor Peternakan ?
2010:
PDB: USD 700 milyar
Pendapatan/kapita
USD 3.000
2025:
PDB: 4,0-4,5 trilyun
Pendapatan/kapita
diperkirakan USD
14.250-15.500 (negara
berpendapatan tinggi
2045:
PDB: 15,0-17,5 trilyun
Pendapatan/kapita
diperkirakan USD
44.500-49.000
• Kontribusi subsektor peternakan terhadap
PDB Nasional 1,6% dan terhadap PDB
sektor pertanian 15% per tahun (BPS, 2013)
Sumber: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - 2015
• Pertumbuhan ekonomi riil
6,7-7,5% pada periode 2011-
2014 dan sekitar 8,0-9,0%
pada periode 2015-1015
Tantangan dan peluang bagi Indonesia
Di kawasan Asia Tenggara: Indonesia memiliki luas kawasan
terbesar, penduduk terbanyak, dan sumberdaya alam terkaya
ASEAN – China Free Trade Area:
Indonesia harus meningkatkan daya
saing guna mendapatkan manfaat nyata
50%
Perdagangan South to South,
termasuk transaksi antara India –
Cina – Indonesia, menunjukkan
peningkatan yang cepat.
Penyediaan Daging Nasional
(Statistik Peternakan, 2010)
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
Unggas Sapi dan
Kerbau
Babi Kambing dan
Domba
Ternak Lain
1,096,000
390,000
186,000
112,000 74,000
59 %
21 %
10 %
6 %
4 %
ton
Sub-sektor sapi potong
• Populasi 14,6 juta ekor
• Permintaan daging nasional sekitar 1,82 juta ton/tahun
dengan dasar perhitungan kebutuhan daging 7,75
kg/kapita/tahun
• Konsumsi daging sapi terhadap total konsumsi daging
adalah 21 %, sehingga perkiraan kebutuhan daging sapi
nasional 409,2 ribu ton (Statistik Peternakan 2010)
• Permintaan daging 480,000 ton atau ekuivalen 2,6 juta
ekor/tahun (potensial dipotong)
• Impor sapi hidup dari Australia - 2013: 420 ribu ekor
2014: 720 ribu ekor (?)
•
Pertumbuhan industri daging
• Proporsi permintaan daging sapi:
• 30% industri,
• 30% pasar khusus (hotel, restoran, dan katering), dan
• 40% rumah tangga
• Prospek pertumbuhan pasar:
• industri tumbuh 10%/tahun,
• pasar khusus 7%/tahun, dan
• rumah tangga 2-3% per tahun
(Dewan Daging Sapi Nasional, 2011)
Sub-sektor sapi perah
• Populasi 636 ribu ekor (dominan di P. Jawa)
• 75-80% kebutuhan susu sapi segar masih dipenuhi
melalui susu impor setiap tahunnya
• Produksi susu rata-rata 6 -10 liter/ekor/hari
• Impor 4-5 juta liter setara susu segar/hari
• Produksi susu turun terus dalam dua tahun terakhir
(berkurang 400 ton/hari)
• Perlu tambahan 400-500 ribu ekor sapi perah laktasi
untuk memenuhi kekurangan produksi
Sub-sektor unggas
• Populasi ayam kampung 264 juta ekor, ayam ras
pedaging 1,35 milyar ekor, dan ayam ras petelur 147,3
juta ekor
• Kontribusi ayam ras 90%
• Tenaga kerja 2,5 juta; omset Rp 120 trilyun/tahun
• 60-70% biaya produksi tergantung impor
• GPS masih impor, PS dan FS tidak lagi
• Produksi DOC pedaging 2,2 milyar ekor (2013)
• Konsumsi daging dan telur ayam akan meningkat 2 kali
lipat tahun 2017 mendatang
Pengembangan Kebijakan
Peternakan dan Kesehatan Hewan
• Peternakan:
– Kebijakan Pengembangan Sapi Potong
– Kebijakan Pengembangan Unggas
– Kebijakan Pengembangan Sapi Perah
– Kebijakan Pengembangan Kambing/Domba
– Kebijakan Pengembangan Babi
– Kebijakan Perbibitan Ternak
– Kebijakan Pengembangan Bahan Pakan
• Kesehatan hewan:
– Kebijakan Pengendalian dan Pemberantasan PHMS
– Kebijakan Obat Hewan
– Kebijakan Kesehatan Masyarakat Veteriner
– Kebijakan Kesejahteraan Hewan
– Kebijakan “One Health” untuk zoonosis
Kebijakan apa yang perlu
diperbaiki per sub sektor?
• Teknologi
• Investasi
• Ekspor - Impor
• Tarif
• Tata ruang
• Perijinan
• Perpajakan
• Permodalan
• Kelembagaan (pola kemitraan, inti plasma)
Dasar penyusunan Renstra
• Pemetaan profil
• Pemetaan stakeholder
• Pemetaan rantai nilai (value chain)
• Pemetaan penyakit (PHMS dan penyakit
produksi lainnya)
Pohon industri
agribisnis sapi
Sumber:
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisinis Sapi. Badan Litbang Pertanian
• Pengembangan bibit
sapi lokal (PO, Bali)
• Peningkatan mutu
genetik melalui seleksi
dan perbaikan
teknologi reproduksi
dan bibit sapi
Pohon industri
agribisnis ternak
unggas
Sumber:
Prospek Pengembangan
Agribisinis Unggas.
Badan Litbang Pertanian
Faktor sensitif
Isu-su strategis
1. Lingkungan kebijakan dan regulasi belum kondusif
2. Produktivitas sektor peternakan rendah
3. Investasi di sektor peternakan rendah
4. Akses pasar dan nilai tambah kurang dikembangkan
5. Pelayanan oleh lembaga di sektor peternakan belum
memadai (bibit, kesehatan hewan, obat, pakan,
RPH/RPU, penelitian dlsb)
1. Lingkungan kebijakan dan regulasi
belum kondusif
• UU No. 18/2009
• UU No. 16/1992
• PP No. 82/2000
• PP No. 48/2011
• PP No. 95/2012
• PP No. 41/2012
• Permen-permen
• Peraturan perundangan lainnya yang terkait (Kementerian
Perdagangan, Perindustrian, Lingkungan Hidup, Kesehatan,
Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Dalam Negeri)
• PP No. 7/2007
• PP No. 48/2012
• PP No. 6/2013
Faktor yang berkontribusi pada
produktivitas sektor peternakan rendah
a) Sistim produksi belum optimal
b) Nutrisi rendah
c) Penyakit hewan
d) Mutu genetik rendah
e) Kurang atau biaya teknologi produksi
f) Penelitian dan penyuluhan yang masih lemah
2. Produktivitas sektor peternakan
rendah
a) Perbaikan pelayanan perbibitan (breeding services)
b) Promosi sistem terpadu tani-ternak
c) Perbaikan ketersediaan pakan bermutu tinggi dan air
d) Perbaikan pengendalian penyakit hewan menular
strategis
e) Dukung pelayanan penelitian dan penyuluhan sesuai
dengan permintaan (demand driven)
Kinerja reproduksi sapi potong
Parameter NTT NTB BALI JATIM JATENG JABAR BANTEN RATAAN IDEAL
Calving rate (%) 65 55 75 60 70 65 55 63,7 80-90
Mortalitas
pedet (%)
35 13 17 5 5 9 3 7,6 5
Calf crop (%) 45 53 55 53 54 62 53 52,1 70-80
Mortalitas
induk (%)
3 2 3 - 3 3 2 2,6 1
Nilai S/C IB - 2 2 1,6 2 2 - 1,92 <1,5
Calving interval
(bulan)
18 16 19 21 15 15 20 17,7 12-13
Sumber: Ilham N. (2013). Laporan Akhir SDSK. Litbang Peternakan
3. Investasi di sektor peternakan
rendah
a) Pengembangan pedoman investasi peternakan
b) Pengembangan program dan proyek untuk investasi baik
oleh pemerintah dan swasta
c) Diseminasi pedoman dan program/proyek bagi investor
potensial
d) Pelaksanaan kampanye promosi investasi peternakan
baik lokal, regional, dan internasional
e) Promosi kemitraan pemerintah-swasta (public-private-
partnerships) sepanjang rantai nilai (value chain)
f) Pelaksanaan misi dagang bersama (joint trade mission)
4. Akses pasar dan nilai tambah
kurang dikembangkan
a) Ciptakan zona bebas penyakit (brucellosis)
b) Pengembangan kawasan agribisnis
c) Perbaikan infrastruktur pasar
d) Perbaikan manajemen dan diseminasi informasi
pasar
e) Peningkatan dan perbaikan angkutan ternak
f) Peningkatan kapasitas kelompok ternak
g) Promosi nilai tambah ternak, produk ternak dan
bahan asal ternak (by-product)
5. Pelayanan oleh lembaga di sektor
peternakan belum memadai
a) Transformasi institusi perbibitan ternak menjadi
entitas yang memfasilitasi pertumbuhan
b) Akses permodalan/kredit
c) Asuransi ternak
d) Perkuat pelayanan diagnostik , pengujian mutu obat
hewan, dan pengujian produk ternak dan pakan
e) Perkuat komunikasi dan sistim informasi
f) Perkuat kapasitas monitoring dan evaluasi
g) Institusionalisasi program integritas pelayanan publik
HPAI H5N1
• SATU dari 22 penyakit hewan menular strategis (PHMS)
ditetapkan melalui Kepmentan No.
4026/Kpts/OT.140/3/2013
• Dampak sosio-ekonomi terhadap usaha perunggasan
akibat kematian unggas yang tinggi, penurunan
produksi telur, biaya vaksinasi, biaya disposal/disinfeksi
• Wabah masih muncul, akhir-akhir ini lebih sering
pada itik dan ayam kampung di Pulau Jawa
• Peluang ekspor tertutup, industri sensitif tapi tidak ada
daya saing, hanya pemenuhan dalam negeri
Peta HPAI – OIE (Jan 2013-Jan 2014)
Fokus kebijakan pengendalian HPAI
Risiko
introduksi
dan
penyebaran
HPAI
Risiko
inroduksi
lewat
burung
migran
Risiko
importasi
Risiko
penyebaran
dari unggas
terinfeksi
Source : Preparing for Highly
Pathogenic Avian Influenza - V.
Martin, A. Forman, J. Lubroth (FAO)
Alur tapak risiko HPAI
Peternakan ayam potong (broiler) skala kecil tertular
Petugas
kandang Pengunjung Peralatan Ayam hidup Ayam mati KotoranBebas keliaran
Penyakit tak terdeteksi Penyakit terdeteksi
Kontak dengan
unggas tertular
Kontak dengan
material
terkontamsnasi
Kontak dengan
peternakan lain
Burung liar
Infeksi pada peternakan ayam potong skala kecil lain
Kontak dengan
unggas terinfeksi
Kontak dengan
material
terkontaminasi
Tidak/kurang
biosekuriti
Kontak dengan
peternakan lain
Pasar unggas
hidup
Campur dengan
unggas lain
Ayam
dikembalikan
Disposal
udara terbuka
Dimakan
ikan
Kontaminasi air
Pemotongan
Limbah
Hama
Pelaporan &
konfirmasi uji
cepat
Pelaksanaan pemusnahan,
disposal dan desinfeksi
yang tidak memadai
❑ Penularan masih terus terjadi di pasar unggas hidup lewat ayam tidak
menunjukkan gejala sakit dan bercampur dengan unggas lain
❑ Restrukturisasi pasar unggas terutama di Jabodetabek
% Positif subtipe H5 di Pasar Unggas Hidup
di Jabodetabek (Maret 2009 – Mei 2013)
Percentage of H5-positive LBMs, Jabodetabek
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
January
February
March
April
May
August
September
October
November
December
January
February
March
April
May
2009 2010 2011 2012 2013
Sumber: URC Avian Influenza, Direktorat Kesehatan Hewan (2014)
Cakung
Pulogadung
Rawa Kepiting
Petukangan
Utara
Lampiri
Cakung
Pintu Air
Kramat Jati
Ciracas
Cilincing
Pasar
Senen
Kalideres
Pasar
Cengkareng
Tanjung
Priok
Total 13 lokasi RPU
Pemprov DKI Jakarta
Bangun 8 Rumah
Pemotongan Unggas
(2011)
Surat Keputusan
Gubernur DKI Jakarta
No. 1909/2009
Pemotongan Unggas
Hanya Boleh di Lima
Lokasi (2010)
Pengendalian
HPAI
Deteksi dini
• Surveilans unggas
domestik
• Surveilans burung migran
Respon cepat
• Aktivasi PDSR
• Konfirmasi uji cepat
• Pemusnahan
• Koordinasi “One Health”
Strategi pengendalian
• Vaksinasi
• Pemusnahan
• Biosekuriti
• Pengendalian lalu
lintas unggas
domestik dan impor
• SATU dari 22 penyakit hewan menular strategis
(PHMS) ditetapkan melalui Kepmentan No.
4026/Kpts/OT.140/3/2013
• Penyebab keguguran, perpanjangan jarak beranak,
infertilitas, anak sapi lahir mati/lemah, penurunan
produksi susu
• Penghambat peningkatan populasi dan pengiriman
bibit antar pulau dari kawasan perbibitan, terutama
di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur
Brucellosis
* Sumber: Ditjennak, 2000
• 14 provinsi sudah dinyatakan bebas brucellosis, akan
tetapi daerah-daerah bebas tersebut sebelumnya memiliki
tingkat prevalensi sangat rendah atau mendekati bebas
0,2 % (provisionally free)
• Zona yang sebentar lagi dapat dinyatakan bebas adalah
Pulau Madura, Pulau Sumba, dan Provinsi Sumatera Utara
• Belum ada pengalaman membebaskan daerah tertular
berat (prevalensi > 2 %)
Prevalensi tidak diketahui
•Peningkatan kesadaran masyarakat
•Lakukan sero-survei
•Investigasi kasus abortus dengan konfirmasi laboratorium
•Buat program pengendalian/pemberantasan
Prevalensi tinggi
(prevalensi kelompok
ternak/desa >2%)
Prevalensi rendah
(prevalensi kelompok
ternak/desa <2%)
•Peningkatan kesadaran masyarakat
•Vaksinasi semua sapi betina pada tahun pertama
•Vaksinasi semua anak sapi betina setiap tahun (dua kali vaksinasi per
tahun, semua anak sapi umur 3 - 9 bulan)
•Catat/laporkan penggunaan vaksin
•Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen
•Lakukan sero-survei secara periodik
•Investigasi kasus abortus dengan konfirmasi laboratorium
•Penelusuran ternak reaktor
•Kaji ulang program setiap tahun
•Peningkatan kesadaran masyarakat
•Tidak lakukan vaksinasi
•Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen
•Uji semua sapi betina >12 bulan (RBT)
•Konfirmasi RBT+ dengan CFT
•Sembelih sapi CFT+
•Bayarkan kompensasi
•Lakukan sero-survei setiap tahun
•Investigasi kasus abortus dengan konfirmasi laboratorium
•Penelusuran ternak reaktor
• Kaji ulang program setiap tahun
Bebas Sementara
(prevalensi kelompok
ternak/desa) <0,2%)
Zona/Kompartemen Bebas
(prevalensi kelompok ternak/desa
selama 3 tahun <0,2%)
•Peningkatan kesadaran masyarakat
•Tidak lakukan vaksinasi
•Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen
•Lakukan sero-survei setiap tahun
•Pertahankan investigasi kasus abortus dan pengujian/penelusuran/
sembelih reaktor
•Peningkatan kesadaran masyarakat
•Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen
•Investigasi kasus abortus dengan pengujian laboratorium dan penelusuran
•Persiapkan laporan pembebasan brucellosis
3 tahun
(minimum)
Waktu Status Brucellosis Kegiatan yang dilakukan
Prioritas dan fokus pembebasan
brucellosis 2014-2020
Sumber: Data Direktorat Kesehatan Hewan (2013)
Sapi potongSapi perah
1
Vaksinasi
semua
tingkatan
umur
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Vaksinasi
semua
anaksapi
3 - 9 bulan
Surveilansaktifdengan
hasilnegatif/prevalensi
sangatrendah < 0,2%
dan vaksinasisudah
dihentikan
Surveilansaktif
untukpembuktian
statusbebas
Sero-surveidengan
ujidanpotong
Tahun ke-
Skema: Daerah tertular berat (prevalensi > 2%)
• Vaksinasi dan uji dan potong sampai tingkat
prevalensi < 2%
• Jangka waktu yang dibutuhkan untuk pembebasan
apabila berjalan efektif adalah 10 tahun
Serosurvei
denganujidan
potongsaja
Prevalensi
< 2%
PENGEMBANGAN PETERNAKAN

More Related Content

What's hot

Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
3. deskripsi data ukuran pemusatan
3. deskripsi data ukuran pemusatan3. deskripsi data ukuran pemusatan
3. deskripsi data ukuran pemusatanbagus nugroho
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifSiti Sahati
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSIAkhmad Muhibudin
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...
Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...
Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...Tata Naipospos
 
Kuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketKuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketAnggun Puspa
 
Definisi operasional ppt
Definisi operasional pptDefinisi operasional ppt
Definisi operasional pptAge Hadi
 

What's hot (20)

Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 
3. deskripsi data ukuran pemusatan
3. deskripsi data ukuran pemusatan3. deskripsi data ukuran pemusatan
3. deskripsi data ukuran pemusatan
 
Regresi linier sederhana
Regresi linier sederhanaRegresi linier sederhana
Regresi linier sederhana
 
Ppt jurnal mr
Ppt jurnal   mrPpt jurnal   mr
Ppt jurnal mr
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Analisis penawaran
Analisis penawaranAnalisis penawaran
Analisis penawaran
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIANPpt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
Ekonomi manajerial permintaan (kuliah2)
 
Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...
Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...
Pengelolaan Sistim Kesehatan Hewan Akuatik - Dukungan Kerjasama PDHI dan KKP,...
 
Kuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarketKuisioner pada supermarket
Kuisioner pada supermarket
 
Definisi operasional ppt
Definisi operasional pptDefinisi operasional ppt
Definisi operasional ppt
 

Similar to PENGEMBANGAN PETERNAKAN

Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan HewanRencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan HewanRahma Rizky
 
Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014babarock
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
1.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 20141.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 2014Fajar_Nurani
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANheru dumadi
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Tata Naipospos
 
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013Tata Naipospos
 
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan PeternakanRancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakanedoqu
 
Agriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesiaAgriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesiaeva2409
 
Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014agus_ibnu_hasan
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Tata Naipospos
 
Deby okta tyapradana 176050100011021 kelas a
Deby okta tyapradana 176050100011021 kelas aDeby okta tyapradana 176050100011021 kelas a
Deby okta tyapradana 176050100011021 kelas aDeby Okta Tyapradana
 
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Tata Naipospos
 
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...Tata Naipospos
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Tata Naipospos
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3PPGhybrid3
 
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...Tata Naipospos
 

Similar to PENGEMBANGAN PETERNAKAN (20)

Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan HewanRencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Rencana Strategis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
 
Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014
 
834 852-1-pb
834 852-1-pb834 852-1-pb
834 852-1-pb
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
1.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 20141.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 2014
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
 
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
 
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan PeternakanRancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
 
Agriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesiaAgriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesia
 
Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
 
Deby okta tyapradana 176050100011021 kelas a
Deby okta tyapradana 176050100011021 kelas aDeby okta tyapradana 176050100011021 kelas a
Deby okta tyapradana 176050100011021 kelas a
 
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
 
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
Penyakit dan Cemaran Mikrobiologis Yang Dapat Ditularkan Melalui Pakan Ternak...
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya ...
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

PENGEMBANGAN PETERNAKAN

  • 1. Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Bahan diskusi Penyusunan Renstra 2015-2019 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD Bogor, 18-19 Februari 2014
  • 2. Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan • Mandat: – promosi, regulasi dan fasilitasi produksi peternakan untuk pengembangan sosio-ekonomi dan industrialisasi • Tujuan: – meningkatkan ketahanan pangan (food security ) dan keamanan pangan (food safety) – meningkatkan pendapatan peternak – menciptakan lapangan kerja untuk meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan sosio-ekonomi
  • 3. Program Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan • memfasilitasi peningkatan akses pasar lokal dan internasional untuk ternak dan produk ternak • memperbaiki produktivitas ternak • promosi nilai tambah (value addition) melalui pengolahan produk ternak • penciptaan kesejahteraan dan lapangan kerja melalui usaha berbasis ternak (livestock-based enterprises) • mengamankan hewan dan produk hewan dari risiko penyakit dan gangguan kesehatan hewan lainnya • mencegah penularan penyakit hewan ke manusia
  • 4. Aspirasi Pencapaian PDB Indonesia – Kontribusi Subsektor Peternakan ? 2010: PDB: USD 700 milyar Pendapatan/kapita USD 3.000 2025: PDB: 4,0-4,5 trilyun Pendapatan/kapita diperkirakan USD 14.250-15.500 (negara berpendapatan tinggi 2045: PDB: 15,0-17,5 trilyun Pendapatan/kapita diperkirakan USD 44.500-49.000 • Kontribusi subsektor peternakan terhadap PDB Nasional 1,6% dan terhadap PDB sektor pertanian 15% per tahun (BPS, 2013) Sumber: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - 2015 • Pertumbuhan ekonomi riil 6,7-7,5% pada periode 2011- 2014 dan sekitar 8,0-9,0% pada periode 2015-1015
  • 5. Tantangan dan peluang bagi Indonesia Di kawasan Asia Tenggara: Indonesia memiliki luas kawasan terbesar, penduduk terbanyak, dan sumberdaya alam terkaya ASEAN – China Free Trade Area: Indonesia harus meningkatkan daya saing guna mendapatkan manfaat nyata 50% Perdagangan South to South, termasuk transaksi antara India – Cina – Indonesia, menunjukkan peningkatan yang cepat.
  • 6. Penyediaan Daging Nasional (Statistik Peternakan, 2010) - 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 Unggas Sapi dan Kerbau Babi Kambing dan Domba Ternak Lain 1,096,000 390,000 186,000 112,000 74,000 59 % 21 % 10 % 6 % 4 % ton
  • 7. Sub-sektor sapi potong • Populasi 14,6 juta ekor • Permintaan daging nasional sekitar 1,82 juta ton/tahun dengan dasar perhitungan kebutuhan daging 7,75 kg/kapita/tahun • Konsumsi daging sapi terhadap total konsumsi daging adalah 21 %, sehingga perkiraan kebutuhan daging sapi nasional 409,2 ribu ton (Statistik Peternakan 2010) • Permintaan daging 480,000 ton atau ekuivalen 2,6 juta ekor/tahun (potensial dipotong) • Impor sapi hidup dari Australia - 2013: 420 ribu ekor 2014: 720 ribu ekor (?) •
  • 8. Pertumbuhan industri daging • Proporsi permintaan daging sapi: • 30% industri, • 30% pasar khusus (hotel, restoran, dan katering), dan • 40% rumah tangga • Prospek pertumbuhan pasar: • industri tumbuh 10%/tahun, • pasar khusus 7%/tahun, dan • rumah tangga 2-3% per tahun (Dewan Daging Sapi Nasional, 2011)
  • 9. Sub-sektor sapi perah • Populasi 636 ribu ekor (dominan di P. Jawa) • 75-80% kebutuhan susu sapi segar masih dipenuhi melalui susu impor setiap tahunnya • Produksi susu rata-rata 6 -10 liter/ekor/hari • Impor 4-5 juta liter setara susu segar/hari • Produksi susu turun terus dalam dua tahun terakhir (berkurang 400 ton/hari) • Perlu tambahan 400-500 ribu ekor sapi perah laktasi untuk memenuhi kekurangan produksi
  • 10. Sub-sektor unggas • Populasi ayam kampung 264 juta ekor, ayam ras pedaging 1,35 milyar ekor, dan ayam ras petelur 147,3 juta ekor • Kontribusi ayam ras 90% • Tenaga kerja 2,5 juta; omset Rp 120 trilyun/tahun • 60-70% biaya produksi tergantung impor • GPS masih impor, PS dan FS tidak lagi • Produksi DOC pedaging 2,2 milyar ekor (2013) • Konsumsi daging dan telur ayam akan meningkat 2 kali lipat tahun 2017 mendatang
  • 11. Pengembangan Kebijakan Peternakan dan Kesehatan Hewan • Peternakan: – Kebijakan Pengembangan Sapi Potong – Kebijakan Pengembangan Unggas – Kebijakan Pengembangan Sapi Perah – Kebijakan Pengembangan Kambing/Domba – Kebijakan Pengembangan Babi – Kebijakan Perbibitan Ternak – Kebijakan Pengembangan Bahan Pakan • Kesehatan hewan: – Kebijakan Pengendalian dan Pemberantasan PHMS – Kebijakan Obat Hewan – Kebijakan Kesehatan Masyarakat Veteriner – Kebijakan Kesejahteraan Hewan – Kebijakan “One Health” untuk zoonosis
  • 12. Kebijakan apa yang perlu diperbaiki per sub sektor? • Teknologi • Investasi • Ekspor - Impor • Tarif • Tata ruang • Perijinan • Perpajakan • Permodalan • Kelembagaan (pola kemitraan, inti plasma)
  • 13. Dasar penyusunan Renstra • Pemetaan profil • Pemetaan stakeholder • Pemetaan rantai nilai (value chain) • Pemetaan penyakit (PHMS dan penyakit produksi lainnya)
  • 14. Pohon industri agribisnis sapi Sumber: Prospek dan Arah Pengembangan Agribisinis Sapi. Badan Litbang Pertanian • Pengembangan bibit sapi lokal (PO, Bali) • Peningkatan mutu genetik melalui seleksi dan perbaikan teknologi reproduksi dan bibit sapi
  • 15. Pohon industri agribisnis ternak unggas Sumber: Prospek Pengembangan Agribisinis Unggas. Badan Litbang Pertanian Faktor sensitif
  • 16. Isu-su strategis 1. Lingkungan kebijakan dan regulasi belum kondusif 2. Produktivitas sektor peternakan rendah 3. Investasi di sektor peternakan rendah 4. Akses pasar dan nilai tambah kurang dikembangkan 5. Pelayanan oleh lembaga di sektor peternakan belum memadai (bibit, kesehatan hewan, obat, pakan, RPH/RPU, penelitian dlsb)
  • 17. 1. Lingkungan kebijakan dan regulasi belum kondusif • UU No. 18/2009 • UU No. 16/1992 • PP No. 82/2000 • PP No. 48/2011 • PP No. 95/2012 • PP No. 41/2012 • Permen-permen • Peraturan perundangan lainnya yang terkait (Kementerian Perdagangan, Perindustrian, Lingkungan Hidup, Kesehatan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Dalam Negeri) • PP No. 7/2007 • PP No. 48/2012 • PP No. 6/2013
  • 18. Faktor yang berkontribusi pada produktivitas sektor peternakan rendah a) Sistim produksi belum optimal b) Nutrisi rendah c) Penyakit hewan d) Mutu genetik rendah e) Kurang atau biaya teknologi produksi f) Penelitian dan penyuluhan yang masih lemah
  • 19. 2. Produktivitas sektor peternakan rendah a) Perbaikan pelayanan perbibitan (breeding services) b) Promosi sistem terpadu tani-ternak c) Perbaikan ketersediaan pakan bermutu tinggi dan air d) Perbaikan pengendalian penyakit hewan menular strategis e) Dukung pelayanan penelitian dan penyuluhan sesuai dengan permintaan (demand driven)
  • 20. Kinerja reproduksi sapi potong Parameter NTT NTB BALI JATIM JATENG JABAR BANTEN RATAAN IDEAL Calving rate (%) 65 55 75 60 70 65 55 63,7 80-90 Mortalitas pedet (%) 35 13 17 5 5 9 3 7,6 5 Calf crop (%) 45 53 55 53 54 62 53 52,1 70-80 Mortalitas induk (%) 3 2 3 - 3 3 2 2,6 1 Nilai S/C IB - 2 2 1,6 2 2 - 1,92 <1,5 Calving interval (bulan) 18 16 19 21 15 15 20 17,7 12-13 Sumber: Ilham N. (2013). Laporan Akhir SDSK. Litbang Peternakan
  • 21. 3. Investasi di sektor peternakan rendah a) Pengembangan pedoman investasi peternakan b) Pengembangan program dan proyek untuk investasi baik oleh pemerintah dan swasta c) Diseminasi pedoman dan program/proyek bagi investor potensial d) Pelaksanaan kampanye promosi investasi peternakan baik lokal, regional, dan internasional e) Promosi kemitraan pemerintah-swasta (public-private- partnerships) sepanjang rantai nilai (value chain) f) Pelaksanaan misi dagang bersama (joint trade mission)
  • 22. 4. Akses pasar dan nilai tambah kurang dikembangkan a) Ciptakan zona bebas penyakit (brucellosis) b) Pengembangan kawasan agribisnis c) Perbaikan infrastruktur pasar d) Perbaikan manajemen dan diseminasi informasi pasar e) Peningkatan dan perbaikan angkutan ternak f) Peningkatan kapasitas kelompok ternak g) Promosi nilai tambah ternak, produk ternak dan bahan asal ternak (by-product)
  • 23. 5. Pelayanan oleh lembaga di sektor peternakan belum memadai a) Transformasi institusi perbibitan ternak menjadi entitas yang memfasilitasi pertumbuhan b) Akses permodalan/kredit c) Asuransi ternak d) Perkuat pelayanan diagnostik , pengujian mutu obat hewan, dan pengujian produk ternak dan pakan e) Perkuat komunikasi dan sistim informasi f) Perkuat kapasitas monitoring dan evaluasi g) Institusionalisasi program integritas pelayanan publik
  • 24. HPAI H5N1 • SATU dari 22 penyakit hewan menular strategis (PHMS) ditetapkan melalui Kepmentan No. 4026/Kpts/OT.140/3/2013 • Dampak sosio-ekonomi terhadap usaha perunggasan akibat kematian unggas yang tinggi, penurunan produksi telur, biaya vaksinasi, biaya disposal/disinfeksi • Wabah masih muncul, akhir-akhir ini lebih sering pada itik dan ayam kampung di Pulau Jawa • Peluang ekspor tertutup, industri sensitif tapi tidak ada daya saing, hanya pemenuhan dalam negeri
  • 25. Peta HPAI – OIE (Jan 2013-Jan 2014)
  • 26. Fokus kebijakan pengendalian HPAI Risiko introduksi dan penyebaran HPAI Risiko inroduksi lewat burung migran Risiko importasi Risiko penyebaran dari unggas terinfeksi Source : Preparing for Highly Pathogenic Avian Influenza - V. Martin, A. Forman, J. Lubroth (FAO)
  • 27. Alur tapak risiko HPAI Peternakan ayam potong (broiler) skala kecil tertular Petugas kandang Pengunjung Peralatan Ayam hidup Ayam mati KotoranBebas keliaran Penyakit tak terdeteksi Penyakit terdeteksi Kontak dengan unggas tertular Kontak dengan material terkontamsnasi Kontak dengan peternakan lain Burung liar Infeksi pada peternakan ayam potong skala kecil lain Kontak dengan unggas terinfeksi Kontak dengan material terkontaminasi Tidak/kurang biosekuriti Kontak dengan peternakan lain Pasar unggas hidup Campur dengan unggas lain Ayam dikembalikan Disposal udara terbuka Dimakan ikan Kontaminasi air Pemotongan Limbah Hama Pelaporan & konfirmasi uji cepat Pelaksanaan pemusnahan, disposal dan desinfeksi yang tidak memadai ❑ Penularan masih terus terjadi di pasar unggas hidup lewat ayam tidak menunjukkan gejala sakit dan bercampur dengan unggas lain ❑ Restrukturisasi pasar unggas terutama di Jabodetabek
  • 28. % Positif subtipe H5 di Pasar Unggas Hidup di Jabodetabek (Maret 2009 – Mei 2013) Percentage of H5-positive LBMs, Jabodetabek 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% March April May June July August September October November December January February March April May June July August September October November December January February March April May June July August September October November December January February March April May August September October November December January February March April May 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: URC Avian Influenza, Direktorat Kesehatan Hewan (2014)
  • 29. Cakung Pulogadung Rawa Kepiting Petukangan Utara Lampiri Cakung Pintu Air Kramat Jati Ciracas Cilincing Pasar Senen Kalideres Pasar Cengkareng Tanjung Priok Total 13 lokasi RPU Pemprov DKI Jakarta Bangun 8 Rumah Pemotongan Unggas (2011) Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 1909/2009 Pemotongan Unggas Hanya Boleh di Lima Lokasi (2010)
  • 30. Pengendalian HPAI Deteksi dini • Surveilans unggas domestik • Surveilans burung migran Respon cepat • Aktivasi PDSR • Konfirmasi uji cepat • Pemusnahan • Koordinasi “One Health” Strategi pengendalian • Vaksinasi • Pemusnahan • Biosekuriti • Pengendalian lalu lintas unggas domestik dan impor
  • 31. • SATU dari 22 penyakit hewan menular strategis (PHMS) ditetapkan melalui Kepmentan No. 4026/Kpts/OT.140/3/2013 • Penyebab keguguran, perpanjangan jarak beranak, infertilitas, anak sapi lahir mati/lemah, penurunan produksi susu • Penghambat peningkatan populasi dan pengiriman bibit antar pulau dari kawasan perbibitan, terutama di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur Brucellosis * Sumber: Ditjennak, 2000
  • 32. • 14 provinsi sudah dinyatakan bebas brucellosis, akan tetapi daerah-daerah bebas tersebut sebelumnya memiliki tingkat prevalensi sangat rendah atau mendekati bebas 0,2 % (provisionally free) • Zona yang sebentar lagi dapat dinyatakan bebas adalah Pulau Madura, Pulau Sumba, dan Provinsi Sumatera Utara • Belum ada pengalaman membebaskan daerah tertular berat (prevalensi > 2 %)
  • 33. Prevalensi tidak diketahui •Peningkatan kesadaran masyarakat •Lakukan sero-survei •Investigasi kasus abortus dengan konfirmasi laboratorium •Buat program pengendalian/pemberantasan Prevalensi tinggi (prevalensi kelompok ternak/desa >2%) Prevalensi rendah (prevalensi kelompok ternak/desa <2%) •Peningkatan kesadaran masyarakat •Vaksinasi semua sapi betina pada tahun pertama •Vaksinasi semua anak sapi betina setiap tahun (dua kali vaksinasi per tahun, semua anak sapi umur 3 - 9 bulan) •Catat/laporkan penggunaan vaksin •Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen •Lakukan sero-survei secara periodik •Investigasi kasus abortus dengan konfirmasi laboratorium •Penelusuran ternak reaktor •Kaji ulang program setiap tahun •Peningkatan kesadaran masyarakat •Tidak lakukan vaksinasi •Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen •Uji semua sapi betina >12 bulan (RBT) •Konfirmasi RBT+ dengan CFT •Sembelih sapi CFT+ •Bayarkan kompensasi •Lakukan sero-survei setiap tahun •Investigasi kasus abortus dengan konfirmasi laboratorium •Penelusuran ternak reaktor • Kaji ulang program setiap tahun Bebas Sementara (prevalensi kelompok ternak/desa) <0,2%) Zona/Kompartemen Bebas (prevalensi kelompok ternak/desa selama 3 tahun <0,2%) •Peningkatan kesadaran masyarakat •Tidak lakukan vaksinasi •Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen •Lakukan sero-survei setiap tahun •Pertahankan investigasi kasus abortus dan pengujian/penelusuran/ sembelih reaktor •Peningkatan kesadaran masyarakat •Kendalikan lalu lintas ternak ke area/zona/kompartemen •Investigasi kasus abortus dengan pengujian laboratorium dan penelusuran •Persiapkan laporan pembebasan brucellosis 3 tahun (minimum) Waktu Status Brucellosis Kegiatan yang dilakukan
  • 34. Prioritas dan fokus pembebasan brucellosis 2014-2020 Sumber: Data Direktorat Kesehatan Hewan (2013) Sapi potongSapi perah
  • 35. 1 Vaksinasi semua tingkatan umur 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Vaksinasi semua anaksapi 3 - 9 bulan Surveilansaktifdengan hasilnegatif/prevalensi sangatrendah < 0,2% dan vaksinasisudah dihentikan Surveilansaktif untukpembuktian statusbebas Sero-surveidengan ujidanpotong Tahun ke- Skema: Daerah tertular berat (prevalensi > 2%) • Vaksinasi dan uji dan potong sampai tingkat prevalensi < 2% • Jangka waktu yang dibutuhkan untuk pembebasan apabila berjalan efektif adalah 10 tahun Serosurvei denganujidan potongsaja Prevalensi < 2%