Dokumen tersebut membahas metode pembelajaran nahwu dan syorof bagi siswa pemula menggunakan metode thoriqoh. Metode ini mempelajari materi secara berurutan mulai dari huruf, kata benda, kata kerja, dan tata bahasa Arab lainnya. Pembelajaran dilakukan dengan membaca teks, menjelaskan arti kata, dan mengajarkan aturan tata bahasa secara bertahap.
2. BELAJAR KITAB KUNING
METODE THORIQOH BAGI PEMULA
Materi Nahwu dan Shorof adalah bagian dari
materi-materi ajar bahasa arab, tepatnya
materi Muthola’ah atau dikenal dengan
sebutan Qiroah atau Fahmul Ktab Atturotsy.
Tujuan pembelajaran materi Muthola’ah
adalah bisa membaca dan memahami
dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah
tata bahasa arab
3. Dalam pembelajaran Nahwu dan Shorof
bagi siswa pemula, kami menggunakan
metode pembelajaran yang biasa
digunakan dalam materi Muthola’ah atau
Qiroah yang dilakukan secara berurut mulai
dari pembahasan pertama dalam Nahwu,
yaitu huruf, isim, fi’il, macam-macam isim
dan fi’il, bina’ dan i’robul kalimah
4. Pembahasan dalam setiap topik
pembelajarannya meliputi :
1. Nash atau Qiroah yang diambil dari kitab
Matan Abi Syuja’ atau dikenal dengan
nama “Taqrieb”
2. Syarhul Mufrodat wa Annash (memberi
makna kata perkata sambil diterangkan
maksudnya dengan jelas
5. 3. Penjelasan tentang kaidah Nahwu Shorof
secara berurutan. Untuk pelajaran pertama
meliputi ta’rif huruf dan macam-macamnya.
Kami akan mencoba mempragakan teknik
ini dan harapan kami, kiranya Bapak-Bapak
bisa pula mempragakan nanti pada
waktunya.
7. وصرفية نحوية قاعدة
Pengertian Kalimah Isim
Kalimah Isim adalah kata benda atau kata sifat, baik benda mati
atau hidup.
Suatu kalimah bisa disebut Isim, apabila memenuhi 5 tanda/ciri, yaitu:
a. Harkat akhirnya tanwin AN IN UN dan tidak akan pernah bertemu
dengan Al atau Alif
Lam selamanya, seperti: ـمِلا َس ٌمـِلا َس اَمـِلا َس
b. AL pasti terletak di awal kata dan harkat huruf akhir tidak boleh di
tanwin, seperti : ُابَتـِكلْا
c. Di masuki salah satu huruf jar di awal kalimat dan harkat terakhir
pasti kasroh, seperti:
ِة َسَرْدَملْا ََل
ِ
ا
8. d. Di masuki salah satu huruf Nida’ (panggilan), yaitu: ,يـا
او, ,أ di awal kalimah, seperti : هللا ايرسول
e. Musnad. (disandarkan), apabila jumlah fi’iliyah
adalah fa’ilnya. Apabila jumlah ismiyah adalah
mubtada’nya. Bila mudhof dan mudhof ilaihi adalah
mudhof-nya, seperti : ٌن َسَح َـاءَج ٌمئقـا محمد
ِهللاُدْبَع ِهللا ُلْو ُسَر دْيَز ُمَالـُغ
9. Macam-Macam Kalimah Isim
1. Isim menurut jenisnya adalah: Mudzakkar dan Muannats .
Ciri Muannats, baca Rumus 2 di Manzilah, halaman 3
2. Isim menurut jumlahnya: Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi’liyah
Jumlah ismiyah diawali dengan kalimah isim harus rofa’, begitu
pula dengan khobarnya
Jumlah fi’liyah diawali dengan kalimah fi’il haus rofa’.
3. Isim menurut bilangannya: Mufrod (tunggal)
Tastsniyah/Mutsanna (dua) dan Jama’ (lebih dari dua)
Ciri-cirinya, baca Rumus 3, 4 dan 5 di Manzilah, halaman 4 dan
10. 4. Isim menurut makna khusus dan umum : Ma’rifat dan Nakiroh
Ciri-cirinya, baca Rumus 7 dan Rumus 13 di Manzilah, halaman
5 dan 8
5. Pengertian Isim Jamid dan Isim Musytaq
Definisi isim mustaq dapat dibaca Rumus 12 di Manzilah,
halaman 7
Isim jamid adalah asal dari sutau kata, seperti جشرة ُجحـر قمل مالئكة
مْـِلع ْنْص ٌدرس